34 research outputs found

    Implementasi Kebijakan Perlindungan Buah Lokal Bali (Studi Kasus Pada Buah Salak Bali)

    Get PDF
    This study aims to analyze the implementation of Bali Governor Regulation number 99 of 2018 concerning the Marketing and Utilization of Balinese Local Agricultural Products, with a case study on Balinese zalacca fruit. This study used qualitative research methods. The use of descriptive qualitative research is to examine the implementation process of a public policy by describing four variable factors ranging from communication, resources, disposition and bureaucratic structure. Data were collected by conducting interviews with informants who were determined by purposive sampling technique of 9 people from business actors (supermarkets), competent government officials and zalacca farmers. Data analysis by triangulating the results of interviews, field observations and documentation. The results of the study show that the implementation process of Bali Governor Regulation Number 99, 2018 cannot implemented, with the first indicator of policy implementation regarding poor communication, with data that only 1 in 9 respondents (only 11%) received socialization from competent parties.So that it also results in resource factors, dispositions and what the author concluded were not working as well. Problems that hinder the implementation of local fruit protection of Balinese zalacca fruit are technical plant science, where the nature of fertilization and the harvest period of salak bali and barking sugar is not sustainable throughout the year.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi Peraturan Gubernur Bali nomor 99 Tahun 2018 mengenai Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertaniani Lokal Bali, dengan studi kasus pada buah salak. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Pemanfaatn penelitian kualitatif deskriptif adalah untuk meneliti proses implementasi dari suatu kebijakan publik dengan cara mendeskripsikan empat faktor variabel mulai dari komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi. Pengambilan data dilakukan dengan melakukan wawancara kepada informan yang ditentukan dengan teknik purposive sampling sejumlah 9 orang yang berasal dari dari kalangan pelaku usaha (supermarket), pejabat pemerintahan yang berkompeten dan petani salak. Analisis data dengan triangulasi hasil wawancara, observasi lapangan dan dokumentasi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa proses implementasi dari Peraturan Gubernur Bali Nomor 99, Tahun 2018 tidak dapat berjalan, dengan indikator pertama dari implementasi kebijakan tentang buruknya komunikasi, dengan data bahwa hanya 1 dari 9 responden (hanya 11%) yang memperoleh sosialisasi dari pihak yang berkompeten, sehingga beruntut pula pada faktor sumber daya, disposisi dan yang disimpulkan oleh Penulis menjadi tidak berjalan pula. Masalah yang menghambat untuk implementasi perlindungan buah lokal salak Bali adalah pada teknikal ilmu tanaman, di mana sifat pembuahan dan periode panen dari salak bali dan salak gula pasir tidak berkelanjutan di sepanjang tahun

    Local wisdom as stimulus for interest of young generation activators micro small and medium enterprises carved wood crafts sector

    Get PDF
    This study examines local wisdom as a stimulus for the interest of young generation activators Micro Small and Medium Enterprises carved woodcraft sector in Singakerta Village, Ubud District, Gianyar Regency. The development of Micro, Small and Medium Enterprises in Bali and Indonesia in general experienced two main obstacles, namely capital, and marketing difficulties. Capital problems hamper Micro and Small and Medium Enterprises entrepreneurs to expand their businesses and "advance class". This problem is very much related to financing access matters. The problem of this research is how local wisdom as a stimulus for the interest of young people driving the Micro and Small and Medium Enterprises in the wood carving sector in Singakerta Village, Ubud District, Gianyar. wood carving sector in Singakerta Village, Ubud District, Gianyar Regency. The current trend shows that access to financing for Micro, Small, and Medium Enterprises is predominantly based on the banking sector. The potential for financing through other sectors is still wide open with a wider access range. Financing through the non-banking sector (cooperatives, leasing, factories, pawning, capital markets), and other types of non-credit financing (grants, equity, insurance) have not been maximized by the government

