STRATEGI PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN USAHA MASYARAKAT DI DESA LILIBOOI

Memberdayakan masyarakat merupakan upaya strategi memerangi kemiskinan dan ketimpangan serta mendorong masyarakat untuk lebih aktif lagi. Sementara pemberdayaan adalah suatu proses yang mengubah individu menjadi cukup kuat untuk berpartisipasi dalam berbagai kontrol atas berbagai usaha yang mempengaruhi kehidupannya. Individu yang berpartisipasi dalam proses pemberdayaan memperoleh keterampilan, pengetahuan sehingga dapat mempengaruhi kehidupannya. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan penguatan bagi pelaku usaha di Desa Lilibooi Kabupaten Maluku Tengah tentang pentignya strategi SDM dan upaya meningkatkan usaha masyarakat. Adapun metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan atau ceramah bagi 20 pelaku usaha yang bertujuan meningkatkan pemahaman serta kesadaran para pelaku usaha. Hasil dari pengabdian ini adalah terserapnya pengetahuan dan ketrampilan dari pelaku usaha melalui materi yang dipahami berupa strategi pemberdayaan sehingga pelaku usaha dalam menggunakan strategi secara lebih baik dan berusaha meningkatkan kualitas dalam mengelola, mengembangkan usaha di Desa Lilibooi Kabupaten Maluku Tengah

OPTIMALISASI SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN SADAR WISATA YANG BERBASIS POTENSI DAERAH DI KAMPUNG BARU BANDA NEIRA

Pengabdian Kepada Masyarakat menjadi bagian dari Tridarma Perguruan Tinggi. Adapun Desa Kampung Baru Banda Neira memiliki beberapa tempat wisata yang sangat menarik untuk dikelolah, tapi masyarakat sekitar belum dapat mengelolanya untuk  dikenal orang lain. Oleh karena itu dibutuhkan partisipasi masyarakat dalam proses pengelolaannya sehingga memperoleh keterampilan dan pengetahuan yang dapat mempengaruhi kehidupannya. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan penguatan bagi masyarakat di Desa Kampung Baru Banda Neira Kabupaten Maluku Tengah tentang pentignya optimalisasi sumber daya manusia dalam meningkatkan sadar wisata yang berbasis potensi daerah. Adapun metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan atau ceramah bagi 25 masyarakat/pelaku usaha yang bertujuan meningkatkan pemahaman serta kesadaran bagi masyarakat/para pelaku usaha. Hasil dari pengabdian ini adalah terserapnya pengetahuan dan ketrampilan bagi pelaku usaha serta dapat dipahami optimalisasi sumber daya manusia dalam upaya meningkatkan sadar wisata yang berbasis potensi daerah.&nbsp

Hubungan Antara Kemampuan Numerik Dengan Hasil Belajar Matematika Siswa Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Betara Tanjung Jabung Barat

Penelitian ini tentang hubungan antara kemampuan numerik dengan hasil belajar matematika kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Betara Tanjung Jabung Batara. Masalah yang akan ditelliti adalah apakah benar antara kemampuan numerik dengan hasil belajar matematika siswa terdapat hubungan atau korelasi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Pengambilan sampel dilakukan dengan total sampling yang berjumlah 31 sampel. Pengumpulan data dengan menggunakan instrumen tes kemampuan numerik dimana peneliti memberikan 3 butir soal. Data penelitan dianalisis menggunakan uji linieritas regresi dan uji Pearson Product Moment . Berdasarkan perhitungan menggunakan uji linier regresi diperoleh F_tabel untuk α=0,05, db (Tc)=12 dan db (G)=18 diperoleh F_(tabel (0,05,12,18))=2,34. Sehingga F_Hitung=0,785 0,449 Berarti H_a diterima, dengan kata lain “Ada hubungan yang signifikan antara kemampuan numerik dan hasil matematika sisw

ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PENYAJIAN DATA SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 42 TEBO

