13 research outputs found

    Perancangan dan Pengukuran Kinerja Perusahaan Berbasis Kerangka Agri-Food Supply Chain

    Get PDF
    Sandia Bakery merupakan usaha pembuatan aneka macam roti manis. Selama menjalankan usahanya, belum pernah melakukan pengukuran kinerja untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja perusahaan, menentukan KPI yang menjadi prioritas utama untuk dilakukan perbaikan, dan memberikan usulan perbaikan. Pengukuran kinerja menggunakan kerangka Agri-Food Supply Chain yang digunakan untuk mengukur kinerja produk hasil olahan pangan. Pada kerangka dilakukan perancangan Key Performance Indicator (KPI) yang sesuai dengan perusahaan. Analisis penelitian menggunakan metode Analytical Network Process (ANP), Importance Performance Analysis (IPA), dan Root Cause Analysis (RCA). Pada tahap perancangan terdapat 16 KPI yang digunakan dalam pengukuran kinerja. Data yang didapatkan tiap KPI diolah dengan Snorm de Boer untuk menyamakan nilai KPI. Metode ANP digunakan untuk mengetahui bobot kepentingan dari KPI menggunakan software Super Decision. Nilai kinerja yang didapatkan adalah 55,702 (Average). Metode IPA digunakan untuk menentukan prioritas KPI yang harus diperbaiki yaitu KPI 15 (promosi) dengan bobot 0,154247 dan skor 28 serta KPI 16 (kecacatan bahan baku) dengan bobot 0,103290 dan skor 48. Metode RCA digunakan untuk menentukan akar permasalahan dari KPI dan memberikan usulan perbaikan. Usulan perbaikan KPI 15 yaitu sales menawarkan produk langsung kepada konsumen, mencoba media sosial berupa Instagram, dan penambahan varian rasa. Usulan perbaikan KPI 16 yaitu produk dari supplier diperiksa secara menyeluruh, diberi penanda untuk tepung lama dan baru, serta diberikan tempat khusus

    Optimasi Jumlah Alat Berat dengan Metode Integer Linier Programming pada Pekerjaan Penanganan Sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bukit Pinang Kota Samarinda

    Get PDF
    Sesuai dengan observasi peneliti pada TPA Bukit Pinang mempunyai permasalahan dimana jumlah alat berat yang ada tidak sesuai dengan volume sampah yang ditangani setiap harinya. Maka dari itu pada penelitian ini peneliti akan berfokus pada pengoptimalkan pemakaian alat berat dengan menggunakan metode integer linier programming dengan fungsi tujuan meminimasi jumlah alat berat berdasarkan skala produktivitas. Nilai variabel keputusan adalah 3 unit dan 5 unit. Kesimpulan yang dapat diambil yaitu jumlah alat berat Excavator yang optimal sebesar 3 unit dan jumlah alat berat Bulldozer yang optimal sebesar 5 unit. Variabel keputusan pada output LINGO ditandai dengan label variabel. X1 adalah jumlah alat berat excavator dan X2 adalah jumlah alat berat bulldozer. Nilai value dan variabel X1 yaitu 3 dan untuk variabel X2 yaitu 5. Kesimpulan yang dapat di ambil yaitu untuk memperoleh alat berat maksimal Excavator sebanyak 3 unit, dan alat berat maksimal Bulldozer sebanyak 5 unit

    Penerapan Metode Kansei Engineering Sebagai Upaya Perancangan ulang Kemasan Takoyaki (Studi Kasus: Takoyakiku Samarinda)

