13 research outputs found

    Pengembangan Bahan Ajar dengan ScientificApproach melalui Mobile Learning System Mata Kuliah Aljabar

    Full text link
    Penelitian ini berjudul ?óÔé¼?ôPengembangan Bahan Ajar Berkarakter dengan pendekatan scientific melalui Mobile Learning System mata kuliah Aljabar?óÔé¼?Ø.Permasalahan yang muncul dalam penelitian ini adalah ?óÔé¼?ôBagaimana mengembangkanBahan Ajar Berkarakter Dengan Pendekatan Scientific melalui Mobile Learning System Mata Kuliah Aljabar yang valid. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Pengembangan. Perangkat yang dikembangkan adalah Bahan Ajar Berkarakter dengan pendekatan scientific melalui Mobile Learning System mata kuliah Aljabar untuk meningkatkan prestasi belajar mahasiswa yang memenuhi kriteria valid. Prosedur penelitian ini, mengacu pada pengembangan 4D Thiagarajan namun dibatasi sampai 3 tahap yaitu pendefinisian (define), perancangan (design) dan pengembangan (develop). Dari hasil penelitian dapat disimpukan bahwa Bahan Ajar Berkarakter dengan pendekatan scientific melalui Mobile Learning System mata kuliah Aljabartelah valid yang divalidasi oleh ahli , yaitu: (1) validasi ahli materi dengan bilai rat-rata 3,8 (skor maksimal 4). (2) Validasi media dengan rata-rata nilai 3,0 (skor maksimal 4). Dari validasi ahli tersebut nilai rata-rata total adalah 3,4 (skor maksimal 4) sehingga bahan ajar dikatakan baik atau valid. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi dosen untuk mencoba melakukan pengembangan bahan ajar matematika dengan memanfaatkan teknologi yang berupa Mobile Learning Sistem untuk pembelajaran, sehingga akan menambah wawasan bagi dosen maupun mahasiswa

    Pengembangan Bahan Ajar Dengan ScientificApproach Melalui Mobile Learning System Mata Kuliah Aljabar

    Get PDF
    Penelitian ini berjudul ?óÔé¼?ôPengembangan Bahan Ajar Berkarakter dengan pendekatan scientific melalui Mobile Learning System mata kuliah Aljabar?óÔé¼?Ø.Permasalahan yang muncul dalam penelitian ini adalah ?óÔé¼?ôBagaimana mengembangkanBahan Ajar Berkarakter Dengan Pendekatan Scientific melalui Mobile Learning System Mata Kuliah Aljabar yang valid. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Pengembangan. Perangkat yang dikembangkan adalah Bahan Ajar Berkarakter dengan pendekatan scientific melalui Mobile Learning System mata kuliah Aljabar untuk meningkatkan prestasi belajar mahasiswa yang memenuhi kriteria valid. Prosedur penelitian ini, mengacu pada pengembangan 4D Thiagarajan namun dibatasi sampai 3 tahap yaitu pendefinisian (define), perancangan (design) dan pengembangan (develop). Dari hasil penelitian dapat disimpukan bahwa Bahan Ajar Berkarakter dengan pendekatan scientific melalui Mobile Learning System mata kuliah Aljabartelah valid yang divalidasi oleh ahli , yaitu: (1) validasi ahli materi dengan bilai rat-rata 3,8 (skor maksimal 4). (2) Validasi media dengan rata-rata nilai 3,0 (skor maksimal 4). Dari validasi ahli tersebut nilai rata-rata total adalah 3,4 (skor maksimal 4) sehingga bahan ajar dikatakan baik atau valid. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi dosen untuk mencoba melakukan pengembangan bahan ajar matematika dengan memanfaatkan teknologi yang berupa Mobile Learning Sistem untuk pembelajaran, sehingga akan menambah wawasan bagi dosen maupun mahasiswa. Kata Kunci: Bahan Ajar , Pendekatan scientific, Mobile learning system, Aljabar