Semua siswa memiliki peluang yang sama untuk mendapatkan prestasi akademik yang memuaskan. Pada kenyataannya dilapagan masih banyak siswa yang mendapatkan nilai dibawah kriteria ketuntasan minimum (KKM). Kenyataan tersebut merupakan indikator adanya kesulitan dan permasalahan siswa dalam belajar. Buktinya adanya kessulitan sisawa dalam belajar biasanya terlihat dari turunnya prestassi belajar dan tidak tercapainya nilai berdasarkan kriteria keteuntasan minimum. Skripsi ini akan membahas tentang Analisis Kesulitan Belajar Matematika Pada Materi Penyajian Data Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 42 Tebo. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriftif kualitatif. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 42 Tebo yang berjumlah 27 siswa. teknik analisis data yang digunakan merupakan analisis data menurut Spradley yaitu analisis domain, analisis taksonomi dan analisis komponensial. Hasil penelitian ini yaitu:(1) Siswa lambat dalam belajar (2) Kesulitan memahami konsep (3) Kesulitan Keterampilan Menghitung (4) Kesulitan memecahkan masalah (5) Kesulitan dalam menyelesaikan soal. Faktor - faktor kesulitan belajar matematika pada materi penyajian data siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 42 Tebo ada dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal kesulitan belajar siswa: (1) Kelemahan secara intelegensi (2) Kelemahan emosional (3) Sikap belajar yang salah (4) Kemampuan dasar matematika. Faktor eksternal kesulitan belajar siswa: (1) Kurikulum (2) Suasana belajar kurang kondusif (3) Kegiatan diluar jam pelajaran (3) Relasi guru dan siswa (4) Metode mengajar (5) keluarg

ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL HIGHER ORDER THINGKING SKILL (HOTS) PADA MATERI MATRIKS DI SEKOLAH MENENGAH ATAS AL-AZHAR JAMBI

deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan literasi matematika siswa dalam menyelesaikan soal Higher Order Thinking Skills (HOTS) pada materi matriks. Subjek penelitian ini adalah 6 siswa kelas XI IPA SMA Al-Azhar Jambi. Instrumen yang digunakan adalah tes kemampuan awal yang memuat dari 5 butir soal, tes tertulis Higher Order Thinking Skills (HOTS) yang memuat 3 butir soal uraian dan pedoman wawancara. Teknik analisis data meliputi analisis domain, taksonomi dan komponensial. Hasil dari penelitian ini yaitu: 1) Menunjukkan semua subjek memenuhi indikator komunikasi (kecuali S6), S1,S2,S3,S4 hampir memenuhi indikator matematisasi, strategi pemecahan masalah dan penggunaan bahasa simbol dan formal, bahasa teknis dan operasi, S5 dan S6 tidak memenuhi ketiga indikator tersebut, dan 2) Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan literasi matematika adalah: persepsi siswa terhadap pentingnya matematika, kepercayaan diri terhadap kemampuan matematika, kualitas guru dalam mengajar, karakter guru dalam mengajar, model, media, strategi, pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran, keterbatasan waktu dalam mengerjakan, level soal HOTS dan ketertarikan siswa dalam menyelesaikan masalah

PENGARUH PEMBERIAN HADIAH (REWARD) TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 7 BATANG HARI

Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar skor kemandirian belajar matematika antara siswa yang diterapkan pemberian hadiah (reward) dengan siswa yang tidak diterapkan hadiah (reward), berapa besar skor signifikansi pengaruh pemberian hadiah (reward) terhadap kemandirian belajar matematika siswa di kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Batang Hari. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian Intact-Group Comparison Design dan menggunakan metode pra-eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII (A dan B). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Total Sampling sehingga sampel dalam penelitian ini adalah kelas VII A dan VII B yang terdiri dari 49 siswa. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Uji T dan Uji Effect Size. Dari hasil analisis tersebut diperoleh t_hitung=11,1 dan setelah membandingkan antara t_hitung dengan t_tabel ternyata t_hitung>t_tabel pada taraf signifikan 5% maupun taraf signifikan 1% atau 2,021 2,704. Dengan demikian hipotesis alternatif (H_a) diterima dan (H_0) di tolak. Berarti ada pengaruh anatara pemberian hadiah (reward) terhadap kemandirian belajar matematika siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Batang Hari. Dari hasil uji Effect Size yang menilai besarnya efek pengaruh dari adanya pemberian hadiah (reward) terhadap kemandirian belajar matematika siswa diperoleh nilai besar efek pengaruh sebesar 3,26 dengan persentase 97,7%

