PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERPADU TIPE INTEGRATED TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA POKOK BAHASAN KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DI KELAS VII MTsN LEMAHSUGIH KABUPATEN MAJALENGKA

Sistem pendidikan di Indonesia kerap kali mengalami perubahan. Perubahan tersebut tentunya berutujuan untuk meningkatkan kualitas pedidikan yang ada di negara ini. Salah satu perubahan tersebut adalah seringnya mengganti kurikulum pendidikan. Berdasarkan kenyataan di lapangan siswa-siswa sekolah menengah terkadang masih sangat kurang dalam mengembangkan keterampilan berfikir mereka khususnya dalam pelajaran IPA. Model pembelajaran terpadu mengembangkan dan menawarkan model pembelajaran yang mengintegrasikan semua domain dalam perkembangan dan pertumbuhan manusia, baik aspek kognitif, sosio-emosional, dan fisik anak, sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang secara harmonis sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) efektifitas penerapan model pembelajaran terpadu tipe integrated yang diterapkan pada siswa kelas VII MTsN Lemahsugih pada mata pelajaran IPA pokok bahasan keanekaragaman makhluk hidup, 2) perbedaan keterampilan berpikir kritis siswa yang menggunakan model pembelajaran terpadu tipe integrated dengan yang tidak menggunakan model pembelajaran terpadu tipe integrated, 3) pengaruh model pembelajaran terpadu tipe integrated terhadap keterampilan berpikir kritis siswa. Dalam pengumpulan data penulis menggunakan instrumen observasi dan tes berupa tes awal (pre-tes) dan tes akhir (post-tes). Analisis data dilakukan secara kuantitatif yaitu penganalisaannya dengan uji normalitas, uji homogenitas, uji hipotesis serta uji regresi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: a) model pembelajaran terpadu tipe integrated sangat baik diterapkan di kelas VII MTs Negeri Lemahsugih pada pokok bahasan keanekaragaman makhluk hidup. b) keterampilan berpikir kritis siswa kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran terpadu tipe integrated lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yang tidak menggunakan model pembelajaran terpadu tipe integrated. c) terdapat pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran terpadu tipe integrated terhadap keterampilan berpikir kritis siswa. Kata kunci: Model Pembelajaran Terpadu, integrated, keanekaragaman makhluk hidu

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA TOPIK PAHLAWAN-PAHLAWAN KEMERDEKAAN MELALUI PENERAPAN METODE COOPERATIVELEARNING TIPE TWO-STAY TWO- STRAY

Pembelajaran IPS yang terjadi dikelas V SD Negeri Rancatales Kec.Taktakan Kota Serang-Banten lebih kepada Teacher Center atau guru yang lebih dominan dalam proses belajar mengajar, sedangkan siswa hanya mendapatkan sebatas materi tanpa diajak berperan aktif dalam KBM. Sehingga faktor inilah salah satu yang menyebabkan hasil belajar siswa rendah. Agar proses belajar mengajar bisa berjalan aktif dan efektif metode Cooperative Learning tipe Two Stay Two Stray bisa jadi alternatif untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Adapun kelebihan metode ini ialah belajar siswa menjadi lebih bermakna, lebih berorientasi pada keaktifan dsb. Tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini ialah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam topik pahlawan-pahlawan kemerdekaan dengan menggunakan metode pembelajaran Two Stay Two Stray, dan subjek dalam penelitian ini seluruh siswa kelas V yang ada di SD Negeri Rancatales. Adapun analisis data yang didapatkan selama penelitian ini berlangsung ialah pada pra siklus nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 40, setelah mendapatkan pembelajaran menggunakan metode Cooperative Learning tipe Two Stay Two Stray nilai rata-rata hasil belajar siswa meningkat pada siklus I sebesar 56,3, pada siklus II mendapatkan nilai rata-rata sebesar 82,3. Peningkatan rata-rata nilai di setiap siklusya dari pra siklus ke siklus I sebesar 16,3, dari siklus I ke siklus II sebesar 26. Dengan data yang didapat maka bisa disimpulkan pembelajaran menggunakan metode Cooperative Learning tipe Two Stay Two Stray dalam topik pahlawan-pahlawan kemerdekaan dapat menghasilkan hasil belajar siswa. Dengan demikian disarankan kepada guru-guru SD, untuk dapat mengaplikasikan metode Cooperative Learning tipe Two Stay Two Stray pada pelajaran IPS terutama pada topik pahlawan-pahlawan kemerdekaan di sekolah dasar

