536 research outputs found

    MATEMATIKA DALAM AKSIOLOGI

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya beberapa orang yang kurang mengabdi pada matematika, hal ini dapat diamati oleh setiap guru matematika bahwa dalam suatu kelas siswa yang diperkirakan berjumlah sekitar tiga puluh orang, yang paling dominan dan yang paling dominan adalah siswanya. siswa yang serius seperti matematika berkisar dari sekitar tujuh siswa. Selanjutnya jika matematika dikaitkan dengan kajian aksiologi (implementasi) dalam filsafat ilmu, maka manfaat mempelajari matematika dalam kehidupan sehari-hari sangat bermanfaat bagi siswa, terutama dalam praktik jual beli di warung, di pasar dan berbagai kegiatan ekonomi lainnya. kegiatan di masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep aksiologi dalam filsafat ilmu dan konteksnya dalam mempelajari matematika serta untuk mengetahui titik keterkaitan manfaat matematika dengan kehidupan sehari-hari di masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan dan juga eksperimen. Yaitu metode kepustakaan yang dilakukan untuk mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan penelitian sebelumnya, sedangkan dilakukan dengan mengambil sampel praktik pembelajaran di sekolah dimana peneliti menjadi guru matematika di MTsN 2 Palangka Raya. Hasil penelitian ini adalah konsep aksiologi dalam filsafat ilmu yaitu implementasi dari ilmu yang telah dipelajari dari pelajaran matematika ternyata memiliki nilai manfaat yang sangat besar bagi setiap orang, adapun kegunaan matematika bagi kehidupan sehari-hari, ternyata matematika memiliki banyak manfaat. dan nilai positif dalam menunjang kehidupan manusia di bidang ekonomi

    Hubungan Lingkungan Kerja dengan Kepuasan Kerja Perawat

    Get PDF
    This research aims to identify the relationship between the work environment and the job satisfaction of nurses in RSUD. Dr. Fauziah Bireuen. This research method is cross-sectional with a random sampling technique. The sample for this study was 138 nurses in the inpatient room at RSUD dr. Fauziah Bireuen. Data collection uses a questionnaire. Data analysis used Chi-square statistical test analysis. The research results showed a good work environment. Of the 83 respondents, 54 (65.1%) nurses said they were satisfied with their work and 29 (34.9%) said they were dissatisfied with their work. Of the 55 respondents, 23 nurses said they were satisfied with their work and 32 said they were dissatisfied. The results obtained were p = 0.007 < 0.05, meaning there was a relationship between the work environment and the job satisfaction of nurses in the inpatient room. In conclusion, there is a significant relationship between the work environment and job satisfaction of nurses in the inpatient room at RSUD dr. Fauziah Bireuen.   Keywords: Job Satisfaction, Nurses, Work Environment

    PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES FISIKA SMA BENTUK PILIHAN GANDA BERDASARKAN TAKSONOMI BLOOM REVISI PADA MATERI KINEMATIKA GERAK LURUS

    Get PDF
    Penelitian ini berfokus pada pengembangan instrumen tes fisika SMA bentuk pilihan ganda berdasarkan taksonomi Bloom revisi pada materi kinematika gerak lurus. Metode R&D (research and development) dengan langkah-langkah 3D (define, design, dan develop) digunakan sebagai metode dalam penelitian ini. Instrumen tes pilihan ganda yang dikembangkan adalah 37 butir soal. Soal diuji cobakan di tiga SMA Negeri Kota Bandung yang mewakili cluster 1, 2, dan 3 dengan jumlah partisipan sebanyak 100 siswa. Pengolahan data dilakukan dengan software Anates Versi 4. Hasil analisis butir soal diperoleh: (1) tingkat kemudahan soal memiliki sebaran: 1 soal sangat mudah, 1 soal mudah, 20 soal sedang, 11 soal sukar, dan 4 soal sangat sukar; (2) sebaran daya pembeda soal diantaranya: 20 soal baik sekali, 2 soal baik, 5 soal cukup, dan 10 soal jelek; (3) validitas item pada taraf signifikansi 5% menunjukkan 28 soal valid dan 9 soal tidak valid; ¬¬hasil analisis tes secara keseluruhan diperoleh nilai validitas tes 0,72 dan reliabilitas tes 0,84 sehingga dapat dinyatakan valid dan reliabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan instrumen tes yang dilakukan telah menghasilkan kualitas instrumen tes yang baik dan layak digunakan untuk mengukur kompetensi pengetahuan siswa dilihat dari dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan pada materi kinematika gerak lurus. ;---The research focused on the development of physics test instrument for high school students in the form of multiple choice based on revised Bloom’s taxonomy in the topic of linear motion kinematics. R&D (research and development) method with approach of 3D (define, design, and develop) is used in this research. There are 37 items in this multiple choice test instrument. Items tested in three public high school at Bandung city from cluster 1, 2, and 3 with 100 students as participants. Data is processed by Anates Version 4. The result of item analysis is: (1) item difficulty: 1 item is very easy, 1 item is easy, 20 items are moderate, 11 items are difficult, and 4 items are very difficult; (2) item discrimination: 20 items are very good, 2 items are good, 5 items are moderate, and 10 items are poor; (3) item validity on 5% significance show that 28 items are valid and 9 items are invalid; the result of test analysis show the coefficient validity of test is 0,72 and the coefficient reliability of test is 0,84, so that test instrument developed is valid and reliable. Research result conclude that this development of test instrument has produced a high quality test instrument and it can be used to assess student’s competence from two dimension (cognitive process and knowledge dimension) in the topic of linear motion kinematics

    PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN LARI CEPAT UP HILL, DOWN HILL, KOMBINASI DOWN HILL UP HILL DAN RASIO TINGGI DUDUK TINGGI BADAN TERHADAP PRESTASI LARI CEPAT 100 METER

    Get PDF
    Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Perbedaan pengaruh metode latihan lari cepat up hill, down hill dan kombinasi down hill up hill terhadap prestasi lari cepat 100 meter, (2) Perbedaan prestasilari cepat 100 meter antara rasio tinggi duduk tinggi badan tinggi, sedang dan rendah, (3) Interaksi antara antara metode latihan lari cepat dan rasio tinggi duduk tinggi badan terhadap prestasi lari cepat 100 meter. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 3 Tawangsari Kabupaten Sukoharjo selama 2 bulan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan faktorial 3 x 3. Populasi penelitian adalah siswa putra kelas VIII SMP Negeri 3 Tawangsari Kabupaten Sukoharjo yang mempunyai kategori tinggi duduk tinggi badan tinggi, sedang, dan rendah. Sampel penelitian berjumlah 45 siswa laki-laki yang diambil dengan teknik purposive random sampling. Variabel penelitian ini melibatkan tiga variabel, yaitu variabel independen, variabel atributif dan variabel dependen. Rinciannya sebagai berikut: 1) Variabel independen yaitu metode latihan lari cepat up hill, down hill dan kombinasi down hill up hill, 2) Variabel atributif yaitu rasio tinggi duduk tinggi badan tinggi, sedang, dan rendah. 3) Variabel dependen yaitu prestasi lari cepat 100 meter. Seluruh data yang diperlukan diperoleh melalui pengukuran tinggi duduk tinggi badan, tes lari cepat 100 m untuk mengetahui prestasi awal (Pre test). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah ANAVA dua jalur dengan bantuan aplikasi computer menggunakan seri program SPSS for window versi 19 dengan taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara metode latihan lari cepat up hill, down hill dan kombinasi down hill up hill terhadap prestasi lari cepat 100 meter (Sig = 0.000 0.05). Kata Kunci : Metode Latihan Lari Cepat, Rasio Tinggi Duduk Tinggi Badan dan Prestasi Lari Cepat 100 m

    THE CORRELATION BETWEEN IMPERATIVE SENTENCE MASTERY AND PROCEDURAL TEXT WRITING ABILITY AT THE FIRST YEAR STUDENTS OF SMAN 1 KUANTAN MUDIK KUANTAN SINGINGI REGENCY

    Get PDF
    This research is entitled “The Correlation between Imperative Sentence Mastery and Procedural Text Writing Ability at the First Year Students of SMAN 1 Kuantan Mudik Kuantan Singingi Regency”. This reseach design is correlational study. In this research, there are three formulations of the problems, they are how students’ imperative sentence mastery is, how students’ procedural text writing ability is, and wheter or not there is a significant correlation between students’ imperative sentence mastery and their ability in procedural text writing. The objective of the research is only to find out the correlation between imperative sentence mastery and procedural text writing ability at the first year students of SMAN 1 Kuantan Mudik. The research was carried out at SMAN 1 Kuantan Mudik. It was conducted from January 03-18, 2011. The subject of the research was the first year students of SMAN 1 Kuantan Mudik. The population of this research was 168 students and the sample was 31 students. The technique used in taking the sample is proportional random sampling. In collecting the data, the writer used test for both of the variables in this research. Before the test of imperative sentence was given to the sample the researcher gave the try out. The writer also gave the test of procedural text writing ability. In analyzing the data, the scores were analyzed by using Pearson Product Moment Formula by using SPSS 16.0 version. From the research findings, the score of Pearson Product Moment (r) is 0.658 and it compared to r table at 5% and 1%, 0.3610.456. It can be concluded that H0 is rejected and Ha is accepted. The conclusion are that, there is a significant correlation between imperative sentence mastery and procedural text writing ability at the first year students of SMAN 1 Kuantan Mudik Kuantan Singingi Regency, the students’ imperative sentence mastery is categorized into enough level, and the students’ procedural text writing ability is categorized into very good level. Coefficients in this range would be considered very good. Finally, the suggestions are that writing procedural text should be focused on using imperative sentence in order that the generic structure and generic feature of the text can be achieved and by mastering imperative sentence, the students in informational level can prepared themselves to increase their ability in English lesson especially in writing skill

    HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA MENTAL DENGAN STRES KERJA DOSEN DI SUATU FAKULTAS

    Get PDF
    Perguruan tinggi merupakan pilar utama dalam sistem pendidikan yaitu sebagai penyangga sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Oleh karena itu, dosen merupakan komponen penting yang penentu maju tidaknya sebuah perguruan tinggi dalam bidang akademik. Banyaknya tuntutan dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan dosen, ditambah kondisi lingkungan dan faktor pencetus lainnya apabila dosen tidak dapat menyesuaikan diri maka hal ini akan memberikan tekanan bagi dosen yang akan menimbulkan stres. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara beban kerja mental dengan stres kerja dosen di suatu fakultas. Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional, populasi adalah dosen yang ada di Fakultas tersebut di Kota Semarang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling, sampel dalam penelitian berjumlah 50 responden. Variabel independent adalah beban kerja mental dan variabel dependent stres kerja. Data diambil menggunakan kuesioner General Health Questationary (GHQ)-12 untuk mengukur stres kerja, sedangkan untuk mengukur beban kerja mental menggunakan kuesioner yang mengadopsi dari NASA – TLX. Data yang didapat dianalisis menggunakan uji statistik Product Moment Pearson dengan tingkat kemaknaan p=0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan beban kerja dengan stres kerja (ρ value: 0,25). Peniliti menyarankan untuk Fakultas melakukan pemetaan beban kerja dosen agar lebih terstruktur Kata Kunci: Dosen, beban kerja, stres kerj

    PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SD

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar dalam mata pelajaran IPA pada sebuah SD di kota Bandung. Ini terjadi dikarenakan minimnya penggunaan pendekatan, model, dan metode yang digunakan guru dalam pembelajaran. Untuk dapat mengatasi hal tersebut, salah satu pendekatan yang digunakan dalam penelitian yaitu Contextual Teaching and Learning. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui perencanaan, pelaksanaan dan peningkatan hasil belajar pada pembelajaran IPA di SD dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning. Penelitian ini dilaksanakan karena melihat rendahnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Penelitian Tindakan Kelas dengan model spiral dari Kemmis dan Mc Taggart. Partisipan dalam penelitian ini merupakan siswa kelas V yang berjumlah 36 orang. Hasil temuan yang didapat oleh peneliti dengan menerapakan pendekatan Contextual Teaching and Learning dalam pembelajaran IPA menunjukan peningkatan pada setiap siklusnya. Pada pra siklus nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 62, siklusI yaitu 75, dan siklusII yaitu 91. Dan persentase ketuntasan pada pra siklus mencapai 42%, siklusI yaitu 69%, dan siklusII yaitu 97%. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning pada mata pelajaran IPA di SD dapat meningkatkan hasil belajar. Rekomendasi pada penelitian ini ditujukan untuk guru dalam meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching Learning. ;---This research is motivated by low learning outcomes in science subjects in an elementary school in Bandung. This happens because of the lack of use of the approaches, models, and methods that teachers use in learning. To overcome this problem, one approach that used in this research is Contextual Teaching and Learning. The purpose of this research is to know the planning, implementation and improvement of learning outcomes in science learning in elementary school by using Contextual Teaching and Learning approach. This study was conducted because of the low learning outcomes in science subjects. The method used in this research is Classroom Action Research with spiral model from Kemmis and Mc Taggart. The participants in this research are 36 students of grade five. The findings obtained by the researchers by applying Contextual Teaching and Learning approach in science learning showed improvement in each cycle. In the pre cycle the average value obtained is 62, in the first cycle is 75, and in the second cycle is 91. And the percentage of completeness in the pre cycle reaches 42%, in the first cycle is 69%, and in the second cycle is 97%. Thus, it can be concluded that the application of Contextual Teaching and Learning approach in science subjects in elementary school can improve learning outcomes. The recommendations in this research are intended for teachers in improving learning outcomes by using Contextual Teaching Learning approach

