279 research outputs found

    TINDAK PIDANA KELALAIAN DALAM MEMASANG ARUS LISTRIK YANG MENYEBABKAN KEMATIAN ORANG LAIN (SUATU PENELITIAN DI WILAYAH HUKUM PIDIE JAYA)

    Get PDF
    Tindak pidana kelalaian dapat terjadi karena kekuranghati-hatian walaupun tidak didasari dengan niat atau kehendak melakukannya. Hal tersebut sebagaimana diatur dalam Pasal 359 KUHP. Di antara bentuk tindak pidana kelalaian yang mengakibatkan matinya orang lain adalah penyalahgunaan pemasangan arus listrik di persawahan untuk mengusir hama tikus. Hal yang menjadi tujuan dalam penelitian ini yaitu menjelaskan kesadaran dari si pelaku terhadap tindak pidana kelalaian memasang arus listrik yang mengakibatkan kematian orang lain, menjelaskan pertimbangan hakim dalam memutuskan tindak pidana kelalaian memasang arus listrik yang mengakibatkan kematian orang lain dan menjelaskan upaya penanggulangan terhadap pelaku tindak pidana kelalaian memasang arus listrik yang mengakibatkan kematian orang lain.Untuk memperoleh data dalam penelitian ini dilakukan melalui penelitian lapangan dan kepustakaan. Penelitian lapangan dimaksudkan untuk memperoleh data primer melalui wawancara dengan responden dan informan sesuai topik pembahasan.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, pada dasarnya kesadaran pelaku tindak pidana kelalaian memasang arus listrik yang mengakibatkan kematian orang lain memang sulit untuk diukur. Tetapi bila dihubungkan dengan kealpaan (culpa), maka perbuatan pelaku digolongkan pada kealpaan tanpa kesadaran. Dalam hal ini si pelaku tidak menduga sebelumnya bahwa akan timbul suatu akibat yang dilarang dan ada ancaman hukumannya oleh undang-undang. Padahal semestinya pelaku memperkirakan akan timbulnya suatu akibat dari perbuatannya. Mengenai pertimbangan hakim dalam memutuskan perkara putusan tindak pidana kelalaian memasang arus listrik yang mengakibatkan kematian orang lain Nomor: 29/Pid.B/2016/PN Sgi. dapat dinyatakan belum sesuai karena tidak berpedoman pada asas lex specialis derogat legi generali. Hukuman yang diterima terdakwa sangat ringan, yaitu hanya dua (2) bulan kurungan. Itu tidak sebanding dengan akibat yang menimpa korban hingga meninggal dunia. Pasal 359 KUHP adalah aturan hukum yang bersifat umum, sedangkan masih ada aturan yang bersifat khusus lainnya yaitu UU No. 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan, dimana terdakwa dapat dikenakan Pasal 51 ayat (3) tentang melakukan pencurian arus listrik. Sanksi aturan hukum khusus tersebut lebih berat daripada KUHP. Dengan demikian diharapkan dapat memberi efek jera kepada pelaku dan memenuhi rasa keadilan bagi keluarga korban. Upaya yang dilakukan oleh pihak aparat desa dan PLN untuk menghindari terjadinya lagi tindak pidana kelalaian memasang arus listrik yaitu berupa himbauan. Adapun upaya secara empirik yaitu pre-emtif, preventif dan represif.Disarankan kepada kepala desa agar rutin mengadakan himbauan dan sosialisasi terkait penggunaan arus listrik ilegal untuk mengusir hama kepada warga. Juga memasang plang (papan) tentang larangan mengambil arus listrik secara ilegal sebagai peringatan bagi warga

    PENGARUH KOMPETENSI TUTOR TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KEJAR PAKET C PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI UPT SKB KABUPATEN PONOROGO

