20 research outputs found
Human Aspect on Chain of Custody (CoC) System Performance
The tropical forests cover 24% of tropical land area. They are the most productive terrestrial ecosystems
on earth with high priorities for biodiversity conservation. These forests store a substantial amount of carbon in
biomass and soil, and they also regulate the transfer of carbon into the atmosphere as carbon dioxide (CO2).
Indonesia is having the third tropical forest area in the world after Brazil and Congo. Over 50 years forest has been
felled both legally as well as illegally. High rate of forest degradation resulted from unsustainable forest
management, rampant illegal logging, forest area encroachment, conversion and natural disaster. All urges rapid
improvement of management system of Indonesia’s forest resources (Holmes, 2002). Forest certification is one tool
that can support the achievement of sustainable forest management goal. Under current operation of join
certification protocol between the Forest Stewardship Council (FSC) and the Indonesian Ecolabelling Institute (LEI)
in Indonesia, forest management units must be able to show the required performance indicated in LEI criteria and
indicator as well as FSC principles and criteria to attain certification of their products. The gap between current
practices and performance required by forest certifications schemes is still enormous. The performance of forest
certification system from LEI is determined very much by the human that is involved in the process of planning and
operation. The name of certification system is chain of custody (CoC) certification. CoC operation involves
activities such as tracing raw material from the forest to the factory, through shipping and manufacturing, to the
final end product. In all of the above processes, the roles of human are critical, although the specific roles played
from one process to another are different. In this paper we present an identification of human aspect and other
factors that predominantly affect CoC system performance
The Potency of Indigenous Lactobacillus farciminis LIPI12-2-LAB033 Isolated from Non-Dairy Product of Indonesian Fermented Food as a New Source of β-galactosidase Enzyme
AbstractThe β-galactosidase is an enzyme that plays an essential role in the lactose hydrolysis into glucose and galactose. This study examines the potential of β-galactosidase from several lactic acid bacteria (LAB) isolated from non-dairy products Indonesian fermented foods and purifies them to increase their specific activity. The enzyme was extracted using ultrasonication, purified with ammonium sulfate, and dialyzed with a cellulose membrane (11 kDa). The result of isolates tests showed that Lactobacillus farciminis LIPI12-2-LAB033 had the highest specific activity of 13.9 U/mg protein. Precipitation using 40% ammonium sulfate increased the specific activity up to 19.6 U/mg protein. This enzyme works optimally at a temperature of 40 °C and pH of 7. The specific activity of this enzyme increases to 75.6 U/mg protein after dialysis. The dialysis process purifies the enzyme 5.44 times with a yield of 26.7%. These findings indicate that Lactobacillus farciminis LIPI12-2-LAB033 can be considered as a source of β-galactosidase enzyme production.Keywords: enzyme, β-galactosidase, Lactobacillus farciminis, indigenous, partial purification  Abstrakβ-galaktosidase merupakan enzim yang berperan penting dalam hidrolisis laktosa menjadi glukosa dan galaktosa. Penelitian ini mengkaji potensi β-galaktosidase dari beberapa bakteri asam laktat yang diisolasi dari makanan fermentasi Indonesia yang bukan produk turunan susu dan memurnikannya untuk meningkatkan aktivitas spesifiknya. Enzim diekstraksi dari sel menggunakan ultrasonikasi kemudian dimurnikan dengan amonium sulfat dan didialisis dengan membran selulosa (11 kDa). Hasil uji isolat menunjukkan bahwa Lactobacillus farciminis LIPI12-2-LAB033 memiliki aktivitas spesifik tertinggi sebesar 13.9 U/mg protein. Pengendapan menggunakan ammonium sulfat 40% meningkatkan aktivitas spesifiknya hingga 19.6 U/mg protein. Enzim ini bekerja optimal pada suhu 40 °C dan pH 7. Aktivitas spesifik enzim ini meningkat hingga 75.6 U/mg protein setelah proses dialisis. Proses dialisis memurnikan enzim menjadi 5.44 kali lipat dengan rendemen 26.7%. Temuan ini menunjukkan bahwa Lactobacillus farciminis LIPI12-2-LAB033 dapat dipertimbangkan sebagai sumber produksi enzim β-galaktosidase.Kata kunci: enzim, β-galaktosidase, Lactobacillus farciminis, indigenous, purifikasi sebagian
