142 research outputs found

    Abu Qurrah, Al-Ma'mun and Yahya Ibn Aktam

    Get PDF

    HUBUNGAN KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM KELUARGA DENGAN PERILAKU ASERTIF PADA SISWA - SISWI SMK MUHAMMADIYAH 02 PEKANBARU

    Get PDF
    Perilaku asertif diartikan sebagai perilaku siswa dalam bentuk keaktifan dan terhadap lingkungan sosial serta kemampuan mereka mengutarakan gagasan, ide, dan inovassesuai dengan apa yang dirasakan dan yang anyak hal yang dapat mempengaruhi pembentukan perilaku asertif, dengan berkomunikasi secara efektif dalam keluarga if dalam keluarga adalah proses penyampaian pesan atau informasi dalam keluarga baik secara verbal atau non verbal y ang disampaikan secara tepat dan baik oleh komunikator (dalam hal ini orangtua) sert a dapat pula diterima atau dipahami dengan baik oleh komunikan (dalam hal ini siswa). M unculnya perilaku asertif pada diduga karena individu berkomunikasi secara efektif dalam keluarganya Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara komunikasi dengan perilaku asertif pada siswa- siswi SMK Muhammadiyah 02 Hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif komunikasi efektif dalam keluarga dengan perilaku asertif pada siswa ammadiyah 02 Pekanbaru . Subjek penelitian adalah Siswa Pekanbaru yang berjumlah 75 siswa. Variabel penelitian ini diukur dengan menggunakan 2 skala yaitu komunikasi efektif dalam keluarga yang terdiri dari 36 aitem, dan skal yang terdiri dari 30 aitem . Data yang diperoleh berupa data interval yang dia nalisa menggunakan teknik analisis Korelasi Product Moment Karl Pearson dengan bantuan sistem komputerisasi SPSS 11,5 for Windows . Dari analisis diperoleh relia komunikasi efektif dalam keluarga sebesar 0,9165 dan validitasnya berkisar 6856 . Sedangkan untuk skala perilaku assertif diperoleh koefisien 0,8942 dan validitasnya berkisar dari Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan positif sebesar 0,252 antara komunikasi efektif dalam keluarga dengan siswi SMK Muhammadiyah 02 Pekanbaru

    HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN SOSIAL DENGAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA TAHANAN POLRETABES KOTA MAKASSAR

    Get PDF
    Penyalahgunaan narkoba menduduki rangking ke-20 dunia sebagai penyebab angka kematian dan rangking ke-10 di negara berkembang, termasuk Indonesia, salah satu penyebabnya yaitu faktor lingkungan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan riwayat pengguna dalam keluarga, keutuhan keluarga, teman sebaya/kelompok dan kemudahan memperoleh narkoba pada tahanan Polrestabes Makassar. Rancangan penelitian adalah cross-sectional study. Sampel penelitian ini adalah semua tahanan Polrestabes bulan Oktober sampai Desember 2013 di Rutan Polrestabes dan Rutan Kelas I Makassar berjumlah 85 tahanan. Data dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyalahguna narkoba pada tahanan Polrestabes Makassar adalah laki-laki (83.3%), 48.3% berpendidikan tamat SMA/sederajat, dan 36.7% berusia 18-23 tahun. Hasil uji statistik pada 4 variabel menunjukkan 2 variabel yang berhubungan dengan penyalahgunaan narkoba yaitu teman sebaya/kelompok (p=0.000) dan kemudahan memperoleh narkoba (p=0,000) Sedangkan 2 variabel lainnya tidak berhubungan dengan penyalahgunaan narkoba yaitu riwayat pengguna dalam keluarga (p=0.212) dan keutuhan keluarga (p=0.955). Diharapkan kepada pemerintah daerah setempat untuk memperketat peraturan daerah mengenai penyalahgunaan narkoba dan disarankan agar pihak Polrestabes melakukan razia pada tempat yang dianggap rawan peredaran narkoba agar dapat mencegah maraknya kasus penyalahgunaan narkoba di Makassar, hal ini berkaitan dengan hasil penelitian yang menunjukkan adanya hubungan kemudahan memperoleh narkoba dengan penyalahgunaan narkoba di Kota Makassar

