40 research outputs found

    PENGARUH KOMPOSISI PLASTICIZER SORBITOL DAN GLISEROL TERHADAP SIFAT MEKANIK PLASTIK BIODEGRADABLE DARI SINGKONG KARET DAN KULITNYA

    Get PDF
    Rubber cassava is a plant that underutilized due to toxic HCN that contained in it and it has very high carbohydrate content that is 98.47%. Peel of rubber cassava also has high enough carbohydrate content of about 70%. Rubber cassava and its peel can be as basic material of manufacturing of biodegradable plastic. This research was did to determine the effect of composition of sorbitol and glycerol plasticizer and obtained an optimum composition with using other materials such as chitosan, acetic acid, and aquadest. Sorbitol and glycerol plasticizer varied with the number two at 40% by weight starch with 5% of each sample interval. The results obtained in the form of a edible film of biodegradable plastic that has been tested mechanical properties. Based on analysis of the tensile strength test, biodegradable plastics obtained from starch cassava rubber and its peel that optimum in 6 sample (25% sorbitol and 15% glycerol) by0.00613 MPa and 0.00429 MPa. Based on analysis of elongation test, biodegradable plastics obtainedfrom starch cassava rubber and its peel that optimum in 4 sample (15% sorbitol and 25% glycerol) by 5% and 4%. Based on analysis of biodegradation test showed that biodegradable plastics are tested with the land medium has been degraded perfect for 60 days while with the aqueous medium takes longer time for biodegradable plastics can be degraded perfect

    Implementasi Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi dalam Meningkatkan Pemahaman Diri Peserta Didik Kelas VIII di SMP Negeri 6 Pekalongan

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi adanya masalah-masalah yang dihadapi peserta didik kelas VIII di SMP Negeri 6 Pekalongan, yaitu: 1) peserta didik belum memiliki rasa percaya diri yang tinggi; 2) peserta didik belum mengetahui cara mengeksplorasi bakat yang dimilikinya; 3) sebagain besar peserta didik belum mengetahui kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya; dan 4) sebagaian besar pemahaman diri peserta didik masih tergolong dalam kriteria rendah. Tujuan penelitian ini adalah: 1) untuk mendeskripsikan implementasi bimbingan kelompok teknik diskusi dalam meningkatkan pemahaman diri peserta didik kelas VIII di SMP Negeri 6 Pekalongan; dan 2) untuk mengetahui adanya peningkatan pemahaman diri peserta didik kelas VIII SMP Negeri 6 Pekalongan melalui implementasi bimbingan kelompok teknik diskusi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan disain Pre-Experimental Designs tipe One Group Pretest-Posttest Design. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik non tes berupa observasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan statistik deskriptif. Uji hipotesis menggunakan uji paired sampel t-test. Hasil penelitian yang telah dilaksanakan menunjukkan, bahwa implementasi bimbingan kelompok dengan teknik diskusi dengan topik pemahaman diri peserta didik kelas VIIIB di SMP Negeri 6 Pekalongan, dilakukan dengan tiga tahapan, yaitu: 1) perencanaan; 2) pelaksanaan; dan 3) penilaian. Hasil uji hipotesis dilakukan dengan uji paired sampel t-test, diperoleh nilai signifikasi sebesar 0,000 < 0,05, maka terdapat peningkatan pemahaman diri peserta didik kelas VIII SMP Negeri 6 Pekalongan melalui implementasi bimbingan kelompok teknik diskusi. Peningkatan nilai rata-rata mean pre-test sebesar 71,16 menjadi rata-rata mean post-test sebesar 80,84, maka diperoleh peningkatan rata-rata mean sebesar 9,687 atau 10%. Dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan pemahaman diri peserta didik kelas VIII SMP Negeri 6 Pekalongan melalui implementasi bimbingan kelompok teknik diskusi. Peningkatan pemahaman diri peserta didik melalui perbedaan rata-rata mean sebesar 10%

    KESENJANGAN SOSIAL DALAM NOVEL "REMBULAN TENGGELAM DI WAJAHMU" KARYA TERE LIYE (Pendekatan Sosiologi Sastra)