    AKIBAT HUKUM BAGI PELAKU APARATUR SIPIL NEGARA YANG MELAKUKAN PERBUATAN PENYEBARAN BERITA BOHONG MELALUI MEDIA SOSIAL

    Get PDF
    Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui hal-hal apakah yang harus diperhatikan ASN dalam menyebarluaskan informasi melalui media social dan bagaimanakah sanksi yang berlaku bagi ASN yang menyebarkan berita bohong melalui media social, yang dengan metode penelitian hukum normatif disimpulkan: 1. Dalam menyebarkan informasi di media sosial, ASN harus menjunjung tinggi nilai dasar, kode etik dan kode perilaku ASN sesuai dengan kewajiban mereka  yang telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara. Untuk itu,, Kementerian PANRB mengeluarkan Surat Edaran Nomor 137 Tahun 2018 tentang Penyebarluasan Informasi Melalui Media Sosial bagi ASN. Dalam surat edaran tersebut, terdapat delapan hal yang harus diperhatikan oleh ASN dalam menyebarluaskan informasi melalui media sosial. Dengan dikeluarkannya surat edaran tersebut, maka ASN dihimbau agar lebih bijak dalam menyebarkan suatu informasi di media sosial. Supaya mereka bisa menunjukkan sikap dan perilaku yang baik sesuai dengan kewajiban mereka sebagai seorang ASN. 2. Sesuai dengan surat edaran yang dikeluarkan oleh MENPANRB, maka terdapat sanksi bagi  ASN yang menyebarkan berita bohong. Sanksi yang pertama yani sanksi hukum dimana terdapat UU yang berlaku di dalamnya yaitu UU No. 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas UU No. 11 Tahun 2008 tentang ITE dan UU No. 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana. Kemudian terdapat sanksi disipin sebagaimana telah diatur dalam PP No. 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, dimana dalam Pasal 7 tertulis tingkat hukuman disiplin dari disilin ringan, sedang, berat. Serta Pasal 23 sampai Pasal 31  mengenai tata cara penangkapan, pemeriksaan, penjatuhan, dan keputusan hukuman atau sanksi disiplin tersebut.Kata kunci: aparatur sipil Negara; berita bohong; media social

    Penerapan Good Breeding Practice Ayam KUB. Studi Kasus : Peternakan MFH Farm di Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh Kabupaten Solok Selatan

    Get PDF
    Penelitian ini merupakan studi kasus pada MFH Farm bertujuan untuk mengetahui penerapan Good Breeding Practice (GBP) ayam KUB di Kabupaten Solok Selatan. Penelitian menggunakan metode survei berupa wawancara dan observasi pada usaha peternakan. Pengamatan dilakukan berdasarkan instrumen yang terkandung dalam pedoman pembibitan ayam asli dan ayam lokal menurut Kementan 2014 yang terdiri atas enam aspek, yaitu (1) prasarana dan sarana (2) cara pembibitan (3) kesehatan hewan (4) pelestarian fungsi lingkungan hidup (5) sumber daya manusia (6) pembinaan dan pengawasan. Data yang didapat diolah dengan menghitung persentase skornya kemudian dibandingkan dengan kategori yang ditetapkan Kementan. Hasil penelitian keseluruhan aspek penerapan GBP ayam KUB di MFH Farm memperoleh nilai 68,63%, nilai tersebut cukup baik dari ketentuan yang ditetapkan Kementan. Aspek yang telah dilaksanakan dengan baik, yaitu aspek prasarana dan sarana, cara pembibitan dan sumber daya manusia dengan nilai masing-masingnya 78,75%, 77,5% dan 81,25%. Aspek yang telah dilaksanakan cukup baik, yaitu aspek pelestarian fungsi lingkungan hidup senilai 60%. Sedangkan, aspek kesehatan hewan, pembinaan dan pengawasan masih kurang baik dengan nilai masing-masingnya 50%. Dari hasil tersebut, aspek yang telah baik dilakukan yaitu prasarana dan sarana, cara pembibitan dan sumber daya manusia, sedangkan pelestarian fungsi lingkungan hidup, kesehatan hewan, pembinaan dan pengawasan masih perlu diperbaiki. Kata kunci : Good Breeding Practice (GBP), Ayam KUB, MFH Far
    corecore