39 research outputs found

    ANALISIS EFEKTIVITAS LAMPU LALU LINTAS DI KOTA SURAKARTA TAHUN 2009

    Get PDF
    Rika Mayasari. ANALISIS EFEKTIVITAS LAMPU LALU LINTAS DI KOTA SURAKARTA TAHUN 2009. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret, Oktober 2009. Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mengetahui persebaran lampu lalu lintas di Kota Surakarta, (2) mengetahui efektivitas lampu lalu lintas di Kota Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif spasial. Penelitian ini merupakan penelitian populasi, dengan populasi seluruh Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) atau lampu lalu lintas yang terdapat di persimpangan jalan pada jalan arteri, jalan kolektor maupun jalan lokal di kota Surakarta yang berupa Traffic Light dan Warning Light serta pada 1 titik persimpangan pembanding, yang disajikan pada Peta Persebaran APILL di Kota Surakarta. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah (1) observasi lapangan untuk memperoleh data primer yaitu posisi dan kondisi lampu, jumlah hambatan samping, kondisi parkir, dan jumlah pelanggaran, (2) studi dokumentasi untuk memperoleh data sekunder, yang terdiri atas dua macam dokumen, yaitu dokumen spasial dan dokumen statistik. Dokumen spasial berupa Peta Administrasi, Penggunaan Lahan, dan Jaringan Jalan yang menggunakan Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) lembar 1408-343 sebagai peta dasar (base map), Dokumen statistik diperoleh dari instansi terkait, yang berupa tingkat kepadatan, kemacetan, dan kecelakaan lalu lintas. Teknik analisis data yang digunakan dengan metode pengharkatan atau scoring. Variabel yang digunakan untuk menilai tingkat efektivitas APILL yaitu kondisi lampu, jumlah hambatan samping, kondisi parkir, kepadatan lalu lintas, kecelakaan, tingkat kemacetan, serta tingkat pelanggaran lalu lintas. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa semua data yang diperoleh dalam penelitian divisualisasikan ke dalam bentuk peta, yaitu: (1) Peta Persebaran Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL), memberikan informasi tentang persebaran APILL di Kota Surakarta Tahun 2009. Di Surakarta mempunyai sebaran APILL yang cukup merata di setiap kelas jalan, baik jalan arteri, jalan kolektor maupun jalan lokal, dan mempunyai pola persebaran APILL sesuai dengan pola persebaran lalu lintas, (2) hasil penelitian berupa Peta Efektivitas APILL pada setiap kelas jalan, memberikan informasi tentang tingkat efektivitas APILL pada setiap kelas jalan di Kota Surakarta Tahun 2009. APILL di Surakarta pada tiap-tiap kelas jalan mempunyai 3 tingkat efektivitas. Pada kelas jalan arteri terdapat 53,85% efektivitas tinggi, 40,38% efektivitas sedang, dan 5,77% efektivitas rendah. Pada jalan kolektor terdapat 40,38% efektivitas tinggi, 30,77% efektivitas sedang, dan 5,13% efektivitas rendah. Pada jalan lokal terdapat 45,54% efektivitas tinggi, 47,32% efektivitas sedang, dan 7,14% efektivitas rendah, (3) rekomendasi/saran disajikan pada Peta APILL Rekomendasi, yang memberikan informasi tentang lokasi penambahan APILL baru, lokasi APILL yang memerlukan pengontrolan dan perbaikan lebih lanjut, lokasi penertiban hambatan samping, serta lokasi penertiban lalu lintas dari pelanggaran lalu lintas

    ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN SIAKAD TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA UIN RADEN INTAN LAMPUNG PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM ( Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung Angkatan 2013-2016)

    Get PDF
    Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang dengan membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dengan yang diharapkannya.Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung atau biasa dikenal dengan singkatan UIN LAMPUNG,yang merupakan suatu universitas yang berbasis islam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat seberapa besar pengaruh kualitas pelayanan siakad terhadap kepuasan mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis UIN RIL . Dalam menganalisis pengaruh Kualitas pelayanan siakad terhadap kepuasan mahasiswa tersebut dilihat dari dimensi tangible, reability, responsivess, assurance dan empaty. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Penelitian ini termasuk dalam penelitian lapangan. Sumber data berupa data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data terdiri dari wawancara, kuesioner, dan dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah sebesar 2.704 mahasiswa dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 96 mahasiswa. Untuk proses analisis data menggunakan analisis regresi sederhana, uji t, dan koefisien determinasi (R2) dengan kualitas pelayanan SIAKAD sebagai variabel X (independen) dan kepuasan mahasiswa sebagai variabel Y (dependen). Kualitas pelayanan SIAKAD mempunyai pengaruh terhadap kepuasan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, dengan hasil bahwa kualitas pelayanan SIAKAD Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam adalah sebesar 22,2%, sedangkan sisanya 77,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian. Kualitas pelayanan siakad terhadap kepuasan mahasiswa FEBI jika dilihat dari perspektif Ekonomi Islam dapat dikatakan telah sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi Islam yaitu; Jujur, Bertanggung Jawab, Tidak Menipu, Menepati Janji, Melayani Dengan Rendah Hati dan Tidak Melupakan Akhirat. Sehingga dengan terdapat prinsip-prinsip ekonomi Islam tersebut maka kualitas pelayanan dapat di lakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip Ekonomi

