37 research outputs found

    Analisis Pengaruh Jenis Tanah terhadap Stabilitas Lereng dengan Menggunakan Metode Bishop dan Software Geo5

    Get PDF
    Tuntutan pembangunan diindonesia saat ini cukup besar. Pembangunan tersebut juga terjadi pada daerah lereng. Agar tidak mengalami kelongsoran maka sebuah lereng harus dijaga kestabilanya. Kestabilan sebuah lereng dipengaruhi oleh banyak faktor. Dalam penelitian ini faktor yang akan dibahas adalah jenis tanah. Setiap jenis tanah memiliki parameter berat jenis tanah, sudut geser dan nilai kohesi yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis tanah terhadap stabilitas lereng. Penelitan ini dilakukan dengan menggunakan metoda bishop secara manual dan dengan bantuan program GEO 5. Dalam penelitian ini akan dilakukan Analisis Stabilitas Lereng untuk mencari faktor aman (Safety Factor) berdasarkan variasi jenis tanah dan sudut kemiringan lereng. Data masukan untuk analisis adalah data jenis tanah dari Kumpulan Korelasi Parameter Geoteknik dan Fondasi oleh Kementrian PUPR Direktorat Jendral Bina Marga Tahun 2019. Data masukan yang digunakan antara lain kohesi (c), sudut geser tanah (ϕ) ,berat volume tanah(γ). Geometri lereng pada penelitian ini adalah lereng tunggal dengan ketinggian(H) 10m dan variasi sudut lereng (β) 30 o ,45 o ,60 o . Jenis tanah mempengaruhi Sf karena memiliki Parameter utama kekuatan geser tanah yang berbeda-beda . Semakin Besar sudut lereng maka akan menghasilkan Safety Factor lereng yang semakin kecil karena semakin besarnya beban diatas lereng. Safety Factor dari Metode Manual dan menggunakan program aplikasi Geo 5 diperoleh selisih <1%

    APLIKASI NITROGEN DAN PUPUK DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium cepa L. var. ascalonicum)

    Get PDF
    Bawang merah merupakan komoditi hortikultura yang tergolong sayuran rempah. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk N dengan dosis yang berbeda secara tunggal maupun kombinasi dengan penggunaan pupuk daun terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2014 di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP), Jalan Raya Karangploso Km 4, Malang Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK)  yang terdiri dari 12 perlakuan yang diaplikasikan dengan 200kg N ha-1 yang berupa Urea atau ZA atau gabungan Urea dan ZA, serta pupuk daun. Hasil penelitian menujukkan bahwa pemberian Urea 80% + Za 20% + Pupuk Daun Growmore (10-55-10) memberi hasil yang lebih baik pada panjang tanaman, bobot umbi segar dan bobot susut setelah panen selama masa simpan 1 bulan. Pemberian pupuk daun Growmore (10-55-10) yang dikombinasikan dengan urea 80% + Za 20% menghasilkan peningkatan panjang tanaman pada umur 42 HST, 56 HST dan bobot umbi segar panen. Masing – masing sebesar 15 – 19% dan 18% serta mengurangi susut umbi panen hingga 22,56%

    Tugas Akhir Re-Desain Logo Dan Visualisasi Kemasan Produk Susu BMC (Bandoengsche Melk Centrale)

    Get PDF

    Peran dan Strategi Community Development Officer PT. Gunung Sejahtera Putri Pesona (Gspp) dalam Menerapkan Corporate Social Responbility Kesehatan “Revitalisasi Posyandu ” pada Eksternal Perusahaan

    Get PDF
    Setiap tugas seorang pekerja pasti memiliki peran dan tanggung jawab dalam menyelesaikan suatu tujuan perusahaan. Sama halnya dengan seorang Humas, selain memiliki tujuan untuk mensukseskan perusahaan dalam bidang profit dan keterbukaan informasi kepada khalayak eksternal. Seorang humas juga harus mampu menjalankan program Corporate Social Responbility secara benar dan tepat guna untuk eksternal perusahaan, khususnya lingkungan perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui, peran dan strategi seorang humas atau Public Relations dalam menjalankan CSR, apabila berjalan dengan baik nantinya akan terlihat juga partisipasi dari masyarakatnya itu sendiri. Peneliti menggunakan metode kualitatif. Pemilihan informan menggunakan metode purposive sampling yang terdiri dari 7 orang informan, yaitu 2 orang peserta posyandu dan 3 orang kader posyandu, dan 2 orang pihak PT. GSPP yaitu humas atau Community Development Officer dan bidan internal PT. GSPP. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa seorang humas merencanakan pelaksanaan program revitalisasi posyandu, sudah ada dalam SOP PT. GSPP. Selain itu, humas juga memiliki peran sebagai pembimbing para kader dalam pelaksanaan kegiatan posyandu desa binaan dan juga pemberi bantuan berupa PMT atau pemberian makanan tambahan untuk balita yang BGM (atau dibawah garis merah). Partisipasi masyrakat sudah cukup aktif antara humas PT. GSPP dan juga kader dimana mereka saling berkomunikasi yang mengakibatkan pelaksanaan posyandu menjadi terus aktif dari tahun 2013 hingga sekarang

