43 research outputs found
PENYELESAIAN TERHADAP TINDAK PIDANA PENCURIAN PAKAIAN (SUATU PENELITIAN DI WILAYAH HUKUM PENGADILAN NEGERI SIGLI)
Riska Fitria, 2016Tarmizi, S.H., M.HumPasal 362 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana menyebutkan Barang siapa yang mengambil sesuatu barang yang sama sekali atau sebagian termasuk kepunyaan orang lain dengan maksud akan memiliki barang itu dengan melawan hak, dihukum karena pencurian dengan hukuman penjara selama-lamanya 5(lima) tahun atau denda sebanyak-banyaknya Rp.900, namun dalam kenyatannya masih terdapat kasus pencurian pakaian di wilayah kota Bakti Beureunuen.Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk menjelaskan faktor yang menyebabkan seseorang melakukan tindak pidana pencurian pakaian, untuk menjelaskan modus operandi yang dilakukan oleh pelaku dalam melakukan tindak pidana pencurian pakaian dan untuk menjelaskan upaya aparat penegak hukum dalam penanggulangan kejahatan pencurian pakaian Data dalam penelitian ini menggunakan data kepustakaan dan data lapangan lapangan. Penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca buku teks, peraturan perundang-undangan. Penelitian lapangan dilakukan dengan mewawancarai responden dan informan. Hasil penelitian menunjukkan faktor yang menyebabkan pelaku melakukan tindak pidana pencurian pakaian antara lain karena adanya kesempatan seperti pemilik toko yang lalai dalam menjaga tokonya sehingga dengan begitu menimbulkan niat pelaku untuk menjalankan atau melancarkan aksi kejahatannya, faktor ekonomi, rendahnya tingkat pendidikan yang sangat potensial membentuk pribadi seseorang untuk hidup secara lebih bertanggungjawab. Bila pendidikan gagal, maka seseorang cenderung akan melakukan kenakalan yang dapat terjadi dilingkungan masyarakat, rendahnya pemahaman tentang hukum yaitu apabila pengetahuan hukum saja yang dimiliki oleh masyarakat, hal itu belumlah memadai, masih diperlukan pemahaman atas hukum yang berlaku melalui pemahaman hukum, masyarakat diharapkan memahami tujuan peraturan perundang-undangan serta manfaatnya bagi pihak-pihak yang kehidupannya diatur oleh peraturan perundangan-undangan, lingkungan dan urbanisasi. Modus operandi yang dilakukan pelaku ialah pelaku melakukan pemantauan terlebih dahulu, berpura-pura menjadi pembeli, menggunakan kunci tang untuk membuka kunci keamanan, melakukan aksinya malam hari. Upaya aparat penegak hukum dalam menanggulangi tindak pidana pencurian pakaian antara lain melakukan pemberatan hukuman, aparat penegak hukum melakukan berbagai kebijakan non penal yang mendukung upaya penanggulangan kejahatan pencurian pakaian dan memberi respon yang cepat terhadap setiap laporan atau pengaduan dari setiap warga masyarakat, baik yang telah menjadi korban maupun masyarakat yang telah mengetahui terjadinya suatu tindak pidana pencurian pakaian.Disarankan kepada pihak kepolisan dan masyarakat hendaknya harus meningkatkan kewaspadaan dan segera melapor kepada pihak keamanan apabila ada gerak gerik yang mencurigakan di sekitar lingkungan dan menanamkan nilai-nilai/norma-norma yang baik sehingga norma-norma tersebut tertanam dalam diri seseorang
Upaya Meningkatkan Minat Belajar Matematika Siswa Melalui Metode Laboratorium Di SMP N 2 Bayat ( PTK Pembelajaran Matematika Kelas VIII F SMP N 2 Bayat Kabupaten Klaten Pada Materi Luas Permukaan dan Volume Kubus dan Balok )
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan minat belajar matematika siswa melalui metode laboratorium. Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas sebanyak 3 siklus. Sebagai subyek penelitian adalah siswa kelas VIII F SMP N 2 Bayat yang berjumlah 23 siswa. Metode pengumpulan data adalah observasi, catatan lapangan dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode alur yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Data penelitian diperoleh banyaknya siswa yang : a) mengerjakan PR sebelum tindakan 62,21% meningkat menjadi 95,65% pada akhir tindakan; b) bertanya kepada guru jika kurang paham sebelum tindakan 8,69% meningkat menjadi 39,43% pada akhir tindakan; c) mengerjakan soal di depan kelas sebelum tindakan 13,04% meningkat menjadi 52,17% pada akhir tindakan. Kesimpulan penelitian adalah adanya peningkatan minat belajar matematika siswa melalui metode laboratorium di SMP N 2 Bayat khususnya pada pokok bahasan luas permukaan dan volume kubus dan balok tahun pelajaran 2011/2012
