29 research outputs found

    Reformulation of Islamic Law in Indonesia: Study on Indonesian Ulama Councilā€™s Fatwa

    Get PDF
    One of the institutions where ulama perform ijtihad with Islamic legal thought products in the form of fatwas is the Indonesian Ulama Council (MUI). Of the many fatwas that have been issued by the MUI, there are a number of fatwas that are formulated such as the fatwa of the pilgrimage and umrah pilgrimage, the initial determination of Ramadan, Shawwal, Zulhijjah, qibla direction, abortion, donation of social funds with prizes (SDSB), and the use of meningitis vaccines for hajj and umrah pilgrims. MUI reformulates the fatwa due to socio-cultural changes in the community and advances in science and technology. MUI is very concerned about the condition of social, cultural and political changes in society and the progress of science and technology as a material consideration in formulating fatwa. Such a thing is very relevant to the process of renewing Islamic law in Indonesia which has been going on since the 70s until now.

    PEMERIKSAAN FESES, KANTUNG EMPEDU, GAMBARAN MAKROSKOPIS HATI DAN KADAR HORMON REPRODUKSI PADA SAPI AKIBAT INFESTASI FASCIOLA GIGANTICA

    Get PDF
    Suatu penelitian telah dilakukan yang bertujuan untuk mengetahui kaitan antara hormon reproduksi testosteron dan estrogen dengan parasit, mengetahui tingkat prevalensi Fasciolosis antara sapi jantan dan betina, mengetahui adanya telur Fasciola gigantica pada sapi Fasciolosis, dan melihat gambaran perubahan makroskopis hati hati yang ditemukan. Seratus empat puluh lima sampel sapi yang disembelih di Rumah Potong Hewan Banda Aceh yang terdiri dari 74 ekor sapi jantan dan 71 ekor sapi betina digunakan dalam penelitian ini. Dari sampel tersebut, 18 ekor sapi jantan dilakukan pemeriksaan hormon testosteron dan 18 ekor sapi betina dilakukan pemeriksaan estradiol. Semua sapi dilakukan pemeriksaan keberadan telur didalam feses dengan metode Borray sedangkan kantung empedu diperiksa endapan empedunya serta diamati gambaran makroskopis hati dan kantung empedu. Hasil menunjukkan bahwa konsentrasi hormon testosteron pada jantan dengan kategori negatif, ringan, dan berat masing-masing adalah 8,66 ng/ml, 31,83 ng/ml dan 53,3ng/ml, sedangkan konsentrasi hormon esradiol adalah 0,37 ng/ml, 0 ng/ml, dan 0,28ng/ml. Pemeriksaan hormon testosteron menunjukkan hasil berbeda nyata (P0,05). Intensitas telur F.gigantica dengan rataan jumlah telur/gram feses pada sapi jantan 3,04 dan betina 2,71 menunjukkan hasil tidak berbeda nyata (P>0,05). Prevalensi F. gigantica pada sapi yang diperiksa mencapai 42,8% dengan perincian 33,78% sapi jantan dan 52,11% sapi betina. Perubahan makroskopis pada hati dengan total keseluruhan sapi (80%) ditemukan pembentukan jaringan ikat yang tebal, abses, perubahan warna dan adanya cacing hati, sedangkan pada kantung empedu (6%) ditemukan cairan empedu yang berbau busuk, adanya batu empedu dan pembesaran kantung empedu. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah prevalensi fasciolosis pada sapi betina lebih tinggi daripada sapi jantan, namun intensitas telur per gram feses lebih tinggi pada sapi jantan dibanding dengan sapi betina. Prevalensi telur pada pemeriksaan feses lebih rendah daripada pemeriksaan kantung empedu. Sapi penderita fasciolosis juga mengalami perubahan pada hati yang diperiksa secara makroskopis. Selain itu, infestasi F.gigantica dipengaruhi oleh kadar hormon reproduksi, dimana sapi jantan memiliki kadar testosteron tinggi, sedangkan pada sapi yang kadar estradiol rendah

