36 research outputs found
Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pelayanan Keperawatan Dengan Kepercayaan (Trust) Terhadap RSUD Dr. Moewardi
Kepercayaan terhadap RSUD merupakan keyakinan yang dimiliki oleh pasien terhadap
system pelayanan rumah sakit dalam membantu pasien untuk sembuh. Kenyataannya akan selalu
ada pasien yang belum sepenuhnya percaya kepada rumah sakit. Kepercayaan terhadap RSUD
timbul karena penilaian yang positif dari pasien terhadap pelayanan yang diberikan tenaga
perawat di RSUD. Karena perawatlah yang menjadi ujung tombak pelayanan dirumah sakit dan
melayani pasien rawat inap selama 24 jam. Pelayanan yang baik dapat membentuk persepsi
positif pada pasien, persepsi positif tersebut mempengaruhi kondisi psikologis pasien yang
berujung pada yakin dan percaya pada rumah sakit tersebut.
Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui hubungan antara persepsi terhadap
pelayanan keperawatan dengan kepercayaan terhadap RSUD Dr. Moewardi. 2) Untuk
mengetahui tingkat persepsi terhadap pelayanan keperawatan RSUD Dr. Moewardi. 3) Untuk
mengetahui tingkat kepercayaan terhadap RSUD Dr. Moewardi. 4) Untuk mengetahui SE
(Sumbangan Efektif) antara persepsi terhadap pelayanan keperawatan dengan kepercayaan
terhadap RSUD Dr. Moewardi. Hipotesis yang diajukan adalah terdapat hubungan positif antara
persepsi terhadap pelayanan keperawatan dengan kepercayaan terhadap RSUD.
Subjek dalam penelitian ini berjumlah 100 orang yaitu pasien rawat inap kelas I, II, III
RSUD Dr. Moewardi yang menempati ruang Mawar 1, Melati 1 dan 3, Anggrek 2, serta Aster 5
yang telah diseleksi dengan teknik purposive sampling berdasarkan karakteristik usia 27 tahun
keatas dan sudah mengalami lebih dari satu kali rawat inap di RSUD Dr. Moewardi.
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala, yaitu skala persepsi terhadap
pelayanan keperawatan dan skala kepercayaan terhadap RSUD dan dianalisis dengan teknik
analisis product moment.
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu: 1) Terdapat hubungan positif yang sangat signifikan
antara persepsi terhadap pelayanan keperawatan dengan kepercayaan terhadap RSUD
ditunjukkan dengan nilai (r) = (r) = 0,370 dan (p) = 0,000 (p < 0,01). 2) Tingkat persepsi
terhadap pelayanan keperawatan RSUD Dr. Moewardi tergolong sedang. 3) Tingkat kepercayaan terhadap RSUD Dr. Moewardi tergolong sedang. 4) Sumbangan efektif persepsi
terhadap pelayanan keperawatan dengan kepercayaan terhadap RSUD Dr. Moewardi sebesar
17,3%, ditunjukkan oleh koefisien determinan (r2) = 0,173
Analisis Kekuatan Tarik Komposit Hybrid Berpenguat Chip Daun Gewang Dan Serat Pendek E-Glass
The use of natural fiber as reinforcement for composite materials provides several advantages such as low density, biodegradable, easily recycled, inexpensive, good mechanical properties, and renewable because it comes from nature. One of the natural fibers that can be used as reinforcement for polymer composites is gewang leaves. This study aims to analyze the tensile strength of a hybrid composite with gewang leaf chip and E-glass short fiber reinforcement. The tensile strength of 61.25 Mpa and the stiffness modulus of 90.83 MPa produced by the E-glass fiber composite which is higher compared to the gewang leaf chip composite and the hybrid composite. The results showed that gewang leaf chip composite and the hybrid (gewang leaf chip + e-glass short fiber) can only be used for accessories applications such as car dashboards in the transportation industry that mechanical strength is not the prime factor
RANCANG BANGUN LEMARI PENGERING DAUN MARUNGGA (Moringa Oleifera)
