19 research outputs found

    PENGARUH VARIASI ANYAMAN SERAT CANTULA (AGAVE CANTULA ROBX) TERHADAP PERILAKU LENTUR PADA POLYMER MODIFIED MORTAR (PMM)

    Get PDF
    Beton adalah material yang digemari dalam dunia konstruksi, namun bangunan dengan material beton dapat mengalami kerusakan berdasarkan banyak faktor, sehingga TRC yang tersusun dari material mortar polimer dengan tekstil digunakan sebagai material perkuatan dan perbaikan pada material beton. Serat Cantula merupakan serat alami yang memiliki kemampuan mekanik yang tinggi sehingga dapat digunakan sebagai material tekstil untuk perkuatan dan perbaikan beton. Pada penelitian ini dikaji tentang kapasitas lentur, keuletan, daktilitas, dan kekakuan polymer modified mortar yang ditambah anyaman serat cantula. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, dimana penelitian ini dilakukan di Laboratorium Bahan dan Laboratorium Struktur Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik UNS, serta Laboratorium Material Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik UNS. Benda uji yang digunakan dalam pengujian bending memiliki ukuran panjang 250 mm, lebar 50 mm, dan tinggi 10 mm. Anyaman serat cantula yang digunakan sebagai perkuatan memiliki rongga 10 mm × 20 mm dan 5 mm × 20 mm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan anyaman serat cantula pada polymer modified mortar sebagai perkuatan dapat meningkatkan nilai keuletan dan daktilitas secara signifikan, sedangkan untuk nilai kapasitas lentur dan kekakuan terjadi peningkatan yang relatif kecil

    Pengujian Karakteristik Perpindahan Panas Dan Faktor Gesekan Pada Penukar Kalor Pipa Konsentrik Dengan Sisipan Pita Terpilin Berlubang

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan untuk menguji karakteristik perpindahan panas dan faktor gesekan pada penukar kalor pipa konsentrik saluran annular dengan sisipan pita terpilin klasik dan sisipan pita terpilin berlubang. Seksi uji berupa penukar kalor pipa konsentrik satu laluan dengan pipa dalam dan pipa luar terbuat dari aluminium. Dimensi pipa luar; diameter luar 21,87 mm dan diameter dalam 20,67 mm, dan dimensi pipa dalam; diameter luar 15,84 mm dan diameter dalam 14,34 mm. Panjang penukar kalor 2.000 mm dan jarak pengukuran penurunan tekanan di pipa dalam 2.010 mm. Aliran di pipa dalam dan di annulus adalah berlawanan arah. Fluida kerja yang digunakan adalah air panas di pipa dalam dimana temperatur masukannya dipertahankan pada 60oC, dan air dingin di annulus dengan temperatur masukan pada ± 28oC. Sisipan pita terpilin klasik dan sisipan pita terpilin berlubang masing-masing dengan nilai rasio pilinan 4,0 terbuat dari bahan aluminium strip dengan tebal 0,76 mm, lebar 12,61 mm yang dipuntir membentuk pilinan dengan panjang pitch sebesar 50,35 mm. Sisipan pita terpilin berlubang divariasi dengan diameter lubang berturut-turut sebesar 4 mm dan 6,5 mm, dimana jarak antar pusat lubang sebesar 4 cm. Sisipan pita terpilin dipasang di pipa dalam dari penukar kalor pipa konsentrik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada bilangan Reynolds yang sama, penambahan sisipan pita terpilin klasik dan sisipan pita terpilin berlubang dengan diameter lubang 4 mm dan 6,5 mm di pipa dalam menaikkan bilangan Nusselt rata-rata berturut-turut sebesar 79,20%, 68,7% dan 57,8% dari pipa dalam tanpa sisipan pita terpilin (plain tube). Pada daya pemompaan yang sama, bilangan Nusselt rata-rata di pipa dalam dengan penambahan sisipan pita terpilin berlubang dengan diameter 6,5 mm menurun sebesar 1,62%, sedangkan penambahan sisipan pita terpilin berlubang diameter 4 mm dan sisipan pita terpilin klasik berturut-turut menaikkan bilangan Nusselt rata-rata sebesar 3,2% dan 5,84% dari plain tube. Pada bilangan Reynolds yang sama, nilai faktor gesekan rata-rata di pipa dalam dengan penambahan sisipan pita terpilin klasik dan sisipan pita terpilin berlubang dengan diameter lubang 4 mm dan 6,5 mm berturut-turut meningkat sebesar 339,25%, 298,49% dan 269,6% dari plain tube. Pada daya pemompaan yang sama, faktor gesekan rata-rata di pipa dalam dengan penambahan sisipan pita terpilin klasik dan sisipan pita terpilin berlubang dengan diameter lubang 4 mm dan 6,5 mm berturut-turut meningkat sebesar 485,39%, 416,48 % dan 362,72% dari faktor gesekan plain tube