    BABAD SEBAGAI SUMBER SEJARAH DAN SENI PERTUNJUKAN

    Get PDF
    1.Pendahuluan Hampir semua daerah di Indonesia memiliki sejarah lokal yang bersifat tradisional dan masing-masing daerah memiliki nama atau istilah sendiri-sendiri.Di Bali,jawa dan Lombok,sejarah lokal itu disebut Babad seperti Babad Dalem,Babad Blahbatuh,dan sebagainya.mengenai babad dan sejenisnya sudah lama mendapat perhatian dari kalangan ilmuan bangsa barat terutama bangsa belanda,antara lain J.Brandes telah meneliti naskah pararaton (1896),C.C Berg telah membuat tulisan tentang penulisan sejarah jawa (1938)dalam bahasa Indonesia (1974).Penampilan ilmuwan bangsa belanda dalam mengkaji Babad Tanah Djawi(1899-1903). 2.Babad di Bali Salah satu warisan budaya bali yang masih hidup di tengah-tengah masyarakat bali sampai sekarang adalah Babad.berbicara masalah babad dib alai,kita dapat melupakan jasa-jasa para pencinta kebudayaan bali untuk mengumpulkan naskah –naskah kuna yang berbentuk lontar di bali dan Lombok agar terhindar dari kerusakan dan kemusnahan.babad di bali pada umumnya memiliki dua bentuk yaitu berbentuk prosa(ganjaran)seperti Babad Dalem,Babad Pasek,Babad pungkaran Timbul dan sebagainya.dan ada yang berbentuk puisi(tembang,gaguritan)seperti Sinom Uwug Payangan,Gaguritan Rusak Buleleng,ditulis di atas daun ntal(rontal.salah satu cara dalam melestarikan Babad di Bali adalah dengan cara melakukan penyalinan naskah terus menerus dari satu generasi ke generasi.Suatu kebanggaan bagi masyarakat bali bahwa sampai sekarang masih banyak pencipta Babad,diantaranya I Gusti Anandakusuma, Mahaudiama, A.A.Made Regeg, I Made Sanggara,I Wayan Simpen(alm).Masyarakat Bali sampai sekarang masih memfungsikan Babad lebih mengutamakan untuk menyelusuri silsilah keluarga. 3.Babad sebagai Sumber Sejarah Babad yang kita kenal sebagai salah satu Histirigrafi Indonesia yang bersifat tradisional atau bersifat lokal adalah suatu bentuk dari kultur yang membentangkan riwayatnya.Dalam menjawab berbagai problematic terhadap Babad sebagai sumber sejarah,pertama-tama perlu diingat bahwa seorang sejarawan diharapkan selalu berfikir kritis-analitis terhadap sumber sejarah.Dilihat dari sifatnya,Babad pada lazimnya memiliki sirat-sifat antara lain bersifat saklar-magis,bersifat legendaries,bersifat relogo-magis,bersifat mytis/mytologis,bersifat pragmentasi,dll. 4.Babad sebagai Sumber Seni Pertunjukan Seni pertunjukan di bali pada umunya dapat diklasifikasikan berdasarkan fungsi menjadi tiga golongan yaitu:Seni Tari Wali(Tari Saklar),Seni Tari Bebali(Tari Upacara),Seni Tari Bali-Balihan(Tari Hiburan).Apabila kita kembali menyimak Babad yang ditulis pada periode Kolonial itu yang memiliki nilai-nilai universal itu dapat dijadikan nilai perekat bangsa

    Sejarah kota Denpasar 1945-1979

    Get PDF
    Pengertian "Sejarah Kota" dalam hal ini ialah sejarah pertumbuhan dan perkembangan kota-kota besar di Indonesia ditinjau dari segj politik, ekonomi dan sosial-budaya pada periode tertentu (19SO - 1979). Dengan tersusunnya "Sejarah Kota" tiap-tiap daerah di wilayah Indonesia, diharapkan masyarakat luas akan memperoleh bahan-bahan informasi mengenai pertumbuhan dan perkembangan suatu kota. Adanya informasi yang disajikan kepada masryarakat dalam bentuk tulisan sejarah akan membuka kemungkinan tercapainya suasana dinamis serta dapat memancing partisipasi masyarakat dalam usaha-usaha pembangunan

    PELAYANAN TATA LAKSANA NYERI SEBAGAI UPAYA PEMENUHAN HAK ATAS PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT DAERAH MANGUSADA KABUPATEN BADUNG

