44 research outputs found

    PENGARUH KOMITMEN ORGANISASIONAL GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU AKUNTANSI DI SMK SE-KOTA CIMAHI

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran komitmen organisasional guru dan kinerja mengajar guru Akuntansi di SMK se-kota Cimahi serta pengaruh antara komitmen organisasional guru terhadap kinerja mengajar guru di SMK se-kota Cimahi. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode explanatory survey, data diperoleh dari menyebarkan angket kepada responden yaitu seluruh guru Akuntansi SMK jurusan Akuntansi se-kota Cimahi sebanyak 31 orang. Teknik pengumpulan data dengan angket (kuesioner). Instrumen yang digunakan adalah angket model Skala Numerikal (Numerical Scale). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis korelasi.Hasil pengukuran secara keseluruhan menunjukan gambaran tentang komitmen organisasional guru dengan persentase 48,39%, berada pada kategori sedang dan kinerja megajar guru akuntansi dengan presentase 54,84% berada pada kategori tinggi. Hasil pengujian statistika dengan menggunakan korelasi Pearson Product Moment, pada taraf signifikansi 0,05 diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,486. Uji hipotesis penelitian dengan menggunakan uji-t pada taraf kepercayaan 0,05 dan derajat kebebasan 29 diperoleh thitung 2,995 > 1,699 ttabel.Disimpulkan, bahwa komitmen organisasional guru berpengaruh positif terhadap kinerja mengajar guru akuntansi. This study aims to examine teacher’s organizational commitment and teaching performance of accountancy teacher at all around SMK in Cimahi, also to see the effect of teacher’s organizational performance on the teaching performance of accountancy teachers in all SMK in Cimahi. This research is using explanatory survey method, the data was collected by using questionnaire technique to respondents who is accountancy teacher in SMK at Cimahi, data was collect by 31 Accountancy teachers. The instrument used is questionnaire numerical scale model. The technique analysis data in this research used correlation analysis. The integrated results showed that teacher’s organizational commitment have middle category with the percentage 48,39% and teaching performance of accountancy teacher in SMK have high category with percentage 54,84%. Statistical test was done using Pearson Product Moment analysis with significant level at 0, 05 with coefficient correlation is 0,486. Test research hypotheses using t-test at the level of 0.05 and 29 degrees of freedom obtained tcount2,995 > 1,699 ttabel. The conclusion of this research is teacher’s organizational commitment have positive impact to teaching performance of accountancy teacher’s

    ANALISIS KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP REQUIREMENT SPECIFICATION SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KANO : studi kasus : departemen pendidikan ilmu komputer fakultas pendidikan matematika dan ilmu pengetahuan alam Universitas Pendidikan Indonesia

    Get PDF
    Universitas Pendidikan Indonesia merupakan salah satu perguruan tinggi yang saat ini telah menggunakan sistem informasi untuk menunjang aktifitas administrasi dan proses pendidikan yang berlangsung. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keberhasilan sistem informasi dengan cara mengukur seberapa besar tingkat kepuasan pengguna terhadap Sistem Informasi yang diterapkan di Universitas Pendidikan Indonesia. Dalam penelitian ini peneliti melakukan observasi terhadap beberapa sistem informasi guna melihat requirement specification apa saja yang ada dalam sistem informasi Universitas Pendidikan Indonesia. Kemudian requirement tersebut dimasukan kedalam kuesioner yang akan dinilai oleh pengguna sistem informasi. Hasil dari penilaian pengguna terhadap requirement specification sistem informasi adalah sebanyak 93,75% requirement yang terdapat dalam SINO termasuk kedalam kategori One-dimensional dan 6,25% berkategori indifferent. Dalam Sistem Perwalian sebanyak 92,3% berkategori One-dimensional dan 7,7% berkategori indifferent. Dalam SPOT sebanyak 88,9% berkategori One-dimensional dan 11,1% berkategori Must-be. Sedangkan dalam Sistem Evaluasi PBM sebanyak 50% berkategori One-dimensional dan 50% berkategori indifferent.;---The University of Education Indonesia is one of the universities that currently have used information systems to support administrative activities and educational processes that take place. This study aims to analyze the success of information systems by measuring how much the level of user satisfaction of Information Systems applied at the University of Education Indonesia. In this study the researchers made observations on some information systems to see what specification requirements exist in the information system of the University of Education Indonesia. Then the requirement is incorporated into the questionnaire to be assessed by users of information systems. The result of the user's assessment of the information system specification requirement is 93.75% of the requirements contained in SINO including into the One-dimensional and 6.25% categorized indifferent. In “Sistem Perwalian” 92.3% categorized One-dimensional and 7.7% indifferent categorized. In SPOT as much as 88.9% One-dimensional categorized and 11.1% Must-be categorized. While in “Sistem Evaluasi PBM” as much as 50% One-dimensional categorized and 50% indifferent categorized

