901 research outputs found

    Upaya Penanganan Pemberian Kredit Topengan pada Kredit Usaha Rakyat (Kur) di Bank Bri (Persero) Tbk. Unit Pasar Mrican Cabang Kediri

    Get PDF
    Dalam Skripsi ini penulis mengangkat judul Upaya Penanganan Pemberian Kredit Topengan Pada Kredit Usaha Rakyat (KUR) Di Bank BRI (PERSERO) Tbk. Unit Pasar Mrican Cabang Kediri. Penelitian ini dilatarbelakangi dengan penyaluran KUR di BRI Unit Pasar Mrican Cabang Kediri masih terjadi adanya kasus Kredit Usaha Rakyat (KUR) macet dengan latar belakang kredit topengan . Yakni suatu kredit dapat dikatakan topengan yaitu apabila debitur yang tercatat pada pembukuan kredit bank tidak ada atau ada tetapi tidak pernah berhubungan langsung dengan bank atau program kredit yang bersangkutan. Penulisan karya tulis ini menggunakan metode yuridis empiris dengan pendekatan yuridis sosiologis. Dari hasil penelitian dengan metode diatas, penulis memperoleh jawaban atas permasalahan yaitu dalam kasus-kasus Kredit Topengan yang terjadi di bank BRI Unit Pasar Mrican Cabang Kediri adalah berasal dari pihak debitur sendiri yang kredit fiktif tersebut disebabkan oleh faktor kesengajaan atau niat buruk (bad character) debitur yang tidak baik dan seringkali sulit untuk dihindari. Upaya pencegahan yang dilakukan oleh Bank BRI Unit Pasar Mrican Cabang Kediri terdiri dari tahap pembinaan, pengawasaan, telaah prinsip 5C. Sedangkan untuk hambatan pencegahan kredit topengan adalah kesengajaan atau niat buruk (bad character) debitur dan kurang telitinya Pejabat Lini Kredit dalam analisa pencairan kredit. Dalam upaya Bank BRI Unit Pasar Mrican Cabang Kediri yakni melakukan audit internal Bank, restrukturisasi kredit, dan menyarankan penjualan agunan dibawah tangan milik debitur. Selain cara tersebut pihak bank juga berpedoman pada PBI Nomor: No. 13/28/DPNP tanggal 9 Desember 2011, mengenai Penerapan Strategi Anti Fraud bagi Bank Umum.Kata Kunci: Upaya Penanganan, Kredit Topngan, Kredit Usaha Rakyat (KUR

    Analisis Perbedaan Gender terhadap Pembelian Impulsif (Studi Pembelian Impulsif di Distro ROWN Surakarta)

    Get PDF
    This study aims to analyze how big the effect of gender differences on impulsive purchases on consumers ROWN distro. Population in this research is consumer Row Surrey edition December 2017 and sample in this research is consumer of ROWN Surakarta using sample 100 counters, Based on the result of research, there is influence of gender difference to impulsive buying at consumer of Surakarta Ristro Distro (sig. 0.000). Impulsive purchases of women are higher than impulsive purchases made by me

    SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENYALURAN CALON TENAGA KERJA PADA BURSA KERJA KHUSUS (BKK) MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

    Get PDF
    Bursa Kerja Khusus merupakan salah satu komponen penting dalam mengukur tingkat keberhasilan pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan, karena Bursa Kerja Khusus menjadi lembaga yang berperan mengoptimalkan penyaluran lulusan Sekolah Menengah Kejuruan ke dunia kerja dan sebagai sumber informasi untuk pencari kerja. Bursa Kerja Khusus melakukan seleksi kepada pencari kerja yang mendaftar sesuai dengan jumlah kuota yang diminta oleh perusahaan. Namun, saat ini untuk memenuhi jumlah kuota yang diminta oleh perusahaan masih bersifat subjektif, dan memprioritaskan pencari kerja yang mendaftar lebih awal. Oleh karena itu, perlu dibangun sebuah sistem yang mampu menentukan calon tenaga kerja yang dinyatakan lolos untuk mengikuti proses seleksi lebih lanjut secara objektif berdasarkan kriteria yang diminta perusahaan. Sistem ini digunakan hanya untuk proses seleksi awal yang dilakukan oleh Bursa Kerja Khusus. Proses seleksi selanjutnya akan dilakukan oleh pihak perusahaan. Pembangunan sistem ini menggunakan metode pendukung keputusan yaitu Analytical Hierarchy Process, dan model pengembangan perangkat lunak yang digunakan yaitu model proses sekuensial linear. Sistem ini diimplementasikan berbasis web menggunakan bahasa pemrograman PHP dan sistem manajemen basis data MySQL. Administrator Bursa Kerja Khusus sebagai pengguna sistem ini dapat memasukkan kriteria, subkriteria, alternatif, dan nilai perbandingan kriteria. Hasil dari sistem ini berupa hasil perhitungan dalam bentuk ranking dan juga nilai preferensi masing-masing alternatif. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem ini dapat memberi bahan pertimbangan dalam menentukan calon tenaga kerja yang dapat mengikuti proses seleksi ke tahap selanjutnya yang dilakukan oleh perusahaan