    Get PDF
    ABSTRAKKompetensi Tutor merupakan sebagai gambaran tentang apa yang seyogyanya dapat dilakukan seseorang melakukan pekerjaannya baik berupa kegiatan, berperilaku ataupun sikap yang bisa ditunjukkan. Empat kompetensi yang harus dikuasai sebagai seorang tutor dalam proses pembelajaran program kejar paket C yaitu Kompetensi Pedagogik, Kepribadian, Sosial dan Profesional. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kompetensi tutor terhadap hasil belajar peserta didik kejar paket C mata pelajaran Matematika. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis regresi linier sederhana. Subjek penelitiannya yaitu peserta didik kejar paket C. Data dikumpulkan dengan kuesioner pada peserta didik, observasi dan dokumentasi. Teknik analis data menggunakan Uji Validitas, Reliabilitas, Analisis regresi linier sederhana, Analisis Deskriptif dan Pengujian Hipotesis menggunakan koefisien determinasi dan uji t. Hasil penelitian ini termasuk kategori tinggi pada sub variabel kompetensi pedagogik yaitu terletak pada indikator menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik sebesar 68,6%, kompetensi kepribadian pada indikator menjunjung tinggi kode etik profesi tutor sebesar 71,4%, kompetensi sosial pada indikator berkomunikasi secara efektif, empatik dan soapan sebesar 62,8%, dan kompetensi professional pada indikator menguasai standar kompetensi sebesar 99,8%. Sedangkan hasil belajar peserta didik kejar paket C mata pelajaran matematika termasuk juga kategori tinggi yaitu hasil belajar kognitif 91%, hasil belajar afektif sebesar 83% dan hasil belajar psikomotorik sebesar 86%. Dan didukung pada hasil uji hipotesis dengan koefisien determinasi sebesar 16% yang artinya pengaruh variabel (X) terhadap variabel (Y) sebesar 16% dan selebihnya 84% dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti. Diperoleh hasil bahwa variabel (X) kompetensi tutor berpengaruh dan signifikan terhadap variabel (Y) hasil belajar. Analisis korelasi product moment sebesar 0,398 dibandingkan dengan r-tabel tingkat signifikan 5% N = 35 df = N – 2 = 33 sebesar 0,334. Dengan ketentuan bahwa jika r-hitung lebih kecil r-tabel, maka diperoleh Ha ditolak dan Ho diterima. Sedangkan r-hitung lebih besar dengan t-tabel maka diperoleh Ha diterima dan Ho ditolak. Terdapat korelasi yang positif antara kompetensi tutor dan hasil belajar atau Ha diterima karena t-hitung > t-tabel yang artinya kompetensi tutor memiliki hubungan yang sangat signifikan dengan hasil belajar peserta didik Kejar Paket C. Dengan Hasil analisis uji t diperoleh nilai sebesar 2,492, sedangkan t-tabel adalah 2,034 pada taraf signifikan sebesar 5%, jadi t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berbunyi “Kompetensi tutor berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar peserta didik Kejar Paket C. Dengan didukung hasil perhitungan ANOVA menunjukkan hasil perhitungan F sebesar 0,773 dan probabilitas (sig) 0,709 yang merupakan lebih besar taraf signifikan 5% atau sig 0,709 > 0,05 dengan F-tabel 2,34, sehingga dapat disimpulakan terdapat hubungan linier secara signifikan antara variabel kompetensi tutor (X) dengan variabel Hasil Belajar (Y). Kata Kunci : Kompetensi Tutor, Hasil Belajar Peserta DidikABSTRACTTutor competence is the representation about what can be done by a person that can do works such as an activity, behaviour, or an attitude that can be shown. There are four competencies that must be mastered by a tutor in Paket C program. They are pedagogic competency, personality, social, and professional. The aim of this research is to know the influence of tutor competence toward the result of kejar paket C on mathematic lesson. This research uses quantitative method with the simple linier regretion analysis. This research uses quantitative method while the subject of this research is student’s paket C program. The data will be collected by giving quessionaire to each student, then doing observation and documentation. The data analysis technique will use validity test, realibility, simple analysis regression, descriptive analysis and hypotesis test by using determination coefficient, and t-test. The result of this research included in high category on pedagogical competence variable section that is located on indicator implementing learning process that educate around 68,6%, personality competence on indicator respecting etic code of tutor competence around 71,4%, social comptence on indicator efective communication, emphatic and polite around 62,8%, and professional competence on mastered standard competence around 99,8%, while the study result of kejar paket C student on mathematic lesson is included in high category that is the cognitif result of study around 91%, affective result of study around 83%, psicomotoric result of study around 86% and it is supported by the result of hypotesis test with determination coeffisien around 16% which means the influence of (x) variable toward (y) variable around 16% and the surplus 84% is influenced by another factor which is not studied by the researcher. The result shows that (x) variable tutor competence do not influence and significant toward (y) variable study result . Product moment correlation analysis 0,398 compared with r-table significant level 5% N = 35 df = N - 2 = 33 equal to 0,334. Provided that if r-count is smaller r-table, then Ha gets rejected and Ho accepted. While r-count larger with t-table then obtained Ha accepted and Ho rejected. There is a positive correlation between tutor competence and learning result or Ha accepted because t-count > t-table which means the competence of tutors have a very significant relationship with the learning outcomes of learners Kejar Paket C. With the results of t test analysis obtained value of 2.492, while t-table is 2.034 at a significant level of 5%, so t arithmetic > t table then Ho is rejected and Ha accepted which reads "Tutor competence has a positive and significant effect on learning outcomes of learners Kejar Paket C. With the results of calculations ANOVA shows the results of calculations F equal to 0.773 and probability (sig) 0.709 which is greater significance level of 5% or sig 0.709 >0.05 with F-table 2,34, so it can be concluded there is a significant linear relationship between tutor competence variable (X) with the result variable Learning (Y). Keyword: Tutor competence, Students’ study result

