THE CORRELATION BETWEEN KNOWLEDGE AND ATTITUDE WITH BEHAVIOR SPORTS INJURIES PREVENTION IN MARTIAL ARTS ATHLETES IN STUDENT CLUB UNIVERSITAS AIRLANGGA

Martial arts have a higher risk sport injuries during competition and practicing. It was necessary to prevention them. This study was aimed to investigate correlating knowledge and attitude with behavior sports injuries prevention in martial arts athletes in student club, Universitas Airlangga. Design used was cross sectional design. The population were jujitsu club, kempo club, taekwondo club, pencak silat setia hati terate club, pencak silat tapak suci club and perisai diri club. Total sample was 60 respondents. The independent variables were knowledge and attitude about sports injuries prevention. The dependent variable was behavior’s practice. Data were collected using questionnaire and respondent observation. Data were then analyzed using spearman rho with level of significance of <0,05. Result showed that sports injuries prevention knowledge had no correlation with athlete’s behavior in martial art practice (p = 0,221), and attitude sports injuries prevention had no correlation with athlete’s behavior in martial art practice (p = 0,268). The result showed that sports injuries prevention knowledge and attitude sports injuries prevention had no correlation with athlete’s behavior in student club, Universitas Airlangga. Further studies should about influence both type of sports injuries prevention in martial arts and knowledge, attitude and behavior martial art athletes in sports injuries prevention

PELATIHAN KETERAMPILAN BAHASA INGGRIS DI MADRASAH ALIYAH Al ADABIY

Kegiatan pengabdian pada masyarakat bertujuan untuk meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris siswa Madrasah Aliyah Al Adabiy. Pengabdian pada masyarakat dilakukan dengan memberikan pelatihan Bahasa Inggris selama 10 kali pertemuan. Metode drilling, contextual guessing meaning, dan communicative language teaching dilakukan dalam pemberian pelatihan. Pre-test dan post-test dilakukan untuk mengetahui efektivitas dari ketiga metode serta keefektifan dari pelatihan. Hasil pre-test dan post-test dianalisis menggunakan nilai rata-rata. Hasil dari pre-test dan post-test menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kemampuan Bahasa Inggris siswa karena terdapat peningkatan dari nilai pre-test ke nilai post-test.Kata Kunci: pelatihan, drilling, contextual guessing meaning, communicative language teaching

ANALYSIS OF STUDENTS’ VOCABULARY MASTERY IN SECOND SEMESTER STUDENTS OF BUSINESS ENGLISH AND MANAGEMENT

This research was conducted to find out the students’ vocabulary of second semester students of Business English and Management. The research was descriptive qualitative research. 65 students of second semester. Test, questionnaire, and observation sheet were used as the instrument of data collecting. The finding of this research was the students’ vocabulary ability was low that can be seen from the result of the test that the students’ mean score in vocabulary test is 50.8. Then, the results of questionnaire are 78.46 % students like learning vocabulary, 53.84 % students think that vocabulary ability is very important. It means that students have realized that vocabulary ability is essential. Although 53.84 % students think that vocabulary ability is very important, 0 % students think that their vocabulary ability is high and 52.30 % think that their vocabulary ability is medium. In addition, results of the observation while the students doing the test were the researcher found that some students still get confused of the test.Key words: vocabulary ability, descriptive analysis, vocabulary test, questionnaire, observation

THE USE OF CONTEXT CLUES IN IMPROVING STUDENTS’ READING ABILITY

This research was aimed to find out whether context clues can improve the students’ reading ability and how significant’s context clues in improving students’ reading ability at third semester students of Agriculture Technology Polytechnic of Tonggak Equator Pontianak. This research was classroom action research which was set out in two cycles. The subjects involved included the third semester students of Agriculture Technology Department, Polytechnic of Tonggak Equator. In collecting the data, the researcher used field note and test. The data of the students’ pre-test and progress test score were analyzed by using mean score and the data of observation was analyzed descriptively. The finding of this research was the students’ reading ability was improved from pre-test and progress test from cycle to cycle. The mean score of the students’ pre-test was 51.8. Then, the mean score of the students’ progress test in the first cycle was 77.6. Finally, the mean score of the students’ progress test in the second cycle was 88.8. Then, the rocords from the field note supported the finding from pre-test and post-test was the students’ reading ability improved from the first cycle to the second cycle after implementation of the treatment by researcher.Keywords: improving, reading ability, context clues

TINJAUAN HUKUM TINDAK PIDANA SENGAJA DAN TANPA HAK DALAM HAL PATEN-PRODUK MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PATEN

Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana tindak pidana sengaja dan tanpa hak dalam hal Paten Produk menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2016 dan bagaimana mekanisme memperoleh Hak Paten dan Perlindungan Hukum terhadap Paten menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2016, yang dengan metode penelitian yuridis normatif disimpulkan: 1. Tindak pidana sengaja dan tanpa hak dalam hal paten-produk dirumuskan dalam Pasal 160 dan Pasal 161 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2016 2. Pihak yang berhak memperoleh Paten adalah inventor atau orang yang menerima lebih lanjut hak inventor yang bersangkutan. Jika invensi dihasilkan oleh beberapa orang secara bersama-sama, hak atas invensi dimiliki secara bersama-sama oleh para inventor yang bersangkutan, hal ini ditegaskan dalam Pasal 10 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2016

Gambaran Kadar Alfa Amilase Saliva pada Stres Psikologik Saat Seleksi Calon Atlet Sepak Bola Sekolah Atlet Ragunan Tahun 2016

Prestasi persepakbolaan Indonesia yang kurang baik kadangkala mengecewakan para pencintanya. Dewasa ini para atlet sepak bola Indonesia sering dikatakan sudah kalah sebelum bertanding, dengan maksud bahwa bukan kalah dalam hal fisik tetapi psikologis, dimana tingkat stres para atlet sepak bola di Indonesia belum terbina dan terdeteksi dengan baik. Enzim Alfa amilase digunakan sebagai marker untuk menentukan tingkat stres. Pada penelitian ini alfa amilase didapatkan dari saliva calon atlet sepak bola. Berdasarkan hasil pemeriksaan saliva para calon atlet dalam fase awal sebelum pertandingan tidak memiliki tingkat stres yang tinggi, namun saat sebelum pertandingan menjadi sangat meningkat dan cenderung tidak baik untuk mengatasi tekanan yang didapatkan, hal itu terlihat pada hasil tes psikologi (tes Kraepelin).Kata kunci : atlet, stress, saliva, alfa amilase, tes Kraepeli

Identifikasi Konsep IPA Pada Pemanfaatan Polisi Tidur (Speed Bump) Sebagai Bahan Pembelajaran IPA

Abstract:  The purpose of this study is to theoretically review the science concepts that exist in the process of reducing vehicle speed by speedbump and analyze the correlation of material with science learning. This research is a type of descriptive research with a qualitative approach. Data collection is carried out through secondary data and primary data obtained from direct observations in the field and documentation to be analyzed using descriptive methods where the translation results are in the form of words instead of numbers. The results showed that in the use of speed bump to reduce vehicles applying the concept of a simple plane (inclined plane) where the sloping inclined plane the smaller the force needed, speed bump also applies the concept of speed related to vehicle speed, as well as spring force acting on motor vehicles. By utilizing learning resources in everyday life and applying contextual learning, students will get meaningful learning, namely critical thinking, the process of collecting and analyzing, and the process of interpreting information from various sources and views.Abstrak: Tujuan dari penelitian ini untuk meninjau secara teoritis konsep IPA yang ada pada proses pereduksian kecepatan kendaraan oleh speedbump dan menganalisis korelasi materi dengan pembelajaran IPA. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui data sekunder dan data primer yang diperoleh dari pengamatan langsung di lapangan dan dokumentasi yang akan dianalisis menggunakan metode deskriptif dimana hasil terjemahannya berupa kata-kata bukan angka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pemanfaatan speed bump untuk mereduksi kendaraan menerapkan konsep pesawat sederhana (bidang miring) dimana semakin landai bidang miringnya semakin kecil gaya yang dibutuhkan, speed bump juga menerapkan konsep kecepatan yang berhubungan dengan laju kendaraan, serta gaya pegas yang bekerja pada kendaraan bermotor. Dengan memanfaatkan sumber belajar di kehidupan sehari-hari dan menerapkan pembelajaran kontekstual, siswa akan mendapat pembelajaran bermakna, yaitu mendapat pemikiran kritis, proses pengumpulan dan penganalisaan, serta proses penafsiran informasi dari berbagai sumber dan pandangan

Pengembangan Bahan Ajar Berbicara Bahasa Inggris yang Interaktif untuk Siswa Kelas IX SMA dalam Mempromosikan Negosiasi Maksud di SMAN 6 Yogyakarta

