1,585 research outputs found

    Business Plan in Catering Services

    Get PDF
    Bakalářská práce se zabývá podnikatelským záměrem ve stravovacích službách. V teoretické části je popsán obecný postup jeho tvorby a stěžejní teoretická východiska. Praktická část řeší založení konkrétního podniku, jeho finanční a jiné aspekty, přičemž simuluje první tří roky jeho fungování a jeho šanci na úspěch v konkurenčním prostředí.This bachelor´s thesis deals with business plan in catering services. The theoretical part describes the general process of its creation and the fundamental theoretical basis. The practical part deals with the establishment of a particular company, its financial and other aspects, while simulating the first three years of its operation and its chance to succeed in a competitive environment.152 - Katedra podnikohospodářskávelmi dobř

    Použití matice sousednosti při podmínkovém vyrovnání nivelační sítě

    Get PDF
    The main part of this article is devoted to a modified method for calculating levelling nets based on nullifying conditional equations. This modified method consists in ordering the measured data in the so-called incidence matrix, and the main acceleration of the computation process is achieved by an automated set-up of conditional equations and subsequent calculations. A part of this article comprises a comparison of this modified method with a method where conditional equations are set up in a standard way.Hlavní část článku je věnována modifikaci výpočtu nivelační sítě anulováním podmínkových rovnic. Tato modifikace spočívá v seřazení měřených dat do tzv. matice sousednosti, hlavní zrychlení výpočetního procesu pak spočívá v automatizovaném sestavení podmínkových rovnic a následných výpočtů. Součástí článku je porovnání této modifikované metody se způsobem, kdy jsou podmínkové rovnice sestavovány běžným postupem

    Operating the purchasing of production supply chain at the machine-building enterprise

    Get PDF
    Розглянуто й проаналізовано процес закупівлі, що складає початкову ланку ланцюга поставок. Розкрито основний зміст закупівель, розглянуто етапність проведення процесу закупівлі на підприємстві, розкрито основні цілі закупівельної логістики та виділено постачання як основу процесу закупівлі. Відокремлено основні форми процесу постачання, розкрито основні функції постачання. Проаналізовано організаційну структуру відділу закупівель, виділено основні переваги та недоліки аналізованих організаційних структур. Досліджено методи, за якими здійснюються поставки матеріально-технічних ресурсів на машинобудівне підприємство. Проаналізовано значення закупівель, зокрема процесу постачання як чинника управління ланцюгом поставок продукції на машинобудівному підприємстві в розрізі автомобілебудівної галузі.The article examines and analyzes the purchasing process as the main original link of the supply chain. The basic content of the purchasing process is timely made logistics whereas the basis of logistics is the supply process. It is determine main forms of supply process and the functions of supply. The author analyzes the organizational structure supply department and distinguishes main disadvantages of selected organizational structures. The methods of supplying inputs at the machine-building enterprises are also analyzed. The significance of purchasing and the process of supplying in particular as the factor of operating the supplying chain of production at the machine-building enterprise in the context of automobile industry are estimated. Thus, purchasing logistics is one of the leading places and it implies operating of material inputs in the process of supplying the enterprise with the material resources. The author underlines that purchasing logistics interfaces with other subsystems of the general logistics: financial, manufacturing, transportation and warehousing, information. In the article it is stated that the operating system of the logistics supply chain of production provides coordination of material flows, increasing the accuracy of forecasts, reduction of goods and raw materials in warehouses, reducing transaction costs, reduces the output of their own products to the market and, thus, improves customer service

    Effect of a plasma torch jet wear on a newly incurred surface while using PBM technology

    Get PDF
    Bakalářská práce je zaměřena na metody tepelného dělení materiálu, jejich stručný popis a porovnání. Podrobněji je rozebráno plazmové řezání a vliv provozních parametrů na kvalitu řezu a životnost spotřebních dílu. V praktické části je sledován vliv opotřebení trysky a elektrody plazmového hořáku na kvalitu řezu. V závěru jsou uvedeny některé konstrukční řešení trysky a elektrody prodlužující jejich životnost.This bachelor thesis deals with methods of thermal cutting, describes them briefly and compares them. For more detail plasma arc and the impact of operational parameters on the quality of the cut and on the lifetime of consumables are described. The experiment is concerned with the influence of the plasma torch nozzle and electrode wear on the cut quality. Finally there are mentioned some construction solutions to increase the lifetime of the nozzle and electrode.

