576 research outputs found

    LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN SMA NEGERI 1 PRAMBANAN KLATEN

    Get PDF
    Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Universitas Negeri Yogyakarta semester khusus tahun 2014 yang berlokasi di SMA Negeri 1 Prambanan Klaten telah dilaksanakan oleh mahasiswa pada tanggal 2 Juli - 17 September 2014. Kelompok PPL di lokasi ini terdiri dari 14 mahasiswa dari 6 program studi, yaitu Pendidikan Bahasa Jerman, Pendidikan Bahasa Perancis, Pendidikan Sosiologi, Pendidikan Geografi, Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, dan Pendidikan Sejarah. Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah melatih mahasiswa agar memiliki pengalaman faktual tentang proses pembelajaran dan kegiatan kependidikan lainnya di sekolah, sebagai bekal untuk mengembangkan diri sebagai tenaga keguruan yang profesional yang memiliki pengetahuan, sikap dan ketrampilan. Kegiatan yang telah dilaksanakan meliputi penyusunan RPP, praktek mengajar, pembuatan soal evaluasi, serta kegiatan lainnya yang sangat banyak dan harus dikerjakan di sekolah. Praktik mengajar dimulai dari tanggal 11 Agustus sampai dengan 31 Agustus 2014, dilakukan sebanyak 8 kali pertemuan di kelas XI IPS 1, XI IPS 2, dan XI IPS 3. Pokok bahasan yang diajarkan adalah tentang tema “Zahlen” dan “Familie”. Dalam tema tersebut peserta didik diajarkan membaca dan memahami teks berbahasa Jerman tentang keluarga, penggunaan artikel im Akkusativ dan penggunaan Possessiv Pronomen. Saat pembelajaran peserta didik juga dilatih untuk berdialog antar teman. Program kegiatan PPL dapat terlaksana dengan baik dan lancar berkat adanya bimbingan dan arahan dari guru pembimbing dan dosen pembimbing selama praktek mengajar serta peran aktif peserta didik selama berlangsungnya kegiatan belajar mengajar (KBM). Selain itu terlaksananya program PPL ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan dari pihak sekolah yang telah memberikan keluasan kesempatan kepada para mahasiswa PPL untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya. Namun terdapat hambatan yang ditemui praktikan dalam melaksanakan PPL yakni praktikan masih kurang dalam penguasaan kelas, ketika awal mengajar praktikan kurang jelas dalam memberikan materi karena berbicara terlalu cepat, selama pembelajaran berlangsung seringkali praktikan mengalami kesulitan dalam mengontrol peserta didik terutama saat menjelaskan materi karena ada sebagian pesertadidik yang tidak memperhatikan, terkadang praktikan terfokus pada seorang atau sekelompok peserta didik, praktikan terlalu dekat dengan peserta didik sehingga seperti tidak ada batas dan membuat kelas kurang kondusif, serta kurang tegas dalam menghadapi peserta didik di kelas yang gaduh. Praktikan menyadari bahwa munculnya hambatan dalam pelaksanaan kegiatan PPL adalah hal yang wajar. Karena hal ini merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi praktikan selama kegiatan PPL berlangsung

    PEMAKNAAN IKLAN DUNLOP “DRIVING TO THE FUTURE” ( Studi Semiotik Tentang Pemaknaan Iklan Ban Dunlop Di Media Cetak).

