391 research outputs found

    FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TIMBULNYA WASTE MATERIALS DALAM PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI KOTA BANDA ACEH

    Get PDF
    Abstrak Banyak faktor yang dapat menimbulkan sisa material antara lain faktor desain, pengadaan material, penanganan material, pelaksanaan, residual, dan faktor lain-lain. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor dan faktor dominan yang menyebabkan timbulnya waste materials dalam pelaksanaan proyek konstruksi gedung di Kota Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kuantitatif melalui penyebaran kuesioner. Responden ditujukan pada project manager atau site manager dari perusahaan kontraktor bidang gedung di Provinsi Aceh mulai dari kualifikasi Menengah (M1 dan M2) dan kualifikasi Besar (B1 dan B2). Jumlah populasi kontraktor sebanyak 1.610, sedangkan jumlah sampel yang digunakan dalam analisis faktor Principle Component Analysis (PCA) adalah 5 kali dari 35 indikator yang diamati yaitu sebanyak 175 perusahaan. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling yaitu pengambilan sampel dengan pertimbangan yang didasarkan pada perusahaan kontraktor yang telah melaksanakan proyek konstruksi bangunan gedung di Provinsi Aceh mulai dari tahun 2010-2019 dengan sumber dana yang berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Analisis data digunakan analisis faktor PCA melalui software Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 26. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya waste materials dalam pelaksanaan proyek konstruksi gedung di Kota Banda Aceh terdapat 6 faktor yaitu faktor desain, pengadaan material, pelaksanaan, spesifikasi dan penanganan material, residual, dan pengontrolan material. Faktor yang dominan menyebabkan timbulnya waste materials dalam pelaksanaan proyek konstruksi gedung di Kota Banda Aceh adalah faktor desain dengan varians sebesar 36,922%. Kata kunci: Material, waste materials, proyek, konstruksi, gedung, Banda Aceh Abstract Many factors can cause residual material, including design factors, material procurement, material handling, implementation, residuals, and other factors. This study aims to analyze the dominant factors and factors that cause waste materials in the implementation of building construction projects in Banda Aceh City. This study uses a quantitative method approach through distributing questionnaires. Respondents were addressed to the project manager or site manager of a building contractor company in Aceh Province ranging from Medium qualifications (M1 and M2) and Large qualifications (B1 and B2). The total contractor population is 1,610, while the number of samples used in the Principle Component Analysis (PCA) factor analysis is 5 times out of 35 observed indicators, namely 175 companies. The sampling technique used is purposive sampling, which is sampling with consideration based on contracting companies that have implemented building construction projects in Aceh Province starting from 2010-2019 with the source of funds coming from the Regional Budget (APBD. Data analysis used analysis of PCA factors through Statistical Product and Service Solution (SPSS) version 26 software. The results showed that the factors that caused waste materials in the implementation of building construction projects in Banda Aceh City were 6 factors, namely design factors, material procurement, implementation, specification and material handling, residuals, and material control The dominant factor causing the emergence of waste materials in the implementation of building construction projects in Banda Aceh City is the design factor with a variance of 36.922%. Keywords: Materials, waste materials, projects, construction, buildings, Banda Ace

    HUBUNGAN ANTARA KEMUDAHAN PENGGUNAAN DAN KEPERCAYAAN DENGAN NIAT MEMBELI ULANG TOKO ONLINE OLX.COM PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA NIAGA FAKULTAS EKONOMI DI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