    Pembaruan pemikiran kalender Hijriah di Indonesia : studi terhadap Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, dan Persatuan Islam 1330-1443 H/1912-2021 M

    Get PDF
    Disertasi ini mengkaji persoalan pembaruan pemikiran kalender hijriah yang dilakukan oleh tiga ormas besar Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, Persatuan Islam dan upaya penyatuan kalender hijriah nasional di Indonesia dari tahun 1330-1443 H/1912-2021 M. Fokus kajian disertasi ini adalah menyoroti persoalan bahwa di satu sisi, ormas-ormas Islam besar tersebut telah melakukan pembaruan-pembaruan dalam pemikiran kalender hijriah baik pada aspek metode, kriteria, dan sistem, maupun aspek algoritama dan gagasan penyatuan kalender, tapi di sisi lain penyatuan kalender hijriah di Indonesia sampai saat ini belum terwujud, padahal usaha-usaha penyatuan telah sering kali dilakukan. Beberapa pihak menilai bahwa belum terwujudnya kalender hijriah nasional ini karena masing-masing ormas masih berpegang pada pedoman metode dan kriteria penentuan awal bulan yang beragam, sementara kalender hijriah nasional dapat terwujud jika ada kesamaan metode, kriteria, dan sistem selain batas berlakunya wilayah dan otoritas penguasa. Dua hal antara perkembangan pembaruan pemikiran kalender hijriah dari masing-masing ormas dengan belum terwujudnya penyatuan kalender hijriah nasional menjadi menarik untuk dikaji karena peta dan arah pembaruan pemikiran masing-masing ormas dapat menjadi gambaran apakah kalender kesatuan kalender hijriah di Indonesia mungkin atau tidak mungkin terwujud. Berdasarkan latar belakang di atas, pokok masalah dalam disertasi ini adalah bagaimana pembaruan pemikiran kalender hijriah Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama dan Persatuan Islam dan bagaimana implikasi pembaruan pemikiran kalender hijriah Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama dan Persatuan Islam terhadap terwujudnya kalender hijriah nasional. Untuk menjawab persoalan tersebut, penulis menggunakan pendekatan filsafat ilmu, sejarah, dan sosiologi. Pendekatan filsafat ilmu didasarkan pada teori revolusi ilmu pengetahuan, pendekatan sejarah didasarkan pada teori sejarah pemikiran, dan pendekatan sosiologi didasarkan pada teori sosiologi pengetahuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembaruan pemikiran kalender hijriah Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, dan Persatuan Islam dilakukan pada tiga aspek yaitu aspek metode dan kriteria, aspek algoritma, dan aspek gagasan penyatuan kalender hijriah. Muhammadiyah melakukan pembaruan pada aspek metode dan kriteria penentuan awal bulan hijriah meliputi perubahan dari hisab imkanur rukyat, ke hisab ijtimaā€™ qabla al-gurub, kemudian ke hisab wujudul hilal. Aspek algoritma dari hisab hakiki tahkiki ke hisab hakiki kontemporer. Aspek gagasan penyatuan kalender hijriah dari semula belum terkonsep menjadi gagasan kalender hijriah nasional bahkan ada gagasan ke arah kalender hijriah global. Nahdlatul Ulama melakukan pembaruan pada aspek metode dan kriteria penentuan awal bulan hijriah meliputi perubahan dari rukyat murni, ke rukyat dengan seleksi hisab, serta penafian istikmal dengan hisab pada keadaan tertentu. Aspek algoritma dari percampuran hisab hakiki taqribi dan tahkiki ke hisab hakiki kontemporer. Aspek gagasan penyatuan kalender hijriah dari semula belum terkonsep menjadi gagasan kalender hijriah nasional. Persis melakukan pembaruan pada aspek metode dan kriteria penentuan awal bulan hijriah meliputi perubahan dari hisab ijtimaā€™ qabla al-gurub, ke hisab wujudul hilal, kemudian ke hisab imkanur rukyat. Aspek algoritma dari hisab hakiki taqribi ke hisab hakiki tahkiki dan kemudian ke hisab kontemporer. Aspek gagasan penyatuan kalender hijriah dari semula belum terkonsep menjadi gagasan kalender hijriah nasional. Pembaruan pemikiran kalender hijriah Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, dan Persatuan Islam berimplikasi pada peluang kesatuan kalender hijriah nasional semakin besar, karena hampir semua aspek telah terjadi kesamaan. Perbedaan penggunaan metode rukyat dan kriteria imkanur rukyat yang menjadi dasar penentuan awal bulan Nahdlatul Ulama dan metode hisab serta kriteria wujudul hilal yang digunakan Muhammadiyah saat ini akan dapat direduksi dengan menguatnya penggunaan hisab di NU dan adanya gagasan kelender hijriah global dengan kriteria imkanur rukyat di Muhammadiyah. Demikian pula, metode hisab dengan kriteria imkanur rukyat dan dikuatkan dengan hasil rukyat yang digunakan Persis, semakin mendekatkan pada metode dan kriteria ormas lain. ABSTRACT: This dissertation examines the issue of renewing the thought of the hijri calendar and efforts to unify the national hijri calendar in Indonesia by three