Abstrak Pohon Marungga merupakan salah satu tumbuhan yang memiliki manfaat yang besar. Untuk daunnya sendiri dapat dijakdikan menjadi suplemen gizi dan juga sebagai bahan dasar kosmetik. Daun Marungga sendiri dapat dijadikan bubuk untuk selanjutnya diproses ke dalam berbagai kebutuhan. Sebelum dijadikan bubuk, sebelumnya daun tersebut harus dikeringkan. Pengeringan manual selama ini membutuhkan waktu yang panjang dan tidak higienis. Pada penelitian ini diperoleh hasil, proses pengeringan selama 19 jam diperolehhasil penurunan kelembaban tidak bisa dilakukan secara cepat. Hal ini disebabkan karena temperatur dalam ruangan tidak mampu memanaskan udara sekitar dengan cepat sehingga proses pengeringan cenderung lebih lambat. Dengan beban pengeringan 20 kg daun Marungga mentah, diperoleh sekitar 3 kg daun kering.Kata kunci: marungga; perpindahan panas; lemari
Abstract Marungga tree is one of the plants that have great benefits. The leaves themselves can be transformed into nutritional supplements and also as a cosmetic base ingredient. Marungga leaves themselves can be used as a powder for further processing into various needs. Before being made into powder, the leaf must be dried beforehand. Manual drying so far requires a long time and is not hygienic. In this study the results were obtained, the drying process for19 hours obtained the result of humidity reduction could not be done quickly. This is because the temperature in the room is not able to heat the surrounding air quickly so the drying process tends to be slower. With a drying load of 20 kg of raw Marungga leaves, about 3 kg of dried leaves are obtained.Keywords: marungga; heat transfer; cabinet
Pemanfaatan Kompos Bonggol Pisang (Musa Acuminata) untuk Meningkatkan Pertumbuhan dan Kandungan Gula Tanaman Jagung Manis (Zea Mays L. Saccharata)
Jagung manis (Zea Mays L. Saccharata) merupakan salah satu komoditas palawija, yang membutuhakan unsur hara K lebih banyak, sedangkan iklim di Indonesia dapat menjadikan tanah mengalami kekurangan unsur hara K. Pemenuhan unsur hara K biasa didapatkan dari pemupukan secara anorganik. Pupuk anorganik yang digunakan pada tanaman jagung manis adalah 200 kg N atau setara dengan 435 urea ha-1, 150 kg P2O5 ha-1 setara dengan 335 kg TSP ha-1, dan 150 kg K2O ha- 1 setara dengan 250 kg KCl ha-1 serta bahan organik 10 sampai 20 ton per hektar. Pemenuhan menggunakan pupuk kimiawi yang berlebihan dinilai kurang ekonomis dan kurang ramah lingkungan. Teknologi pemupukan yang dapat direkomendasikan untuk memenuhi kebutuhan hara makro tanaman jagung manis adalah dengan memanfaatkan bonggol pisang. Kandungan hara didalam bonggol pisang paling banyak adalah unsur hara C, N, P dan K. Berdasarkan penelitian pendahuluan yang telah dilakukan, kompos bonggol pisang mengandung 14,89% C, 1,05% N, 0,04%P 2O5 dan 0,76% K2O. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan K3 (1 kompos : 3 tanah berpasir) merupakan perlakuan terbaik pada semua parameter pertumbuhan tanaman, dengan kandungan gula reduksi sebesar 8,98 mg/g dan kandungan sukrosa sebesar 34,76 mg/g. Kandungan gula reduksi dan sukrosa pada perlakuan K3 berbeda nyata dibanding dengan perlakuan Kontrol (0 kompos : 4 tanah berpasir), K1 (2 kompos : 2 tanah berpasir) dan K2 (3 kompos : 1 tanah berpasir). Hal tersebut menunjukkan bahwa kompos bonggol pisang yang diaplikasikan mampu meningkatkan kandungan gula pada jagung manis
Pemanfaatan Kompos Bonggol Pisang (Musa Acuminata) untuk Meningkatkan Pertumbuhan dan Kandungan Gula Tanaman Jagung Manis (Zea Mays L. Saccharata)
