205 research outputs found

    IMPLEMENTASI PBL (PROBLEM BASED LEARNING) BERBANTUAN VIDEO MOTION GRAPHIC MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN

    Get PDF
    Firdaus, Achmad. 2020. Implementasi Model PBL (Problem based learning) Berbantuan Video Motion Graphic Untuk Meningkatkan Sikap Peduli Lingkungan. Skripsi. Pendidikan IPA. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Pancasakti Tegal. Pembimbing I Bayu Widiyanto, M.Si. Pembimbing II Yuni Arfiani, M.Pd. Kata Kunci: Model PBL, Video motion graphic dan sikap peduli lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar kognitif antara model PBL berbantuan video motion graphic dengan model PBL berbantuan PPT dan mengetahui pengaruh model problem based learning berbantuan video motion graphic terhadap sikap peduli lingkungan peserta didik. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VII MTs Negeri Kota Tegal tahun pelajaran 2019/2020. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan cluster random sampling dan diperoleh kelas VII D sebagai kelas eksperimen dan VII E sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu soal tes, angket sikap peduli lingkungan, RPP dan naskah video motion graphic. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen kuasi dengan pendekatan kuantitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah bentuk angka dari hasil jawaban tes dan angket. Wujud data tersebut dianalisis menggunakan uji Mann Whitney dengan tujuan mengetahui perbedaan hasil belajar peserta didik dan uji paired sampel t test digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh yang signifikan sikap peduli lingkungan peserta didik. Rata-rata nilai pre-test sebesar 60,47 dan pada hasil rata-rata nilai post-test sebesar 60,78. Hasil uji Mann Whitney menunjukan adanya perbedaan dengan nilai sig pada pre-test sebesar 0,036 dan pada post-test sebesar 0,004 kedua nilai sig memiliki nilai yang lebih kecil dari > 0,05. Hasil uji t paired sampel t test menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada model PBL berbantuan video motion graphic untuk meningkatkan sikap peduli lingkungan peserta didik. Dengan hasil rata-rata nilai angket sebelum perlakuan sebesar 71,71 dan sesudah perlakuan mengalami kenaikan menjadi sebesar 79,68. Saran dalam penelitian ini adalah Perlu memaksimalkan waktu agar langkah-langkah model PBL dapat diterapkan dengan baik, perlu adanya penyempuranaan media video motion graphic dengan materi pembelajaran yang berbeda

    KEBIJAKAN OUTSOURCHING DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA X (PERSERO) PABRIK GULA WATOETOELIS SIDOARJO

    Get PDF
    ABSTRAKSI ACHMAD RIZAL FIRDAUS, KEBIJAKAN OUTSOURCHING DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA X (PERSERO) PABRIK GULA WATOETOELIS Penelitian ini didasarkan fenomena banyaknya pegawai outsourching yang tidak sesuai dengan peraturan pemerintah tentang ketenagakerjaan Undang-undang tahun 2003 Nomer 13 permaslahan penelitian ini adalah Bagaimana Implementasi Kebijakan Outsourcing PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula Watoetoelis Sidoarjo penelitian ini bertujuan Untuk mendeskripsikan pelaksanaan kebijakan mengenai outsourcing di PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula Watoetoelis Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan fokus penelitian: Hubungan Kerja, Perlindungan, Pengupahan,Kesejahteraan. Teknik pengupulan data yang digunakan adalah observasi, Wawancara dengan Key person dan informan serta dokumentasi arsip dari PT Perkebunan Nusantara X (persero) Pabrik Gula Watoetoelis. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta menggunakan teknik analisis data model interaktif terhadap obyek penelitian yaitu Kebijakan Outsourching PT Perkebunan Nusantara X (persero) Pabrik Gula Watoetoelis dapat disimpulkan bahwa : 1). Hubungan Kerja yang ada di PT. Perkebunan Nusantara X (persero) Pabrik Gula Watoetoelis telah terimplementasi berdasarkan Undang – undang ketenagakerjaan Republik Indonesia nomer 13 tahun 2003 pasal 50 tentang hubungan kerja terjadi karena adanya perjanjian kerja antara pengusaha dan pekerja buruh. 2). Pelaksanaan perlindungan disana sesuai dengan undang-undang tenaga kerja nomer 13 tahun 2003dan sesuai dengan teori suma’mur,apabila ada karyawan perempuan yang haid diberikan cuti haid sedangkan untuk karyawan perempuan yang hamildi berikan cuti hamil sedengkan untuk karywan lai-laki dan perempaun dapat mengambil cuti dengan syarat bekerja terus menurus selama 1 tahun. 3). Upah atau penghasilan yang diberikan oleh PT. Perkebunan Nusantara X (persero) Pabrik Gula Watoetoelis telah terimplementasi yang disesuaikan dengan Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 188 / 318 / KPTS / 013 / 2006 tentang Penetapan Upah Minimum Kabupaten / Kota Di Jawa Timur Tahun 2007 sebesar Rp 1.050.000. 4). Kesejahteran merupakan suatu imbalan balas jasa yang diterima pegawai dari suatu perusahaan secara tidak langsung yang berupa (non finansial) seperti dalam bentuk tunjangan, contohnya jaminan social, asuransi tenaga kerja, tunjangan-tunjangan yang lainnya, atas jasa yang diberikan kepada perusahaan