Blackbox Testing on Virtual Reality Gamelan Saron Using Equivalence Partition Method
Pengujian Blackbox Pada Virtual Reality Gamelan Saron Menggunakan Metode Equivalence Partition. Dalam pengembangan sebuah aplikasi, testing pada aplikasi sangat penting sebelum aplikasi dirilis. Testing berdasarkan kualitas dengan menggunakan Black Box mengutamakan pengujian fitur-fitur yang terdapat pada aplikasi, sehingga dapat menemukan permasalahan yang terjadi di aplikasi Gamelan VR Saron ini. Pada metode Black Box berbasis Equivalence Partition secara menyeluruh menguji dalam aspek penggunaan aplikasi Gamelan VR Saron. Dalam pengujian ini membutuhkan seleksi penggunaan berdasarkan test case, kemudian memastikan kualitas dari fitur-fitur yang tersedia serta menemukan error function yang bisa terjadi dalam aplikasi. Sehingga ujicoba pada aplikasi ini bisa menilai apakah telah sesuai dengan harapan dan direncanakan. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa aplikasi ini dapat berjalan dengan baik tanpa adanya error sesuai dengan yang telah direncanakan. Hasil pengujian ini dapat dijadikan sebagai dokumentasi serta evaluasi untuk pengembangan aplikasi kedepannya.Kata Kunci: black box, equivalence partition, test case, error function, user
Blackbox Testing on Virtual Reality Gamelan Saron Using the Equivalence Partition Method. Testing is essential in application development because it helps identify and eliminate defects. One of the most used testing methods is Black Box testing, which involves deeply examining the application’s functionality without knowing its internal workings. The Equivalence Partition method is frequently used in Black Box testing to divide input values into groups and select test cases from each group. Potential errors can be identified by testing the available features with appropriate test cases, and future improvements can be made to ensure seamless application performance. In addition, testing results also serve as documentation and research for future development. By using this method, the developers of the VR Gamelan Saron application can ensure that its quality meets user expectations to improve its quality to provide an optimal user experience. In summary, proper testing is crucial in application development, and the Equivalence Partition method is an effective tool foridentifying and eliminating potential issues.Keywords: black box, equivalence partition, test case, error function, use
PENGEMBANGAN PAUD MELALUI PELATIHAN KETERAMPILAN & KREATIVITAS DI KELURAHAN SIWALANKERTO, KECAMATAN WONOCOLO, SURABAYA
Para guru (bunda) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) diharapkan memiliki
kemampuan untuk membuat seorang anak nyaman di PAUD, mampu memberikan pendidikan
yang sesuai dengan perkembangan kecerdasan si anak serta dapat mengembangkan metode
dan media belajar untuk anak usia dini secara tepat dan efisien. Stimulus yang diberikan bunda
PAUD melalui kegiatan bermain sambil belajar, membuat anak dapat menyerap ilmu dan
mengembangkan potensinya, sehingga memiliki kualitas yang bagus, cerdas berkarakter,
berani, kreatif berkepribadian dan berakhlak mulia, untuk akhirnya siap menempuh
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Disinilah letak penting peran bunda PAUD dalam
membimbing anak didiknya guna mengembangkan potensi yang dimiliki si anak dengan
memanfaatkan momentum masa keemasan perkembangan otaknya dengan pengetahuan dan
ketrampilan yang dimiliki para bunda PAUD serta melatih motoric dan sensorik anak usia dini.