    Peta Rencana Denah PLTMH Umbulan Desa Pamotan Kecamatan Dampit Kabupaten Malang

    Get PDF
    Peta ini dibuat menggunakan aplikasi AutoCAD dimana sebelumnya dilakukan analisis perhitungan detil yang didasarkan pada survey lapangan secara langsung dan juga data-data sekunder yang dibutuhkan dalam menunjang perhitungan dan analisa. Dari peta ini didapatkan sejumlah informasi terkait letak rencana desain PLTMH di Desa Pamotan Dampit dari tim penyusun. Peta ini merupakan salah satu bagian dari luaran hasil (Feasibility Study) perencanaan dan desain awal Pembangkit Listrik Tenaga Air dengan skala kecil (mikro), yang digunakan pada lokasi Sumber Umbulan Desa Pamotan Kecamatan Dampit Kabupaten Malang

    Pelatihan Penggunaan Database MYSQL Berbasis CMD Kepada Siswa SMA Di Bogor

    Get PDF
    Adapun tujuan Pengabdian Kepada Masyarakat ini tidak hanya sebagai pengenalan ilmu database ke pesantren, tetapi PKM ini bertujuan sebagai pedoman bagi siswa di Al Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School Parung Bogor. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin canggih, kita diharuskan untuk mengikuti teknologi pada era digitalisasi. Permasalahan yang diangkat pada pengabdian ini adalah pengenalan database untuk mengolah data dengan memanfaatkan teknologi yang telah ada solusi yang ditawarkan pada pengabdian ini adalah pembelajaran database menggunakan MySQL berbasis command prompt dengan banyaknya aplikasi yang telah dibuat dan memudahkan pekerjaan manusia dalam menjalankan segala sesuatu. Semakin berkembangnya teknologi informasi ini sangat membantu dalam segala hal dalam bidang apapun yang memiliki manfaat yang sangat banyak. Contohnya dalam pengumpulan data tidak lepas dari penggunaan DBMS (Database Management System). DBMS (Database Management System) yang bertujuan untuk mempermudah dalam hal penyimpanan data maupun dalam hal manipulasi data,  dalam penggunaan DBMS ini cukup kompleks. Oleh karena itu, kami berinisiatif mengajarkan pengetahuan tentang cara membuat database menggunakan MySQL berbasis command prompt kepada para siswa SMU Al Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School Parung Bogor. Adapun nantinya yang akan diajarkan adalah membuat database, menghapus database, mengupdate database dan memasukan data kedalam database dengan perintah yang ada pada MySQL. Diharapkan dari pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini peserta dapat meningkatkan kemampuan dalam memanfaatkan teknologi khususnya dalam membuat database mnggunakan MySQL. Kata-kata kunci: Pengenalan basis data, MySQL berbasis command prompt, Mengolah basis data

    STUDI TINGKAH LAKU IKAN TERHADAP PROTOTYPE AUTO-LION (SKALA LABORATORIUM) Study of Fish Behavior with AUTO-LION Prototype, (Laboratorium Scale)

