Cylinder: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin
Not a member yet
92 research outputs found
Sort by
Rancang Bangun Alat Uji Kekuatan Material Polimer dan Komposit Polimer Berpenguat Serat Alam
Current engineering technology places great emphasis on efficient and energy-saving construction. Nowadays, research and development of engineering materials are more directed at relatively strong, stable and lightweight materials. Polymers and natural fiber reinforced polymer composites are one of those that can meet these needs and are being researched. To achieve optimal results, the research must be supported by appropriate test equipment that can properly characterize the materials being developed. This research aims to design a mechanical and electrical tensile testing device especially for polymers and polymer composites. The research produced a prototype of a tensile testing device that has a maximum load capacity of 20.25 kN. The success of this research is proven by the strength of PMMA, which was tested using this device. The test results showed that PMMA has a tensile strength of about 58.2 and 60.7 MPa. This value is within the range of PMMA strength obtained from the literature.Teknologi rekayasa saat ini sangat menekankan pada konstruksi yang efisien dan hemat energi. Saat ini, penelitian dan pengembangan material rekayasa lebih diarahkan pada material yang relatif kuat, stabil, dan ringan. Polimer dan komposit polimer yang diperkuat serat alam merupakan salah satu yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut dan sedang diteliti. Untuk memperoleh hasil yang optimal, penelitian tersebut harus didukung oleh peralatan uji yang tepat yang dapat mengkarakterisasi material yang dikembangkan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk merancang suatu alat uji tarik mekanik dan listrik khususnya untuk polimer dan komposit polimer. Penelitian ini menghasilkan prototipe alat uji tarik yang memiliki kapasitas beban maksimum sebesar 20,25 kN. Keberhasilan penelitian ini dibuktikan dengan kekuatan material PMMA yang diuji menggunakan alat tersebut. Hasil pengujian menunjukkan bahwa PMMA memiliki kekuatan tarik sekitar 58,2 dan 60,7 MPa. Nilai tersebut berada dalam kisaran kekuatan PMMA yang diperoleh dari literatur
Kebutuhan Banyaknya Titik Roof Outlet Pada Sistem Pemipaan
The JST 01 Data Center development project is located on Jl.
Bidara Cina in the Jatinegara District, East Jakarta, DKI Jakarta.
The MT. Haryono Data Center stands at an elevation of 65 meters
above sea level and comprises 14 floors, divided into two work
areas: Gantry and IX. Rainfall at the JST 01 Data Center project
site is recorded at 318.5 mm/h, based on data processed from
BMKG Kemayoran, Cengkareng, and Pondok Betung stations. The
analysis follows the Singapore Standard SS 525-2006 Code of
Practice for Roof Drainage. The building's total roof area is
2,128.43 m², necessitating 14 Roof Outlet points for the operation
of the Siphonic Rainwater System. Of these, five Roof Outlets are
allocated to the Gantry area, while nine are distributed across the
IX area.Proyek pembangunan JST 01 Data Center terletak di Jl. Bidara Cina
Kec. Jatinegara, Kota Jakarta Timur, DKI Jakarta. Data Center MT.
