23 research outputs found

    TERAPI JAM’IYYAH RUQYAH ASWAJA DALAM MENGOBATI GANGGUAN ROHANI DI DESA SUMBER MAKMUR KECAMATAN NIBUNG KABUPATEN MUSI RAWAS UTARA (SUATU TINJAUAN TEOLOGIS)

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan penulis terhadap pengobatan ala Nabi yang dilakukan di Desa Sumber Makmur Kecamatan Nibung Kabupaten Musi Rawas Utara yaitu pengobatan Ruqyah. Adapun pengobatan ala Nabi ini telah dilakukan secara turun-temurun, sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai masalah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana praktek pelaksanaan pengobatan terapi Jam‟iyyah Ruqyah Aswaja di Desa Sumber Makmur dalam mengobati gangguan rohani, dan untuk mengetahui tentang pemahaman masyarakat tentang ruqyah. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif deskritif, dan penulis menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Jadi penulis berhadapan langsung dengan informan untuk mengupulkan data-data informasi yang dibutuhkan, kemudian setelah data-data terkumpul penulis mendeskripsikan yang kemudian di olah dalam tahap analisis hasil pembahasan. Teknik yang digunakan dalam terapi Jam‟iyyah Ruqyah Aswaja untuk mengobati gangguan rohani menggunakan ayat-ayat Al-Qur‟an dan obat herbal. Karena beberapa masyarakat di Desa ini mempunyai konflik kesehatan sehingga menganggu aktifitas kehidupan, konflik tersebut bukan hanya dirasakan oleh orang usia tua saja tetapi juga di rasakan oleh para remaja. Hasil penelitian ini menemukan bahwasanya Sejarah berdirinya Jam‟iyyah Ruqyah Aswaja yang terletak di Desa Sumber Makmur berdiri pada awal tahun 2017, Jam‟iyyah Ruqyah Aswaja Desa Sumber Makmur merupakan Pengurus Anak Cabang (PCA) dari Pengurus Cabang (PC) yang berada di Kabupaten Musi Rawas Utara. Terapi Jam‟iyyah Ruqyah Aswaja ini adalah sebuah praktek ruqyah yang dilakukan dengan cara dimulai dengan berwudhu, lalu praktisi memberikan ramuan herbal kepada pasien sesuai penyakit yang diderita oleh pasien, selanjutnya pasien diharuskan mengikuti bacaan yang disampaikan oleh praktisi. Tujuan dibentuknya terapi Jam‟iyyah Ruqyah Aswaja itu sendiri untuk mengobati penyakit jasmani maupun rohani dan sebagai dakwah Al-Qur‟an yang Rahmatan lil‟alamin dengan menggunakan ruqyah. Baik seorang praktisi maupun pasien dituntut untuk memenuhi syarat-syarat tertentu, diantaranya harus meyakini bahwa hanyalah Allah yang maha penyembuh, dan meyakini bahwa Al-Qur‟an bisa dijadikan sebagai obat penyembuh, selanjutnya bersikap sabar dan tawakkal. Pemahaman masyarakat, meyakini bahwa Al-Qur‟an memiliki khasiat sebagai obat, dengan alternatif penyembuhan dengan bacaan Al-Qur‟an ini dapat memberi motivasi khususnya masyarakat yang ingin memperoleh kesembuhan. Akhirnya penulis merekomendasikan seluruh masyarakat untuk memahai bahwa terapi ruqyah tidak hanya identik dengan mengobati rohani saja, dan meyakini bahwa Al-Qur‟an juga tidak hanya untuk dibaca dan dipahami maknanya saja, akan tetapi juga merupakan obat, dan penyejuk hati dan menenangkan fikiran bagi setiap yang membacanya