    IMPLEMENTASI INTERNATIONAL SAFETY MANAGEMENT CODE (ISM CODE) GUNA MENINGKATKAN KESELAMATAN CREW DI ATAS KAPAL MV. KARTINI SAMUDRA

    Get PDF
    ABSTRAK Tri Istanto, 52155582 N, “Implementasi International Safety Management Code (ISM Code) Guna Meningkatkan Keselamatan Crew di Atas Kapal MV. Kartini Samudra”. Program Diploma IV jurusan Nautika Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang. Pembimbing materi (I): Capt. I Kadek Laju, S.H., M.M. Pembimbing metodologi dan penulisan (II): Yustina Sapan, S.ST., M.M. Keselamatan merupakan satu bagian terpenting dalam pengoperasian kapal pada umumnya. Keselamatan dalam hal ini meliputi kapal, awak kapal, muatan dan lingkungan alam laut. Semua akan berjalan dengan baik apabila implementasi ISM Code berjalan dengan baik juga, tetapi dalam implementasi ISM Code terdapat berbagai kendala yang kemudian dirumuskan dalam beberapa permasalahan, adapun permasalahannya adalah bagaimana implementasi ISM Code di atas kapal dan faktor-faktor yang menghambat implementasi ISM Code di atas kapal. Menurut landasan teoritis dan aturan-aturan yang mengatur keselamatan kerja di atas kapal yaitu : International Safety Management Code (ISM CODE) , mengenai manajemen keselamatan bagi pelaut. Badan Diklat Perhubungan, mengenai petunjuk tentang alat keselamatan dan kegunaannya. Ditinjau dari bidang lapangan, tanggung jawab nahkoda juga berperan penting untuk memantau dan mengawasi implementasi ISM Code di atas kapal MV. Kartini Samudra yang melaksanakan tugas dan tanggung jawab pelaksanaan dilapangan. Beberapa metode pengumpulan data dalam penelitian yaitu observasi, interview, study kepustakaan, dokumentasi dan cara analisa data. Penelitian dilakukan di atas kapal MV. Kartini Samudra. Hasil penulis melakukan penelitian bahwa faktor-faktor yang menghambat implementasi ISM Code di atas kapal MV. Kartini Samudra, yaitu faktor sumber daya manusianya dalam hal ini meliputi kurangnya kedisiplinan dan kesadaran crew kapal terhadap prosedur keselamatan di kapal, yang dapat menyebabkan kecelakaan tcrhadap crew kapal itu sendiri. Faktor kedua adalah kurangnya familiarisasi terhadap crew baru terutama mengenai keselamatan dan peranan perusahaan dalam implementasi ISM Code. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa implementasi ISM Code di kapal MV. Kartini Samudra belum berjalan dengan baik. Penulis mengajukan beberapa saran untuk direalisasikan, yaitu meningkatkan kedisiplman dan kesadaran crew kapal terhadap keselamatan, mengadakan familiarisasi terhadap crew baru dan peranan perusahaan terhadap implementasi ISM Code. ABSTRACT Tri Istanto, 52155582 N, “The Implementation of International Safety Management Code (ISM Code) to Improve the Safety of The Crews In MV. Kartini Samudra”. Thesis of IVth Diploma Nautical Study Program, Merchant Marine Polythecnic of Semarang. Counselor (I): Capt. I Kadek Laju, S.H., M.M. Counselor (II): Yustina Sapan, S.ST., M.M. Safety is one of the important part on the ship operation. The safety include vessel, crews, cargoes and the ocean. All will be well if ISM Code applicated well also, but in the implementation of ISM Code there is some problem which them formulated in the research questions. The research questions is how far the implementation of ISM Code on board and factors that hinder the implementation of the ISM Code on board. According of the theory from the rules that arranged the work safety on the ship, that are:International Safety Management Code (ISM Code) about safey management for sailor. Observation from real condition, responsibility Master has important role to keep and control the implementation of ISM Code in MV. Kartini Samudra. Some method collect the data there are observation, interview, document study, documentation and file analysis. Observation did on MV. Kartini Samudra. The result of the study that ISM Code not implemented well because many factors, there are: The first is human resources factor include less of discipline and awareness ship crews to the safety procedure on the ship that can make accident to the crews it self. The second factor is familiarization to the new crew especially about safety and supported from company about the implementation of ISM Code. The result of the study can concluded that ISM Code not implemented well on MV. Kartini Samudra. Writer submit some advice for a realization. There are: Increase the discipline and the awareness of the ship crew to the safety procedure, make familiarization and training about safety to the new crew and support of company about the implementation of ISM Code

