3,853 research outputs found
Alat Peraga Edukatif Mading Budaya
Tujuan Pembuatan alat peraga ini adalah untuk memudahkan proses belajar mengajar agar dapat mencapai tujuan belajar yang terbaik. Alat Peraga ini di buat untuk anak sekolah dasar kelas IV. Alat Peraga Edukasi ini bernama “ Mading Budaya “
PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIKA SISWA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG (Studi Eksperimen di Kelas VIII SMP Negeri 2 Sumber Kabupaten Cirebon
NADIYA FEBRIYANI: Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran
Problem Based Learning terhadap Peningkatan Kemampuan Koneksi
Matematika Siswa pada Pokok Bahasan Bangun Ruang. (Studi Eksperimen
di Kelas VIII SMP Negeri 2 Sumber Kabupaten Cirebon).
Siswa masih banyak yang belum dapat mengaitkan materi matematika
dengan yang lain seperti mengaitkan materi matematika dengan materi
matematika lain, materi matematika dengan bidang ilmu lain dan matematika
dengan kehidupan sehari-hari. Sedangkan koneksi matematika mempunyai
manfaat dalam membantu pemahaman pembelajaran matematika. Oleh karena itu,
dibutuhkan sebuah strategi pembelajaran dengan metode yang cocok dan tepat
sehingga dapat membantu siswa untuk mempunyai kemampuan koneksi
matematika yang baik. Salah satunya adalah strategi pembelajaran problem based
learning.
Tujuan peneliti mengadakan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa
besar respon siswa terhadap penerapan strategi pembelajaran problem based
learning pada pokok bahasan bangun ruang di kelas VIII SMP Negeri 2 Sumber.
untuk mengetahui seberapa besar peningkatan kemampuan koneksi matematika
siswa yang menerapkan strategi pembelajaran problem based learning pada
pokok bahasan bangun ruang di kelas VIII SMP Negeri 2 Sumber, untuk
mengetahui ada tidaknya pengaruh penerapan strategi pembelajaran problem
based learning terhadap peningkatan kemampuan koneksi matematika siswa pada
pokok bahasan bangun ruang di kelas VIII SMP Negeri 2 Sumber.
Kelima langkah pembelajaran problem based learning tersebut sangat
mendukung sekali atau menunjang untuk peningkatan kemampuan koneksi
matematika. Dengan adanya penerapan strategi pembelajaran problem based
learning dalam proses pembelajaran matematika, maka diharapkan adanya
peningkatan kemampuan koneksi matematika siswa.
Berdasarkan hasil analisis data, didapat persamaan regresi dengan rumus Y =
25,976 + 0,387X, hal ini menunjukkan bahwa variabel strategi pembelajaran
problem based learning dengan peningkatan kemampuan koneksi matematika
siswa terdapat hubungan yang linier. Dari hasil pengujian hipotesis dengan
pengujian 2 sisi
PENGAWASAN DINAS KOPERASI USAHA KECIL MENENGAH DAN PERDAGANGAN TERHADAP PEREDARAN MAINAN ANAK YANG TIDAK MEMPUNYAI STANDAR NASIONAL INDONESIA DI KOTA BANDA ACEH
Tingkat Asertivitas Peserta Didik yang Mengalami Bullying dan Implikasinya Bagi Bimbingan dan Konseling: Penelitian Deskriptif di Kelas VII dan VIII SMP Negeri 29 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh maraknya perilaku bullying di lingkungan sekolah yang berdampak pada kegagalan peserta didik mengembangkan diri dan membangun hubungan interpersonal dengan teman sebaya, sehingga membuat peserta didik memperlihatkan perilaku phobia sekolah dengan menolak untuk datang ke sekolah. Penelitian ini bertujuan agar diperolehnya gambaran tingkat asertivitas peserta didik kelas VII dan VIII yang mengalami bullying. Metode yang digunakan dalam penelitan ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan menyebarkan instrumen kepada peserta didik. Instrumen dalam penelitian ini adalah angket tingkat asertivitas peserta didik. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas VII dan VII SMP Negeri 29 Bandung tahun ajaran 2014/2015 yang diambil dengan teknik purposive sampling, sejumlah 208 orang. Teknik analisis data yang digunakan yaitu statistika deskriptif untuk mengetahui gambaran umum tingkat asertivitas peserta didik yang mengalami bullying menggunakan Microsoft Excel 2010. Hasil temuan dari penelitian ini menunjukkan: (1) Gambaran tingkat asertivitas peserta didik kelas VII dan VIII SMPN 29 Bandung tahun ajaran 2014/2015 yang mengalami bullying menunjukkan sudah berada pada kategori tinggi (2) Secara umum kemampuan yang telah dicapai oleh peserta didik adalah kemampuan berkomunikasi secara verbal yang mengandung pesan dan kemampuan menyampaikan pemikirannya secara langsung dan tegas (3) Aspek yang memiliki tingkat pencapaian paling rendah adalah kemampuan berkomunikasi secara non verbal yang mengandung pesan dan kemampuan untuk diterima di lingkungan sosial.---------- This research is based on the rise of bullying in the school environment which resulted students’ failure to developing themselves and developing interpersonal relationship with another peer, that make students showing school-phobic behavior with refusing to go to school. The last research showing that there is connection between assertive behavior and tendency to be a bullying victim. The purpose of this research is to get an overview about assertion level of students (VII & VIII grader) who got bullied. This research using descriptive-quantitative method with distributed questionnaire to the students. The questionnaire in this research is about assertion level of students who got bullied. The subject of this research is students VII & VIII grader SMPN 29 Bandung class of 2014/2015 which selected by purposive sampling technique, that only students who got bullied.Statystical hypothesistesting using descriptive statystic for revealing an overview of assertion level of the tudents who got bullied using Microsoft Excel 2010. The result of this research showing: (1) The overview of assertion level of students who got bullied is showing on high level (2) Commonly, the ability that has been reached by the students is effective verbal communication and ability to present their ideas directly and firmly (3) The lowest aspect that they achieved is effective nonverbal communication and ability of being accepted in the society
