160 research outputs found

    Classification accuracy increase using multisensor data fusion

    Get PDF
    The practical use of very high resolution visible and near-infrared (VNIR) data is still growing (IKONOS, Quickbird, GeoEye-1, etc.) but for classification purposes the number of bands is limited in comparison to full spectral imaging. These limitations may lead to the confusion of materials such as different roofs, pavements, roads, etc. and therefore may provide wrong interpretation and use of classification products. Employment of hyperspectral data is another solution, but their low spatial resolution (comparing to multispectral data) restrict their usage for many applications. Another improvement can be achieved by fusion approaches of multisensory data since this may increase the quality of scene classification. Integration of Synthetic Aperture Radar (SAR) and optical data is widely performed for automatic classification, interpretation, and change detection. In this paper we present an approach for very high resolution SAR and multispectral data fusion for automatic classification in urban areas. Single polarization TerraSAR-X (SpotLight mode) and multispectral data are integrated using the INFOFUSE framework, consisting of feature extraction (information fission), unsupervised clustering (data representation on a finite domain and dimensionality reduction), and data aggregation (Bayesian or neural network). This framework allows a relevant way of multisource data combination following consensus theory. The classification is not influenced by the limitations of dimensionality, and the calculation complexity primarily depends on the step of dimensionality reduction. Fusion of single polarization TerraSAR-X, WorldView-2 (VNIR or full set), and Digital Surface Model (DSM) data allow for different types of urban objects to be classified into predefined classes of interest with increased accuracy. The comparison to classification results of WorldView-2 multispectral data (8 spectral bands) is provided and the numerical evaluation of the method in comparison to other established methods illustrates the advantage in the classification accuracy for many classes such as buildings, low vegetation, sport objects, forest, roads, rail roads, etc

    Intra-seasonal oscillatory modes of the southern Africa summer circulation

    Get PDF

    RANCANG BANGUN ALAT POMPA GRAVITASI TANPA DAYA LISTRIK UNTUK MENGALIRKAN AIR DESA WOKO KECAMATAN PAJO

    Get PDF
    Pengelolaan yang belum optimal adalah satu penyebab dari suatu daerah yang kekurangan akan air terutama untuk air rumah tangga ataupun air pertanian. Adapun tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui mekanisme kerja dari pompa gravitasi dan untuk mengetahui pengaruh volume air dalam drum terhadap laju air yang di hasilkan (output). Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode Eksperimental dengan merancang alat dan menguji alat yang diterapkan di lapangan, dari data volume didapat dari pengujian menggunakan waktu, 10, 20, 30, 40, 50, dan 60 menit. Parameter penelitian berupa rancang bangun alat yaitu tabung udara, katup klep limbah, kedudukan pompa, drum, saluran pancingan adapun kinerja pompa serta pengaruh volume air dalam drum terhadap laju air yang dihasilkan. Hasil penelitian didapat kinerja dari alat pompa gravitasi berbahan drum dan pipa pvc ini yaitu dengan mengisi saluran pipa pengisap hingga full dan mengisi air lewat pipa pancingan kemudian pada saat proses penggisian pipa udara tetap terbuka sehingga udara dan air dapat memberikan tenaga pada saat pemompaan air, syarat terpenting tidak ada yang bocor walaupun sebesar jarum. Pengaruh volume air dalam drum terhadap laju air yang di hasilkan yaitu volume awal dalam drum 100 liter sangat berpengaruh terhadap laju air yang keluar, volume air yang keluar melebihi 100 liter yaitu sebesar 170 liter dalam waktu 60 menit. Kesimpulan yang didapatkan peneliti disini adalah menunjukkan bahwa tampungan awal lebih banyak dapat disimpulkan bahwa alat pompa gravitasi ini dapat bekerja dengan baik