    Get PDF
    Penelitian pada iklan ban dunlop driving to the future didasari oleh ketertarikan peneliti terhadap gambar iklan yang menjadi obyek iklan ban dunlop. Gambar balita menjadi objek yang sangat menarik dalam iklan ini, hal ini dikarenakan pada umumnya iklan ban mobil umumnya digambarkan oleh ikon seseorang yang telah berusia dewasa. Tujuan dari peneliti ini adalah mengetahui bagaimana makna yang dikomunikasikan ikan melalui media cetak. Kedalam sistem komunikasi berupa ikon, indeks dan simbol. Iklan Dunlop Driving To The Future akan diteliti dengan menggunakan pendekatan studi semiotik, yaitu teori semiotik menurut Charles S. Pierce. Berdasarkan teori semiotik Pierce maka iklan Dunlop Driving To The Future tersebut akan diteliti berdasarkan pengelompokan tanda Pierce. Teks yang dipaparkan oleh iklan Ban Dunlop menimbulkan maksud yang berbeda bagi konsumen dengan gambar iklan yang ada, Ikon,Index dan Simbol. Berdasarkan pengamatan penulis terhadap iklan Ban Dunlop maka penulis memaknai ikon Ban Dunlop adalah gambar balita, veleg, rumput, awan putih dan langit biru. Indeks tersebut adalah Tulisan people always ride on tyers. Thats why we bring the comfort and trusted innovation. Love Of dunlop bring trust and motivate challenge. Dunlop “Driving To The Future”. Sedangkan Simbol dalam iklan adalah tanda panah ke arah kanan. Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian pada iklan Ban Dunlop dapat di ambil kesimpulan bahwa iklan ini ingin menyampaikan pesan kepada khalayak luas yaitu jika ingin memberikan kepercayaan dan kenyamanan terbaik dalam berkendara maka khalayak sebaiknya menggunakan Ban Dunlop yang mempunyai slogan atau jargon “Driving To The Future” menuju masa depan. Ban tersebut menjamin keselamatan pada para konsumennya karena masa depan setiap orang bisa panjang apabila berkendara di jalan raya dengan aman dan nyaman dengan mempergunakan Ban Dunlop dalam setiap mobilitas dan aktivitas kegiatan sehari – hari. Key word : Semiotics, advertisement “Dunlop Driving To The Future” version childern under five crawl on top of weel

    Implementasi Aplikasi Augmented Reality Sebagai Alat Peraga Dalam Pelajaran Fisika Materi Tata Sury

    Get PDF
    Salah satu dari inovasi Game Technology yang akan digunakan dalam membangun alat peraga sebagai penunjang KBM adalah Augmented Reality (AR), yaitu penggabungan antara dunia nyata dan dunia maya, di mana objek virtual overlayed pada dunia nyata. Dari segi teknis, teknologi augmented reality merupakan teknologi transformatif, dimana sistem interaksi melingkupi keseluruhan lingkungan di luar tampilan layar. Dari segi strategis, pemanfaatan alat peraga berbasis teknologi augmented realitysangat bermanfaat dalam meningkatkan proses belajar mengajar karena teknologi augmented reality memiliki aspek-aspek hiburan yang dapat menggugah minat peserta didik untuk memahami secara kongkret mengenai pengetahuan umum tentang kegunungapian melalui representasi visual 3D dengan melibatkan interaksi user dalam frame augmented reality. Penulis merancang sebuah aplikasi Augmented Reality sebagai media pembelajaran menggunakan program Blender yang berlisensi open-source sehingga dapat diunduh langsung pada situsnya.Modelling, texturing dan gaming adalah proses dalam pembuatan sistem pemandu tersebut. Modelling adalah proses pembuatan obyek Sistem Tata Surya beserta planet-planetnya, fenomena gerhana bulan dan gerhana matahari menjadi virtual 3 dimensi, texturing adalah proses pemberian warna pada objek 3 dimensi yang dibuat dan Gaming adalah proses pembuatan sistem agar dapat dijalankan secara interaktif. Alat peraga menggunakan sistem Augmented Reality lebih mudah dipahami dibandingkan alat peraga konvensional, Melalui alat peraga ini siswa seolah-olah dihadapkan pada objek yang dipelajari secara nyata sehingga Proses Belajar Mengajar lebih menyenangkan bahkan alat peraga dengan sistem Augmented Reality dapat membantu peserta didik untuk memahami materi pelajaran dengan mudah

    SELAMATKAN PERKAWINANMU, SELAMATKAN BAHASAMU: CATATAN MENGENAI DAMPAK POSITIF PERKAWINAN ENDOGAMI TERHADAP BAHASA MASYARAKAT KETURUNAN ARAB DI PASARKLIWON SURAKARTA

    Get PDF
    This paper is a study of Arab descent in Indonesia which their identity is represented through kinship and marriage. What is interesting is that in the case of marriage, they adopted the endogamy marriage system’s–where marriage is only performed in the same descent, more precisely Arab descent. The consequencesof this marriage can be briefly observed in Arabic as the language choice (where Arabis as minoritylanguage) in a sermon ritual of marriage, ijāb-qabūl agreement, until the naming of their children. In fact,as a result of the endogamy marriage makes the Arabic is still spoken among the Arab descent in Indonesiahitherto. This illustration may be able to provide a appropriate prototype in language maintenance effortsthrough marriage

