Tradisi Tedhak Siten Masyarakat Jawa Dalam Tinjauan Aqidah Islam (Studi Di Kelurahan Muara Sabak Ulu Kabupaten Tanjung Jabung Timur)

Abstract

ABSTRAK Tradisi Tedhak Siten Suku Jawa merupakan upacara anak berusia 7-8 bulan guna memperkenalkan anak pada bumi dengan menginjakkan kakinya diatas tanah. Tradisi ini hasil perpaduan antara agama Islam dengan kebudayaan Jawa yang disebut dengan akulturasi Islam-Jawa. Ketertarikan penulis mengenai judul ini adalah agar masyarakat yang menganggap tradisi suku Jawa bertentangan dengan ajaran Islam menjadi paham, bahwa dengan adanya tinjauan aqidah Islam tradisi ini hanya menggunakan wadahnya saja tetapi isinya ajaran-ajaran dalam Islam. Masyarakat Suku Jawa Kelurahan Muara Sabak Ulu sampai saat ini masih mempertahankan tradisi tersebut karena menghargai warisan dari nenek moyang terdahulu dan tidak melupakan ajaran Islam dengan tetap menggunakan kenduri sebelum melaksanakan upacara tradisi Tedhak Siten tersebut. Pendekatan yang penulis gunakan adalah penelitan lapangan (faild research) metode penelitian kualitatif dengan pendekatan yang bersifat fenomenologi. Metode fenomenologi berupaya mengungkapkan tentang makna dari pengalaman seseorang. Adapun tehnik pengumpulan data yang penulis gunakan yaitu melakukan dengan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan mengenai analisis data penulis menggunakan beberapa langkah, yaitu: reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian ini penulis temukan bahwa tradisi Tedhak Siten di Kelurahan Muara Sabak Ulu adalah suatu tradisi turun temurun yang masih tetap dilestarikan dengan masyarakat sekitar. Dalam Islam kedudukan aqidah sangat penting, meskipun tradisi ini kental dengan nuansa Jawa tetapi tidak menyimpang dari aqidah Islam karena dalam pelaksanaannya banyak ajaran-ajaran Islam yang menyatu dalam tradisi ini, seperti: pembacaan tahlil, doa, bersedekah, dan bersilaturahmi. Selain itu, dengan adanya tradisi ini orang tua menaruh harapan kepada Allah SWT agar kelak anak-anaknya menjadi manusia yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa. Akhirnya penulis merekomendasikan untuk seluruh umat Islam khusunya masyarakat Jawa untuk pandai meletakkan tradisi dalam suatu kehidupan, agar tidak keluar dari koridor ajaran agama Islam, tetap menjalankan tradisi dan harus dibentengi dengan Islam

    Similar works