111 research outputs found
LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
Pelaksanaan Pengalaman Lapangan (PPL) ini bertujuan untuk melatih
mahasiswa menerapkan ilmu dan kemampuan yang dimiliki selama dibangku
perkuliahan dengan menerapkannya langsung di lapangan sesuai dengan bidang
keahliannya masing-masing. Selama pelaksanaan PPL mahasiswa diharapkan
memiliki pengalaman menjadi pendidik yang profesional dalam nilai, sikap,
pengetahuan, dan keterampilan sebagai bekal dirinya dalam mengembangkan
kompetensi yang dimiliki.
Selama program PPL berlangsung, mahasiswa praktikan melaksanakan
seluruh program kerja PPL yang telah disusun sebelumnya. Dalam pelaksanaannya
mahasiswa selalu melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing lapangan dan
juga dengan guru koordinator PPL yang ada disekolah. Pelaksanaan program kerja
PPL harus dilaksanakan seefektif mungkin agar seluruh program kerja dapat
terselesaikan seluruhnya.
Praktik Pengalaman Lapangan dilaksanakan setelah melakukan observasi dan
mendapat surat tugas dari guru koordinator PPL disekolah. Mahasiswa praktikan
melaksanakan tugas PPL dengan mengajar kelas-kelas yang sudah praktikan pilih
dan disepakati dengan guru pembimbing mata pelajaran yang bersangkutan. Selain
melakukan praktik mengajar, mahasiswa praktikan juga melaksanakan kegiatan yang
ada disekolah, misalnya kegiatan upacara setiap hari senin, tugas piket sekolah dan
membantu staf karyawan dalam melaksanakan tugasnya. Dalam kegiatan PPL,
kegiatan yang dilakukan praktikan meliputi persiapan berupa penyusunan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran dan silabus.
Dalam pelaksanaannya, praktikan sering melakukan konsultasi dengan guru
pembimbing disekolah dan dosen pembimbing dari jurusan mengenai pembuatan soal
kuis, kisi-kisi soal, soal ulangan harian, soal remedial,soal pengayaan serta membuat
analisis butir soal
LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPAPANGAN
Pelaksanaan Pengalaman Lapangan (PPL) ini bertujuan untuk melatih
mahasiswa menerapkan ilmu dan kemampuan yang dimiliki selama dibangku
perkuliahan dengan menerapkannya langsung di lapangan sesuai dengan bidang
keahliannya masing-masing. Selama pelaksanaan PPL mahasiswa diharapkan
memiliki pengalaman menjadi pendidik yang profesional dalam nilai, sikap,
pengetahuan, dan keterampilan sebagai bekal dirinya dalam mengembangkan
kompetensi yang dimiliki.
Selama program PPL berlangsung, mahasiswa praktikan melaksanakan
seluruh program kerja PPL yang telah disusun sebelumnya. Dalam pelaksanaannya
mahasiswa selalu melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing lapangan dan
juga dengan guru koordinator PPL yang ada disekolah. Pelaksanaan program kerja
PPL harus dilaksanakan seefektif mungkin agar seluruh program kerja dapat
terselesaikan seluruhnya.
Praktik Pengalaman Lapangan dilaksanakan setelah melakukan observasi dan
mendapat surat tugas dari guru koordinator PPL disekolah. Mahasiswa praktikan
melaksanakan tugas PPL dengan mengajar kelas-kelas yang sudah praktikan pilih
dan disepakati dengan guru pembimbing mata pelajaran yang bersangkutan. Selain
melakukan praktik mengajar, mahasiswa praktikan juga melaksanakan kegiatan yang
ada disekolah, misalnya kegiatan upacara setiap hari senin, tugas piket sekolah dan
membantu staf karyawan dalam melaksanakan tugasnya. Dalam kegiatan PPL,
kegiatan yang dilakukan praktikan meliputi persiapan berupa penyusunan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran dan silabus.
Dalam pelaksanaannya, praktikan sering melakukan konsultasi dengan guru
pembimbing disekolah dan dosen pembimbing dari jurusan mengenai pembuatan soal
kuis, kisi-kisi soal, soal ulangan harian, soal remedial,soal pengayaan serta membuat
analisis butir soal
LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
Pelaksanaan Pengalaman Lapangan (PPL) ini bertujuan untuk melatih
mahasiswa menerapkan ilmu dan kemampuan yang dimiliki selama dibangku
perkuliahan dengan menerapkannya langsung di lapangan sesuai dengan bidang
keahliannya masing-masing. Selama pelaksanaan PPL mahasiswa diharapkan
memiliki pengalaman menjadi pendidik yang profesional dalam nilai, sikap,
pengetahuan, dan keterampilan sebagai bekal dirinya dalam mengembangkan
kompetensi yang dimiliki.