main mass organizations, namely Muhammadiyah, NU and Persis 1912-2021. The focus of this dissertation is to highlight the problem that, on the one hand, the main Islamic organizations have carried out reforms of the hijri calendar thinking both in the aspects of methods, criteria, and systems, as well as aspects of algorithms and ideas of calendar unification; but on the other hand, the unification of the hijri calendar in Indonesia has not yet been realized, even though efforts have often been made to unify the hijri calendar. Some people consider that the national hijri calendar has not yet been realized because each mass organization still adheres to the guidelines for various methods and criteria for determining the start of the month, while the national hijri calendar can be realized if there are similarities in methods, criteria, and systems, in addition to the applicable boundaries of the region and government authorities. Two things that are interesting to study are the development of the renewal of the hijri calendar thinking from each mass organization and the unification of the national hijri calendar has not been realized. The map and direction of reforming the thoughts of each mass organization can serve as an illustration of whether a unified hijri calendar in Indonesia may or may not be realized. Based on the above background, the main problem in this dissertation is how the form of renewal of the hijri calendar thought from Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama and Persatuan Islam, and what are the implications of the renewal of thinking about the hijri calendar of Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama and Persatuan Islam for the realization of the national hijri calendar. To answer this problem, this study uses the approaches of philosophy of science, history, and sociology. The philosophy of science approach is based on the theory of scientific revolution, the historical approach is based on the historical theory of thought, and the sociological approach is based on the sociological theory of knowledge. The results of this study indicate that the renewal of the Muhammadiyah, NU and Persis hijri calendar thoughts is carried out on three aspects, namely aspects of methods and criteria, aspects of algorithms, and aspects of the idea of unifying the hijri calendar. Muhammadiyah makes reforms in the aspects of the method and criteria for determining the beginning of the hijri month, which includes changes from "hisab imkanur rukyat", to "hisab ijtimaā€™ qabla al-gurub", then to "hisab wujudul hilal". The algorithmic aspects cover from "hisab hakiki tahkiki" to "contemporary hisab hakiki". Muhammadiyah's previous idea of unifying the hijri calendar has not been conceptualized into the idea of a national hijri calendar, there is even a discourse towards the global hijri calendar. NU carries out a renewal of thinking on the aspects of the method and criteria for determining the beginning of the hijri month, which includes changes from pure rukyat, to rukyat with selected hisab, as well as an istikmal disclaimer with reckoning in certain circumstances. The algorithmic aspect includes a change from a mixture of "hisab hakiki taqribi" and "hisab hakiki tahkiki" to "contemporary hisab hakiki". The previous NU idea of unifying the hijri calendar has not been conceptualized into the idea of a national hijri calendar. Persis carries out a renewal of thought on the aspects of the method and criteria for determining the beginning of the hijri month, which includes a change from "hisab ijtimaā€™ qabla al-gurub", to "hisab wujudul hilal", then to "hisab imkanur rukyat". The algorithmic aspects cover from "hisab hakiki taqribi" to "hisab hakiki tahkiki" and then to "contemporary hisab". The previous Persatuan Islam idea of unifying the hijri calendar has not been conceptualized into the idea of a national hijri calendar. The renewal of thought on the hijri calendar of Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, and Persatuan Islam has implications for the greater opportunity for the unity of the national hijri calendar, because almost all aspects have similarities. The differences in the use of the rukyat method and the imkanur rukyat criteria which are the basis for determining the beginning of the Nahdlatul Ulama month and the reckoning method and the wujudul hilal criteria used by Muhammadiyah will be reduced by the strengthening of the use of reckoning at NU and the idea of ā€‹ā€‹a global hijri calendar with the imkanur rukyat criteria in Muhammadiyah. Likewise, the reckoning method with the imkanur rukyat criteria and strengthened by the rukyat results used by Persis, brings it closer to the methods and criteria of other mass organizations

