31 research outputs found

    The Surface Coverage and Corrosive Rate of Methanol Extract from Taro Tuber (Colocasia esculenta) on Mild Steel in Sulfuric Acid

    Get PDF
    Surface coverage and corrosion rate of taro tuber methanol extract on mild steel in dilute 0.5 M sulfuric acid solution were studied through weight loss method, FT-IR spectroscopy and SEM.The result obtained in 0.5 M sulfuric acid solution for 72 hours with optimal surface coveragewas 0.86. The corrosion ratewas found to be decreased and surface coveragewas increased with the increasing concentration of taro tuber methanol extract which was added. The results showed that taro tuber methanol extract was a good corrosion inhibitor

    INHIBISI KOROSI BAJA LUNAK OLEH KUERSETIN-3-O-RUTINOSIDA DAN EKSTRAK DAUN SINGKONG (Manihot esculenta) DALAM LARUTAN ASAM SULFAT

    Get PDF
    Inhibisi korosi terhadap baja lunak oleh kuersetin-3-O-rutinosida dan ekstrak dari daun singkong ( Manihot esculenta) di dalam larutan H2SO4 0,5 M telah dipelajari yang terdiri dari ekstrak etanol daun singkong disebut dengan ekstrak A, fasa air hasil isolasi kuersetin-3-O-rutinosida disebut ekstrak B, dan kuersetin-3-o-rutinosida yang disebut dengan KOR. Efisiensi inhibisi dan sifat-sifat adsorpsi dipelajari menggunakan metoda kehilangan berat (weight loss) pada variasi suhu 303K, 313K, 323K dan 333K dan variasi konsentrasi 0,1; 0,5; 1,0; 5,0 ; dan 10 g/L. Polarisasi potensiodinamik ( Tafel) digunakan untuk menentukan efisiensi inhibisi dan jenis inhibitor. HPLC dilakukan untuk mengetahui kandungan senyawa yang terdapat dalam ekstrak. Spektroskopi FT-IR berguna untuk mengetahui interaksi gugus aktif ekstrak dengan baja lunak. Morfologi permukaan baja lunak diamati dengan menggunakan SEM dan EDX. Parameter termodinamika yang digunakan yaitu energi aktivasi, entalpi aktivasi, entropi aktivasi, energi bebas adsorpsi standar, entalpi adsorpsi standar, entropi adsorpsi standar, dan Kads Hasil uji fitokimia memperlihatkan bahwa ekstrak A mengandung klorofil saponin, terpenoid, steroid, fenolik, dan flavonoid. Ekstrak B mengandung saponin, fenolik dan flavonoid sedangkan KOR positif terhadap uji fenolik dan flavonoid. Hasil analisis spektrum FT-IR menunjukkan adanya interaksi gugus aktif OH, C=C, C=O dan C-O dari ekstrak A, ekstrak B dan KOR dengan besi di permukaan baja. Hasil analisis HPLC membuktikan bahwa ekstrak A, ekstrak B dan KOR mengandung kuersetin-3-O-rutinosida (rutin). KOR merupakan senyawa murni kuersetin-3-O-rutinosida yang disimpulkan dari hasil analisis spektrum HPLC dan spektrum FT-IR. KOR dan ekstrak dari daun singkong tersebut dapat menurunkan laju korosi dan meningkatkan efisiensi inhibisi korosi baja lunak. Ekstrak A memiliki penurunan efisiensi yang lebih tinggi dibandingkan ekstrak B dan KOR dengan meningkatnya suhu. Ekstrak A, ekstrak B, dan KOR memiliki nilai efisiensi inhibisi maksimum berturut-turut sebesar 93,2 %, 77,6 %, dan 91% di konsentrasi 10 g/L pada suhu 303K. Efisiensi inhibisi yang tinggi disebabkan oleh interaksi senyawa metabolit sekunder yang terdapat dalam daun singkong dengan besi sehingga menutupi permukaan baja lunak dan menghambat terjadinya proses korosi. Kuersetin-3-O-rutinosida yang merupakan salah satu senyawa yang terdapat dalam daun singkong ternyata memiliki efisiensi inhibisi korosi yang cukup tinggi. Oleh karena itu dapat disimpulkan kuersetin-3-o-rutinosida merupakan salah satu senyawa yang sangat berperan dalam menghambat korosi baja pada daun singkong. Ekstrak A, ekstrak B dan KOR berinteraksi secara spontan di permukaan baja dalam larutan asam sulfat 0,5 M dan entalpi adsorpsi bersifat eksoterm. Entropi adsorpsi ekstrak A bernilai negatif sedangkan entropi ekstrak B dan KOR bernilai positif. Ekstrak A, ekstrak B dan KOR bersifat fisisorpsi akan tetapi KOR juga memiliki sifat kemisorpsi. Berdasarkan pengukuran polarisasi potensiodinamik, ekstrak A, ekstrak B dan KOR bersifat inhibitor campuran. Hasil analisis SEM dan EDX menunjukkan telah terjadi pembentukan lapisan tipis pada permukaan baja dengan gambaran permukaan yang rata dan tidak berpori selama proses perendaman dalam larutan H2SO4 0,5 M dengan penambahan ekstrak A, ekstrak B dan KOR. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak A, ekstrak B dan KOR dapat digunakan sebagai inhibitor korosi yang baik untuk menghambat laju korosi pada baja dalam larutan H2SO4 0,5 M