    Get PDF
    Takoyaki adalah makanan tradisional Jepang. Takoyaki terbuat dari tepung terigu dan diisi dengan daging gurita. Bentuknya bulat seperti bakso, jadi takoyaki disebut juga baso panggang Jepang (tako = gurita; yaki = panggang). Pengemasan produk Takoyakiku yang saat ini dijual dikemas dengan cara yang sederhana dan tidak menarik. Bahan kemasan produk Takoyakiku yang saat ini digunakan adalah kemasan plastik mika dengan karakteristik yang kuat (tidak mudah sobek), berwarna bening (transparan) dan aman untuk makanan. Sehingga peneliti akan melakukan studi lebih lanjut untuk pengembangan kemasan takoyakiku yang menarik agar lebih diminati oleh konsumen. Pengembangan kemasan sesuai keinginan konsumen dilakukan dengan bantuan metode rekayasa Kansei. Metode kansei engineering merupakan metode perancangan dan pengembangan yang didasarkan pada perasaan konsumen untuk mengetahui desain yang diinginkan. Metode rekayasa kansei dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu pengumpulan kata kansei dari wawancara, kemudian penyebaran kuesioner semantiq diferensial I untuk memilih kata kansei dan dilanjutkan dengan menyebarkan kuesioner semantiq diferensial II untuk mengetahui desain kemasan berdasarkan kata kansei. Analisis yang digunakan adalah analisis konjoin, yang berfungsi untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap kemasan takoyakiku. Hasil dari penelitian ini adalah desain kemasan takoyakiku yang diinginkan konsumen yaitu yang berbahan kertas ivory, memiliki logo dan gambar produk, serta informasi terkait produk takoyaki. Metode rekayasa kansei dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu pengumpulan kata kansei dari wawancara, kemudian penyebaran kuesioner semantiq diferensial I untuk memilih kata kansei dan dilanjutkan dengan menyebarkan kuesioner semantiq diferensial II untuk mengetahui desain kemasan berdasarkan kata kansei. Analisis yang digunakan adalah analisis konjoin, yang berfungsi untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap kemasan takoyakiku. Hasil dari penelitian ini adalah desain kemasan takoyakiku yang diinginkan konsumen yaitu yang berbahan kertas ivory, memiliki logo dan gambar produk, serta informasi terkait produk takoyaki. Metode rekayasa kansei dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu pengumpulan kata kansei dari wawancara, kemudian penyebaran kuesioner semantiq diferensial I untuk memilih kata kansei dan dilanjutkan dengan menyebarkan kuesioner semantiq diferensial II untuk mengetahui desain kemasan berdasarkan kata kansei. Analisis yang digunakan adalah analisis konjoin, yang berfungsi untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap kemasan takoyakiku. Hasil dari penelitian ini adalah desain kemasan takoyakiku yang diinginkan konsumen yaitu yang berbahan kertas ivory, memiliki logo dan gambar produk, serta informasi terkait produk takoyaki. Kemudian menyebarkan kuisioner semantiq differential I untuk memilih kata kansei dan dilanjutkan dengan menyebarkan kuisioner semantiq differential II untuk mengetahui desain kemasan berdasarkan kansei words. Analisis yang digunakan adalah analisis konjoin, yang berfungsi untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap kemasan takoyakiku. Hasil dari penelitian ini adalah desain kemasan takoyakiku yang diinginkan konsumen yaitu yang berbahan kertas ivory, memiliki logo dan gambar produk, serta informasi terkait produk takoyaki. Kemudian menyebarkan kuisioner semantiq differential I untuk memilih kata kansei dan dilanjutkan dengan menyebarkan kuisioner semantiq differential II untuk mengetahui desain kemasan berdasarkan kansei words. Analisis yang digunakan adalah analisis konjoin, yang berfungsi untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap kemasan takoyakiku. Hasil dari penelitian ini adalah desain kemasan takoyakiku yang diinginkan konsumen yaitu yang berbahan kertas ivory, memiliki logo dan gambar produk, serta informasi terkait produk takoyaki

    Penerapan FMEA Dan AHP Dalam Perumusan Strategi Mitigasi Risiko Proses Penyaluran Jaringan Gas

