52 research outputs found

    THE CORRELATION BETWEEN STUDENTS’ VOCABULARY MASTERY AND READING COMPREHENSION OF THE ELEVENTH GRADE STUDENTS OF SMAN 5 PALU

    Get PDF
    The purpose of this research is to find out the correlation betweenstudents’ vocabulary mastery and reading comprehension of the eleventhgrade students of SMAN 5 Palu. Twenty eight (28) students were chosenas the sample using purposive sampling method which was class XI IPA6. The data were collected by tests and were analysed statistically. Allthe data gained in this research were analyzed by using the formulationof Pearson Product Moment Correlation and also supported by theprogram of IBM SPSS Statistic Version 21. According to the result ofthe analysis and statistical calculation, it was found that rcounted was0.399 and rtable was 0.388 with the significance level of 0.05 and degreeof freedom (df) was 26.By comparing the values of rcountedand rtable, itcan be obtained that rcounted was higher than rtable. It means thealternative hypothesis (Ha) is accepted and there is a positive correlationbetween students’ vocabulary mastery and reading comprehension.Keywords: correlation; vocabulary mastery; and readingcomprehension. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antarapenguasaan kosakata dengan pemahaman nmembaca siswa kelassebelas di SMAN 5 Palu. Dua puluh delapan (28) siswa dipilih sebagaisampel menggunakan metode purposive sample yaitu kelas XI Ipa 6.Data-data dikumpulkan melalui test dan dianalisis secara statistik.Seluruh data dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan rumusdari Pearson Product Moment Correlation dan didukung juga olehprogram IBM SPSS Statistik versi 21. Menurut hasil dari analisis danperhitungan statistik, didapatkan bahwa nilai adalah 0.399 dan adalah 0.388 dengan derajat significant 0.05 dan degree offreedom (df) adalah 26. Dari perbandingan nilai dan ,ditemukan bahwa lebih tinggi dari . Itu artinya hipotesisalternatif (Ha) diterima dan terdapat korelasi positif antara penguasaankosakata dan pemahaman membaca siswa.Kata kunci: correlation; vocabulary mastery; and readingcomprehension

    Proses Kreatif Seniman Rupa

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap secara mendalam mengenai proses kreatif yang dimiliki oleh seniman rupa dan bagaimana seniman menciptakan dan mengembangkan gagasan baru. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Partisipan penelitian ini berjumlah lima orang seniman rupa. Seluruh partisipan penelitian ini diambil melalui teknik purposive sampling dengan bantuan key person. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara semi terstruktur dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Analisis Fenomenologis Interpretatif (AFI). Hasil Penelitian ini mengemukakan lima temabesar yaitu motivasi menjadi seniman, memilih dan menjalani seniman sebagai profesi, pengalaman mendapatkan dan mengolah ide, mengerjakan karya, dan menciptakan dan mengembangkan gagasan baru. Tema pertama menjelaskan motivasi-motivasi apa saja yang mendasari partisipan menjadi seorang seniman rupa. Tema kedua menjelaskan bagaimana seniman mengawali, mempelajari, dan menjalani kehidupan di bidang seni rupa. Tema ketiga menjelaskan tentang cara seniman mendapatkan ide, sumber ide yang diperoleh, dan cara mengolah ide. Tema keempat menjelaskan bagaimana seniman mengerjakan karyanya, penghayatan terhadap karya, hingga penyelesaian akhir pada karya. Tema kelima menjelaskan tentang bagaimana seniman terus melakukan pembaruan terhadap karyanya dilihat dari bentuk karya, gaya melukis, cara mempublikasikan karya, keterlibatan di kegiatan seni, dan refleksi dari masyarakat terhadap karya. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa partisipan memiliki proses kreatif yang berbeda-beda untuk menghasilkan karya yang dilatarbelakangi oleh penemuan awalnya terhadap seni rupa, cara memperoleh dan mengolah ide, mengerjakan karya, dan cara menciptakan serta mengembangkan gagasan baru.   Kata Kunci: Proses kreatif, seniman rup

    Development of Fraction Puzzle Teka-Teki Media to Improve Mathematical Problem-Solving Ability Students in Elementary School