    Pengujian Karakteristik Perpindahan Panas dan Penurunan Tekanan dari Sirip-Sirip Pin Diamond Susunan Segaris dalam Saluran Segiempat

    Get PDF
    This research was conducted to investigate the characteristics of heat transfer and pressure drop as well as the thermal performance of diamond pin fin array in the rectangular channel which air was passed through it as coolant fluid. The pin fins were arranged in inline manner. Dimension of base plate in which pin fins attached was 150 mm x 200 mm x 6.5 mm. The average temperature of base plate surface was kept constant at 60oC. Pin fins were made of duralumin having the dimension of  75 mm of height, its sides 12.7 and 12.7 mm respectively, and the distance inter-fin picth in the spanwise direction was kept constant at Sx/D = 2.95. The parameters of this research were Reynolds number (Re) 3,123 – 37,847 based on averaged inlet air velocity and hydraulic diameter, and the distance between the inter-fin pitch in the streamwise direction (Sy/D = 1.97 – 3.94). The research result  shown that increasing Reynolds and decreasing the distance Sy/D increased Nusselt number, that means increased heat transfer rate where it reach maximum at Sy/D = 2.36. The values of pressure drop (DP) and friction factor (f) decreased with increasing Sy/D. The value of the thermal performances (h) varied between 0.77 – 1.22. At Sy/D = 1.97 for Re > 25,000, and Sy/D = 3.94 for all values of Re, the values of h were less than 1, i.e. the used of diamond pin fin would cause an energy loss rather than gain. The net energy gain (h was greater than 1) was only at Sy/D = 1.97 for Re < 18,830, Sy/D = 2.36 for Re < 25,000 and at Sy/D = 2,95 for Re < 3,150. Increasing Reynolds number would decrease the thermal performance (h) for all Sy/D. A net energy gain up to 22% was achieved for Sy/D = 2.36 and Re = 3,123. Keywords: diamond pin fin, Reynolds number, friction factor, thermal performanc

    RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL PEMAKAIAN LAMPU BERBASIS ARDUINO (STUDI KASUS LABORATORIUM KOMPUTER FAKULTAS TEKNIK)

