10 research outputs found

    Uji Aktivitas Antifungi Ekstrak Etanol Kulit Nanas (Ananas comosus (L.) Merr) Terhadap Pertumbuhan Pityrosporum ovale dan Candida albicans Penyebab Ketombe

    Get PDF
    Ketombe adalah kondisi kulit kepala yang biasanya ditandai dengan gatal dan pengelupasan pada kulit kepala, hal ini dapat disebabkan oleh jamur Pityrosporum ovale dan Candida albicans. Kulit Nanas (Ananas comosus (L.) Merr) merupakan suatu bahan alam yang mengandung senyawa yang berkhasiat sebagai antijamur seperti flavonoid, alkaloid, tannin dan enzim bromelain. Selain itu, kandungan enzim bromelain yang terdapat pada kulit nanas (Ananas comosus (L.) Merr) juga berkhasiat sebagai antiinflamasi, antikanker dan antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antifungi ekstrak etanol kulit nanas (Ananas comosus (L.) Merr) terhadap pertumbuhan Pityrosporum ovale dan Candida albicans penyebab ketombe. Uji aktivitas antifungi dilakukan dengan metode difusi cakram menggunakan kertas cakram terhadap lima konsentrasi yaitu 5%, 10%, 15%, kontrol positif ketokonazol 2% dan kontrol negatif DMSO 10%, ditanam pada media Sabouraud Dextrose Agar (SDA) dan media Potato Dextrose Agar (PDA) yang sebelumnya telah ditanamkan biakan jamur uji dengan menggunakan metode swab kemudian diinkubasi pada  temperatur 37oC selama 3-5 x 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari tiga konsentrasi yaitu 5%, 10% dan 15% memiliki rata-rata diameter zona hambat berturut-turut terhadap Pityrosporum ovale sebesar 7,77 mm, 10,33 mm, 11,99 mm dan kontrol positif ketokonazol 2% sebesar 23 mm. Dimana, pada setiap konsentrasi terdapat perbedaan bermakna (p<0,05). Sedangkan terhadap Candida albicans sebesar 7,99 mm, 10,14 mm, 11,55 mm dan kontrol positif ketokonazol 2% sebesar 23 mm. Dimana, pada setiap konsentrasi terdapat perbedaan bermakna (p<0,05). Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol kulit nanas (Ananas comosus (L.) Merr) pada konsentrasi 5%, 10% dan 15% memiliki aktivitas antifungi terhadap pertumbuhan Pityrosporum ovale dan Candida albicans penyebab ketombe

    Penentuan Nilai SPF Krim Kulit Apel Manalagi (Malus Sylvestris Mill.) Dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis

    Get PDF
    Paparan sinar matahari yang berlebihan dalam jangka waktu panjang dapat memberikan dampak negatif bagi kulit. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak negatif tersebut dengan menggunakan tabir surya. Efektivitas dari suatu sediaan tabir surya dapat ditunjukkan dengan nilai SPF (Sun Protection Factor). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ekstrak etanol kulit buah Apel Manalagi (Malus sylvestris Mill.) dapat diformulasikan sebagai sediaan krim yang stabil secara fisika dan kimia serta untuk mengetahui nilai SPF (Sun Protection Factor) sediaan krim ekstrak etanol kulit buah Apel Manalagi (Malus sylvestris Mill.) dengan metode Spektrofotometri Uv-Vis. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu kuasi eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Rancangan formula dibagi kedalam tiga konsentrasi, FI dengan penambahan 1% ekstrak etanol kulit buah Apel Manalagi, FII dengan ekstrak etanol kulit buah Apel Manalagi 3%, dan FIII dengan ekstrak etanol kulit buah Apel Manalagi 5%. Metode ekstraksi yang digunakan yaitu maserasi, dengan cara merendam simplisia dalam cairan penyari. Sediaan krim yang telah jadi nantinya akan diuji mutu fisik sediaan dengan uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji tipe krim, uji daya sebar, uji viskositas, uji kestabilan, serta uji SPF (Sun Protection Factor). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol kulit buah Apel Manalagi dapat dibuat dalam sediaan krim yang stabil secara fisika dan kimia. Nilai SPF dari krim ekstrak etanol kulit buah Apel Manalagi yaitu FI 3,6 (proteksi minimal), FII 6,4 (proteksi ekstra) dan FIII 9,4 (proteksi maksimal

    Efektivitas Infusa Kulit Batang Kayu Jawa (Lannea Coromandelica) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah

    Get PDF
    Diabetse Mellitus (DM) sering disebut masyarakat awam sebagai penyakit kencing manis. Salah satu gejala khas dari penyakit ini adalah terjadinya peningkatan kadar glukosa darah di atas normal atau disebut hiperglikemia. Salah satu upaya preventif untuk mengurangi resiko dan komplikasi diabetes mellitus dengan efeks amping yang rendah adalah penggunaan obat tradisional. Kayu Jawa (Lannea coromandelica)adalah satu jenis tumbuhan secara tradisional digunakan sebagai obat oleh masyarakat.Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji efektivitas infusa kulit batang kayu Jawa terhadap penurunan kadar glukosa darah pada tikus putih jantan yang diinduksi aloksan. Metode digunakan eksperimental dengan rancangan penelitian “pretest - post-testwith control group design”. Pengambilan sampel secara purposive sampling yang dibagi menjadi 5 kelompok. Analisis data menggunakan SPSS dengan uji One Way Anova. Dari tabel uji ANOVA pada perhitungan persentase rata-rata penurunan kadar glukosa darah hewan uji menunjukkan nilai signifikansi adalah 0,001 (p&lt;0,05), yang artinya terdapat perbedaan rata-rata penurunan kadar gula darah pada kelompok control negatif, control positif, perlakuan pertama, perlakuan kedua, dan perlakuan ketiga. Infusa kulit batang kayu Jawa (Lanneacoromandelica) efektif menurunkan kadar glukosa dalam darah