    MAKNA TRADISI PUASA NGROWOT DI PONDOK PESANTREN DARUL’ULUM DUSUN RASAU, KECAMATAN PEMAYUNG, KABUPATEN BATANG HARI

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan penulis terhadap keunikan Tradisi Puasa Ngrowot di Pondok Pesantren Darul’Ulum, yang saat ini masih menjalankan tradisi tersebut sekalipun di era modern ini. Pendekatan penelitian yang penulis gunakan adalah deskriptif kualitatif dengan bersifat lapangan (field research). Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yaitu: Observasi (pengamatan), wawancara, dan dokumentasi. Sedagkan teknik analisis data yang digunakan yaitu menggunakan metode analisis data Miles dan Hiberman yang berupa reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian penulis adalah bahwa Puasa Ngrowot merupakan akulturasi antara Agama Islam dengan budaya Jawa, bentuk pelaksanaannya adalah dengan menahan diri untuk tidak makan makanan yang berasal dari beras. Lama pelaksanaanya adalah minimal satu tahun dengan syarat sudah mendapatkan ijazah dari Kyai secara langsung. Puasa Ngrowot banyak memberikan manfaat dan dampak yang baik bagi pelakunya diantaranya: dapat memberikan ketenangan jiwa karena senantiasa bersyukur dan perubahan tingkah laku menjadi lebih baik, serta mempermudah dalam menerima ilmu yang diberikan oleh para ustadz dan ustadzah. Para pelaku puasa Ngrowot memaknai puasa Ngrowot sebagai bentuk dari tirakat serta keprihatinan yang dapat melatih jiwa berzuhud mengurangi nikmat duniawi. Puasa Ngrowot yang dilakukan di Pondok Pesantren ini tidak menyimpang dari ajaran Agama Islam meskipun tidak merupakan puasa sunnah yang ada dalam Islam tetapi ijazah, niat, dan amalannya sesuai dengan syariat Agama Islam. Akhirnya penulis merekomendasikan kepada santri dan santri wati untuk senantiasa melestarikan tradisi puasa Ngrowot ini dan diniatkan karena mengharap ridho Allah SWT

    KONSEP MANUSIA DALAM PEMIKIRAN SUTAN TAKDIR ALISJAHBANA

    Get PDF
    Konsep manusia sebenarnya telah lama dibahas sejak dulu, namun sampai sekarang tidak ada satu kesatuan dan kesepakatan pandangan secara umum dalam berbagai teori dan aliran pemikiran mengenai konsep manusia ini. Sebagai ciptaan Tuhan yang dianggap paling spesial dan satu-satunya makhluk yang mempunyai kemampuan berpikir. Dalam Islam, manusia memiliki tugas dan misi tertentu di dunia ini, untuk menjalankan hal tersebut. Maka manusia dikarunia akal dan pikiran. Dengan tugas inilah menarik untuk dikaji manusia dalam pemikiran Sutan Takdir Alisjahbana. Pendekatan penelitian yang penulis gunakan adalah (library research) dalam teknis deskriptif kualitatif eksploratif dengan menekankan pada sumber tertulis terutama karya Sutan Takdir Alisjahbana “Antropologi Baru: Nilai-nilai sebagai tenaga integrasi dalam pribadi, masyarakat dan kebudayaan”. Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dokumentasi, dengan menerapkan tehnik analisis data, yaitu content analysis, terhadap kata-kata, gambar. symbol, gagasan serta lainnya. Selajutnya menurut Sutan Takdir Alisjahbana kodrat manusia adalah makhluk sosial yang bermasyarakat dan berbudaya. Kemudian dalam pemikirannya lain ia mengkeramatkan manusia dalam enam nilai yang universal dalam kehidupan masyarakat yang berkebudayaan. Nilai merupakan nilai dasar yang terkandung secara alamiah dalam diri manusia itu senditi yaitu, nilai teoritis (ilmu pengetahuan), nilai ekonomis, nilai religius, nilai estetika, nilai politik, dan nilai sosial