    ANALISIS PEMETAAN STATUS PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL (PEL) DI KABIUPATEN SUKOHARJO

    Get PDF
    Local Economic Development (LED) revitalization objective to change view of stockholders included of Central Government, Regional Government, Non Government Institution, and community, for Local Economic Development (LED) to be instrument of developing economic activity was based on locally resources for increasing the sustainable of local community welfare. This research aims to give accuracy information for Regional Governmen of Sukoharjo used for make Local Economic Development (LED) action plan for sustainable, in short term, middle term, and long term. The method of this research was descriptive analysis. The analysis method used for Rapid Assesment Techniques For Local Economic Development (RAPID). The output of this research is including output identific of Local Economic Development factors, LED status and LED recommended in Sukoharjo Regency. The location of this research for LED status was Sukoharjo Regency, in accordance with LED frame work of Central Java Province based on developed of business clusters in Local Economic Development (LED) sectors. Object research of LED status was Sukoharjo Regency, whereas respondent are stockholders to hook with Local Economic Development (LED) in Sukoharjo Regency. Based on this research output from RALED, it can be concluded that Sukoharjo Regency include in well categories viewed from six aspect of LED dimension, namely Target Groups, Location Factor, Synergy and Policy Focused, Sustainable Development, Government System, and Management Process. Unfortunately, based on specific value of many aspect of LED dimension in Sukoharjo Regency, it is still necessary to obtain serious attention from all stockholders particularly LED or FEDEP Forume (Forume Economic Development and Employment Promotion) in Sukoharjo Regency in the future. Therefore, it can increase many aspect of LED dimension to grow Local Economic Development (LED) in Sukoharjo Regency, particularly related with many aspect of PEL dimension, among of Target Groups, Focus and Synergy Policies, Government System, and Management Process

    Linking Arabic, Islam, and Economy: Onomastics on Business Name of People of Arab Descent in Indonesia

    Get PDF
    Name has a great influence in building the success of a business. The business strategy of people of Arab descent is to use Arabic words rather than English words to build the image of his shop. This paper explores how the use of Arabic words and strategic reasons of Arab descendants in Pasar Kliwon, Surakarta designates as the name of his shop. The data were taken by observing and taking pictures of store names from promotional media: store board, banner, and neon box followed by interviews with 10 shopkeepers. The data are then analyzed by classify the store names from the writing system and tracing the reference words used. The results show that business names are more dominated by single Arabic words; a small portion is an Arab-English combination. The bussiness names are derived from the proper name, surname, and places that have an Islamic nuance. This activity aims to build a positive image in the minds of consumers, showing the identity of who the owners and commodities, as well as convince consumers of halal products.Copyright (c) 2017 by KARSA. All right reserved DOI: 10.19105/karsa.v25i2.139

    DESAIN MESIN BROACHING MANUAL PEMBUAT ALUR PASAK PADA PULI DAN RODA GIGI

    Get PDF
     Alur pasak (keyway) merupakan bagian yang sangat penting dari suatu komponen terutamaroda gigi maupun puley karena merupakan bagian untuk kedudukan pasak yang akanmentransmisikan daya. Pembuatan alur pasak yang banyak dilakukan terutama pada UMKMpememesinan adalah dengan menggunakan pahat slot atau dengan mesin slot, atau bahkanada yang menggunakan dengan cara dikikir meskipun hasinya sangat tidak memuaskan.Pemakaian cara cara tersebut memakan waktu yang relatif lama dan hasilnya kurangmemuaskan. Pembuatan alur pasak akan sangan efektif dan efisien jika menggunakan pahatBroaching, karena dengan gerakan maju dan mundur maka alur pasak sudah terbentukdengan ukuran yang tepat.Penelitian ini mencoba membuat rancang bangun mesinBroaching Manual yang mampu membuat alur pasak dengan kualitas hasil yang baik dan harga mesinnya murah. Variabel penelitian adalah dalamnya pemotongan tool broachingterhadap benda kerja dari masing masing bahan ( aluminium, dan baja lunak). yaitu 0,5 mm,0,75 mm, dan 1,0 mm. Hasil data yang didapat adalah kriteria pemotongan almunium ketebalan 0,5 mm sangatringan, 0,75 mm ringan dan 1 mm sedang. Sedangkan pemotongan baja lunak ketebalan 0,5mm ringan, 0,75 mm sedang dan 1 mm berat.Kata kunci