Galacto-Oligosaccharides Modulate the Juvenile Gut Microbiome and Innate Immunity To Improve Broiler Chicken Performance

Copyright © 2020 Richards et al Improvements in growth performance and health are key goals in broiler chicken production. Inclusion of prebiotic galacto-oligosaccharides (GOS) in broiler feed enhanced the growth rate and feed conversion of chickens relative to those obtained with a calorie-matched control diet. Comparison of the cecal microbiota identified key differences in abundances of Lactobacillus spp. Increased levels of Lactobacillus johnsonii in GOS-fed juvenile birds at the expense of Lactobacillus crispatus were linked to improved performance (growth rate and market weight). Investigation of the innate immune responses highlighted increases of ileal and cecal interleukin-17A (IL-17A) gene expression counterposed to a decrease in IL-10. Quantification of the autochthonous Lactobacillus spp. revealed a correlation between bird performance and L. johnsonii abundance. Shifts in the cecal populations of key Lactobacillus spp. of juvenile birds primed intestinal innate immunity without harmful pathogen challenge. IMPORTANCE Improvements in the growth rate of broiler chickens can be achieved through dietary manipulation of the naturally occurring bacterial populations while mitigating the withdrawal of antibiotic growth promoters. Prebiotic galactooligosaccharides (GOS) are manufactured as a by-product of dairy cheese production and can be incorporated into the diets of juvenile chickens to improve their health and performance. This study investigated the key mechanisms behind this progression and pinpointed L. johnsonii as a key species that facilitates the enhancements in growth rate and gut health. The study identified the relationships between the GOS diet, L. johnsonii intestinal populations, and cytokine immune effectors to improve growth

Antagonistic effects of nearest-neighbor repulsion on the superconducting pairing dynamics in the doped Mott insulator regime

The nearest-neighbor superexchange-mediated mechanism for d_{x^2-y^2}-wave superconductivity in the one-band Hubbard model faces the challenge that nearest-neighbor Coulomb repulsion can be larger than superexchange. To answer this question, we use cellular dynamical mean-field theory (CDMFT) with a continuous-time quantum Monte Carlo solver to determine the superconducting phase diagram as a function of temperature and doping for on-site repulsion $U=9t$ and nearest-neighbor repulsion $V=0,2t,4t$. In the underdoped regime, $V$ increases the CDMFT superconducting transition temperature $T_c^d$ even though it decreases the superconducting order parameter at low temperature for all dopings. However, $V$ decreases $T_c^d$ in the overdoped regime. We gain insight into these paradoxical results through a detailed study of the frequency dependence of the anomalous spectral function, extracted at finite temperature via the MaxEntAux method for analytic continuation. A systematic study of dynamical positive and negative contributions to pairing reveals that even though $V$ has a high-frequency depairing contribution, it also has a low frequency pairing contribution since it can reinforce superexchange through $J=4t^2/(U-V)$. Retardation is thus crucial to understand pairing in doped Mott insulators, as suggested by previous zero-temperature studies. We also comment on the tendency to charge order for large $V$ and on the persistence of d-wave superconductivity over extended-$s$ or s+d-wave.Comment: Latex, 16 pages, 8 figure

Survival in amoeba: a major selection pressure on the presence of bacterial copper and zinc resistance determinants?: identification of a "copper pathogenicity island"

The presence of metal resistance determinants in bacteria usually is attributed to geological or anthropogenic metal contamination in different environments or associated with the use of antimicrobial metals in human healthcare or in agriculture. While this is certainly true, we hypothesize that protozoan predation and macrophage killing are also responsible for selection of copper/zinc resistance genes in bacteria. In this review, we outline evidence supporting this hypothesis, as well as highlight the correlation between metal resistance and pathogenicity in bacteria. In addition, we introduce and characterize the "copper pathogenicity island" identified in Escherichia coli and Salmonella strains isolated from copper- and zinc-fed Danish pigs