Jagung manis (Zea Mays L. Saccharata) merupakan salah satu komoditas palawija, yang membutuhakan unsur hara K lebih banyak, sedangkan iklim di Indonesia dapat menjadikan tanah mengalami kekurangan unsur hara K. Pemenuhan unsur hara K biasa didapatkan dari pemupukan secara anorganik. Pupuk anorganik yang digunakan pada tanaman jagung manis adalah 200 kg N atau setara dengan 435 urea ha-1, 150 kg P2O5 ha-1 setara dengan 335 kg TSP ha-1, dan 150 kg K2O ha- 1 setara dengan 250 kg KCl ha-1 serta bahan organik 10 sampai 20 ton per hektar. Pemenuhan menggunakan pupuk kimiawi yang berlebihan dinilai kurang ekonomis dan kurang ramah lingkungan. Teknologi pemupukan yang dapat direkomendasikan untuk memenuhi kebutuhan hara makro tanaman jagung manis adalah dengan memanfaatkan bonggol pisang. Kandungan hara didalam bonggol pisang paling banyak adalah unsur hara C, N, P dan K. Berdasarkan penelitian pendahuluan yang telah dilakukan, kompos bonggol pisang mengandung 14,89% C, 1,05% N, 0,04%P 2O5 dan 0,76% K2O. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan K3 (1 kompos : 3 tanah berpasir) merupakan perlakuan terbaik pada semua parameter pertumbuhan tanaman, dengan kandungan gula reduksi sebesar 8,98 mg/g dan kandungan sukrosa sebesar 34,76 mg/g. Kandungan gula reduksi dan sukrosa pada perlakuan K3 berbeda nyata dibanding dengan perlakuan Kontrol (0 kompos : 4 tanah berpasir), K1 (2 kompos : 2 tanah berpasir) dan K2 (3 kompos : 1 tanah berpasir). Hal tersebut menunjukkan bahwa kompos bonggol pisang yang diaplikasikan mampu meningkatkan kandungan gula pada jagung manis
Representasi Stereotip Dan Prasangka Terhadap Perempuan Dalam Film “I, TONYA” (Analisis Semiotika Roland Barthes)
I, Tonya movie tells about the life journey of female athletes ice skating Tonya Harding. The purpose this research was to analyze how stereotypes and prejudices are based on women represented. The object of this study is Tonya Harding character on the movie I, Tonya. The analysis uses semiotics Roland Barthes that sees thorugh the meaning of denotation, connotation, myth with qualitative approach and the theory of Wood, when women are viewed from four categories, women as a child, women as a worker, women as a sexual object, and women as a iron maiden. The result of the research analysis were divided into four categories, first women as a child, shows that women can not choose what they want, attitude, behavior, and choices in ther parents control. Women as a housewives or wives show that woman should do the household chores and must obey their husband. Women as a sexual object shows that women only seen by the appearance of their body and their sexual function. Women as an iron maiden shows that women have a masculinity side, such as strong, aggresive and high competitiveness
ANALISIS KEKUATAN IMPAK KOMPOSIT HYBRID SERAT LONTAR DAN SERAT GELAS UNTUK APLIKASI HELM KENDARAAN BERMOTOR
The fiber content of lontar fruit can be utilized in a non-metal composite substitute for a more expensive metal composite. Currently, non-metallic materials are widely used as substitutes for metal materials because they have various advantages, namely being lighter in weight, easier to shape, and cheaper. One of these non-metallic materials is fiberglass. The purpose of this study was to determine the effect of alkali treatment on the impact properties of polyester fiber reinforced palm fiber and glass fiber composites, the effect of concentrations of 5%, 10%, and 15% Alkali (NaOH) on the impact properties, and treatment time 0, 2, 4, and 6 hours on Impact properties of polyester composites reinforced with palm fiber and glass fibers. 20% of the test specimens were made according to the ASTMD256-04 standard and tested with an impact tester. The results of the impact test showed that composites with hybrid fibers (palm fiber and glass fiber) as well as composites with palm fiber which were treated with alkali tended to have greater impact properties than those not treated with alkali. Fiber-reinforced composites treated with 15% alkali had the highest average toughness, while the lowest impact toughness was composites with fiber reinforcement treated with 5% alkali. The length of time of treatment had an effect on the impact toughness of the composites