    PENERAPAN REHABILITASI JANTUNG FASE 1 PADA PASIEN SINDROMA KORONER AKUT (SKA) DI RUMAH SAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH HARAPAN KITA JAKARTA

    Get PDF
    Cardiac rehabilitation is all actions taken to optimally improve physical, mental and social functioning to restore functional capacity in patients with life-threatening acute coronary or post-invasive patients. Phase I cardiac rehabilitation is an immediate initiation to carry out cardiac rehabilitation in the acute phase. This study aims to identify the application of phase 1 cardiac rehabilitation in ACS patients. Research using quantitative design with descriptive approach. The research sample consisted of 12 respondents using purposive sampling technique. The results of phase 1 to level 1 to 3 day 5 cardiac rehabilitation studies in patients with ACS obtained Chest Pain, Dyspnea and ECG images whose values ​​were constant or the same for all respondents both at the beginning, exercise and end. It can be concluded that during phase 1 level 1 heart rehabilitation to level 3 days 5 there were no changes in Chest Pain, Dyspnea and ECG in SKA patients. While the difference in heart rate and blood pressure values ​​statistically showed significant, but clinically not significant. Suggestion phase 1 cardiac rehabilitation is a safe action and can be done independently by nurses and therefore must be applied to ACS patients. Keywords: Phase 1 Cardiac Rehabilitation, Acute Coronary SyndromeRehabilitasi jantung merupakan semua tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan fungsi fisik, mental, dan lingkungan sosial secara optimal  untuk mengembalikan kapasitas fungsional pada pasien dengan acute coronary yang mengancam jiwa atau pasien pasca tindakan invasif. Rehabilitasi jantung fase I merupakan inisiasi segera untuk melakukan rehabilitasi jantung pada fase akut. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi penerapan rehabilitasi jantung fase 1 pada pasien SKA. Penelitian menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Sampel berjumlah 12 responden dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian penerapan rehabilitasi jantung fase 1 level 1 sampai level 3 hari ke 5 pada pasien SKA didapatkan data Chest Pain, Dispnea dan Gambaran EKG yang nilainya konstan atau sama pada semua responden baik pada awal, latihan maupun akhir. Dapat disimpulkan bahwa pada saat dilakukan rehabilitasi jantung fase 1 level 1 sampai level 3 hari ke 5 tidak ada perubahan Chest Pain, Dispnea dan Gambaran EKG pada pasien SKA. Sedangkan perbedaan nilai heart rate dan tekanan darah secara uji statistik menunjukkan signifikan, namun secara klinis tidak bermakna. Sebagai saran rehabilitasi jantung fase 1 merupakan tindakan yang aman dan dapat dilakukan secara mandiri oleh perawat oleh karena itu harus diterapkan pada pasien SKA.     Kata Kunci : Rehabilitasi Jantung Fase 1, Sindrom Koroner Akut&nbsp

    Information Availability And Congeniality, Selective Exposure, And Reinforcement Effect

    Get PDF
    This study examined the effect of information availability on selective exposure and the effect of selective exposure on attitude reinforcement through emotional arousal. Cognitive dissonance and confirmation bias theories were utilized as framework to answer the effect of information availability. For the attitude reinforcement through emotional arousal, cognitive dissonance, selective exposure, and affective intelligent theories were employed. This study employed a novel approach by utilizing different proportions of congenial and uncongenial information as experimental conditions, high congenial, high uncongenial, and control conditions, to test the effects of information availability on selective exposure. Results demonstrated that information availability affects selective exposure that information availability dominated attitude and political variables. Those in high congenial condition select greater congenial items and those in the high uncongenial condition read more uncongenial stories. Furthermore, selective exposure predicted attitude reinforcement through anxiety. Selective exposure reduced anxiety and reduced anxiety, in turn, strengthen attitude. Theoretical implication and suggestion for future research are discussed
    corecore