12 research outputs found
UTILIZATION OF WASTE BIOMASS BRIQUETTES AS SUBSTITUTION OF KEROSENE IN STERILIZATION PROCESS OF AURICULARIA SP. PLANTING MEDIA
This research aims to study the characteristics of biomass briquette of waste planting
medium in the sterilization process of their as a substitute for kerosene. This research
also to evaluate the utilization of biomass briquettes in the sterilization process, the
performance of water vapor quality in the autoclaf and the combustion efficiency of
biomass briquettes. The process of sterilization is one of the important stages in the
cultivation process of ear mushroom (Auricularia sp.) in order to make inactive
microbes, whether bacteria, fungi and viruses that can disrupt the growth of mushrooms.
The process of sterilization required heat energy source to produce vapor temperature
above 100
o
C. Before the subsidized kerosene withdrawn from the market, mushroom
farmers using kerosene fuel. But, currently musroomfarmers use firewood as a source
of heat in the sterilization process of ear mushroom planting medium. The research was
conducted by briquetting waste of mushroom plantingmedium with dimemsion diameter
5 cm and height 5 cm by using a hydraulic jack.
The adhesive material (binder) used molasses with concentration 5-10%. While the
autoclaf model for sterilization process is cylinder type with diameter 80 cm and height
120 cm. The autoclaf used steel plate width 3 mm that can restrain high vapor pressure.
The biomass briquettes of mushroom planting medium waste was used as fuel for
sterilization process in the autoclaf model. The autoclaf model was equipped with
pressure relief, pressure gauge and thermometer gauge.
The results of this research showed that the calorific value of biomass briquettes at
2224 kcal/kg. The caloric value of this biomass briquettes was lower than caloric value
of kerosene at 9000 kcal/kg. Consider the Boiling Water Test method was obtained the
rate of combustion of biomass waste briquettes at 40 gr/min. Measurement of flame
temperature on the center of the fire produced flame temperatures above 1200
o
C. The
amount of biomass waste briquettes that needed in one work day (8 hours) reached
19,2 kg. The thermal efficiency of the burning process of biomass waste briquette on the
furnace was 14%. The thermal efficiency of the burning process of biomass waste
briquette on the furnace was 14%. The steam temperature in the model autoclaf
reached 105
o
C
Optimasi Klasifikasi Data Stunting Melalui Ensemble Learning pada Label Multiclass dengan Imbalance Data
Salah satu permasalahan kesehatan yang sering ditemui di banyak negara termasuk Indonesia adalah stunting. Stunting telah mendapat banyak perhatian di Indonesia, terlihat dari alokasi APBN masing-masing sebesar Rp48,3 triliun dan Rp49,4 triliun pada tahun 2022 dan 2023 untuk bidang ini. Pada tahun 2022, Kementerian Kesehatan merilis temuan dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) yang menyatakan bahwa angka stunting di Indonesia mencapai 21,6% pada saat Rapat Kerja Nasional BKKBN pada 25 Januari 2023.Hal ini menunjukkan pentingnya untuk mengerti pemahaman mendalam tentang faktor-faktor yang mengidentifikasi anak-anak berisiko tinggi terkena stunting. Banyak penelitian sebelumnya yang membahas faktor resiko stunting, namun masih sedikit penerapannya dalam metode machine learning, dalam data yang kompleks dan tidak seimbang.Penelitian ini mengevaluasi kinerja dari berbagai metode machine learning yang bertujuan dapat memberikan kontribusi penting dalam bidang kesehatan anak dan analisis data. Diantara metode machine learning yang dipilih metode Bagging Decision Tree mendapatkan nilai accuracy yang terbaik sebesar 78,93%, precision 78% dan recall sebesar 77,99%. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa metode ensemble learning mampu bekerja dengan baik dalam atribut multiclass dan data yang tidak seimbang pada dataset pertumbuhan balita
PELATIHAN PENYUSUNAN PERANGKAT PERCOBAAN IPA (FISIKA) UNTUK OPTIMALISASI CTL DALAM MENYONGSONG PELAKSANAAN KBK GURU-GURU SD KECAMATAN GADING CEMPAKA KOTA BENGKULU
LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA ALTERNATIF UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN PERIODE 69 TAHUN AKADEMIK 2020/2021 IV.A1 RW 21 Kelurahan Pringgokusuman, kecamatan Gedongtengen, Kota Yogyakarta Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Perancangan Pusat Seni Topeng Malangan di Kota Malang: Tema rekontekstualisasi arsitektur Candi Majapahit di Jawa Timur
INDONESIA:
Topeng Malangan merupakan kesenian khas Malang Raya, yang kini keberadaannya kian terkikis oleh budaya-budaya asing. Topeng Malangan merupakan hasil perpaduan antara budaya Jawa Tengahan, Jawa Kulonan dan Jawa Timuran (Blambangan dan Osing) sehingga akar gerakan tari ini mengandung unsur kekayaan dinamis dan musik dari etnik Jawa, Madura dan Bali. Lokalitas budaya pada setiap daerah semakin lama semakin kritis dengan berkembangnya kebudayaan modern, kebudayaan tersebut telah mengalihkan pandangan masyarakat tentang kebudayaan lokalitas mereka. Kebudayaan lokalitas Malang yakni Topeng Malangan hampir ditinggalkan oleh masyarakat Malang Raya sendiri. Hal ini terjadi karena tidak ada generasi penerus pembuatan Topeng Malangan yang merupakan identitas Malang Raya.