    Get PDF
    This research examines the development of a media entitled "Fraction Puzzle Teka-Teki" with the aim of improving the mathematical problem-solving abilities of 2nd grade elementary school students. This media is designed with an interactive approach to address issues in mathematics education for students with low problem-solving abilities. This research uses Research and Development research with the ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation and Evaluating) development model. The research subjects were the Tingkir Lor 02 Salatiga State Elementary School, the research samples were 2nd grade elementary school students. Validation results from subject matter experts, media experts, and learning experts indicate very high levels of validity, with scores reaching 91.6%, 93.3%, and 75%, respectively with very high category. Media practicality received a percentage of 88% in the very high category from student responses and 92.5% in the very high category from teacher responses. The implementation of the "Fraction Puzzle Teka-Teki" in education is effective, as evidenced by the improvement in post-test scores for second-grade students. Statistical analysis shows significant results (Sig. [2-tailed] = 0.000 < 0.05), indicating an enhancement in mathematical problem-solving abilities following the use of the developed media. Based on these findings, it can be concluded that "Fraction Puzzle Teka-Teki" is a suitable tool for mathematics education and is effective in enh ancing the mathematical problem-solving abilities of students. indicating an enhancement in mathematical problem-solving abilities following the use of the developed media. Based on these findings, it can be concluded that "Fraction Puzzle Teka-Teki" is a suitable for use in mathematics education and is effective in improving the mathematical problem-solving abilities of 2nd grade elementary school student

    KESULITAN TRANSISI BERPIKIR ARITMATIKA KE BERPIKIR ALJABAR SISWA SMP NEGERI KELAS VII

    Get PDF
    Dwi Endah Lestari (1802883). Kesulitan Transisi Berpikir Aritmatika ke Berpikir Alajabar Siswa SMP Negeri Kelas VII. Variabel secara formal mulai dipelajari oleh siswa ketika siswa belajar tentang aljabar. Sebelum mempelajari aljabar, siswa sudah belajar mengenai aritmatika pada tingkat SD yang hanya terfokus pada berpikir penyelesaian dari sebuah operasi. Sementara pada jenjang SMP siswa dituntut untuk berpikir secara abstrak pada pembelajaran aljabar. Oleh karena itu terjadinya transisi berpikir dari berpikir aritmatika ke berpikir aljabar. Pada penelitian terdahulu ada 4 indikator yang membuat proses transisi berpikir aritmatika ke berpikir aljabar siswa baik, namun belum dijelaskan apa-apa saja faktor dari kesulitan transisi berpikir aritmatika ke berpikir aljabar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesulitan apa saja yang dialami oleh siswa pada masa transisi berpikir aritmatika ke berpikir aljabar. Metode yang digunakan pada penelitian ini ada kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dengan sumber data siswa SMP kelas VII. Data penelitian ini berupa hasil pekerjaan siswa dan wawancara. Hasil dari penelitian ini menunjukan ada lima kategori berdasarkan hasil tes aritmatika dan tes aljabar siswa. 1) kategori TT untuk tes aritmatika tinggi dan tes aljabar tinggi; 2) kategori TS untuk tes aritmatika tinggi dan tes aljabar sedang; 3) SS untuk tes aritmatika sedang dan tes aljabar sedang; 4) SR untuk tes aritmatika sedang dan tes ajabar rendah dan; 5) RR untuk tes aritmatika rendah dan tes aljabar rendah. Selain itu riset ini juga menunjuukan ada 8 kesulitan yang dialami oleh siswa. 1) Kesulitan dalam mengenali hubungan sebuah ekspresi matematika yang dialami oleh subjek pada kategori SS, SR dan RR; 2) Kesulitan dalam memaknai operasi dan invers yang dialami oleh subjek pada seluruh kategori yaitu, TT, TS, SS, SR dan RR; 3) Kesulitan jika bilangan dan huruf diaplikasikan secara bersamaan sebagai sebuah struktur ekspresi aljabar yang dialami subjek pada kategori SS, SR dan RR; 4) Kesulitan dalam memaknai tanda sama dengan yang dialami subjek pada kategori SS, SR dan RR; 5) Kesulitan memisalkan istilah yang dialami subjek pada kategori SS, SR dan RR; 6) Kesulitan mengubah soal cerita kedalam kalimat matematika yang dialami subjek pada kategori SS, SR dan RR; 7) Kesulitan dalam metode eliminasi yang dialami subjek pada kategori SS, SR dan RR; 8) Kesulitan dalam melakukan metode subtitusi yang dialami subjek pada kategori SS, SR dan RR. Kata Kunci : Kemampuan Berpikir Aritmatika, Kemampuan Berpikir Aljabar Dwi Endah Lestari (1802883). Difficulty Transition from Arithmetic Thinking to Algebraic Thinking for Class VII State Junior High School Students. Variables are formally studied by students when students learn about algebra. Before studying algebra, students have learned about arithmetic at the elementary level which only focuses on thinking about the completion of an operation. While at the junior high school level students are required to think abstractly in algebra learning. Therefore, there is a transition of thinking from arithmetic thinking to algebraic thinking. In previous studies, there were 4 indicators that made the process of transitioning from arithmetic thinking to algebraic thinking to students good, but not yet explained any factors from the difficulty of transitioning arithmetic thinking to algebraic thinking. This study aims to describe the difficulties experienced by students during the transition from arithmetic thinking to algebraic thinking. The method used in this study is qualitative with a phenomenological approach with the data source of seventh grade junior high school students. The data of this research are in the form of student work and interviews. The results of this study indicate that there are five categories based on the results of students' arithmetic and algebra tests. 1) TT category for high arithmetic test and high algebra test; 2) TS category for high arithmetic test and moderate arithmetic test; 3) SS for moderate arithmetic and algebra tests; 4) SR for the arithmetic test is moderate and the math test is low and; 5) The RR for the arithmetic test is low and the algebra test is low. In addition, this research also shows that there are 8 difficulties experienced by students. 1) Difficulty in recognizing the relationship of a mathematical expression experienced by subjects in the SS, SR and RR categories; 2) Difficulty in interpreting operations and inverses experienced by subjects in all categories, namely, TT, TS, SS, SR and RR; 3) Difficulty if numbers and letters are applied simultaneously as an algebraic expression structure experienced by subjects in the SS, SR and RR categories; 4) Difficulty in interpreting the same sign as experienced by subjects in the SS, SR and RR categories; 5) Difficulty in figuring out the terms experienced by the subject in the SS, SR and RR categories; 6) Difficulty converting story questions into mathematical sentences experienced by subjects in the SS, SR and RR categories; 7) Difficulties in the elimination method experienced by subjects in the SS, SR and RR categories; 8) Difficulty in performing the substitution method experienced by subjects in the SS, SR and RR categories. Keywords: Arithmetic Thinking Ability, Algebraic Thinking Abilit