    ANALISIS POTENSI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DI KABUPATEN KARIMUN

    Get PDF
    Potensi adalah sesuatu yang sebenarnya sudah ada hanya belum didapat atau di peroleh di tangan. Penelitian ini di lakukan di kabupaten Karimun provinsi Kepulauan Rian Adapun permasalahan dalam penelitian ini yaitu meningkatnya realisasi penerimaan pajak hotel setiap tahunya meskipun setiap tahun terjadi tutup usaha yang di lakukan pengusaha hotel.. Dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan besarnya potensi penerimaan pajak hotel di Kabupaten Karimun.. Dan jumlah responden yang diambil dalam penelitian ini berjumlah 24 orang . Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah teknik wawancara, analisis data, pengumpulan data dan observasi. Kemudian teknik analisa data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah bersifat deskriptif kualitatif, yaitu data yang terkumpul dianalisis dengan menguraikan serta mengaitkan dengan teori-teori yang sesuai dengan permasalahan yang ada, lalu memberikan interpretasi terhadap hasil yang relevan, kemudian diambil kesimpulan dan saran yang konkrit untuk mengetahui potensi penerimaan pajak hotel di kabupaten karimun. Dalam penelitian ini, petensi penerimaman pajak hotel berdasarkan skripsi yang telah ditulis Joko Priono tahun 2011 yang berjudul “faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya pendapatan hotel dan restoran dan pengarunyan terhadap pendapatan asli daerah kabupaten Pelalawan” terdapat 2 indikator yaitu: pertumbuhan penduduk dan kunjungan wisatawan. Dari hasil pengukuran terhadap masing-masing indikator penelitian Dengan dilakukanya wawancara dan data-data yang mendukung, maka dapat di nyatakan bahwa pertumbuhan penduduk merupakan suatu unsur yang memiliki peran didalam meningkatkan penerimaan pajak hotel di kabupaten Karimun karena penduduk memiliki potensi penggunaan jasa hotel berdasarkan kepentingan-kepentingan tertenu salah satunya dalam rangka rekreasi. Sedangkan wisatawan juga memiliki peran besar dalam penerimaan pajak hotel. Berdasarkan wawancara dan fakta-fakta yang ada menyatakan bahwa peningkatan penerimaan pajak hotel setiap tahunya disebabkan oleh peningkatan jumlah wisatawan yang juga meningkat setiap tahunya. Serta dengan observasi langsung terlihat bahwa wisatawan domestik maupun mancanegara lebih menarik untuk menggunakan jasa hotel pada saat menikmati wisata di Kabupaten Karimun. Upaya yang dilakukan pihak Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Karimun bertujuan untuk mengatasi permasalahn yang terjadi di lapangan pada penerimaan pajak hotel di Kabupaten Karimun. Upaya yang dilaksanakan ini seperti Melakukan sosialisasi terhadap pajak hotel untuk membuat pembukuan khusus perhitungan dan peninjauan terhadap pelaksanaan pembukuan dalam perhitungan pajak hotel, melakukan peninjauan di lapangan untuk mengetahui apakah ada hotel yang akan dibangun atau hotel yang mengalami perkembangan hotel dan mendata hotel yang memiliki potensi didalam penerimaan pajak hotel serta menghimbau wajib pajak apabila terjadi keterlambatan dalam pembayaran yang dilakukan wajib pajak yang dimulai dari menyampaikan surat SPTPD hingga untuk menghimbau langsung kelapangan