    Determinants of Female Fertility Based on Social and Cultural Perspective in South Sulawesi Province

    Get PDF
    The phenomenon of the population continuing to grow rapidly means that the government needs to focus its efforts on controlling fertility. This is because fertility is more complex than mortality, in which a woman can only die once but can give birth many times. This research aims to find out the determinants of fertility from a social and cultural perspective. This research used data from 3,108 women aged 15 to 49 years old from the 2017 Indonesia Demographic and Health Survey (IDHS). Apart from that, in-depth interviews were also conducted with female respondents aged 15 to 49 years old as the main research subjects. On the quantitative data, binary logistic regression analysis was carried out to test the determinants of fertility and the results showed that education, work status, media exposure to family planning, use of contraceptives, and area of residence had affected fertility. Apart from that, there are also cultural phenomena, such as panaik money, which influence womenā€™s fertility

    PEMANFAATAN APLIKASI CANVA PADA PEMBELAJARAN MENYUSUN TEKS IKLAN KELAS XII DKV 2 SMKN 13 SURABAYA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan pembelajaran teks iklan menggunakan aplikasi Canva dan untuk mengetahui bagaimana respon siswa dalam pembelajaran tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan model pengembangan. Sumber data berasal dari guru Bahasa Indonesia dan 32 siswa kelas XII DKV 2 SMKN 13 Surabaya. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, tes produk, dan angket. Observasi dilakukan oleh guru Bahasa Indonesia kelas XII untuk mengamati aktivitas guru dalam menerapkan sintaks pembelajaran. Tes produk dilakukan untuk memperoleh data dari 32 desain iklan siswa yang dibuat menggunakan aplikasi Canva. Dan, pengisian angket oleh siswa untuk mendeskripsikan respon siswa atas pembelajaran menyusun teks iklan dengan memanfaatkan aplikasi Canva. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa pemanfaatan aplikasi Canva pada pembelajaran menyusun teks iklan ā€œsangat baikā€. Keberhasilan tersebut didukung dengan (1) hasil observasi aktivitas guru dalam menjalankan sintaks pembelajaran memperoleh hasil 93,75 dengan kriteria ā€œsangat baikā€, (2) hasil tes produk dengan nilai tertinggi 92 dan nilai terrendah 59 dari segi struktur iklan dan unsur kebahasaannya memperoleh hasil 90 dengan kriteria ā€œsangat baikā€. Dari kedua hasil tersebut, penerapan pembelajaran teks iklan menggunakan aplikasi Canva memperoleh hasil 91,5 dengan kategori ā€œsangat baikā€. (3) Respon siswa dalam penelitian ini memperoleh hasil 3,26 dengan kriteria ā€œMemenuhiā€. Kata Kunci: Pembelajaran langsung, Canva, Teks Ikla