Maka dari itu di Kota Malang dibutuhkan sebuah Pusat Seni Topeng Malangan di Kota Malang sebagai wadah dan pertunjukkan/ pementasan dari seni khas Malangan. Pusat SeniTopeng Malangan ini terdiri dari fungsi primer anatara lain; Gedung Pertunjukkan tari topeng Malangan dan Area Pameran Topeng Malangan, serta fungsi-fungsi penunjang lainnya sebagai area wisata budaya.
Rekontekstualisasi Arsitektur Candi Majapahit Di Jawa Timur merupakan tema yang di terapkan pada Perancangan Pusat Seni Topeng Malangan Di Kota Malang, dengan konsep Rekontekstualisasi Arsitektur Candi Penataran.
ENGLISH:
Malangan mask is a special characteristic of Malang city which its existence disappears bit a bit by foreign culture. Malangan mask is a mix from center Java with west and east Java culture (Blambangan and Osing). Because of that the root of the dance movements is contained dynamic and music elements from Java, Madura, and Bali ethnics. Local culture in mostly region is more critical day by day. Modern culture has changed the view of local culture in society. Malangan mask as one of the local culture is almost forgotten by t he Malang citizen itself. It can be happened caused lack of next generation who can make the Malangan mask as a special identity in region of Malang.
Because of that, it is needed Malangan mask art center in Malang city as a place of performance art. This malangan mask center art is consist of primer functions, they are: the building for performance art of Malangan mask, and exhibition room and also another supporting functions as a culture tourism area.
Architecture recontextualization of Majapahit temple in east Java is the theme which will be applied on the design of Malangan mask art center in Malang city with architecture recontextualization of Penataran temle as a concept
IDENTIFIKASI KERUSAKAN DAS LUK ULO DAN UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (STUDI KASUS : KARANGSAMBUNG, KABUPATEN KEBUMEN)
Karangsambung dengan geodiversity yang unik dan langka menjadi dasar ditetapkannya wilayah
ini menjadi Kawasan Cagar Alam Geologi. Namun, tampaknya keanekaragaman non-hayati ini
baik berupa bentang alam dan batuan bernilai tinggi belum sepenuhnya disadari oleh masyarakat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh tingkat kerusakan DAS Luk Ulo terutama erosi
dan peran masyarakat meminimalisir tingkat kerusakan dalam usaha konservasi geodiversity. Hasil
penelitian menunjukkan intensitas erosi pada segmen DAS Luk Ulo Karangsambung sangat
intensif. Salah satu indikator untuk monitoring tingkat erosi DAS Luk Ulo dapat diamati dari peta
NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) hasil transformasi citra satelit Landsat TM untuk
mengetahui tutupan kerapatan vegetasi. Salah satu upaya pemberdayaan masyarakat
Karangsambung dan sekitarnya yang telah ditempuh adalah pembentukan Forum Peduli
Konservasi Lahan dan Batuan (FPKLB) yang diinisiasi dan difasilitasi oleh UPT BIKK
Karangsambung –LIPI.
Kata Kunci: Karangsambung, Eros
Analisis Konvektif Two-phase Mixture Model (Eulerian Approach) pada Peningkatan Transfer Kalor Aliran Turbulen Nanofluida Berbasis Dispersi Nanopartikel Metalik Oksida Al2O3
Transfer kalor konveksi nanofluida Al2O3/EG pada pipa berpenampang lingkaran di bawah kondisi fluks kalor dinding konstan telah dikaji secara numerik menggunakan pendekatan computational fluid dynamic (CFD) dengan konsentrasi alumina 2,5% w/v (0,630% v/v). Model two-phase berdasarkan pendekatan Euler digunakan untuk memprediksi medan temperatur dan aliran. Sedangkan, perhitungan koefisien transfer kalor dilakukan dengan mempertimbangkan temperatur rata-rata yang diperoleh secara numerik dari profil temperatur. Pengaruh konsentrasi nanopartikel dan bilangan Reynolds terhadap bilangan Nusselt diinvestigasi secara numerik sepanjang arah aksial. Hasil menunjukkan bahwa peningkatan signifikan transfer kalor nanofluida yang diobservasi khususnya dalam aliran berkembang pada entrance region yang sesuai dengan korelasi Shah-London. Peningkatan transfer kalor nanofluida Al2O3/EG dengan konsentrasi 2,5% w/v terhadap fluida dasar air dan ethylene glycol pada jarak aksial non dimensional (x/Di = 240) masing-masing sebesar 167,30% dan 6,90%
ANALYSIS OF USER EXPERIENCE TESTING STMIK AKI WEBSITE USING SUPR-Q IN PERSPECTIVE HUMAN-COMPUTER INTERACTION
Human-Computer Interaction (HCI) is a scientific field that studies human-computer interaction in order to design systems that satisfy user requirements and enhance the user experience (UX). HCI is very important in the development of websites because a good user experience is necessary to improve user satisfaction, efficiency, and effectiveness. The motivation behind this study is to recognize the qualities and shortcomings of the STMIK AKI site as far as client experience, as the need might have arisen to further develop client UX. From a HCI perspective, SUPR-Q is one way to use a questionnaire to measure user experience. To analyze various UX dimensions, UX testing will use Task Level Satisfaction methods like Single Ease Question (SEQ), Scenario Testing, and System Usability Scale (SUS) in addition to the SUPR-Q method. The SUPR-Q Loyalty variable had a low value, but the SEQ, SUS, and SUPR-Q methods produced results with an average grade of B, supporting the hypothesis that respondents were satisfied with their use of the STMIK AKI website. The worth got was 59.1% with Grade C and the speculation was adequate in utilizing and suggesting the STMIK AKI site page. Furthermore, in the Situation Testing strategy, the typical worth got is 57.5% with Grade C, with the speculation that the respondent or client is very able in finishing jobs or working the STMIK AKI page framework