Selama program PPL berlangsung, mahasiswa praktikan melaksanakan
seluruh program kerja PPL yang telah disusun sebelumnya. Dalam pelaksanaannya
mahasiswa selalu melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing lapangan dan
juga dengan guru koordinator PPL yang ada disekolah. Pelaksanaan program kerja
PPL harus dilaksanakan seefektif mungkin agar seluruh program kerja dapat
terselesaikan seluruhnya.
Praktik Pengalaman Lapangan dilaksanakan setelah melakukan observasi dan
mendapat surat tugas dari guru koordinator PPL disekolah. Mahasiswa praktikan
melaksanakan tugas PPL dengan mengajar kelas-kelas yang sudah praktikan pilih
dan disepakati dengan guru pembimbing mata pelajaran yang bersangkutan. Selain
melakukan praktik mengajar, mahasiswa praktikan juga melaksanakan kegiatan yang
ada disekolah, misalnya kegiatan upacara setiap hari senin, tugas piket sekolah dan
membantu staf karyawan dalam melaksanakan tugasnya. Dalam kegiatan PPL,
kegiatan yang dilakukan praktikan meliputi persiapan berupa penyusunan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran dan silabus.
Dalam pelaksanaannya, praktikan sering melakukan konsultasi dengan guru
pembimbing disekolah dan dosen pembimbing dari jurusan mengenai pembuatan soal
kuis, kisi-kisi soal, soal ulangan harian, soal remedial,soal pengayaan serta membuat
analisis butir soal
PEMAKAIAN BAHASA SUNDA DIALEK TASIKMALAYA DI KECAMATAN PURBARATU KOTA TASIKMALAYA : Suatu Kajian Sosiodialektologi
Variasi bahasa yang dilandasi oleh berbagai macam kelas sosial diperkirakan terjadi di Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya. Fenomena kebahasaan tersebut lazim dikaji dalam ilmu sosiodialektologi. Sosiodialektologi merupakan perpaduan antara dua ranah ilmu yaitu sosiolinguistik dan dialektologi. Daerah pengamatan yang dijadikan objek penelitian adalah Kelurahan Sukaasih, Kelurahan Sukajaya, dan Kelurahan Singkup. Objek yang menjadi penelitian ini adalah tuturan bahasa Sunda lemes dialek Tasikmalaya yang dipakai oleh penutur dan penduduk asli atau sekurang-kurangnya telah tinggal selama sepuluh tahun di Kecamatan Purbaratu. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan (1) pemakaian bahasa Sunda dialek Tasikmalaya di Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya pada tataran fonologis, morfologis, dan leksikon berdasarkan ranah ekonomi dan usia; (2) variasi pemakaian tingkat tutur menurut Undak Usuk Basa Sunda berdasarkan ranah ekonomi dan usia; dan (3) persentase kosakata bahasa Sunda dialek Tasikmalaya di Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya yang masuk dalam kosakata bahasa Indonesia berdasarkan ranah ekonomi dan usia. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan sosiodialektologi, sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Dalam pengumpulan data digunakan teknik (1) observasi dan pengamatan; (2) wawancara; (3) pengisian daftar tanyaan; dan (4) pencatatan dan perekaman. Adapun hasil temuan penelitian ini adalah (1) berdasarkan deskripsi perbedaan dialek bahasa Sunda di Kecamatan Purbaratu ditemukan perbedaan fonologi berjumlah 82 berian, perbedaan morfologi berjumlah 2 berian, dan perbedaan leksikal berjumlah 186 berian; (2) berdasarkan penghitungan pemakaian tingkat tutur bahasa Sunda menurut UUBS basa lemes di Kecamatan Purbaratu sudah bergeser menjadi basa kasar berjumlah 11,19%, basa sedeng berjumlah 10,69%, basa lemes berjumlah 10,45%, dan Bahasa Indonesia berjumlah 4,35%; dan (3) hasil penghitungan berian bahasa Sunda dialek Tasikmalaya yang termasuk dalam kosakata bahasa Indonesia menunjukkan bahwa dari total 389 berian bahasa Sunda tuturan masyarakat Purbaratu yang ditemukan terdapat 95 kosakata yang termasuk dalam kosakata Bahasa Indonesia. Artinya sebesar 24,42% berian bahasa Sunda dialek Tasikmalaya di Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya termasuk dalam kosakata Bahasa Indonesia.