    Get PDF
    MUHAMMAD FAHMI MUTTAQIN, the relationship between the ease of use and trust with the repurchase intention online shop OLX.COM in the commerce education student , Faculty of economics, at State University of Jakarta. The study was performed on college students of courses of education Commerce, Faculty of Economics, Universitas Negeri Jakarta, for the past 5 months since February 2017 until July 2017. The purpose of this research is to know the relationship between the ease of use and trust with the repurchase intention online shop OLX.COM at Commerce Education Program student, Faculty of Economics, Universitas Negeri Jakarta.. The research method used is the method used is the method the survey with korelasional approach. The technique of sampling technique used was simple random sampling as much as 84 respondents. The resulting regression equation is Ŷ = 46.621 + 0, 683X1 for variables are ease of use, and Ŷ = 0.862 42.347 + X 2 for the variable trust. Test of normality test IE analysis requirements using the Kolmogorov Smirnov Test with the test results can be known the significance of repurchase intention (Y) of 0.093 and Asymp. SIG 0.069, significance of the ease of use (X 1) of 0.096 and Asymp. SIG registration 0.055 and significance of belief (X 2) of Asymp and 0.091 Sig of 0.084. Because the data have a significance greater than 0.05 then the data deduced Gaussian. T-test was conducted and subsequently produced thitung ttabel1,993 > 6.605 for ease of use (X 1), thus it can be concluded that there is a positive and significant relationship between the ease of use with the repurchase intention and the determination coefficient values acquired for 0.347 showed that consumer confidence affect the repurcahse intentions of 34.7%. The next value of the thitung variable trust (X 2) thitung ttabel1,993 > 6.223, thus it can be concluded that there is a positive and significant relationship between trust with the repurchase intention and the determination coefficient values acquired for 0.321 showed that belief affect the repurchase intention of buying anniversary of 32.1%

    Perencanaan Strategis PT.ITCI dalam Persiapan Pelaksanaan Sistem Manajemen Ligkungan (IS0 14001)