    Get PDF
    Nyeri merupakan penderitaan bagi pasien, yang sangat penting untuk segera diatasi, bukan semata-mata terapi atas kelainan atau penyakit yang mendasarinya. Sangat penting bagi tenaga kesehatan untuk berupaya mengenali, menilai, memahami, dan melakukan terapi nyeri yang dialami pasien. Upaya tersebut merupakan bentuk penghormatan dan pemahaman bahwa nyeri seringkali menjadi alasan utama mengapa pasien mencari perawatan ke rumah sakit. Pelayanan tata laksana nyeri belum sepenuhnya berjalan maksimal di beberapa rumah sakit. Pelayanan tata laksana nyeri sebagai upaya pemenuhan hak atas pelayanan kesehatan perlu mendapatkan perhatian khusus untuk mewujudkan penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak asasi manusia di bidang kesehatan. Penelitian ini mengkaji secara yuridis sosiologis implementasi pelayanan tata laksana nyeri sebagai upaya pemenuhan hak atas pelayanan kesehatan, khususnya di Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada Kabupaten Badung. Metode pendekatan yang digunakan adalah penelitian hukum sosio-legal (yuridis empiris, yuridis sosiologis), dengan spesifikasi penelitian eksplanasi. Data primer dan data sekunder dikumpulkan melalui studi lapangan dan studi pustaka. Analisis dilakukan pada data kualitatif dan kuantitatif yang diperoleh. Sebagai simpulan bahwa 1) Pelayanan tata laksana nyeri di rumah sakit telah memiliki dasar hukum dan bentuk pengaturan umum maupun khusus di tingkat nasional, namun bentuk pengaturan khusus di RSD Mangusada Kabupaten Badung belum terkini, lengkap, dan harmonis, 2) RSD Mangusada Kabupaten Badung dan tenaga kesehatan sebagai pemberi layanan belum maksimal dalam menyelenggarakan pelayanan tata laksana nyeri dikaji dari bentuk pemenuhan hak atas pelayanan kesehatan berupa ketersediaan instrumen hukum, tenaga kesehatan, sarana, dan prasarana. Pelanggaran kewajiban oleh rumah sakit dan tenaga kesehatan memiliki dampak hukum. Di sisi lain, pasien dan keluarga sebagai penerima layanan masih memiliki kendala dalam menjalankan kewajibannya, dan 3) faktor yuridis, sosial, dan teknis diidentifikasi dapat memengaruhi implementasi pelayanan tata laksana nyeri di RSD Mangusada Kabupaten Badun

    Sejarah sosial bali kota singaraja

    Get PDF
    Buku ini berisi tentang sejarah sosial Bali yaitu di kota Singaraja. Pada periode masa kolonial, perkembangan Kota Singara-ja mulai tμmbuh sebagai kota pemerintahan, hal ini disebabkan Kota Singaraja dipakai sebagai ibukota Keresidenan Bali dan Lombok. Sebagai ibukota, sudah tentu mendapat prioritas dalam fasilitas pembangunan, baik dalam pembangunan kantor-kantor administrasi maupun sarana jalan. Kedudukannya seperti itu memungkinkan Kota Singaraja berkembang menjadi kota yang paling maju di seluruh Bali

    Tourism as leading sector for foreign exchange contributors with government policy efforts through visa-free visits in Bali

    Get PDF
    The purpose of this study is to find out the visit visa-free policy can reach the target of tourist visits in Bali. Public policy is a series of interconnected choices (including decisions not to act) made by government bodies or officials, formulated in the fields of land, energy, and health to education, welfare, and crime. Policy implementation is the implementation of policies that have been formulated and lead to the results obtained in the form of the policy itself and the benefits that can be felt by the community so that the implementation of the policy needs to be studied more deeply. Implementation is an important aspect of the overall policy process that produces output. Visit visa-free policy is not the only major determinant that attracts foreign tourists to Bali, foreign tourists come to visit because the area is indeed interesting to visit, in line with this, the government is now beginning to exploit existing tourism potentials, encouraging participation active community and supporting with other facilities, however, the visit visa-free policy is an efficient and easy to implement program to achieve greater foreign tourist visits

    Contribution of business society credit increasing for society income: Tambawu village Denpasar Bali