    Get PDF
    PT XYZ merupakan salah satu perusahaan yang berperan sebagai operator dalam pengelolaan program jaringan gas bumi rumah tangga untuk area Kota Samarinda. Pada proses penyaluran jaringan gas ini tidak terlepas dari permasalahan yang ada seperti kebocoran pipa, kebakaran pipa, meteran tidak menyala, dan lain sebagainya. Dalam mengatasi permasalahan yang ada digunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan Analytical Hierarchy Process (AHP). FMEA bertujuan untuk mengidentifikasi risiko dan memberikan penilaian risiko yang terjadi pada proses penyaluran jargas, kemudian dilakukan mitigasi terhadap risiko. AHP bertujuan untuk mengetahui hasil pemilihan keputusan dari beberapa strategi pada risiko proses penyaluran jaringan gas. Berdasarkan pada hasil perhitungan RPN didapatkan risiko prioritas yaitu risiko terjadi kebakaran pada saluran pipa diameter 20 mm dengan nilai RPN sebesar 144. Setelah itu, didapatkan hasil kriteria dan alternatif strategi menggunakan teknik Benefit, Cost, Opportunity, dan Risk (BCOR). Pada hasil perhitungan kriteria didapatkan nilai tertinggi yaitu pada kriteria benefit dengan nilai sebesar 0,340. Pada hasil perhitungan alternatif strategi didapatkan nilai tertinggi untuk meminimalkan risiko dengan nilai sebesar 0,428, yaitu memberikan sign system untuk tidak melakukan pembakaran sampah di jalur pipa atau dekat dengan pipa (A1)

    Perancangan Kemasan Take Away Bubur Ayam Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD)

    Get PDF
    The development of the culinary business in Indonesia is currently quite rapid. One effort that can be done in the face of fierce product competition is through packaging design. The packaging used to package is not attractive because it is in the form of packaging with ordinary Styrofoam (PS or Polystyrene). Besides, the packaging is easily damaged in the lock and cannot be tightly closed, making it difficult for consumers when they want to consume porridge while on the way and do not have a clear identity to represent the brand of Kabayan Chicken Porridge. This study aims to provide recommendations for designing Kabayan Chicken Porridge packaging using the Quality Function Deployment (QFD) method. Data processing uses the product planning stage by preparing the House of Quality (HOQ) and the design deployment stage. After processing the data in the two stages of Quality Function Deployment (QFD), 24 critical parts were used as a reference in the design of Kabayan Chicken Porridge Take Away packaging. The recommended recommendations are paper bowl packaging which is waterproof, easily distributed, uses attractive fonts, uses attractive colors and does not conflict with product characteristics, uses easy-to-open and closed lid covers, displays product photos, displays manufacturer information, and displays the logo

    Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Terhadap Jasa Pelayanan Dengan Metode Servqual dan Customer Satisfaction Index (CSI)

    Get PDF
    PT. XYZ merupakan perusahaan di bidang logistik yang memberikan layanan pengiriman paket ke seluruh wilayah Indonesia. Fokus utama dalam pelayanannya adalah pengiriman 15 jam sampai untuk wilayah Jabodetabek dan Bandung serta pengiriman 1 hari sampai untuk kota besar seluruh wilayah Indonesia. Latar belakang penulisan skripsi ini dikarenakan adanya penurunan jumlah konsumen pada PT. XYZ Cabang Kadrie Oening. Berdasarkan permasalahan tersebut maka perlu dilakukan penelitian mengenai kualitas pelayanan dan juga kepuasan pelanggan PT. XYZ untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan yang diberikan oleh PT. XYZ. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Service Quality (SERVQUAL) dan Costumer Satisfaction Index (CSI). Metode SERVQUAL digunakan untuk mengukur kualitas pelayanan dengan menggunakan gap 5 yaitu menghitung selisih antara persepsi dan ekspektasi dari konsumen. Dan metode CSI digunakan untuk mengetahui kepuasan pelanggan berdasarkan dengan kualitas pelayananan yang diberikan oleh PT. XYZ. Untuk pengambilan data dilakukan dengan mambagikan kuesioner kepana konsumen. Berdasarkan hasil Analisa menggunakan metode SERVQUAL diketahui bahwa pelayanan PT. XYZ sudah cukup baik dengan Gap yang didapatkan antara persepsi dan ekspektasi sebesar 0,02. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi dan juga ekspektasi dari pelanggan sudah terpenuhi oleh PT. XYZ berdasarkan dengan kuesioner dari 5 dimensi yang ada. Metode CSI digunakan untuk mengetahui kepuasan pelanggan berdasarkan dengan kualitas pelayanna yang diberikan. Hasil yang diperoleh dari perhitungan CSI adalah sebesar 76,24% yang sudah termasuk dalam rentan 66%-80% yang berarti secara keseluruhan konsumen PT. XYZ merasa puas