    Get PDF
    ABSTRAK Novel "Rembulan Tenggelam di Wajahmu" karya Tere Liye (2009) dijadikan objek penelitian karena novel tersebut mengandung kesenjangan dan berbagai masalah sosial yang memiliki keurgenan untuk diteliti. Adapun tujuan penelitian ini yaitu: 1) mendeskripsikan struktur cerita, 2) mengidentifikasi kesenjangan sosial dalam perspektif Marxisme dan Hegemoni, 3) menganalisis masalah sosial dalam novel “Rembulan Tenggelam di Wajahmu” berdasarkan klasifikasi Soekanto. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif berdasarkan Nazir (1988). Data dikumpulkan dengan teknik studi kepustakaan. Berdasarkan teori strukturalisme Todorov, hasil penelitian menunjukkan bahwa novel "Rembulan Tenggelam di Wajahmu"  memiliki 53 fungsi utama dan 103 sekuen, mengandung peristiwa dengan urutan anakroni prospeksi, tokoh utamanya bernama Ray/Rehan, tema cerita ialah perjalanan hidup dan perubahan nasib. Pada novel tersebut, terdapat kesenjangan sosial antara masyarakat miskin dengan konglomerat, pejabat serta taipan bisnis. Bentuk kesenjangan yang ada ialah kesenjangan bidang ekonomi, hukum dan pendidikan. Adanya kesenjangan sosial menyebabkan: 1) hukum  lebih memihak pada masyarakat elite dibanding masyarakat kecil. 2) kemerosotan moral di masyarakat. 3) pendidikan rendah di masyarakat. 4) meningkatnya kriminalitas di kalangan masyarakat. 5) menimbulkan hegemoni dari kelompok elite terhadap masyarakat miskin. Cerita novel yang dikaji mengandung nilai-nilai marxisme, dimana peran infrastruktur (bidang produksi material) menentukan superstruktur (kehidupan sosial, politik dan intelektual). Terdapat hegemoni integral dan hegemoni minimum. Kata Kunci: Kesenjangan sosial, hegemoni, marxisme, novel “Rembulan Tenggelam di Wajahmu”. ABSTRACT The novel "Rembulan Tenggelam di Wajahmu" by Tere Liye (2009) was choosen as the object of research because the novel contains inequality and various social problems that urgent to be researched. Novel “Rembulan Tenggelam di Wajahmu” choosed as object of research also result of considered the credibility of the author who is known to be productive and reliable. The purpose of this study are: 1) to describe the structure of the story, 2) to identify social inequality in the perspective of Marxism and Hegemony, 3) to analyze social problems in the novel "Rembulan Tenggelam di Wajahmu" based on Soekanto's classification. This study uses a descriptive method based on Nazir (1988). Data were collected by using library research techniques. Based on Todorov theory of structuralism, results of the research show that the novel "Rembulan Tenggelam di Wajahmu" has 53 main functions and 103 sequences. This novel contains events in an anachronic order of prospecting, the main character is Ray/Rehan. The theme of the story is the journey of life and the change of fate. The novel contains social inequality between the poor and conglomerates, high-ranking officials and business tycoons. In this novel, there are inequality in the fields of economics, law and education. The existence of social inequality causes: 1) the law is more in favor of the elite community than the poor community. 2) moral decline in society. 3) low education in society. 4) increasing crime in the society. 5) create hegemony from the elite community towards the poor. The stories in the novels studied contain the values ​​of Marxism, where the role of infrastructure (field of material production) determines the superstructure (social, political and intellectual life). The novels contain integral hegemony and minimum hegemony. Keywords: Social inequalities, hegemony, marxism, novel "Rembulan Tenggelam di Wajahmu"

    Quantification of Global Tortuosity in Retinal Blood Vessels

    Get PDF
    Tortuosity is a parameter that indicates the tendency of a blood vessel segment to contain multiple twists and turns. Chronic hemodynamic changes in the body due to diabetes and hypertension will manifest as increased retinal vascular tortuosity, rendering tortuosity as a suitable indicator for diabetic and hypertensive retinopathy. Retinal tortuosity may be evaluated locally on a single segment or globally in the complete vascular network. Global tortuosity quantification consists of automated segmentation and partition of retinal vessel network, local tortuosity measurement, and global tortuosity index derivation from weighted combination of local tortuosity values. This paper proposes several weighting schemes and evaluates their performance when combined with different local tortuosity indexes. We perform rank correlation analysis to find the global tortuosity quantification that is most consistent with the ophthalmologists. Our results show that local tortuosity indexes that are robust to variations in scale and number of sampling points provide the best performance. Furthermore, weighting scheme based on chord length yields better results than the one based on arc length. The combination of Tortuosity Density (TD) local index and Tortuosity Density Global (TDG) weighting scheme provides the highest consistency with ophthalmologists, with the average rank correlation coefficient of 0.98 (p-value < 0.03)

    Pemberdayaan Kader Posyandu untuk Membuat “Jajasendu” Sebagai Upaya Penurunan Angka Stunting di Desa Muara Ciujung Timur, Banten