    Get PDF
    Energi listrik merupakan energi yang sangat dibutuhkan. Energi listrik memegang peranan penting dalam pengembangan pembangunan ekonomi seiring dengan pertumbuhan perekonomian nasional. Laboratorium Komputer Fakultas Teknik Universitas Islam Kuantan Singingi ini dalam pengendalian alat-alat listrik khususnya lampu masih menggunakan saklar yang secara manual dalam menghidup dan mematikan lampu sehingga lampu pada laboratorium komputer Fakultas Teknik Universitas Islam Kuantan Singingi ini sering tidak dimatikan pada waktu tidak ada orang didalam ruangan ataupun pada malam harinya. Bahkan lupa dalam mematikannya sehingga untuk kembali lagi ke Laboratorium ini tidak memungkinkan karena berada jauh dari tempat tinggal karyawan yang ada dan juga dalam pencahayaan lampu pada waktu siang hari yang terang dan pada malam hari yang begitu gelap tetap sama. Sehingga ini akan menyebabkan terjadinya kurang efektifnya pengunaan energi listrik yang ada pada Laboratorium Komputer ini. Untuk membangun sebuah sistem yang dapat mengatur intesitas cahaya serta nyala dan padamnya lampu sehingga lebih efektif dan efisien. Agar lebih terkontrol dalam menghidupkan dan mematikan lampu pada ruangan laboratorium. Berdasarkan sistem yang sudah dibangun menghasilkan sistem yang dapat mengatur intesitas cahaya serta nyala dan padamnya lampu sehingga lebih efektif dan efisien dalam pengunaan lampu pada ruangan laboratorium Komputer Fakultas Teknik Universitas Islam Kuantan Singingi. Dapat mengontrol dalam menghidupkan dan mematikan lampu pada ruangan laboratorium Komputer Fakultas Teknik Universitas Islam Kuantan Singingi

    Karakteristik Perpindahan Panas Dan Penurunan Tekanan Sirip-sirip Pin Silinder Tirus Susunan Segaris Dan Selang-seling Dalam Saluran Segi Empat

    Full text link
    This research was conducted to investigate the characteristics of heat transfer and pressure drop of tapered cylindrical pin fins array in the rectangular channel. The pin fins were arranged either inline or staggered. The average temperature of base plate surface was kept constant at 60oC. Pin fins were made of duralumin having the dimension of 75 mm of height, base and tip diameter 12.7 and 7 mm respectively, and the distance inter-fin pitch in the spanwise direction, Sx/D, was kept constant at 2.95. The parameters of this research were Reynolds number 3,100 – 39,200 for the inline array and 3,095 – 37,741 for the staggered array based on averaged inlet air velocity and hydraulic diameter, and the distance between the inter-fin pitch in the streamwise direction, Sy/D, was varied at 1.97, 2.36, 2.95, and 3.94. The research result shows that for both fin arrangements increasing Reynolds number and decreasing the distance Sy/D increases Nusselt number, that means increases heat transfer rate where it reaches maximum at Sy/D = 2.36. The values of pressure drop (P) and friction factor (f) decreases with increasing Sy/D

    Sistem Pakar Penentuan Perawatan Jenis Rambut Dengan Metode Case Based Reasoning dan Algoritma Nearest Neighboor Berbasis Web (Studi Kasus : Laven’s Salon Merauke)

