252 research outputs found

    FORTIFIKASI SURIMI IKAN KURISI (Nemipterus nematophorus) DENGAN ZAT BESI MIKROKAPSUL HATI SAPI

    Get PDF
    Anemia defisiensi besi (ADB) merupakan anemia yang disebabkan oleh kurangnya zat besi yang diperlukan untuk sintesis hemoglobin. Penyebab anemia defisiensi besi yaitu makanan yang dimakan kurang mengandung zat besi. Salah satu sumber pangan hewani yang mengandung zat besi tinggi yaitu hati sapi. Berdasarkan hal tersebut, maka hati sapi diaplikasikan untuk memfortifikasi surimi ikan kurisi yang memiliki kandungan zat besi rendah. Tujuan penelitian ini yaitu mendapatkan produk surimi dari ikan kurisi yang difortifikasi zat besi mikrokapsul hati sapi. Metode yang dilakukan meliputi mikroenkapsulasi hati sapi menggunakan teknik freeze drying, dan karakterisasi produk mikrokapsul yang meliputi rendemen, efisiensi mikroenkapsulasi, dan analisis mikroskopik. Hasil analisis surimi meliputi kadar air, kadar abu dan kadar lemak. Surimi ikan kurisi terfortifikasi mikrokapsul hati sapi dianalisis kandungan zat besinya menggunakan AAS. Hasil analisis surimi menunjukkan rata-rata kadar air sebesar 78,86%, kadar abu sebesar 0,19%, dan kadar lemak sebesar 0,95%. Hasil rendemen mikrokapsul yang diperoleh sebesar 89,86% dengan efisiensi mikroenkapsulasi sebesar 46,67%. Analisis mikroskopik mikrokapsul diperoleh bentuk serpihan tajam dan halus, dengan ukuran pori sebesar 50 ÎĽm. Kandungan zat besi surimi sebelum fortifikasi sebesar 0,85 mg/100 g bahan dan kandungan zat besi sesudah fortifikasi mikrokapsul pada produk SK1, SK2, dan SK3 berturut-turut adalah 1,5 mg/100 g bahan, 1,58 mg/100 g bahan, dan 1,7 mg/100 g bahan. Produk surimi terfortifikasi dengan sifat sensori terbaik yang paling disukai panelis berdasarkan parameter warna dan tekstur yaitu SK2, sedangkan untuk aroma yaitu produk SK3.;---Iron deficiency anemia (IDA) is anemia caused by lack of iron that is required for hemoglobin synthesis. The cause of iron deficiency anemia is eat foods that contain less iron. One source of animal food that contains high iron is beef liver. Based on this, the beef liver applied for fortification thread beam surimi that have low iron content. The purpose of this study is to fortify the thread beam surimi products by iron microcapsule beef liver. The methods that include microencapsulation beef liver using freeze drying techniques, and product characterization microcapsules that include yield, microencapsulation efficiency, and microscopic analysis. The results of the analysis surimi include moisture content, ash content and fat content. Thread beam surimi fortified beef liver microcapsules is analyzed for iron using AAS. Surimi analysis results show the average water content of 78.86%, ash content of 0.19%, and fat content of 0.95%. The results yield microcapsules obtained at 89.86% with microencapsulation efficiency of 46.67%. Microscopic analysis of the microcapsules obtained flake sharp and smooth, with a pore size of 50 ÎĽm. Iron content surimi before fortification of 0.85 mg/100 g material and iron content in the product after fortification microcapsules SK1, SK2, and SK3 are respectively 1.5 mg/100 g of material, 1.58 mg/100 g of materials, and 1.7 mg/100 g of material. Surimi products fortified with the best sensory properties of the most preferred panelists based on the parameters of color and texture that is SK2, while the aroma is SK3 product