Haryono memiliki tinggi enam puluh lima MDPL dengan jumlah
lantai sebanyak empat belas yang dibagi ke dalam dua area
pekerjaan yakni Gantry dan IX. Curah hujan di proyek JST 01
Data Center adalah sebesar 318,5 mm/h. Data curah hujan
tersebut didapat dan diolah dari stasium BMKG Kemayoran,
Cengkareng dan Pondok Betung dengan berdasarkan Singapore
Standard SS 525-2006 Code of Practice for Drainage of Roofs. Dengan
luas atap keseluruhan bangunan proyek JST 01 Haryono Data
Center yakni seluas 2128,43 m2 didapatkan jumlah titik Roof
Outlet untuk mengoperasikan Siphonic Rain Water System
dibutuhkan sebanyak empat belas titik Roof Outlet yang tersebar
lima di area Gantry dan sembilan di area IX
Perilaku Termal Baterai Kendaraan Listrik pada Siklus Mengemudi NEDC dan WLTP: Studi Simulasi Menggunakan GT-Suite
This study examines the thermal behaviour of a LiFePO₄ battery pack in a converted electric vehicle using GT-Suite simulation. The base vehicle, a Toyota Avanza originally powered by a 1.3-litre engine, was retrofitted with a 60 kW synchronous AC motor and a 268.8 V, 40.32 kWh battery pack. Simulations were conducted under NEDC and WLTP driving cycles, both with and without passive cooling. Results showed that battery temperature peaked at 45.3°C (NEDC) and 71.6°C (WLTP) without cooling, and was reduced to 36.6°C and 48.0°C respectively with passive cooling. Temperature spikes coincided with rapid acceleration and high-speed phases, highlighting the influence of discharge current on battery heating. These findings demonstrate the importance of thermal management in EV conversions and the effectiveness of passive cooling. Future work will focus on experimental validation and discharge current control via a battery management system (BMS) to ensure battery safety and longevity.Penelitian ini menganalisis perilaku termal dari paket baterai lithium iron phosphate (LiFePO₄) pada kendaraan listrik hasil konversi dengan menggunakan perangkat lunak simulasi GT-Suite. Kendaraan dasar yang digunakan adalah Toyota Avanza dengan mesin 1.3 liter yang dikonversi menjadi kendaraan listrik, dilengkapi motor AC sinkron berdaya puncak 60 kW dan paket baterai sebesar 268,8 V dan 40,32 kWh. Simulasi dilakukan berdasarkan dua siklus pengujian standar, yaitu New European Driving Cycle (NEDC) dan Worldwide Harmonised Light Vehicles Test Procedure (WLTP), baik dalam kondisi tanpa sistem pendingin maupun dengan sistem pendingin pasif. Hasil menunjukkan bahwa suhu maksimum baterai mencapai 45,3°C (NEDC) dan 71,6°C (WLTP) tanpa pendinginan, yang kemudian menurun menjadi 36,6°C dan 48,0°C dengan pendinginan pasif. Peningkatan suhu terutama terjadi saat akselerasi cepat dan laju kendaraan tinggi, menunjukkan bahwa arus pelepasan memiliki pengaruh signifikan terhadap pemanasan baterai. Temuan ini menegaskan pentingnya sistem manajemen termal dalam konversi kendaraan listrik serta efektivitas strategi pendinginan pasif. Penelitian lanjutan direkomendasikan untuk validasi eksperimental dan pengendalian arus melalui sistem manajemen baterai (BMS) guna meningkatkan keselamatan dan masa pakai baterai
Integrasi Transmisi Otomatis Untuk Kendaraan Listrik yang Dikonversi: Pendekatan GT-Suite
The growing adoption of electric vehicles (EVs) in Southeast Asia, particularly in Indonesia and Malaysia, is driven by policy incentives such as road tax exemptions and relaxed traffic restrictions. This study investigates the feasibility and performance impact of integrating a stock automatic transmission into a converted internal combustion engine (ICE) vehicle, replacing the commonly used single gear or manual transmissions in typical EV conversions. Using GT-Suite simulation software, a detailed model of a converted Toyota Avanza was developed to evaluate key performance metrics including acceleration, top speed, driving range, and energy consumption. Simulation results indicate that integrating an automatic transmission improves acceleration performance, reducing the 0–100 km/h time by 0.7 seconds compared to a single-gear configuration. Although the top speed is mechanically limited by the transmission's maximum input speed, the vehicle achieved a marginally higher top speed (191.3 km/h) and reached it 1.8 seconds faster. During range simulations under the New European Driving Cycle (NEDC) and constant highway driving at 100 km/h, the automatic transmission variant demonstrated a longer driving range—up to 7% farther—while also improving energy consumption from 8.55 km/kWh to 8.77 km/kWh.Penerapan kendaraan listrik (EV) yang semakin berkembang di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia dan Malaysia, didorong oleh insentif