    EFEKTIVITAS DOSIS PEMBERIAN PUPUK UREA TERHADAP PERTUMBUHAN RUMPUT PEKING (Zoysia matrella (L) Merr)

    Get PDF
    Efektivitas pemberian pupuk urea terhadap gradasi warna dan kerapatan tumbuh rumput peking. Penelitian dilakukan selama tiga bulan.Ā  penelitian ini menggunakan Rancang Acak Lengkap (RAK) dengan enam perlakuan dan empat ulangan, sehingga terdapat 24 satuan percobaan pada masing-masing lahan berukuran 1 m2. Pemberian pupuk urea yaitu P0 dosis 0 g/m2, P1 dosis 10 g/m2, P2 dosis 20 g/m2, P3 dosis 30 g/m2, P4 dosis 40 g/m2 dan P5 dosis 50 g/m2. Pemberian pupuk urea diawal penanaman. Varabel uji coba yang diamati yaitu gradasi warna dan laju kerapatan tumbuh tanaman rumput peking. Pengamatan gradasi warna dilakukan pengukuran dengan menggunakan Bagan Warna Daun (BWD). Pengamatan persentase laju kerapatan tumbuh dilakukan pengukuran dengan menggunakan grid (alat ukur kerapatan tumbuh rumput), sebanyak lima kali per lima belas hari sejak penanaman pada setiap petak percobaan. Data dianalisis menggunakan Anova dan uji Duncan Multiple Range Tes (DMRT). Hasil pengamatan warna daun tanaman rumput peking yang sehat berdasarkan alat pengukur warna daun (Leaf Color Chart), berwarna hijau dengan nilai skor 3. Pemberian pupuk urea dengan dosis 20 g/m2 dan 30 g/m2 sangat efektif menghasilkan warna hijau. Hasil pengamatan menunjukkan laju kerapatan tumbuh rumput peking setiap lima belas hari paling efektif sebesar 27,92%, pada pengamatan lima belas hari ke-2, dengan perlakuan pupuk urea 20 g/m2

    Hubungan Erodibilitas Tanah Terhadap Erosi pada Lahan Bekas Penambangan Batubara: Relationship of Soil Erodibility to Erosion in Ex-Coal Mining Land

    Get PDF
    The reclamation area on ex-coal mining land is very vulnerable to erosion. Soil vulnerability comes from the physical properties of the soil, the ease with which it erodes, and the topographical conditions. Erosion occurs in open areas and little overgrown with vegetation. However, this condition is of course a fundamental consideration of the factors that influence erosion. This type of research is a descriptive quantitative research, obtained from the results of empirical calculations to determine the magnitude of erosion and the correlation between erodibility and erosion variables using Smart PLS 3, at a confidence level of 5%. The results showed that the average amount of erosion on each reclamation land was 23.61 tons/ha/year with a moderate Erosion Hazard Level (TBE), and the results of the correlation test showed that there was a significant relationship between erosion and the factors that affect soil erodibility. such as permeability, soil grain size, and soil organic matter content, while topographical conditions are not so significant on the amount of erosion on reclamation land, it is suspected that fine clay soil texture plays a role in reducing the erosion rate

    The Fiqh of Hisab-Ruā€™ya in the Twentieth Century Indonesia: Study on the Thoughts of Hamka, Hasbi Ash-Shiddieqy, and Moenawar Chalil about the Unification of Hijri Calendar