    IMPLEMENTASI PERUBAHAN KEBIJAKAN BATAS USIA PERKAWINAN

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan  untuk mengkaji implementasi dari Undang-Undang  Nomor 16 Tahun 2019  tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974. Penetapan batas atas usia perkawinan untuk laki-laki (Pasal 7 ayat 1) dinilai sudah tidak sesuai lagi, dan berdampak pada   tingginya angka kematian ibu dan anak, adanya diskriminasi dalam konteks pelaksanaan hak untuk membentuk keluarga sebagaimana dijamin dalam Pasal 28B ayat (1) UUD 1945,  terjadinya disharmonisasi dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Perubahan batas usia perkawinan yang baru yaitu menjadi 19 (sembilan belas ) tahun baik untuk perempuan maupun laki-laki. Berkaitan dengan hal tersebut, maka permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat perlu untuk dikaji lebih mendalam, dalam hal ini  mengenai implementasi batas usia perkawinan dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019. Metode penelitian menggunakan  metode pendekatan   yuridis sosiologis. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa implementasi UU No 16 tahun 2019 sudah dilaksanakan baik di KUA maupun Dukcapil namun belum optimal, hal ini nampak adanya beberapa permohonan kasus  perkawinan yang dilakukan dibawah  batas usia perkawinan, banyaknya dispensasi yang dikeluarkan oleh pengadilan agama dan negeri sebagai sarana untuk melanggengkan perkawinan dibawah batas usia

    PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MUATAN LOKAL MEMBATIK KELAS X DI SMK N 1 SEWON BANTUL

    Get PDF
    PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MUATAN LOKAL MEMBATIK KELAS X DI SMK N 1 SEWON BANTUL Heryanti (09513247010) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Pelaksanaan pembelajaran muatan lokal membatik kelas X di SMK N 1 Sewon Bantul 2) Pelaksanaan pembelajaran muatan lokal Membatik ditinjau dari komponen tujuan pembelajaran 3) Pelaksanaan pembelajaran muatan lokal Membatik ditinjau dari komponen materi pembelajaran 4) Pelaksanaan pembelajaran muatan lokal Membatik ditinjau dari komponen guru 5) Pelaksanaan pembelajaran Muatan lokal Membatik ditinjau dari komponen peserta didik 6) Pelaksanaan pembelajaran muatan lokal Membatik ditinjau dari komponen metode pembelajaran 7) Pelaksanaan pembelajaran muatan lokal Membatik ditinjau dari komponen media pembelajaran 8) Pelaksanaan pembelajaran muatan lokal Membatik ditinjau dari komponen lingkungan pembelajaran 9) Pelaksanaan pembelajaran muatan lokal Membatik ditinjau dari komponen evaluasi pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian survei yang digolongkan dalam metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Variabel penelitian ini adalah pelaksanaan pembelajaran muatan lokal Membatik. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X di SMK N 1 Sewon Bantul program keahlian busana butik. Untuk menentukan jumlah sampel digunakan penentuan sampel dari populasi yang dikembangkan Isaac dan Michael, dengan tingkat kesalahan 10%. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 142 siswa dengan jumlah sampel 92 siswa. Teknik pengambilan sampel dengan proportional random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan angket (kuisioner). Validitas instrumen dilakukan dengan mengkonsultasikan kepada ahli (judgement expert), kemudian diujicobakan untuk mendapatkan validitas konstrak. Reliabilitas instrumen dianalisis dengan uji koofisien Alpha Cronbach, diperoleh nilai 0,931, yang berarti keterandalannya sangat tinggi.Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif dengan persentase. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Pelaksanaan pembelajaran muatan lokal Membatik kelas X di SMK N 1 Sewon Bantul berada dalam kategori baik sebesar 89,1%, 2) Pelaksanaan pembelajaran muatan lokal Membatik kelas X di SMK N 1 Sewon Bantul ditinjau dari komponen tujuan pembelajaran berada dalam kategori sangat baik sebesar 54,3%, 3) Pelaksanaan pembelajaran muatan lokal Membatik kelas X di SMK N 1 Sewon Bantul ditinjau dari komponen materi pembelajaran dalam kategori baik sebesar 64,1%, 4) Pelaksanaan pembelajaran muatan lokal Membatik kelas X di SMK N 1 Sewon Bantul ditinjau dari komponen guru termasuk dalam kategori baik sebesar 82,2%, 5) Pelaksanaan pembelajaran muatan lokal Membatik kelas X di SMK N 1 Sewon Bantul ditinjau dari komponen peserta didik termasuk dalam kategori baik sebesar 67,4%, 6) Pelaksanaan pembelajaran muatan lokal Membatik kelas X di SMK N 1 Sewon Bantul ditinjau dari komponen metode pembelajaran termasuk dalam kategori baik sebesar 52,2%, 7) Pelaksanaan pembelajaran muatan lokal Membatik kelas X di SMK N 1 Sewon Bantul ditinjau dari komponen media pembelajaran termasuk dalam kategori baik sebesar 59,8%, 8) Pelaksanaan pembelajaran muatan lokal Membatik kelas X di SMK N 1 Sewon Bantul ditinjau dari komponen lingkungan pembelajaran termasuk dalam kategori cukup sebesar 58,7%, 9) Pelaksanaan pembelajaran muatan lokal Membatik kelas X di SMK N 1 Sewon Bantul ditinjau dari komponen evaluasi pembelajaran termasuk dalam kategori cukup sebesar 62%. Hal tersebut menunjukkan bahwa guru muatan lokal Membatik mampu melaksanakan komponen-komponen pembelajaran dengan baik, sehingga dengan mata diklat muatan lokal Membatik mampu membekali peserta didik untuk menciptakan produk batik yang bisa diwujudkan dalam bentuk busana. Kata kunci : Pembelajaran, muatan lokal Membatik kelas X di SMK N 1 Sewon Bantu

