45 research outputs found

    UJI PERFORMANSI TURBIN ANGIN TIPE DARRIEUS-H DENGAN PROFIL SUDU NACA 0012 DAN ANALISA PERBANDINGAN EFISIENSI MENGGUNAKAN VARIASI JUMLAH SUDU DAN SUDUT PITCH

    Get PDF
    Objek dalam penelitian ini adalah turbin angin DarrieusH dengan profil sudu NACA 0012 dengan panjang chord 0.3 m. Dimensi turbin ini yaitu dengan diameter (D) 1.5 m dan tinggi (H) 1.5 m. Adapun variasi yang digunakan dalam pengujian ini adalah variasi jumlah sudu (3, 4 dan 5 buah) dan variasi sudut pitch sudu (00, 20, 40, 60, 80, 100, 120). Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jumlah sudu dan pengaruh sudut pitch terhadap performansi turbin angin DarrieusH. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan serangkaian pengujian turbin angin pada kecepatan angin 3,85 m/s. Angin ini dibangkitkan oleh sebuah kipas yang ditempatkan pada jarak 5 m dari turbin. Dari hasil pengujian diperoleh bahwa turbin angin dengan jumlah sudu 3 buah lebih efektif dalam mengekstrak energi angin, untuk jumlah sudu 3, 4 dan 5 buah dengan efisiensi masing masing 15,91%; 12,14% dan 11,49%. Sedangkan dari variasi sudut pitch sudu diperoleh bahwa turbin angin dengan jumlah sudu 3, 4 dan 5 buah lebih efektif mengekstrak energi angin pada sudut pitch φ = 6

    STUDI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI SOLAR WATER HEATER JENIS KOLEKTOR PLAT DATAR DENGAN PENAMBAHAN THERMAL ENERGY STORAGE

    Get PDF
    Ketersediaan air panas untuk mandi merupakan kebutuhan penting bagi rumah tangga dan industri. Bagi industri perhotelan, fasilitas ini harus dimiliki untuk dapat digolongkan kedalam hotel berbintang. Sehingga manajemen hotel harus mengeluarkan biaya yang besar setiap bulan untuk menghadirkan air panas di setiap kamar hotel. Salah satu solusi bagi ketersediaan air panas termurah dan efektif untuk kebutuhan rumah tangga dan komersial adalah menggunakan solar water heater (SWH). SWH yang ada saat ini masih memiliki kelemahan yaitu harga investasi awal masih tergolong mahal dan memerlukan biaya operasional tinggi karena masih menggunakan pemanas tambahan. Metode yang sedang dikembangkan untuk mengatasi kelemahan pada SWH antara lain adalah dengan penambahan TES menggunakan material berubah fasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan termal energy storage (TES) di dalam kolektor surya plat datar pada proses charging dan discharging. Jenis material berubah fasa yang digunakan dalam penelitian ini adalah parafin wax sebanyak 19,5 kg. SWH jenis kolektor plat datar dengan penambahan TES telah dibuat dan diuji dalam skala kecil untuk beberapa hari pengujian. Hasil pengujian pada proses charging dapat disimpulkan bahwa massa parafin wax yang melebur terbanyak adalah 18,81 kg dan efisiensi termal tertinggi diperoleh 44,28%. Sedangkan pada proses discharging volume air panas terbanyak diperoleh 40 liter untuk temperatur minimum 35oC dan efisiensi termal tertinggi adalah 46,81%

    A Study on Adsorption Refrigerator Driven by Solar Collector Using Indonesian Activated Carbon

    Get PDF
    In the present work, the performance of an adsorption refrigerator driven by a solar collector was investigated. The adsorbent used in this study was 6.5 kg ordinary granular activated carbon of coconut shell produced in the Sumatera Utara province of Indonesia, 3 liters of methanol as adsorbate and 4.5 litres of water as the medium that was cooled. The experiments were carried out under varying weather conditions during seven cycles with total solar radiation about 2.681-3.918 kWh/m2/cycle. In this study, the values of the coefficient of performance (COP) obtained were about 0.0827-0.1271. The values of specific cooling power (SCP) obtained were in the range of 0.01839-0.01883 kW/kg. The experimental results show that the adsorption refrigerator system can deliver an evaporator temperature of about 2.81-13.61°C