    Compressive Sensing for PAN-Sharpening

    Get PDF
    Based on compressive sensing framework and sparse reconstruction technology, a new pan-sharpening method, named Sparse Fusion of Images (SparseFI, pronounced as sparsify), is proposed in [1]. In this paper, the proposed SparseFI algorithm is validated using UltraCam and WorldView-2 data. Visual and statistic analysis show superior performance of SparseFI compared to the existing conventional pan-sharpening methods in general, i.e. rich in spatial information and less spectral distortion. Moreover, popular quality assessment metrics are employed to explore the dependency on regularization parameters and evaluate the efficiency of various sparse reconstruction toolboxes

    PERBANDINGAN PARAMETER INFLAMASI DAN STATUS KOAGULASI PADA BERBAGAI DERAJAT BERAT COVID-19 DI SILOAM KEBON JERUK

    Get PDF
    Coronavirus disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit menular pernafasan yang disebabkan oleh severe acute respiratory syndrome coronavirus-2. Inflamasi dan koagulasi merupakan indikator penting yang dapat menilai keterlibatan sistemik suatu penyakit, terutama pada COVID-19. Identifikasi sejak dini derajat berat penyakit dengan pemberian terapi yang adekuat dapat menurunkan mortalitas dan morbiditas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan rerata parameter inflamasi dan status koagulasi yang meliputi neutrophil to lymphocyte ratio, C-reactive protein, D-Dimer, laktat dehidrogenase dan feritin antarberbagai derajat keparahan. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain potong lintang, dilakukan pada rekam medis 135 pasien. Hasil penelitian menunjukan bahwa pasien COVID-19 sebagian besar adalah laki-laki (55,6%). Rerata usia pasien COVID-19 55 tahun (±1,42). Mayoritas pasien COVID-19 dirawat dengan derajat keparahan sedang tanpa oksigen (34,1%) diikuti dengan derajat sedang dengan oksigen (30,4%), ringan (21,5%), dan berat (14,1 %). Uji statistik menunjukan adanya perbedaan rerata yang bermakna pada parameter inflamasi dan koagulasi antarberbagai derajat keparahan COVID-19. Pasien derajat berat memiliki kadar neutrophil to lymphocyte ratio, C-reactive protein, dan D-Dimer yang lebih tinggi dibandingkan dengan derajat ringan. Selain itu kadar laktat dehidrogenase dan feritin cenderung lebih tinggi pada pasien derajat penyakit berat dibandingkan pasien derajat ringan, meskipun data kedua parameter tersebut tidak dapat diolah secara statistik karena jumlah sampel minimal. Oleh karena itu pengukuran kadar neutrophil to lymphocyte ratio, C-reactive protein, D-Dimer, laktat dehidrogenase dan feritin diharapkan dapat mengidentifikasi dini keparahan dan perburukan pasien COVID-19

    ARSITEKTUR HIGH TECH PADA BANGUNAN OTOMOTIF

    Get PDF
    Bidang otomotif dewasa ini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, dengan bertambahnya jumlah kendaraan di kota manado ini bangunan-bangunan yang menampung aktifitas otomotif juga semakin dibutuhkan. Saat ini desain arsitektur tidak bisa terlepas dari pengaruh teknologi dan perilaku manusia yang cenderung mengikuti perkembangan jaman juga ikut mempengaruhi keiinginan mereka untuk mendapatkan fasilitas-fasilitas yang berteknologi tinggi dan mempermudah aktifitas diberbagai tempat yang mereka kunjungi. Disinilah peran dari para arsitek dan desainer dibutuhkan, yaitu dengan merancang suatu tempat yang dapat memenuhi kebutuhan konsumerisme manusia akan teknologi terkini dan kemudahan fasilitas. Arsitektur high tech memiliki karakter yang transparan dengan penggunaan material baja dan kaca, menunjukan struktur dari bangunan, serta menggunakan kecanggihan teknologi untuk menunjang pengoprasian dari bangunan high tech itu sendiri. Penggunaan warna mencolok untuk elemen bangunan agar perbedaan fungsi menjadi hal yang jelas

    Analisis Kesesuaian Lahan Permukiman Berbasis Kemampuan Lahan di Kabupaten Halmahera Utara