    PENGARUH METODE ACTING STANISLAVSKI TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN DRAMA PESERTA EKSTRAKUSIKULER TEATER SMAN 1 TELUKJAMBE TIMUR KARAWANG

    Get PDF
    Penelitian mengenai pengaruh metode acting Stanislavski terhadap kemampuan bermain drama ini dilakukan di kelas ekstrakurikuler teater SMAN 1 Telukjambe Timur Karawang tahun pelajaran 2015/2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan bermain drama peserta IPA dan IPS dengan menggunakan metode acting Stanislavski. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen kuasi dengan desain faktorial. Dikarenakan peserta ekstrakurikuler teater berasal dari berbagai latar kelas, maka peneliti mengambil latar kelas (IPA dan IPS) sebagai variabel moderator. Data penelitian ini dikumpulkan melalui tes unjuk kerja bermain drama, dokumentasi, dan wawancara untuk mengetahui tanggapan observer terhadap pelatihan drama dengan menggunakan metode Acting Stanislavski. Dari hasil uji t, hasil kemampuan acting kelas IPS mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan kelas IPA yang menunjukan sig = 0,015 < α =0,05, menyatakan bahwa ditolak. Dengan demikian kemampuan peserta IPS lebih unggul dibandingkan peserta IPA. Hal ini menunjukan adanya perbedaan pola pikir dan kebiasaan antara siswa kelas IPA dan IPS. Kemampuan bermain drama membutuh kerja otak kanan yang lebih dominan dibandingkan dengan kerja otak kiri, karena bermain drama termasuk ke dalam pembelajaran seni dimana bidang seni berada pada kawasan kemampuan kerja otak kanan. Sedangkan kemampuan logika yang identik dilakukan oleh siswa IPA berada pada kawasan kerja otak kiri. Itu sebabnya dalam hal kemampuan bermain drama, peserta ekstrakurikuler teater yang berlatar IPS lebih unggul dari peserta ekstrakurikuler teater yang berlatar IPA.;--- Research on the influence of method acting ability to play Stanislavski participants in extracurricular drama theatre this poem done in class extracurricular theatre SMAN 1 Telukjambe Timur Karawang the school year 2015/2016. Stanislavski method acting influence on the ability to play drama theatre participants extracurricular science and social studies. This study aims to determine the ability of participants to play drama science and social studies using the Stanislavski acting method. This study uses a quasi experimental factorial design. Due to the extracurricular theater participants come from all walks of classes, the researchers took the class background (IPA and IPS) as a moderator variable. The research data was collected through performance tests play drama, documentation, and interviews to determine the response of the observer drama training using the Stanislavski acting method. From the results of the t test, the results of social studies class acting ability has increased significantly compared to the science class that show sig = 0.015 <α = 0.05, stating that H_0 rejected. Thus the ability of participants IPS superior IPA participants. This shows the difference in mindset and habits among students in grade science and social studies. The ability to do plays are in need of work right brain is more dominant than the left brain work, because playing drama included into learning the art where art is present within the working ability of the right brain. While the ability of the identical logic performed by students working IPA is present within the left hemisphere. That's why in terms of ability to play drama, theater extracurricular participants who set IPS superior extracurricular participants IPA theater background