    Get PDF
    This study examines “Contribution of Business Credit Society for Increasing Society Income in Tambawu Village Denpasar Bali. Society's Business Credit is a program that belongs to the poverty reduction group based on the empowerment of small businesses. This policy aims to improve access to capital and other resources for small business. Problems in this research: How is the contribution of Society's Business Credit to small and medium business community in Tambawu Village Denpasar Bali. The purpose of this study: to know and describe the contribution of Society's Business Credit to the business mastering medium community in the Tambawu Village Denpasar Bali. This research uses the descriptive qualitative method, using proportional sampling technique consisting of Bank of financiers and some small and medium business in Tambawu Village, Denpasar Bali. Society's Business Loan is a working capital financing scheme specifically for small businesses in the productive business sector whose business is feasible but has limitations in fulfilling the requirements set by banks. Society's Business Credit is a credit program with a value of IDR. 5 million and a maximum of IDR. 500 million. The results show that all beneficiaries of the Society's Business Credit are helped and feel the benefits and contribution of this policy with the increasing volume of small and medium business group sales can also increase the income of the community in Tambawu Village Denpasar Bali

    ANALISIS KINERJA PERSIMPANGAN SEBAGAI IMPLEMENTASI TUJUAN MANAJEMEN LALU LINTAS (KASUS PERSIMPANGAN HANGTUAH TIMUR-HANGTUAH BARAT-SEDAP MALAM-TUKAD NYALI DENPASAR)

    Get PDF
    Permasalahan lalulintas di Kota Denpasar saat ini merupakan salah satu permasalahan yang perlu mendapat penanganan yang serius dari pemerintah dan semua unsur yang terkait. Dari berbagai permasalahan lalulintas yang ada, permasalahan lalulintas yang krusial di kota Denpasar saat ini adalah terjadinya kemacetan di ruas-ruas jalan dan persimpangan kota Denpasar khususnya pada persimpangan bersinyal. Hal ini sebagai akibat dari semakin padatnya penduduk yang menyebabkan peningkatan mobilitas dan menimbulkan peningkatan tarikan dan bangkitan perjalanan dengan segala jenis aktifitasnya. Salah satu persimpangan di Kota Denpasar yang mempunyai permasalahan kemacetan lalulintas adalah simpang Hangtuah Timur-Hangtuah Barat - Sedap Malam-Tukad Nyali di daerah Sanur. Kapasitas persimpangan saat ini sudah tidak mampu menampung volume kendaraan yang lewat terutama pada jam-jam sibuk dan pada kondisi lingkungan tertentu seperti saat hari libur dan saat berlangsungnya upacara keagamaan karena simpang Hangtuah Timur- Hangtuah Barat - Sedap Malam-Tukad Nyali ini merupakan jalan akses menuju Pantai Sanur dimana Pantai Sanur merupakan salah satu lokasi penyelenggaraan upacara keagamaan dan merupakan salah satu pantai sebagai obyek wisata serta penyeberangan menuju Pulau Nusa Penida dan pulau-pulau disekitarnya. Disamping kapasitas yang sudah tidak sesuai dengan volume, masalah pengaturan persimpangan juga menjadi indikator penyebab permasalahan lalulintas di persimpangan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode observasi dengan melakukan survai lalulintas tepi jalan pada masing-masing pendekat simpang Hangtuah Timur-Hangtuah Barat - Sedap Malam-Tukad Nyali. Survai lalulintas yang dilakukan adalah survai unjuk kerja berupa volume lalu lintas dan kinerja simpang, dimana hasil survai ini digunkan sebagai indicator pembanding terhadap kapasitas pendekat simpang dan evaluasi terhadap pengaturan sinyal pada simpang. Volume lalu lintas total pada periode jam puncak pagi sebesar 35028.4 SMP/Jam, jam puncak siang sebesar 32008.4 SMP/Jam dan jam puncak sore sebesar 35030 SMP/jam dengan pengaturan simpang 2 fase dengan waktu total kehilangan (L) 16 detik, waktu siklus optimum (Co) 45 detik, total waktu hijau efektif (WHE) 29 detik, Waktu hijau efektif (WHE) untuk Fase 1 = WHE_1 17 detik, Fase 2 = WHE_2 12 detik, Waktu hijau aktual (WHA) untuk WHE_1 = 18 detik, WHE_2 = 13 detik. Kata kunci: Kinerja simpang, Kemacetan, Manajemen Lalulinta
    corecore