    SIMULASI NUMERIK PADA ALAT PENGERING BIJI KOPI TENAGA SURYA

    Get PDF
    Dalam penelitian ini membandingkan efisiensi alat pengering biji kopi yang telah diuji eksperimental. Desain pengering terdiri dari dua unit kolektor surya, satu ruang pengering dengan tiga rak, dan 2 kipas bertenaga surya yang terletak di saluran keluar pengering. Pengering dirancang dan dilakukan uji eksperimental di Departemen Magister Teknik Mesin USU . Computational Fluid Dynamics (CFD) digunakan untuk mengetahui distribusi temperature yang terjadi di alat pengering. Dari distribusi temerpatur tersebut kiat dapat menghitung efisiensi dari alat pengering secara numerik.Setelah dihitung didapatkan bahwa efisiensi dari kolektor surya 77% dan ruan penegering 89%. Sedangkan secara eksperimental efisiensi kolektor surya 74 % dan ruang pengering 90

    RANCANG BANGUN ALAT DESALINASI AIR LAUT TENAGA SURYA SISTEM PASIF KEMIRINGAN GANDA DENGAN AIR SEBAGAI PENDINGIN KACA LUAR

    Get PDF
    Air bersih memegang peranan dan bertanggung jawab atas kehidupan. Kebutuhan akan air bersih terus meningkat karena penggunaannya di berbagai bidang kehidupan,seperti bidang pertanian, industri, dan populasi. Untuk mencegah terjadinya kekurangan air, sangat penting untuk menunjukkan kesenjangan antara permintaan dan pasokan air minum dengan mengembangkan teknologi pemurnian air. Tenaga surya/ energi matahari (sumber energi terbarukan) dalam bentuk penyulingan adalah salah satu teknologi yang paling menjanjikan, sederhana, dan ekonomis untuk pemurnian garam dan air payau Dalam penelitian skripsi ini, secara eksperimental dan teoritis dibahas mengkaji dan membandingkan teknologi penyulingan air laut / desalinasi sistem pasif kemiringan ganda dengan penambahan air pendingin kaca bagian luar dengan air dilairkan oleh pompa DC bertenaga surya dari photovoltaic dengan tanpa pendingin kaca luar. Dalam pekerjaan ini, desalinasi kemiringan ganda pasif dengan luas wilayah cekungan seluas 1.932 m2 dengan permukaan kaca 1 m2 dengan dua potong dengan ketebalan kaca 3 mm dan sudut kemiringan kaca 15o. Permukaan air dari dasar 20 mm dan diuji selama 7 hari dimulai pukul 08.00-18.00 WIB. Hasil perbandingan produksi air bersih dari kedua alat menunjukkan produktivitas alat desalinasi dengan penambahan air pendingin kaca bagian luar lebih tinngi dibandingkan alat desalinasi tanpa pendingin kaca luar

    Kajian Karakteristik Atap Berbahan Komposit Sekam Padi Dan Serat Daun Nanas

    Get PDF
    Pada penelitian ini penulis akan melakukan percobaan menganalisa kekuatan mekanis berbahan komposit menggunakan sekam padi dan serat daun nanas khususnya dalam pembuatan atap. Dari pengujian tarik yang telah dilakukan pada komposit sekam padi dan serat daun nanas dengan perbandingan rasio komposisi Resin 70% : 30% sekam padi dan daun nanas, 80% : 20% dan 90% : 10%. Dapat dilihat bahwa pada komposisi bahan 90% : 10% mendapatkan nilai lebih tinggi yaitu  101,4 Kgf/mm2, sedangkan untuk pengujian tekan dengan perbandingan rasio komposisi Resin 70% : 30% sekam padi dan serat daun nanas, 80% : 20% dan 90% : 10%. Dapat dilihat bahwa pada komposisi bahan 90% : 10% mendapatkan nilai lebih tinggi yaitu 1246,26 Kgf/mm