    Penurunan Motivasi dan Keaktifan Belajar Mahasiswa pada Masa Pembelajaran Daring

    Get PDF
    Pandemi Covid- 19 sudah dua tahun bertahan di Indonesia. Dampak pandemi ini telah mengubah  sangat cepat proses pendidikan di yang ada. Pendidikan dipaksa untuk “daring” sebelum waktunya untuk mencegah penyebaran virus.Perubahan cepat ini menyebabkan banyak masalah timbul didalam kelas daring. Sekalipun pada tingkat Pendidikan tinggi yaitu mahasiswa,  , tidak membuat “daring “ menjadi mudah. Banyak sekali masalah yang dihadapi para dosen dan mahasiswa itu sendiri dalam kelas daring. Ketidaksiapan fasilitas , perihal ekonomi yang berkaitan dengan pengadaan gadget  dan  kuota, dan learning modality  atau cara belajar mahasiswa yang cenderung belajar seolah tanpa “dosen” didalam kelas daring yang menjadi polemik. Polemik utamanya tentu saja motivasi belajar dan keaktifan belajar didalam kelas.Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor yang menyebabkan penurunan motivasi dan keaktifan belajar mahasiswa

    Manajemen program Pesona Indonesia di TVRI Jawa Barat : Studi deskriptif kualitatif pada manajemen program Pesona Indonesia di TVRI Jawa Barat

    Get PDF
    Perkembangnya media massa khususnya televisi di Indonesia mendorong statsiun televisi menayangkan dan membuat program-program menarik minat seluruh masyarakat dalam bentuk program acara yang bersifat menghibur tetapi kurang mendidik. Menanggapi masalah ini beberapa stasiun televisi mempertahankan dan menjaga perannya sebagai media massa yang mendidik, menghibur serta informatif pada setiap programnya. Program berita adalah salah satu tempat diproduksinya bebagai informasi yang penting guna memenuhi kebutuhan informasi di seluruh lapisan masyarakat. Sebuah proses produksi berita hard news maupun soft news harus memiliki Standard Operational Procedure (SOP) yang harus dilakukan secara ketat dan tersusun rapi oleh setiap individu yang terlibat dalam proses praproduksi, produksi serta pasca produksi. Penelitian yang dilakukan akan membahas proses produksi dalam sebuah program acara feature Pesona Indonesia di TVRI Jawa Barat sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Fred Wibowo mengenai proses produksi yang didalamnya menjelaskan bahwa dalam proses produksi yang sesuai dengan Standard Operational Procedure (SOP) terdiri dari 3 bagian yaitu pra-produksi, produksi, sampai pasca produksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi deskriptif. Teknik pengumpulaan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi kepada lima informan program Pesona Indonesia di TVRI Jawa Barat. teknik analisis data kualitatif yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini mengungkap bahwa : 1. Proses praproduksi terdiri dari rapat produksi guna menentukan tema/materi, narasumber, melakukan riset kecil,rencana shooting, menyiapkan perlaratan, serta penentuan sumber daya manusia sesuai profesi. 2. Proses produksi akan dilakukan proses wawancara guna melengkapi materi serta pengambilan gambar di lokasi. 3. Pasca produksi yang terdiri dari merekam suara (dubbing) oleh seseorang sesuai dengan naskah yang sudah disetujui oleh produser, editor akan melakukan editing (penyatuan antara narasi dan gambar (video)), menonton kembali video yang sudah selesai (preview) guna meminimalisir kesalahan serta penayangan setiap tanggal 10 di TVRI Nasional

    PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II TERINTEGRASI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TAPANULI SELATAN

    Get PDF
    AbstractThis study aims to: (1) analyze basic chemistry practicum II guides at UMTS, (2) develop basic PBL integrated chemistry practicum guides that are in accordance with the basic chemical syllabus II at UMTS, (3) to find out how the basic chemical practicum guide II influences integrated PBL towards students' knowledge, attitudes and skills. The sample of this study were 14 students of the fourth semester of chemistry education at Muhammadiyah University of South Tapanuli (UMTS). Before conducting research, the researcher first observes the field to analyze the UMTS II basic chemistry practicum guide. After researchers compiled a guide to basic chemistry practicum II integrated Problem Based Learning (PBL) was validated by 4 lecturers who were experts in their fields and then revised and then tested to the students. Based on the tabulation, the results of the feasibility test for integrated chemistry practicum II integrated PBL have an average of 3.88, which is feasible to use and the results of the feasibility test aspects of integrated practicum language PBL have an average of 3.75 which means it is worthy of use. The assessment results of the students' effectiveness in doing the practicum using PBL integrated II basic chemistry practicum guide that is equal to 2.05, namely the affective value of students is good and psychomotor assessment is obtained by an average of 2.36 as well as the good category. To assess the cognitive results of students the test was carried out in the form of a pretest and posttest with a pretest value of 69.29 and a posttest score of 83.57 to obtain a gain value of 0.46, namely the effectiveness of PBL integrated II basic chemistry practicum guide. Keywords: Basic Chemistry Practicum Guide Development, Problem Based Learning Model

    PENGARUH INTERAKSI MAHASISWA DAN KEHADIRAN DOSEN TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA PADA PEMBELAJARAN DARING [THE EFFECT OF STUDENT INTERACTION AND LECTURER PRESENCE ON STUDENT SATISFACTION IN ONLINE LEARNING]

    Get PDF
    Abstract Online learning has the potential to become a learning model trend in the future. Student satisfaction in online learning activities is one of the benchmarks for the success of implementing educational programs in higher education. The purpose of this study was to determine the effect of student interaction and the presence of lecturers on student satisfaction in online learning with student involvement as a moderator variable. This study is a cross-sectional survey with a quantitative approach. The research sample was taken by simple random sampling technique with a total sample of 253 students. Data taken from questionnaires were analyzed using path analysis. The results showed that there was a significant direct effect of student interaction, lecturer presence, and student engagement on student satisfaction in online learning. Student interaction and lecturer presence also have a significant direct effect on student engagement. However, it turns out that there is no significant indirect effect of student interaction and lecturer presence on student satisfaction in online learning through student engagement. The implication is that educational institutions need to formulate implementing policies to optimize these three factors as an effort to increase student satisfaction in online learning.Bahasa Indonesia AbstrakPembelajaran daring sangat berpotensi menjadi tren model pembelajaran di masa depan. Kepuasan mahasiswa pada kegiatan pembelajaran daring menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan penyelenggaraan program pendidikan di perguruan tinggi. Tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui pengaruh interaksi mahasiswa dan kehadiran dosen terhadap kepuasan mahasiswa pada pembelajaran daring dengan keterlibatan mahasiswa sebagai variabel moderator. Penelitian ini merupakan survei cross-sectional dengan pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian diambil dengan teknik simple random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 253 mahasiswa. Teknik dan instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner. Uji validitas instrumen penelitian menggunakan analisis faktor eksploratori, sedangkan uji reliabilitasnya menggunakan formula Alpha. Teknik analisis data dalam pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh langsung signifikan interaksi mahasiswa, kehadiran dosen, dan keterlibatan mahasiswa terhadap kepuasan mahasiswa dalam pembelajaran daring. Interaksi mahasiswa dan kehadiran dosen juga berpengaruh langsung signifikan terhadap keterlibatan mahasiswa. Namun, ternyata tidak ada indirect effect (pengaruh tidak langsung) signifikan interaksi mahasiswa dan kehadiran dosen terhadap kepuasan mahasiswa pada pembelajaran daring melalui keterlibatan mahasiswa. Implikasinya yaitu penyelenggara pendidikan perlu merumuskan kebijakan implementatif untuk mengoptimalkan ketiga faktor tersebut sebagai upaya peningkatan kepuasan mahasiswa pada pembelajaran daring