    Get PDF
    Fiqh discourses regarding differences in methods and criteria (hisab and ruā€™ya) for determining the beginning of the Hijri months are still being debated among Muslims in Indonesia. Until now, there is no Hijri calendar that applies globally. The existing Islamic calendar is a local or regional calendar. The absence of a unified Hijri calendar often causes confusion in setting dates in Muslim society, and this makes Muslim intellectuals continue to study it. The idea of creating a unified Hijri calendar in Indonesia was originally raised by Hamka, Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, and Moenawar Chalil. This research explores how the Hijri calendar is unified according to their opinions. This study is a qualitative research with a socio-historical and hermeneutic approach. Data collection uses the documentation method with the content analysis model. The results of this study indicate that Hamka believes that there needs to be a unified result between the hisab and the ruā€™ya methods, so that the Hijri calendar, especially the beginning of Ramadan and Shawwal, can become a fixed date. Meanwhile, Hasbi offers the idea that to overcome the differences in the beginning of Ramadan and Shawwal one must use the ruā€™yat method with global matlaā€™. Meanwhile, Moenawar Chalil believes that the preparation of the Hijri calendar in Indonesia can only use the hisab method. These three ideas can be a solution in an effort to achieve uniformity of the Hijri calendar in Indonesia

    Kinerja Komite Nasional Keselamatan untuk Instalasi Listrik dalam Pemeriksaan Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik Pelanggan Tegangan Rendah Tahun 2010- 2012 di Kota Pekanbaru

    Full text link
    In accordance with the law number 30 of 2009 electricity, aimed atsafety for the community that uses the electrical network as well as otherregulations that relate to electrical installation. then formed an independentagency in cooperation with the state electricity company in testing and checkingthe electrical network namely national committee for safety of electricalinstallation. National committee for safety of electrical installation in Pekanbaruestablished in year 2009, its existence is considered to extend the bureaucracy incurrent network installation from the State electricity company, still the highpercentage of fires that occurred in Pekanbaru caused by electric konsleting, It isnot considered proper functioning National committe for safety of electricalinstallation the agency serves as the reviewers electrical installation. The theoryused in this research is the theory of performance that there are some aspects thatcan be assessed its performance in the context of government as the public sectoraccording to Mahsun namely group of input, group processes, group output,group results, group benefits, the impact group. Determination of performanceindicators to consider following components servicing fee, usage, the quality andstandard of service, service coverage, satisfaction. The methods used in thisresearch is descriptive qualitative. National committee for safety of electricalinstallation in Pekanbaru checks by means of the community submit examinationinstallations that are already installed. National committee for safety of electricalinstallation in Pekanbaru perform inspection in accordance with the Generalrequirements for electrical installation (PUIL 2000) which is the regulation thatestablished the standard for electrical installations, the checks done includeinstallation installation, conductor attached, material, equipment, protectionequipment installation pictures, relationships, the polarity (the color sequence ofthe cable), prisoners of isolation, insulation, ground or ground ardhe.Keywords : Performance, Konsuil, Electric Installation

    PENGGUNAAN MEDIA DARING PADA MASA COVID-19 DALAM MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMK KH. GHALIB PRINGSEWU

