28 research outputs found

    Peningkatan Kreativitas Siswa dengan Model Pendidikan Sebaya (Studi Kasus di Tmi Al-amien Prenduan Sumenep)

    Full text link
    Kajian ini bertujuan untuk mengetahui tentang bagaimana pendidikan sebaya dilaksanakan di lembaga TMI Al-Amien Prenduan? Serta apa saja bentuk peningkatan kreativitas siswa TMI melalui pendidikan sebaya tersebut?. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Setelah dilakukan penelitian, maka ditemukan hasil bahwa: Pertama, kegiatan ektrakurikuler yang ada di TMI Al-Amien Prenduan (diistilahkan Kompetensi Pilihan). Para tutornya terdiri dari santri kelas V dan Kelas VI TMI Al-Amien Prenduan. Bahkan mereka juga ada yang menjadi pendidik sebaya pada kegiatan tadarus al-Qur'an dan kegiatan ibadah nawafil lainnya. Kedua, sebagai pendidik sabaya, maka santri Kelas V dan VI TMI termotivasi untuk menjadi teladan bagi adik kelasnya, dengan meraih prestasi perlombaan di bidangnya. Para tutor termotivasi untuk mencetak santri berprestasi, karena nama turornya pasti akan dituliskan juga di laporan Warta Singkat. Santri yang sukses berprestasi di luar pondok, maka nama tutornya juga akan menggema saat acara Apel Tahunan

    Epistemologi Keilmuan Pesantren Pendekatan Multidisipliner

    Get PDF
    This article has described the epistemology of science in education in the Tarbiyatul Muallimien al-Islamiyah (TMI) Al-Amien Prenduan Islamic boarding school curriculum. The conclusion of this research is that the educational curriculum at TMI used is a multidisciplinary approach with an interconnected model of scientific epistemology. From ethics, by cultivating morals through studying moral books, such as Ta'lim Mutaallim and Ihya' Ulum ad-Din, as well as teaching material that trains reasoning and logic such as Logic, Ushul Fiqh and Musthalah Hadith subject matter, and research and practical lessons writing scientific papers. To strengthen the field of aesthetics, students are provided with interest groups and Puspagatra media as a center for creativity and development of their talents and interests

    ETIKA BELAJAR PUTRA KIAI DI PONDOK PESANTREN (Studi Kasus di TMI Al-Amien Prenduan Sumenep)

    Get PDF
    Artikel ini mendeskripsikan tentang etika belajar di pesantren secara umum serta etika belajar putra kiai yang mondok di pesantren, khususnya di TMI Al-Amien Prenduan Sumenep. Jenis dan pendekatan yang digunakan adalah kualitatif lapangan, dengan metode pengumpulan data wawancara, observasi dan doku-mentasi. Hasilnya menunjukkan bahwa etika belajar di pesantren dilandasi oleh kepercayaan yang utuh, kesadaran yang tinggi, ke-mauan dan usaha yang keras, dan hidayah Allah Swt. Adapun etika belajar putra kiai yang mondok di TMI Al-Amien Prenduan, me-reka memiliki kemauan yang keras untuk berdisiplin dan belajar, didukung oleh aturan disiplin di TMI yang dijalankan tidak pan-dang bulu, membuat para putra kiai sangat takut untuk melanggar. Selain itu, putra kiai yang mondok di TMI tetap memiliki etika yang baik kepada para gurunya, karena bagi mereka guru laksana orang tua

    KEPATUHAN TERHADAP KIAI PESANTREN DALAM TINJAUAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN

    Get PDF
    Kiai senantiasa menjadi ruh bagi santri di pesantren yang diasuhnya, serta menjadi barometer sosok yang dipatuhi oleh masyarakatnya. Tulisan ini mendeskripsikan tentang fenomena kepatuhan terhadap kiai dalam perspektif psikologi pendidikan. Teknik analisis isi yang digunakan dalam penelitian ini. Analisis konten ditekankan pada bagaimana para peneliti melihat konten komunikasi secara kualitatif. Kesimpulannya, faktor yang dominan dan terstruktur dalam kepatuhan di dunia pesantren terhadap kiainya, disebabkan maraknya pembelajaran kitab Ta’lim al-Muta’allim karya Az-Zarnuji dan kitab Ihya’ Ulum ad-Din karangan al-Ghazali sebagai kitab utama bidang penanaman akhlak dan karakter di pesantren. Di samping itu, salah satu bentuk kepatuhan tersebut terjadi dalam fenomena perjodohan. Walaupun sebenarnya, fenomena perjodohan yang berlatar karena kepatuhan terhadap kiai di lingkungan pesantren, melahirkan persoalan di sisi psikologis bagi pelaku pernikahan tersebut

    Pendidikan Penderita Gangguan Jiwa di Pesantren dalam Upaya Menjadikan Generasi Bangsa Berkarakter