    Pengembangan Scaffolding pada Discovery Learning dalam Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah

    Get PDF
    Scaffolding is a help given to students to learn and solve problems. This study aims to describe scaffolding development procedures in discovery learning to improve problem-solving skills. The research method used is a research procedure to develop a learning design model with the type F2-O1+O2-S1+S5+S6-A3. The data was collected using the Delphi technique and analyzed using qualitative data analysis methods. Based on the validation results by experts and practitioners, the product is declared suitable for learning. The results of small group trials show that the product effectively improves students' problem-solving abilities in learning activities. Applying scaffolding products in discovery learning can improve students' problem-solving skills at reaction rates

    PENGGUNAAN KARBON AKTIF MAGNETIT-Fe3O4 SEBAGAI PENYERAP ZAT WARNA REMAZOL YELLOW

    Get PDF
    Karbon aktif magnetite Fe3O4 telah digunakan sebagai adsorben penyerap zat warna remazol yellow. Karbon aktif dibuat dari cangkang kelapa sawit dan dikompsoitkan dengan magnetite Fe3O4 dengan metode kopresipitasi. Adsorben digunakan untuk penyerap zat warna remazol yellow dengan mempelajari beberapa parameter penyerapan yaitu pengaruh pH, waktu kontak dan konsentrasi larutan Remazol Yellow.  pH penyerapan diperoleh  pada kondisi pH 2 dengan efisiensi penyerapan 84,613%, waktu kontak optimum pada waktu 45 menit dengan efisiensi penyerapan 71,79% dan dan konsentrasi optimum pada konsentrasi  45 mg/L  dengan efisiensi penyerapan adalah 80,82

    Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Kemampuan Pemecahan Masalah terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa pada Materi Larutan Penyangga

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh model pembelajaran problem based learning dan kemampuan pemecahan masalah siswa terhadap kemampuan berpikir kreatif pada materi larutan penyangga. Penelitian dilakukan di kelas XI MIA SMAN 10 Batanghari dengan desain faktorial 2 x 2 dan sampel terdiri dari 2 kelas yang dipilih secara acak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan model problem based learning dan kategori kemampuan pemecahan masalah tinggi memiliki kemampuan berpikir kreatif tinggi, namun tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran problem based learning dengan kemampuan pemecahan masalah terhadap kemampuan berpikir kreatif pada materi larutan penyangga karena model pembelajaran problem based learning dan kemampuan pemecahan masalah berpengaruh terhadap hasil kemampuan berpikir kreatif siswa secara mandiri. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: Ada pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi larutan penyangga, ada pengaruh kemampuan pemecahan masalah terhadap kemampuan berpikir kreatif pada materi larutan penyangga, tidak ada interaksi antara model pembelajaran problem based learning dan kemampuan pemecahan masalah

    PENGEMBANGAN MEDIA MOBILE LEARNING CHEMFUN BERORIENTASI HOTS (HIGHER ORDER THINKING SKILL) PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA

    Get PDF
    Pada era Industri 4.0 teknologi berkembang begitu pesat, menghadirkan banyak perubahan termasuk pada sektor pendidikan. Strategi pembelajaran bergeser menjadi berorientasi kepada Higher Order Thinking Skills. Peran media pembelajaran digital menjadi kian esensial. Kehadirannya membantu peserta didik memahami pelajaran kapan dan dimana saja. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu dihasilkannya media mobile learning berorientasi HOTS yang tervalidasi dan dapat digunakan secara efektif dalam pembelajaran kimia pada kelas XI SMA. Penelitian ini termasuk jenis Penelitian dan Pengembangan (Research and Development), mengadaptasi model pengembangan Lee and Owens. Produk dibuat menggunakan website MIT App Inventor. Validasi oleh ahli materi dan ahli media mendapatkan hasil yang sangat baik, begitupun dengan penilaian guru kimia juga memperoleh kategori sangat baik. Subjek penelitian yakni peserta didik dari SMA Adhyaksa 1 Jambi kelas XI MIPA 2. Respon peserta didik skala kecil memperoleh persentase kelayakan sebesar 85% terkategori sangat baik dan pada skala besar yakni 89% terkategori sangat baik. Hasil paired t-test menerangkan bahwa hasil belajar kimia peserta didik sebelum menggunakan media mobile learning ChemFun berorientasi HOTS berbeda secara signifikan dengan hasil belajar ketika telah menggunakan media