    PERAJIN TUA PEMBUAT GERABAH TOJAN

    Get PDF
    Gerabah Tojan adalah sebuah sebutan gerabah hasil perajin di Banjar Satra Kecamatan Klungkung Kabupaten Klungkung Bali. Perajin di desa ini lokasinya mudah dijangkau, karena dekat perkotaan, berada diperumahan penduduk dengan kondisi desa yang sudah maju dilihat dari bangunan-bangunan fisik yang ada di desa tersebut. Namun sebaliknya, kondisi kerajinan gerabah di desa ini terlihat memprihatinkan dan masih bisa bertahan sampai saat ini, walaupun perajinnya terus berkurang dari jaman kejaman. Saat penelitian ini dilakukan perajin gerabah ini hanya tinggal dua keluarga yang masih ada hubungan kekeluargaan. Dua keluarga tersebut terdiri dari 4 orang wanita tua yang berumur di atas enampuluhan, dengan kondisi badan yang sudah renta masih mampu mengerjakan kerajinan gerabah dari awal pembuatan bahan sampai pembakaran. Semua pekerjaan tersebut mereka lakukan sendiri tanpa bantuan anak atau cucunya. Mereka menyebutkan anak dan cucunya saat ini tidak ada yang mau meneruskan usaha pembuatan gerabah, karena mereka menganggap kurang menguntungkan untuk kondisi saat ini. Gerabah yang dikerjakan berawal dari kebutuhan masyarakat sebagai perlengkapan upacara agama, namun sekarang berkembang sesuai perekbangan jaman. Namun walaupun demikian seolah mereka mereka tidak bisa beranjak dari kemiskinan