    Analisis Perbandingan Metode Least Unit Cost, Silver Meal, dan Metode Perusahaan dalam Pengendalian Persediaan Plafon PVC (Studi Kasus : XYZ)

    Get PDF
    XYZ merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pengadaan. Permasalahan yang dialami XYZ adalah sering terjadinya penumpukan produk pada gudang akibat melakukan pemesanan plafon PVC yang banyak, sehingga menimbulkan biaya penyimpanan yang besar. Dilakukan peramalan plafon PVC dengan metode terpilih yaitu metode Winter dengan α = 0,9, β = 0 dan γ = 0,1 dengan MAPE sebesar 32,2%. Diperoleh hasil ukuran lot pemesanan yang paling optimal dengan metode Least Unit Cost dan Silver Meal, karena kedua metode menghasilkan periodisasi dan total biaya Rp. 220.164.130,00, lebih rendah hingga 57% dibandingkan dengan metode oleh perusahaan. Kedua metode memiliki frekuensi pemesanan yang sama sebanyak 6 kali untuk 12 periode mendatang. pemesanan dilakukan pada periode 1 sebanyak 7.541 lembar, periode 3 sebanyak 8.652 lembar, periode 5 sebanyak 7.147 lembar, periode 7 sebanyak 8.188 lembar, periode 9 sebanyak 6.753 lembar, dan periode 11 sebanyak 7.723 lembar

    Analisis Pengendalian Persediaan Kedelai pada PRIMKOPTI Guna Memenuhi Kebutuhan Produksi Industri Tahu Tempe di Balikpapan

    Get PDF
    Primer Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (PRIMKOPTI) Balikpapan merupakan usaha penjualan kedelai dan bahan-bahan untuk produksi tahu dan tempe. Pengadaan kedelai yang dilakukan masih menggunakan cara konvensional, mengacu pada banyak permintaan dan ketersediaan stok di gudang dengan waktu pemesanan dilakukan setiap minggu. Produsen tahu tempe di Balikpapan banyak yang bergantung kepada PRIMKOPTI membuat persediaan kedelai harus selalu tercukupi sehingga perlu dioptimalkan. Metode yang digunakan adalah Forecasting untuk meramalkan permintaan dan metode EOQ serta metode Silver-Meal untuk pengendalian persediaannya. Hasil yang diperoleh yakni dipilih pengendalian persediaan kedelai dengan metode Silver-Meal karena biaya persediaan yang dihasilkan adalah paling minimum. Penghematan biaya persediaan yang diperoleh adalah sebesar 47,209% atau Rp5.278.663,596. Hasil analisis perubahan harga terhadap perhitungan persediaan diperoleh bahwa biaya pemesanan dan penyimpanan tidak terlalu berpengaruh untuk menentukan kebijakan yang tepat dalam melakukan pemesanan, sehingga hanya besar persentase perubahan harga kedelai yang dijadikan parameter

    PEMILIHAN SUPPLIER TANDAN BUAH SEGAR (TBS) MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DAN TOPSIS PADA PABRIK PENGOLAHAN KELAPA SAWIT