    Get PDF
    AbstrakPenggunaan lahan untuk permukiman mendapat prioritas dalam pengembangan kawasan di Kabupaten Halmahera Utara. Pengembangan tersebut jika tidak sesuai dengan aspek kemampuan lahannya maka akan berdampak buruk bagi lingkungan sekitar mengingat Halmahera Utara merupakan kabupaten yang sedang berkembang sehingga peningkatan pembangunan akan terus meningkat. Selain itu, meningkatnya kebutuhan masyarakat dan pertumbuhan jumlah penduduk yang terus bertambah tentunya akan terus membutuhkan lahan. Sementara lahan pada wilayah perencanaan memiliki keterbatasan dalam menampung semua aktivitas pembangunan. Untuk itu akan dianalisis kesesuaian lahan permukiman di Kabupaten Halmahera Utara berdasarkan kelas kemampuan lahanya. Teknik yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu bersifat deskriptif kualitatif dengan pendekatan investigasi spasial. Penelitian ini menunjukan bahwa kapasitas lahan di Kabupaten Halmahera Utara dibagi menjadi 5 kelas yaitu, Kelas A, Kelas B, Kelas C, Kelas D, dan Kelas E. Kelas kemampuan lahan yang mendominasi di Kabupaten Halmahera Utara adalah kemampuan pengembangan agak tinggi (Kelas D) yang memiliki luas 140177.14 Ha. Kesesuaian lahan permukiman di Kabupaten Halmahera Utara, dilihat berdasarkan kelas kemampuan lahannya, terdiri dari 3 bagian yaitu lahan permukiman sesuai seluas 35.03 Ha, lahan permukiman cukup sesuai seluas 3.43 Ha, dan lahan permukiman tidak sesuai dengan luas sebesar 5.95 Ha. Kata kunci: Kemampuan Lahan; Kesesuaian Lahan; Permukiman. Abstract Land use for settlements gets priority in regional development in North Halmahera Regency. If the development is not in accordance with the aspect of land capability, it will have a negative impact on the surrounding environment, considering that North Halmahera is a developing district so that the increase in development will continue to increase. In addition, the increasing needs of the community and the increasing population growth will of course continue to require land. Meanwhile, land in the planning area has limitations in accommodating all development activities. For this reason, the suitability of residential land in North Halmahera Regency will be analyzed based on the land capability class. The technique used in this research is descriptive qualitative with a spatial investigation approach. This study shows that the land capacity in North Halmahera Regency is divided into 5 classes, namely, Class A, Class B, Class C, Class D, and Class E. The dominant land capability class in North Halmahera Regency is the rather high development capacity (Class D). which has an area of 140177.14 Ha. The suitability of residential land in North Halmahera Regency, based on the land capability class, consists of 3 parts, namely suitable residential land with an area of 35.03 ha, fairly suitable residential land covering an area of 3.43 ha, and non-suitable residential land with an area of 5.95 ha. Keyword: Land Capability; Land Suitability; Settlement