    Get PDF
    AUTO-LION is a FADs innovation with a light attractor that can be activated automatically, so it can help fishermen to increase their effectiveness in fish catching, whether day or night. Study of fish behavior need to do to know the success of fishing gear and grade of fish anxiety to response that was given. Fish behavior is fish movement and fish response to the existing situation in the environment. Fish behavior can be influenced by the changes that occur in the waters and the kebiaaan fish. In the fishing coastal, fish can be attracted to fish-collecting equipment used as aids. The fish collection tool is a fishing aids that placed in the waters to attract the attention of the fish, so the fish gather in the area and facilitate the fishermen in the fishing operation. The use of light atractors is considered to be able to assist the fishing process, especially the lights used at night. The purpose of this study is to determine the number of fish approaching and the average response time of fish to the different treatment that is on FADs, light, and prototype AUTO-LION (combination of rumpon and light). The method used in this research is experimental fishing method with indication of fish response time when observation. The results of observation on the average of the approaching fish have differences in each treatment given. There was a difference (sign <0.05) indicating that the behavior of fish with the treatment of the average number of fish approaching, and no difference (sign> 0.05) time of fish to approach when treated. The average interest of the closest approaching fish is the combination of FADs with light.Keywords: AUTO-LION, FADs, light, fishABSTRAKAUTO-LION (Automatic Lighting Rumpon) merupakan inovasi rumpon dengan atraktor cahaya yang dapat aktif secara otomatis sehingga dapat membantu nelayan untuk meningkatkan efektivitas dalam penangkapan, baik siang maupun malam hari. Studi mengenai tingkah laku ikan perlu dilakukan untuk mengetahui keberhasilan alat dan tingkat ketertarikan ikan terhadap respon yang diberikan. Tingkah laku ikan merupakan pergerakan ikan dan respon ikan terhadap keadaan yang ada pada lingkungannya, dapat dipengaruhi oleh adanya perubahan yang terjadi pada perairan dan kebiasaan ikan. Dalam dunia penangkapan, ikan dapat tertarik dengan alat pengumpul ikan yang digunakan sebagai alat bantu. Alat pengumpul ikan adalah suatu alat bantu yang diletakan di perairan untuk menarik perhatian ikan, sehingga ikan berkumpul di daerah tersebut dan memudahkan nelayan dalam operasi penangkapan. Penggunaan atraktor cahaya dianggap mampu membantu proses penangkapan ikan di malam hari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode experimental fishing dengan indikasi waktu respon ikan saat mendekati alat di setiap perlakuan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah ikan yang mendekat dan rata-rata waktu respon ikan terhadap perlakuan yang berbeda yaitu pada rumpon, cahaya, dan prototype AUTO-LION (kombinasi rumpon dan cahaya). Hasil pengamatan terhadap rata-rata ikan yang mendekat memiliki perbedaan di setiap perlakuan yang diberikan.  Terdapat perbedaan (sign < 0,05) yang menunjukan bahwa tingkah laku ikan dengan adanya perlakuan terhadap rata-rata jumlah ikan yang mendekat, dan tidak terdapat perbedaan (sign > 0,05) waktu ikan untuk mendekat saat diberi perlakuan. Ketertarikan rata-rata ikan yang mendekat tertinggi adalah kombinasi rumpon dengan cahaya.Kata kunci: AUTO-LION, ikan, cahaya, rumpo

    KONSEP MULTIKULTURALISME ABDURRAHMAN WAHID DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENDIDIKAN ISLAM MULTIKULTURAL

    Get PDF
    AHMAD IRKHAM SAPUTRO. Konsep Multikulturalisme Abdurrahman Wahid Dan Implikasinya Terhadap Pendidikan Islam Multikultural. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2019. Latar belakang masalah pada penelitian ini adalah kemajemukan yang dimiliki bangsa Indonesia meniscayakan dua wajah bagi kekuatan sebuah bangsa, satu sisi berpotensi konstruktif dan pada sisi lain menyimpan energi destruktif. Upaya mencari strategi guna membingkai kemajemukan tersebut sangat diperlukan guna mempersatukan dan meminimalisir adanya perselisihan dalam perbedaan tersebut. Salah satu cara yang ditempuh untuk meningkatkan persatuan adalah melalui pendidikan Islam dengan mengkaji pemikiran multikulturalisme Abdurrahman Wahid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep multikulturalisme Abdurrahman Wahid dan implikasinya terhadap Pendidikan Islam multikultural. Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka (library research). Penelitian ini bersifat deskriptif-analitis, yaitu mendeskripsikan keberadaan makna yang tersirat, kemudian diuraikan secara teratur seluruh konsep yang ada relevansinya dengan pembahasan. Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan historis-filosofis, yaitu pendekatan yang dilakukan dengan cara melihat konteks sejarah yang berkaitan dengan waktu dan kondisi sosial pada masa lampau, kemudian dirumuskan secara jelas hakekat yang mendasari konsep-konsep pemikiran Abdurrahman Wahid tentang multikulturalisme. Hasil penelitian menunjukan bahwa; pertama, pemikiran multikulturalisme Abdurrahman Wahid didasarkan pada beberapa nilai pokok, yaitu: nilai universalisme Islam, pribumisasi Islam, kesadaran akan adanya perbedaan, penghargaan terhadap Hak Asasi Manusia (HAM), penanaman sikap pluralistik, dan reaktualisasi ajaran-ajaran normatif di dalam Islam terhadap budaya di Indonesia. Kedua, implikasi terhadap pendidikan Islam multikultural dapat dilihat dalam aspek materi, guru, peserta didik dan model pembelajaran. Materi yang dikembangkan dalam multikulturalisme Abdurrahman Wahid mengandung nilai persamaan derajat, nilai demokrasi substansial, dan nilai kesetaraan gender. Guru yang mengembangkan nilai-nilai multikulturalisme adalah guru yang membebaskan dan memerdekakan sekaligus menjadi contoh untuk bersikap plural, toleran, inklusif, dan menghargai perbedaan. Sedangkan peserta didik dipandang sebagai individu yang memiliki potensi untuk berpikir kritis dan memiliki kepedulian sosial. Bebas berpendapat dan xi bereksplorasi untuk menemukan pengetahuan dengan bahasanya sendiri tanpa ada paksaan. Adapun model pembelajaran yang dapat digunakan yaitu model pembelajaran kontekstual, bermain peran, dialogis, pembelajaran langsung, pembelajaran berpusat siswa, dan pembelajaran kooperatif. Jenis multikulturalisme Abdurrahman Wahid adalah multikulturalisme kosmopolitan dengan visi pribumisasi islam, ideologi kebangsaan, dan integrasi sikap kebangsaan dan nilai kultura