    AN ERRORS ANALYSIS IN FORMING PLURAL OF NOUNS AT SMPS PELITA NUSANTARA TANJUNGPINANG

    Get PDF
    This research aims to analyse the learners’ errors in their process of second language learning. The problem of this research was the students did not understand and could not apply the right rules for changing the plural form from its singular. The Purpose of this research was to see the errors made by the seventh-grade students of SMPS Pelita Nusantara which consists of 16 students in forming the plural of nouns and to find the causing factors of errors made by them. The method of this research was descriptive qualitative research. The technique to collect the data, the researcher distributed essay tests and open-ended questions. The technique to analyze this research were collecting the data from students’ work, identifying the students’ error by underlining the error items, classifying the students’ errors based on surface strategy taxonomy, explaining the students’ errors, calculating the percentage of each error. The result of the tests was most of the students made errors on the type of irregular forms because the rules of irregular were more complicated. The factors of students’ errors in regular plural because they did not understand and forgot the rules and made them confused to change the word from singular into plural forms. Keywords: Error Analysis; Plural form; Nouns

    Perbedaan Dataran Tinggi dan Dataran Rendah terhadap Keberagaman Spesies Anopheles spp. di Provinsi Nusa Tenggara Timur

    Get PDF
    Ecological studies on the vector species diversity usually focused on particular habitats and not a comparative study. Therefore, a research has been carried out to see the variation from one of many aspects which affects the condition of a habitat such as altitude. This study aimed to determine the Anopheles spp. species diversity between highland and lowland captured in the research of Vektora 2015-2016 in East Nusa Tenggara Province, Indonesia. This study is a further analysis of Vektora Research Data from 2015 to 2016 in East Nusa Tenggara Province. The population in this study is the whole Anopheles spp. in East Nusa Tenggara Province from 2015-2016. The sample is Anopheles species caught on Vektora. The variables used in this study are categorical variables of highland or lowland, Anopheles species and dominance index. This study results indicate that there is a significant difference in the number of Anopheles obtained per species between the lowlands and the highlands. The number of Anopheles found in the lowland is higher than in the highland. The lowland have more Anopheles species variation compare to the highland. Anopheles annularis is the most commonly Anopheles found in the lowlands whereas Anopheles vagus is the most commonly Anopheles found in the highlands

    Pengobatan Malaria Kombinasi Artemisinin (ACT) di Provinsi Papua Barat Tahun 2013

    Get PDF
    Malaria is still a disease with highest incidence rate in Indonesias. Based on Riskesdas 2013, the prevalence of malaria in West Papua was generally increasing. This study aimed to find the correlation of  type of malaria found in blood examination and distribution status of ACT.  Samples of data obtained by stratified random sampling from 1490 people who had suffered from malaria in West Papua. Data analysis using univariate descriptive and correlation analysis The result showed that the most common type of malaria was tertiana malaria caused by Plasmodium vivax (51%). Early detection performed within the first 24 hours when the patient is suffering from fever can be used as the basis for a policy that early detection can reduce malaria morbidity. It can be concluded ACT suitable for any type of malaria. The concistency of provision of ACT can be implemented by increasing public awareness of taking prophylactic. In addition the ideal combination antimalarial drugs be  able to heal in a short time and if the patients performs the compliance of taking the drug, it will not be antimalarial resistance

    Pengobatan Malaria di Perkotaan dan Pedesaan di Indonesia (Analisis Lanjut Riskesdas 2013)

    Get PDF
    Malaria control in Indonesia still against many challenges, especially in terms of malaria treatment. One of the causes of low coverage of Artemisin Based Combination Therapy (ACT) is that several locations are no longer malaria endemic, being negligent with malaria cases coming from endemic areas, so that patients are not immediately diagnosed as malaria patients. The purpose of this further analysis was to describe malaria treatment based on Plasmodium species associated with access, time, and administration of ACT treatment between urban and rural areas. The method used is descriptive analysis of secondary data from Basic Health Research in 2013 as many as 1,027,763 people by taking the unit of analysis of individuals who have been diagnosed with malaria by health personnel and individuals whose blood test results are positive for malaria. The results of the analysis provide information that in urban and rural areas, the treatment of P. falciparum and P. vivax is classified as good, namely the majority received ACT treatment, the time to receive ACT treatment was within the first 24 hours, and ACT treatment was given within 3 days of being drunk. However, it was found that in rural areas, P. vivax treatment was still not good because the majority did not receive ACT treatment. The implementation of malaria control in areas that are easily accessible and well-targeted are groups that can afford the costs involved in accessing targeted interventions by public subsidized programs. This encourages all regions to have good health services that provide better access to malaria control interventions

    Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Malaria di Indonesia (Analisis Lanjut Riskesdas 2013)