    KAJIAN PEMANFAATAN LAHAN PADA DAERAH RAWAN BENCANA LONGSOR DI KECAMATAN WANEA KOTA MANADO

    Get PDF
    Bertambahannya jumlah penduduk di sebuah wilayah maka akan meningkatkan kebutuhan lahan. Lahan  penting bagi setiap mahluk hidup sebagai tempat tinggal dan beraktivitas ekonomi.. Intensistas curah hujan yang tinggi, secara alami dapat memicu terjadinya bencana alam tanah longsor. Faktor lainnya yaitu pendayagunaan sumberdaya alam yang secara tidak teratur atau melampuai daya dukungnya yang akan memicu  terjadi bencana tanah longsor. Kota Manado merupakan Ibukota Provinsi Sulawesi Utara. Kota Manado yang wilayah daratnya didominasi oleh kawasan perbukitan sehingga rentan terhadap longsor. Kecamatan Wanea merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kota Manado yang memiliki karakteristik wilayah yang berbukit dengan luas wilayah sebesar 643,25 ha. Tujuan penelitian ini adalah :1) Mengidentifikasi karakteristik fisik di Kecamatan Wanea, 2) Mengetahui tingkat kerawanan longsor di kecamatan Wanea, 3) menganalisis pemanfaatan lahan yang ada dikecematan Wanea. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah  analisis spasial dengan teknik skoring. Berdasarkan hasil analisis diperoleh karakteristik fisik kemiringan lereng dengan lima jenis kemiringan lereng yaitu datar, landai, agak curam, dan sangat curam,tingkat kerawanan longsor mendominasi di tingkat kerawanan tidak rawan, agak rawan, cukup rawan, rawan, sangat rawan. Pengunaan lahan yang ada yaitu permukiman, pertanian lahan kering, kebun campuran, perdangang dan jasa, ruang terbuka, semak belukar,dan perkantoran. Kata Kunci: Pemanfaatan lahan, longsor , rawan bencan

    ANALISIS DAYA DUKUNG LAHAN DALAM PENGEMBANGAN PERMUKIMAN DI KOTA TOMOHON

    Get PDF
    Peningkatan jumlah penduduk kawasan perkotaan di Kota Tomohon mengakibatkan peningkatan kebutuhan masyarakat seperti Kawasan permukiman. Seiring dengan adanya pertumbuhan jumlah penduduk, menyebabkan penambahan jumlah kawasan terbangun, untuk itu perlu diidentifikasi daya dukung lahan di Kota Tomohon. Tujuan penelitian untuk menganalisis daya dukung lahan dan menganalisis arahan pengembangan permukiman berdasarkan daya dukung lahan di Kota Tomohon. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara survey langsung untuk melihat kondisi eksisting dan pengambilan data sekunder di instansi yang berkaitan. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis spasial dan analisis proyeksi geometri guna mendapat hasil proyeksi 20 tahun kedepan. Dari hasil analisis didapatkan hasil daya dukung lahan kelas 1 (kawasan pengembangan) memiliki luas ratio tutupan lahan eksisitng 99.42% atau 535.97 Ha, kelas 2 (kawasan kendala I) 8.48% atau 291.76 Ha, kelas 3 (kawasan kendala II) 7.63% atau 551.52 Ha, kelas 4 untuk ratio tutupan lahannya 0%, ditetapkan sebagai kawasan lindung dan limitasi. Diketahui kebutuhan luas lahan permukiman pada tahun 2039 di Kota Tomohon adalah 48.04 Ha dan luas daya dukung lahan yang masih dapat dikembangkan sebagai kawasan permukiman ada pada kelas 2 dan kelas 3 dengan total luasanya adalah 2320.12 Ha sehingga Kota Tomohon masih dapat memenuhi kebutuhan lahan untuk pengembangan permukiman

    Perencanaan Kawasan Pariwisata di Kota Tobelo

    Get PDF
    The city of Tobelo has many tourist attractions it's run government and people who live close to the attractions. The city of Tobelo has the potential of a tourist attraction known as luari beach, the island coast of kumo, Kupa-Kupa Beach and Telaga Paca. The tourism support facility has not been adequate, damaged and unavailable and road infrastructure at small tourist spots. Special attention was needed from the city government of tobelo especially the western halmahera tourism service to implement a special strategy planning the existing tourist areas in the city of Tobelo and then the potential for tourism in the city of tobelo could be developed optimally so that no damage to the development of the region itself. The methods used in this study are qualitative and quantitative descriptive by using the SWOT method of analysis. The purpose of this study is to determine the tobelo city's strengths, weaknesses, threats, and opportunities and tourism development strategy correspond to the variable tourism research. The results of this study created internal and external factors for the city of tobelo's tourism development with its development strategy considering existentially conditions consistent with analysis available according analysis results. which is to raise awareness of people, maintain quality of objects, tourist promotion and socialization of the tourist awareness. Keyword : tourism, infrastructure, sosialitatio
    • 

    corecore