    Rekomendasi Rute Pariwisata dan Rute Kuliner Berdasarkan Lokasi Pengunjung Menggunakan Algoritma Simulated Annealing

    Get PDF
    Abstrak Tempat wisata dan tempat kuliner merupakan salah satu hal yang dibutuhkan oleh wisatawan. Banyak wisatawan yang belum melakukan kunjungan wisata secara optimal. Sistem rekomendasi merupakan hal yang sangat diperlukan bagi wisatawan. Saat ini, sudah ada sistem rekomendasi untuk tempat wisata, namun masih banyak yang belum mengakomodasi tempat kuliner, misalnya dalam penelitian yang berjudul “Implementasi Algoritma Simulated Annealing pada Penjadwalan Rute Kunjungan Wisata (Studi Kasus Bandung Raya)”. Jika sistem rekomendasi rute kuliner dan rute wisata diterapkan, maka hal ini akan mengurangi kerugian dari sisi waktu dan biaya. Kuliner merupakan hal yang sangat penting dalam sistem rekomendasi wisata. Kuliner memiliki sifat hard constraint, yang berarti memiliki batasan untuk pencarian solusi. Misalnya, jam buka dan jam tutup suatu tempat wisata. Analogi dalam Tugas Akhir ini yaitu dengan permasalahan TSP (Travelling Salesman Problem). Algoritma Simulated Annealing merupakan salah satu algoritma yang dapat memecahkan permasalahan TSP. Algoritma ini menggunakan titik didih dan penurunan suhu dalam pencarian solusinya. Dengan menggunakan konsep Multi Attribute Utility Theory (MAUT), maka permasalahan ini dapat diselesaikan. Cara kerja algoritma ini yaitu inisialisasi random solusi, generate solusi baru dengan beberapa alur, melakukan perbandingan solusi lama dengan solusi baru, melakukan penurunan suhu, dan melakukan stop condition. Hasil utama dari pengujian ini adalah penjadwalan rute kunjungan tempat wisata dan tempat kuliner di Bandung Raya. Kata kunci : recommender system, Travelling Salesman Problem, Multi Attribute Utility Theory, hard constraint, Simulated Annealing, stop conditio

    PROSEDUR PERMOHONAN PINJAMAN KUPEDES MIKRO DI UNIT KERJA OPERASIONAL BANK BRI SIDOARJO

    Get PDF
    Final Project Management Diploma III students in the Department of Banks Association of Surabaya is an important part of the curriculum unity, that he has the same importance to the role of other subjects. Academically, Final Project gives a broader picture and positive values for students, as with writing. Final project, students have the opportunity to write scientific papers that provide benefits for students, writers, banks, and the campus. The students' final talk about banks and bank products. That Kupedes Micro Loan Application Procedure In Work Unit Operations Bank Bri Sidoarjo. Is one of the process of providing small loans to small groups with the requirements are very easy and very quick process. With the hope of the debtor / borrower can improve the business become more evolved again. Presenting an abstract in English in research articles or final project and accurately be many benefits for us all in the local, national, and international or to understand the key points of the research article / Final Project, and motivated to read more details of the article Keywords : Micro Loan Aplication, Loan Service

    DESAIN DAN ANALISA AERODINAMIKA BODI MOBIL HEMAT ENERGI ESTUNGKARA 3.0 DAN STABILITASNYA TERHADAP CROSSWIND DENGAN MENGGUNAKAN ANALISA CFD (COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS) UNTUK KOMPETISI SHELL ECO-MARATHON