    Get PDF
    ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana penggunaan media daring terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X SMK KH Ghalib Pringsewu, Untuk mengetahui apa faktor pendukung dan penghambat penggunaan media daring terhadap motivasi belajar peserta didik SMK KH Ghalib Pringsewu pada proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan metode pengumpulan data yaitu Observasi, Wawancara, Dokumentasi, populasi dalam penelitian ini yaitu para peserta didik SMK KH Ghalib Pringsewu kelas X dan sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 20 orang dengan menggunakan Teknik random sampling. Hasil Penelitian ini menunjukan Penggunaan media daring pada masa pandemļæ½ic Covid-19 di SMK KH Ghalib Pringsewu mampu memberikan motivasi dalam belajar bagi para peserta didik kelas X SMK KH Ghalib Pringsewu utamanya dalam mata pelaļæ½jaran Pendidikan Agama Islam dalam kondisi pandemic ini. Cara yang sudah digunakan oleh para pendidik adalah dengan memanfaatkan media daring yaitu dengan media pembelajaran seperti HandPhone yang didalamnya terdapat aplikasi-aplikasi untuk menunjang dan mempermudahkan dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga para peļæ½serta didik tetap dapat mengakses materi pembelajaran tersebut melalui; YouTube, WhatsApp, Google Classroom, dan Zoom, memberikan jalan keluar terhadap peserta didik yang tidak memiliki Smartphone dengan cara dapat mengumpulkan tugas secara offline.dalam hambatan yang terjadi dalam penggunaan media daring memiliki solusi seperti Solusi dalam mengatasi faktor penghambat merupakan suatu hal yang dapat menyelesaikan, memecahkan masalah dan jalan keluar dari suatu masalah yang dihadaļæ½pi. Oleh sebab itu untuk mengatasi faktor penghambat yang di hadapi para pendidik di SMK KH Ghalib Pringsewu yaitu : (1) Peserta didik diberi motivasi dalam bentuk memberi video dengan menyebarkan link youtube agar dibuka oleh peserta didik, video tersebut berisi motivasi belajar agar peseerta didik kembali semangat belajar; (2) menghubungi secara personal terhadap orang tua peserta didik dan mendatangi ke ruļæ½mah peserta didik jika memungkinkan dan rumahnya terjangkau dari sekolah; (3) guru menjelaskan langkah-langkah dalam mengoperasikan aplikasi dalam handphone .(4) pendidik melakukan pendekatan kepada para peserta didik agar para peserta didik tetap merasa diperhatikan meskipun melakukan pembelajaran menggunakan media daring yang tidak dilakukan tatap muka secara langsung. Pembelajaran daring ini memberikan pengalaman baru bagi para peserta didik sehigga meningkatnya motivasi belajar peserta didik untuk tetap melakukan belajar mengjar meskipun dalam keadaan pandemic dan meningkatkan pengetahuan, keinginan untuk mencapai tujuan atau cita-cita yang ingin diraih oleh masing-masing peserta didik Kata kunci: Media Daring, Motivasi Belajar dan Pendidikan Agama Islam iv ABSTRACT This study aims to see how the use of online media on the learning motivation of students of class X SMK KH Ghalib Pringsewu, to find out what are the supporting and inhibiting factors of using online media on the learning motivation of students of SMK KH Ghalib Pringsewu in the learning process of Islamic Religious Education. This study uses a descriptive qualitative method with data collection methods namely Observation, Interview, Documentation, the population in this study is the stuļæ½dents of SMK KH Ghalib Pringsewu class X and the sample in this study was 20 people using random sampling technique. The results of this study show that the use of online media during the Covid-19 pandemic at SMK KH Ghalib Pringsewu was able to provide motivation in learning for class X students of SMK KH Ghalib Pringsewu, especially in the subject of Islamic Religious Education in this pandemic condition. The method that has been used by eduļæ½cators is to use online media, namely with learning media such as cellphones in which there are applications to support and facilitate teaching and learning activities, so that students can still access the learning materials through; YouTube, WhatsApp, Google Classroom, and Zoom, provide a way out for students who do not have smartphones by being able to collect assignments offline. In the obstacles that occur in the use of online media, there are solutions such as Solutions in overcoming the inhibiting factors. , solve problems and get out of a problem at hand. Therefore, to overcome the inhibiting facļæ½tors faced by educators at SMK KH Ghalib Pringsewu, namely: (1) Students are given motivation in the form of giving videos by spreading YouTube links to be opened by students, the video contains motivation to learn so that students return to their enthusiļæ½asm study; (2) personally contacting the parents of students and visiting students' homes if possible and their homes are accessible from the school; (3) the teacher explains the steps in operating the application on the cellphone. (4) the educator approaches the stuļæ½dents so that the students still feel cared for even though they do learning using online media that is not done face-to-face. This online learning provides new experiences for students so that students' learning motivation increases to continue teaching and learnļæ½ing even in a pandemic and increase knowledge, desire to achieve goals or ideals that each student wants to achieve. Keywords: Online Media, Learning Motivation and Islamic Religious Educatio
    corecore