    Get PDF
    RINGKASAN EKSEKUTIF MUHAMMAD ZAHRULMUTTAQIN, 1998. Perencanaan Strategis PT.ITCI dalam Persiapan Pelaksanaan Sistem Manajemen Ligkungan (IS0 14001). Dibawah bimbingan E. GUMBIRA SA'ID dan ARIF IMAM SUROSO. Dalam industri kehutanan, isu sistem manajemen lingkungan merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan. pemanfaatan & sumber daya hutan memiliki dampak terhadap lingkungan global. Hal ini memberikan implikasi perusahaan di sektor kehutanan merupakan salah satu fihak utama yang terkena dampak isu tersebut, selain perusahaan kimia. Disamping itu dalam globalisasi perdagangan hasil hutan sekarang ini telah terjadi praktek-praktek pengkaitan lingkungan dalam dunia perdagangan secara tidak add, karena adanya keinginan dari masing-masing negara untuk melindungi produknya dalam perdagangan bebas. Adanya standarisasi aspek lingkungan,diharapkan akm menjadi salah satu sarana yang efektif untuk meningkatkan perdagangan secara adil dan tetap memperhatikan upaya pengelolaan lingkungan. PT. International Timber Corporation Indonesia (ITCI) adalah salah satu perusahaan dalam sektor kehutanan yang sangat memperhatikan lingkungan global. Sebagai perusahaan yang bergerak di pengelolaan hutan dan hasil hutan maka PT. ITCI juga terkena dampak isu global mengenai kelestarian lingkungan, khususnya sistem manajemen lingkungan. Disamping memiliki areal HPH yang cukup luas sebagai bidang usaha utama, PT. lTCI juga memiliki industri pengolahan kayu untuk meningkatkan nilai tambah hasil hutannya. Salah satu pabrik pengolahan kayu (log) yang dimiliki oleh PT. ECI adalah pabrik kayulapis. Tidak semua perusahaan, termasuk di dalamnya PT. ITCI, memiliki tingkat kesiapan yang sama dalam merencanakan dan mengimplementasikan suatu sistem. Kondisi perusahaan saat ini, tingkat tekanan dari pihak luar, dan keinginan manajemen perusahaan merupakan hal-hal yang dijadikan pertimbangan oleh perusahaan untuk sebaiknya menerapkan suatu sistem atau tidak. Setelah diidentifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan, kemudian langkah selanjutnya adalah menyusun rencana strategis untuk mempersiapkan pelaksanaan sistem secara menyeluruh. Pada kasus PT.ECI, perlu dilakukan penilaian kesiapan untuk melaksanakan sistem manajemen likgkungan untuk kemudian dirumuskan rencana strategis sistem tersebut Dalam hal ini PT. ITCI dihadapkan pada kendala utama yaitu memperoleh sertifikat IS0 14001 untuk dua kegiatan sekaligus yaitu pengelolaan hutan dan pengolahan hasil hutan. Dari latar belakang tersebut, maka dirumuskan permasalahan yang dihadapi oleh PT. ITCI sehubungan dengan langkah perusahaan dalam menyesuaikan dan mengantisipasi isu lingkungan yaitu: (I), Bagaimanakah situasi yang dihadapi oleh perusahaan dalam'.rangka menerapkan sistem manajemen lingkungan?, (2) Bagaimana kesiapan perusahaan dalam merencanakan penerapan IS0 14001? dan (3) Bagaimana perencanaan strategis FT. ITCI untuk menerapkan sistem manajemen lingkungan? Dengan mengetahui permasalahan tersebut maka tujuan geladikqa adalah sebagai berikut: (1) Menilai kondisi aktual PT. ITCI terhadap semua prosedur utama penerapan sistem menajemen lingkungan untuk memperoleh sertifikasi ISO 14001, (2) Menelaah hubungan antara prosedur TPTI dan standar IS0 9002 yang telah diterapkan oleh PT. ITCI dengan IS0 14001 yang ingin dicapai oleh PT. ITCI dan (3) Merumuskan rencana strategis sistem manajemen lingkungan. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan analisis SWOT. Dari data pelaksanaan sistem Tebang Pilih Tanam Indonesia untuk pengusahaan hutan, dokumentasi ISO 9000 untuk pengolahan kayu dan elemen-elemen persyaratan IS0 14001, dilakukan eksplorasi faktor yang berpengaruh pada pelaksanaan sistem manajemen lingkungan dengan menggunakan metode Proses Hierarki Analitik (PHA). Dari data tersebut disusun matriks External Factor Evaluation (EFE) dan Internal Factor Evaluation (IFE). Penentuan bobot masing-masing faktor matriks IFE dan EFE didasarkan pada nilai prioritas masing-masing faktor yang didapatkan melalui pembandingan berpasangan metode PHA. Dari hasil kajian manajemen strategis didapatkan bahwa' visi PT. ITCI dalam pengusahaan hutannya adalah " PT. ITCI mengelola hutan bukan hanya untuk keuntungan PT, ITCI sendiri tetapi untuk seluruh masyarakat". Akan tetapi PT. ITCI belum memiliki pernyataan tentang misi secara formal. Untuk itu disarankan agar pernyataan misi PT. ITCI secara formal adalah: "PT. ITCI adalah perusahaan yang bergerak dalam pengelolaan hutan dengan