kebijakan seperti pembebasan pajak jalan dan pelonggaran pembatasan lalu lintas. Penelitian ini menyelidiki kelayakan dan kinerja dari pengintegrasian transmisi otomatis yang berasal dari manufaktur asal ke dalam kendaraan konversi mesin pembakaran dalam (ICE), menggantikan transmisi satu gigi atau transmisi manual yang umum digunakan dalam konversi EV pada umumnya. Menggunakan perangkat lunak simulasi GT-Suite, model rinci dari Toyota Avanza yang telah dikonversi dikembangkan untuk mengevaluasi parameter utama, termasuk akselerasi, kecepatan tertinggi yang dapat diraih, jarak tempuh maksimum, dan konsumsi energi. Hasil simulasi menunjukkan bahwa pengintegrasian transmisi otomatis meningkatkan akselerasi, mengurangi waktu akselerasi dari 0–100 km/jam sebesar 0,7 detik dibandingkan dengan konfigurasi satu gigi. Meskipun kecepatan tertinggi dibatasi secara mekanis oleh kecepatan input maksimum transmisi, kendaraan mencapai kecepatan tertinggi yang sedikit lebih tinggi (191,3 km/jam) dan mencapai kecepatan tertinggi 1,8 detik lebih cepat. Selama simulasi jarak dengan siklus New European Driving Cycle (NEDC) dan pengendaraan di jalan bebas hambatan dengan kecepatan konstan 100 km/jam, varian transmisi otomatis menunjukkan jarak tempuh yang lebih jauh hingga 7% serta meningkatkan efisiensi konsumsi energi dari 8,55 km/kWh menjadi 8,77 km/kWh
Adopsi Kecerdasan Buatan (AI) dalam Industri Maritim: Peluang, Tantangan, dan Implikasinya terhadap Efisiensi Operasional
This paper discusses the adoption of Artificial Intelligence (AI) in Indonesia's maritime industry, focusing on port operational efficiency. Using literature review and case analysis approaches, the study identifies port business processes, key stakeholders, and digital systems such as INAPORTNET, CEISA, TOS, VMS, Auto Gate, and STID. The readiness of AI adoption at Tanjung Priok Port is assessed based on indicators including technological infrastructure, operational automation, system integration, human resource competence, operational efficiency, and environmental impact. Findings indicate that while digitalization initiatives are ongoing, AI implementation remains at an early stage. Opportunities lie in productivity, safety, and sustainability improvements, while key challenges include digital infrastructure limitations, system integration issues, regulatory gaps, and human resource constraints. The paper concludes that a phased and collaborative strategy among the government, port operators, and industry players is essential to accelerate AI-driven digital transformation in the maritime sector.Pada penulisan ini adopsi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dalam industri maritim Indonesia, dengan fokus pada efisiensi operasional pelabuhan. Dengan menggunakan pendekatan kajian literatur dan analisis kasus, penelitian ini mengidentifikasi peta proses bisnis pelabuhan, pemangku kepentingan, serta sistem digital yang digunakan, seperti INAPORTNET, CEISA, TOS, VMS, Auto Gate, dan STID. Studi ini mengevaluasi kesiapan adopsi AI di Pelabuhan Tanjung Priok berdasarkan indikator seperti infrastruktur teknologi, automasi operasional, integrasi sistem, kompetensi SDM, efisiensi operasional, dan dampak lingkungan. Hasil kajian menunjukkan bahwa meskipun terdapat inisiatif digitalisasi yang signifikan, penerapan AI masih terbatas pada tahap awal. Peluang pemanfaatan AI meliputi peningkatan produktivitas, keamanan, dan keberlanjutan, sementara tantangan utamanya mencakup infrastruktur digital, integrasi sistem, serta keterbatasan regulasi dan SDM. Tulisan ini menyimpulkan bahwa strategi bertahap dan kolaboratif antara pemerintah, operator pelabuhan, dan pelaku industri diperlukan untuk mempercepat transformasi digital sektor maritim berbasis AI
PEMANTAUAN DAN PENGENDALIAN SUHU DAN KELEMBAPAN UDARA UNTUK TANAMAN TOMAT DENGAN MENGGUNAKAN WEMOS D1
Plant cultivation process is an important component in creating optimal harvest results. Those results can be affected by both air temperature and humidity in the plant’s environment. Traditional method for monitoring and controlling temperature and humidity consume a lot of time and energy. This Wemos D1 and ThingSpeak equipped monitoring and controlling system was made in order to make those works easier. The system uses air temperature and humidity sensor which will perform reading to the environment’s condition. Datas collected from the reading progress will be forwarded by Wemos D1 to ThingSpeak so it can be observed by users. Exhaust fan and mist maker will be used as controlling components for the environment. This system is expected to help in developing plant cultivation techniques.