Molarity model of mass transfer process for extraction in rotating disc contractor column
In the rotating disc contactor (RDC) column, liquid-liquid extraction process occurs when one of the liquid phase (drops) is dispersed into another liquid phase (continuous phase). The mass transfer process occurs when the drops flows countercurrent to the continuous phase. In this study, a new mass transfer model will be presented. A number of mass transfer models have been developed. These models are Initial Approach of Mass Transfer (IAMT) model, Boundary Approach of Mass Transfer (BAMT) model and Simultaneous Discrete Mass Transfer (S-DMT) model. IAMT model is a model for mass transfer when the drops first enter the column and move upward the column. BAMT model is a model of mass transfer where the drops already exist in the whole column initially. Meanwhile S-DMT model is a modification of the BAMT model where the concentration of drops in S-DMT model is being determined by using number of particle. In this study, the S-DMT model will be modified in order to develop the Molarity Model of Mass Transfer (MM-MT). In MM-MT, the method to determine the concentration of drops and continuous phase is being substitute with molarity. Molarity is a method in chemistry to determine the concentration of a chemical solution. Since the system that involves in this study is cumene/ water/ acid isobutiric, molarity is used to improve the S-DMT model. A program for MM-MT was developed by using software C++ 6.0. After the program was test, the real simulation of mass transfer process that occurs in the RDC column has been run. The simulation took 500 iterations to complete. The results obtained from the MM-MT simulation were being compared with the result obtained from Separation Process System (SPS). The error for concentration of drops and continuous phase has been determined and this error showed whether the MM-MT model is better than the S-DMT model
USAHA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN RESTORAN CEPAT SAJI DENGAN METODE ZONE OF TOLERANCE (STUDI KASUS:KFC, DI BANDA ACEH)
Restoran Kentucky Fried Chicken merupakan salah satu restoran makanan cepat saji yang sudah berkembang pesat dan memiliki jaringan bisnis yang luas, dengan menggunakan sistem pelayanan yang cepat dan tepat, sehingga pelanggan akan merasa puas dibandingkan restoran cepat saji lainnya. Perkembangan dan peningkatan jasa pelayanan pada restoran cepat saji dari tahun ke tahun semakin menjadi perhatian masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari ketatnya persaingan dalam hal kualitas produk, harga, promosi dan distribusi di antara sekian banyaknya restoran cepat saji yang ada di Indonesia. Persaingan yang ketat menyebabkan restoran perlu melakukan usaha pelayanan terbaik kepada pelanggannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui penilaian pelanggan terhadap kualitas pelayanan restoran cepat saji KFC di Banda Aceh. Teknik pengambilan sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Penelitian ini menggunakan 100 kuesioner, dengan metode zone of tolerance. Metode ini dapat menggambarkan tingkat layanan harapan, layanan sekarang, dan layanan minimal pada KFC Banda Aceh. Hasil penelitian menunjukkan seluruh atribut pelayanan berada dalam zona toleransi, yang artinya pelayanan yang diberikan KFC kurang memuaskan namun masih dapat diterima oleh pelanggan. Hasil analisis data dengan metode zone of tolerance diperoleh 5 atribut dan 4 dimensi yang diprioritaskan untuk diperbaiki, agar kualitas layanan KFC semakin meningkat dimasa yang akan datang
Мовне законодавство України, Грузії та Молдови: порівняльний аспект
У статті висвітлено особливості мовного законодавства трьох пострадянських країн – України, Грузії та Молдови. Окреслено історичну перспективу мовно-політичного дискурсу з часів розпаду Радянського Союзу. Особливу увагу приділено конституційному затвердженню статусу державних мов, нещодавньо ухваленим чи напрацьованим законам та законопроектам, ролі конституційних судів у регулюванні мовного питання. На додаток, розглянуто специфіку регулювання вжитку мов національних меншин
Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation (Gi) untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa pada Materi Gerak Lurus Kelas X
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran peningkatan keterampilan berpikir kritis dan respon siswa terhadap model pembelajaran group investigation pada materi gerak lurus.Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling yang berjumlah 28 orang siswa di salah satu Madrasah Aliyah di kota Singkawang. Bentuk tes yang digunakan berupa tes uraian.Hasil penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dari keterampilan berpikir kritis siswa pada materi gerak lurus.Kategori keterampilan berpikir kritis siswa menggunakan kategori N-gain.Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator menyimpulkan dengan skor sebesar 0,65 dengan kategori sedang, indikator penyelidikan dengan skor sebesar 0,48 dengan kategori sedang, indikator menganalisis dengan skor sebesar 0,52 dengan kategori sedang, indikator pemecahan masalah dengan skor sebesar 0,48 dengan kategori sedang dan indikator membuat keputusan dengan skor sebesar 0,67 dengan kategori sedang. Rata-rata persentase keseluruhan dari angket respon siswa terhadap keterampilan berpikir kritis siswa sebesar 83,6% dengan kategori positif. Hasil analisis data menunjukkan bahwa keterampilan berpikir kritis siswa setiap indikator berkategori sedang. Hasil penelitian ini bisa menjadi referensi bagi peneliti lain untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada indikator menyimpulkan, penyelidikan, menganalisis, pemecahan masalah dan membuat keputusan
- …