    Get PDF
    Kecantikan diartikan sebagai keindahan atau sifat yang disukai oleh orang lain atau membuat orang lain mengaguminya baik dalam bentuk fisik terutama pada&nbsp; rambut. Perawatana rambut&nbsp; merupakan&nbsp; kegiatan untuk memelihara dan menjaga rambut dan memperbaiki serta melakukan penyesuaian dikarnakan rambut merupakah mahkota wanita. Dalam&nbsp; melakukan perawatan tersebut mereka banyak menggunakan produk kecantikan yang dimaksudkan untuk mendapatkan suatu penampilan rambut yang sehat. Kecantikan membutuhkan perawatan, pelanggan masih bingung dengan kondisi dan perawatan apa yang cocok bagi dirinya. Laven’s salon di kota Merauke melayani pelanggan pada perawatan rambut. Sistem yang diusulkan untuk melakukan perawatan profesional adalah dengan menyediakan sistem pakar yang memberikan rekomendasi produk dan pelayanan bagi kondisi pelanggan. Metode Case Based Reasoning (CBR). Case Base Reasoning (CBR) adalah metode yang membandingkan kasus baru atau biasa disebut target case dengan kasus yang sudah ada atau biasa disebut source case, yang menentukan nilai similaritas atau nilai kedekatan basis kasus di atas 70% Penelitian ini menghasilkan sistem CBR untuk diagnosis Kondisi Rambut dengan memperhitungkan kedekatan antara permasalahan baru dan kasus lama berdasarkan fitur gejala dengan mengakomodasi bobot fitur kasus dan tingkat keyakinan. Penelitian sistem pakar penentuan jenis perawatan rambut dengan metode case base reasoning dan algoritma nearest neighbor berbasis web (studi kasus : laven’s salon merauke) menghasilkan pengujian terhadap data uji Kondisi Rambut menunjukkan bahwa dengan nilai treshold similaritas global sebesar 70, Aplikasi yang dapat menentukan jenis perawatan pada rambut dengan akurasi sebesar 80

    Pengaruh Jenis Humidifier (Spray Humidifier dan Pad Humidifier)Terhadap Produktivitas Unit Desalinasi Berbasis Pompa Kalor Dengan Menggunakan Proses Humidifikasi dan Dehumidifikasi

    Get PDF
    This research examined the effect of the use of spray humidifier and pad humidifier on the productivity of a desalination unit based heat pump with using humidification and dehumidification process. In spray humidifier there were 5 pieces of sprinklers for spraying sea water. In pad humidifier, sea water was distributed evenly over the top by means of sea water flowing through perforated pipes that have been placed on pad humidifier. Tested the effect of sea water volumetric flow rate, air velocity and sea water temperature which was fed to spray humidifier and pad humidifier on the fresh water production resulted from desalination unit.The research result showed that the production of fresh water increased with the increase in the sea water volumetric flow rate, air velocity, and sea water temperature, this applies to the use of spray humidifier or pad humidifier in the desalination unit.On testing of the effect of the sea water volumetric flow rate, air velocity, and sea water temperature, the performance of spray humidifier and pad humidifier was equal in the production of fresh water, when the ratio of sea water mass flow rate to air mass flow rate of 1.34, 1.3 and 1.3, respectively.Keywords : dehumidification,desalination, humidification, pad humidifier, spray humidifie

    Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Karya Yusuf Mansur

    Get PDF
    Every human will face all problems. Therefore, reading the book about the story of life problems with the solution is a step to be able to know the science of survival in life. As a believer, one of the books worth reading is a religious book. Religious books contain religious messages and positive values for Islamic education. Therefore, books with religious genre can be one of the media in the world of Islamic education. One of the writers who took the genre of religion and motivation that is Yusuf Mansur. His works are phenomenal and down to earth in Indonesian society. Based on the above background, the formulation of the problem in this thesis refers to the thinking of what kind of Islamic education has been poured by Yusuf Mansur in his works. The aim of this research is to contribute positively and constructively to the world of education, especially for the development of Islamic education values through the utilization of books. In addition, in order to take lessons to live in everyday life. This type of research includes literature research, which uses the method of documentation, and uses descriptive-analytic for analysing data. The results of the study show that Yusuf Mansur poured his thoughts related to Islamic education includes about: Aqidah Education, Worship Education, Morals Education, Muamalah Education, Fikih Education, and Education Al-Qur'an. Of the six scopes that have been submitted in accordance with aspects of the values of Islamic Education. The thought of Islamic education that has been written by Yusuf Mansur is worthy to be applied in the world of education. In addition, to cover the values aspects of Islamic education, Yusuf Mansur's thinking is also relevant to the curriculum of Islamic Religious Education today
    corecore