    KESALAHAN TERJEMAHAN TEKS CERITA FIKSI DARI BAHASA INGGRIS KE BAHASA INDONESIA (STUDI KASUS TERHADAP MAHASISWA SASTRA INGGRIS UNIVERSITAS DARMA PERSADA)

    Get PDF
    Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran menyeluruh mengenai kesalahan terjemahan pada terjemahan cerita fiksi oleh mahasiswa di kelas “Theory of Translation”, Universitas Darma Persada. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan subjek penelitian adalah mahasiswa angkatan 2016 dari jurusan Sastra Inggris yang mengikuti kelas “Theory of Translation”. Penelitian ini berfokus pada tiga jenis kesalahan terjemahan yakni kesalahan referensial, kesalahan bahasa, serta kegagalan pragmatik. Kebanyakan kesalahan terjadi karena ketidakmampuan mahasiswa dalam memahami maksud yang ingin disampaikan oleh si pengarang cerita. Beberapa salah menggunakan rujukan fakta di terjemahannya, serta beberapa tidak bisa memahami secara mendalam akan perbedaan struktur gramatikal antara bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, sehingga hasil terjemahan mereka pun menjadi tak sepadan.                                                                                                               Kata kunci: terjemahan, kesalahan, referensial, kegagalan, bahasa

    Meningkatkan Kemampuan Bahasa Ekpresif (Berbicara) Anak Usia 5-6 Tahun melalui Metode Bercerita dengan Media Wayang Kartun di TK Anak Sholeh Muslimat NU Tuban

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bahasa ekspresif anak TK B Anak Sholeh Muslimat NU Tuban usia 5-6 tahun melalui metode bercerita dengan media wayang kartun. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan dengan tiga siklus dan tiap siklus 2 kali pertemuan pada setiap siklusnya. Subyek penelitian ini adalah 12 anak di kelompok AS Salam TK B Anak Sholeh Muslimat NU Tuban. Obyek penelitian adalah Kemampuan bahasa ekspresif anak melalui metode bercerita dengan media wayang karun. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknis analisis data yang di gunakan adalah deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah bila rata-rata kemampuan bahasa ekspresif anak melalui metode bercerita dengan media wayang kartun telah mencapai kriteria berkembang sangat baik (BSB) yaitu 75%. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya Peningkatan kemampuan bahasa ekspresif anak melalui media bercerita dengan media wayang kartun di TK Anak Soleh Muslimat NU Tuban. Hal ini di buktikan dengan peningkatan rata-rata kemampuan bahasa ekspresif anak pada Pra tindakan sebesar 35,4167%, meningkat menjadi 41,666% pada tindakan siklus I, kemudian mengalami peningkatan lagi menjadi 56,25% pada tindakan siklus II dan mencapai 78,75% pada tindakan siklus III.This study aims to improve the expressive language skills of TK B children of Sholeh Muslimat NU Tuban aged 5-6 years through the storytelling method using cartoon puppet media. This type of research is classroom action research (CAR) which is carried out in three cycles and each cycle has 2 meetings in each cycle. The subjects of this study were 12 children in the group As Salam Kindergarten B Children of Sholeh Muslimat NU Tuban. The object of the research is the expressive language ability of children through the storytelling method using the puppet media. Data collection techniques using observation, interviews and documentation. The technical analysis of the data used is descriptive quantitative and descriptive qualitative. The indicator of success in this study is if the average expressive language ability of children through the storytelling method using the puppet media has reached the very well developed criteria (BSB) which is 75%. The results of this study indicate that there is an increase in children's expressive language skills through storytelling media with cartoon puppets at Soleh Muslimat NU Tuban Children's Kindergarten. This is evidenced by the increase in the average expressive language ability of children in the pre-action by 35.4167%, increasing to 41.666% in the first cycle of action, then increasing again to 56.25% in the second cycle of action and reaching 78.75% on the action of cycle III