Proses budidaya tanaman merupakan komponen penting dalam mewujudkan hasil panen yang optimal. Hasil panen tersebut dapat dipengaruhi oleh suhu dan kelembapan udara di lingkungan tanaman tersebut. Metode tradisional untuk melakukan pemantauan dan pengendalian suhu dan kelembapan sangat memakan waktu dan juga tenaga manusia. Agar dapat meringankan pekerjaan tersebut, maka dirancang sistem pemantauan dan pengendalian suhu dan kelembapan udara menggunakan Wemos D1 dan ThingSpeak. Sistem tersebut menggunakan beberapa sensor yaitu sensor suhu dan kelembapan udara yang akan melakukan pembacaan terhadap kondisi lingkungan. Data dari hasil pembacaan tersebut kemudian akan diteruskan oleh Wemos D1 ke ThingSpeak agar dapat diamati oleh pengguna. Exhaust fan dan mist maker akan digunakan sebagai komponen pengendali untuk lingkungan tanaman. Sistem ini diharapkan dapat membantu dalam perkembangan teknik budidaya tanaman.
 
Robot Self-Balancing Berbasis LEGO Mindstorm EV3 Untuk Pembelajaran Robotika
Robotics education must be implemented effectively to develop students' conceptual understanding and technical competencies. One relevant approach involves the development of self-balancing robots as an exemplary platform that facilitates learning in mechanical design, control systems, and sensor programming. The success of this approach critically depends on the appropriate selection of both tools and methodologies. The LEGO Mindstorms EV3 platform is an ideal tool due to its assembly convenience, design flexibility, and seamless hardware-software integration for robotic development. Implementing a LEGO Mindstorms EV3-based self-balancing robot provides valuable learning opportunities in robotic control algorithms utilizing gyroscopic sensors, ultrasonic sensors, and servo motors. This research work presents the design and implementation process of a LEGO Mindstorms EV3-based self-balancing robot as an innovative educational tool for robotics. The platform supports integrated mastery of theoretical concepts and technical skills, fostering comprehensive engineering and control systems learning.Pembelajaran robotika perlu dilaksanakan secara efektif untuk mengembangkan pemahaman konseptual dan keterampilan teknis dari peserta didik. Salah satu pendekatan yang relevan adalah melalui pengembangan robot self-balancing sebagai salah satu contoh bentuk robot yang dapat memberikan pembelajaran terkait aspek perancangan mekanik, kendali sistem, dan pemrograman sensorik. Keberhasilan pendekatan yang digunakan sangat bergantung pada pemilihan sarana maupun metode yang tepat. LEGO Mindstorm EV3 merupakan salath satu sarana yang ideal untuk kemudahan perakitan, fleksibilitas desain, serta integrasi antara perangkat keras dan perangkat lunak dalam pengembangan robot. Pengembangan robot self-balancing berbasis LEGO Mindstorm EV3 memberikan kesempatan pembelajaran algoritma kendali robot berbasis sensor giroskop, ultrasonik, dan motor servo. Kerja penelitian ini memaparkan proses perancangan dan implementasi robot self-balancing berbasis LEGO Mindstorm EV3 sebagai sarana inovatif untuk pembelajaran robotika yang mendukung penguasaan konsep dan keterampilan teknik secara terpadu
Production and Performance Test of Biodiesel Produced from Waste Cooking Oil
Biodiesel has become an important source as a subtitution fuel for diesel engines. As an alternative fuel for diesel engines, it is becoming increasingly important due to diminishing fossil fuel reserves and the environment consequeness of exhaust gases from petroleum fuelled engines therefore, it needs to be further investigated how biodiesel blend percentage could affect the performance and emission of diesel engine. Waste cooking oil (WCO) is one of the raw material for Biodiesel. WCO that has been converted into biodiesel is made using esterification and transesterification methods. Then, biodiesel is mixed until it has the composition of B20, B30 and B50. The mixture is then tested for performance and emissions. In testing, B30 did not have a significant decrease in performance but the emission test results (opacity) were higher than B20. B50 has a significant decrease in performance when compared to B20, but has the lowest opacity test results.Biodiesel merupakan sumber energi terbarukan yang berasal dari minyak nabati. Penggunaan biodiesel sebagai bahan bakar mesin