    EDUKASI NILAI TAMBAH PRODUK DAN IJIN USAHA BAGI UMKM ‘AISYIYAH RANTING KAYU OMBUN KOTA PADANGSIDIMPUAN

    Get PDF
    Kegiatan PKM ini akan dilaksanakan bagi warga ‘Aisyiyah di Ranting Kayuombun. Kegiatan di terdiri dari 3 tahapan, tahap pertama mengidentifikasi permasalahan mitra, kedua mendata pelaku UMKM warga ‘Aisyiyah Ranting Kayu Ombun, pembuatan Proposal PkM untuk menawarkan solusi permasalahan yang dihadapi mitra, perencanaan program dan pembagian tugas (job deskripsi) tim dan mitra, mempersiapkan alat yang dibutuhkan untuk pelaksaan kegiatan. Kedua, sosialisasi nilai tambah produk, pemilihan bahan tambahan makanan, sosialisasi merek dan mekanisme pengurusan ijin usaha. Ketiga, Mencatatat kemajuan mitra sebelum dan sesudah dilaksanakan program.Kegiatan PKM ini mengedukasi 3 hal, meliputi: edukasi nilai tambah, sehingga produk yang dihasilkan memiliki nilai tambah, pelaku usaha memahami arti penting merek dan memahami mekanisme pengurusan merk dagang dan pelaku usaha teliti memilih bahan baku yang aman bagi kesehatan. Dari rangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh tim PKM 8 pelaku UMKM ‘Aisyiyah Kayuombun mengajukan berkas yang kemudian didampingi oleh tim pengabdian untuk pengajuan nomor induk berusaha (NIB),  dari 8 berkas yang diajukan 4 nomor induk berusaha UMKM ibu’Aisyiyah berhasil terbit atas nama (1) dapur Indah; (2) Asniar Cake; (3)Yuni Cake;(4) Yasmin cake telah terbit Nomor Induk Berusaha. 4 usaha lainnya belum berhasil diproses karena terdapat kekurangan data diantaranya tidak menyertakan email, nomor HP dan nama usaha

    PERLINDUNGAN KONSUMEN DARI PELAKU USAHA MIKRO YANG TIDAK JUJUR BERDASARKAN PASAL 62 AYAT (1) UNDANG-UNDANG NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

