8 research outputs found

    SISTEM INFORMASI PEMESANAN PENGGUNAAN LAPANGAN FUTSAL BERBASIS WEB (Studi Kasus: Maestro Futsal Madiun)

    Get PDF
    Futsal menjelma menjadi salah satu olah raga yang paling di gemari masyarakat Indonesia. Di zaman modern ini masih banyak tempat futsal yang menggunakan cara booking konvensional seperti pertemuan empat mata, janji melalui telepon, penulisan janji pada kertas, dan lain sebagainya. Untuk itu dalam skripsi ini membuat sistem berbasis web untuk menangani masalah pemesanan lapangan dan pengaturan penjadwalan yang masih dilakukan secara manual di United Futsal Kudus. Sistem ini dibuat menggunakan metode waterfall dengan bahasa pemrograman PHP dan HTML. Tujuan dibuat sistem berbasis web adalah agar pengaturan penjadwalan dapat dilakukan secara terpusat dan mempermudah pengelola stadium melakukan pendataan serta pemesanan lapangan dapat dilakukan secara berbasis web dengan memanfaatkan jaringan Internet yang sudah berkembang pesat. Kata kunci : futsal, pemesanan lapangan futsal, Sitem Informasi, We

    Relationship Between Safety Promotion and Perception of the Use of Personal Protective Equipment (PPE) on Workers at Pt Aneka Gas Industri Region V East Java

    Get PDF
    Context: The behavior of not using personal protective equipment (PPE) is an unsafe decision that can increase the number of work accidents and work-related illnesses in the industrial environment. One of the factors that can influence the behavior of using PPE is individuals’ perception. Perception can be analyzed using a theory called as the Health Belief Model (HBM). Cues to action according to the safety promotion is one component of HBM, which is an external factor that can influence individual’s perception. Hence, this study aims to analyze the relationship between safety promotion and worker’s perception about the use of PPE.This research is a quantitative descriptive study with a cross-sectional design. The samples were chosen based on the slovinformula and obtained a total sample of 87 operating unit workers of various departments at PT. Aneka Gas Industri Region V, East Java. The independent variable in this study is the effectiveness of Safety Promotion. While the dependent variable in this study is the perception of the use of PPE. The data was analyzed using the Chi-Square correlation test.The results show that there is a relationship between the effectiveness of safety promotion and the perception of PPE (p = 0.013). This study concludes that there is a relationship between the effectiveness of safety promotion with the perception of the use of PPE

    Modifikasi Perencanaan Struktur Gedung Ibis Styles Hotel Tanah Abang Jakarta Pusat Dengan Metode Beton Pracetak

    Get PDF
    Sistem pracetak adalah suatu proses produksi suatu elemen struktur bangunan yang dicetak di pabrikasi dimana tempat elemen struktur tersebut akan digunakan satu kesatuan dalam sebuah bangunan di tempat berbeda. Sistem ini memiliki keunggulan berupa mutu yang dapat dipantau, lebih presisi, serta pengerjaannya tidak terpengaruh cuaca karena dipabrikasi dalam pabrik. Tak hanya itu, bentuk struktur gedung yang tipikal juga menjadi keunggulan untuk penggunaan sistem pracetak ini. Agar dapat ditransportasikan, maka perlu diperhatikan kebutuhan tulangan saat pengangkatan. Dan juga agar elemen pracetak dapat terintegrasi dengan baik, maka sambungan haruslah dibuat semonolit mungkin. Sambungan yang tahan terhadap gempa (seismic resistant) dapat menggunakan sambungan basah pada balok dan kolom pracetak dapat menggantikan sambungan monolit biasa [6] sedangkan grouted steel sleeves cocok digunakan untuk sambungan kolom – kolom pada bangunan yang berada di zona gempa [7].cDari hasil analisa yang dilakukan, elemen-elemen pracetak sesuai ketentuan SNI 2847:2013[5]. Kolom digunakan dimensi 80 x 80 cm, balok induk 50/75 cm, dan tebal plat 12 cm dengan overtopping 5 cm. Dengan mempertimbangkan metode agar mudah dikerjakan maka digunakan sambungan dengan campuran antar sambungan mekanik dan basah. Pada sambungan mekanik menggunakan bantuan NMB Splice Sleeve dan BECO Beam shoe yang termasuk mechanical splices tipe 2 menurut peraturan ACI 318-11[1]

    PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, DANA PIHAK KETIGA, LOAN TO DEPOSIT RATIO DAN NON PERFORMING LOAN TERHADAP PERTUMBUHAN KREDIT BANK CENTRAL ASIA PERIODE 2008 -2018