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar berbicara bahasa Inggris yang interaktif untuk siswa kelas IX SMA dalam mempromosikan negosiasi maksud di SMAN 6 Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan, yang meliputi tahap analisis kebutuhan, rancangan silabus, pengembangan produk, penilaian kelayakan produk, revisi produk, uji lapangan, dan pengembangan produk akhir. Responden dalam penelitian ini meliputi seorang ahli materi dan bahasa Inggris, seorang ahli metodologi pengajaran Bahasa Inggris, dan seorang ahli kegrafikaan, 93 siswa SMAN 6 Yogyakarta kelas XI IPA 1, IPA 2, dan IPA 3 untuk analisis kebutuhan, dan 30 siswa SMAN 6 Yogyakarta kelas XI IPA 3 untuk uji coba lapangan. Data dikumpulkan melalui kuesioner, wawancara, dan observasi kelas. Instrumen pengumpulan data terdiri dari kuesioner, acuan wawancara, dan observasi. Data dianalisis secara deskriptif. Penelitian ini mengembangkan tiga unit bahan ajar yang digunakan untuk belajar berbicara bahasa Inggris yang interaktif berdasarkan data analisis kebutuhan. Dilihat dari target needs, para siswa mengharapkan mampu berkomunikasi dengan orang asing dalam bahasa Inggris. Dilihat dari learning needs, para mahasiswa senang belajar berbicara bahasa Inggris dengan berdialog, atau percakapan, diskusi, dan wawancara. Mereka juga menyukai bekerja/belajar secara bekerja sama. Data uji coba menunjukkan bahwa tiga unit bahan ajar tersebut layak berdasarkan pada nilai rata-rata 3.00 hingga 3,43 pada skala Likert 4 sampai 1. Desain unit yang layak disusun berdasarkan urutan proses belajar yang terdiri dari tujuh bagian, yaitu Let’s Get Ready, Get It Right, Let’s Act, Let’s Do More, Let’s Check Your Competence, Let’s Make a Reflection and Let’s Make a Summary. Komponen task yang sesuai adalah sebagai berikut. Tujuan belajar berbicara bahasa Inggris adalah agar dapat berbicara bahasa Inggris secara lisan. Input menyuguhkan input yang dapat dimengerti, memperkenalkan kosa-kata dan language function, dan dilengkapi dengan gambar-gambar yang menarik, berhubungan dengan tema, serta membantu siswa untuk memahami bacaan. Activities menyuguhkan kegiatan yang menantang, menstimulasi percakapan sesungguhnya, exchanging, checking understanding, improvising real conversation; memberikan kesempatan yang sama dalam membangun percakapan; menghasilkan outcomes; dan memberikan kesempatan untuk mempraktekkan language function berdasarkan kehidupan sehari-hari siswa. Peran siswa adalah sebagai pembelajar yang aktif, komunikator, dan negosiator. Peran guru adalah sebagai fasilitator, penilai, pengontrol, dan pengamat; dan (6) setting adalah bekerja secara berpasangan maupun berkelompok

BLENDED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN LEVEL KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan aktivitas guru, aktivitas siswa, respon siswa saat implementasi Blended Learning, dan peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa. Penelitian ini &nbsp;merupakan PreExperimental dengan menggunakan One Group Pretest Posttest Design yang melibatkan 30 siswa kelas VII-A SMP Negeri 1 Mojokerto sebagai sampel. Hasil penelitian didapatkan bahwa aktivitas guru berlangsung sangat baik dengan persentase rata-rata pertemuan I sebesar 96%; pertemuan II sebesar 94,5%; dan pertemuan III 95,5%. Aktivitas siswa pada lima keterampilan berpikir kritis menunjukkan persentase rata-rata sebesar 77,60 dalam kategori baik. Siswa memberikan respon positif terhadap implementasi Blended Learning dengan persentase sebesar 69,2% dengan kategori baik. Peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa terlihat dari hasil rekapitulasi uji N. Gain-Score sebesar 0.57 dalam kategori sedang. Hasil ini menyatakan bahwa keterampilan berpikir kritis siswa mengalami peningkatan. Dengan demikian Blended Learning dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada materi pemanasan global. Kata Kunci:&nbsp; Blended Learning, Keterampilan Berpikir Kriti

IMPROVING BUSINESS ENGLISH AND MANAGEMENT STUDENTS’ READING COMPREHENSION THROUGH STRUCTURAL ANALYSIS

This research was purposed to find out how the use of structural analysis improve the reading comprehension of E class second semester students of Business English and Management Major Tonggak Equator Polytechnic in the academic year 2017-2018 and how significant does the use of structural analysis improve the reading comprehension of E class second semester students of Business English and Management Major Tonggak Equator Polytechnic in academic year 2017-2018. This research was classroom action research which was set out in two cycles, they are the first and second cycle. The subject of this research was E class second semester students of Business English and Management Concentration of Tonggak Equator Polytechnic in the academic year 2017-2018. Field note and test were used in collecting the data. The test consists of pre-test and progress-test. The data of the students' pre-test and progress-test score were analyzed by using the mean score and the data of the observation by using field note was analyzed descriptively. The finding of the research was structural analysis positively improved the reading comprehension of E class second semester students of Business English and Management Major Tonggak Equator Polytechnic in academic year 2017-2018 within two cycles, and the significance of the use of structural analysis in improving the reading comprehension of E class second semester students of Business English and Management Major Tonggak Equator Polytechnic in academic year 2017-2018 could be seen based on the test given they were 64 for the pre-test, 71.6 for the first progress-test and 83.4 for the second progress-test, and from the field note, that the students looked tired, sleepy, looked for answer from student beside them and could not finish the test by the time given by the researcher in the first cycle but have significant progress in the second cycle that the students looked more relax in doing the test and could finish the test by the time given by the researcher.Keywords: reading comprehension, structural analysis, classroom action research