    Dispersion Analysis in Single Mode and Multimode Fiber

    Get PDF
    A cylindrical-shaped dielectric waveguide is what an optical fibre is. The core cladding interface confines electromagnetic energy in the form of light within its surface and directs light through a number of internal reflections if the angle of incidence is larger than the critical angle c. The dispersion of the transmitted optical signal causes distortion in both digital and analogue transmission across optical fibres. When optical fibre transmission is widely employed and some sort of digital modulation is applied, dispersion mechanisms inside the fibre cause the transmitted light pulses to broaden as they move along the channel

    UPAYA PENANGANAN PEMBERIAN “KREDIT TOPENGAN†PADA KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) DI BANK BRI (PERSERO) Tbk. UNIT PASAR MRICAN CABANG KEDIRI

    Get PDF
    Dalam Skripsi ini penulis mengangkat judul Upaya Penanganan Pemberian “Kredit Topengan†Pada Kredit Usaha Rakyat (KUR) Di Bank BRI (PERSERO) Tbk. Unit Pasar Mrican Cabang Kediri. Penelitian ini dilatarbelakangi dengan penyaluran KUR di BRI Unit Pasar Mrican Cabang Kediri masih terjadi adanya kasus Kredit Usaha Rakyat (KUR) macet dengan latar belakang “kredit topengan†. Yakni suatu kredit dapat dikatakan topengan yaitu apabila debitur yang tercatat pada pembukuan kredit bank tidak ada atau ada tetapi tidak pernah berhubungan langsung dengan bank atau program kredit yang bersangkutan. Penulisan karya tulis ini menggunakan metode yuridis empiris dengan pendekatan yuridis sosiologis. Dari hasil penelitian dengan metode diatas, penulis memperoleh jawaban atas permasalahan yaitu dalam kasus-kasus “Kredit Topengan†yang terjadi di bank BRI Unit Pasar Mrican Cabang Kediri adalah berasal dari pihak debitur sendiri yang kredit fiktif tersebut disebabkan oleh faktor kesengajaan atau niat buruk (bad character) debitur yang tidak baik dan seringkali sulit untuk dihindari. Upaya pencegahan yang dilakukan oleh Bank BRI Unit Pasar Mrican Cabang Kediri terdiri dari tahap pembinaan, pengawasaan, telaah prinsip 5C. Sedangkan untuk hambatan pencegahan “kredit topengan†adalah kesengajaan atau niat buruk (bad character) debitur dan kurang telitinya Pejabat Lini Kredit dalam analisa pencairan kredit. Dalam upaya Bank BRI Unit Pasar Mrican Cabang Kediri yakni melakukan audit internal Bank, restrukturisasi kredit, dan menyarankan penjualan agunan dibawah tangan milik debitur. Selain cara tersebut pihak bank juga berpedoman pada PBI Nomor: No. 13/28/DPNP tanggal 9 Desember 2011, mengenai Penerapan Strategi Anti Fraud bagi Bank Umum.Kata Kunci: Upaya Penanganan, Kredit Topngan, Kredit Usaha Rakyat (KUR

    Resource Schedulingin Grid Computing: A Survey

    Get PDF
    Grid computing is a computing framework to meet growing demands for running heterogeneous grid enables applications. A grid system is composed of computers which are separately located and connected with each other through a network. Grids are systems that involve resource sharing and problem solving in heterogeneous dynamic grid environments. Here we present five different approaches/algorithms for resource allocation/ Scheduling in grid computing environment

    Dorsal sacral dimensional anatomy-revisited

    Get PDF
    Background: Determination apex of sacral hiatus (SH) is of paramount importance to Anaesthetists, Orthopaedicians, Obstetricians and Gynaecologists for caudal epidural block (CEB). Dorsal sacral dimensions were therefore taken to facilitate them for easy location of SH.Methods: Following parameters of each of the sixty human sacra were measured using vernier calipers at the level of spinous process of second sacral vertebra (S2).a) Distance between the two supero-lateral crestsb) Distance between the right supero-lateral crest level to the apex of sacral hiatus (SH)c) Distance between the left supero-lateral crest to the apex of SHd) Distance from the spinous process of S2 to the apex of SHe) Distance from the spinous process of S2 to the base of SHThe data obtained was analysed statistically.Results: Mean of the distance between the two supero-lateral crests was 51 ± 6.37 mm and 52.7 ± 5.30 mm in males and females respectively, mean of the distance between the right supero-lateral crest and the left supero-lateral crest to the apex of SH was 45.91 ± 6.94 mm in males 42.50 ± 11.23 mm in females and 44.74 ± 6.77 mm in males and 42.50 ± 10.97 mm in females respectively , vertical distance from spinous process of S2 to the apex of SH in males and females was 38.83 ± 9.33 mm and 32.4 ± 1.64 mm respectively. Vertical distance from spinous process of S2 to the base of sacral hiatus was 59.20 mm ± 10.81 mm in males and 52.80 ± 9.18 mm in females.Conclusion: From the data obtained it was concluded that an isosceles triangle was formed between the two supero-lateral crests at the level of spinous process of S2 and the apex of SH.
    corecore