melakukan praktek-praktek terbaik. Kami mengelola dun mengembangkan sumberdaya hutan dun menyediakan produk-produk yang berkualitas serta melayani masyarakat dan konsumen. Kami melaksanakan bisnis kanzi secara konsisten untuk meraih tingkat keuntungan yang tinggi dengan mengedepankan keseimbangan ekologi, pertumbuhan jangka panjang, menguntungkan para pemegang saham daiz memenuhi komitmen kami pada masyarakat dan lingkungan sebagai suatu bentuk tanggung jawab sosial untuk mencapai pengelolaan hutan secara lestari (sustainable forest management)". Berdasarkan analisis faktor eksternal dan internal dengan menggunakan matriks IFE dan EFE maka didapatkan nilai IFE sebesar 2,893 dan EFE sebesar 2,845. Dengan nilai matriks faktor internal sebesar 2,893 maka PT. ITCI memiliki kekuatan yang tergolong rata-rata dalam melaksanakan sistem manajemen lingkungan untuk setiap langkah bisnisnya. Nilai matriks faktor ekstemal sebesar 2,845 memperlihatkan respon yang diberikan oleh PT. ITCI kepada lingkungan eksternal tergolong sedang. Dengan kedua nilai tersebut PT. lTU telah mampu mendekati pada respon yang kuat terhadap kondisi eksternal dan memiliki kekutan yang cenderung tinggi secara internal karena kedua nilai tersebut berada di atas rata-rata yaitu 2,5 dan mendekati batas angka 3,O. Kondisi tersebut telah menempatkan PT. ITCI pada posisi yang siap untuk melaksanakan sistem manajemen lingkungan Dikaji dari potensi sumberdaya dan langkah-langkah yang dimiliki oleh PT. ITCI maka sistem manajemen lingkungan yang akan diterapkan saat ini diduga akan berjalan efektif. Hal ini juga didukung oleh telah adanya kebijakan lingkungan IT. ITCI yang merupakan dasar penyusunan rencana jangka menengah dan pendek dalam kaitannya dengan sistem manajemen lingkungan. Strategi fungsiond IT.ECI yang mempakan rencana jangka menengah dalam rangka pelaksanaan sistem manajemen lingkungan sesuai dengan prioritasnya adalah sebagai berikut: A. Fungsi Sumberdaya Manusia 1. Menambah satu direktur baru yang mengurusi masalah mutu dan lingkungan di jajaran direksi. 2. Mengembangkan sistem penghargaan dan hukuman dikaitkan dengan perhatian karyawan terhadap pengembangan standar di perusahaan. 3. Meningkatkan hubungan kemitraan dengan masyarakat sekitar hutan. 4. Meningkatkan wawasan seluruh karyawan agar berorientasi global namun tetap bertindak secara lokal. 5. Mengintensifkan pendidikan dan latihan tentang ISO9000 dan ISO14000. 6. Meningkatkan peran PT. ITCI di forum-forum nasional maupun internasional dalam pengembangan SML. 7. Membentuk tim khusus yang menangani masalah IS0 14000 dan keterkaitannya dengan peraturan-peraturan daerah. B.Fungsi Teknologi 1. Meningkatkan produksi bibit 2. Mengefisienkan penggunaan peralatan. 3. Mengembangkan pupuk dan pestisida biologis untuk pembibitan dan penanaman. 4. Meningkatkan penanganan limbah pabrik. 5. Melakukan riset pasar teknologi internasional. 6. Mengakuisisi mesin dan teknologi baru dalam pengolahan kayu. 7. Membangun sistem informasi berbasis komputer. 8. Mengembangkan bioteknologi hutan dalam upaya perbailan bibit dan penanaman. 9. Mengadakan penelitian pemanfaatan hasil hutan non kayu. 10.Mencari alternatif media persemaian. C.Fungsi Mannfakturing 1. Mengurangi biaya produksi. 2. Mendayagunakan semua potensi karyawan. 3. Mengefektifkan pola kerja. 4. Menarik modal baru. 5. Mengembangkan produk baru. 6. Meningkatkan kualitas barang sesuai permintaan konsumen. 7. Mempercepat proses pengiriman barang. 8. Menyediakan produk untuk proyek-proyek pemerintah. D. Fungsi Pemasaran 1. Membentuk divisi pemasaran wilayah Eropa dan Asia Tengah serta merekrut ahli di kedua wilayah tersebut 2. Membuat sistem perencanaan hutan dan proses pengolahan yang berdimensi luas. 3. Mempergencar iklan produk stUdi dunia internasional. 4. Mempergunakan saluran-saluran pemasaran yang efektif dan efisien. 5. Mengembangkan pasar baru. 6. Menggunakan sumberdaya modal secara efisien. 7. Membuat prosedur-prosedur sistem manajemen lingkungan untuk disosialisasikan ke perusahaan lain. 8. Mempertahankan pasar tradisional dengan kerjasama produk lainnya. Program jangka pendek yang dikembangkan dari strategi fungsional yang mempakan program jangka menengah selain didasarkan pada pertimbangan prioritas strategi fungsional juga pada tingkat kemamputerapannya (practicability) di lapangan untuk kondisi saat ini. Untuk itu rencana pengembangan sumberdaya manusia berkenaan dengan sistem manajemen lingkungan menjadi prioritas utama, disamping upaya-upaya pemasaran.