    STUDY EXPERIMENTAL UNTUK ALAT PENGERING BIJI KOPI TENAGA SURYA SISTEM KONTINU

    Get PDF
    Sebagai salah satu bentuk energi terbarukan, energi surya merupakan salah satu sumber energi yang berpotensi untuk dimanfaatkan terutama di daerah beriklim tropis. Salah satu pemanfaatan energi surya yang paling sering digunakan yaitu pengeringan. Dalam penelitian kali ini pengeringan dilakukan secara kontinu pada kopi dengan media pelat datar bersirip sebagai absorbernya. Menggunakan sel photovoltaic sebagai sumber energi listrik untuk mengalirkan udara panas ke ruang pengering. Adapun tujuan penelitian ini adalah mengetahui efisiensi solar kolektor dan ruang pengering kopi yang diuji, bertujuan agar nantinya dapat digunakan oleh khalayak banyak. Alat ini terdiri dari dua buah kolektor yaitu satu kolektor dengan sudut kemiringan 0o dan yang satu kolektor lain dengan sudut 20o serta rumah pengeringnya. Besar efisiensi kolektor yaitu sebesar 78%. Sedangkan untuk efisiensi rumah pengering adalah sebesar 79%

    STUDI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI SOLAR WATER HEATER JENIS KOLEKTOR PLAT DATAR DENGAN PENAMBAHAN THERMAL ENERGY STORAGE

    Get PDF
    Availability of hot water for showers is an important requirement for households and industry. For the hospitality industry, this facility should  held in order to be classified into five-star hotel. So the hotel management had to incur huge costs each month to supply the hot water in every hotel room. One solution for hot water supply cheapest and effective for household and commercial needs is to use solar water heater (SWH). SWH available today still has a weakness, namely the price of the initial investment is still relatively expensive and require a high operational cost because they use an extra heater. Investigation methods are being developed to address the weaknesses of SWH is by adding TES, using phase change material. This study aims to determine the ability of thermal energy storage (TES) in the flat plate solar collector on the charging and discharging process. Type of phase change material used in this study was 19.5kg of paraffin wax. SWH type of flat plate collector with the addition of TES has been created and tested on a small scale for a few days of testing. Test results on the charging process can be concluded that the mass of melted paraffin wax which is as much as 18.81kg and the highest thermal efficiency obtained is 44.28%. Meanwhile in the process of discharging the highest volume of hot water obtained is 40 liters for a minimum temperature of 35°C and the highest thermal efficiency is 46.81%

    KAJIAN PENGARUH SUDUT PENYINARAN PADA ALAT PEMANAS AIR TENAGA SURYA SISTEM PIPA PANAS

    Get PDF
    Energi surya yang sampai kepermukaan bumi, dapat dikumpulkan dan diubah menjadi energi panas yang berguna melalui bantuan suatu alat yang disebut kolektor surya. Kolektor termal surya merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk menyerap energi surya, yang kemudian mengubah energi surya menjadi energi termal, dan mentransfer energi tersebut ke fluida kerja untuk kemudian digunakan secara langsung atau disimpan terlebih dahulu pada suatu unit penyimpanan panas. Dalam aplikasinya kolektor termal surya banyak digunakan sebagai alat pemanas air pada rumah-rumah. Air panas dibutuhkan oleh masyarakat luas, misalnya untuk air mandi ataupun mencuci barang yang berlemak dimana lebih mudah melarutkannya dalam sabun dengan menggunakan air hangat dibandingkan dengan air dingin. Pada umumnya air panas diperoleh dengan cara memasak air dengan menggunakan bahan bakar. Perlu diketahui penggunaan bahan bakar, yang umumnya adalah bahan bakar fosil akan menimbulkan polusi udara, yaitu terbentuknya CO, CO2 dan lain-lain.Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kolektor surya dengan ukuran 1,16 m x 0,80 m x 0,21 m. Kolektor surya terdiri dari lapisan kayu (Triplek), sterofoam dan rockwoll sebagai isolator, plat alumunium sebagai penyerap panas dan kaca sebagai penutup. Selain kolektor, dirancang juga ruang penampungan sebagai tempat pemanas air dengan ukuran 0,80 m x 0,45 m x 0,23 m dengan volume tampungan 5 liter. Pengujian dilakukan selama 12 hari pada kondisi cuaca cerah.Pengujian pertama dilakukan pada posisi sudut horizontal, Pengujian kedua pada sudut 450 ,pengujian ketiga pada sudut 600.Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi terbesar kolektor dari tiga pariasi sudut yang dilakukan.Hasil dari penelitian ini didapatkan sudut terbaik yaitu pada sudut 450 dengan suhu air mencapai 59,60 0
    corecore