    Get PDF
    This main objectives of the project was to design a prototype vehicle body that has an aerodynamic body design with CD value of lower than 0.125. The Prototype vehicle from Bengawan team is a concept vehicle designed specifically, with the aim of saving fuel to participate in the Shell Eco-marathon competition. In this study crosswind effect was given to know the performance of aerodynamic stability of the vehicle when the wind blows from the side, by giving a yaw angle of the vehicle at 0ᴏ, 15ᴏ, 30ᴏ and 45ᴏ with a speed range of 20 km/hour, 40 km/hour and 60 km/hour. Numerical analysis was solved by using ANSYS Fluent 14.5 CFD software. The result showed that the vehicle had the lowest drag coefficient value in the yaw angle of 00 at a speed of 60 km/hour with the CD value of 0.1002 and than increased with increasing yaw angles from 15ᴏ, 30ᴏ and 45ᴏ with CD 0.1890, 0.3986 and 0.6987 respectively. While the lift coefficient has the lowest value in the yaw angle of 15ᴏ at a speed of 60 km/hour with CL value of 0.0913. The rate of change in yaw moments coefficients value to wind relatif yaw angle value ΔCYM/ΔYaw angle is parameter for evaluation of vehicle aerodynamic stability which at yaw angle 15ᴏ has a value of -0.024376, it’s mean that the vehicle has good stability at yaw angle from 0ᴏ to 15ᴏ. Overall, the vehicle has an aerodynamics design and good stability based on the value of the CD, CL and ΔCYM/ΔYaw at all speed variation with yaw angle from 0ᴏ to 15ᴏ

    Analisis Akurasi Citra Modis Dan Citra Landsat 8 Menggunakan Algoritma Normalized Burn Ratio Untuk Pemetaan Area Terbakar (Studi Kasus : Provinsi Riau)

    Get PDF
    Kebakaran hutan dan lahan telah menjadi ancaman yang cukup serius bagi masyarakat secara global pada satu dekade terkahir, hal ini berkaitan erat dengan rusaknya lingkungan dan sumber daya alam yang ada di dunia terutama pada Negara tropis yang memiliki banyak hutan seperti Indonesia. Provinsi Riau merupakan salah satu dari delapan provinsi yang dinyatakan rawan terhadap bencana kebakaran hutan. Dalam penelitian ini akan dilakukan pengolahan citra satelit dengan resolusi spasial yang berbeda dan menggunakan metode yang sama untuk mendapatkan hasil yang sama yaitu area terbakar. Citra yang digunakan adalah citra landsat 8 dengan resolusi spasial 30 m dan citra MODIS dengan resolusi spasial 250 m menggunakan metode NBR (Normalized Burned Ratio). Dengan membandingkan kedua data yang berbeda tersebut maka dapat ditentukan penilaian akurasi dari kedua citra yang memiliki resolusi berbeda. Penilaian akurasi yang akan dicapai adalah luasan burned area agreement, related comission error, related omission error, independent comission error dan independent omission error. Hasil dari penelitian ini menunjukkan area terbakar hasil klasifikasi citra landsat 8 30 meter seluas 125.923,790 Hektar dan hasil klasifikasi citra modis 250 meter seluas 171.045,154 Hektar. Sedangkan hasil dari analisis akurasi didapatkan hasil luas burned area agreement 40.200,882 Hektar, related comission error 94.633,149 Hektar, related omission error 44.744,897 Hektar, independent comission error 23.165,602 Hektar, dan independent ommission error 21.766,780 Hektar. ======================================================================================================================== Forest fires have become a serious threat to society globally in the last decade, it is closely related to the destruction of the environment and natural resources that exist in the world, especially in tropical countries like Indonesia have a lot of forest. Riau Province is one of eight provinces were declared disaster prone to forest fires. In this research will be processing of satellite imagery with different spatial resolution and uses the same method to get the same results, the burned area. The imagery used is Landsat 8 imagery with a spatial resolution of 30 meters and MODIS imagery with a spatial resolution of 250 meters using NBR (Burned Normalized Ratio). By comparing two different data, it can be specified accuracy assessment of both images that have different resolutions. Assessment of accuracy to be achieved is the extent of the burned area agreement, related comission error, omission related error, independent comission independent error and omission error. the results of this study showed burned area classification results Landsat 8 30 meters area of 125,923.790 hectares and MODIS image classification results of 250 meters area of 171,045.154 hectares. While the results of the analysis of the accuracy of the results obtained burned areas agreement 40200.882 hectares, related commission errors 94633.149 hectares, related omission errors 44744.897 hectares, independent comission error 23165.602 hectares, and independent ommission error 21766.780 hectare
    corecore