    No full text
    Penelitian ini dilakukan untuk tujuan mengkaji pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Dana Pihak Ketiga (DPK), Loan To Deposit Ratio (LDR), dan Non Performing Loan (NPL) secara simultan dan parsial terhadap pertumbuhan kredit dengan lokus penelitian pada Bank Central Asia pada periode 2008-2018. Desain penelitian yang digunakan dalam peneltian ini adalah metode penelitian deskriptif dan verifikatif, menggunakan data sekunder dari laporan publikasi triwulan Bank BCA periode tahun 2007-2018 yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan DPK, NPL dan LDR berpengaruh positif terhadap pertumbuhan kredit. Kemudian dari hasil uji parsial yang telah dilakukan menunjukkan bahwa ada pengaruh positif antara pertumbuhan DPK terhadap pertumbuhan kredit. Berdasarkan hasil perhitungan dalam penelitian ini, CAR dikeluarkan dari persamaan karena datanya tidak normal. Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam perkembangan pengetahuan khusunya dalam bidang perbankan. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi referensi bagi para praktisi perbankan umumnya, khususnya bagi manajemen Bank BCA dalam mengeluarkan kebijakan terkait dengan penyaluran dana melalui fasilitas kredit

    KORELASI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA (Penelitian Korelasional Pada Pembelajaran Sejarah Kelas XI SMA Negeri 1 Rancaekek Kabupaten Bandung)

    Get PDF
    Latar belakang penelitian ini berangkat dari keresahan peneliti terhadap metode pembelajaran yang dapat membangkitkan kesadaran sejarah pada siswa. untuk membangkitkan kesadaran sejarah maka ingatan siswa tentang peristiwa sejarah harus diperkuat. Dengan ingatan atau kenangan (memory) inilah maka manusia mengenal sejarah dan menaruh perhatian kepada peristiwa-peristiwa dimasa lampau atau sejarah. Mengenai hal itu, terdapat satu metode non-konfensional yang tepat untuk diterapkan yaitu metode pembelajaran mind mapping. Berbagai referensi mengungkapkan bahwa metode pembelajaran ini dapat membantu siswa mengoptimalkan daya ingatnya. Hal itulah yang mendorong penulis untuk melakukan penelitian pendidikan dengan judul “Korelasi Penerapan Metode Pembelajaran Mind Mapping terhadap Hasil Belajar Siswa (Penelitian Korelasional Pada Pembelajaran Sejarah Kelas XI SMA Negeri 1 Rancaekek Kabupaten Bandung)”. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran umum tentang korelasi penerapan metode pembelajaran mind mapping terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran sejarah kelas XI IPS SMA Negeri 1 Rancaekek Kabupaten Bandung. Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa, sedangkan variabel bebasnya (X) adalah metode pembelajaran mind mapping. Variabel X diperluas menjadi 4 sub variabel yaitu jenis kelamin (X1), kemampuan imajinasi (X2), pemikiran kreatif (X3), dan kemampuan asosiasi (X4). Untuk memperoleh gambaran tentang hubungan antar variabel tersebut dilakukan pengukuran disertai analisis data secara statistik dengan menggunakan metode korelasional. Hasil pengolahan data menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan antara sub-variabel X1, X2, dan X3 terhadap variabel Y. Korelasi hanya terdapat pada sub-variabel X4 terhadap variabel Y. Hal ini berarti bahwa tidak terdapat korelasi antara jenis kelamin, kemampuan imajinasi, dan pemikiran imajinasi dengan hasil belajar siswa. Korelasi hanya terdapat pada kemampuan asosiasi. Korelasi antara kemampuan asosiasi dengan hasil belajar siswa adalah korelasi positif (langsung), yang berarti bahwa jika kemampuan asosiasi naik maka hasil belajar siswa naik, atau jika kemampuan asosiasi turun maka hasil belajar siswa turun. Dengan demikian tidak semua sub-variabel metode pembelajaran mind mapping berkorelasi dengan hasil belajar siswa dalam pembelajaran sejarah kelas XI IPS SMA Negeri 1 Rancaekek, sehingga dapat dibuat kesimpulan bahwa penerapan metode pembelajaran mind mapping pada pembelajaran sejarah belum memberikan sumbangan yang nyata dalam proses pembelajaran sejarah. Melalui penelitian ini perlu ditumbuhkan motivasi siswa untuk mengeksplorasi berbagai cara/teknik mencatat materi pelajaran agar materi tersebut mudah dipahami dan diingat kembali oleh siswa dikemudian hari. Selain itu diharapkan guru lebih open minded terhadap berbagai macam metode pembelajaran inovatif dan mencoba untuk menerapkanya saat proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan pada temuan di lapangan tentang prilaku siswa pada saat penelitian, melalui penelitian ini juga direkomendasikan bagi peneliti yang hendak melakukan penelitian tindakan kelas bahwa metode pembelajaran mind mapping dapat dijadikan salah satu cara dalam upaya meningkatkan minat baca siswa