    PENERAPAN STRATEGI PQ4R PADA MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISTEM SUSPENSI PADA SISWA KELAS XII TKR DI SMK PGRI 1 LAMONGAN

    Get PDF
    AbstrakBerdasarkan penelitian yang dilakukan di SMK PGRI 1 Lamongan didapatkan bahwa sekolah tersebut belum menerapkan pembelajaran yang inovatif. Hal itu terlihat dari rata-rata nilai harian siswa pada mata pelajaran sistem suspensi yang masih di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Oleh sebab itu, peneliti mencoba menerapkan suatu model pembelajaran guided discovery berbasis PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, and Review).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: aktifitas siswa selama kegiatan proses belajar mengajar, dan hasil belajar siswa. Siswa yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII TKR SMK PGRI 1 Lamongan semester genap yang terdiri dari 39 siswa pada mata pelajaran sistem suspensi. Jenis penelitian ini adalah penelitian tidakan kelas (Classroom Action Research) dengan dua siklus setiap siklus mempunyai tahapan yaitu, perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Sedangkan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi lembar pengamatan aktivitas mahasiswa, lembar tes hasil belajar.Setelah melakukan penelitian, terdapat peningkatan aktifitas pada siklus II, yaitu: prosentase siswa yang memperhatikan penjelasan guru menjadi 79,06%, siswa yang aktif bertanya ada 76,49%, siswa yang membaca sambil menjawab pertanyaan menjadi 75,21%, siswa yang dapat menghubungkan materi yang disampaikan dengan materi sebelumnya menjadi 78,20%, siswa yang mengingat dan menyampaikan butir-butir penting materi menjadi 79,06%, serta siswa yang mengulang langkah-langkah sebelumnya menjadi 80,77%. Sedangkan rata-rata nilai hasil belajar siswa pada siklus II sebesar 77,26 dengan jumlah siswa yang tidak tuntas menjadi 5 siswa. Dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran guided discovery berbasis PQ4R berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran sistem suspensi kelas XII di SMK PGRI 1 Lamongan.Kata kunci: Model Pembelajaran Guided Discovery, Strategi PQ4

    PERILAKU BIROKRASI SEBAGAI FAKTOR DETERMINAN DALAM KUALITAS PELAYANAN DI KECAMATAN CIMAUNG KABUPATEN BANDUNG (Studi Kasus Pembuatan e-KTP)

    Get PDF
    ABSTRAK Skripsi ini merupakan hasil penelitian yang menggambarkan seberapa besar hubungan antara Perilaku Birokrasi dengan Kualitas Pelayanan di Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung. Perilaku Birokrasi merupakan hasil interaksi antara individu-individu sebagai pendukung organisasi tersebut. Sedangkan Kualitas Pelayanan merupakan hasil atau keluaran dari suatu proses. Yang melatarbelakangi penulis tertarik untuk membuat skripsi ini didasarkan pada hasil pengamatan wawancara awal yang penulis lakukan dengan Camat Kantor Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung, dimana masih kurangnya daya tanggap dalam kualitas pelayanan. Dimana penulis menemukan indikasi kualitas pelayanan yang belum prima karena kepemimpinan Camat selaku birokrat masih belum optimal. Dilihat dari karakteristik-karakteristik perilaku birokrasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui studi kepustakaan dan studi lapangan yang meliputi observasi, wawancara dan penyebaran angket. Adapun dalam penentuan sampel penulis menggunakan random sampling, selanjutnya untuk menganalisis penulis menggunakan skala Likert’s dan untuk menentukan hasil akhir menggunakan teknik analisis data yaitu teknik korelasi rank spearman. Hasil penelitian yang penulis lakukan menunjukan adanya tingkat hubungan yang cukup erat antara perilaku birokrasi dengan kualitas pelayanan pada Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung sesuai dengan karakteristik-karakteristik perilaku birokrasi dan aspek-aspek kualitas pelayanan. Dari hasil skor pengumpulan data perilaku birokrasi dan kualitas pelayanan menunjukan 0,830. Menurut Sugiyono terdapat tingkat hubungan yang kuat, karena angka tersebut berada diantara 0.80 – 1.00. Hal ini menyatakan terdapat hubungan yang kuat atau erat antara perilaku birokrasi dengan kualitas pelayanan di Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung. Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan pada bab pembahasan maka penulis mengajukan saran-saran sebagai berikut : pimpinan harus melakukan evaluasi lanjutan terhadap hasil kerja pegawai, pimpinan harus turun ke bawah dan melihat aktivitas pegawainya dalam melakukan pelayanan dan pimpinan harus memperhatikan sikap para pegawai dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat

    PENGEMBALIAN ASET (ASSET RECOVERY) DALAM TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG LINTAS NEGARA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui regulasi dalam Pengembalian Aset Tindak Pidana Pencucian Uang Transnasional dan hambatan beserta upaya nya dalam menangani kejahatan tersebut. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian yuridis-normatif dengan pendekatan perundang-undangan (Statute Approach). Pengumpulan data dari data sekunder dilakukan dengan metode studi kepustakaan (Library Research) dan dianalisa menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini adalah penyelesaian hukum dalam melakukan pencegahan dan pemberantasan kejahatan tindak pidana pencucian uang transnasional sesuai dengan peraturan perundang-undangan, namun kenyataannya dalam pelaksanaannya banyak sekali ditemukan hambatan dan kendala yang sulit dalam memberantas kejahatan yang bersifat lintas negara, seperti kurang pemahaman dan koordinasi antara lembaga apparat penegak hukum, penerapan hukum yang masih mengedepankan kepastian hukumnya, dan disharmonisasi UU ditambah dengan peraturan perundang-undangan Indonesia yang belum mengatur secara rinci terkait pengembalian asset dalam kejahatan tindak pidana

    Tinjauan Yuridis Pelaku Usaha Telepon Seluler Yang Tidak Memberikan Informasi Secara Jelas Kepada Konsumen Terkait Apa Yang Ada Pada Barang Dan Kemasan

    Get PDF
    Kewajiban pelaku usaha yang harus diberikan kepada konsumen telah diatur pada Pasal 7 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen. Dalam kegiatan jual beli produk telepon seluler dengan merek Xiaomi Redmi Note 3 Pro di Indonesia, pelaku usaha tidak menjalankan kewajibannya dengan baik sebagaimana yang telah diatur dalam Undang-Undang dan mengakibatkan konsumen mengalami kerugian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis siapa yang harus bertanggung jawab dan bentuk pertanggungjawaban yang harus diberikan kepada konsumen selaku pihak yang dirugikan terkait hilangnya jaringan 4G yang berubah menjadi 3G setelah dilakukan pembaharuan sistem android. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian hukum normatif. Bahan hukum yang digunakan terdiri dari bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder serta menggunakan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan kasus. Penelitian ini menggunakan metode analisis preskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaku usaha telepon seluler dalam menjalankan bisnisnya tidak menghiraukan apa yang seharusnya menjadi kewajiban dari pelaku usaha kepada konsumen, sehingga konsumen mengalami kerugian dimana jaringan pada telepon seluler yang semula 4G berubah menjadi 3G setelah dilakukan pembaharuan pada sistem android. Dalam proses pertanggungjawaban dari kerugian yang dialami konsumen, bukan penyedia jasa pembaharuan sistem android yang harus bertanggung jawab, melainkan distributor selaku pelaku usaha yang mendistribusikan atau memasarkan produk telepon seluler di Indonesia yang harus bertanggung jawab sesuai dengan peraturan perundang-undangan, hal ini dapat diketahui karena produk dari telepon seluler Xiaomi Redmi Note 3 Pro yang dipasarkan oleh distributor tidak memenuhi standar komponen yang diberlakukan sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 29/M-IND/PER/7/2017 Tentang Ketentuan Dan Tata Cara Penghitungan Nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri Produk Telepon Seluler, Komputer Genggam, Dan Komputer Tablet.   Kata Kunci: Perlindungan Konsumen, Tanggung Jawab, Telepon Seluler

    USULAN PERBAIKAN SISTEM PELAYANAN DI GERAI MAKAN MIE GACOAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ARENA

    Get PDF
    Mengantri atau menunggu merupakan salah satu kejadian sehari hari yang sering ditemukan. Mengantri disebabkan oleh kebutuhan pelayanan yang melebihi kapasitas pelayanan atau fasilitas pelayanan, sehingga entitas yang datang tidak bisa langsung memperoleh pelayanan. Salah satu Gerai Makan Mie Gacoan yang ada di Gresik mengalami antrian yang panjang dikarenakan banyaknya pembeli yang datang. Kedatangan antar pembeli lebih cepat daripada waktu pelayanan membuat antrian semakin panjang. Proses pelayanan dalam gerai tersebut dibagi menjadi 2 dibedakan dari jenis konsumen, yang makan ditempat atau ojol (ojek online). Setelah melakukan observasi dilapangan, diperoleh permasalahan yang terjadi yaitu banyaknya antrian yang terjadi pada awal jam buka hingga menjelang ramai. Berdasarkan hasil simulasi yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwasannya usulan 2 mempunyai hasil yang lebih bagus dibandingkan dengan yang lainnya. Hal ini dibuktikan dengan nilai output yang lebih besar daripada yang lainnya yaitu sebesar34,200. Dan juga persentase pelayanan yang selesai sebesar 33.86% dari jumlah pelanggan yang masuk