    Get PDF
    Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) telah dilaksanakan dengan melibatkan kader posyandu di Desa Muara Ciujung Timur, Rangkasbitung, Lebak, Banten sebagai penerima manfaat dari kegiatan PKM ini. PKM ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kader posyandu sebagai upaya menurunkan stunting dengan mengolah bahan makanan menjadi jajanan sehat posyandu (Jajasendu) sebagai upaya dalam meningkatkan ekonomi para kader posyandu dan membuat inovasi mini mobile food truck sebagai wadah untuk menjual Jajasendu bagi kader posyandu. Kegiatan PKM ini terdiri dari: (1) penyuluhan hak asasi manusia, gizi sehat, dan balita yang merupakan suatu kaitan penting; (2) pelatihan kewirausahaan termasuk business model canvas (BMC) dan pelatihan pengelolaan keuangan; (3) pelatihan pembuatan Jajasendu. Setelah memberikan pelatihan, evaluasi dilakukan untuk mengukur keberhasilan pelatihan tersebut dengan membagikan kuesioner untuk para kader posyandu. Hasil dari evaluasi tersebut menunjukkan bahwa sebagaian bersar para kader dapat memanfaatkan sistem pengelolaan keuangan yang diberikan oleh tim PKM. Selain itu, keterampilan dan pengetahuan kader posyandu dalam menurunkan angka stunting telah meningkat setelah menerima penyuluhan dan pelatihan pembuatan Jajasendu. Luaran dari PKM ini berupa inovasi mini mobile food truck, peningkatan kompetensi dan ketrampilan pada kader posyandu dalam memanfaatkan sistem pengelolaan keuangan dan pembuatan Jajasendu, publikasi pada media massa dan artikel ilmiah. Luaran tambahan berupa Hak Kekayaan Intelektual berupa sertifikat Hak Cipta gambar kerja mini mobile food truck, poster kegiatan PKM dan Buku Resep Jajasendu serta Hak Cipta Merek Jajasendu dengan status terdaftar.Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) telah dilaksanakan dengan melibatkan kader posyandu di Desa Muara Ciujung Timur, Rangkasbitung, Lebak, Banten sebagai penerima manfaat dari kegiatan PKM ini. PKM ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kader posyandu sebagai upaya menurunkan stunting dengan mengolah bahan makanan menjadi jajanan sehat posyandu (Jajasendu) sebagai upaya dalam meningkatkan ekonomi para kader posyandu dan membuat inovasi mini mobile food truck sebagai wadah untuk menjual Jajasendu bagi kader posyandu. Kegiatan PKM ini terdiri dari: (1) penyuluhan hak asasi manusia, gizi sehat, dan balita yang merupakan suatu kaitan penting; (2) pelatihan kewirausahaan termasuk business model canvas (BMC) dan pelatihan pengelolaan keuangan; (3) pelatihan pembuatan Jajasendu. Setelah memberikan pelatihan, evaluasi dilakukan untuk mengukur keberhasilan pelatihan tersebut dengan membagikan kuesioner untuk para kader posyandu. Hasil dari evaluasi tersebut menunjukkan bahwa sebagaian bersar para kader dapat memanfaatkan sistem pengelolaan keuangan yang diberikan oleh tim PKM. Selain itu, keterampilan dan pengetahuan kader posyandu dalam menurunkan angka stunting telah meningkat setelah menerima penyuluhan dan pelatihan pembuatan Jajasendu. Luaran dari PKM ini berupa inovasi mini mobile food truck, peningkatan kompetensi dan ketrampilan pada kader posyandu dalam memanfaatkan sistem pengelolaan keuangan dan pembuatan Jajasendu, publikasi pada media massa dan artikel ilmiah. Luaran tambahan berupa Hak Kekayaan Intelektual berupa sertifikat Hak Cipta gambar kerja mini mobile food truck, poster kegiatan PKM dan Buku Resep Jajasendu serta Hak Cipta Merek Jajasendu dengan status terdaftar

    Pemberdayaan Kader Posyandu untuk Membuat “Jajasendu” Sebagai Upaya Penurunan Angka Stunting di Desa Muara Ciujung Timur, Banten