Kata kunci: sosiodialektologi, variasi bahasa, undak usuk basa Sunda
Variations in language which is based on a wide range of social classes is estimated to occur in District Purbaratu Tasikmalaya. The linguistic phenomenon commonly studied in dialectology sosiolinguistics. Dialectology sosiolinguistics is a blend of two domains, namely science sociolinguistics and dialectology. Observation area as object of research is Sukaasih Village, Village Sukajaya, and Singkup Village. Became the object of this study is that the speech Sundanese Tasikmalaya dialect lemes and used by native speakers or at least have lived for ten years in the District Purbaratu. The aim of this study was to determine and describe (1) the use of Sundanese dialect Tasikmalaya in District Purbaratu Tasikmalaya at the level of phonological, morphological, and a lexicon based on the economic sphere and age, (2) variations in the level of consumption by the railroad said rafter Basa Sunda based economic realm and age, and (3) the percentage of Sundanese dialect Tasikmalaya vocabulary in the district Purbaratu Tasikmalaya entering the Indonesian vocabulary based on the economic sphere and age. The approach used in this study dialectology sosiolinguistics approach, where as the method used in this research is descriptive qualitative method. Techniques used in data collection (1) observation, (2) interview, (3) filling the list of questions, and (4) recording. The findings of this study are (1) based on the description of Sundanese dialect differences in District Purbaratu found differences amounted to 82 providing such phonological, morphological differences of providing such amount to 2, and totaled 186 of providing such lexical differences, (2) calculation based on usage levels by Sundanese lemes said UUBS bases in District Purbaratu already shifted into rough base amounted to 11.19%, basa sedeng totaling 10.69%, basa lemes amounted to 10.45%, and Indonesian amounted to 4.35%, and (3) providing such calculation results Sundanese Tasikmalaya dialects are included in the Indonesian vocabulary showed that of a total of 389 utterances of providing such Sundanese people Purbaratu found that there are 95 vocabulary included in the Indonesian vocabulary. This means that 24.42% of Sundanese dialect of providing such in the district of Tasikmalaya Tasikmalaya Purbaratu included in the Indonesian vocabulary.
Keywords: dialectology sosiolinguistics, language variation, Undak Usuk Basa Sunda
Rancang Bangun Chatbot Konsultasi Zakat Menggunakan Dialogflow Studi Kasus : BAZNAS Kota Pekanbaru
Teknologi chatbot yang efektif dapat diakses melalui gambar, teks, dan suara berkat kemajuan Artificial Intelligence. Chatbot menurunkan rasa penasaran pengguna dan membantu bisnis mengotomatisasi interaksi masyarakat. Di Kota Pekanbaru, pembayaran zakat rendah karena masyarakat tidak tahu tentang zakat dan memiliki akses yang terbatas ke layanan konsultasi Baznas. Konsultasi di Baznas saat ini dilakukan secara manual dan terbatas pada jadwal ustad. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat dan membangun chatbot di aplikasi Telegram yang menggunakan framework Dialogflow. Chatbot ini diharapkan dapat mengatasi masalah konsultasi zakat di Kota Pekanbaru dengan menawarkan layanan yang fleksibel dan mudah diakses tanpa berbicara langsung dengan ustad. Integrasi Chatbot diharapkan membantu masyarakat lebih memahami zakat dan meningkatkan jumlah pembayaran zakat ke Baznas. Hasil pengujian menunjukkan bahwa chatbot ini mendapatkan nilai user acceptance testing sebesar 76
ANALISIS TINGKAT KESEJAHTERAAN NELAYAN MULTIGEAR (JARING UDANG DAN JARING RAMPUS) DI KECAMATAN ROWOSARI, KABUPATEN KENDAL, JAWA TENGAH
Kecamatan Rowosari merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten
Kendal yang sebagian penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan, alat
tangkap yang digunakan oleh nelayan kecamatan rowosari di dominasi oleh alat
tangkap arad. Pada tahun 2015 Pemerintah Kabupaten Kendal melakukan
revitalisasi alat tangkap arad menjadi alat tangkap jaring udang dan jaring rampus.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kesejahteraan nelayan
multigear (jaring udang dan jaring rampus), serta mengetahui kondisi sosial
ekonomi nelayan multigear (jaring udang dan jaring rampus). Analsis tingkat
kesejahteraan yang digunakan adalah BPS (2015) dan NTN (Nilai Tukar
Nelayan). Jumlah responden yang diambil adalah 50 responden. Teknik
pengambilan responden dengan menggunakan metode sensus. Teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan metode wawancara dan observasi
secara langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesejahteraan
seluruh nelayan multigear (jaring udang dan jaring rampus) di Kecamatan
Rowosari, Kabupaten Kendal dengan menggunakan indikator BPS memiliki
interval 37 hingga 40 poin atau termasuk kesejahteraan tinggi. Sedangkan
berdasarkan perhitungan NTN (Nilai Tukar Nelayan) memiliki dengan interval
1,56 hingga 2,28. Yang berarti seluruh responden nelayan memiliki skor NTN >
1, sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh responden nelayan berada pada
tingkat kesejahteraan baik atau indeks yang diterima lebih besar daripada indeks
yang dikeluarkan (surplus)
ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, PERSEPSI KUALITAS, DAN PERSEPSI RISIKO TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MELALUI PERSEPSI NILAI SEBAGAI INTERVENING (Studi Kasus Pada Honda Freed di Kota Semarang )