    UPAYA PEMBIMBING BAHASA DALAM MENINGKATKAN MINAT PENERAPAN BAHASA INGGRIS PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN MODERN DARUNNA’IM RANGKASBITUNG LEBAK-BANTEN

    Get PDF
    Bahasa inggris merupakan bahasa internasional yang kerap kali digunakan dalam berbagai pertemuan antar negara di dunia. Mengingat perkembangan zaman yang semakin maju dan teknologi yang semakin berkembang, urgensi bahasa inggris tidak diragukan lagi untuk mendukung berbagai kegiatan manusia. Selain dari pada itu, bahasa inggris kerap kali menjadi faktor pendukung dalam memahami berbagai pelajaran yang ada di sekolah, perguruan tinggi dan tidak terkecuali pondok pesantren modern yang umumnya menerapkan aturan kepada para santrinya untuk berinteraksi dengan dua bahasa setiap hari yaitu bahasa arab dan bahasa inggris. Tidak hanya sebatas aturan, akan tetapi disertai juga dengan pembelajaran, bimbingan bahkan contoh teladan setiap harinya oleh berbagai figur yang ada di pesantren. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif deskriftif yang bertujuan untuk mendapatkan data yang mendalam dan suatu data yang mengandung makna. Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah berbagai upaya dan metode yang diterapkan oleh pembimbing bahasa sangat menentukan para pelajar untuk merasa mudah dalam mempelajari bahasa inggris serta menimbulkan minat yang kuat untuk mempraktikannya dalam bentuk percakapan setiap hari

    HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF-EFFICACY

    Get PDF
    Penelitian dilatarbelakangi oleh adanya kelebihan beban kerja yang dirasakan guru BK. Latar belakang lulusan guru BK juga menjadi fenomena yang harus diperhatikan karena kompetensi guru BK akan berdampak terhadap kualitas pelayanan BK di sekolah. Minimnya pemahaman akan peran dan fungsi BK dari stakeholder sekolah ternyata berdampak pada pelimpahan semua permasalahan peserta didik kepada guru BK. Fenomena tersebut mengindikasikan kompleksnya kendala pelaksanaan BK di sekolah. Oleh karena itu, diperlukan penelitian mengenai self-efficacy guru BK karena self-efficacy akan berdampak pada optimalisasi pelaksanaan BK di sekolah. Dukungan sosial merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi self-efficacy guru BK. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan self-efficacy guru BK. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif, metode deskriptif korelasional. Hasil penelitian menunjukkan (1) kecenderungan dukungan sosial guru BK berada pada kategori tinggi, (2) kecenderungan self-efficacy guru BK berada pada kategori tinggi, dan (3) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara dukungan sosial dengan self-efficacy, (4) terdapat hubungan yang positif dan siginifikan antara dukungan sosial dari atasan,sahabat, orang tua,anak dan saudara dengan self-efficacy, (5) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara bentuk dukungan sosial dengan self-efficacy. Rekomendasi penelitian ditujukkan kepada asosiasi profesi dan peneliti selanjutnya. ;---The study is grounded of perceived work overload guidance and counseling teachers. The educational background of teachers' guidance and counseling is also a phenomenon that must be considered because competence guidance and counseling teachers will impact on the quality of guidance and counseling services in schools. The lack of understanding about role and functions of guidance and counseling from stakeholder in schools have also impacted on the transfer of all the problems of students to guidance and counseling teachers. The phenomenon indicates the complexity of the constraints of the implementation of guidance and counseling in schools. Therefore, necessary research on self-efficacy guidance and counseling teachers because it can be impact on the optimization of implementation guidance and counseling services in school. The purpose of this study was to determine the relationship between social support and self-efficacy of guidance and counseling teachers. The study was conducted with a quantitative approach and descriptive correlational method. The results showed: (1) the tendency of social support guidance and counseling teachers at the high category, (2) the tendency of self-efficacy guidance and counseling teachers at the high category, (3) there is a positive and significant between social support and self-efficacy, (4) there is a positive and significant correlation between social support from principal, friends, parents, childrens and siblings with self-efficacy, (5) there is a positive and significant correlation between types of social support and self-efficacy

    Uji kualitas organoleptik yoghurt berbahan baku susu biji cempedak (Artocarpus Champenden) berdasarkan lama waktu fermentasi