    Get PDF
    Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) telah dilaksanakan dengan melibatkan kader posyandu di Desa Muara Ciujung Timur, Rangkasbitung, Lebak, Banten sebagai penerima manfaat dari kegiatan PKM ini. PKM ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kader posyandu sebagai upaya menurunkan stunting dengan mengolah bahan makanan menjadi jajanan sehat posyandu (Jajasendu) sebagai upaya dalam meningkatkan ekonomi para kader posyandu dan membuat inovasi mini mobile food truck sebagai wadah untuk menjual Jajasendu bagi kader posyandu. Kegiatan PKM ini terdiri dari: (1) penyuluhan hak asasi manusia, gizi sehat, dan balita yang merupakan suatu kaitan penting; (2) pelatihan kewirausahaan termasuk business model canvas (BMC) dan pelatihan pengelolaan keuangan; (3) pelatihan pembuatan Jajasendu. Setelah memberikan pelatihan, evaluasi dilakukan untuk mengukur keberhasilan pelatihan tersebut dengan membagikan kuesioner untuk para kader posyandu. Hasil dari evaluasi tersebut menunjukkan bahwa sebagaian bersar para kader dapat memanfaatkan sistem pengelolaan keuangan yang diberikan oleh tim PKM. Selain itu, keterampilan dan pengetahuan kader posyandu dalam menurunkan angka stunting telah meningkat setelah menerima penyuluhan dan pelatihan pembuatan Jajasendu. Luaran dari PKM ini berupa inovasi mini mobile food truck, peningkatan kompetensi dan ketrampilan pada kader posyandu dalam memanfaatkan sistem pengelolaan keuangan dan pembuatan Jajasendu, publikasi pada media massa dan artikel ilmiah. Luaran tambahan berupa Hak Kekayaan Intelektual berupa sertifikat Hak Cipta gambar kerja mini mobile food truck, poster kegiatan PKM dan Buku Resep Jajasendu serta Hak Cipta Merek Jajasendu dengan status terdaftar.Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) telah dilaksanakan dengan melibatkan kader posyandu di Desa Muara Ciujung Timur, Rangkasbitung, Lebak, Banten sebagai penerima manfaat dari kegiatan PKM ini. PKM ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kader posyandu sebagai upaya menurunkan stunting dengan mengolah bahan makanan menjadi jajanan sehat posyandu (Jajasendu) sebagai upaya dalam meningkatkan ekonomi para kader posyandu dan membuat inovasi mini mobile food truck sebagai wadah untuk menjual Jajasendu bagi kader posyandu. Kegiatan PKM ini terdiri dari: (1) penyuluhan hak asasi manusia, gizi sehat, dan balita yang merupakan suatu kaitan penting; (2) pelatihan kewirausahaan termasuk business model canvas (BMC) dan pelatihan pengelolaan keuangan; (3) pelatihan pembuatan Jajasendu. Setelah memberikan pelatihan, evaluasi dilakukan untuk mengukur keberhasilan pelatihan tersebut dengan membagikan kuesioner untuk para kader posyandu. Hasil dari evaluasi tersebut menunjukkan bahwa sebagaian bersar para kader dapat memanfaatkan sistem pengelolaan keuangan yang diberikan oleh tim PKM. Selain itu, keterampilan dan pengetahuan kader posyandu dalam menurunkan angka stunting telah meningkat setelah menerima penyuluhan dan pelatihan pembuatan Jajasendu. Luaran dari PKM ini berupa inovasi mini mobile food truck, peningkatan kompetensi dan ketrampilan pada kader posyandu dalam memanfaatkan sistem pengelolaan keuangan dan pembuatan Jajasendu, publikasi pada media massa dan artikel ilmiah. Luaran tambahan berupa Hak Kekayaan Intelektual berupa sertifikat Hak Cipta gambar kerja mini mobile food truck, poster kegiatan PKM dan Buku Resep Jajasendu serta Hak Cipta Merek Jajasendu dengan status terdaftar

    The Effect of Pegagan (Centella Asiatica (L.) Urban) Ethanol Extracts on Hippocampal PSD-95 Protein Expression in Male Wistar Rats

    Get PDF
    One effort to overcome the decline in memory function is through herbal medicine. Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) contain the active components of triterpenoid and flavonoids, has been known to be able to improve memory function. Synaptic plasticity is the basis of memory formation which is strongly influenced by synapse proteins such as PSD-95. Loss of PSD-95 protein can cause memory function decline. This study aims to determine the effect of 70% ethanol extract of pegagan toward PSD-95 protein expression on hippocampus of male Wistar rat. Eighteen male Wistar rats were randomly divided into 3 groups, 6 rats/group: group (1) given ethanol extract of pegagan with dose 300 mg / kgBW / day (CA300), (2) given ethanol extract of pegagan with dose 600 mg / kgBW / day (CA600), and (3) control group (K), given daily aquadest. All three groups were treated for 28 consecutive days. At the end of the treatment period, rats were decapitated and the hippocampus was isolated from the brain. Analysis of protein was done by immunohistochemical method. Statistical analysis was performed by One Way ANOVA parametric test followed by Post-Hoc Bonferroni. The results showed that there was no significant difference between group K and group CA300 (P = 0.123), whereas there were significant differences between CA600 group and K group and CA300 group (P = 0.000). From this research, it can be concluded that 70% ethanol extract of pegagan with dose 600mg / kgBW / day can increase expression of PSD-95 protein on hippocampus of male Wistar rat