    Get PDF
    PT SUAN merupakan  perusahaan di bidang agrobisnis yang memproduksi CPO atau minyaksawit mentah. Permasalahan yang dialami oleh  PT SUAN yaitu kebun inti pabrik belum mampumemasok tandan buah segar. Selain itu,  pasokan TBS dari kelompok tani belum mencukupikapasitas pengolahan pabrik. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, PT SUAN harusmenetapkan supplier potensial untuk mencukupi kapasitas pengolahan pabrik. Untukmenentukan supplier potensial, dapat dilakukan dengan cara menyeleksi supplier berdasarkankriteria-kriteria yang sesuai dalam pabrik. Dalam mengambil keputusan penentuan supplierditerapkan metode AHP dan TOPSIS. Metode AHP digunakan untuk menentukan kriteria yangpaling berpengaruh dengan matriks perbandingan berpasangan, dan menghasilkan nilai bobotkriteria yang kemudian digunakan sebagai input metode TOPSIS untuk merangkingkan supplier.Hasil perhitungan AHP didapatkan  kriteria kualitas memiliki bobot tertinggi sebesar  0,356.Hal ini menunjukkan bahwa kualitas menjadi faktor utama dalam pemilihan supplier.Selanjutnya kriteria lain yang diterapkan yaitu harga (0,210), pengiriman (0,140), sistemkomunikasi (0,0982), kemampuan teknis (0,0979), kontrol operasi (0,064) dan sejarah kerja(0,034). Dari hasil perhitungan TOPSIS didapatkan supplier Mustafa merupakan supplierterbaik untuk dipilih dengan nilai sebesar 0,9875. Kata kunci: pemilihan supplier,  analytical hierarchy process (AHP), technique for orderpreference by similarity to ideal solution (TOPSIS)

    Explotación y consumo de cérvidos en el litoral fluvial bonaerense durante el Holoceno tardío final: análisis de los sitios San Clemente VI y Las Marías

    Get PDF
    El objetivo de este trabajo es evaluar los patrones de explotación y consumo de los cérvidos, particularmente Ozotoceros bezoarticus y Blastoceros dichotomus, por parte de las sociedades cazadoras, recolectoras y pescadoras que habitaron el litoral fluvial bonaerense durante el Holoceno tardío final. Se presenta el análisis comparativo de las especies representadas en los sitios San Clemente VI (partido de Punta Indio) y Las Marías (partido de Magdalena). Estos sitios se encuentran emplazados en un ambiente ribereño, sobre cordones conchiles donde se desarrolla un bosque nativo. San Clemente VI cuenta con una datación radiométrica de 935 ± 55 años AP (hueso de Lama guanicoe), es un sitio a cielo abierto caracterizado como unicomponente y definido como un locus de actividades múltiples. Para el sitio Las Marías se realizaron dos dataciones de 1820 ± 50 años AP (hueso de Pogonia cromis) y de 1590 ± 40 años AP (hueso de Lama guanicoe) y ha sido caracterizado también como un sitio de actividades múltiples. Específicamente, los estudios realizados consisten en la construcción y comparación de perfiles esqueletarios de ambos sitios, para establecer si los patrones de explotación y consumo de las especies de cérvidos se mantienen a través del tiempo, o si se visualizan tendencias diferenciales. Se integra a estos análisis la historia tafonómica del conjunto óseo, construida mediante la identificación de los agentes y procesos que operaron sobre la conformación del mismo. A partir de los análisis realizados se ha identificado una tendencia diferencial en las actividades de explotación y consumo de cérvidos atribuida a las diferencias temporales de ocupación de los sitios arqueológicos estudiados. Se integra la información obtenida con las discusiones a nivel regional.The aim of this study is to evaluate the patterns of exploitation and consumption of deer, particularly Ozotoceros bezoarticus and Blastoceros dichotomus, by hunter-gatherer-fishermen that inhabited the coastal river of Buenos Aires Province during the final late Holocene. We present a comparative analysis of species represented in San Clemente VI (Punta Indio district) and Las Marías (Magdalena district) sites. These sites are located on a coastal environment of shell ridges where native forests develop. San Clemente VI has a C14 date of 935 ± 55 yr BP (on Lama guanicoe bone). It is an open air site where a single component was identified product of multiple activities. Las Marías site has two dates: 1820 ± 50 yr BP (on Pogonia chromis bone) and 1590 ± 40 yr BP (on Lama guanicoe bone), and has also been characterized as a multiple activities site. These studies comprise the construction and comparison of skeleton profiles for both sites, in order to establish whether the patterns of exploitation and consumption of deer are mantained over time, or whether they display different trends. The taphonomic history of the bone set, constructed by the identification of the agents and processes that influence the site formation, is also integrated to this analysis. A differential trend in exploitation and consumption activities of deer was identified, and they are attributed to differences in the occupation of the studied archaeological sites. The obtained information is integrated to the discussions at a regional level.Facultad de Ciencias Naturales y Muse
    corecore