    PENGARUH PELAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP KERJASAMA TIM MURID SDN 21 PANYULA KECAMATAN TANETE RIATTANG TIMUR KABUPATEN BONE

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk : (1) mengetahui gambaran pelaksanaan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) di SDN 21 Panyula Kecamatan Tanete Riattang Timur Kabupaten Bone, (2) mengetahui gambaran kerjasama tim murid SDN 21 Panyula Kecamatan Tanete Riattang Timur Kabupaten Bone, dan (3) mengetahui pengaruh pelaksanaan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) terhadap kerjasama tim murid SDN 21 Panyula Kecamatan Tanete Riattang Timur Kabupaten Bone. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang menggunakan quasy-experimental design dengan desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. Pada penelitian ini terdapat dua variabel: Variabel bebas yaitu pelaksanaan model pembelajaran STAD, sedangkan variabel terikat yaitu kerjasama tim. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh murid SDN 21 Panyula Kecamatan Tanete Riattang Timur Kabupaten Bone yang terdiri dari delapan rombel dengan jumlah siswa sebanyak 186 orang, Sampel yang diambil dengan teknik purposive sampling yaitu kelas 5 berjumlah 40 siswa, di mana kelas VA sebagai kelas eksperimen dan kelas VB sebagai kelas kontrol. Instrumen pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dan lembar observasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan dua jenis statistik yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial meliputi: Uji Normalitas Data, Uji Homogenitas Data dan Uji Hipotesis. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa Pelaksanaan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) dalam pembelajaran murid di SDN 21 Panyula Kecamatan Tanete Riattang Timur Kabupaten Bone, secara keseluruhan untuk tiga pertemuan keterlaksanaan pembelajaran Student Teans Achievement (STAD) berada pada kategori baik. Selanjutnya, kerjasama tim murid di SDN 21 Panyula Kecamatan Tanete Riattang Timur Kabupaten Bone sebelum pelaksanaan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) berada dalam kategori sedang, baik pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Setelah diberikan perlakuan yaitu pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada kelas eksperimen dan pembelajaran langsung pada kelas kontrol, maka terjadi peningkatan kerjasama tim pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu pada kelompok kontrol berada pada kategori baik sedangkan pada kelas eksperimen dalam kategori sangat baik. Dan yang terakhir, terdapat pengaruh pelaksanaan pembelajaran Student Teams Achievement (STAD) terhadap kerjasama tim murid di SDN 21 Panyula Kecamatan Tanete Riattang Timur Kabupaten Bone. Kata Kunci : Model pembelajaran STAD, kerjasama tim

    MERISIK PENGENAAN SANKSI IZIN PEMANFAATAN RUANG TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN DALAM PENATAAN RUANG

    Get PDF
    Abstrak Dewasa ini, pembangunan permukiman, pembangunan infrastruktur dan pembangunan lainnya yang berkaitan dengan penataan ruang semakin melaju cepat. Seiring dengan perkembangan teknologi dan penyebaran penduduk yang tidak merata, mempengaruhi pembangunan permukiman untuk dapat memenuhi kebutuhan tempat tinggal. Dalam pembangunan, alih fungsi lahan merupakan hal yang tidak jarang terjadi. Hal ini tentu menimbulkan persoalan yang serius terutama dalam hal tata kota dan menimbulkan bencana alam. Mengapa hal ini terjadi, karena merupakan dampak dari sistem perizinan yang diterbitkan oleh pemerintah melanggar peraturan penataan ruang. Namun, sanksi yang berlaku dalam penataan ruang sudah dalam kategori berat tapi tidak memberi efek jera bagi pelaku sehingga perlu dievaluasi kembali. Metode penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif dengan menggunakan metode kepustakaan. Hasil penelitian menggambarkan masih banyaknya konflik yang terjadi dalam hal penataan ruang sehingga perlu adanya evaluasi kembali untuk meminimalisir pelanggaran untuk memberikan kepastian hukum dan perlindungan hukum yang jelas berkaitan dengan izin yang diberikan dalam pengendalian pemanfaatan ruang. Kata kunci : Penataan Ruang, Alih Fungsi Lahan, Pengenaan Sanks

    PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA PERIMBANGAN DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TIMUR

    Get PDF
    Untuk mencapai kemandirian daerah, pemerintah daerah harus mampu mengelola sumber daya yang dimilikinya secara efisien dan efektif. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan kebijakan desentralisasi melalui otonomi daerah. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh PAD, Dana Perimbangan dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kinerja Keuangan pemerintah kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur. Ruang lingkup yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laporan Realisasi APBD Pemerintah kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur tahun 2015 – 2017, terutama menekankan pada variabel PAD, Dana Perimbangan, Pertumbuhan Ekonomi, Belanja Modal dan Kinerja Keuangan. Analisis dan hipotesis dilakukan dengan menggunakan program SPSS 24. Metode analisis data pada pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) PAD berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja keuangan yang berarti kenaikan PAD akan meningkatkan kinerja keuangan pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur, (2) Dana Perimbangan berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja keuangan yang berarti kenaikan Dana Perimbangan akan menurunkan kinerja keuangan pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur, (3) Pertumbuhan Ekonomi berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja keuangan yang berarti kenaikan pertumbuhan ekonomi suatu daerah, tidak selalu diikuti oleh kenaikan kinerja keuangan dari pemerintah daerah kabupaten/kota di Jawa Timur dan (4) Belanja Modal berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja keuangan yang berarti belanja modal meningkat pada suatu daerah, tidak serta merta dapat meningkatkan kinerja keuangan pemerintah daerah dalam jangka waktu singkat. Kata Kunci: Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, Pertumbuhan Ekonomi, Kinerja Keuanga

    PEMBELAJARAN AKTIVITAS PERMAINAN BOLA VOLI YANG DIMODIFIKASI UNTUK MENINGKATKAN WAKTU AKTIF BELAJAR (WAB): Penelitian Tindakan Kelas di SMA PURAGABAYA Bandung