    Pengembangan Song, Word Map, Game dan Role Play dalam Pembelajaran Bahasa Inggris untuk Meningkatkan Speaking Skill dan Keterlibatan Siswa Kelas III SD Kristen Pelita Bangsa Lumajang

    Get PDF
    Abstract — Speaking skill is one of productive skill in English subject but most of the third graders of Pelita Bangsa Christian Primary School Lumajang had diffculties to develop and increase their speaking ability. The result of students’ speaking test showed only 54% of students had passed the minimum score and 62% of students engaged during the class. This classroom action research aimed to improve the students’ ability to speak English and their engagement through the development of song, word map, game and role play technique. The subjects in this study were thirteen students of third grade in Pelita Bangsa Christian PrimarySchool Lumajang by using Kemmis and Taggart model. It was implemented through two cycles and conducted from November 2013 until May 2014. The results of students’ speaking test showed that the development of song, word map, game and role play technique improved the students’ speaking skill up to minimum score from 54% (before CAR) to 69% in cycle 1 and to 84,6 % in cycle 2. While the students’ engagement had increased from 62% (before CAR) to 85% in cycle 2. In conclusion, the development of song, word map, game and role play technique improved speaking skill and engagement of the third graders of Pelita Bangsa Christian Primary School Lumajang. Keywords — song, word map, game dan role play, speaking skil

    Pengembangan Media Puzzle Teka-Teki Pecahan Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Sekolah Dasar