    HUBUNGAN ANTARA LITERASI KESEHATAN DENGAN PERILAKU HIDUP SEHAT SISWA SMA NEGERI 1 BERBEK

    Get PDF
    Abstrak Literasi kesehatan merupakan karakteristik pribadi dan sumber daya sosial yang diperlukan individu maupun masyarakat untuk mengakses, memahami, menilai informasi serta layanan untuk membuat keputusan kesehatan. Maksimalnya literasi kesehatan diharapkan membawa dampak pada perubahan perilaku hidup sehat seseorang dalam keseharian, khususnya untuk usia siswa SMA yang mengalami masa transisi dari remaja ke dewasa. Oleh karenanya, penelitian ini bertujuan untuk meninjau hubungan antara literasi kesehatan dengan perilaku hidup sehat siswa di SMA Negeri 1 Berbek. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Populasi dalam penelitian ini siswa kelas XI SMA Negeri 1 Berbek yang berjumlah 278 siswa dan pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling  pada 176 siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Berbek. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data berupa kuesioner HLS-EU-Q16 dan skala implementasi perilaku hidup sehat siswa. Data dianalisis menggunakan persentase dan uji korelasi gamma melalui SPSS 25. Hasil penelitian menunjukkan apabila dianalisis dari setiap dimensi, antara literasi kesehatan dengan perilaku hidup sehat dimensi konsumsi pangan menunjukkan ada hubungan yang dibuktikan nilai signifikansi (0,008 < 0,05). Sedangkan untuk dimensi kebersihan diri sendiri, dimensi kebersihan lingkungan, dimensi tindakan pencegahan penyakit beserta dimensi kebiasaan merusak kesehatan menunjukkan tidak ada hubungan dengan literasi kesehatan yang dibuktikan nilai signifikasi > 0,05. Jika dianalisis secara keseluruhan terdapat hubungan signifikan antara literasi kesehatan dengan perilaku hidup sehat siswa (0,041 < 0,05) dengan sumbangan sebesar 51,2%. Kata Kunci: literasi kesehatan; perilaku hidup sehat; siswa SMA Abstract Health literacy is a personal characteristic and social resource needed for individual and society to access, understand, evaluate information and service to make health decision. Maximum health literacy is expected to have an impact on changing person healthy living behavior in daily life, especially for high school students who are experiencing transition period from adolescence to adulthood. Therefore, this study aims to review the relationship between health literacy and healthy living behavior of students at SMA Negeri 1 Berbek. This study use a quantitative approach with the type of correlational research. The population in this study were students of class XI SMA Negeri 1 Berbek which amounts to 278 students and sampling using purposive sampling technique on 176 students of class XI MIPA SMA Negeri 1 Berbek. The instrument used for data collection was the HLS-EU-Q16 questionnaire and the implementation scale of students healthy living behavior. Data were analyzed using percentage and gamma correlation test through SPSS 25. The results showed that analyze from each dimension, between health literacy and students healthy living behavior, the dimension of food consumption showed a significant relationship (0,008 < 0,05). While for the dimension of personal hygiene, dimension of environmental hygiene, dimension of disease prevention and dimension of health damaging habits show no relationship with health literacy which is proven by a significance value > 0,05. If analyzed as a whole, there is a significant relationship between health literacy and students healthy behavior (0,041 < 0,05) with a contribution of 51,2%. Keywords: health literacy; healthy living behavior; senior high school student &nbsp

    The Impact of Total Quality Management Implementation on Small and Medium Manufacturing Companies

    Get PDF
    This study aims to analyze the influence of Total Quality Management (TQM) implementation to competitive advantage and company’s performance, especially to small and medium manufacturing company. Using Partial Least Square (PLS) tested the hypothesis of Structural Equation Modelling (SEM). There is significant influence between TQM implementation to competitive advantage. Likewise with a competitive advantage to the company's performance there is significant influence. But there is no significant influence directly between TQM to the company's performance. The study discusses about the implementation of TQM in small and medium manufacturing companies. In the practice, implementation of TQM in small and medium manufacturing companies are not as smooth as the large manufacturing company.DOI: 10.15408/ess.v8i1.5852
    • …
    corecore