679 research outputs found

    Correlation established between heat transfer and ultrasonic transmission properties of copper braze bonds

    Get PDF
    Measuring and correlating the thermal conductivity and ultrasonic transmission of seven hot-brazed-bonded copper plates established a relationship between heat transfer and ultrasonic transmission properties of the bonds. This relationship permits the prediction of heat transfer characteristics from ultrasonic transmission tests

    SIMULASI MASYARAKAT JOGJA PADA PROGRAM ACARA “FILM TELEVISI (FTV) SURYA CITRA TELEVISI (SCTV)â€

    Get PDF
    ABSTRAKSI Novi Andry A. (2014). Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Brawijaya, Malang: Simulasi Masyarakat Jogja pada Program Acara “Film Televisi Indonesia (FTV) SCTVâ€.   Penelitian ini membahas simulasi masyarakat Jogja pada tayangan FTV SCTV dengan realitas masyarakat Jogja di Malioboro dan Kraton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk simulasi masyarakat Jogja pada tayangan FTV SCTV dengan realitas masyarakat Jogja di Malioboro dan Keraton. Manfaat dari penelitian ini sebagai bahan rujukan yang menganalisis kajian media massa dan informasi, kajian budaya (cultural studies) serta ilmu sosiologi pengetahuan lainnya. Penelitian menggunakan perpekstif dalam sosiologi terapan dalam bidang kajian media massa dan kajian budaya (cultural studies). Dimana dalam kaitannya dengan simulasi, peneliti melihat bagaimana bentuk simulasi masyarakat Jogja yang ditampilkan dalam tayangan FTV SCTV dengan realitas masyarakat Jogja yang sebenarnya, terutama yang tinggal di Malioboro dan Kraton. Oleh karena itu, peneliti ingin melihat dengan cara analisis semiotika sebagai metode dalam penelitian ini. Pendekatan analisis semiotika ini didasarkan pada analisis semiotika visual dengan cara melihat dan menganalisis bentuk tanda masyarakat Jogja yang ditayangkan di FTV SCTV dengan realitas masyarakat Jogja di Malioboro dan Kraton. Sebagai pengambilan data dan pendukung dalam penelitiannya, peneliti mengambil tiga subjek informan diantaranya informan utama, informan pendukung, dan informan tambahan yang berasal dari Kota Jogja yaitu yang tinggal di Malioboro dan Keraton. Kemudian dengan menambahkan datanya dengan mengambil dokumen pribadi (foto, audio dan video) dan rekaman dari Youtube. Hasil dari penelitian ini adalah penokohan masyarakat Jogja yang ditampilkan oleh FTV SCTV melalui FTV “Bibik Saingan Gue†dan FTV “Pernikahan Sandiwara†bahwa masyarakat Jogja tidak ditampilkan sesuai realitasnya. Penggambaran yang dibawakan FTV SCTV hanya menampilkan masyarakat Jogja yang masih berbicara dengan bahasa Jawa yang medok, masyarakat yang masih memakai kendaraan (sepeda ontel, becak, andong, dll), dan masyarakat yang masih memakai pakaian adat Jawa (lurik, sorjan, dan blangkon). Ketiga kriteria tersebut adalah penokohan masyarakat Jogja yang ditampilkan FTV hampir di setiap judul FTV yang memakai latar Jogja sebagai penayangannya. Kata kunci: Masyarakat Jogja, Simulasi, dan Semiotika. Â

    Analisis Kualitas Jaringan Useetv Cable Menggunakan Kabel Tembaga Pada PT Telkom Pontianak