Pengaruh Model Pembelajaran Project Based Learning terhadap Pencapaian Hasil Belajar IPA Siswa Sekolah Dasar
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh model pembelajaran Project Based Learning terhadap pencapaian hasil belajar IPA siswa Sekolah Dasar. Penelitian kauntitatif adalah jenis penelitian yang digunakan dengan bentuk quasy eksperiment design. Desain riset yang digunakan adalah The Non equivalent Control Group Design. Populasi riset ini adalah 5 SD dalam Gugus II Koto Salak yang kemudian diambil sampel dengan teknik cluster random sampling. Penelitian dilakukan di SDN 02 Koto Salak kelas VA sebagai kelas eksperimen dan VB sebagai kelas control yang masing-masing terdiri atas 19 orang. Teknik analisis data dalam riset ini menggunakan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas selanjutnya uji-t untuk pengujian hipotesis. Rata-rata pre-test untuk kelompok eksperimen adalah 49,842 dan setelah diberikan perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran Project Based Learning diperoleh post-test 82,631. Sedangkan untuk kelas kontrol diperoleh rata-rata pretest 53,21 dan post-test setelah dibelajarkan menggunakan pendekatankonvensional 71,105. Setelah dilakukan uji- t diperoleh thitung = 3,8421 dan ttabel = 2,028 dengan taraf nyata 0,05. Dengan demikian thitung = 3,8421 > ttabel = 2,028 maka disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan model Project Based Learning terhadap pencapaian hasil belajar IPA siswa Sekolah Dasar dalam model pembelajaran tema Lingkungan Sehat
Learning Motivation and Computational Thinking Ability of Elementary School Students in Learning Science
This research is motivated by the low learning outcomes of students in elementary schools, especially in science learning content. This study aims to: (1) analyze learning motivation and students' computational thinking skills in science learning; (2) knowing the relationship between learning motivation and computational thinking ability. This research method is a mixed method, namely research methods that communicate or combine quantitative methods and qualitative methods to be used together in a research activity. This research was conducted in Cluster II Koto Salak, which consists of five elementary schools and one Islamic elementary school. The number of students in grade V at SDa is 25 students for class A, and 26 students for class B, SD B has 26 students, SD C has 15 students, SD D has 10 students, and MI A has 21 students. So that the total number of research subjects is 123 students, plus 5 school principals, and 6 class teachers. Data collection techniques used are questionnaires, observation, structured interviews, and documentation. The qualitative data analysis technique in this study is to use interactive data analysis, namely (1) data reduction; (2) Data presentation; (3) Drawing conclusions. Quantitative data analysis is the Pearson correlation test using SPSS. The results showed that the learning motivation and computational thinking abilities of students in cluster II Koto Salak were still low, on average, still below 30%. Pearson correlation test results Sig 0.00 <0.05 so that H1 is accepted, meaning that learning motivation and computational thinking ability have a correlation. The form of the correlation is positive with a value of 0.99 which is at the perfect relationship level.Penelitian ini dilator belakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa di sekolah dasar, terkhususnya pada muatan pembelajaran IPA. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis motivasi belajar dan kemampuan berpikir komputasi siswa dalam pembelajaran IPA; (2) mengetahui hubungan motivasi belajar dan kemampuan berpikir komputasi. Metode penelitian ini adalah metode campuran, yaitu metode penelitian metode penelitian yang mengkomunikasikan atau menggabungkan antara metode kuantitatif dan metode kualitatif untuk digunakan secara bersama-sama dalam dalam suatu kegiatan penelitian. Penelitian ini dilakukan di Gugus II Koto Salak, yang terdiri dari lima sekolah dasar dan satu madrasah ibtidaiyah. Jumlah siswa kelas V di SDa adalah 25 siswa untuk kelas a, dan 26 siswa untuk kelas b, SD b berjumlah 26 siswa, SD c 15 siswa, SD d 10 siswa, dan MIN a 21 siswa. Sehingga jumlah keseleruhan subject penelitian ini adalah 123 orang siswa, ditambah dengan 5 kepala sekolah, dan 6 guru kelas. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan kuosioner, observasi, wawancara terstruktur, dan dokumentasi. Teknik analisis data kualitatif dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis data interaktif, yaitu (1) Reduksi data; (2) Penyajian data; (3) Penarikan kesimpulan. Analisis data kuantitatif adalah uji korelasi pearson menggunakan SPSS. Hasil penelitian menunjukan motivasi belajar dan kemampuan berpikir komputasi siswa di gugus II Koto Salak masih rendah rata-rata masih di bawah 30%. Hasil uji korelasi pearson Sig 0,00< 0,05 sehinggan H1 diterima artinya motivasi belajar dan kemampuan berpikir komputasi memiliki korelasi. Bentuk korelasinya positif denga nilai 0,99 yang berada pada tingkat hubungan sempurna
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PRAKTIK PENGGUNAAN INSULIN SECARA MANDIRI PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 LANJUT USIA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. ZAINOEL ABIDIN
Diabetes melitus adalah gangguan metabolisme yang secara klinis ditandai dengan tingginya kadar gula darah (hiperglikemia) disertai dengan hilangnya toleransi karbohidrat atau glukosa akibat dari insufisiensi insulin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap terhadap praktik penggunaan insulin secara mandiri pada pasien diabetes melitus tipe 2 lanjut usia. Penelitian ini merupakan penelitian berjenis observasional yang bersifat analitik dengan metode cross sectional. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner pengetahuan, sikap dan praktik dalam penggunaan insulin secara mandiri. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling sehingga diperoleh sebanyak 68 sampel. Berdasarkan jenis kelamin diperoleh respoden laki-laki lebih banyak (73,5%) yang berada pada rentang usia 60-69 tahun (86,8%). Tingkat pendidikan terakhir responden umumnya perguruan tinggi (58,8%) dan rata-rata pekerjaan responden adalah pensiunan (60,3%). Responden umumnya mempunyai penyakit penyerta (70,6%). Terapi insulin yang paling banyak didapatkan oleh responden adalah insulin basal + insulin prandial (44,1%) dan sebagian besar responden telah menggunakan insulin dalam jangka waktu 1-5 tahun (47,1%). Hanya sebagian kecil responden menggunakan obat antidiabetik oral (ADO) bersamaan dengan insulin (16,2%). Kadar glukosa darah puasa sebagian besar responden tidak mencapai target (64,7%) dan kadar glukosa darah sewaktu sebagian besar responden juga tidak mencapai target (69,71%). Hampir semua responden memeriksa kadar HbA1c (91,2%). Sebanyak 47,1% responden memiliki kadar HbA1c berada dalam rentang yang tidak terkontrol atau tidak mecapai target. Informasi awal tentang cara menggunakan insulin paling sering diperoleh dari perawat (44,1%) dan dari dokter (41,2%). Responden umumnya memiliki pengetahuan yang baik (63,2%) dan sikap yang baik (60,3%) dalam menggunakan insulin secara mandiri. Sebagian besar responden masih salah dalam menggunakan insulin secara mandiri (76,5%). Terdapat hubungan antara pengetahuan (p-value = 0,045) dan sikap (p-value = 0,024) terhadap praktik penggunaan insulin secara mandiri.Diabetes mellitus is a metabolic disorder that is clinically characterized