    Get PDF
    This study talks about how is the solving of abnormal person by KyaiAbdurrahman and organizers as therapist in Pesantren Al-Bajigur TenonanManding Sumenep Madura? And what are the character education that is usedto educating to abnormal person in pesantren? The research is used qualitativeapproaching by kinds of case study. It is located in Pesantren Al-BajigurTenonan Manding Sumenep. The collected method of dates by observation toabnormal person in pesantren, and added by interview deepen to guardian andorganizers of pesantren who are therapists to student who has abnormal. Theanalysis dates is used based on model of Miles & Huberman. The result of thisresearch are about the method that is used by pesantren Al-Bajigur in handling ofabnormal person, namely: First, the family and patient invited to talkpersuasively. Second, patient gave thinking and took a bath. Third, patient wasgift ingredients meals. Fourth, patient is introduced to environment. And thefifth, patient is prayed as connection of horizontal to the God. And the charactereducation given are self-discipline character, environment care character,independent character, responsibility character, honest character and religiouscharacter

    Eksistensi umat Kristiani Palalangon Kecamatan Ciranjang 1902-2020

    Get PDF
    Isu-isu mengenai Kristenisasi di berbagai wilayah kian hari makin marak diberitakan dari mulut ke mulut, bahkan dengan adanya kemajuan media komunikasi isu tersebut kian cepat tersebar. Isu mengenai Kristenisasi terjadi di berbagai daerah di Jawa Barat, termasuk dalam hal ini adalah wilayah Ciranjang yang dikenal sebagai kota Santri dan masuk dalam wilayah Kabupaten yang menerapkan Syariat Islam. Berdasarkan masalah tersebut, maka penulis memutuskan untuk melakukan penelitian langsung guna mencari fakta yang sesungguhnya terkait isu Kristenisasi di Ciranjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan Sejarah keberadaan Komunitas Kristiani di Ciranjang Kabupaten Cianjur. Selain itu penelitian ini bertujuan mengungkapkan kehidupan beragama masyarakat Ciranjang khususnya desa Kertajaya yang memiliki komposisi masyarakat yang beragam terutama dalam hal Agama yang sekaligus menjadi wilayah tempat komunitas Kristiani bermukim. Penelitian ini menggunakan metode sejarah. Metode ini meliputi; pertama, Heuristik dengan mengumpulkan data-data atau sumber, baik primer maupun sekunder. Kedua, Kritik yang mengkaji akan keautentikan maupun kredibilitas dari sumber yang diperoleh sehingga menjadi sebuah fakta. Ketiga, Interpretasi yang menafsirkan fakta-fakta yang terjadi pada masa lampau. Keempat, Historiografi atau penulisan sejarah. Selain itu dalam penelitian ini juga menggunakan pendekatan sosial, yakni sebuah penelitian yang tidak hanya melihat dari berbagai sumber arsip atau wawancara. Namun juga memperhatikan fakta yang tengah terjadi di lapangan secara langsung. Hasil dari penelitian ini untuk mengungkapkan bahwa Ciranjang merupakan wilayah yang kental dengan nuansa Islami dan dan wilayah yang dikenal dengan kota Santri.. Dibalik kentalnya nuansa Islami di Ciranjang ternyata terdapat komunitas Umat Kristiani yang jumlahnya cukup signifikan. Mereka tersebar di desa Kertajaya dan Sindangjaya serta di desa lainnya meskipun jumlahnya tidak terlalu signifikan. Penelitian ini lebih berfokus pada komunitas Kristiani di Palalangon yang masuk pada wilayah Kertajaya. hal ini dikarenakan berdasarkan observasi di lapangan, umat Kristiani Palalangon merupakan cikal bakal adanya umat Kristiani di Ciranjang sekaligus menjadi sentral bagi berbagai acara yang digelar oleh umat Kristiani. Awal mula terbentuknya kampung Kristiani Palalangon adalah adanya migrasi yang dilakukan oleh seorang Misionaris bernama B.M Alkema bersama tujuh orang muridnya dari Cikembar Sukabumi pada tahun 1901 yang kemudian memilih wilayah yang kini disebut Palalangon sebagai tempat pemukiman bagi komunitas Kristiani. Kemudian pada tahun 1902 diadakan pembaptisan dan ibadat di Gereja pertama kali. Sejak saat itulah umat Islam dan Kristiani hidup berdampingan hingga saat ini tanpa pernah terjadi suatu gesekan berarti

    IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BATU AKIK PADA PELAJARAN MATEMATIKA SD DENGAN PEMANFAATAN POTENSI LOKAL