Penyelesaian Korupsi dengan menggunakan Restoratif Justice

Maraknya tindak pidana korupsi, terutama yang dilakukan oleh para penyelenggara negara, semakin membuat masyarakat penuh dengan stereotip stigmatis. Tuntutan terhadap keseriusan Pemerintah dalam penanggulangan tindak pidana korupsi di Indonesia, sepertinya akhir-akhir ini semakin marak, lebih-lebih dengan mencuatnya pemberitaan terkait dengan beberapa oknum Penegak Hukum yang dituding melakukan perbuatan tercela, melakukan pemerasan dan penyalahgunaan wewenang. Sebagian masyarakat, masih menganggap hanya dengan tindakan represif korupsi dapat ditanggulangi, karena menurut pemahaman mereka tindakan represif tersebut dapat memberikan daya tangkal terhadap praktik atau perilaku koruptif. Kondisi sosial, ekonomi dan politik saat ini telah memberi ruang gerak korupsi secara masif, sistematis dan terstruktur di berbagai lini kehidupan, termasuk pada lembaga-lembaga Negara, lembaga-lembaga Pemerintah, Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, lembaga Perbankan dan Jasa Keuangan serta diberbagai sektor kehidupan masyarakat lainnya. Perumusan masalah dalam karya ilmiah ini adalah “Mengapa penyelesaian kasus korupsi saat ini di Indonesia tidak menggunakan restoratif justice?” Metode adalah pendekatan yuridis normatif. Kebijakan pemberantasan tindak pidana korupsi yang ditempuh dengan kebijakan integral-sistemik, tujuannya agar adanya keterpaduan antara kebijakan penanggulangan kejahatan dengan keseluruhan kebijakan pembangunan sistem. pemberantasan tindak pidana korupsi yang ditempuh dengan kebijakan integral-sistemik, tujuannya agar adanya keterpaduan antara kebijakan penanggulangan kejahatan dengan keseluruhan kebijakan pembangunan sistem. Langkah integral dan sistemik dalam pemberantasan korupsi, baik secara represif dan preventif perlu disinergikan, mengingat tindakan represif saja dalam menghadapi karakteristik dan dimensi korupsi belum teruji efektivitasnya

Arabic-English translational crossover viewed from a linguistic/cultural perspective: with special reference to the major principles involved in translating the metaphorical language of the Quran

This work deals with Arabic -English translational crossover viewed from a Linguistic /Cultural perspective, with special reference to the major principles involved in translating the metaphorical language of the Quran. It provides an analytical critique of the some selected English translations of the Original Quran. This research tries to demonstrate (1) whether the cultural convergence of English and Arabic, due to globalization, is leading, over time, to any further linguistic intermingling. This type of analysis is based chronologically on temporal constraints and, as a consequence, on whether they negatively or positively influence the quality of the final product of the translated text, and (2) whether the cultural backgrounds of translators, in terms of their native languages, religion and place of origin/residence have any influence on the quality of their translational works.Apart from the introduction and the conclusion, this study consists of seven other chapters. The first chapter is an introductory one, devoted to some controversial translational debates. It builds up a theoretical base, by reviewing thematically the available literature upon which translational strategies are established in order to clear the ground for the following chapters. It reviews the most relevant existing works, from the perspective of this study's topic, to highlight the gap that this work aims to fill.The second chapter discusses the differences between the two cultures concerned and the translation of the main features of culture. This chapter concentrates on cultural factors from an Arabic /English translational perspective, i.e. their impact on the rendition of cultural features such as the ecological, religious, social, political, and material aspects.Chapter three is concerned with the literal linguistic differences. More specifically, literal language will be looked at on a grammatical basis. Thus grammatical gaps between Arabic and English such as word order, number, gender and negation will be focused on.The fourth chapter will cover the figurative level of linguistic differences, as it is more cultural based. It will view the most important traditional tropes but will concentrate on the figures of speech that are most commonly used in the Quran and those that are stylistically useful and effective.Being the main focus of this study as well as due to its importance among other figurers of speech, metaphor will be dealt with separately in chapter five. It adopts the same approach in covering the figurative nature of metaphors.The analysis of chapter seven will be linguistically based on text patterns by examining and tracing chronologically the figurative language of the Quran through metaphorical discourse and to find out whether cultural convergence through temporal constraints has an effect on the way translators treat the Quran.Chapter eight focuses culturally on the profiles and cultural backgrounds of the translators of the Quran and their intentions in terms of whether they see the Quran as the word of God or whether they deal with it as a literary text and how this is reflected in their treatment of its metaphoric language

