276,035 research outputs found

    Sikap Remaja Laki-laki Dan Perempuan Terhadap Perceraian: Studi Komparasi Pada Remaja Siswa SMA Negeri 6 Semarang

    Full text link
    Perceraian merupakan berakhirnya hubungan suami-istri dari suatu perkawinan yang disebabkan oleh suatu alasan tertentu dan telah diakui secara hukum. Anak yang memasuki masa remaja mulai memahami arti dan akibat dari perceraian. Peristiwa perceraian orang tua dapat mempengaruhi pembentukan sikap remaja terhadap pernikahan dan perceraian. Hasil-hasil penelitian sebelumnya menemukan adanya perbedaan pandangan dan harapan terhadap pernikahan diantara laki-laki dan perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk perbedaan sikap antara remaja laki-laki dan remaja perempuan terhadap perceraian. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X-XII SMAN 6 Semarang, yang berjumlah 1.295 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan stratified cluster sampling, dengan jumlah sampel 304 siswa. Pengumpulan data menggunakan Skala Sikap terhadap Perceraian (47 aitem, α = 0,927). Hasil analisis uji-t menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara remaja laki-laki (M=86,4; SD=10,683) dan perempuan (M=86,53; SD=9,855) dalam hal sikap terhadap perceraian (t(302)=0,104; p=0,917)

    The Evolution of the Market of the Hungarian Printing Industry after 1989:The End of a Success Story?

    Get PDF
    This article examines a case study of one industry in order to explore the factors influencing changing performance levels in the industries of post-socialist economies. It explores the influence on industrial performance of a number of once-only non-repetitive factors of market development that were typical of the transition period and compares them with longer term aspects of the market economy. The case that we discuss here is the development of the market for products of the Hungarian printing industry since the late 1980s. During the transition phase, privatisation, deregulation, the abolition of administrative distribution, and radical cuts in subsidies were all among the factors affecting this industry. Its supply chains also changed radically. However, these lost their importance after the transition had been completed and the long term processes of technical development and consumer behaviour became the main determinants of the behaviour of the printing companies.printing industry, post-socialist economies, transition

    Kriteria Laki-laki Sholih

    Get PDF
    Men and women have separate meanings in the community related to the nature, status, position and role. This concept is internalized and cognitively forms the gender scheme. Variety of information which circulating in the community still tend to dominate reserved for women than men. Based on that, this study aimed to determine how the respondents' cognitive scheme about Salih. This research was conducted in qualitative approach using observation, interview, focus group discussion (FGD) and questionnaire. Source of the data of this study consisted of 10 respondents of FGD, 6 interviewees and 87 questionnaire respondents. The respondents are consisted of senior and junior female students in Islamic Boarding School of Krapyak, Yogyakarta. In addition, other sources of data are the popular books which containt Salih and salihah topics. The validity of the data carried out by using the triangulation of sources and methods. The study led the conclusion that: (1) Salih according to the popular books is approximately equal to the cognitive scheme's of students in Krapyak Boarding School, (2) respondents' tend to try to harmonize between the liberal-egalitarian ideas and traditional-conservatives about the role of men and women, (3) the quantity and quality concept of Salihah and Salih in the popular books are qualitatively similar to the respondents' cognitive scheme, (4) Salih's criteria according to the respondents' means qualified in religion, good in morality and able to be partner and team in household activities. Keywords: men, Salih, social psychology, psychology of gende