High population growth and the high mobility of the people and coupled with high car ownership aspirations cause increased competition in the automotive industry. Automotive industry competition increased, causing the Honda Freed products less competitive with other products in the class MPV cars. This study aimed to examine the effect of brand image variables, perceived quality, and perceived risk on purchasing decisions Honda Freed in Semarang through the perception of value as intervening. The total sample of 100 respondent owners and users of the Honda Freed is taken with a convenience / accidental sampling technique. Method of data analysts using path analysis method, the analysis includes: validity, reliability, classic assumption test, linear regression test, t test, F test, test and test Sobel coefficient of determination. The results of path analysis showed that the two independent variables, namely the brand image (0.382) and perceived quality (0.267) has a positive and significant relationship to the intervening variable that is the perception of value. There is one independent variable that has a negative relationship to the intervening variable is the perception of risk (-0.352). Intervening variables such as perceived value has a positive correlation (0.475) and parallel to the dependent variabl
KETERBUKAAN DIRI LAKI-LAKI FEMINIM SEBAGAI REPRESENTASI ANDROGINI DI TikTok (Analisa Wacana Kritis dalam Perspektif Gender Trouble)
This study aims to analyze the self-openness of feminine (androgynous) men in the context of TikTok social media, using a critical discourse analysis approach from a gender trouble perspective. Through the collection and analysis of data from TikTok content activities led by androgynous individuals who express and actualize feminine traits, this study will explore how androgynous openness can influence gender identity construction in the context of digital culture. Taking into account contemporary feminist theories, this study will also examine the power dynamics and resistance of the dialectic of discourse. The method in this study uses an interpretive paradigm with a qualitative approach and the type of research uses content analysis. The research subjects were taken through TikTok social media using purposive research subject determination methods and data analysis techniques using Sara Mills' critical discourse analysis model. The theory used in this study is queer theory by Judith Butler. The results of this study illustrate the self-openness of feminine (androgynous) men on social media TikTok plays an important role in expanding the discourse on gender and identity. Through their content (fashion stylists, beauty content, skincare reviewers and influencers), they help expand and drive awareness of gender diversity and present more inclusive representation in the realm of social media. However, there are still major challenges faced, including the rejection of some societies that are still strong on conventional gender. So that gender diversity (fluid-neutral gender) becomes a dynamic of society in understanding a more expressive identity, especially in androgynous fashion
Pengaruh efikasi diri terhadap kecemasan berbicara di depan umum pada mahasiswa program khusus pengembangan bahasa Arab Fakultas Psikologi Tahun Ajaran 2021/2022 Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
INDONESIA:
Permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini yakni, terkait tingkat efikasi diri dan kecemasan berbicara di depan umum mahasiswa Program Khusus Pengembangan Bahasa Arab Tahun Ajaran 2021/ 2022, dan adakah pengaruh yang diberikan oleh efikasi diri terhadap kecemasan berbicara di depan umum pada mahasiswa tersebut. Sehingga tujuan dalam penelitian ini adalah untuk membuktikan terkait pengaruh yang diberikan oleh efikasi diri terhadap kecemasan berbicara di depan umum pada mahasiswa Program Khusus Pengembangan Bahasa Arab Fakultas Psikologi Tahun Ajaran 2021/2022 Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan penskalaan likert. Populasi dalam penelitian ini merupakan mahasiswa PKPBA Fakultas Psikologi tahun ajaran 2021/ 2022 dengan jumlah 258 mahasiswa. Kemudian diambil sampel dengan teknik random sampling dan menggunakan rumus slovin sehingga mendapatkan 71 mahasiswa. Di Dalam penelitian ini menggunakan Skala efikasi diri yang untuk mengukur tingkat efikasi diri menggunakan general self efficacy scale yang aspeknya berdasarkan apa yang dikemukakan oleh Bandura (1997) dan skala kecemasan berbicara di depan umum menggunakan skala yang aspeknya berdasarkan apa yang dikemukakan oleh Rogers (2008).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa efikasi diri memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap kecemasan berbicara di depan umum. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, mahasiswa PKPBA Fakultas Psikologi tahun ajaran 2021/2022 Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang memiliki tingkat kecemasan berbicara di depan umum sedang menuju tinggi dan juga memiliki tingkat efikasi diri yang sedang menuju rendah. Sumbangan efektif yang diberikan efikasi diri terhadap kecemasan berbicara di depan umum sebesar 67.7% dengan pengaruh yang diberikan sebesar -0.823 sehingga semakin tinggi tingkat efikasi diri pada mahasiswa maka semakin rendah tingkatan kecemasan berbicara di depan umum pada mahasiswa
ENGLISH:
The problems contained in this study are related to the level of self-efficacy and public speaking anxiety for students of the special program for Arabic language development for the academic year of 2021/ 2022, and is there any effect that self-efficacy has on public speaking anxiety in these students. So the purpose of this study is to prove the effect that self-efficacy has on public speaking anxiety in students of the special program for Arabic language development, faculty of psychology academic year 2021/ 2022 Maulana Malik Ibrahim State Islamic University of Malang.