Legal Protection for Minors as Victims of Sexual Harassment in Indonesia

The news in the mass media regarding sexual harassment against children are increasing day by day so that it is troubling not only families, but also the community. Children are soulmates, family assets, images and reflections of the future that we must take care of well. The implementation of legal protection for child sexual harassment victims in Indonesia has not been fully maximized. This research aims to find out the forms of legal protection for child victims of crime in accordance with the provisions of the laws in force in Indonesia

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA TOPIK PAHLAWAN-PAHLAWAN KEMERDEKAAN MELALUI PENERAPAN METODE COOPERATIVELEARNING TIPE TWO-STAY TWO- STRAY

Pembelajaran IPS yang terjadi dikelas V SD Negeri Rancatales Kec.Taktakan Kota Serang-Banten lebih kepada Teacher Center atau guru yang lebih dominan dalam proses belajar mengajar, sedangkan siswa hanya mendapatkan sebatas materi tanpa diajak berperan aktif dalam KBM. Sehingga faktor inilah salah satu yang menyebabkan hasil belajar siswa rendah. Agar proses belajar mengajar bisa berjalan aktif dan efektif metode Cooperative Learning tipe Two Stay Two Stray bisa jadi alternatif untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Adapun kelebihan metode ini ialah belajar siswa menjadi lebih bermakna, lebih berorientasi pada keaktifan dsb. Tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini ialah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam topik pahlawan-pahlawan kemerdekaan dengan menggunakan metode pembelajaran Two Stay Two Stray, dan subjek dalam penelitian ini seluruh siswa kelas V yang ada di SD Negeri Rancatales. Adapun analisis data yang didapatkan selama penelitian ini berlangsung ialah pada pra siklus nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 40, setelah mendapatkan pembelajaran menggunakan metode Cooperative Learning tipe Two Stay Two Stray nilai rata-rata hasil belajar siswa meningkat pada siklus I sebesar 56,3, pada siklus II mendapatkan nilai rata-rata sebesar 82,3. Peningkatan rata-rata nilai di setiap siklusya dari pra siklus ke siklus I sebesar 16,3, dari siklus I ke siklus II sebesar 26. Dengan data yang didapat maka bisa disimpulkan pembelajaran menggunakan metode Cooperative Learning tipe Two Stay Two Stray dalam topik pahlawan-pahlawan kemerdekaan dapat menghasilkan hasil belajar siswa. Dengan demikian disarankan kepada guru-guru SD, untuk dapat mengaplikasikan metode Cooperative Learning tipe Two Stay Two Stray pada pelajaran IPS terutama pada topik pahlawan-pahlawan kemerdekaan di sekolah dasar

Legal Protection for Minors as Victims of Sexual Harassment in Indonesia

The news in the mass media regarding sexual harassment against children are increasing day by day so that it is troubling not only families, but also the community. Children are soulmates, family assets, images and reflections of the future that we must take care of well. The implementation of legal protection for child sexual harassment victims in Indonesia has not been fully maximized. This research aims to find out the forms of legal protection for child victims of crime in accordance with the provisions of the laws in force in Indonesia

Possible Causes of Cracks at Klang Mosque

This research project is focused on the evaluation and assessment of cracks appeared in the structural members of Klang Mosque. There are many diflerent kinds of cracks that sometimes are not serious and are probably due to shrinkage of concrete. Thus, in order to find out whether the cracks are because of serious causes such as settlement or design fault, the crack has to be identified and the causes must be studied in order to prevent building failure from likely to happen. In order to determine the possible causes of cracks this study is based in three levels. In the first level, site inspection was made and cracks were physically inspected and were mapped out on sketches, the information included the orientation location and size of cracks. In the second level of assessment structural analysis and design of cracked elements is made and it is compare with the actual design in order to determine whether the design short falls caused any cracks. Inthe third level some NDT (non-destructive test) is to be performed in order to assess the quality of work and properties of in-situ materials such as concrete