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan, mengetahui validasi, kepraktisan serta keefektivan media Puzzle Teka-Teki Pecahan dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa sekolah dasar. Jenis penelitian yang digunakan yaitu Research and Development (R&D) menggunakan model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas II SD Negeri Tingkir Lor 02 Salatiga yang berjumlah 28 siswa. Teknik pengumpulan data berupa non tes yang berasal dari wawancara, angket, dan lembar validasi serta data berupa tes yang berasal dari pretest dan postest. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil dari penelitian ini yaitu validasi oleh ahli materi, ahli media, dan ahli pembelajaran menunjukkan tingkat validitas yang sangat tinggi, masing-masing mencapai 91,6%, 93,3%, dan 75%. Kepraktisan media mendapatkan presentase 88% dengan kategori sangat tinggi dari respon siswa dan 92,5% dengan kategori sangat tinggi dari respon guru. kefektifan dari media Puzzle Teka-Teki Pecahan ditunjukkan dari hasil uji paired t-test dari hasil pretest dan posttest dengan perolehan nilai Sig (2 tailed) sebesar 0,000 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa hasil posttest lebih tinggi daripada pretest. Dapat disimpulkan media Puzzle Teka-Teki Pecahan yang dikembangkan dikatakan valid, praktis dan efektif digunakan dalam pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa sekolah dasar

    Analisis sistem informasi akuntansi penjualan untuk pengambilan keputusan pada perusahaan mustika bahana jaya Lumajang

    Get PDF
    Melihat perkembangan dalam suatu perusahaan, kebijakan manajemen sangatlah diperlukan oleh perusahaan untuk memperoleh laba yang maksimal. Untuk itulah informasi memegang peranan yang penting sebab informasi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan suatu organisasi perusahaan. Salah satu kegiatan pencapaian tujuan itu adalah penjualan. Informasi yang akurat, tepat waktu, relevan merupakan faktor penting dari terlaksananya tugas dari semua lapisan manajemen di dalam perusahaan. Diharapkankan dengan adanya sistem informasi penjualan yang akurat dan releven, suatu perusahaan dapat mencapai tujuan serta tujuan dapat ditingkatkan. Maka dalam penelitian ini Penulis mengambil masalah mengenai sistem informasi akuntansi penjualan untuk mengambil keputusan yang ada pada perusahaan Mustika Bahana Jaya Lumajang tentang bagaimana penerapannya pada perusahaan tersebut. Untuk penelitian ini, Penulis menekankan pada analisa pengendalian system akuntasi penjualan yang meliputi elemen-elemennya serta formulir yang digunakan. Sedangkan untuk pengumpulan datanya Penulis menggunakan teknik interview, observasi, dokumentasi, dan untuk teknik analisa datanya digunakan teknik data kuantitatif yaitu analisa terhadap struktur organisasi dan prosedur penjualan serta analisa catatan penjualan. Dari penelitian ini, Penulis memperoleh hasil bahwa sebenarnya perusahaan Mustika Bahana Jaya Lumajang sudah menerapkan sistem informasi penjualan yang baik tapi masih memerlukan perbaikan seperti pada stuktur organisasi yang harus memisahkan fungsi pembelian dengan penjualan, formulir yang digunakan sudah tepat tapi rancangannya masih perlu perbaikan serta arus prosedur penjualan juga masih perlu perbaikan

    Proses Kreatif Seniman Rupa

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap secara mendalam mengenai proses kreatif yang dimiliki oleh seniman rupa dan bagaimana seniman menciptakan dan mengembangkan gagasan baru. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Partisipan penelitian ini berjumlah lima orang seniman rupa. Seluruh partisipan penelitian ini diambil melalui teknik purposive sampling dengan bantuan key person. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara semi terstruktur dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Analisis Fenomenologis Interpretatif (AFI). Hasil Penelitian ini mengemukakan lima temabesar yaitu motivasi menjadi seniman, memilih dan menjalani seniman sebagai profesi, pengalaman mendapatkan dan mengolah ide, mengerjakan karya, dan menciptakan dan mengembangkan gagasan baru. Tema pertama menjelaskan motivasi-motivasi apa saja yang mendasari partisipan menjadi seorang seniman rupa. Tema kedua menjelaskan bagaimana seniman mengawali, mempelajari, dan menjalani kehidupan di bidang seni rupa. Tema ketiga menjelaskan tentang cara seniman mendapatkan ide, sumber ide yang diperoleh, dan cara mengolah ide. Tema keempat menjelaskan bagaimana seniman mengerjakan karyanya, penghayatan terhadap karya, hingga penyelesaian akhir pada karya. Tema kelima menjelaskan tentang bagaimana seniman terus melakukan pembaruan terhadap karyanya dilihat dari bentuk karya, gaya melukis, cara mempublikasikan karya, keterlibatan di kegiatan seni, dan refleksi dari masyarakat terhadap karya. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa partisipan memiliki proses kreatif yang berbeda-beda untuk menghasilkan karya yang dilatarbelakangi oleh penemuan awalnya terhadap seni rupa, cara memperoleh dan mengolah ide, mengerjakan karya, dan cara menciptakan serta mengembangkan gagasan baru. &nbsp; Kata Kunci: Proses kreatif, seniman rup