    MAKNA SIMBOLIK TRADISI ARBA MUSTAMIR DI DESA KELAGIAN KECAMATAN TEBING TINGGI KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan penulis terkait makna dibalik penggunaan simbol tertentu dalam tradisi arba mustamir yang rutin dijalankan oleh masyarakat Desa Kelagian bukan murni tradisi dari desa tersebut, melainkan mengadopsi dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan yang sampai sekarang masih dipertahankan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan dan menjelaskan lebih dalam mengenai makna denotasi dan konotasi pada simbol-simbol arba mustamir di Desa Kelagian. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis Semiotika Roland Barthes makna dari simbol-simbol dalam tradisi Arba Mustamir di Desa Kelagian. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Research). Dengan pendekatan fenomenologi, data primer berupa wawancara dengan tokoh adat, tokoh agama atau orang yang melakukan tradisi dan masyarakat setempat di Desa Kelagian dan sumber data sekunder diperoleh dari dokumentasi serta literatur, artikel, jurnal serta situs di internet yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi, dengan menggunakan tiga teknik analisis data, yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi atau penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini penulis menemukan bahwa tradisi arba mustamir yang rutin dijalankan oleh masyarakat Desa Kelagian bukan murni tradisi dari desa tersebut, melainkan mengadopsi dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Proses tradisi ini dilakukan siang hari pada hari Rabu terakhir di bulan Safar. Pelaksanaan tradisi arba mustamir di Desa Kelagian meliputi salat sunah tolak bala 4 rakaat, membaca surah Yasin, membaca doa yang dianjurkan oleh Al Habib Idrus bin Umar Al Habsyi, pembuatan air wafak serta makan bersama. Adapaun yang merupakan simbol tradisi tersebut adalah air putih, wafak, kue surabi dan nasi putih. Makna dari simbol-simbol yang terkandung dalam tradisi arba mustamir di Desa Kelagian meliputi Makna Denotasi yaitu makna air putih sebagai benda cair yang tidak mempunyai rasa, tidak berwarna dan tidak berbau, wafak merupakan benda mati yang berupa selembar kertas diyakini meiliki tuah manfaat bertuliskan mantra-mantra, angka-angka atau lambang, kue surabi yaitu makanan yang terbuat dari tepung beras dan kelapa yang diparut dicampur gula dan nasi putih yaitu beras putih yang telah diolah atau dimasak. Sedangkan Makna Konotasi air putih yaitu sebagai simbol kesucian, wafak adalah sebagai simbol tangkal, kue surabi yaitu simbol kesederhanaan dan nasi putih adalah simbol kemakmuran. Makna tradisi arba mustamir itu sendiri adalah mendekatkan diri kepada Allah, bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan. Memohon perlindungan kepada Allah dijauhkan dari segala marabahaya dan bala. Akhirnya penulis merekomendasikan kepada masyarakat setempat agar tidak ada yang salah dalam memahami arti, maksud, serta tujuan dari pelestarian tradisi tersebut

    The Implementation Of Cooperative Learning Strategy Type Group Investigation To Increase Speaking English Ability For The Seventh B Year Of Public Junior High School 1 XIII Koto Kampar The Regency Of Kampar.

    Get PDF
    This research was motivated by the low of students’ ability in speaking English language. The formulation of this study was how the increasing of students’ ability in speaking English language for the seventh b year of public junior high school 1 XIII Koto Kampar the regency of Kampar after the implementation of cooperative learning strategy type group investigation was?. In order that this research runs well, the writer has arranged some steps, they were: 1) planning/preparation of action, 2) the implementation of action, 3) observation, and 4) reflection. Therefore could be concluded the implementation of cooperative learning strategy type group investigation increased students’ ability in speaking English. The success of the implementation of cooperative learning strategy type group investigation before action, on the first cycle and on the second cycle. Before action, students’ students’ ability was categorized “low” with an average percentage 56,7% as this number ranged 55%-69%. And their competence increased on the first cycle it was 73,3% and categorized “enough” as this number ranged 70%-79%. Furthermore, their ability also on the second cycle increased it was 90,2% and categorized “capable” as 83,5% ranged 80%-100%

    Peran Pondok Pesantren Al-jauharen di Kota Jambi dalam Meningkatkan Nilai-Nilai Keagamaan Pada Masyarakat

    Get PDF
    Pondok Pesantren sebagai lembaga pendidikan dan lembaga dakwah Islam yang berperan sebagai penyalur agent of change yaitu para santri memberikan kontribusi yang besar bagi masyarakat yang ada di lingkungan pesantren dan masyarakat luas. Pesantren membuka kesempatan bagi masyarakat yang untuk ikut serta dan berperan alam kegiatan yang ada di pesantren. Efektifitas peran pemberdayaan yang dilakukan pesantren akan maksimal jika pesantren mampu melengkapi dirinya dengan tenaga terampil dan professional untuk melakukan atau mengelola berbagai kegiatan di masyarakat. Diperlukan juga para pengasuh terkait dengan peran pesantren , disamping mempunyai kepekaan social juga harus mempunyai wawasan yang luas tentang bagaimana membangun masyarakat yang agamis. Yang mana agamis sendiri dapat didefinisikan sebagai penghayatan seseorang terhadap nilai agama yang diyakini dalam bentuk ketaatan dan diterapkan dalam perilaku sehari-hari

