18 research outputs found

    IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN PKN UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN KEWARGANEGARAAN PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 1 KLATEN

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis model cooperative learning dalam meningkatkan kecakapan kewarganegaraan peserta didik di SMP Negeri 1 Klaten. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode naturalistic inquiry. Subyek penelitian terdiri dari kepala sekolah, wakasek kurikulum, guru, dan peserta didik. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi yang dianalisis menggunakan model analisis data kualitatif Milles dan Huberman (1992). Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa: (1) Alasan menggunakan model cooperative learning yaitu untuk mengembangkan bakat akademik; potensi peserta didik; serta mengembangkan kecakapan intelektual dan kecakapan partisipasi. (2) Implementasi model cooperative learning berjalan secara baik sesuai dengan tahapan pembelajaran dan memenuhi unsur sikap saling ketergantungan positif, interaksi tatap muka, tanggung jawab individu, kecakapan sosial dan interpersonal, dan pengelolaan kelompok. (3) Peserta didik mempunyai kecakapan intelektual dalam mengidentifikasi, mendeskripsikan, menjelaskan, menganalisis, mengevaluasi, menentukan dan mempertahankan pendapat, serta mempunyai kecakapan partisipasi dalam berinteraksi, memonitoring, dan memengaruhi. (4) Faktor pendukung yaitu kualitas guru PKn; peserta didik aktif; lingkungan; sekolah sehat; fasilitas perpustakaan nyaman; kesiapan dan kelengkapan alat dan bahan pembelajaran. Faktor penghambat yaitu sumber belajar; waktu pembelajaran; media pembelajaran; dan sarana dan prasarana kurang memadai. (5) Upaya guru PKn dalam mengatasi hambatan yaitu membebaskan peserta didik membeli buku-buku; membatasi waktu kerja kelompok, memberi deadline tugas; menyediakan LCD mobile; dan mengusulkan sarana dan prasarana kepada pihak sekolah.----The purpose of this study is to describe and analyze the cooperative learning model to improve learners’ civic skills in SMP Negeri 1 Klaten. This research used the qualitative approach with naturalistic inquiry methods. The subject of research consists of the principal, vice principal of curriculum, teachers, and learners. Data collected using interview technique, observation, and documentation analyzed using qualitative data analysis model of Milles and Huberman (1992). Based on the results of the research, it can be concluded that: (1) The reason to use the model of cooperative learning is to develop academic talent; potential learners; as well as developing intellectual skills and participatory skills. (2) The implementation of cooperative learning model runs in good accordance with the stages of learning and meet the elements positive interdependence, face to face interaction, individual accountability, interpersonal and social skills, and group processing. (3) The students have intellectual skills to identifying, describing, explaining, analyzing, evaluating, and taking and defending opinions as well as having participation skills in interacting, monitoring, and influencing. (4) The supporting factors that is quality civic teachers; active learners; environment, healthy schools; library facilities are comfortable, completeness and readiness tools and learning materials. Factors restricting that is learning resources; learning time; media learning; and facilities and infrastructure inadequate. (5) Efforts of civics teachers in overcoming obstacles that is frees learners to buy books; limiting group work time, assign task deadlines; providing mobile LCD; and proposing facilities and infrastructure to the school

    PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN “MONOPOLI PAKEM” UNTUK PEMBELAJARAN FISIKA SISWA SMP

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah media permainan monopoli PAKEM dalam proses pembelajaran fisika yang berguna untuk mengurangi rasa jenuh dan bosan siswa SMP dalam pembelajaran fisika. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret – Juni 2010 di SMPN 27 Jakarta.Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian pengembangan (development research). Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu tahap pertama Melakukan survei kebutuhan kepada siswa dan guru tentang media permainan, dan merumuskan indikator dan tujuan pembelajaran berdasarkan materi yang sesuai untuk dikembangkan menjadi media permainan. Pada tahap kedua perancangan, pembuatan media permainan monopoli PAKEM dan uji validasi oleh tenaga ahli. Pada Tahap ke tiga media monopoli PAKEM diujicobakan terhadap siswa SMPN 27 jakarta kelas VIII untuk mengetahui penilaian siswa terhadap media permainan monopoli PAKEM sebagai alat untuk mempermudah siswa dalam pembelajaran fisika. Hasil penelitian diperoleh informasi bahwa dimensi yang dinilai adalah Media, Materi, Pembelajaran dan Teknis. Presentase kualitas Model permainan monopoli PAKEM berentang pada 61% sampai dengan 80% dengan interpretasi baik dan 81% sampai dengan 100% dengan interpretasi sangat bai

    Supervisi Klinik Model Akademik terhadap Kinerja Perawat Pelaksana

    Get PDF
    This study aims to determine the effect of clinical supervision with an academic model on the performance of implementing nurses at Sekarwangi Hospital, Sukabumi Regency. The method used in this research uses quantitative research with the type of quasi-experiment research. The results of this study for the unpaired t-test obtained a p-value of 0.000 in the control group. The intervention and unpaired t-test received the p-value in the intervention group were 0.334, and in the control group, the p-value was 0.334. In conclusion, there is a difference in the average performance of the implementing nurse before the supervision of the academic model is carried out. In the intervention group and the control group, there was no difference in the average performance of the implementing nurses after supervision of the academic model between the intervention and control groups, and there was no relationship between the level of education, length of service, motivation, and perceptions with the performance of the implementing nurses.  Keywords: Performance of Implementing Nurses, Academic Model Supervisio

    Membangun Budaya Antikorupsi Pada Remaja Karang Taruna Karya Manunggal di Desa Podang

    Get PDF
    This study aims to describe the anti-corruption culture model for karang taruna Karya Manunggal youth. This research method is descriptive qualitative. The research subjects were youth in Karang Taruna Karya Manunggal in Podang Village, Jumantono District, Karanganyar Regency, while the object of research was anti-corruption culture. Data collection methods used are observation, interviews and documentation. Sources of data obtained through interviews and documentation. The results of the study show that the implementation of an anti-corruption culture has been carried out by Karang Taruna Karya Manunggal youth by habituating their attitudes and behavior, such as. such as being honest in managing funds, being disciplined in paying monthly cash, being responsible for assigned tasks, being fair in implementing the fine system, being brave in expressing opinions in regular meetings, reminding each other in cash payments and caring for members who are sick by visiting them, working hard in the success of the event by being carried out together, simply by selecting each activity or purchasing equipment needs, independently to increase cash income with goats. Whereas the obstacles faced in implementing it are the lack of understanding and awareness of the impact of corruption and low self-confidence in taking an anti-corruption stance.Keywords: anti-corruption culture, youth organizations, yout

    IMPLEMENTASI MODEL LEARNING TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN KEWARGANEGARAAN SISWA DI SMP

    Get PDF
    Abstract: The purposes of this study was to describe and analyze implementation learning together models to improve students' civic skills. Methods used in this research was the qualitative approach with naturalistic inquiry methods. Data collection techniques such as interviews, observation, and documentation. The results showed that implementation learning together models can improve students' civic skills is think critically and participate actively. Students' have the intellectual skills to identifying, describing, explaining, analyzing problems, evaluating, and taking and defending opinion that with grasp of the sovereignty people and system government in Indonesia. Students' also have the participation skills in the interacting, monitoring, and influencing in the group. The improvement from the standpoint of civics education is one of the components that should be embodied in the formation of the smart and good citizenAbstrak: Tujuan dari kajian ini adalah mendeskripsikan implementasi model learning together untuk meningkatkan kemampuan kewarganegaraan siswa. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode inquiry naturalistik. Teknik pengumpulan data seperti wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran bersama model dapat meningkatkan kemampuan berprestasi siswa berpikir kritis dan berpartisipasi aktif. Siswa memiliki kemampuan intelektual untuk mengidentifikasi, menjelaskan, menganalisis masalah, mengevaluasi, dan mengambil serta mepertahankan pendapat tentang pemahaman kedaulatan rakyat dan sistem pemerintahan di Indonesia. Siswa juga memiliki kemampuan partisipasi dalam berinteraksi, memantau, dan mempengaruhi kelompok tersebut. Perbaikan dari sudut pandang pendidikan kewarganegaraan merupakan salah satu komponen yang harus diwujudkan dalam pembentukan warga yang cerdas dan baik DOI : http://dx.doi.org/10.17977/um019v2i22017p09