    DESAIN KEMASAN PRODUK

    Get PDF
    1. PENDAHULUAN Pada dunia pemasaran persaingan merupakan hal yang lumrah dan wajar. Maka dari itu berbagai usaha dilakukan dalam upaya memenangkan persaingan ini. Salah satu diantaranya adalah membuat desain kemasan produk yang menarik sehingga dapat mengundang konsumen untuk membeli produk yang dipasarkan. Menurut Christine Suharto Cenadi, daya tarik suatu produk tidak dapat terlepas dari kemasannya. Kemasan merupakan “pemicu” karena ia langsung berhadapan dengan konsumen. Karena itu kemasan harus dapat mempengaruhi konsumen untuk memberikan respon positif. Desain kemasan di Bali belum begitu populer, karena pemahaman tentang manfaatnya belum dirasakan. Disamping itu untuk usaha-usaha mikro dan idustri kecil rumahan, kemasan masih dipandang hanya sebagai pembungkus semata bukan sebagai media pemikat konsumen. Demikian juga kemasan masih dianggap penyebab ongkos produksi tinggi. 2. DEFINISI KEMASAN Kemasan/packaging berasal dari kata package yang artinya sepadan dengan kata kerja ‘membungkus’ atau ‘mengemas’ dalam bahasa Indonesia, sehingga secara harfiah pengertian packaging dapat diartikan sebagai pembungkus atau kemasan. Maka secara sederhana kemasan dapat diartikan sebagai suatu benda yang berfungsi untuk melindungi, mengamankan produk tertentu yang berada di dalamnya serta dapat memberikan citra tertentu pula untuk membujuk penggunanya. Secara fungsi wujudnya harus merupakan kemasan yang mudah dimengerti sebagai sesuatu yang dapat dibawa, melindungi dan mudah dibuka untuk benda atau produk apapun. Terpenting ia harus berhasil dalam uji kelayakan sebagai fungsi pengemas, dapatkah ia menjaga produknya secara keseluruhan, dapatkah ia menjaga untuk mengkondisikan produk tersebut dalam jangka waktu tertentu dan karena perpindahan tempat.2. Ada tiga alasan utama untuk melakukan pembungkusan, yaitu: Untuk keamanan produk yang dipasarkan. Kemasan dapat melindungi produk dalam perjalanannya dari produsen ke konsumen. Produk-produk yang dikemas biasanya lebih bersih, menarik dan tahan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh cuaca. Untuk membedakan dengan produk pesaing. Kemasan dapat melaksanakan program pemasaran. Melalui kemasan identifikasi produk menjadi lebih efektif dan dengan sendirinya mencegah pertukaran oleh produk pesaing. Kemasan merupakan satu-satunya cara perusahaan membedakan produknya. Untuk meningkatkan penjualan. Karena itu kemasan harus dibuat menarik dan unik, dengan demikian diharapkan dapat memikat dan menarik perhatian konsumen. 3. SEJARAH KEMASAN Menurut Christine Suharto Cenadi, kemasan telah dikenal sejak jaman manusia purba. Orang- orang primitive menggunakan kulit binatang dan keranjang rumput untuk mewadahi buah-buahan yang dipungut dari hutan. Kemudian 8.000 tahun yang lalu, bangsa Cina membuat aneka ragam keramik untuk mewadahi benda padat ataupun cair. Orang-orang Indonesia kuno membuat wadah dari bambu untuk menyimpan benda cair. Menjelang abad pertengahan, bahan-bahan kemasan terbuat dari kulit, kain, kayu, batu, keramik dan kaca. Tetapi pada jaman itu, kemasan masih terkesan seadanya dan lebih berfungsi untuk melindungi barang terhadap pengaruh cuaca atau proses alam lainnya yang dapat merusak barang. Selain itu, kemasan juga berfungsi sebagai wadah agar barang mudah dibawa selama dalam perjalanan. Sebenarnya peranan kemasan baru dirasakan pada tahun 1950-an, saat banyak munculnya supermarket atau pasar swalayan, di mana kemasan harus “dapat menjual” produk-produk di rak-rak toko. Tetapi pada saat itupun kemasan hanya berfungsi memberikan informasi- memberitahu kepada konsumen tentang apa isi atau kandungan di dalam kemasan tersebut. 4. FUNGSI KEMASAN Hermawan Kartajaya, seorang pakar di bidang pemasaran mengatakan bahwa teknologi telah membuat packaging berubah fungsi, dulu orang bilang “Packaging protects what it sells (Kemasan melindungi apa yang dijual).” Sekarang, “Packaging sells what it protects (Kemasan menjual apa yang dilindungi).” 