    PERAN TOKOH BUDAYA DALAM MENJAGA LINGKUNGAN ALAM DI JAMBI: ANALISIS STRUKTUR FUNGSIONALISME

    Get PDF
    Krisis lingkungan menjadi perhatian pemerintah dasarwarsana ini. Aktivitas PETI disimpulkan sebagai faktor yang banyak menyumbang dampak negatif bagi lingkungan. Jambi menjadi lokasi PETI yang tingkat aktivitasnya meningkat. Aktivitas ini tersebar pada beberapa kabupaten di Jambi. akan tetapi, ada dua desa di kabupaten yang berbeda menunjakan gerakan penolakan terhadap aktivitas PETI, yaitu Desa Sikamis dan Desa Talang Segegah. Kesadaran akan ramah lingkungan dikatikan dengan peran tokoh adat setempat. Gerakan yang bersifat buttom up ini, mendorong, membuat dan mempertahankan Peraturan Desa tentang pelarangan aktivitas PETI. Tokoh masyakat dengan legitimasi dari masyarakat membuat peraturan daerah tentang pelarangan aktivitas PETI, serta mendorong proses sosialisasi dalam membangun kesadaran ramah lingkungan pada masyarakat di desa Sikamis dan Talang segegah. Tokoh masyarakat berperan sebagai system sosial dalam konsep litensi, mengarahkan dan memotivasi agar masyarakat setempat bersikap dan bertindak selaras dengan subjek ramah lingkunga

    MAKNA SIMBOLIK TRADISI BEBANTAI DI DESA TANJUNG MUDO KECAMATAN PANGKALAN JAMBU KABUPATEN MERANGIN PROVINSI JAMBI

    Get PDF
    Penelitian ini dilatar belakangi oleh masyarakat Desa Tanjung Mudo, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, dalam melakukan adat Bebantai yang dimana acara ini merupakan suatu upacara tahunan yang dilakukan untuk menyambut bulan suci ramadhan. Tradisi Bebantai ini bersifat simbolis, sehingga dalam tradisi tersebut terdapat simbol-simbol yang mempunyai makna tersendiri, yang membuat tradisi Bebantai ini semakin tinggi nilai sakralitasnya. Partisipasi masyarakat dalam tradisi Bebantai menggambarkan adanya komunikasi sosial dan budaya, sebab semua anggota masyarakat pada desa tersebut dalam suasana yang sama. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah bersifat kualitatif deskriptif, sumber dan jenis data penelitian ini adalah manusia, jenis data yang digunakan adalah data primer dan skunder. Metode pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Untuk metode analisa data peneliti menggunakan metode kualitatif dengan langkah-langkah sebagai berikut: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil penelitian ini dapat penulis ketahui bahwa tradisi Bebantai adalah tradisi menyembelih hewan kerbau sebagai hewan sesembelihan untuk menyambut bulan Ramadhan. Tradisi ini tidak pernah ditinggalkan oleh masyarakat Merangin, khusus nya Desa Tanjung Mudo Kecamatan Pangkalan Jambu pada setiap tahunnya. Tradisi Bebantai ini sendiri ialah tradisi yang diturunkan oleh nenek monyang terdahulu, yang mana pantang larang hukumnya tradisi ini jika tidak dilaksanakan. Tradisi Bebantai juga mengingatkan kita akan sejarah dan makna yang terkandung didalamnya sala satunya ialah Tanah yang luas, yang bermakna mengingatkan kita akan padang mahsyar nanti. Kemudian pada praktiknya, tradisi ini juga menyediakan perjamuan dan berkumpul di balai yang sudah disiapkan yang bertujuan mendapatkan kelancaran atas hajat yang diniatkan dengan dipimpin oleh petinggi adat. Kegiatan tradisi Bebantai ini juga merupakan sala satu dari kegiatan keagamaan yang bertujuann meraih keselamatan secara lahiriyah dan batiniyah. Akhirnya penulis merekomendasikan kepada masyarakat luas khususnya masyarakat Desa Tanjung Mudo untuk tetap menjaga dan melestarikan tradisi Bebantai karena terdapat banyak sekali nilai-nilai positif yang terkandung dalam sebuah tradisi yang telah diwariskan oleh para leluhur tersebut