by high blood sugar levels (hyperglycemia) followed by a loss of carbohydrate or glucose tolerance as a result of insulin insufficiency. This study aims to determine the relationship between knowledge and attitudes towards the practice of using insulin independently in elderly patients with type 2 diabetes mellitus. This research is an observational type of research which is analytic with a cross-sectional method. The measuring instrument used was a questionnaire of knowledge, attitudes and practices in using insulin independently. Determination of the sample in this study used purposive sampling technique with so that as many as 68 samples were obtained. Based on gender, more male respondents were attained (73.5%) from the age range of 60-69 years (86.8%). Most of the respondents' educational background were university graduates (58.8%), and the average occupation of the respondents was pensioners (60.3%). Respondents generally have comorbidities (70.6%). The most received insulin therapy was basal insulin + prandial insulin (44.1%), and most of respondents had used insulin for 1-5 years (47.1%). Only a small proportion of respondents used oral antidiabetic drugs (ADO) together with insulin (16.2%). Fasting blood glucose levels of most respondents did not reach the target (64.7%), and postprandial blood glucose levels of most respondents also did not reach the target (69.71%). Almost all respondents checked their HbA1c levels (91.2%). As many as 47.1% of respondents had HbA1c levels in the uncontrolled range or did not reach the target. Initial information on how to use insulin was mostly often obtained from nurses (44.1%) and physicians (41.2%). Respondents generally have a good knowledge (63.2%) and a good attitude (60.3%) in using insulin independently. Most of the respondents are still wrong in using insulin independently (76.5%). There is a relationship between knowledge (p-value = 0,045) and attitude (p-value = 0,024) on the practice of using insulin independently
ANALISIS PERBANDINGAN POTENSI FINANCIAL DISTRESS PADA BANK UMUM SYARIAH HASIL SPIN-OFF DAN BANK UMUM SYARIAH HASIL AKUISISI PERIODE 2015-2018
ABSTRAK
Bank merupakan lembaga keuangan yang sangat penting
pengaruhnya terhadap perekonomian di Indonesia baik bank umum
konvensional maupun bank umum syariah. Pada tahun 2008
pemerintah diterbitkanlah Undang-Undang No. 21 Tahun 2008
tentang Perbankan Syariah yang didalamnya mewajibkan bank umum
konvensional yang memiliki Unit Usaha Syariah untuk memisahkan
diri menjadi Bank Umum Syariah. Bank umum syariah adalah bank
yang semua kegiatannya berlandaskan prinsip syariah. Proses
pemisahan pada bank umum konvensional menjadi bank syariah dapat
dilakukan dengan cara spin-off atau dapat juga dengan marger,
konversi, dan akusisi. Dengan kata lain, bank umum syariah masih
tergolong baru dalam dunia perbankan di Indonesia. Untuk itu sangat
diperlukan penilaian Financial Distress sejak dini guna menghindari
kebangkrutan. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
apakah terdapat perbedaa tingkat Financial Distress antara Bank
Umum Syariah hasil spin-off dan hasil akuisisi dilihat dari rasio CAR,
NPF, FDR, ROA, dan BOPO tahun 2015-2018 dan bagaimana
perbandingan tingkat Financial Distress pada Bank Syariah hasil spin�off dan hasil akuisisi dalam perspektif ekonomi Islam.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian komparatif yaitu
penelitian yang bertujuan untuk membandingkan dua variable atau
lebih, untuk mendapatkan jawaban atau fakta apakah ada
perbandingan atau tidak dari objek yang sedang diteliti. Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh
dari laporan keuangan bank umum syariah hasil spin-off dan bank
umum syariah hasil akuisisi tahun 2015-2018. Analisis data dalam
penelitian ini menggunakan uji normalitas dan uji beda yaitu Uji
Independent Sample T-Test untuk data yang terdistribusi normai dan
uji Mann-Whitney Test untuk data tidak terdistribusi normal. Data
diolah menggunakan SPSS.
