30 research outputs found

    PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, SANKSI, BIAYA KEPATUHAN DAN KEMUDAHAN E-FILLING TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

    Get PDF
    MSME tax is one of the national development sources. This study aimed to evaluate whether service quality, tax sanctions, compliance costs, and the usability of e-filing had an effect on MSME taxpayer compliance. This investigation was done by 44 Depok-based SMB respondents. Utilizing Partial Least Square, the SmartPLS application conducts data analysis. This study reveals that the quality of tax services, tax sanctions, and the convenience of e-filing have an effect on taxpayer compliance, however the cost of compliance has no effect. Keywords: Compliance costs; tax sanctions; tax service quality; ease of use of e-fillin

    SISTEM INFORMASI BIMBINGAN TUGAS AKHIR BERBASIS WEB MENGGUNAKAN METODE UNIFIED PROCESS

    Get PDF
    Proses bimbingan TA merupakan salah satu tahapan yang harus dilakukan dalam penyusunan TA mahasiswa. Namun proses bimbingan yang dilakukan secara tatap muka langsung antara mahasiswa dan pembimbing ini mengalami banyak kendala sehingga proses bimbingan tidak berjalan dengan maksimal dan tidak sesuai dengan yang diharapkan, seperti pada jurusan Informatika / Ilmu Komputer UNDIP. Permasalahan tersebut diselesaikan dengan membuat sebuah sistem informasi bimbingan tugas akhir (BIMTA). Model proses pembangunan BIMTA adalah Unified Process. Sedangkan kerangka kerja yang digunakan yaitu kerangka kerja PHP CodeIgniter 2.1.4. Dengan penggunaan BIMTA dapat membantu proses bimbingan yang berjalan di jurusan Informatika / Ilmu Komputer UNDIP

    INTERAKSIONISME SIMBOLIK DALAM TRADISI PUNJUNGAN DI DESA PANARAGAN JAYA UTAMA KECAMATAN TULANG BAWANG TENGAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT

    Get PDF
    ABSTRAK Interaksionisme simbolik merupakan sebuah interaksi yang digunakan manusia dengan menggunakan sebuah simbol, dimana dalam simbol tersebut memiliki sebuah makna. Kehidupan masyarakat tidak terlepas dari sebuah tradisi, terutama masyarakat desa. Ada banyak sekali tradisi di kalangan masyarakat desa salah satunya adalah tradisi Punjungan. Punjungan ini merupakan interaksi yang menggunakan sebuah simbol yang dilakukan masyarakat jawa saat menjelang acara hajatan seperti perkawinan dan khitanan. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana makna simbolik tradisi punjungan di desa Panaragan Jaya Utama dan bagaimana pergeseran makna dalam tradisi punjungan saat ini di desa Panaragan Jaya Utama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna simbolik yang terdapat didalam tradisi punjungan di desa Panaragan Jaya Utama dan untuk mengetahui pergerseran makna yang saat ini terjadi di desa Panaragan Jaya Utama. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif bersifat deskriptif menjelaskan atau menggambarkan kondisi masyarakat berdasarkan keadaan lapangan dengan apa adannya sesuai denga hasil observasi, wawancara dan dokumentasi. Desain penelitian ini menggunakan desain studi kasus dengan mencari sebuah kejadian atau aktifitas dengan berbagai prosedur pengumpulan data. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa makna tradisi punjungan ketika akan melangsungkan pernikahan dan khitanan menunjukan sebuah rasa kasih sayang, penghormatan, serta tali silaturahmi, terdapat pula makna solidaritas sosial dan itegrasi sosial didalamnya karena menjalin kerukunan, kebersamaan dan kekeluargaan, kepada keluarga, tetangga dan masyarakat sekitar dengan sang pemilik acara, namun saat ini sudah mengalami sebuah pergeseran yang dipengaruhi beberapa faktor seperti ekonomi, sosial dan budaya. Tradisi punjungan sekarang digunakan sebagai pengganti undangan dimana sebuah punjungan itu tidak hanya untuk keluarga dan sesepuh serta staf pemerintahan, namun itu diberikan kepada seluruh masyarakat yang dikenal, baru dikenal bahkan orang tidak dikenal pun diberi punjungan dengan maksud dan tujuan melihat dari segi ekonomisnya semakin banyak yang di punjung maka semakin banyak mendapatkan iisumbangan. Sehingga tradisi punjungan telah mengalami distorsi makna yang menyebabkan disorientasi dalam praktiknya di masyarakat. Kata Kunci: Interaksionisme Simbolik, Tradisi Punjunga

    ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI PASIEN UMUM DAN BPJS TERHADAP TINGKAT RESPONSIVENESS PELAYANAN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TUGUREJO SEMARANG

    Get PDF
    Responsiveness adalah dimensi non medis yang berhubungan dengan bagaimana cara memperlakukan seseorang dan bagaimana kondisi lingkungan orang tersebut diperlakukan yang menjadi salah satu tujuan dari Sistem Kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan persepsi antara pasien umum dan pasien BPJS terhadap tingkat responsiveness pelayanan rawat jalan di Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel dari penelitian ini adalah 160 responden. Analisis data meliputi analisis univariat dengan penyajian tabel distribusi frekuensi dan crosstab serta analisis bivariat menggunakan uji beda Mann-Whitney. Hasil univariat menunjukkan bahwa tingkat responsiveness pada pelayanan rawat jalan ditinjau dari tujuh dimensi responsiveness antara pasien umum lebih responsif dibandingkan dengan pasien BPJS. Hasil crosstab menunjukkan responden berjenis kelamin perempuan dan berpendidikan tinggi cenderung menilai kurang responsifnya pelayanan yang diberikan. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara responsiveness pasien umum dan responsiveness pasien BPJS. Dimensi responsiveness yang memiliki perbedaan antara pasien umum dan pasien BPJS adalah dimensi keramahan petugas, keterlibatan pasien, kejelasan informasi dan pilihan terhadap pemberi pelayanan. Dimensi yang dinilai kurang baik adalah dimensi waktu tunggu dan dimensi yang sama-sama dinilai baik adalah dimensi kenyamanan pasien dan kerahasiaan pasien. Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo diharapkan berupaya meningkatkan pelayanan kesehatan menjadi pelayanan yang lebih responsif sehingga dapat memenuhi harapan masyarakat dan meningkatkan kepuasan pasien Kata Kunci: Responsiveness, Persepsi Pasie

    Pengetahuan dan Dukungan Keluarga terhadap Kepatuhan Penggunaan OAT di Dua Puskesmas di Kabupaten Lombok Utara

    Get PDF
    Abstract. Tuberculosis (TB) is a disease that is transmitted by the bacterium Mycobacterium tuberculosis. Adherence in pulmonary TB treatment is important so that patients can recovery. According to Lawrenve Green’s theory, factors that influence patient compliance behavior in taking medication are predisposing, enabling, and rein­forcing factors. Research Methods: The research design used is des­criptive correlative using a cross sectional approach. This research was conducted in August 2022, the samples were 40 patients with pulmo­nary TB who were treated at the Gangga Health Care and Tanjung Health Care, North Lombok Regency with accidental sampling tech­nique. The research instrument used in this study was a question­naire and analyzed by Chi-Square test using software SPPS version 24.The results of the validity and reliability tests have met the requirements Result and Discussion: Patients who have good knowledge of 95.0%, 5.0% good knowledge, and family support of 87.5 % good knowledge, 12.5% poor knowledge. Patients with good knowledge were found to have 85.0% adherence to the use of OAT. The results from bivariate analysis, the level of knowledge P-value = 0.019 < α = 0.05, and family support P-value = 0.018 < α = 0.05 Conclusion There is relationship between the level of knowledge with Tuberculosis patient adherence in taking OAT, and there is relationship between the level of family support with Tuberculosis patient adherence in taking OAT at the Gangga Health Center and Tanjung Health Center, North Lombok Regency

    PENGARUH KOMUNIKASI, MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL HORISON ULTIMA PALEMBANG

    Get PDF
    ABSTRACT                This study aims to analyze the effect of communication, motivation, and work environment on the employee performance of Palembang Horizon Ultima Hotel. Data used are primary data obtained from employees of Palembang Horison Ultima Hotel as big as 50 respondents. Based on multiple linear regression analysis Y = 0.031 + 0.875X1 + 0,375X2 + 0,061X3 that each increase in the influence of communication by 1 percent will result in an increase in employee performance by 0.875 percent. Increasing the influence of motivation by 1 percent will result in an increase in employee performance by 0.375 percent and each increase in the influence of the work environment by 1 percent will improve employee performance by 0.061 percent. Determination coefficient of adjusted R Square value of 0.951 (95.1%). This means that Communication, Motivation and Influential Work Environment Against Employee Work Performance of Ultima Horison Palembang Hotel is 0.951 or 95.1%, while the remaining 4.9% is influenced by other variables not examined in this study. Correlation coefficient of 0.977 explains that the influence of communication, motivation and work environment on performance is very strong. Keywords: Communication, Motivation, Work Environment, Performanc