    Efektivitas Pengolahan Limbah Cair Domestik dengan Motode Rawa Buatan (Constructed Wetland)

    Get PDF
    Meningkatnya jumlah air limbah domestik yang tidak diimbangi dengan peningkatan badan air penerima menyebabkan jumlah air limbah yang masuk ke dalam badan air tersebut dapat melebihi daya tampung maupun dayadukungnya, sehingga membahayakan kesehatan manusia, dapat menimbulkan kerusakan benda atau bangunan, dan merusak keindahan (estetika) karena baubusuk. Salah satu alternatif sistem pengolahan air limbah tersebut adalah Sistem Lahan Basah Buatan (Constructed Wetlands.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas rawa buatan dalam mengolah limbah cair domestik. Parameter yang digunakan diantaranya BOD, pH, amoniak, fosfatdan total coliform. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Populasi penelitian adalah air buangan yang bersumber dari rumah tangga (limbah domestik)perumahan. Sampel dalam penelitian ini adalah limbah domestik sebelum dan sesudah perlakuan (melewati rawa buatan) pada eksperimen. Jumlah sampel yang diambil pada setiap perlakuan adalah 3 (tiga) sampel. Rawa buatan efektif dalam menurunkan konsentrasi amoniak dan pH.Hasil pemeriksaan amoniak diperoleh persentasi penurunan 99.70%. Hasil pemeriksaan pH diperoleh persentase mencapai 8.63%. Pada pemeriksaan BOD dan fosfat diperoleh penurunan 52.63% dan 63.63%. Sedangkan pada pemeriksaan total coliform tidak mengalami penurunan. Rawa buatan tidak efektif dalam mengolah BOD, fosfat dan total coliform karena air hasil olahan tidak layak di buang ke badan air berdasarkan PP No.82 Tahun 2001. Disarankan agar dilakukan penelitian lanjutan tentang pengolahan limbah domestik dengan menggunakan rawa buatan dengan desain yang lebih efektif, efisien dan lebih mudah dalam mengaplikasikannya

    Manajemen Persekolahan: Pengembangan Song, Word Map, Game dan Role Play Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Untuk Meningkatkan Speaking Skill Dan Keterlibatan Siswa Kelas III SD Kristen Pelita Bangsa Lumajang

    Get PDF
    Speaking skill is one of productive skill in English subject but most of the third graders of Pelita Bangsa Christian Primary School Lumajang had difficulties to develop and increase their speaking ability. The result of students’ speaking test showed only 54% of students had passed the minimum score and 62% of students engaged during the class. This classroom action research aimed to improve the students’ ability to speak English and their engagement through the development of song, word map, game and role play technique. The subjects in this study were thirteen students of third grade in Pelita Bangsa Christian Primary School Lumajang by using Kemmis and Taggart model. It was implemented through two cycles and conducted from November 2013 until May 2014. The results of students’ speaking test showed that the development of song, word map, game and role play technique improved the students’ speaking skill up to minimum score from 54% (before CAR) to 69% in cycle 1 and to 84,6 % in cycle 2. While the students’ engagement had increased from 62% (before CAR) to 85% in cycle 2. In conclusion, the development of song, word map, game and role play technique improved speaking skill and engagement of the third graders of Pelita Bangsa Christian Primary School Lumajang.Keywords: song, word map, game dan role play, speaking skil
    • …
    corecore