3 Dengan kata lain, kemasan bukan lagi sebagai pelindung atau wadah tetapi harus dapat menjual produk yang dikemasnya. Perkembangan fungsional kemasan tidak hanya berhenti sampai di situ saja. Sekarang ini kemasan sudah berfungsi sebagai media komunikasi. Misalnya pada kemasan susu atau makanan bayi seringkali dibubuhi nomor telepon toll-free atau bebas pulsa. Nomor ini bisa dihubungi oleh konsumen tidak hanya untuk complain, tetapi juga sebagai pusat informasi untuk bertanya tentang segala hal yang berhubungan dengan produk tersebut. Kemasan juga dapat berfungsi untuk mengkomunikasikan suatu citra tertentu. Contohnya, produk-produk makanan Jepang. Orang Jepang dikenal paling pintar membuat kemasan yang bagus. Permen Jepang seringkali lebih enak dilihat daripada rasanya. Mereka berani menggunakan bahan-bahan mahal untuk membungkus produk yang dijual. Walaupun tidak ada pesan apa-apa yang ditulis pada bungkus tersebut, tapi kemasannya mengkomunikasikan suatu citra yang baik. 5. FAKTOR-FAKTOR DESAIN KEMASAN Kemasan yang baik dan akan digunakan semaksimal mungkin dalam pasar harus mempertimbangkan dan dapat menampilkan beberapa faktor, antara lain sebagai berikut. Faktor pengamanan. Kemasan harus melindungi produk terhadap berbagai kemungkinan yang dapatmenjadi penyebab timbulnya kerusakan barang, misalnya: cuaca, sinar matahari, jatuh, tumpukan, kuman, serangga dan lain-lain. Contohnya, kemasan biskuit yang dapat ditutup kembali agar kerenyahannya tahan lama. Faktor ekonomi Perhitungan biaya produksi yang efektif termasuk pemilihan bahan, sehingga biaya tidak melebihi proporsi manfaatnya. Contohnya, produk-produk refill atau isi ulang, produk-produk susu atau makanan bayi dalam karton, dan lain-lain. Faktor pendistribusian. Kemasan harus mudah didistribusikan dari pabrik ke distributor atau pengecer sampai ke tangan konsumen. Di tingkat distributor, kemudahan penyimpanan dan pemajangan perlu dipertimbangkan. Bentuk dan ukuran kemasan harus direncanakan dan dirancang sedemikian rupa sehingga tidak sampai menyulitkan peletakan di rak atau tempat pemajangan. Faktor komunikasi. Sebagai media komunikasi kemasan menerangkan dan mencerminkan produk, citra merek, dan juga bagian dari produksi dengan pertimbangan mudah dilihat, dipahami dan diingat. Misalnya, karena bentuk kemasan yang aneh sehingga produk tidak dapat “diberdirikan”, harus diletakkan pada posisi “tidur” sehingga ada tulisan yang tidak dapat terbaca dengan baik; maka fungsi kemasan sebagai media komunikasi sudah gagal. Faktor ergonomic. Pertimbangan agar kemasan mudah dibawa atau dipegang, dibuka dan mudah diambil sangatlah penting. Pertimbangan ini selain mempengaruhi bentuk dari kemasan itu sendiri juga mempengaruhi kenyamanan pemakai produk atau konsumen. Contohnya, bentuk botol minyak goreng Tropical yang pada bagian tengahnya diberi cekungan dan tekstur agar mudah dipegang dan tidak licin bila tangan pemakainya terkena minyak. Faktor estetika. Keindahan pada kemasan merupakan daya tarik visual yang mencakup pertimbangan penggunaan warna, bentuk, merek atau logo, ilustrasi, huruf, tata letak atau layout, dan maskot . Tujuannya adalah untuk mencapai mutu daya tarik visual secara optimal. Faktor identitas. Secara keseluruhan kemasan harus berbeda dengan kemasan lain, memiliki identitas produk agar mudah dikenali dan dibedakan dengan produk-produk yang lain. Faktor promosi. Kemasan mempunyai peranan penting dalam bidang promosi, dalam hal ini kemasan berfungsi sebagai silent sales person. Peningkatan kemasan dapat efektif untukmenarik perhatian konsumen-konsumen baru. Faktor lingkungan. Kita hidup di dalam era industri dan masyarakat yang berpikiran kritis. Dalam situasi dan kondisi seperti ini, masalah lingkungan tidak dapat terlepas dari pantauan kita. Trend dalam masyarakat kita akhir-akhir ini adalah kekhawatiran mengenai polusi, salah satunya pembuangan sampah. Salah satunya yang pernah menjadi topik hangat adalah styrofoam. Pada tahun 1990 organisasi-organisasi lingkungan hidup berhasil menekan perusahaan Mc Donalds untuk mendaur ulang kemasan-kemasan mereka. Sekarang ini banyak perusahaan yang menggunakan kemasan-kemasan yang ramah lingkungan (environmentally friendly), dapat didaur ulang (recyclable) atau dapat dipakai ulang (reusable). Faktor-faktor ini merupakan satu kesatuan yang sangat vital dan saling mendukung dalam keberhasilan penjualan, terlebih di masa sekarang dimana persaingan sangat ketat dan produk dituntut untuk dapat menjual sendiri. Penjualan maksimum tidak akan tercapai apbila secara keseluruhan penampilan produk tidak dibuat semenarik mungkin. Keberhasilan penjualan tergantung pada citra yang diciptakan oleh kemasan tersebut. Penampilan harus dibuat sedemikian rupa agar konsumen dapat memberikan reaksi spontan, baik secara sadar ataupun tidak. Setelah itu, diharapkan konsumen akan terpengaruh dan melakukan tindakan positif, yaitu melakukan pembelian di tempat penjualan. 