    Pengalaman Kegagalan Pada Laki-Laki Dan Perempuan

    Full text link
    Situasi sukses dan kegagalan merupakan reperesentasi dari keinginan dan tujuan hidup yang ingin dicapai, perbedaan harapan antara laki-laki dan perempuan akan membuat perbedaan kegagalan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengalaman kegagalan pada remaja. Penelitian ini mensurvei 605 (laki-laki : 217, perempuan : 388) orang remaja di tiga perguruan tinggi berbeda di Pekanbaru, dengan menggunakan questioner (pertanyaan) terbuka. Subjek diminta untuk menjawab pertanyaan “pengalaman kegagalan apa yang paling menyakitkan dalam hidup?”, dikembangkan oleh Kim dan Park (2006). Analisis data menggunakan pendekatan Indigenous psychology, dengan kategorisasi, frekuensi, dan cross tabulasi. Penelitian ini menunjukkan bahwa ada lima pengalaman kegagalan pada remaja, yaitu: akademik (48,1%), harapan (17%), hubungan personal (15,9), kompetisi (10,4%), manajemen diri (3,1%). Penelitian ini juga menunjukkan ada perbedaan pengalaman kegagalan antara laki-laki dan perempuan, laki-laki lebih merasa gagal dalam harapan (9,3%) dan kompetisi (6,6%), sedangkan perempuan lebih merasa gagal dalam akademik (36,4%) dan hubungan personal (10,6%). Penelitian ini memberikan pemahaman bahwa perbedaan pengalaman kegagalan antara laki-laki dan perempuan disebabkan oleh adanya perbedaan peran sosial antara laki-laki dan perempuan

    Fiqh Imām Syāfi`ī dalam Perspektif Gender (Studi Analisis Tentang Kesaksian Wanita dalam Nikah dan Melihat Hilāl)

    Get PDF
    Persoalan yang sampai kini masih pelik dan mengundang kontroversi adalah mengenai kedudukan perempuan dalam fiqh peradilan. Salah satu persoalan dalam fiqh peradilan adalah mengenai kesaksian perempuan. Berbicara mengenai kesaksian perempuan dalam ranah fiqh, sebetulnya sudah disinggung baik dalam fiqh klasik maupun fiqh kontemporer, yang mana fiqh merupakan produk hukum dalam Islam. Dalam Islam, antara laki-laki dan perempuan sama-sama memiliki kapasitas untuk memberikan kesaksian. Namun, Ima>m Sya>fi’i> di dalam al-Umm tidak memperbolehkan perempuan untuk menjadi saksi dalam persoalan tertentu yang membutuhkan kesaksian. Salah satu wilayah yang tidak membolehkan perempuan menjadi saksi adalah wilayah nikah dan hila>l. Pandangan Ima>m Sya>fi’i>> di dalam al-Umm, dalam beberapa permasalahan, memperlihatkan adanya kecenderungan yang sangat kuat terhadap perspektif patriarkhi. Di dalam beberapa bab dalam al-Umm, laki-laki digambarkan sebagai makhluk yang berada di atas perempuan. Artinya, laki-laki menempati posisi yang lebih tinggi dari perempuan. Sehingga, di sini ada semacam perspektif superioritas bagi laki-laki. Di dalam tesis ini penulis menganalisa pendapat Ima>m Sya>fi’i> dengan menggunakan analisis gender. Selain itu, juga memaparkan persoalan kesaksian perempuan dalam fiqh Ima>m Sya>fi’i> dalam nikah dan melihat hila>l yang disinyalir sebagai salah satu bentuk perbedaan dan subordinas}i terhadap perempuan. Sejauh mana perempuan memiliki peranan dalam memberikan kesaksian. Bagi Ima>m Sya>fi’i> syarat-syarat menjadi saksi adalah berakal, dewasa, laki-laki (z|uku>rah), mampu mendengarkan pembicaraan dua orang yang melakukan akad dan beragama Islam. Di antara syarat-syarat saksi yang menjadi kontroversi adalah z|uku>rah, artinya, seorang saksi baik dalam nikah maupun melihat hila>l diharuskan berjenis kelamin laki-laki. Dengan kata lain, perempuan tidak diperbolehkan menjadi saksi dalam pernikahan dan melihat hila>l. Namun demikian, perlu dicatat juga bahwa pada masa Ima>m Sya>fi’i>> perempuan masih terbelakang dalam hal pendidikan, sebagai akibat dari kondisi sosial pada saat itu yang tidak memberi peluang bagi perempuan untuk belajar sebagaimana laki-laki. Perempuan pada masa itu hanya hidup di dalam rumah dan tidak pernah melihat dunia luar. Keadaan ini jelas sangat berbeda dengan masa sekarang ini. Realitas yang demikian itu tentu saja menjadi salah satu pertimbangan Ima>m Sya>fi’i>> ketika menulis al-Umm, yang kemudian menjadi salah satu pertimbangan di dalam memformulasikan pandangan-pandangannya. Dalam tesis ini penulis menemukan corak pemikiran Ima>m Sya>fi’i> yang moderat dan kontekstual dalam melihat suatu permasalahan, sehingga produk hukum Ima>m Sya>fi’i> tentang kesaksian wanita dalam nikah dan hila>l tidak mencerminkan adanya bias gender