    HUBUNGAN FAKTOR INDIVIDU DENGAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA TAHANAN POLRESTABES KOTA MAKASSAR

    Get PDF
    Prevalensi penyalahgunaan narkoba di Kota Makassar meningkat setiap tahunnya berdasarkan laporan Rekapitulasi Tahanan Polrestabes Kota Makassar. Adapun faktor yang berhubungan dengan penyalahgunaan narkoba terbagi atas tiga, yaitu faktor zat, individu dan lingkungan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara faktor individu yang terdiri dari umur, tingkat pendidikan, status pekerjaan, merokok, konsumsi alkohol dengan penyalahgunaan narkoba pada tahanan Polrestabes Kota Makassar. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional study. Populasi dari penelitian ini adalah tahanan Polrestabes Kota Makassar bulan Oktober hingga Desember 2013. Sebanyak 85 responden dipilih dengan menggunakan exhaustive sampling dan diwawancara di rumah tahanan Polrestabes dan Rutan KLAS I Makassar. Analisis data bivariat menggunakan uji chi square dengan CI 95%. Sebanyak 60 responden mengaku pernah menyalahgunakan narkoba, jenis narkoba yang paling sering disalahgunakan adalah shabu-shabu. Hasil uji statistik pada 5 variabel penelitian menunjukkan 2 variabel berhubungan, yaitu merokok (p=0,009) dan konsumsi alkohol (p=0,002). Sedangkan 3 variabel lainnya tidak menunjukkan adanya hubungan, yaitu kelompok umur, tingkat pendidikan dan status pekerjaan (p=0,693; p=0,730; p=0,955). Untuk menurunkan angka penyalahguna narkoba, diharapkan pihak polrestabes semakin giat melalukan rasia minuman keras

    FAKTOR SHS (SECOND HANDSMOKE) TERHADAP KEJADIAN BBLR DI PUSKESMAS TAMANGAPA KOTA MAKASSAR: SHS (Second Handsmoke) Factor Against LBW in the Tamangapa Puskesmas, Makassar City

    Get PDF
    Berat badan bayi merupakan salah satu indikator penting dalam kesehatan bayi, faktor utama keberlangsungan hidup, faktor tumbuh kembang dan mental bayi dimasa yang akan datang. Tujujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor risiko paparan asap rokok, jumlah rokok, umur, pendidikan, pekerjaan, paritas, jarak kehamilan, LILA (Lingkar Lengan Atas) dan riwayat penyakit terhadap kejadian BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) di Puskesmas Tamangapa. Jenis penelitian yaitu observasional analitik dengan pendekatan Case Control. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2021. Jumlah sampel kasus 25 orang dan sampel kontrol 75 orang. Data dianalisis secara Univariat dengan menggunakan distribusi frekuensi dan Bivariat menggunakan uji Odds Ratio. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa LILA (Lingkar Lengan Atas) merupakan faktor risiko (OR=2,8 (95% CI=1,1-7,5)) dan bermakna terhadap kejadian BBLR. Sedangkan lainnya seperti paparan asap rokok (OR=1,4 (95% CI=0,4-3,9)), umur (OR=1,3 (95% CI=0,4-4,1)), pekerjaan (OR=2,7 (95% CI=0,9-7,8)), paritas (OR=1,1(95% CI=0,4-2,9)), jarak kehamilan (OR=1,3 (95% CI=0,5-3,4)) merupakan faktor risiko tetapi tidak bermakna terhadap kejadian BBLR. Adapun jumlah rokok (OR=0,5(95% CI=0,1-2,7)), pendidikan (OR=0,9 (95% CI= 0,3-2,4)), dan riwayat penyakit (OR=0,1 (95% CI=0,0-1,6)) merupakan faktor protektif tetapi tidak bermakna terhadap kejadian BBLR. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa LILA merupakan faktor risiko yang bermakna terhadap kejadian BBLR. Paparan asap rokok, umur, pekerjaan, paritas dan jarak kehamilan merupakan faktorrisikotetapitidakbermakna.SedangkanJumlah rokok, pendidikan, riwayat penyakit merupakan faktor protektif tetapi tidak bermakna