    Get PDF
    Teknologi ADSL merupakan teknologi akses yang memungkinkan terjadinya komunikasi data, voice dan video (Triple Play) menjadi satu secara bersamaan pada media jaringan akses tembaga. Layanan UseeTV Cable merupakan layanan televisi berbayar berbasis internet yang dimiliki oleh PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Parameter yang mempengaruhi kualitas jaringan diantaranya: Line Rate, Signal to Noise Ratio (SNR),Attenuation (redaman) dan Attainable Rate. Dalam penelitian ini dilakukan analisis kualitas jaringan dengan menggunakan software EMBASSY, yang merupakan aplikasi web internal PT. Telkom, Tbk. Dari hasil pengukuran yang telah dilakukan terhadap 5 pelanggan UseeTV Cable diperoleh nilai Line Rate Downstream tertinggi adalah 3680 Kbps dan Line Rate Downstream terendah adalah 3582 Kbps. Nilai tertinggi untuk SNR adalah 30.3 dB yang menyatakan bahwa nilai tersebut bagus karena sudah memenuhi standar yang sudah ditentukan ≥25 dB dan nilai SNR terendah adalah 6 dB yang menyatakan bahwa nilai tersebut jelek karena dibawah dari nilai standar yang sudah ditentukan ≤13 dB. Nilai terendah untuk Attenuation Downstream adalah 28 dB yang menunjukkan hasil bagus pada jalur trasmisinya dan nilai tertinggi untuk Attenuation Downstream adalah 45.6 dB yang menunjukkan hasil bagus pada jalur trasmisinya karena nilai redaman jaringan yang diukur kecil dengan nilai tidak diatas 50 dB yang merupakan nilai buruk untuk kualitas Attenuation. Nilai tertinggi untuk Attainable RateDownstream adalah 14360 Kbps dan nilai terendah Attainable Rate Downstream adalah 3175 Kbps. Sehingga dari pengukuran ke-5 pelanggan ini menunjukkan bahwa kapasitas bandwidth (Attainable rate) maksimum yang dapat ditrasmisikan melalui jaringan sangat mensuport untuk layanan UseeTV Cable

    Simulasi Masyarakat Jogja Pada Program Acara “Film Televisi (Ftv) Surya Citra Televisi (Sctv)”

    Full text link
    SI Novi Andry A. (2014). Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Brawijaya, Malang: Simulasi Masyarakat Jogja pada Program Acara “Film Televisi Indonesia (FTV) SCTV”. Penelitian ini membahas simulasi masyarakat Jogja pada tayangan FTV SCTV dengan realitas masyarakat Jogja di Malioboro dan Kraton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk simulasi masyarakat Jogja pada tayangan FTV SCTV dengan realitas masyarakat Jogja di Malioboro dan Keraton. Manfaat dari penelitian ini sebagai bahan rujukan yang menganalisis kajian media massa dan informasi, kajian budaya (cultural studies) serta ilmu sosiologi pengetahuan lainnya. Penelitian menggunakan perpekstif dalam sosiologi terapan dalam bidang kajian media massa dan kajian budaya (cultural studies). Dimana dalam kaitannya dengan simulasi, peneliti melihat bagaimana bentuk simulasi masyarakat Jogja yang ditampilkan dalam tayangan FTV SCTV dengan realitas masyarakat Jogja yang sebenarnya, terutama yang tinggal di Malioboro dan Kraton. Oleh karena itu, peneliti ingin melihat dengan cara analisis semiotika sebagai metode dalam penelitian ini. Pendekatan analisis semiotika ini didasarkan pada analisis semiotika visual dengan cara melihat dan menganalisis bentuk tanda masyarakat Jogja yang ditayangkan di FTV SCTV dengan realitas masyarakat Jogja di Malioboro dan Kraton. Sebagai pengambilan data dan pendukung dalam penelitiannya, peneliti mengambil tiga subjek informan diantaranya informan utama, informan pendukung, dan informan tambahan yang berasal dari Kota Jogja yaitu yang tinggal di Malioboro dan Keraton. Kemudian dengan menambahkan datanya dengan mengambil dokumen pribadi (foto, audio dan video) dan rekaman dari Youtube. Hasil dari penelitian ini adalah penokohan masyarakat Jogja yang ditampilkan oleh FTV SCTV melalui FTV “Bibik Saingan Gue” dan FTV “Pernikahan Sandiwara” bahwa masyarakat Jogja tidak ditampilkan sesuai realitasnya. Penggambaran yang dibawakan FTV SCTV hanya menampilkan masyarakat Jogja yang masih berbicara dengan bahasa Jawa yang medok, masyarakat yang masih memakai kendaraan (sepeda ontel, becak, andong, dll), dan masyarakat yang masih memakai pakaian adat Jawa (lurik, sorjan, dan blangkon). Ketiga kriteria tersebut adalah penokohan masyarakat Jogja yang ditampilkan FTV hampir di setiap judul FTV yang memakai latar Jogja sebagai penayangannya