Untuk menjawab kebutuhan inilah, Program studi Desain Interior Universitas Kristen Petra
mengadakan kegiatan pelatihan keterampilan membuat art & craft tangan dan elemen desain
interior melalui kegiatan abdimas (Pengabdian Masyarakat) dengan memberikan pelayanan
kepada masyarakat, khususnya bagi bunda-bunda PAUD di Kelurahan Siwalankerto,
Surabaya. Pada pelaksanaan kegiatan Abdimas ini, subyek pelatihan dilatih untuk mampu
mengembangkan ketrampilan dan kreatifitas bunda PAUD dalam membuat beberapa produk
dengan memanfaatkan material yang mudah ditemukan dan ekonomis di lingkungan sekitar.
Hasil produk ketrampilan bunda PAUD ini dapat digunakan untuk pengembangan desain
interior ruang PAUD di Siwalankerto, Surabaya
Pemanfaatan modified cassava flour dan tepung tapioka sebagai bahan pengisi keju cedar olahan
Ubi kayu merupakan sumber karbohidrat yang berpotensi sebagai bahan pengisi keju cedar olahan. Pengkajian terhadap karakteristik fisikokimia keju cedar olahan bertujuan untuk memperoleh model formula penambahan bahan pengisi berbasis ubi kayu dan mengetahui nilai kesukaan terhadap keju cedar olahan terpilih. Penelitian terdiri dari beberapa tahap yaitu pembuatan keju cedar olahan, karakterisasi keju olahan, penentuan model fomula penambahan bahan pengisi berbasis ubi kayu, verifikasi formula terpilih dan uji organoleptik terhadap produk dengan model formula terpilih. Pembuatan keju cedar olahan mengunakan rancangan acak lengkap dengan satu faktor. Penentuan model formula mengunakan respon permukaan historical data. Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan mocaf dan tapioka dengan variasi konsentrasi berpengaruh signifikan terhadap kadar lemak dan karbohidrat produk, sedangkan kadar air, kadar abu, kadar protein dan profil tekstur produk tidak dipengaruhi secara signifikan. Penambahan tapioka 3% (b/b) merupakan model formula terpilih keju cedar olahan dengan karakteristik kadar air 46,96 %; kadar protein 36,39 % (bk); kadar lemak 36,05 % (bk); kadar karbohidrat 5,09% (bk), nilai kekerasan 844,518 gF; daya adhesive 69,739 g/s; elastisitas 0,421; daya kohesif 0,424; kelengketan 358,697 gF; dan daya kunyah 151,244 gF serta nilai kesukaan keju cedar olehan formula terpilih cenderung netral. Mocaf dan tapioka dapat dijadikan bahan pengisi keju cedar olahan.AbstractCassava is a potential source of carbohydrate as a filler for processed cedar cheese. Study of physicochemical characteristics of processed cheddar cheese was done to obtain the formula of the cassava based filler addition and preferential value of the selected formula. The research consisted of some steps, i.e. processed cheddar cheese production, processed cheddar cheese characterization, determination of processed cheddar cheese formula model, verification of selected formula, and hedonic test on selected formula product. Preparation of processed cheddar cheese using randomized complete design with one factor, while the formula modeling using response surface with historical data method. The result showed that the use of modified cassava flour (mocaf) and tapioca with different concentration significantly influenced (p<0,05) to the increasing fat and decreasing carbohydrate content of the product, while the water, ash, protein and texture profile ore not significantly influenced. The addition of 3% tapioca (w/w) was selected as formula model with the characteristic water content 46.96%; protein 36.39% (db); fat 36.05% (db); carbohydrate 5.09% (db), hardness 844.518 gF; adhesiveness 69.739 g/s; springiness 0.421; cohesiveness 0.424; gumminess 358.697 gF; and chewiness 151.244 gF, with preferential value tend to be neutral. Mocaf and tapioca could be used as filler in processing processed cheddar cheese.</p
Pemanfaatan modified cassava flour dan tepung tapioka sebagai bahan pengisi keju cedar olahan