    Get PDF
    Pelaku Usaha Mikro yang memproduksi makanan jajanan cilok, sangat rentan terinfeksi penyakit karena bahan dasar terbuat dari ikan apabila pengolahannya kurang hati-hati besar kemungkinan akan mendatangkan bahaya bagi konsumen, hal ini terjadi di wilayah hukum Sukabumi Kota, terjadi keracunan makanan cilok yang dialami oleh murid-murid SD sebanyak 35 siswa dan gurunya, hasil dari pemeriksaan Mikrobiologi Balai laboratorium Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat bahwa bahan pembuat cilok mengandung ragi Candida Species.BPSK Kota Sukabumi, tidak bisa berbuat banyak karena tidak ada laporan masyarakat, demikian pula Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Sukabumi, dalam menyikapi kasus keracunan ini hanya dapat melakukan pembinaan dan penyuluhan kepada para pedagang (bersikap kasuistis). Adapun yang menjadi Identifikasi Masalah adalah perlindungan hukum konsumen terhadap Pelaku Usaha Mikro yang tidak jujur dan tanggung jawab pemerintah terhadap pelaku usaha Mikro yang tidak jujur. Perlindungan konsumen terhadap jajanan cilok berkeliling ini tidak ada, karena sesaat setelah kejadian penjual cilok menghilang. Pemerintah bertanggungjawab terhadap pelaku usaha Mikro yang tidak jujur dalam memberikan perlindungan bagi konsumen dan mempunyai peran yang penting selaku penengah di antara kepentingan pelaku usaha dan kepentingan konsumen, Penyelenggaraan pembinaan dimaksudkan agar terciptanya iklim usaha dan tumbuhnya hubungan yang sehat antara pelaku usaha dan konsumen. Dan bagi pelaku usaha yang belum memiliki izin usaha namun telah melakukan aktifitas usaha, diberi waktu paling lama 3 (tiga) tahun untuk pengurusan perizinan usaha, melalui fasilitas elektronik yang terintegrasi

    PENGEMBANGAN E-MODUL FISIKA BERBASIS PEMBELAJARAN DIFFERENSIASI SEBAGAI IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA BELAJAR DI ERA SOCIETY 5.0

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1) Menghasilkan e-modul berbasis pembelajaran differensiasi yang efektif serta praktis menurut pendapat ahli dan respon siswa. 2) Menghitung besar pengaruh pemahaman konsep Fisika siswa dengan menggunakan e-modul berbasis differensiasi. Jenis penelitian ini merupakan penelitian R&D (research and development) yang menggunakan model ADDIE. Jenis penelitian ini terdiri atas lima fase: analisis(analyze), perancangan (design), pengembangan (development), implementasi (implementation), dan evaluasi.Instrumen penelitian pada penelitian ini digunakan angket respon siswa dengan skala likert serta lembar validasi untuk pengumpulan data dengan metode pengumpulan data skala likert. Penggunakan e-modul pada penelitian ini bertujuan untuk menciptakan sumber ajar Fisika berbasis pembelajaran berdifferensiasi untuk kelas X MIA - I di SMA N 2 Plus Sipirok. Sebanyak 25 siswa dari kelas X MIA - I menjadi sampel subjek uji coba. E-modul akan divalidasi oleh empat validator di SMA N 2 Plus Sipirok, termasuk satu guru Fisika dan tiga orang dosen yang sesuai dengan bidang masing-masing. E-modul yang dihasilkan akan dinilai validitas dan kepraktisan nya dimana data yang diperoleh dinilai dengan menggunakan nilai rata-rata dari masing-masing penilaian. Dari hasil penilaian didapatlah hasil sebagai berikut : 1) Ahli media menggunakan 92% kriteria sangat valid, ahli materi menggunakan 85%, dan ahli bahasa menggunakan 90%; (2) Uji kepraktisan menghasilkan nilai rata-rata 81,32%,e-modul yang dihasilkan sesuai dengan kriteria sangat praktis menurut evaluasi angket respon siswa. 3) Hasil uji coba pertama keefektifan pemahaman konsep Fisika siswa meningkat sebesar 0,4 sedangkan pada uji coba kedua meningkat sebesar 0,8. Dengan e-modul berbasis differensiasi, maka kesimpulan yang didapat bahwa bahan ajar Fisika e-modul berbasis pembelajaran differensiasi untuk kelas X MIA-I SMA N 2 Plus telah dievaluasi validitas, kegunaan, dan efektifitasnya
    corecore