    Full text link
    Malaria is still endemic in most areas of Indonesia. Indonesia incluted the eastern part of the high malaria stratification, while Kalimantan, Sulawesi and Sumatra are being incluted in the medium stratification. Java and Bali are low endemic even though there are some villages of high endemic. Health status in an area is affected by four factors that are related and influenceach other, namely environmental, behavioral, health services and the off spring factors. Individual risk factors that contribute to the occurrence of malaria infection are age, gender, pregnancy, genetic, nutritional status, activities out of the house at night and contextual risk faktors (environment, seasons, social economy). The purpose of this research was to analyze the risk factors associated with the occurrence of malaria in Indonesia based on the data of basic health research (Riskesdas) by 2013. There were 19 individual factors showed significantly with malaria risk. History of insecticide spraying (and use of household insecticides) was not significantly associated with malaria risk. The greatest risk factor for malaria infection was the use of mosquito nets of nineteen individual factors there is one factors that was not a risk factor for the occurrence of malaria infection which is the factor home insect repellent/insecticide spraying. The greatest risk factor was the use of mosquito nets (OR = 2.30; 95% CI: 1.28-4.12) while the smallest was the travel time to the midwive services (OR = 0.32; 95% CI: 0.55-0,19.Keywords : Risk Faktors, Malaria, IndonesiaAbstrakMalaria masih endemis di sebagian besar wilayah Indonesia. Indonesia bagian timur masuk dalam stratifikasi malaria tinggi, sementara Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera masuk dalam stratifikasi sedang. Daerah Jawa dan Bali masuk dalam stratifikasi rendah, namun masih terdapat desa dengan angka kasus malaria yang tinggi. Status kesehatan disuatu daerah dipengaruhi oleh empat faktor yang berhubungan dan saling mempengaruhi yaitu faktor lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan. Faktor risiko individual yang berperan terjadinya infeksi malaria adalah usia, jenis kelamin, genetik, kehamilan, status gizi, aktivitas keluar rumah pada malam hari dan faktor risiko kontekstual (lingkungan Perumahan, keadaan musim, sosial ekonomi). Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian malaria di Indonesia berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013. Dari total sembilan belas faktor individual ada satu faktor yang bukan merupakan faktor risiko terjadinya infeksi malaria yaitu faktor rumah yang disemprot obat nyamuk/insektisida. Faktor yang paling besar risikonya adalah pemakaian kelambu berinsektisida (OR = 2,30 ; CI 95 % : 1,28-4,12) dan yang paling kecil adalah waktu tempuh ke pelayanan bidan (OR = 0,32 ; CI 95% : 0,19-0,55)Kata kunci : Faktor Risiko, Malaria, Indonesi

    Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Masyarakat Tentang Aspek Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue di Kota Prabumulih, Sebelum dan Sesudah Intervensi Pemberdayaan Masyarakat

    Get PDF
    Abstract Dengue hemorrhagic fever (DHF) in South Sumatra Province especially Prabumulih in recent years has not shown a significant decline. This research aims to assess community’s level of knowledge, attitudes and practice with regards to empowerment of cadres and community group as an intervention variable. There were three location of research, first location with intervention of empowerment of cadre and community group, second location with cadre empowerment and the third location without intervention. The data collected in this research is knowledge, attitude and practice of the community before and after the intervention provided. The results showed there is an average level difference of knowledge, but statistically difference occurred on the knowledge and practice in an area with an intervention empowerment of cadres and local community groups. Local community groups such as religious group, social gathering, youth organization, etc can be an effective target for increasing knowledge about disease prevention aspects of DHF, raises awareness and triggered behavior change collectively. Abstrak Demam Berdarah Dengue (DBD) di Provinsi Sumatera Selatan khususnya Kota Prabumulih dalam beberapa tahun terakhir belum menunjukkan penurunan yang signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari intervensi, pemberdayaan kader dan kelompok masyarakat terhadap tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat. Intervensi yang diberikan pada penelitian ini adalah satu wilayah dengan intervensi pemberdayaan kader jumantik dan kelompok ibu-ibu pengajian, wilayah yang kedua dengan intervensi pemberdayaan kader jumantik, dan wilayah yang ketiga tanpa diberikan intervensi. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat sebelum dan sesudah intervensi diberikan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan rata-rata tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat antara sebelum dan sesudah intervensi, namun secara statistik perbedaan yang bermakna terjadi pada aspek pengetahuan dan perilaku di daerah dengan intervensi pemberdayaan kader dan kelompok masyarakat lokal. Kelompok masyarakat lokal seperti kelompok pengajian, arisan, karang taruna dan sebagainya dapat menjadi sasaran efektif untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang aspek pencegahan penyakit DBD, menimbulkan kesadaran dan memicu terjadinya perubahan perilaku secara kolektif
    corecore