    "LAKI-LAKI LANGKA?" STUDI KUALITATIF TERHADAP LAKI-LAKI PENDUKUNG FEMINISME

    Get PDF
    Abstrak. Penelitian ini ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana lingkungan membentuk partisipan menjadi laki-laki pendukung feminisme. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif dengan menggunakan paradigma kritikal. Hasil penelitian menunjukkan adanya kesamaan pengalaman pada dua partisipan dengan latar belakang yang berbeda yaitu dalam bentuk tekanan sebagai anak laki-laki, pengalaman melihat/menyadari ketidaksetaraan serta perubahan pola pikir setelah muncul keinginan untuk mengubah kondisi yang dinilai tidak setara di masyarakat. Kesamaan-kesamaan tersebut menunjukkan bahwa mungkin pengalaman tersebut juga dialami oleh laki-laki pendukung feminisme lainnya. Maka dari itu, penelitian ini mengusulkan model perkembangan kefeminisan laki-laki untuk menjelaskan proses yang dialami partisipan. Model tersebut memiliki tiga tahap yaitu laki-laki yang tertekan oleh eskpektasi masyarakat laki-laki yang menyadari ketidakadilan dan patriarki, dan laki-laki yang sadar akan perlunya perubahan. Kata kunci: feminisme, keseteraan gender, laki-laki, aktivis Abstract. This study was conducted to find out how the environment molds men into being supporters of feminism. The research was conducted through qualitative method by using the critical paradigm The results of this study indicate the similarity of experience in two participants with different backgrounds, namely in the form of pressure as a boy, the experience of seeing/realizing inequality and changing the mindset after the emergence of the desire to change the conditions that are considered unequal in the community. These similarities suggest that it may also be experienced by other male feminist supporters. Therefore, this study uses a male feminine development model to explain the process experienced by participants. The model has three stages: men who are oppressed by the expectations of men who are aware of injustice and patriarchy, and men who are aware of the need for change. Keywords: feminism, gender equality, men, activist

    PENERAPAN HUKUM WARIS PADA MASYARAKAT SEDULUR SIKEP DESA BATUREJO

    Get PDF
    Permasalahan yang diteliti dalam Artikel ini yaitu tentang Pembagian Hukum Waris Sedulur Sikep Indonesia merupakan bangsa yang masyarakatnya memiliki keragaman suku, ras, agama dan adat kebiasaan yang tersebar di kota dan di desa menggunakan metode empiris Secara Umum adalah suatu keadaan yang berdasarkan pada kejadian yang perah dialami yang didapat melalui penelitian observasi, Dalam penelitian metode atau teknik pengumpulan data terlebih dahulu untuk mengetahui keberhasilan dalam peneliti. Metode tersebut berkaitan dengan cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data dari mengetahui sumbernya. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Tata Cara Pembagian Warisan masyarakat ini memiliki nilai keadilan dimana semua anak mendapatkan HAK nya sama dibagi Rata hal tersebut juga sudah dilakukan pendahulunya tidak ada yang di ubah sama sekali dalam Pembagian Warisan nya , dan warisan tersebut bersifat Parental Terhadap Sistem Pewarisan Adat  Sistem keturunan parental atau bilateral adalah masyarakat hukum, di mana para anggotanya menarik garis keturunan ke atas melalui garis Bapak dan garis Ibu, terus ke atas sehingga dijumpai seorang laki-laki dan seorang perempuan sebagai moyangnya dan jika pun ada sengketa itu pun juga akan diselesaikan dalam masalah kekeluargaan