    KONSISTENSI AMALIYAH MURSYID PENGIKUT TAREKAT QODIRIYYAH NAQSYABANDIYYAH PONDOK PESANTREN DARUL IHSAN JAMBI

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rangkaian amalan-amalan TQN, sebagai sebuah tarekat gabungan, tersusun dari ajaran tarekat dasarnya, Tarekat Naqsyabandiyah dan Tarekat Qodiriyyah. Sebagai contoh, amalan TQN yang paling mudah diketahui sebagai gabungan dari kedua tarekat tersebut ialah pada metode zikirnya. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui sejarah, alasan Pengikut mengikuti ajaran TQN di Pondok Pesantren Darul Ihsan Jambi, dan untuk melihat dan mengetahui bagaimana pemahaman Pengikut tentang TQN di Pondok Pesantren Darul Ihsan Jambi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dengan teknik pengumpulan observasi, wawancara, dan dokumentasi, menggunakan Teknik analisis data berupa reduksi, penyajian data, dan penarik kesimpulan. Kemudian dilakukan keabsahan data dengan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Alasan pengikut mengikuti ajaran TQN di Pondok Pesantren Darul Ihsan Kota Jambi adalah yang pertama untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, kemudian mendapat pengaruh dari guru, ikut-ikutan teman saudara dan kenalan, yang terakhir yaitu untuk mengobati penyakit seperti sihir. 2) Pemahaman Pengikut Tentang TQN di Pondok Pesantren Darul Ihsan Kota Jambi yaitu TQN membuat mereka merasa berproses dalam mencapai Allah melalui penyucian diri, atau langkah spesifik untuk bagi mereka yang berjalan di jalur Allah SWT, kemudian dorongan menggapai kebahagiaan di dunia bukanlah tujuan paling penting dari pengetahuan tarekat, namun akan mempengaruhi anggota yang menganut tarekat. Melalui tarekat, mereka akan hidup di dunia ini dengan lebih hati-hati sehingga mereka mau beribadah. Mereka akan merasa memiliki dunia yang aman dan serius, begitu juga di akhirat kelak

    Tradisi Tedhak Siten Masyarakat Jawa Dalam Tinjauan Aqidah Islam (Studi Di Kelurahan Muara Sabak Ulu Kabupaten Tanjung Jabung Timur)

    Get PDF
    ABSTRAK Tradisi Tedhak Siten Suku Jawa merupakan upacara anak berusia 7-8 bulan guna memperkenalkan anak pada bumi dengan menginjakkan kakinya diatas tanah. Tradisi ini hasil perpaduan antara agama Islam dengan kebudayaan Jawa yang disebut dengan akulturasi Islam-Jawa. Ketertarikan penulis mengenai judul ini adalah agar masyarakat yang menganggap tradisi suku Jawa bertentangan dengan ajaran Islam menjadi paham, bahwa dengan adanya tinjauan aqidah Islam tradisi ini hanya menggunakan wadahnya saja tetapi isinya ajaran-ajaran dalam Islam. Masyarakat Suku Jawa Kelurahan Muara Sabak Ulu sampai saat ini masih mempertahankan tradisi tersebut karena menghargai warisan dari nenek moyang terdahulu dan tidak melupakan ajaran Islam dengan tetap menggunakan kenduri sebelum melaksanakan upacara tradisi Tedhak Siten tersebut. Pendekatan yang penulis gunakan adalah penelitan lapangan (faild research) metode penelitian kualitatif dengan pendekatan yang bersifat fenomenologi. Metode fenomenologi berupaya mengungkapkan tentang makna dari pengalaman seseorang. Adapun tehnik pengumpulan data yang penulis gunakan yaitu melakukan dengan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan mengenai analisis data penulis menggunakan beberapa langkah, yaitu: reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian ini penulis temukan bahwa tradisi Tedhak Siten di Kelurahan Muara Sabak Ulu adalah suatu tradisi turun temurun yang masih tetap dilestarikan dengan masyarakat sekitar. Dalam Islam kedudukan aqidah sangat penting, meskipun tradisi ini kental dengan nuansa Jawa tetapi tidak menyimpang dari aqidah Islam karena dalam pelaksanaannya banyak ajaran-ajaran Islam yang menyatu dalam tradisi ini, seperti: pembacaan tahlil, doa, bersedekah, dan bersilaturahmi. Selain itu, dengan adanya tradisi ini orang tua menaruh harapan kepada Allah SWT agar kelak anak-anaknya menjadi manusia yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa. Akhirnya penulis merekomendasikan untuk seluruh umat Islam khusunya masyarakat Jawa untuk pandai meletakkan tradisi dalam suatu kehidupan, agar tidak keluar dari koridor ajaran agama Islam, tetap menjalankan tradisi dan harus dibentengi dengan Islam
    corecore