    The Effect of Graphite Concentration in TiO2 Semiconductors on Efficiency of Dye Sensitized Solar Cells (DSSC) Using Dye Melastoma malabathricum L Fruit Extract

    Get PDF
    The effect of graphite mass in TiO2 semiconductors on the efficiency of Dye-Sensitized Solar Cell (DSSC) based on dye extract of Melastoma malabathricum has been investigated. This study aims to determine the effect of mass variations of graphite-TiO2 on the efficiency of DSSC and bandgap produced in the manufacture of DSSC. The mass variation of graphite added in TiO2 semiconductors is 10%, 12%, 14%, and 16% of the mass of TiO2. The result shows the maximum wavelength (λmax) for anthocyanin at 544 nm with an absorbance of 5.7 Á. The calculation results obtained by the optimal bandgap value in the variation of graphite mass 14% is 3.15 eV. The results of characterization using XRD obtained tetragonal TiO2 crystal structure with a particle size of 49.8 nm. The DSSC test results obtained optimal results found in mass variations of 14% graphite with a current strength of 140,001 μA, a voltage of 1446.9 mV, and DSSC efficiency of 0.2026%

    Synthesis and Characterization of Adsorbent Materials Magnetite Mercaptosilicate Ion Imprinted Polymer as Cadmium Ion Adsorbent

    Get PDF
    Cadmium (Cd) is a toxic heavy metal with the active property of reacting with other components so that cadmium residues can quickly enter the food chain and cause cardiovascular, kidney, and cancer diseases. The purpose was to synthesize the magnetite mercaptosilicate ion imprinted polymer adsorbent material by forming Ion-Imprinted Polymer as a template, to analyze the characterization results using XRD and SEM-EDS, and to determine the adsorption test results for Cd metal ions. The results of the characterization of XRD show that there is a broad peak at a diffraction angle of 2θ= 20-220 with an amorphous structure, which is silica, and there is a high peak at a diffraction angle of 2θ= 35.55140 which indicates magnetite. The results of SEM analysis with magnifications of 500x, 1000x, and 5000x showed that the surface morphology of the particles was not uniform. For the EDS results, it can be seen that the components of the magnetite mercaptosilicate ion imprinted polymer material are elements C, O, Si, S, and Fe, with a mass percentage of 25.0%; 41.2%; 29.9%; 3.28% and 0.8%. The results of the adsorption test for the Magnetite-IIP-Mercaptosilika Material were able to adsorb Cd ions with the highest adsorption capacity of 10.536 mg/g at a concentration of 100 mg/L. Then the selectivity coefficient value of the Ion Cd metal ion is 2.32 greater than 1, indicating that the selectivity of the magnetite mercaptosilicate ion imprinted polymer material is much higher for Ion Cd metal ions than for Cu and Cr ions with a selectivity coefficient of 0.1 and 0.26

    Sintesis dan karakterisasi magnetit terlapis dimerkaptosilika

    Get PDF
    Synthesis of dimerkaptosilica coated magnetite was carried out in several stages, namely synthesis of magnetite from FeCl3.6H2O and FeSO4.7H2O by coprecipitation method. Extraction of sodium silicate from rice husk ash as a source of silica. Coating magnetite by dimerkaptosilica using 2,3-dimercapto-1-propanol as a source of mercapto groups and sodium silicate as sources of silica. Coating is done by the sol-gel method. FTIR characterization showed the appearance of uptake at wave numbers 894,04 cm-1, 2951,22 cm-1 and 3655,26 cm-1 from several absorbances which also appeared in magnetite material spectra indicating ―SH, ―CH2 and ―OH groups. XRD characterization was characterized by the appearance of a peak at 2θ, which was 35,43° and SEM characterization showed that the material Fe3O4―DMS had a morphological shape in the form of round clumps forming gray-colored aggregates

    Adsorben Magnetit Terlapis Dimerkaptosilika untuk Adsorpsi Anion Logam [AuCl4]- dan [Cr2O7]-

    Get PDF
    Adsorbent magnetite-dimercapto-silica (Fe3O4 - DMS) is a synthesis of magnetite with 2,3-dimercapto-1-propanol which has been applied to adsorb anions [AuCl4] - and [Cr2O7]-2. The adsorption process of metal anion [AuCl4]- at pH 5 with a contact time of 100 minutes was found optimum results at an adsorption capacity of 77.58 mg/g and an adsorption efficiency value of 96.975%. While the optimum conditions of metal anion [Cr2O7]-2 after the adsorption process at pH 4 with a contact time of 90 minutes was found an adsorption capacity of 85.0426 mg/g and an adsorption efficiency value of 85.0426%. The adsorption efficiency of metal anions [AuCl4]- is higher than the adsorption efficiency of metal anions [Cr2O7] -2
    corecore