    KONSEP PENDIDIKAN ISLAM MULTIKULTURAL (STUDI KOMPARASI PEMIKIRAN KH. ABDURRAHMAN WAHID DAN SAYYID MUHAMMAD AL MALIKI)

    Get PDF
    The background to the problem in this research is that the plurality of a nation necessitates two faces for the nation's strength, one side has the potential to be constructive and on the other hand holds destructive energy. Efforts to find strategies to frame this plurality are needed to unite and minimize disputes over these differences. One of the ways taken to increase unity is through Islamic education by examining KH's multicultural thinking. Abdurrahman Wahid and Sayyid Muhammad Al-Maliki. This study aims to determine the concept of multicultural Islamic education from a comparative study of thoughts between KH. Abdurrahman Wahid and its implications in multicultural Islamic Education. This type of research islibrary research. This research is descriptive-analytical in, namely describing the existence of implied meanings, then explaining regularly all concepts that are relevant to the discussion. The approach used in this study is a historical-philosophicalapproach, namely an approach that is carried out by looking at the historical context related to time and social conditions in the past, then clearly formulating the essence underlying the concepts of multicultural Islamic education from KH's thoughts. Abdurrahman Wahid and Sayyid Muhammad Al Maliki. The research results show that; first, Abdurrahman Wahid's concept of multiculturalism is based on several main values, namely: the value of Islamic universalism, the indigenization of Islam, awareness of differences, respect for human rights (HAM), instilling a pluralistic attitude, re-actualization of normative teachings in Islam. Meanwhile, Sayyid Muhammad Al Maliki's concept of multiculturalism is based on: non-discriminatory social equality, tolerance in accepting cultural diversity and patterns of interpretation of Al-Quran texts, fighting for minority rights, opening the door of ijtihad for the dynamic and not static progress of Islam. Second, the similarities between KH. Abdurrahman Wahid and Sayyid Muhammad Al-Maliki are: Ahlussunnah wal jamaah religious leaders, moderate (wasathiyyah), and open the door of ijtihad. The differences in the views of the two can be seen from the aspects of the nation state , the defense of minorities, the response to diversity (multiethnicity), tolerance and social equality. Third, the implications for multicultural Islamic education can be seen in the aspects of material, teachers, students and learning models. Material developed in multiculturalism KH. Abdurrahman Wahid and Sayyid Muhammad Al Maliki contain values of equality, substantial democratic values, and values of gender equality

    In vitro anthelmintic activity of aqueous and ethanol extracts of Paraserianthes falcataria bark waste against Haemonchus contortus obtained from a local slaughterhouse in Indonesia