    Get PDF
    ABSTRAK Yoghurt adalah produk susuhasil fermentasi oleh bakteri asam laktat homofermentatif, misalnya Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Fermentasi dari laktosa menghasilkan asam laktat yang bekerja pada protein susu, sehingga membuat yoghurt lebih padat serta memiliki tekstur, citarasa, dan aroma yang khas. Beragam cara pengembangan metode untuk menghasilkan protein dari sumber-sumber baru, termasuk fermentasi mikroorganisme. Protein sel tunggal dalam bahan pangan pemanfaatannya yang masih belum maksimal, kandungan protein nabati yang cukup tinggi dan masih belum dimanfaatkan secara maksimal, salah satunya adalah biji cempedak (Artocarpus champenden)sebagai bahan baku pembuatan susu nabati.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuipengaruh lama waktu fermentasi terhadap kualitas organoleptik yoghurt, serta untuk mengetahui lama waktu yang efektif dalam menghasilkan yoghurt berbahan baku susu biji cempedak (Artocarpus champenden) yang terbaik berdasarkan uji organoleptik kualitas fisik melalui uji organoleptik. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang disusun atas 6 taraf penelitian, yaitu 0 jam (kontrol), 12 jam, 24 jam, 36 jam, 48 jam dan 72 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwakualitas yoghurt berdasarkan parameter tekstur (Fhitung sebesar 168,667), aroma (Fhitung sebesar 388,286), rasa (Fhitung sebesar 158,318) lebih besar jika dibandingkan dengan Ftabel 1% (3,810). Demikian disimpulkan bahwa lama waktu fermentasi berpengaruh sangat signifikan terhadap kualitas organoleptik (tekstur, rasa, aroma) yoghurt pada taraf signifikansi 1%, sehingga lama waktu yang efektif dalam menghasilkan yoghurt berbahan baku susu biji cempedak (Artocarpus champenden) yang terbaik dan menghasilkan kualitas tekstur, rasa dan aroma yoghurt terbaik adalah pada fermentasi 36 jam. ABSTRACK Yoghurt is a fermented milk product by homofermentatif lactic acid bacteria, such as Lactobacillus bulgaricus and Streptococcus thermophilus. Fermentation of lactose produces lactic acid that works on milk protein, thus making yogurt is more dense and has the texture, flavor, and distinctive aroma. Various ways the development of methods to produce proteins from new sources, including fermentation microorganisms. Single cell protein in food, is not not maximized. The food has a protein content of vegetable that is high enough and still not fully utilized, one of which is by using cempedak seeds (Artocarpus champenden) as a raw material for making milk vegetable.This study aims to determine the effect of the length of time of fermentation on the organoleptic quality of yoghurt, as well as to determine the length of time that is effective in producing raw milk yogurt made from jackfruit seeds (Artocarpus champenden) the best based on organoleptic physical qualities through organoleptic test. This type of research is an experimental study, using a completely randomized design (CRD) which are arranged on 6 stages of research, ie 0 hours (control), 12 hours, 24 hours, 36 hours, 48 hours, and 72 hours. The results showed that the quality of the yoghurt (Fhit 168,667 of textur), (Fhit 388,286 of aroma), (Fhit 158,318 of flavor) higher than Ftabel 1% (3,810). The conelucled that fermentation time’s very significant influence on the organoleptic quality (textur, aroma, and flavor) of yoghurt at 1% significant level, until the effective if time in producing milk of yoghurt from cempedak (Artocarpus champenden) seeds the best product (textur, aroma, and flavor) of yoghurt fermentation time’s 36 hours

    LAPORAN INDIVIDU PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) MAN YOGYAKARTA III