Hasil pengujian hipotesis dari penelitian ini menunjukan
bahwa tingkat Financial Distress Bank Umum Syariah hasil spin-off
dan Bank Umum Syariah hasil akuisisi yang dilihat dari rasio CAR,
NPF, FDR, ROA, dan BOPO tidak terdapat perbedaan antara bank
umum syariah hasil spin-off dan bank umum syariah hasil akuisisi
ii
tahun 2015-2018 dan perbandingan tingkat Financial Distress Bank
Umum Syariah hasil spin-off dan Bank Umum Syariah hasil akuisisi
dalam perspektif ekonomi Islam menunjukan bahwa tidak terdapat
perbedaan antara Bank Umum Syariah hasil spin-off dan bank Umum
Syariah hasil akuisisi. Financial Distress yang dialami oleh bank
umum Syariah hasil spin-off adalah sebesar 3,9446 sedangkan
Financial Distress yang dialami oleh Bank Umum Syariah hasil
akuisisi sebesar 2,9765. Menurut teori dalam menganalisis
kebangkrutan yaitu dengan metode Altman, apabila Financial Distress
yang dimiliki bank > 2,60 maka bank tersebut dinyatakan berada
dalam posisi perusahaan sehat. Hal ini juga sesuai dengan pandangan
para ahli fikih yang menyebutkan bahwa bangkrut (pailit) menurut
Islam adalah orang yang jumlah hutangnya melebihi jumlah harta
yang dimilikinya.
Kata Kunci: Financial Distress, Bank Umum Syariah hasil spin�off, Bank Umum Syariah hasil akuisisi.
iii
ABSTRACT
The Bank is a financial institution that is very important in its
influence on the economy in Indonesia, both conventional commercial
banks and sharia commercial banks. In 2008 the government issued
Law No. 21 of 2008 on Sharia Banking which requires conventional
commercial banks that have Sharia Business Units to separate
themselves into Sharia Commercial Banks. Sharia commercial banks
are banks whose activities are based on sharia principles. The process
of separating conventional commercial banks into sharia banks can
be done by spin-off or it can also be by marger, conversion, and
acquisition. In other words, sharia commercial banks are still
relatively new in the banking world in Indonesia. Therefore, it is
necessary to assess Financial Distress early in order to avoid
bankruptcy. The problem formulation in this study is whether there is
a difference in the level of Financial Distress between Sharia
Commercial Banks spin-off results and acquisition results seen from
the ratio of CAR, NPF, FDR, ROA, and BOPO in 2015-2018 and how
the comparison of Financial Distress levels in Sharia Banks spin-off
results and acquisition results in islamic economic perspective.
This research is a type of comparative research that aims to
compare two or more variables, to get answers or facts whether or not
there is a comparison of the objects being studied. The data used in
this study are secondary data obtained from the financial statements
of sharia commercial banks as a result of spin-offs and sharia
commercial banks as a result of acquisitions in 2015-2018. The data
analysis in this study used normality test and different test which is
Independent Sample T-Test for normai distributed data and Mann�Whitney Test for normal non-distributed data. Data is processed using
SPSS.
Hypothetical test results from this study show that the level of
Financial Distress of Sharia Commercial Banks spin-off results and
Sharia Commercial Banks acquisition results as seen from the CAR
ratio, NPF, FDR, ROA, and BOPO there is no difference between
sharia commercial banks spin-off results and sharia commercial
banks acquisition results in 2015-2018 and comparison of Financial
Distress levels of Sharia Commercial Banks spin-off results and
iv
Sharia Commercial Banks acquisition results in Islamic economic
perspective shows that there is no difference between Sharia
Commercial Banks spin-off results and Sharia Commercial banks
acquisition results. Financial Distress experienced by Sharia
commercial banks resulted in spin-offs amounting to 3.9446 while
Financial Distress experienced by Sharia Commercial Banks resulted
from acquisitions of 2.9765. According to the theory in analyzing
bankruptcy by Altman method, if the Financial Distress owned by the
bank is 2.60 then the bank is declared to be in a healthy position of the
company. This is also in accordance with the view of jurists who say
that bankrupt (bankrupt) according to Islam is a person whose debt
exceeds the amount of property he has.