    KENDALA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENUMBUHKAN CIVIC DISPOSITION PESERTA DIDIK DI MASA PANDEMI

    Get PDF
    ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk membahas secara mendalam mengenai kendala yang dihadapi guru PKn dalam menumbuhkan civic disposition peserta didik di sekolah. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subyek dalam penelitian ini yaitu peserta didik kelas X dan guru di SMK Negeri 5 Sukoharjo. Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh dan menyusun data penelitian adalah dengan wawancara, observasi serta dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif dengan tahap-tahap sebagai berikut: (1) Pengumpulan Data, (2) Reduksi Data, (3) Sajian Data, (4) Pengambilan Kesimpulan. Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) merupakan subjek pembelajaran yang mengemban misi untuk membentuk kepribadian bangsa, yakni sebagai upaya sadar dalam “nation and character building.” Secara khusus PKn mempunyai peranan penting dalam membentuk civic disposition atau watak kewarganegaraan sehingga dapat menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab. Hal ini sekolah menjadi tempat untuk membentuk civic disposition peserta didik melalui pembudayaan karakter di lingkungannya. Implementasi dalam menumbuhkan civic disposition harus didukung dari keluarga, sekolah, dan masyarakat. Namun pada kenyataannya, dalam masa pandemi ini penumbuhan civic disposition sulit untuk dilakukan.  Permasalahan di lapangan terlihat dengan kurangnya kedisiplinan peserta didik dalam mengumpulkan tugas, kurangnya tanggungjawab dalam pengerjaan tugas-tugas dari guru, peserta didik kurang mandiri, dan guru hanya menekankan aspek kognitif saja.  ABSTRACTThis study aims to discuss in depth the obstacles faced by civics teachers in growing the civic disposition of students in schools. The approach used in this study is a qualitative approach. The type of research used is descriptive qualitative research. The subjects in this study were students of class X and teachers at SMK Negeri 5 Sukoharjo. Data collection techniques used to obtain and compile research data are interviews, observation and documentation. While the data analysis technique uses an interactive analysis model with the following stages: (1) Data Collection, (2) Data Reduction, (3) Data Presentation, (4) Conclusion Drawing. Civic Education is a subject of learning that carries a mission to shape the nation's personality, namely as a conscious effort in "nation and character building”.  In particular, Civics has an important role in shaping civic disposition or citizenship character so that it can become a democratic and responsible citizen. This makes the school a place to shape the civic disposition of students through cultivating characters in their environment. Implementation in cultivating civic disposition must be supported from family, school, and community. But in reality, in this pandemic period the growth of civic disposition is difficult to do. Problems in the field can be seen with the lack of student discipline in collecting assignments, lack of responsibility in carrying out tasks from the teacher, students being less independent, and teachers only emphasizing cognitive aspects

    KARAKTERISTIK POHON INANG ANGGREK DI KAWASAN TAMAN NASIONAL LORE LINDU (Studi Kasus Desa Mataue, Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi)

