202 research outputs found

    SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGHITUNG TAKARAN DETERJEN MENGGUKANAN METODE TSUKAMOTO STUDI KASUS ARUM CLEAN LAUNDRY

    Get PDF
    Intisari Logika fuzzy sudah masuk dalam berbagai bidang antara lain kesehatan, jasa dan lain-lain. Saat ini bisnis laundry sudah banyak sekali. Pada laundry mesin cuci merupakan komoditas utama untuk jasa tersebut. Dari semua proses pencucian komponen yang sangat diperlukan adalah deterjen. Penggunaan deterjen pada laundry umumnya berdasarkan berat secara umum. Sehingga memperoleh hasil cucian yang relatif sama tanpa memperhatikan aspek lain. Oleh karena itu, pada pengerjaan tugas akhir ini akan diimplementasikan sebuah sistem pendukung keputusan untuk menentukan jumlah takaran deterjen pada laundry dengan menggunakan metode tsukamoto. Variabel yang digunakan dalam sistem ini adalah variabel berat, warna, tebal kain dan tingkat kotor. Rule yang digunakan dalam sistem ini ada 81 rule untuk menentukan aturan penggunaan deterjen sesuai dengan aturan pada laundry. Dari hasil uji coba yang dilakukan, user dapat melakukan proses penakaran deterjen secara otomatis dari sistem untuk satu kali proses pencucian. Dengan nilai MAPE 7,02% dan batas nilai deviasi 10 terdapat 4 nilai yang berlebih dari deviasi tersebut dengan asumsi 25 kalipercobaan

    SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGHITUNG TAKARAN DETERJEN MENGGUKANAN METODE TSUKAMOTO STUDI KASUS ARUM CLEAN LAUNDRY

    Get PDF
    Intisari Logika fuzzy sudah masuk dalam berbagai bidang antara lain kesehatan, jasa dan lain-lain. Saat ini bisnis laundry sudah banyak sekali. Pada laundry mesin cuci merupakan komoditas utama untuk jasa tersebut. Dari semua proses pencucian komponen yang sangat diperlukan adalah deterjen. Penggunaan deterjen pada laundry umumnya berdasarkan berat secara umum. Sehingga memperoleh hasil cucian yang relatif sama tanpa memperhatikan aspek lain. Oleh karena itu, pada pengerjaan tugas akhir ini akan diimplementasikan sebuah sistem pendukung keputusan untuk menentukan jumlah takaran deterjen pada laundry dengan menggunakan metode tsukamoto. Variabel yang digunakan dalam sistem ini adalah variabel berat, warna, tebal kain dan tingkat kotor. Rule yang digunakan dalam sistem ini ada 81 rule untuk menentukan aturan penggunaan deterjen sesuai dengan aturan pada laundry. Dari hasil uji coba yang dilakukan, user dapat melakukan proses penakaran deterjen secara otomatis dari sistem untuk satu kali proses pencucian. Dengan nilai MAPE 7,02% dan batas nilai deviasi 10 terdapat 4 nilai yang berlebih dari deviasi tersebut dengan asumsi 25 kalipercobaan

    HUBUNGAN PENGGUNAAN SMARTPHONE DENGAN AKTIVITAS JASMANI SISWA KELAS IV DAN V SEKOLAH DASARNEGERI KYAI MOJO KECAMATAN JETIS KOTA YOGYAKARTA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui adakah Hubungan Penggunaan smartphone dengan Aktivitas Jasmani Siswa kelas IV dan V Sekolah Dasar Negeri Kyai Mojo Kecamatan Jetis Kota Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif, metode yang digunakan adalah metode korelasi. Teknik pengumpulan data berupa kuesioner milik Syahrul Khairudin Sholeh (2020), subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV dan V dengan jumlah responden 53 siswa di Sekolah Dasar Negeri Kyai Mojo Kecamatan Jetis Kota Yogyakarta. Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah metode Bivariat Analysis. Hasil penelitian hubungan penggunaan smartphone dengan aktivitas jasmani memiliki korelasi yang sangat rendah dengan nilai 0,053 sedangkan Nilai p-value antara penggunaan smartphone dengan aktivitas jasmani adalah 0,704. Nilai signifikansi 0,704 > 0,05, artinya H0 diterima yaitu tidak ada hubungan antara penggunaan smartphone dengan aktivitas jasmani,artinya penggunaan smartphone tidak berpengaruh terhadap aktivitas jasmani pada siswa kelas IV dan V di Sekolah Dasar Negeri Kyai Mojo Kecamatan Jetis Kota Yogyakarta