The research method used in this research is to use a quatitative approach with data collection techniques using Likert scale. The population in this study were PKPBA students of the faculty of psychology for the academic year 2021/ 2022 with a total 258 students. Then the sample was taken using random sampling technique and using the slovin formula to get 71 students. In this study, the self-efficacy scale is used to measure the level of self-efficacy using a general self-efficacy scale whose aspects are based on what was stated by Bandura (1997) and a scale of public speaking anxiety using a scale whose aspects are based on what was stated by Roger (2008).
The results showed that self-efficacy had a significant negative effect on public speaking anxiety. Based on the results of research conducted, PKPBA students of the Faculty of Psychology for the 2021/2022 academic year, Maulana Malik Ibrahim State Islamic University Malang, have a moderate to high level of public speaking anxiety and also a low level of self-efficacy. The effective contribution given by self-efficacy to public speaking anxiety is 67.7% with an effect of -0.823 so that the higher the level of self-efficacy in students, the lower the level of anxiety in public speaking in students
ARABIC:
ترتبط المشكلات الواردة في هذه الدراسة بمستوى الكفاءة الذاتية والقلق من التحدث أمام الجمهور لدى طلبة البرنامج الخاص لتطوير اللغة العربية للعام الدراسي 2021/2022 ، وهل هناك أي تأثير للكفاءة الذاتية على الجمهور. قلق التحدث عند هؤلاء الطلاب. لذا فإن الغرض من هذه الدراسة هو إثبات تأثير الكفاءة الذاتية على قلق التحدث أمام الجمهور لدى طلاب البرنامج الخاص لتنمية اللغة العربية ، كلية علم النفس ، العام الدراسي 2021/2022 ، جامعة الولاية الإسلامية مولانا مالك إبراهيم مالانج.
طريقة البحث المستخدمة في هذا البحث هي استخدام نهج كمي مع تقنيات جمع البيانات باستخدام مقياس ليكرت. كان المجتمع في هذه الدراسة من طلاب PKPBA في كلية علم النفس للعام الدراسي 2021/2022 بإجمالي 258 طالبًا. ثم تم أخذ العينة بطريقة أخذ العينات العشوائية واستخدام معادلة للحصول على 71 طالب وطالبة. في هذه الدراسة ، يتم استخدام مقياس الكفاءة الذاتية لقياس مستوى الكفاءة الذاتية باستخدام مقياس الكفاءة الذاتية العام الذي تستند جوانبه إلى ما ذكره باندورا ومقياس قلق التحدث أمام الجمهور باستخدام مقياس الجوانب تستند إلى ما ذكره روجرز
أظهرت النتائج أن الكفاءة الذاتية كان لها تأثير سلبي معنوي على قلق التحدث أمام الجمهور. بناءً على نتائج البحث الذي تم إجراؤه ، فإن طلاب PKPBA في كلية علم النفس للعام الدراسي 2021/2022 ، مولانا مالك إبراهيم جامعة ولاية مالانج الإسلامية ، لديهم مستوى متوسط إلى مرتفع من القلق من التحدث أمام الجمهور ومستوى منخفض من الكفاءة الذاتية . المساهمة الفعالة التي تقدمها الكفاءة الذاتية للقلق من التحدث أمام الجمهور هي 67.7٪ بتأثير -0.823 بحيث أنه كلما ارتفع مستوى الكفاءة الذاتية لدى الطلاب ، انخفض مستوى القلق في التحدث أمام الجمهو
- …