    Get PDF
    Orchidacea is a family of fower plant having varous amount of species.  It was estimated to have about 15,000 – 20,000 species.  Orchids can grow not only in the tropics and sub tropics but also grow in various range of altitudes. Besides that, orchids are also known to grow as epiphyt as well as on the soil, rocks and marsh and all are called terrestrial orchid.   The largest distribution of orchids is found in the tropical rain forest.  The objectives of this research was to study the characteristics of host trees for orchids naturally grown at Mataue Village, Lore Lindu National Park.  The method used was line transect (four lines) each with 200 m in length.  Each line consisted of five plots with the size of 20 m x 20 m and the distance between plots was 20 m.  The total number of observaion plots were 20.  The result of the research revealed that the host trees includes Arenga pinnata, Macaranga sp, Syzigium sp, Colophyllum sp, Canarium sp, Cyathea sp, Ficus sp, Glochidion lucidum sp, Lithocarpus sp, Engelhardtia serrata Blume dan Durio zibethinus Merr. The aforementioned host trees have general characteristics inciluding big stem, cracked and hard bark, some of them have peeled off and coarse bark.  Specific to Macaranga sp and Glochidium lucidum, orchids grow om the lower part of the tree and have sufficient amout of solar radiation.Keywords:  host tree, orchids, Lore Lindu National Par

    IMPLEMENTASI KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DI SEKOLAH ADIWIYATA

    Get PDF
    AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi karakter peduli lingkungan di sekolah adiwiyata, faktor-faktor penghambat dan tantangan serta solusi dalam implementasi karakter peduli lingkungan di sekolah adiwiyata. Pendekatan penelitian yaitu dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian yakni penelitian deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini yaitu peserta didik, guru, dan wakil kepala sekolah SMP Negeri 2 Sukoharjo. Teknik pengumpulan data penelitian antara lain wawancara, observasi serta dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Implementasi karakter peduli lingkungan di SMP Negeri 2 Sukoharjo sebagai sekolah Adiwiyata yakni: a) warga sekolah harus mempunyai wawasan mengenai lingkungan, b) menerapkan kurikulum berbasis lingkungan, c) mengembangkan isu lokal maupun global  dalam pembelajaran, d) melakukan pembiasaan-pembiasaan peduli lingkungan, dan lain-lain. Faktor penghambatnya yaitu: a) kurangnya kesadaran diri peserta didik dalam mengikuti kegiatan program Adiwiyata sekolah, b) sarana dan prasarana yang belum memadai, c) kurangnya kekompakan dan kebersamaan warga sekolah dalam melaksanakan kegiatan peduli lingkungan, dan lain-lain. Solusi implementasi karakter peduli lingkungan di sekolah Adiwiyata yakni a) Menciptakan lingkungan yang kondusif dalam mendukung program Adiwiyata melalui kegiatan-kegiatan program sekolah, b) Menguatkan perilaku peserta didik dengan melakukan pembiasaan-pembiasaan positif yang mendukung pengembangan karakter peduli lingkungan yang diimplementasikan melalui pembelajaran dan kebiasaan di sekolah, c) Memberikan pengetahuan melalui sosialisasi mengenai kepedulian lingkungan terhadap peserta didik yang berdampak pada kesehatan, dan lain-lain. AbstractThis study aims to determine the implementation of the character of caring for the environment in Adiwiyata schools, the inhibiting factors and challenges and solutions in implementing the character of caring for the environment in Adiwiyata schools. The research approach is to use a qualitative approach with the type of research that is descriptive qualitative research. The subjects in this study were students, teachers, and vice principals of SMP Negeri 2 Sukoharjo. Research data collection techniques include interviews, observation and documentation. The results of the study show that the implementation of the character of caring for the environment at SMP Negeri 2 Sukoharjo as an Adiwiyata school is: a) school members must have insight into the environment, b) implement an environment-based curriculum, c) develop local and global issues in learning, d) carry out environmental care habits, and others. The inhibiting factors are: a) lack of self-awareness of students in participating in school Adiwiyata program activities, b) inadequate facilities and infrastructure, c) lack of cohesiveness and togetherness of school members in carrying out environmental care activities, and others. The solution for implementing the character of caring for the environment in Adiwiyata schools is a) Creating a conducive environment in supporting the Adiwiyata program through activities that have been programmed by the school, b) Strengthen the behavior of students by carrying out positive habits that support the development of environmental care characters that are implemented through learning and habits at school, c) Providing knowledge through outreach regarding environmental awareness to students that has an impact on health, and and others

    PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KLATEN DALAM PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP KESEJAHTERAAN SOSIAL PENGRAJIN MENGGUNAKAN ALAT TENUN BUKAN MESIN (STUDI KASUS DI DESA MLESE KECAMATAN CAWAS KABUPATEN KLATEN)

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) peran Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten dalam pengembangan UMKM tenun lurik ATBM di Desa Mlese, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, (2) Kendala-kendala yang dihadapi Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten dalam pengembangan UMKM tenun lurik ATBM di Desa Mlese, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, (3) Implikasi Peran Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten dalam pengembangan UMKM terhadap kesejahteraan sosial pengrajin tenun lurik ATBM. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data diperoleh dari informan, tempat, peristiwa dan dokumen. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh dan menyusun data penelitian adalah dengan wawancara, observasi serta analisis dokumen. Guna memperoleh validitas data digunakan trianggulasi data dan trianggulasi metode. Sedangkan teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif dengan tahap-tahap sebagai berikut: (1) Pengumpulan Data, (2) Reduksi Data, (3) Sajian Data, (4) Pengambilan Kesimpulan. Berdasaran hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa: (1) Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten dalam hal ini Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM tidak berperan secara keseluruhan sesuai dengan tugas pokoknya. Hal ini dikarenakan, pemerintah hanya berperan dalam melaksanakan alokasi fasilitas pembiayaan melalui lembaga bank dan lembaga keuangan non bank dan tidak berperan dalam menyertakan modal pada UMKM. Peran pembinaan pelaksanaan bimbingan dalam rangka penyelenggaraan UMKM, pemerintah hanya berperan dalam pembinaan pelatihan kewirausahaan, pelatihan manajemen, pelatihan keterampilan teknis, pelatihan pewarnaan serta pembinaan pemasaran, sedangkan pembinaan pengadaan peralatan tidak dapat diberikan karena keterbatasan anggaran. (2) Kendala yang dihadapi oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten dalam pengembangan tenun lurik ATBM adalah terbatasnya anggaran dana, terbatasnya tingkat kualitas dan kuantitas aparatur pemerintahan, dan sarana dan prasarana penunjang yang masih kurang memadai. (3) Peran yang diberikan belum berimplikasi terhadap tingkat kesejahteraan sosial dalam konteks pendapatan pengrajin tenun lurik ATBM di Desa Mlese. Hal ini dikarenakan memang pemerintah tidak berperan dalam fasilitasi pembinaan peralatan dan permodalan

    PERAN KELUARGA DALAM MENANAMKAN SIKAP BELA NEGARA PADA REMAJA

    No full text
    Peran keluarga sangat dibutuhkan dalam menanamkan sikap bela negara padaremaja. Keluarga merupakan sumber pendidikan pertama dan utama dalammenumbuhkan sikap mencintai tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, yakinadanya Pancasila sebagai ideologi negara, rasa rela berkorban untuk bangsa dannegara Indonesia, dan memiliki kemampuan awal bela negara. Peran keluargadalam menanamkan sikap bela negara masih kurang ditandai dengan: 1) keluargadan remaja kurang menyukai produk dalam negeri, 2) tidak hafalnya lagu nasional,3) remaja tidak memakai atribut lengkap saat mengikuti upacara, 4) seringnyaremaja bolos sekolah, dan 5) belum melestarikan budaya belajar dengan rajin. Perankeluarga dalam menanamkan sikap bela negara telah terlaksana secara optimal,namun hanya perlu aktualisasi secara mendalam dan berkelanjutan
    corecore