    ANALYZING OF STUDENTS' ATTITUDES TOWARD SCIENCE ON JUNIOR HIGH SCHOOL: Case Study in Muaro Jambi, Indonesia

    Get PDF
    Attitude is expressions of likes or dislikes and expressions of accepting or rejecting an object. This study aims to describe students' attitudes toward science based on three attitude indicators in junior high school in Muaro Jambi. This research study is survey research. The instrument used was a questionnaire that focused on three indicators consisting of 26 statements and also interviews. The sample in this study amounted to 2815 junior high schools in Muaro Jambi.  The results of the study of three indicators’ of attitude, which became the dominant focus of research on the good category. The social implication of science shows a very good category, with a percentage of 53.2%. Enjoyment of science lessons shows a good category with a percentage of 48.1%. Career interest in science is categorized as enough, with a percentage category of 41.8%. Research that has been carried out shows that the attitude of students in junior high school is categorized as good because the three indicators that are examined show good categories.

    PENGEMBANGAN BUKU SISWA UNTUK MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI DASAR CORNFLAKE COOKIES PADA SISWA TUNAGRAHITA SMA-LB NEGERI GEDANGAN, SIDOARJO

    Get PDF
    Abstrak Buku teks dapat membantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran, sehingga tujuan dapat tercapai. Namun, hal tersebut tidak sepenuhnya terdapat pada SMALB-C Negeri Gedangan, Sidoarjo khususnya pada kompetensi dasar cornflake cookies. Buku siswa yang terdapat di sekolah tersebut hanya berupa job sheet atau lembaran resep yang sangat sulit untuk dicerna dan dipahami oleh siswa. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendiskripsikan aktivitas  siswa, mendiskripsikan hasil belajar, dan mengetahui respon siswa terhadap hasil buku siswa yang telah dikembangkan pada kompetensi dasar pembuatan cornflake cookies. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan, dengan model pengembangan 4D yang dikembangkan S. Thiagarajan, Dorothy S. Semmel, dan Melvyn I. Semmel (1974) terdiri dari empat tahap pengembangan yaitu define, design, develop, dan disseminate atau diadaptasikan menjadi model 4P yaitu pendefinisian, perancangan, pengembangan dan penyebaran dengan sasaran penelitian adalah siswa SMALB-C Negeri Gedangan kelas I pada kompetensi dasar cornflake cookies tahun ajaran 2012/2013 dengan jumlah siswa sebanyak 10 siswa. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan analisis deskriptif dengan menggunakan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas siswa selama pembelajaran menggunakan buku siswa materi pembuatan cornflake cookies mendapatkan nilai sangat baik yaitu dengan skor keterlaksanaan yaitu 85 %, hasil belajar siswa setelah menggunakan buku siswa materi pembuatan cornflake cookies dapat dikatakan melampaui  batas KKM yang telah ditentukan oleh pihak sekolah yaitu dengan nilai rata- rata kelas yaitu 72 dan respon siswa terhadap buku siswa yang dikembangkan mencapai kriteria sangat baik yaitu dengan persentase 91,6%. Kata Kunci: Buku Siswa, Proses dan Hasil Belajar, Cornflake Cookies   Abstract Textbooks should be assist teachers in delivering learning materials, so that the goal can be achieved. However, it is not entirely contained in SMALB-C Negeri Gedangan, Sidoarjo particular on the basic of competence cornflake cookies. Students book which used in school is only a job sheet or sheets recipe is very difficult to digest and understood by students. The purpose of this research is to describe students activity, to describe the student result and to investigate students respons of the result of the book which has been developed in the basic competence cornflake cookies. This is a developed research, with 4D model that has been created by S. Thiagarajan, Dorothy S. Semmel, and Melvyn I. Semmel (1974) consists of four development stages; define, design, developed, and disseminate or adapted into the 4P model; pendefinisian, perancangan, pengembangan dan penyebaran. The research target are the students of SMALB-C Negeri Gedangan grade I in the basic competence cornflake cookies year 2012/2013 with the amount of 10 students. The analysis technique used in this study is a descriptive analysis with percentage result. The result of the research indicates that students activity during the learning process using the cornflake cookies book achieve good result with the assesing score 85 % , the students learning result using the cornflake cookies book can be said that it has reached beyond the school KKM with the average score 72 and the students respons of the book which developed reach by very good criteria with 91,6% percentage. Keywords: Student Book, Process and Students Result, Cornflake Cookie

    ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI IPA TERHADAP CALON GURU SEKOLAH DASAR PGSD FKIP UNIVERSITAS JAMBI

    Get PDF
     ABSTRAKPembelajaran ipa merupakan salah satu pembelajaran yang terdapat di sekolah dasar dan juga menjadi salah satu mata pelajaran yang wajib dikuasai oleh siswa. Keberhasilan pembelajaran sains di sekolah dasar ini dipengaruhi oleh kompetensi yang dimiliki oleh guru atau calon guru. Pengetahuan calon guru akan sangat berpengaruh terhadap pembelajaran ipa. Kurikulum ipa juga telah diterapkan dibeberapa sekolah yang harapannya dapat meningkatkan kualitas hasil pembelajaran ipa. Fokus utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kompetensi pedagogik dan kompetensi IPA untuk calon guru. Penelitian ini dilakukan di Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Jambi, dengan sampel terdiri dari mahasiswa semester 1 hingga semester 8. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan sampel 340 mahasiswa calon guru yang sedang menempuh pendidikan di Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Jambi. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan Bila seorang calon guru tidak memiliki kompetensi ipa (X = 0) , maka diperkirakan skor kompetensi pedagogik yang dimiliki adalah 4,5 sedangkan calon guru memiliki kompetensi IPA maka akan diperkirakan skor kompetensi pedagogik yang diperoleh adalah sebanyak 0,4 = 40%, ini membuktikan bahwasannya terdapat pengaruh yang kuat antara kompetensi pedagogik terhadap kompetensi ipa. Kata kunci : calon guru sekolah dasar, kompetensi ipa, kompetensi pedagogik,

    PENINGKATAN KOMPETENSI PESERTA DIDIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING PADA MATERI PENDIDIKAN DASAR TEKNIK MESIN KELAS X TPM 1 DI SMKN 1 JETIS MOJOKERTO

    Get PDF
    Abstrak Latar belakang penelitian ini adalah kebanyakan siswa kurang antusias dalam mengikuti proses belajar mengajar untuk pelajaran pendidikan dasar teknik mesin yang sedang berlangsung, terutama jika guru didalam kelas menyampaikan suatu materi hanya menggunakan metode konvensional seperti metode ceramah ketika membawakan suatu materi dan menempatkan siswa sebagai objek yang pasif. Siswa menjadi bosan dan pelajaran menjadi kurang efektif. Maka penelitian yang nantinya akan dilakukan adalah dengan menggunakan Model Pembelajaran Problem Posing untuk peningkatan kompetensi, aktivitas dan hasil belajar siswa. Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian dilakukan di SMK Negeri 1 Jetis Mojokerto. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data meliputi : Lembar Pengamatan Aktivitas Kelas, Lembar Penilaian Berfikir Kritis, Lembar Tes meliputi Kognitif, Psikomotor, dan Angket Respon. Analisis data dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa didalam kelas ketika melaksanakan kegiatan Model Pembelajaran Problem Posing untuk pelajaran Pendidikan Dasar Teknik Mesin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran problem posing dapat meningkatkan aktivitas siswa dan Hasil belajar pendidikan dasar teknik mesin siswa. Hal ini ditunjukkan dengan presentase aktivitas belajar siswa dikelas siklus I sebesar 71,38% kategori “baik “dan siklus II sebesar 82,49% kategori “sangat baik”. Aktivitas siswa dibengkel siklus I sebesar 76,69% kategori “baik “dan siklus II sebesar 80,19% kategori “sangat baik”. Hasil belajar kognitif dengan persentase siswa tuntas siklus I sebesar 57,21% kategori “sedang” dan siklus II sebesar 79,27% kategori “baik”. Hasil belajar psikomotor dengan presentase siswa tuntas siklus I sebesar 40,90% kategori “sedang” dan siklus II sebesar 91,41% kategori “sangat baik”. Hasil peningkatan berfikir kritis siswa sebesar 0,66% kategori “sedang”. Hasil respon siswa selama pembelajaran sebesar 77,58% dengan kategori “baik”. Kata Kunci: Pembelajaran Problem Posing, Aktivitas Kelas, Berfikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa

    Preliminary studies: Analysis Of Student Needs For The Use Of Multiple Integral E-Module Of Mathematics Physics I Course

    Get PDF
    The purpose of this research is to find out how the level and opinion regarding the multiplemultiple integral e-module material that is planned to be developed. This type of research is a mixed method with the sampling technique used is purposive sampling. The sample used is an active student of regular class B 2019 who has contracted a physics mathematics course I. The instruments used are in the form of questionnaires and interview sheets which are analyzed using descriptive statistics for questionnaires and interviews are analyzed using miles and huberman. The results obtained indicate that most of the samples think that the e-module is a very good idea, this can be seen from the results of descriptive statistics, the average value is 22.4 which is in the required category, the results of this quantitative data are strengthened by the results of interviews that mostly support the creation of this e-module

    Analisis korelasi sikap siswa dan disiplin siswa terhadap IPA pada Siswa SMP Provinsi Jambi

    Get PDF
    Ilmu Sains dan karakter dalam pendidikan menjadi fokus penting dalam efektivitas dan keberhasilan pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk melihat sikap siswa terhadap sains dan melihat disiplin siswa terhadap sains, kemudian menganalisis korelasi antara dua variabel (sikap dan disiplin) tentang sains. Penelitian ini menggunakan penelitian survei. Instrumen Penelitian: sikap siswa dan disiplin siswa terhadap sains, yang terdiri dari 25 pernyataan untuk setiap variabel. Penlitian ini dilaksanakan kepada 864 siswa/i SMP di Provinsi Jambi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) indikator sikap siswa terhadap sains menunjukkan sikap positif (kategori baik), (2) indikator disiplin siswa terhadap sains menunjukkan hasil positif, (3) statistik korelasi antara sikap siswa dan disiplin menunjukkan korelasi positif, dengan perincian; Kelas 7 memiliki korelasi yang sangat kuat (0,696), kelas 8 memiliki korelasi yang sangat kuat (0,828), dan kelas 9 memiliki korelasi yang kuat (0,696). Kesimpulannya: variabel sikap siswa dan disiplin siswa menunjukkan hasil positif dan setiap kelas memiliki korelasi positif dan mayoritas tingkat kelas memiliki kategori korelasi yang sangat kuat. Artinya penguatan karakter sikap dalam sains akan diikuti dengan penguatan karakter disiplin dalam sains

    Implementation of the Congklak Traditional Game in Madrasah Ibtidaiyah and Elementary School

    Get PDF
    This study aims to find out how the response and character of the curiosity and love for the homeland of students in SD and MI with the application of the traditional game Congklak in the learning process. The research method used was a mixed method with a sequential explanatory model, with a sample of 60 students from both schools obtained by random sampling. Researchers used questionnaires to collect data and interviews as support. The data analysis used is descriptive analysis and hypothesis testing using the T-test. From the application of the traditional game of congklak, significant results are obtained that there are differences in the results of SD Negeri and MI Negeri. However, the response as well as the students' curiosity and love for the homeland from the application of the traditional game of congklak   were in the good category
    corecore