    Perbedaan Kepedulian Sosial Remaja di SMA X

    Get PDF
    Kepedulian sosial merupakan hal yang sangat penting untuk dimiliki remaja. Isu kepedulian sosial remaja menjadi tantangan besar di tengah budaya individualisme yang berkembang saat ini. Tujuan penelitian ini untuk menguji secara empiris perbedaan kepedulian sosial antara remaja laki-laki dan perempuan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif komparatif. Sampel penelitian berjumlah 296 siswa SMA X (laki-laki 141 dan perempuan 155). Pengumpulan data menggunakan skala kepedulian sosial (Social Interest Scale/SII) dengan nilai reliabilitas 0,919. Skala ini terdiri dari 28 aitem yang meliputi tiga aspek, yakni hidup selaras, empati, dan berfokus pada kesejahteraan orang lain. Analisis data menggunakan uji beda Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan kepedulian sosial antara remaja laki-laki dan perempuan, dengan nilai Z= -4,691 dan p< 0.001. Rerata kepedulian sosial remaja perempuan (M=91,97; SD=7,073) lebih tinggi dibanding laki-laki (M=86,51; SD=9,896)

    Bentuk Gaya Bahasa Komunikasi Facebook Komunitas Seniman Laki-laki

    Full text link
    The use of increasingly diverse language, it is because they want or do not want the language we use will definitely be contaminated with the language of all regions in Indonesia and even discuss International languages. Therefore this article seeks to know the style of male language in communication through social media facebook, especially for the community of artists in Malang. In particular how the shape and meaning of language style male artist community in facebook? Style of language used male artist in the city of Malang is a stylistic comparison that is widely used is the "personification" of the style of figurative language depicting inanimate objects or goods lifeless as if it has human nature and "simile "in comparison of two things that are essentially different and deliberately considered equal.Penggunaan bahasa semakin beragam, hal ini karena mau atau tidak mau bahasa yang kita gunakan pasti akan terkontaminasi dengan bahasa dari seluruh daerah di Indonesia dan bahkan bahas-bahasa Internasional. Untuk itu artikel ini berusaha mengetahui gaya bahasa laki-laki dalam komunikasi melalui media sosial facebook khususnya untuk para komunitas seniman di Malang Raya. khususnya bagaimana bentuk dan makna gaya bahasa laki-laki komunitas seniman dalam facebook? Gaya bahasa yang digunakan seniman laki-laki di kota Malang adalah Gaya bahasa perbandingan yang banyak digunakan adalah ”personafikasi” yaitu gaya bahasa kiasan yang menggambarkan benda-benda mati atau barang-barang yang tidak bernyawa seolah-olah memiliki sifat-sifat kemanusiaan dan ”simile” yaitu perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berlainan dan yang sengaja dianggap sama

    Pendisiplinan Tubuh Laki-Laki Dalam Kontes Kebugaran Laki-Laki Internasional

    Get PDF
    The appeal of the male body as a target for capitalism's exploitation rivals that of the female body, which is typically targeted by beauty pageants. The disciplined male body that uses fitness aids has now entered the male fitness competitions, one of which is Mister Supranational. One of the yearly international men's fitness competitions is now taking place in Poland. This study aims to demonstrate the male body's discipline in the Mister Supernational competition. In this study, Krippendorff content analysis was the methodology. The unit of analysis of this research is the photos of the list of Mister Supranational winners from 2016 to 2021. The results of the research show that the men body discipline in the Mister Supranational fitness contest was created with a beard men figure. This also reinforces that the masculine side of men is still shown through beards in a men fitness contest. Keywords: Body Discipline; Men Body; Fitness Contest; Mister Supranational
    corecore