    Rancang Bangun Alat Security Portal Jalan Perumahan Berbasis Mikrokontroler

    Get PDF
    Hasil dari pengujian ini menunjukkan bahwa keseluruhan fungsi-fungsi yang diharapkan sesuai dengan kenginan dan berjalan dengan semestinya. Portal jalan perumahan berbasis mikrokontroler ini terdapat fitur-fitur yang bisa membantu meringankan dan memudahkan pekerjaan satpam dan juga meningkatkan keamanan dengan penggunaan sensor-sensor yang digunakan

    The concept of the Takaful company and its objectives in the reality of trade and investment

    Get PDF
    Takaful insurance companies are distinguished by their significant importance and ultimate objectives through the services they provide to traders and investors for the purpose of providing safety from losses or risks that appear during their various business. This type of insurance is considered one of the most important and widespread ones because what it gives to the parties participating in it in terms of spreading the spirit of cooperation and solidarity among them in a permissible way, away from usury, which is forbidden in Islamic law. Iraq's experience in this field is recent because the Central Bank approved in 2019 the establishment of a Takaful company among a group of licensed Islamic banks in Iraq, which requires shedding light on it to clarify its importance and the objectives that it wants to achieve in order to reach its success in the commercial and investment reality

    "Should I, as a Muslim, join or not Catholics in Churches?" Dilemmas of the Italian Muslim Community

    Get PDF
    Italian Muslims represent 2.6% of the entire population and one-third of all foreigners, constituting a fragmented and pluralistic community. Recently, father Jacques Hamel, a French Catholic priest, was killed by two knife-wielding French men pledging allegiance to the Islamic State. The Muslim French community strongly dissociated from this event. Italian Muslim community heeded this call and also sent delegates to French churches. According to the statistics, about 15,000 Muslims (approximately 1–2% of the Italian community) attended the commemorative event. Using a qualitative approach, we aimed at investigating the reasons that led Italian Muslims to join or not such an event. The following themes emerged: 1) public responsibility and accountability; 2) every murder as a crime to mankind; 3) importance of inter-faith dialogue and initiatives; 4) judging actions on the basis of intention; 5) fear of losing identity and roots; 6) innovation of attending churches even for good purposes; 7) dead peoples of series A and B; 8) useless of the action; and, finally, 9) impact of islamophobia. Our research sheds light on the multiple voices and thoughts of a complex, multifaceted community. We believe that our findings could be helpful for policy-makers and stakeholders, in designing inclusive and truly integrative policies

    Different modalities for treatment of recurrent aphthous stomatitis. A Randomized clinical trial

    Get PDF
    The underlying etiology of recurrent aphthous stomatitis (RAS) is unclear and treatment aims to provide symptomatic and faster relief. This study compared the efficacy of diode laser, a herbal combination of Acacia nilotica and Licorice (A and L) and Amlexanox in the management of RAS. Sixty patients with minor aphthae were selected and randomly divided into four groups of 15 each. Group I and II received adhesive preparations of a herbal mixture of A and L and a 2 mg Amlexanox paste respectively, group III received diode laser and the fourth group (control) used a placebo. Ulcer size, pain score were recorded on days 1, 2 and 5. Laser group showed the statistically highest mean percentage (%) of reduction in pain scores and ulcer size than the other groups. The mean % of reduction in pain scores was 43.3+20.0 at day 2 and 67.8+21.5 % at day 5 in the laser group while Amlexanox group demonstrated a 29.8 +11.3 and 61.9+24.5 mean % of reduction in pain scores at day 2 and 5 respectively. A and L group showed a lower mean % of reduction in pain scores than laser and Amlexanox groups with a 22.2+10.5 and 43.4+15.8 mean % reduction in pain scores at day 2 and day 5 respectively. Similarly the highest mean % of reduction in ulcer size was seen in the laser group being 52.7+19.8 at day 2 and 85.1+22.0 at day 5, while it was 48.1+16.5 at day 2 and 77.8+28.7 at day 5 in the Amlexanox group and 42.0+11.5 at day 2 and 63.0+20.5 at day 5 in the A and L group. All treatment modalities reduced pain and ulcer size than placebo group. Laser therapy demonstrated the highest percentage of reduction of pain score and ulcer size
    corecore