6. DESAIN KEMASAN Kunci utama untuk membuat sebuah desain kemasan yang baik adalah kemasan tersebut harus simple (sederhana)4, fungsional dan menciptakan respons emosional positif yang secara tidak langsung “berkata”, “Belilah saya.” Kemasan harus dapat menarik perhatian secara visual, emosional dan rasional. Sebuah desain kemasan yang bagus memberikan sebuah nilai tambah terhadap produk yang dikemasnya. Menurut penelitian, dari seluruh kegiatan penginderaan manusia, 80 % adalah penginderaan melalui penglihatan atau kasatmata (visual). Karena itulah, unsur-unsur grafis dari kemasan antara lain: warna, bentuk, merek, ilustrasi, huruf dan tata letak merupakan unsur visual yang mempunyai peran terbesar dalam proses penyampaian pesan secara kasatmata (visual communication). Agar berhasil, maka penampilan sebuah kemasan harus mempunyai daya tarik. Daya tarik pada kemasan dapat digolongkan menjadi dua, yaitu daya tarik visual (estetika) dan daya tarik praktis (fungsional) Daya tarik visual (estetika) Daya tarik visual mengacu pada penampilan kemasan yang mencakup unsur-unsur grafis yang telah disebutkan di atas. Semua unsur grafis tersebut dikombinasikan untuk menciptakan suatu kesan untuk memberikan daya tarik visual secara optimal. Daya tarik visual sendiri berhubungan dengan faktor emosi dan psikologis yang terletak pada bawah sadar manusia. Sebuah desain yang baik harus mampu mempengaruhi konsumen untuk memberikan respons positif tanpa disadarinya. Sering terjadi konsumen membeli suatu produk yang tidak lebih baik dari produk lainnya walaupun harganya lebih mahal. Dalam hal ini dapat dipastikan bahwa terdapat daya tarik tertentu yang mempengaruhi konsumen secara psikologis tanpa disadarinya. Misalnya produk-produk sabun mandi yang pada umumnya memiliki komposisi yang tidak jauh berbeda. Tetapi produk sabun mandi yang dapat menampilkan kelembutan yang divisualkan dengan baik pada desain kemasannya, di antaranya menggunakan warna-warna lembut (pastel) dan merek dengan font Script atau Italic (miring) dan memberikan kesan lembut dan anggun akan lebih banyak dipilih oleh konsumen. Visualisasi yang ditampilkan memberikan efek psikologis bahwa konsumen akan merasakan kulitnya lebih lembut setelah menggunakan sabun mandi tersebut. 2. Daya tarik praktis (fungsional) Daya tarik praktis merupakan efektivitas dan efisiensi suatu kemasan yang ditujukan kepada konsumen maupun distributor. Misalnya, untuk kemudahan penyimpanan atau pemajangan produk. Beberapa daya tarik praktis lainnya yang perlu dipertimbangkan antara lain : Dapat melindungi produk Mudah dibuka atau ditutup kembali untuk disimpan Porsi yang sesuai untuk produk makanan/minuman Dapat digunakan kembali (reusable) Mudah dibawa, dijinjing atau dipegang Memudahkan pemakai untuk menghabiskan isinya dan mengisi kembali dengan jenis produk yang dapat diisi ulang (refill Ada tiga alasan penting mengapa estetika penting dalam pemasaran, yaitu:8 Estetika dapat menciptakan loyalitas konsumen dengan memberikan pengaruh psikologis dan emosional. Contohnya melalui keunikan sebuah logo pada kemasan. Estetika dapat menjadi standar perusahaan untuk menetapkan harga. Menurut Bernd Schmitt, seorang brand strategist, “When your company or product provides specific experience that customers can see, hear, touch and feel, you are adding value and you can price that value.” Estetika dapat membuat sebuah produk menjadi berbeda (point of differentiation) ditengah persaingan merek yang semakin ketat. Selain mempertimbangkan estetika, sebuah desain kemasan yang ditujukan untuk penjualan swalayan harus memenuhi beberapa kriteria, antara lain:9 1. Stands out (menonjol) Kriteria yang paling penting adalah bahwa kemasan harus menonjol. Kalau kemasan tidak atau kurang menonjol maka ia akan kehilangan fungsinya, karena suatu produk harus bersaing dengan berpuluh-puluh produk lainnya dalam kategori yang sama di tempat penjualan. Salah satu cara adalah dengan penggunaan warna yang cermat, karena konsumen melihat warna jauh lebih cepat daripada melihat bentuk atau rupa. Dan warnalah yang pertama kali terlihat bila produk berada di tempat penjualan. Warna yang terang akan lebih terlihat dari jarak jauh, karena memiliki daya tarik dan dampak yang lebih besar. 2. Contents (Isi) Kemasan harus dapat memberikan informasi tentang isi kemasan dan apa yang terkandung dalam produk. Misalnya, pada kemasan produk-produk makanan biasanya dicantumkan kandungan gizi produk tersebut dan berapa kalori yang dihasilkan setelah konsumen mengkonsumsi produk tersebut. Desain kemasan harus sesuai dengan produk yang dikemas. Misalnya, bentuk kemasan botol untuk produk cair. Tulisan di atas dirangkum dari beberapa tulisan tentang desain kemasan, demi kepentingan pelatihan semoga ada manfaatnya