Ubi kayu merupakan sumber karbohidrat yang berpotensi sebagai bahan pengisi keju cedar olahan. Pengkajian terhadap karakteristik fisikokimia keju cedar olahan bertujuan untuk memperoleh model formula penambahan bahan pengisi berbasis ubi kayu dan mengetahui nilai kesukaan terhadap keju cedar olahan terpilih. Penelitian terdiri dari beberapa tahap yaitu pembuatan keju cedar olahan, karakterisasi keju olahan, penentuan model fomula penambahan bahan pengisi berbasis ubi kayu, verifikasi formula terpilih dan uji organoleptik terhadap produk dengan model formula terpilih. Pembuatan keju cedar olahan mengunakan rancangan acak lengkap dengan satu faktor. Penentuan model formula mengunakan respon permukaan historical data. Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan mocaf dan tapioka dengan variasi konsentrasi berpengaruh signifikan terhadap kadar lemak dan karbohidrat produk, sedangkan kadar air, kadar abu, kadar protein dan profil tekstur produk tidak dipengaruhi secara signifikan. Penambahan tapioka 3% (b/b) merupakan model formula terpilih keju cedar olahan dengan karakteristik kadar air 46,96 %; kadar protein 36,39 % (bk); kadar lemak 36,05 % (bk); kadar karbohidrat 5,09% (bk), nilai kekerasan 844,518 gF; daya adhesive 69,739 g/s; elastisitas 0,421; daya kohesif 0,424; kelengketan 358,697 gF; dan daya kunyah 151,244 gF serta nilai kesukaan keju cedar olehan formula terpilih cenderung netral. Mocaf dan tapioka dapat dijadikan bahan pengisi keju cedar olahan.AbstractCassava is a potential source of carbohydrate as a filler for processed cedar cheese. Study of physicochemical characteristics of processed cheddar cheese was done to obtain the formula of the cassava based filler addition and preferential value of the selected formula. The research consisted of some steps, i.e. processed cheddar cheese production, processed cheddar cheese characterization, determination of processed cheddar cheese formula model, verification of selected formula, and hedonic test on selected formula product. Preparation of processed cheddar cheese using randomized complete design with one factor, while the formula modeling using response surface with historical data method. The result showed that the use of modified cassava flour (mocaf) and tapioca with different concentration significantly influenced (p<0,05) to the increasing fat and decreasing carbohydrate content of the product, while the water, ash, protein and texture profile ore not significantly influenced. The addition of 3% tapioca (w/w) was selected as formula model with the characteristic water content 46.96%; protein 36.39% (db); fat 36.05% (db); carbohydrate 5.09% (db), hardness 844.518 gF; adhesiveness 69.739 g/s; springiness 0.421; cohesiveness 0.424; gumminess 358.697 gF; and chewiness 151.244 gF, with preferential value tend to be neutral. Mocaf and tapioca could be used as filler in processing processed cheddar cheese
PELATIHAN KREATIVITAS, MOTORIK DAN SENSORIK ANAK PAUD MELALUI KETERAMPILAN BAGI GURU PAUD DI KELURAHAN SIWALANKERTO, KECAMATAN WONOCOLO, SURABAYA
Para guru (bunda) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) diharapkan memiliki kemampuan untuk membuat seorang anak nyaman di PAUD, mampu memberikan pendidikan yang sesuai dengan perkembangan kecerdasan si anak serta dapat mengembangkan metode dan media belajar untuk anak usia dini secara tepat dan efisien. Stimulus yang diberikan bunda PAUD melalui kegiatan bermain sambil belajar, membuat anak dapat menyerap ilmu dan mengembangkan potensinya, sehingga memiliki kualitas yang bagus, cerdas berkarakter, berani, kreatif berkepribadian dan berakhlak mulia, untuk akhirnya siap menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Disinilah letak penting peran bunda PAUD dalam membimbing anak didiknya guna mengembangkan potensi yang dimiliki si anak dengan memanfaatkan momentum masa keemasan perkembangan otaknya dengan pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki para bunda PAUD serta melatih motoric dan sensorik anak usia dini. Untuk menjawab kebutuhan inilah, Program studi Desain Interior Universitas Kristen Petra mengadakan kegiatan pelatihan keterampilan membuat art & craft tangan dan elemen desain interior melalui kegiatan abdimas (Pengabdian Masyarakat) dengan memberikan pelayanan kepada masyarakat, khususnya bagi bunda-bunda PAUD di Kelurahan Siwalankerto, Surabaya. Pada pelaksanaan kegiatan Abdimas ini, subyek pelatihan dilatih untuk mampu mengembangkan ketrampilan dan kreatifitas bunda PAUD dalam membuat beberapa produk dengan memanfaatkan material yang mudah ditemukan dan ekonomis di lingkungan sekitar. Hasil produk ketrampilan bunda PAUD ini dapat digunakan untuk pengembangan desain interior ruang PAUD di Siwalankerto, Surabaya
Pengembangan Website untuk Pemasaran Produk Kerupuk Basah Ashifa di Kabupaten Putusibau
Kerupuk Basah atau “Tempet” adalah makanan khas berbahan dasar ikan sungai dari kota Putussibau, ibu kota kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Kerupuk basah termasuk makanan ciri khas dari kabupaten Kapuas Hulu yang memiliki banyak peminat dari berbagai daerah termasuk di luar Kalimantan Barat. Akan tetapi, penjualan kerupuk basah masih dilakukan secara konvensional dengan bantuan teknologi seadanya seperti WhatsApp dan sumber pendapatan terbesarnya masih melalui penjualan toko fisik yang berada di daerah tersebut. Mitra UMKM kerupuk basah mempunyai keinginan untuk memperluas penjualan produknya, namun karena minimnya pengetahuan teknologi, penjualan produk kerupuk basah masih sebatas di kota itu saja. Melihat peluang kerupuk basah yang bisa dikirimkan keluar pulau. Berdasarkan keterbatasan mitra tersebut maka diusulkan pengabdian untuk mengembangkan sistem berbasis online demi mencapai jangkauan pasar yang berskala nasional. Sistem berbasis online yang dituju penulis merupakan sistem website yang diharapkan dapat mengorganisir segala kegiatan penjualan produk.Kata Kunci: Sistem website; kerupuk basah, Kalimantan Barat, Putussibau
Pendugaan umur simpan sediaan bawang tunggal hitam dengan metode accelerated shelf-life testing (ASLT)
Sediaan bawang tunggal hitam terdiri atas bawang tunggal hitam utuh, ekstrak dan mikroenkapsulat. Senyawa antioksidan dalam sediaan bawang tunggal hitam akan mengalami kerusakan selama penyimpanan. Penelitian ini bertujuan menentukan kinetika degradasi kapasitas antioksidan dan total fenolik pada sediaan bawang tunggal hitam dan memperkirakan umum simpannya dengan metode accelerated shelf-life testing (ASLT). Hasil penelitian menunjukan kapasitas antioksidan dan total fenolik sediaan bawang tunggal hitam mengalami penurunan selama penyimpanan. Total fenolik dijadikan parameter penentuan umur simpan sediaan bawang tunggal hitam. Bawang tunggal hitam utuh mengalami kerusakan lebih cepat dibandingkan sediaan lainnya. Umur simpan sediaan bawang tunggal hitam pada suhu 25°C adalah: bawang tunggal hitam utuh 199 hari, ekstrak bawang tunggal hitam 259 hari, dan mikroenkapsulat 255 hari.ABSTRACTSolo black garlic products consisted of whole solo black garlic, extract, and microencapsulated. Antioxidant compounds in the black garlic products will be damaged during storage. The study was aimed to determine the kinetics degradation of antioxidant capacity and total phenolic of black garlic products and to estimate their shelf life using accelerated shelf life testing (ASLT) method. The result showed that antioxidants and total phenolic of products decreased during storage. Total phenolic was used to predict the shelf life of products. The whole black garlic deterioration is faster than other products. The shelf life of whole black garlic, black garlic extract and microencapsulated black garlic extract at 25°C were 199 days, 259 days, and 255 days respectively