    Sistem Question Answering Bahasa Indonesia Untuk Pertanyaan Non-factoid

    Full text link
    Fokus dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan data dan sistem Question Answering (QA) Bahasa Indonesia untuk pertanyaan non-factoid. Penelitian ini merupakan penelitian QA non-factoid pertama untuk Bahasa Indonesia. Adapun sistem QA terdiri atas 3 komponen yaitu penganalisis pertanyaan, pengambil paragraf, dan pencari jawaban. Dalam komponen penganalisis pertanyaan, dengan asumsi bahwa pertanyaan yang diajukan merupakan pertanyaan sederhana, digunakan sistem yang berbasis aturan sederhana dengan mengandalkan kata pertanyaan yang digunakan (“apaâ€, “mengapaâ€, dan “bagaimanaâ€). Paragraf diperoleh dengan menggunakan pencarian kata kunci baik dengan menggunakan stemming ataupun tidak. Untuk pencari jawaban, jawaban diperoleh dengan menggunakan pola kata-kata khusus yang ditetapkan sebelumnya untuk setiap jenis pertanyaan. Dalam komponen pencari jawaban ini, diperoleh kesimpulan bahwa penggunaan kata kunci non-stemmed bersamaan dengan kata kunci hasil stemming memberikan nilai akurasi jawaban yang lebih baik, jika dibandingkan dengan penggunaan kata kunci non-stemmed saja atau kata kunci stem saja. Dengan menggunakan 90 pertanyaan yang dikumpulkan dari 10 orang Indonesia dan 61 dokumen sumber, diperoleh nilai MRR 0.7689, 0.5925, dan 0.5704 untuk tipe pertanyaan definisi, alasan, dan metode secara berurutan. Focus of this research is to develop QA data and system in Bahasa Indonesia for non-factoid questions. This research is the first non-factoid QA for Bahasa Indonesia. QA system consists of three components: question analyzer, paragraph taker, and answer seeker. In the component of question analyzer, by assuming that the question posed is a simple question, we used a simple rule-based system by relying on the question word used (“whatâ€, “whyâ€, and “howâ€). On the components of paragraph taker, the paragraph is obtained by using keyword, either by using stemming or not. For answer seeker, the answers obtained by using specific word patterns that previously defined for each type of question. In the component of answer seeker, the conclusion is the use of non-stemmed keywords in conjunction with the keyword stemming results give a better answer accuracy compared to non-use of the keyword or keywords are stemmed stem only. By using 90 questions, we collected from 10 people of Indonesia and the 61 source documents, obtained MRR values 0.7689, 0.5925, and 0.5704 for type definition question, reason, and methods respectively

    Pengaruh Kompensasi Finansial dan Non Finansial terhadap Motivasi Kerja dan Kinerja Karyawan Bagian Lapangan pada PT United Sindo Perkasa

    Get PDF
    This study aims to identify, both simultaneously and partially between financial and non-financial compensation for employees and employees of PT United Sindo Perkasa. This research use Multiple Linear Regression method. The sample in this study used total sampling technique where everyone. The research instrument used is interview and questionnaire. The result of this research is positive financial compensation variable to work motivation. It is seen from tcount (3,203) bigger than ttable (1,66) with significant level (0,002 < 0,05). The non-financial compensation variable has an effect on work, different from 2,461 with significant level (0,007 < 0,05). Simultaneously, between financial and non-financial tax compensation variable on work motivation, it is seen from Fcount (13,451) bigger than Ftable (3.11) with significant level (0,000 < 0,05). Financial compensation variable has a positive effect on employee performance, different from ttable (1.66) with significant level (0,005 < 0,05). Non-financial compensation positive variable on employee performance, different from ttable (1.66) with significant level (0,023 < 0,05). Adjacent simultaneously between financial compensation variables and non-financial compensation on employee performance, this is seen from Fcount (10,312) greater than Ftable (3.11) with significant level (0,000 < 0.05)
    • …
    corecore