    Get PDF
    Siswa dalam belajar matematika, masih banyak mengalami kesulitan dalam menemukan konsep, mengaplikasikan konsep dan menyelesaikan masalah dengan konteks dalam kehidupan nyata. Oleh karena itu perlu adanya inovasi dalam pembelajaran dengan memanfaatkan potensi lokal daerah. Berdasarkan hal itu peneliti ingin menerapkan formulasi model pembelajaran Batu Akik (Bermakna, Asik, Terintegrasi, Unggul, Aktif, Kreatif, inovatif, Konseptual) agar siswa dapat belajar matematika dengan bermakna dan pada konteks lingkungannya. Penelitian ini bertujuan untuk untuk menghasilkan desain tentang model pembelajaran Batu Akik pada Pelajaran Matematika dengan Pemanfaatan Potensi Kearifan Lokal Kec Bluto, dan mendiskripsikan implementasi model pembelajaran Batu Akik pada Pelajaran Matematika kelas IV SD. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 4 SDN Aengbaja Raja dan Aengbaja Kene’ Kec Bluto Sumenep Madura. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan design research dimana tahapan pelaksanaan design research melalui tiga tahapan yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan desain eksperimen, tahap analisis data yang diperoleh dari tahapan sebelumnya. langkah yang dilakukan pada tahap persiapan adalah mengkaji literatur, diskusi dengan guru dan tokoh masyarakat, mendesain model pembelajaran batu akik, dan telaah desain awal, pada pelasanaan desain eksperimen langkah yang dilakukan adalah pengumpulan data dan uji coba di SDN Aengbaja Kene’ Bluto. Hasil dari penelitian ini diperoleh bahwasanya 81% hasil belajar siswa tuntas, aktivitas siswa selama pembelajaran di kelas menjadi aktif, kreatif, inovatif dan respon siswa baik serta kecintaan siswa terhadap budaya dan potensi lokal daerah semakin tinggi

    The motives of the implementation of Tarekat Tijaniyah in Islamic boarding school from Alfred Schutz's perspective

    Get PDF
    This paper identifies the thoughts of Kiai Djauhari, Kiai Tidjani and Kiai Ahmad Fauzi in interpreting their experiences and obsessions as practitioners of Tarekat Tijaniyah (ideology in the world of Sufism or Islamic Sufism) based on their family historical background, lifetime, domicile, affiliation, intellectual background and their future aspirations. This study uses a phenomenological study at al-Amien Prenduan Islamic Boarding School. The data were collected through observation, interviews and documentation, then the research findings were analyzed using Alfred Schutz's Phenomenological theory. The conclusion of this study is that the family backgrounds of Kiai Djauhari, Kiai Tidjani and Kiai Ahmad Fauzi are families who practice tarekat. Kiai Djauhari's educational background was in traditional Islamic boarding school (Annuqayah Guluk-guluk, Tebuireng Jombang and Sidogiri Pasuruan), while Kiai Tidjani and Kiai Ahmad Fauzi graduated from modern Islamic boarding school (Pondok Gontor Ponorogo). All three have also studied in Saudi Arabia although with different majors and levels. Kiai Djauhari used to be active in practical politics through Masyumi Party on the other hand, both Kiai Tidjani and Kiai Ahmad Fauzi have neutral stance in politics. Kiai Djauhari's aspiration was to build a modern Islamic boarding school like Gontor, while Kiai Tidjani and Kiai Ahmad Fauzi's obsession is maintaining traditional values in the modern system

    Respon kebijakan pemerintah desa terhadap peraturan bupati tentang wajib madrasah diniyah

    Get PDF
    Tulisan ini mengkaji tentang kebijakan pemerintah desa terhadap peraturan bupati wajib madrasah diniyah. Alhasil, madrasah diniyah merupakan pendidikan berbasis masyarakat, dari, oleh dan untuk masyarakat. Dalam kehidupan bermasyarakat, aparatur desa lah yang paling dekat dan bersentuhan langsung dengan masyarakat. Pemerintah desa berada di garda paling dekat dengan masyarakat, tentu paling tahu dan memahami persoalan madrasah diniyah yang ada di desanya. Kenyataannya, pemerintah desa tidak bisa semena-mena memberikan bantuan dari dana desa, karena dalam aturannya, tidak secara eksplisit menyebutkan bantuan untuk madrasah diniyah, malah yang ada untuk pendidikan anak usia dini. Di sisi lain, walaupun ada beberapa daerah yang sudah menerbitkan peraturan bupati tentang wajib madin, yang kemudian adanya BOSDA, itu malah menjadi bumerang bagi pendidikan madin yang ada, salah satu contohnya dengan membludaknya jumlah madin, daripada sebelum adanya kebijakan peraturan bupati tersebut

    Education policy overcome coronavirus, a study of Indonesians

    Get PDF
    The COVID-19 or Coronavirus that encircled Indonesia seems to be unmuted. Its massive and relatively fast spread makes people feel scared. Everyone is forced to remain at home to break the COVID-19 transmission chain. Mass agenda eliminated because of COVID-19 also the term work from home (WFH) so popular. COVID-19 also has a serious impact on the education sector in Indonesia. Here are some policies in the world of education taken by the Indonesian government in the emergency period of Coronavirus (COVID-19) year 2020. This article aims to discuss government policy, especially about the education policy to deal with Coronaviruses. The results showed that some government policies related to education in the time Coronavirus could minimize the spread of coronaviruses. These policies include online learning for schoolchildren, online lectures, national Examinations 2020 canceled, UTBK SBMPTN 2020 postponed, the implementation for SNMPTN still in review
    corecore