    Get PDF
    Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan mata kuliah yang wajib diambil oleh mahasiswa program studi pendidikan dari semua jurusan. Program tersebut bertujuan untuk tetap mempertahankan dan mengembangkan fungsi untuk mempersiapkan serta menghasilkan guru dan tenaga kependidikan yang memiliki nilai, sikap, pengetahuan, dan ketrampilan sehingga mampu menjadi tenaga kependidikan profesional. Pelaksanaan PPL telah dilaksanakan di MAN Yogyakarta III yang beralamat di Jl. Magelang Km 4, Sinduadi, Mlati, Kab. Sleman yang dilaksanakan selama 2 bulan. Tujuan dari program PPL dilaksanakan untuk mengasah 4 kompetensi guru yang harus ada, meliputi kompetensi pedagogis, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Kegiatan pelaksanaan praktik pengalaman lapangan, berupa praktik pengembangan pembelajaran dan sumber belajar. Pengetahuan mengenai inovasi cara pengajar juga diterapkan dalam kegiatan PPL, meliputi pembuatan dan penggunaan media yang tepat dan menarik untuk siswa, dan penggunaan metode yang kontekstual sesuai keadaan siswa dan telah menerapkan Kurikulum 2013. Selama Selama praktik mengajar, praktikan diberi tanggung jawab untuk mengampu kelas X MIPA (lintas minat ekonomi) dengan jumlah 5 kelas, yakni XI MIPA 1, XI MIPA 2, XI MIPA 3, XI MIPA 4, dan XI MIPA 5. Selama melaksanakan PPL di MAN Yogyakarta III, praktikan sangat terbantu dengan adanya bimbingan dari berbagai pihak seperti guru pembimbing, Dosen Pembimbing Lapangan, serta Koordinator Kurikulum MAN Yogyakarta III. Adapun partisipasi aktif dari siswa-siswi MAN Yogyakarta III turut membantu kelancaran PPL di MAN Yogyakarta III. Secara keseluruhan, kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan yang telah dilaksanakan di MAN Yogyakarta III berjalan dengan lancar berkat kerjasama dari beberapa unsur sekolah seperti Kepala Sekolah, Guru, karyawan dan Siswa, meskipun ada beberapa hambatan ketika mengajar yaitu tuntutan percepatan durasi waktu bagi kelas MIPA dengan bahasan materi yang sangat banyak dan adanya pengurangan jam pelajaran pada waktu-waktu tertentu yang menyebabkan pembelajaran tidak efektif

    presupposition used and it is implied meaning in mocca’s colour album lyrics

    Get PDF
    Presupposition is a prejudgement by the listener to the speaker utterance. By using presupposition a listener can understand what a speaker means and people can avoid misunderstanding. This research discusses the use of presupposition performed in Mocca’s Colour album lyrics and the implied meaning of the use of presupposition. The theory used in this research is theory of presupposition by Yule (1996). This research is used qualitative method and the technique of descriptive analysis. The data of this research were taken from song lyrics of Mocca’s Colour album lyrics, there are twelve song. The researcher analyzes each line in song lyrics of Mocca’s Colour album and identifies into types of presupposition. Thus, the researcher finds the result that the lyrics in album use Yule’s six types of presupposition. Those six types of presupposition are existential presupposition 24, lexical presupposition 21, factive presupposition 4, structural presupposition 5, counterfactual presupposition 1. Then existential presupposition the most used types of presupposition. The implied meaning of presupposition in Mocca’s Colour album is gained by analyzing the context of participant of the utterance because the context is part of the explanation of a sentence in some utterance, which is context explaining such as a person, object , and place in some utterance

    Evaluasi Kebijakan Pelayanan Peminjaman Sarana dan Prasarana di LPMP Kalimantan Tengah

    Get PDF
    The Central Kalimantan LPMP has goals and objectives that are broadly stated in its vision and mission statement. The vision is the realization of people and ecosystems in primary and secondary education units that are characterized by national standards and have a global perspective through an education quality assurance system based on mutual cooperation. While its mission: 1) Realizing primary and secondary education units with national standards, global outlook, 2) Improving educational standards in primary and secondary education units, 3) Improving education quality assurance services at the provincial level, 4) Realizing quality human beings and having the character of elementary and secondary education units, 5) Improve governance and effectiveness of institutional bureaucracy. The success of LPMP Central Kalimantan in efforts to build good governance can be seen from how well public service policies can satisfy the community. For this reason, an evaluation of public service policies in borrowing infrastructure and infrastructure is needed at the LPMP Kalimantan Tengah. The approach used in this study is the Countenance Evaluation Model / Stake evaluation model. This model was developed by Stake. The Stake Model emphasizes the implementation of two main points, namely (1) description (description) and (2) judgment (judgment), as well as empowering three stages in program evaluation, namely (1) antecedents (context), (2) transactions (transaction/process), and (3) output (output-outcomes). The policy of lending facilities and infrastructure services in Central Kalimantan LPMP can be stated from the beginning (accidents/context) making the objectives and the basis of the policy can already be stated to have reached public service standards, Sarpras and lending schedules are also almost fully meet public service standards. In the part of the transaction where the service process and support/cooperation in the service has also fully met with public service standards. Whereas in the outcomes section where the service results felt by surprise loans have met the target and can be stated to have met public service standards
    corecore