    PENGARUH CARBOXYL METHYL CELLULOSE TERHADAP KUALITAS MIE INSTAN “INDOFISHME” SEBAGAI INOVASI MIE INSTAN KAYA NUTRISI BERBASIS OLAHAN HASIL LAUT

    Get PDF
    Mie instan merupakan makanan cepat saji yang sangat mendominasi dan diminati oleh masyarakat Indonesia. Konsumsi 12,6 miliar porsi mie instan pada 2020, jumlah tersebut meningkat 120 juta porsi atau 0,96% dibandingkan pada tahun sebelumnya. Saat ini produsen mie instan umumnya mengembangkan mie instan sehat, diantaranya berbahan organik. Indofishme merupakan mie instan yang telah memiliki ijin PIRT dan diproduksi dengan fortifikasi ikan, rumput laut, limbah udang dan tepung buah mangrove sebagai upaya menurunkan kandungan gluten pada penggunaan tepung terigu. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas mie instan dengan penambahan nutrisi dari hasil laut serta penambahan carboxyl methyl cellulose (CMC). Perlakuan dalam penelitian ini adalah perbedaan konsentrasi CMC, yaitu C0(0%), C1(0,5%), C2 (1%), dan C3(1,5%) dengan 3 formulasi (F1, F2, dan F3). Rancangan penelitian ini adalah experimental design menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan parameter yang diuji daya serap air, kadar proksimat dan nilai kalori. Mie instan memiliki kadar air (7,28-8.92%), kadar lemak (4,32-5,85%), kadar protein (4,6-12,84%), kadar abu (1,52-1,86%), kadar karbohidrat (75,75-83,75%), daya serap air (220,77-344,22%) dan nilai kalori (147,78-278,46kkal). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan CMC (Carboxyl methyl cellulose) dapat memperbaiki kualitas mie instant (Indofishme). Selain itu Indofishme sebagai mie instant inovasi baru berbasis olahan hasil laut dapat digunakan sebagai alternatif mie instant sehat karena lebih kaya nutrisi dibandingkan dengan mie instant komersial.

    BUKU PANDUAN BELAJAR BLOK 4.2 TAHUN 2023

    Get PDF
    Buku rencana pembelajaran ini terdiri dari dua buku yaitu panduan dosen dan panduan mahasiswa. Buku panduan ini berisi rencana pembelajaran dengan tujuan mahasiswa Fakultas Kedokteran UAD mempunyai bekal pengetahuan dan keterampilan yang dapat digunakan untuk implementasi ilmu kedokteran keluarga dan komunitas. Panduan ini dilengkapi dengan lingkup bahasan yang tercakup dalam kuliah pakar, diskusi panel, tutorial, field study, penugasan dan evaluasi akhi

    Kertas Label Kolorimetrik dengan Ekstrak Ubi Ungu sebagai Indikator pada Kemasan Pintar untuk Mendeteksi Kesegaran Susu

    Full text link
    Produk susu sangat rentan terhadap penurunan kualitas yang dapat disebabkan karena faktor penyimpanan, padahal kualitas susu sangat penting untuk diperhatikan sebelum dikonsumsi. Pada penelitian ini dikembangkan label kolorimetrik sebagai indikator pada kemasan pintar yang dapat mendeteksi kualitas susu secara sederhana dan murah. Label kolorimetrik dibuat dari kertas selulosa dan ekstrak Ipomoea batatas sebagai zat warna alami untuk mendeteksi kualitas susu. Label dibuat dengan variasi pH ekstrak pH 2, pH 7, dan pH 11. Pengujian label dilakukan untuk kondisi penyimpanan suhu pada temperatur 4 oC, 23 oC dan 40 oC selama waktu 48 jam. Perubahan warna label difoto digital dan kemudian dihitung dengan analisis warna RGB. Hasil eksperimen menunjukkan label kolorimetrik dengan ekstrak zat warna pH 2 mengalami Perubahan warna dari merah muda ke merah keunguan, pH 7 berubah warna dari ungu ke ungu terang agak kemerahan, dan pH 11 berubah warna dari biru keabuan menjadi terang kekuningan setelah 48 jam. Dengan demikian label kolorimetrik dengan ekstrak zat warna pH 11 paling baik untuk mendeteksi kesegaran susu, karena mengalami Perubahan warna yang paling kontras. Penelitian ini menunjukkan bahwa label kolorimerik berbahan dasar ekstrak Ipomoea batatas baik untuk digunakan sebagai indikator pada kemasan pintar untuk mendeteksi kesegaran susu secara visual dan sederhana
    corecore