    Get PDF
    Skripsi ini berjudul “ Pembelajaran Aktivitas Permainan Bola Voli Yang Dimodifikasi Untuk Meningkatkan Waktu Aktif Belajar (WAB) (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas X SMA PURAGABAYA Bandung)”. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) khususnya meningkatkan waktu aktivitas belajar siswa. Berdasarkan observasi awal yang menunjukan bahwa Pembelajaran yang digunakan kurang bisa mengoptimalkan waktu pembelajaran yang tersedia. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam beberapa siklus melalui empat tahapan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X sebanyak 27 orang di SMA PURAGABAYA Bandung. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, lembar catatan lapangan dan lembar catatan observer. Teknik analisis data yang digunakan adalah persentasi. Hasil rekapitulasi peningkatan waktu aktif belajar siswa dari pembelajaran aktivitas permainan bola voli yang dimodifikasi yaitu: Pada observasi awal jumlah waktu aktivitas siswa sebesar 46,29%, siklus I tindakan I jumlah waktu aktivitas belajar siswa sebesar 51,85%, siklus I tindakan II jumlah waktu aktivitas belajar siswa sebesar 55,55%, siklus II tindakan I jumlah waktu aktivitas belajar siswa sebesar 57,03%, siklus II tindakan II jumlah waktu aktivitas belajar siswa sebesar 59,25%. Keberhasilan yang dicapai tidak terlepas dari kendala-kendala yaitu kegiatan proses pembelajaran yang kadang tidak sesuai dengan rencana. Solusi yang dilakukan adalah dengan cara mendiskusikannya dengan dosen pembimbing skripsi untuk merefleksikan hasil penilaian setiap siklus dan meminimalisir kekurangan yang terjadi. Berdasarkan pencapaian tersebut,maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran aktivitas permainan bola voli yang dimodifikasi untuk meningkatkan waktu aktif belajar (WAB) dapat meningkatkan waktu aktif belajar dalam pembelajaran PJOK di kelas X SMA PURAGABAYA Bandung.----------This research entitled “Learning activities volleyball games are modified to increase the active time Study” (Research Classroom Action in class X in SMA Puragabaya Bandung” this research aimed to improve the learning process of physical education and healt (PEH) and increase the time of student learning activities, it was based on preliminary observations which revealed that the teaching method used couldn’t optimize the available learning time. The method used was the Classroom Action Research (CAR) which conducted in several cycles through four stages: Planning implementation, Observation and Reflection. Subject of research is Puragabaya student class X Bandung as many as 27 people. Data was collected through observation, field notes sheet and observer notes. The Data analysis technique used is percentage. Recapitulation increase student learning active time of learning activities student learn volleyball modified are the beginning of the observation period the number of student learning activities amounted was 46,29 %, the cycle I of the action I the amount of time of students learning activities was 51,85%, the cycle I of action II the amount of time of students learning activities was 55,55%, the cycle II of action I the amount of time of students learning activities was 57,03%, the cycle II of action II the amount of time of students learning activities was 59,25%. The success achieved could not be separated from the obstacles that the learning process activities sometimes it is not in accordance with the plan and the solution was by discussing it with the research supervisor to reflect the results of the assessment of each cycle and minimize the deficiencies occurred. Based on these achievements, it could be concluded that the learning model of learning activities volleyball games are modified to increase the active time study could improve the active time of learning in learning PEH in class X Puragabaya High School Bandung

    EKSISTENSI LEMBAGA ADAT WAPULAKA DALAM PENYELESAIAN SENGKETA TANAH

    Get PDF
    This study aims to determine the existence and the role of Wapulaka Customary Institution in settling land disputes in Bahari Village, Sampolawa District, South Buton Regency. This study is a normative empirical research with field research taking place in Bahari I, II and III villages also known as Wapulaka villages through observation and interview methods. The results of study indicate that in settling community land disputes, the existence of Wapulaka customary institutions is still significant, especially in assisting the village government. The role of functionaries of traditional institutions determines a successful dispute resolution where the Sara Adati Wapulaka is the reference. The settlement of land disputes is carried out by Wapulaka customary institutions through deliberations where Sara Adati Wapulaka acts as a mediator so that the disputing parties can reach an agreement and peace

    Kajian Filsafat Tanggungjawab Negara terhadap Nilai-Nilai Kearifan Lokal Masyarakat Hukum Adat

    Full text link
    Karya ini ditujukan untuk menawarkan metode yang tepat dalam mengkaji secara filosofi tanggungjawab negara terhadap nilai-nilai kearifan lokal. Selama ini tanggung jawab negara hanya fokus pada problem yuris, dan mengabaikan problem etis filosofis. Penelitian ini adalah sangat penting dalam memperkaya wacana tentang etika. Etika merupakan bagian dari filsafat, nilai, dan moral yang mana etika bersifat abstrak dan berkenaan dengan persoalan baik dan buruk. Kearifan lokal tidak hanya sekedar dipandang sebagai produk kebudayaan semata, tapi harus menjadi sumber konstruksi system hukum yang bertitik tolak dari pemahaman filosofis. Dengan alasan tersebut, karya ini menawarkan suatu metode yang tepat dalam mengkaji dan mengintegrasikan kearifan lokal harus dipandang sebagai sebuah “hukum sebagai perilaku”, bukan semata “hukum sebagai aturan, norma atau asas” atas suatu nilai. Aplikasi metode tersebut dapat menciptakan suatu kebijakan yang holistik yang diintegrasikan alam menjalankan tanggugjawab negara terhadap nilai-nilai kearifan lokal masyarakat hukum adat
    • …
    corecore