    Get PDF
    Aim: This study was conducted to determine the anthelmintic activity of aqueous and ethanol extracts of Paraserianthes falcataria bark against Haemonchus contortus. Materials and Methods: Ethanol extract of bark (E.E.B.) waste and aqueous extract of bark (A.E.B.) waste of P. falcataria (at concentrations 0, 0.2, 0.4, 0.8, 1, 2.5, and 5%) and albendazole (2 mg/ml) as the positive control were placed in separate Petri dishes (50 mm). Twenty H. contortus worms were placed in Petri dishes and incubated at 37°C for 0.5, 1, 2, 3, 4, 5, 6, and 12 h. Mortality of each worm was ensured by pressing the body of the worm with a pair of tweezers and keeping it in lukewarm water for 5 min before declaring it dead. Mortality is defined as amount of death individuals and time of mortality of each worm was recorded. The parasites were then observed using scanning electron microscopy (SEM) at an accelerating voltage of 15 Kv. Statistical analysis was performed using SPSS 21.0 software, two-way ANOVA followed by Tukey's test to detect significant differences (p<0.05). The result was expressed as the mean ± standard deviation. Results: The E.E.B. and A.E.B. of P. falcataria contained active compounds, such as tannin, alkaloid, flavonoid, saponin, steroid, and triterpenoid. E.E.B. had a higher content of phenol, while A.E.B. had a higher content of flavonoid. In this study, P. falcataria showed a significant effect (p=0.00) on H. contortus in vitro. E.E.B. (0.8%) was able to exterminate H. contortus completely after 6 h, more effective than A.E.B. (5%) while the positive control requires (2 mg/ml) after 2 h. SEM analysis of the worm treated with E.E.B. and A.E.B. showed damaged cuticle structure. Conclusion: The aqueous and ethanol extracts of P. falcataria bark waste demonstrated anthelmintic activity against H. contortus

    Prevalence of gastrointestinal worms in Wonosobo and thin-tailed sheep on the slope of Mount Sumbing, Central Java, Indonesia

    Get PDF
    Aim: This study was conducted to determine the prevalence of gastrointestinal (GI) worms in Wonosobo and thin-tailed sheep from the slope of Mount Sumbing. Materials and Methods: Fecal samples (n=305) were collected directly from the rectum of Wonosobo and thin-tailed sheep during the dry and rainy seasons in Wonosobo Regency, Central Java Province, Indonesia. The presence of GI helminth eggs in the fecal samples was assessed using the modified McMaster egg counting technique. The identification of the eggs or oocysts was done on the basis of their morphology and size. Results: The highest prevalence of GI worms was observed in male thin-tailed sheep (76.47%) during the rainy season, whereas the lowest prevalence was observed in female Wonosobo sheep (47.36%) during the dry season. The types of GI nematodes observed in these two types of sheep were Haemonchus contortus, Ostertagia spp., Trichostrongylus spp., Bunostomum spp., Trichuris spp., and Moniezia spp. The GI worms with the highest prevalence were of Haemonchus spp. and were observed in male thin-tailed sheep. The prevalences of the two types of sheep assessed at an altitude of 1150 m above sea level were higher than those observed at the altitude of 1586 m. The prevalence of clinical and sub-clinical parasites infestation in Wonosobo and thin-tailed sheep in Kwadungan village was significantly different (p<0.05). Conclusion: This study showed that two types of local sheep on the slope of Mount Sumbing are infected with various GI worms during the dry and rainy seasons. The highest prevalence of GI worms was found in thin-tailed sheep at an altitude of 1150 m above sea level during the rainy season, with H. contortus being the most prevalent GI parasites

    Alternative Strategies of Plant Metabolite Secondary “Tannin” for Methane Emissions Reduction on Ruminant Livestock a Reviews of the Last 5 Years Literature

    No full text
    An increasing global population will link the increasing livestock sector contribution to meet food security. Recently, livestock production has encountered great challenges related to excessive methane emissions that have a negative impact on the environment. It requires special attention to the loss of feed energy from the methane gas formation process. Public fretfulness agreed that the gas produced by ruminants is a big factor in the effects of global warming. Alternative the decrease in methane production from ruminants is by utilizing secondary metabolite compounds in plants. These studies are interesting to be continued and explored in an effort to reduce methane production through in vitro and in vivo, because it is proven that there are many types of biological or agro-industrial waste in the world different contents, structures and benefits. This review of the last 5 years related to the utilization of tannin active compounds showed the effect on the reduction of methane production. Condensed tannin (CT) and hydrolyzed tannin (HT) types both play an important role in reducing methane, but CT is widely studied because of its presence which is more commonly found. The concept of tannin utilization still presents its own challenges to focus on the dose of administration, the structure of the tannin itself, the substitution of other ingredients and also includes the types of animals given treatment
    corecore