    Pengertian gerabah

    Get PDF
    Gerabah adalah bagian dari keramik yang dilihat berdasarkan tingkat kualitas bahannya. Namun masyarakat ada mengartikan terpisah antara gerabah dan keramik. Ada pendapat gerabah bukan termasuk keramik, karena benda-benda keramik adalah benda-benda pecah belah permukaannya halus dan mengkilap seperti porselin dalam wujud vas bunga, guci, tegel lantai dan lain-lain. Sedangkan gerabah adalah barang-barang dari tanah liat dalam wujud seperti periuk, belanga, tempat air, dll. Untuk memperjelas hal tersebut dapat ditinjau dari beberapa sumber berikut ini. Menurut The Concise Colombia Encyclopedia, Copyright ã 1995, kata ‘keramik’ berasal dari Bahasa Yunani (Greek) ‘keramikos’ menunjuk pada pengertian gerabah; ‘keramos’ menunjuk pada pengertian tanah liat­. ‘Keramikos’ terbuat dari mineral non metal, yaitu tanah lihat yang dibentuk, kemudian secara permanen menjadi keras setelah melalui proses pembakaran pada suhu tinggi. Usia keramik tertua dikenal dari zaman Paleolitikum 27.000 tahun lalu. Sedangkan menurut Malcolm G. McLaren dalam Encyclopedia Americana 1996 disebutkan keramik adalah suatu istilah yang sejak semula diterapkan pada karya yang terbuat dari tanah liat alami dan telah melalui perlakukan pemanasan pada suhu tinggi