    Laporan Pelaksanaan Magang Di PT Aneka Gas Industri TBK. Sidoarjo 6 Februari – 15 Maret 2019 Perancangan Purwarupa Media Safety Promotion Instruksi Kerja Pengisian Liquid Lorry Tank Berdasarkan Teori P-Process

    Get PDF
    Promosi kesehatan merupakan suatu proses yang memungkinkan setiap individu dapat memegang kendali atas dirinya sendiri dalam rangka meningkatkan kesehatan. Menurut Green dan Kreuter (2005), promosi kesehatan adalah segala bentuk kombinasi upaya pendidikan kesehatan dan intervensi yang terkait dengan kebijakan, ekonomi, politik, dan organisasi, yang dirumuskan untuk memudahkan perubahan perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan. Promosi kesehatan dapat diterapkan dalam berbagai aspek dan tempat. Salah satunya adalah promosi kesehatan di tempat kerja Promosi kesehatan di tempat kerja merupakan suatu upaya untuk memberdayakan individu dan lingkungan di tempat kerja agar mampu mempraktikkan perilaku aman dan sehat. Menjaga perilaku aman merupakan hal yang penting dilakukan, hal ini dikarenakan sebagian besar penyebab kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja di tempat kerja disebabkan oleh perilaku tidak aman (unsafe act). Menurut H.W. Heinrich (1959) dalam Deviani, dkk (2015) mengenai faktor penyebab kecelakaan menunjukkan bahwa penyebab kecelakaan pada umumnya adalah 88% karena faktor manusia (unsafe act), 10% karena faktor kondisi tidak aman (unsafe condition), dan 2% karena faktor lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa factor manusia, khususnya perilaku merupakan faktor tertinggi sebagai penyebab kecelakaan. Perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap suatu rangsangan. Menurut Bloom dalam Notoatmodjo (2007), membagi domain perilaku menjadi 3 bentuk, yaitu pengetahuan, sikap, dan tindakan

    HUBUNGAN SAFETY PROMOTION DENGAN PERSEPSI PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PEKERJA DI PT ANEKA GAS INDUSTRI REGION V JAWA TIMUR

    Get PDF
    Perilaku tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) merupakan faktor unsafe act yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja di lingkungan industri. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perilaku penggunaan APD adalah persepsi. Persepsi dapat dianalisis menggunakan teori Health Belief Model (HBM). Isyarat untuk bertindak berupa safety promotion merupakan salah satu komponen HBM yang merupakan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi persepsi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan safety promotion dengan persepsi penggunaan APD. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan desain cross sectional. Penentuan sampel dilakukan dengan rumus slovin dan didapatkan jumlah sampel sebanyak 87 pekerja unit operasional dari berbagai departemen di PT. Aneka Gas Industri Region V Jawa Timur. Variabel independen dalam penelitian ini adalah karakteristik responden dan efektivitas Safety Promotion. Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini yaitu Persepsi Penggunaan APD. Analisis hasil data pada penelitian ini menggunakan uji korelasi Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden adalah pekerja laki-laki (97,7%) dan berusia >35 tahun (66,7%). Mayoritas responden memiliki tingkat pendidikan menengah (SMA/MA/SMK/MAK) (60,9%) dan mayoritas responden tergolong sebagai pekerja lama yang memiliki masa kerja >3 tahun (98,9%). Safety promotion dinilai telah diterapkan secara efektif oleh 70 (80,5%) responden. Mayoritas responden memiliki persepsi positif dalam penggunaan APD (66,7%)). Hasil uji korelasi chi-square menunjukkan terdapat hubungan antara usia dengan persepsi penggunaan APD (p=0,002), tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan persepsi penggunaan APD (p=0,550), terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan persepsi penggunaan APD (p=0,003), tidak terdapat hubungan antara masa kerja dengan persepsi penggunaan APD (p=1,000) dan terdapat hubungan antara efektivitas safety promotion dengan persepsi penggunaan APD (p=0,013) Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara efektivitas isyarat untuk bertindak berupa safety promotion dengan persepsi penggunaan APD. Namun tetap perlu diperhatikan beberapa komponen terkait safety promotion seperti pesan yang kurang bersifat emosional, penggunaan media yang kurang beragam, frekuensi penerapan yang perlu ditingkatkan, dan keterlibatan pekerja yang masih kurang dalam perancangan safety promotion. Sehingga melalui safety promotion dapat meningkatkan persepsi positif pekerja terkait aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3) terutama dalam perilaku menggunakan APD

    References

    No full text
    corecore