Keywords: Financial Distress, sharia commercial banks spin-off
results, sharia commercial banks acquisition result
TATA RIAS WAJAH KARAKTER TOKOH NAYAKA CATUR DALAM PERGELARAN TEATER TRADISI MAHA SATYA DI BUMI ALENGKA “HANOMAN DUTA”
Proyek akhir ini bertujuan untuk 1) dapat merancang kostum dan tata rias
karakter tokoh Nayaka Catur dalam cerita Maha Satya Di Bumi Alengka
“Hanoman Duta” pada tokoh prajurit Nayaka Catur menggunakan perpaduan 60%
teknologi dabn 40% tradisional ini bertujuan untuk; 1) dapat merancang tata rias
karakter, kostum, aksesoris, wig, dan senjata; 2) dapat mengaplikasikan tata rias
karakter, kostum, aksesoris, wig, dan senjata; 3) dapat menampilkan tata rias
karakter, kostum, aksesoris, wig, dan senjata.
Metode yang di terapkan untuk mencapai tujuan adalah metode
pengembangan 4D yaitu 1) define, 2) design, 3) develop, 4) dessiminate. Tempat
dan waktu pengembangan di lakukan di Laboratorium Program Studi Tata Rias
Dan Kecantikan Pendidikan Tata Boga dan Busana Fakultas Teknik Universitas
Negeri Yogyakarta. Selama kurang lebih 3 bulan yaitu dari bulan Oktober-
Desember tahun 2018.
Hasil yang di peroleh dari proyek akhir ini 1) terciptanya rancangan
kostum dan aksesoris yang menerapkan untuk garis, bentuk, warna, dan prinsip
serta aksen, tata rias karakter dengan unsur warna, garis, dan value. Prinsip
desain, tata rambut menggunakan unsur warna dan prinsip keseimbangan; 2)
penataan kostum dan aksesoris diwujudkan dengan kostum berupa baju, celana,
dan kain merah dengan lurik, dengan bahan yang di gunakan Maxmara di tambah
dengan aksesoris pendukung terbuat dari spon ati dan bahan pelengkap lainnya,
seperti pada hiasan kepala, hiasan bahu, rompi pelindung, pelindung tangan,
hiasan pinggang, pelindung kaki, alas kaki dan senjata, yang mana pada itu semua
juga di tambahkan warna yang di taburkan gliter dan pada senjata di tambahkan
LED merah. Rias wajah berupa rias wajah panggung dan karakter yang di
terapkan dengan penggunakan face painting berwarna merah. Penataan rambut
dengan menggunakan Wig berwarna tembaga dan kuning; 3) terselenggaranya
pergelaran teater tradisi Maha Satya Di Bumi Alengka “Hanoman Duta” yang di
balut dengan nuansa modern tecno di selenggarakan pada hari Sabtu, 26 Januari
2019, pukul 13.00, bertempat di Taman Budaya Yogyakarta, di hadiri kurang
lebih 600 penonton yang pelaksanaan berjalan dengan lancar
The relationship between Microbiology Learning Outcomes and Clean and Healthy Living Behavior in Biology Education Students at Kerinci State Islamic University
Abstract:. This study falls under the category of quantitative research and employs product moment correlation analysis to investigate the potential correlation between microbiology learning outcomes and clean and healthy living behavior. The study's population comprises students majoring in Biology Education from the class of 2019. The sampling method used in this research is total sampling, meaning that the sample size is equal to the population size. Consequently, the research sample consists of 75 fifth-semester students from the 2019 cohort in the Biology Education program. Data collection methods for this study include attitude scales, interviews, and documentation. The research findings indicate the following: 1) The learning outcomes of third-semester Biology Education students from the 2019 cohort are at 83, falling within the range of 80 to 86, indicating fairly good performance. 2) The clean and healthy living behavior of fifth-semester Biology Education students from the same cohort averages at 85, placing it within the 81-89 range, which is categorized as fairly good. 3) Based on the correlation calculations for the 2019 cohort, the correlation coefficient (rxy) is 0.740 at a 5% significance level. The calculated rcount value surpasses the rtable value (0.740 > 0.233), indicating a strong level of relationship within the 0.60-0.799 coefficient interval. Furthermore, the significance value (sig value) (2-tailed) is 0.000, which is less than 0.05. As a result, the null hypothesis (Ho) is rejected, and the alternative hypothesis (Ha) is accepted. This data analysis provides evidence of a significant relationship between learning outcomes and clean and healthy living behavior among Biology Education students at Kerinci State Islamic Institute.Abstrak: Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian kuantitatif dan menggunakan analisis korelasi product moment untuk mengetahui potensi korelasi antara hasil pembelajaran mikrobiologi dengan perilaku hidup bersih dan sehat. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Pendidikan Biologi angkatan 2019. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling, artinya besar sampel sama dengan besar populasi. Oleh karena itu, sampel penelitiannya terdiri dari 75 mahasiswa semester lima angkatan 2019 program Pendidikan Biologi. Metode pengumpulan data penelitian ini meliputi skala sikap, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan hal-hal sebagai berikut: 1) Hasil belajar mahasiswa Pendidikan Biologi semester III angkatan 2019 berada pada angka 83, berada pada rentang 80 hingga 86, menunjukkan kinerja yang cukup baik. 2) Perilaku hidup bersih dan sehat mahasiswa Pendidikan Biologi semester V pada angkatan yang sama rata-rata sebesar 85, berada pada rentang 81-89 yang termasuk dalam kategori cukup baik. 3) Berdasarkan perhitungan korelasi kohort tahun 2019 diperoleh koefisien korelasi (rxy) sebesar 0,740 pada tingkat signifikansi 5%. Nilai rhitung tersebut melampaui nilai rtabel (0,740 > 0,233), sehingga menunjukkan tingkat hubungan yang kuat pada interval koefisien 0,60-0,799. Selanjutnya nilai signifikansi (nilai sig) (2-tailed) sebesar 0,000 kurang dari 0,05. Hasilnya hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Analisis data ini memberikan bukti adanya hubungan yang signifikan antara hasil belajar dengan perilaku hidup bersih dan sehat pada mahasiswa Pendidikan Biologi Institut Agama Islam Negeri Kerinci
Pengembangan E-Modul pada Materi Diferensial Parsial Mata Kuliah Fisika Matematika I Menggunakan Aplikasi Flip Pdf Professional
Abstract:. This research aims to determine the results of student development and perceptions of e-modules in partial differential material in the Mathematical Physics I course using the Flip PDF Professional application. This type of research is research and development with a 4D model. The instruments used were validation questionnaires for material experts and media experts, as well as student perception questionnaires. The mathematical physics I e-module on partial differential material developed has an .exe format which can be operated on a PC/laptop and an HTML format which can be operated on a smartphone. The validation results by material expert validators obtained an average score of 3.33 (very good) and an average score for media experts of 3.50 (very good). Furthermore, the student perception score regarding the mathematical physics e-module I in the field trial was 3.6 (very good). Therefore, the e-module that has been developed is categorized as very good for use and can be disseminated widely. The main advantages of the e-module being developed are that there are videos that can be accessed offline, quizzes and competency tests that provide feedback on the answers given, and features that are easy to operate.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil pengembangan dan persepsi mahasiswa terhadap e-modul pada materi diferensial parsial mata kuliah fisika matematika I menggunakan aplikasi Flip PDF Professional. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan dengan model 4D. Instrumen yang digunakan berupa angket validasi ahli materi dan ahli media, serta angket persepsi mahasiswa. E-modul fisika matematika I pada materi diferensial parsial yang dikembangkan memilki format .exe yang dapat dioperasikan pada PC/laptop dan format HTML yang di operasikan pada smartphone. Hasil validasi oleh validator ahli materi memperoleh rata-rata skor sebesar 3,33 (sangat baik) dan rata-rata skor ahli media sebesar 3,50 (sangat baik). Selanjutnya skor hasil persepsi mahasiswa terhadap e-modul fisika matematika I pada uji coba lapangan sebesar 3,6 (sangat baik). Oleh karena itu, e-modul yang telah dikembangkan berkategori sangat baik untuk digunakan dan dapat disebarluaskan. Keunggulan utama pada e-modul yang dikembangkan yaitu terdapat video yang dapat diakses secara offline, quiz dan uji kompetensi yang memberikan umpan balik terhadap jawaban yang diberikan, dan fitur-fitur yang mudah dioperasika