diesel di Indonesia, akan terus meningkat hingga mencapai B100. Salah satu bahan baku yang dapat digunakan untuk memproduksi biodiesel adalah minyak jelantah. Pembuatan biodiesel dari minyak jelantah, dibuat menggunakan metode esterifikasi dan transesterifikasi. Kemudian biodiesel dicampur dengan bahan bakar minyak diesel hingga memiliki komposisi campuran B20, B30, dan B50. Setiap campuran akan dilakukan pengukuran performa dan emisinya. Dalam pengujian ini, B30 tidak mengalami penurunan performa yang signifikan namun hasil uji emisi (opasitas) lebih tinggi apabila dibandingkan dengan B20. B50 mengalami penurunan performa yang signifikan jika dibandingkan dengan B20, namun memiliki hasil uji emisi (opasitas) yang paling rendah
Rancang Bangun Alat Kompres Demam Digital Suhu Hangat
In this research, a digital fever compress device based on Arduino Uno was designed, utilizing warm temperature as a method for fever management. The device is equipped with a temperature sensor DHT, liquid crystal display (LCD), relay, and cartridge heater to create precise and controlled warm temperatures. The objective of this research is to design a digital fever compress device capable of generating warm temperatures ranging from 37.5°C to 42°C using Arduino Uno as the main microcontroller. The design process involved creating a model of temperature and tension equations, where the influential variables include ambient temperature, upper limit, and lower limit. Result shows the difference of the temperature values over time with the overall standard deviation of 1.4894, 1.6480, and 1.6217 and the overall standard deviation of the maxima and minima of 0.8085. The test results also indicated outcomes beyond the limits due to the large sampling time.Dalam penelitian ini, dirancang dan diimplementasikan alat kompres demam digital berbasis Arduino Uno yang menggunakan suhu hangat sebagai metode penanganan demam. Alat ini dilengkapi dengan sensor suhu DHT, liquid crystal display (LCD), relay, dan cartridge heater untuk menciptakan suhu hangat yang tepat dan terkontrol. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang alat kompres demam digital yang dapat menghasilkan suhu hangat berkisar antara 37,5°C sampai 42°C dengan menggunakan Arduino Uno sebagai mikrokontroler utama. Perancangan dilakukan dengan membuat model persamaan suhu dan tegangan, selanjutnya variabel yang berpengaruh adalah suhu lingkungan, batas atas, dan batas bawah. Dari ketiga percobaan yang dilakukan didapatkan perbedaan nilai suhu terhadap waktu dengan simpang baku 1.4894, 1.6480, dan 1.6217 dan simpang baku rata-rata maxima dan minima 0.8085. Hasil pengujian juga menunjukkan hasil yang berada di luar batas karena besarnya waktu sampling
Pengembangan Lapisan Komposit 3YSZ - AL2O3 Pada Substrat Inconel Dengan Metode Electrophoretic Deposition
Nickel-based alloys, known as superalloys, exhibit high resistance to oxidation and slow deformation at elevated temperatures, making them suitable for aircraft and gas turbine applications. However, corrosion remains a challenge at temperatures exceeding 800◦C. One solution is to coat the metal with heat-resistant layers such as YSZ and Al2O3 ceramics. Previous research indicates that adding Al2O3 above 30% has a negative impact. Therefore, a study was conducted to explore coatings with 10% and 20% Al2O3 compositions using electrophoretic deposition method at voltages of 20V, 40V, and 60V onan Inconel substrate. The study found that the 20% Al2O3 coating had a porosity of 26% and a maximum hardness of 105.64 HV at 20V voltage.Logam paduan berbasis nikel, yang dikenal sebagai superalloy, memiliki ketahanan terhadap oksidasi dan deformasi lambat pada suhu tinggi,cocok untuk aplikasi di pesawat dan turbin gas. Namun, korosi tetap menjadi masalah pada suhu melebihi 800◦C. Salah satu solusi untuk mengatasinya adalah dengan melapisi logam dengan lapisan tahan panas seperti keramik YSZ dan Al2O3. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa penambahan Al2O3 di atas 30% memiliki dampak negatif, oleh karena itu penelitian dilakukan untuk mengeksplorasi lapisan dengan komposisi 10% dan 20% Al2O3 menggunakan metode deposisi elektroforesis pada tegangan 20V, 40V, dan 60V di atas substrat Inconel. Penelitian menunjukkan 20% Al2O3 memiliki porositas 26% dan kekerasan maksimum 105,64 HV pada tegangan 20V