    THE EFFECT OF THE ENVIRONMENT ON BIODEGRADATION TIME OF BIODEGRADABLE PLASTIC FROMRUBBER CASSAVA STARCH WITH USING SORBITOL AND GLYCEROL PLASTICIZER

    Get PDF
    Rubber cassava is a plant that underutilized due to toxic HCN that contained in it, it has very high carbohydrate content that is 98.47% sorubber cassava can be as basic material of manufacturing of biodegradable plastic. This research was did to determine the effect of composition of sorbitol and glycerol plasticizer and obtained an optimum composition with using addition materials such as chitosan, acetic acid, and aquadest. Utillization of Sorbitoland glycerol plasticizer varied with comparation of 40% fromweight starch with 5% of each sample interval. The results obtained in the form of an edible film of biodegradable plastic that tested mechanical properties and biodegradation test for 60 days. Based on analysis of the tensile strength test, biodegradable plastics obtained from rubbercassavastarch that optimum namely with composition of 25% sorbitol and 15% glycerol by0.00613 Mpa. Based on analysis of elongation test, biodegradable plastics obtainedfrom rubbercassavastarch that optimum namely with composition of 15% sorbitol and 25% glycerol by 5%.Based on analysis of biodegradation test showed that biodegradable plastic with optimum condition that tested with the land medium has been degraded perfectly for 60 days while with the river, sea, wells, rain,brackish, and sterilled water media can be degraded just needed longer time for plastic can degraded perfectl

    Pengolahan Anomali Gaya Berat Guna Interpretasi Sesar Cimandiri Demi Perencanaan Pengurangan Risiko Bencana

    Get PDF
    Salah satu metode fisika yang sering digunakan dalam geofisika medan adalah metode gravitasi atau gayaberat. Dalam hal ini dilakukan pemisahan anomali residu nilai gravitasi yang diukur di sekitar wilayah sesar Cimandiri Provinsi Jawa Barat, dengan koordinat batas penelitian dari koordinat lintang 6.95°LS – 7.2°LS dan koordinat bujur dari 106.5°BT – 107.1°BT, dengan filter matriks Elkins pada data real-time dari University California of San Diego. Dengan metode ini, ketampakan sesar Cimandiri dapat terlihat dari kerapatan kontur anomalinya. Anomali residu rata-rata yang diukur sekitar 10-20 mGal. Ini membuktikan filter matriks Elkins baik untuk digunakan dalam kajian ketampakan sesar dan anomali residu. Temuan citra Sesar Cimandiri bermanfaat dalam mendukung perencanaan pengurangan risiko bencana gempabumi pada masa mendatang

    Clinical Implications of Non-Steatotic Hepatic Fat Fractions on Quantitative Diffusion-Weighted Imaging of the Liver

    Get PDF
    Diffusion-weighted imaging (DWI) is an important diagnostic tool in the assessment of focal liver lesions and diffuse liver diseases such as cirrhosis and fibrosis. Quantitative DWI parameters such as molecular diffusion, microperfusion and their fractions, are known to be affected when hepatic fat fractions (HFF) are higher than 5.5% (steatosis). However, less is known about the effect on DWI for HFF in the normal non-steatotic range below 5.5%, which can be found in a large part of the population. The aim of this study was therefore to evaluate the diagnostic implications of non-steatotic HFF on quantitative DWI parameters in eight liver segments. For this purpose, eleven healthy volunteers (2 men, mean-age 31.0) were prospectively examined with DWI and three series of in-/out-of-phase dual-echo spoiled gradient-recalled MRI sequences to obtain the HFF and T-2*. DWI data were analyzed using the intravoxel incoherent motion (IVIM) model. Four circular regions (circle divide 22.3 mm) were drawn in each of eight liver segments and averaged. Measurements were divided in group 1 (HFF 5.5%). DWI parameters and T-2* were compared between the three groups and between the segments. It was observed that the molecular diffusion (0.85, 0.72 and 0.49610 23 mm(2)/s) and T-2* (32.2, 27.2 and 21.0 ms) differed significantly between the three groups of increasing HFF (2.18, 3.50 and 19.91%). Microperfusion and its fraction remained similar for different HFF. Correlations with HFF were observed for the molecular diffusion (r = -0.514,
    corecore