    UNREGISTERED MARRIAGE BETWEEN INDONESIAN CITIZENS AND FOREIGN CITIZENS WITH THE LEGAL PERSPECTIVE OF MARRIAGE IN INDONESIA

    Get PDF
    The practice of unregistered marriage between Indonesian citizens and foreign nationals always raises legal problems, both the law of marriage and the legal consequences of the marriage. This article aims to provide concrete legal solutions and steps to the practice of unregistered marriage between Indonesian citizens and foreign nationals. This study used literature research with qualitative descriptive methods, through a normative legal approach. The results show that unregistered marriage is a social symptom of modern society which always occurs in the practice of today’s society. Although unregistered marriage is not specifically regulated in the practice of mixed marriages, it often occurs and must be anticipated. The solution is that there are three legal options that can be taken: first, if the person concerned is domiciled in Indonesia and intends to become an Indonesian citizen, then s/he can register the marriage with the employee who registers the marriage and performs the marriage certificate according to the provisions. Second, if the person concerned is living abroad but wants to become an Indonesian citizen, then s/he can take legal steps by registering the marriage and marriage certificate at the Indonesian Embassy. Third, if the person concerned is domiciled and wants to become a resident of a foreign country, then the person concerned must take the legal route that has been determined in that country. Thus, family law in Indonesia can be adaptive and responsive to the dynamics of social change

    Good Governance dalam 5 Kebijakan Prioritas Departemen Kehutanan

    Full text link
    Pengusahaan hutan alam Indonesia dalam skala besar dan laju konversi hutan yang tinggi telah menyebabkan permasalahan-permasalahan ekonomi, sosial dan lingkungan. Pemerintah, melalui departemen kehutanan telah menetapkan 5 (lima) kebijakan prioritas untuk menangani persoalan-persoalan di bidang kehutanan. Kelima kebijakan prioritas tersebut adalah : (1) Pemberantasan pencurian kayu dari hutan negara dan perdagangan kayu illegal; (2) Revitalisasi sektor kehutanan (khususnya industri kayu); (3) Rehabilitasi dan koservasi sumberdaya hutan; (4) Pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar hutan; dan (5) pemantapan kawasan hutan. Tulisan ini bertujuan untuk mengevaluasi apakah kebijakan-kebijakan prioritas tersebut telah dirumuskan dan dimplementasikan berdasarkan kaidah-kaidah good forest governance. Analisis kebijakan ini merupakan evaluasi kualitatif atas paket kebijakan prioritas Departemen Kehutanan dengan menyusun kriteria dan indikator kebijakan yang baik. Hasil analisis menunjukkan bahwa program-program yang dirancang oleh Departemen Kehutanan masih belum diperlengkapi dengan piranti pengawasan dan prosedur pelaporan yang baik. Lebih jauh lagi, program atau kebijakan nasional masih belum mampu mendayagunakan sumberdaya ilmiah, terutama teknologi sebagai justifikasi ataupun alat memperbesar peluang keberhasilan. Analisis kebijakan ini merupakan evaluasi kualitatif atas paket kebijakan prioritas Departemen Kehutanan dengan menyusun kriteria dan indikator kebijakan yang baik. Hasil analisis menunjukkan bahwa program-program yang dirancang oleh Departemen Kehutanan masih belum diperlengkapi dengan piranti pengawasan dan prosedur pelaporan yang baik. Lebih jauh lagi, program atau kebijakan nasional masih belum mampu mendayagunakan sumberdaya ilmiah, terutama teknologi sebagai justifikasi ataupun alat memperbesar peluang keberhasilan

    PEMIKIRAN FIKIH LINGKUNGAN YUSUF AL-QARAḌAWI (Sebuah Upaya Mewujudkan Maṣlaḥah al-’Ammah)

    Get PDF
    Being one of prominent figures in the field of fiqh, Yusuf al-Qaraḍawi is one of the contemporary scholars who initiates the ideas and thoughts about fiqh bīʻah (fiqh of environment). The current global environmental crisis ranging from global warming, climate changes, ozone layer depletion, acid rain, exploitation of natural resources, illegal logging, deforestation, floods, droughts, landslides, extinction of biodiversity, and so forth, have been becoming global crucial problems until now. These phenomena become a serious issue since they endanger and threaten the sustainability of the earth. This paper is aimed to study the Islamic perspective on safeguarding the nature and its contents in order to realize maṣlaḥah al-‘ammah (the public benefits) to the entire population of the earth. The thoughts of Yusuf al-Qaraḍawi need to be disseminated in order to realize the values of maṣlaḥah al-‘ammah so that the purpose of realizing Islam as the religion of raḥmatan li al-‘ālamīn (a blessing to all of the universe) may come true.Keywords: Fiqh Bīʻah, Jurisprudence of Environment, Maṣlaḥah al-‘Ammah, Public Benefit