    Kober Sebagai Sarana Upacara Agama Hindu Di Bali

    Get PDF
    Bendera sebagai panji atau tunggul bukanlah sesuatu yang baru bagi masyarakat Indonesia. Pada bab sebelumnya telah banyak dijelaskan, bahwa bendera atau tunggul telah menjadi salah satu identitas dalam kerajaan. Bendera juga sebagai identitas Negara, organisasi, partai maupun penanda adanya suatu kegiatan. Kober sebagai penanda biasanya dihiasi dengan gambar ornamen tertentu sebagai identitas yang mengandung arti dan makna sesuai dengan tujuan organisasi atau kegiatan yang dilakukan. Namun, bendera atau kober juga tidak selalu dihiasi dengan gambar atau logo, seperti bendera milik bangsa Indonesia yang terdiri dari dua warna (dwi warna) yaitu merah dan putih. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian bendera adalah sepotong kain segi empat atau segi tiga yang dijadikan lambang negara, panji atau tunggul. Dilihat dari bentuk, warna dan ukurannya, kober sangat berpariasi sesuai dengan tujuan penggunaannya. Parisada Hindu Dharma Pusat dalam penjelasannya; memilah antara sakral dan tidak sakral dibedakan ada tidaknya gambar pada bendera tersebut. Kalau yang tidak sakral tidak berisi gambar, sedangkan yang dianggap sakral harus berisi gambar seperti gambar Hanoman dan Garuda. Kalau dikaitkan dengan bendera Bangsa Indonesia yang tidak bergambar/ornamen, pendapat atau asumsi tersebut masih/belum tepat. Mungkin yang dimaksudkan oleh Parisada Hindu Dharma Pusat adalah bendera atau kober yang difungsikan sebagai sarana ritual umat Hindu Bali dalam upacara Panca Yadnya. Lebih lanjut dikatakan, ukuran ideal sebuah kober disesuaikan dengan kreasi para perajin/undagi atau dapat dilihat pada Asta Kosala. Sedangkan menurut I Nyoman Jujur, ukuran kober yang baik adalah berbentuk “nyolok” yaitu sebesar ukuran korek api (3,6 x 5,3) cm. atau 1,2 : 1,6. Perajin tedung dari Bangli ini membuat jenis kober hanya dua ukuran yaitu: 80 x 120 cm. dan 100 x 150 cm. dengan gambar yang sama yaitu Hanoman dan Garuda

    Keluarga Besar Isi Denpasar Adakan Tirtayatra

    Get PDF
    Rabu 19 Juli 2011 keluarga besar ISI Denpasar mengadakan tirtayatra diikuti dosen, pegawai, dan mahasiswa dari FSP dan FSRD. Acara tersebut merupakan salah satu acara rutin yang diselenggarakan lembaga ISI Denpasar dalam menyambut pelaksanaan dies setiap tahunnya. Tempat yang menjadi tujuan tirtayatra tahun ini adalah Bali Utara yaitu Pura Puseh Penegil Dharma di Desa Kubu Tambahan Kecamatan Kubu Tambahan dan Pura Ponjok Batu di Desa Julah Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng. Kedua tempat suci tersebut merupakan Penyungsungan Jagat atau Pura Dang Khayangan. Kegiatan yang menyita waktu satu hari penuh tersebut berjalan lancar. Pada akhir pesembahyangan di Pura Ponjok Batu salah satu pemangku memberikan penjelasan kepada semua pemedek yang melakukan persembahyangan pada waktu itu tentang keberadaan pura mulai dari sejarah pura, pelinggih, pengempon pura, hari piodalan pura serta kaitannya dengan Danghyang Nirarta. Penjelasan-penjelasan yang disampaikan pemangku tersebut merupakan penjelesan yang didapat dari pendahulunya, mereka tidak menemukan sumber-sumber tertulis yang dapat menjelaskan keberadaan pura tersebut dengan pasti
    corecore