    Efektifitas Budaya Literasi dalam Meningkatkan Keterampilan 4C Siswa Sekolah Dasar

    Get PDF
    Gerakan literasi sekolah merupakan program pemerintah yang sedang gencar di terapkan. Gerakan tersebut dilaksanakan melalui Budaya literasi. Adanya budaya literasi sangat membantu para siswa dalam mempengaruhi keterampilan 4C pada diri siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis budaya literasi pada keterampilan 4C siswa. Metode yang digunakan penelitian yaitu kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu triangulasi sumber dan triangulasi teknik di mana melalui proses pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, verifikasi data/ kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan budaya literasi yang sudah berjalan berlangsung sangat efektif  budaya literasi membuat  para siswa mempunyai keterampilan 4C (Communication, Collaboration, Critical Thinking and Problem Solving, dan Creativity and Innovation) yang baik

    ANALYSIS OF PROJECT IMPLEMENTATION SCHEDULE USING MICROSOFT PROJECT (Case Study: Trenggalek City Square Area)

    Get PDF
    A project  implementation  schedule  can be said to be successful  if the implementation  process  can be completed in accordance with the planned time. Planning a good project implementation schedule must be supported by good project control. Because what happens in the field is not necessarily in accordance with what has been planned. By analyzing the cost and end time of project completion, it can provide detailed project performance schedule information. In this study, the analysis of the project implementation schedule is done manually, which is to make the S curve and use the Microsoft Project 2019 program. The method used is to enter the data related to the analysis into the program, then this Microsoft project will calculate automatically according to the formulas. calculation formula that has been made, so that the calculation of the project implementation  schedule  analysis  will be faster and more accurate.  The results of the cost analysis following the price of the Trenggalek district work unit for the renovation of the City Square is IDR. 6,078,136,530. Estimated schedule in planning the S schedule time curve with Microsoft Project 2019, there is a time difference of scheduling 39 calendar days or a difference of 1 month more that can save time and costs of implementing work. At the planning stage of scheduling with an S curve of 20 weeks or 140 days, using Microsoft Project 2019, the results obtained 101 days of project completion time. In the area of ornamental  plants  experiencing  critical  trajectory,  due  to  the  end  of  the  work  that  is expected  to  be completed and handover, so it must add workers to be on targe

    PROFIL KYAI AHSIN SUYUDI DALAM MENGGEMBANGKAN PENDIDIKAN ISLAM DI PONDOK PESANTREN AL-ISHLAH MADIREDO

    Get PDF
    Islamic boarding school certainly cannot be separated from the word kyai because kyai becomes one of the important elements in a boarding school. the problem or challenge that arises is whether pesantren in determining curriculum must adjust to the demands of the present day or be able to maintain the salifiah system as a characteristic of the pesantren pesantren into an institution that seeks to instill Islamic values in the world of students. Kyai Ahsin Suyudi is a Kyai figure who is close to the students, he is not only a teacher figure, but a father figure who can protect and give more attention to all his students. Kyai Ahsin Suyudi not only gave written and tausiyah lessons, he also provided education through role models in daily life which was a characteristic of his privilege, which is rarely done by most other dipesantren. In this study, researchers used qualitative research. With this type of case study research in collecting data researchers used the method of observation, documentation, and interviews. Data analysis methods used are data collection, data condensation, data presentation and conclusion drawing. From the results of the study showed that the cleric Ahsin Suyudi has a charismatic, democratic leadership type to shape people into pious people and character by way of studying the praahah, manaqib, weekly Koran, Kithobah, sublime taklim, binadhor with the lecture and yellow book models through the madrasah diniah
    corecore