    AKTIVITAS SEDIAAN SHAMPO ANTIKETOMBE DAUN PEPAYA (CARICA PAPAYA L.) TERHADAP JAMUR CANDIDA ALBICANS

    Get PDF
    Ketombe merupakan masalah yang sering dialami di kulit kepala yang disebabkan oleh kelenjar minyak yang berlebih danmikroorganisme seperti jamur Candida albicans merupakan salah satu jamur yang menimbulkan masalah ketombe pada rambut.Tumbuhan Alam seperti Daun papaya salah satunya merupakan tanaman yang mengandung flavonoid yang bersifat sebagai antijamur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak daun pepaya (Carica papaya L.) dapat diformulasikan dalam sediaan shampo antiketombe dan apakah formulasi sediaan shampo ekstrak daun pepaya (Carica papaya L.) memiliki aktivitas antiketombe terhadap pertumbuhan Candida albicans, serta mengetahui berapakah konsentrasi optimum formulasi sediaan shampo ekstrak daun pepaya (Carica papaya L.) terhadap pertumbuhan Candida albicans. Metode penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan pengujian aktivitas antijamur menggunakan metode sumuran dengan cara melihat zona bening disekitar sumuran terhadap konsentrasi 5%, 10%, 15%, kontrol negatif dan kontrol positif. Hasil penelitian sediaan shampo antiketombe ekstrak daun pepaya (Carica papaya L.) yaitu pada konsentrasi 5%, 10%, 15%, memenuhi syarat secara fisika dan kimia serta uji aktivitas antijamur terhadap jamur Candida albicans dengan zona hambat yang terbaik yaitu pada konsentrasi 15% yang dikategorikan dalam kategori sangat kuat. Dapat disimpulkan bahwa daun pepaya dapat di formulasikan sebagai shampo antiketombe yang memiliki aktivitas dalam menghambat jamur Candida albican penyebab ketombe pada konsentrasi optimum sebesar 15%

    UJI EFEKTIVITAS GEL EKSTRAK ETANOL DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia) SEBAGAI PENYEMBUHAN LUKA INSISI PADA TIKUS WISTAR JANTAN

    Get PDF
    The effectiveness test of Binahong Leaf (Anredera cordifolia) ethanol extract gel as an incision wound healing in male Wistar rats by Nurhikma Awaluddin and Nurfiddin Farid. Injuries are structural or physiological integument disorders that require a normal or abnormal tissue repair response. An incisor wound is a wound caused by a tool that has a sharp tip and hits the skin layer. The purpose of this study was to determine the effectiveness of binahong leaf ethanol extract gel on incision wound diameter and wound healing time in male Wistar rats. The method used is experimental laboratory. The incision wound was observed for 14 days. Observations consisted of changes in wound length and duration of healing. The incision wound is characterized by tearing of the epidermal tissue 2 cm long. Binahong leaf extract gel preparation test was given to the incision wound of male Wistar rats by observing the formation of maturation, the time of wound closure. For administration of extracts with a concentration of 2% for tenth days at a concentration of 10%, the wound closure occurred on the ninth day and at a concentration of 15% occurred on the eighth day. Observation of wound healing is characterized by the occurrence of complete closure of the wound on the skin, which begins with inflammation which is then followed by a process of proliferation and maturation or remodeling. The treatment of positive control using bioplastone preparation experienced faster wound closure compared to the other four formulas. The results of the ANOVA statistical analysis using SPSS, the relationship between formula and speed of closed wounds are 100%, where Fcount> Ftable at the 5% and 1% confidence levels, this means that there is a difference in wound healing time of 100% which is very different / very significant from the use of each. each formula. Binahong leaf ethanol extract gel formula is effective in healing cuts in male Wistar rats with healing time less than 14 days.ABSTRAKUji efektivitas gel ekstrak etanol Daun Binahong (Anredera cordifolia)  sebagai penyembuhan luka insisi pada tikus wistar jantan oleh Nurhikma Awaluddin dan Nurfiddin Farid.  Luka adalah gangguan pada structural atau fisiologi integument yang membutuhkan respons perbaikan jaringan yang normal atau tidak normal. Luka insisi merupakan luka yang disebabkan oleh alat yang berujung tajam dan mengenai lapisan kulit. Tujuan penelitian ini adalah  Untuk melihat efektivitas gel ekstrak etanol daun binahong pada  diameter luka insisi dan lama penyembuhan luka pada hewan uji tikus wistar jantan. Metode yang digunakan adalah eksperimental laboratorium. Pengamatan luka insisi dilakukan selama 14 hari. Pengamatan terdiri dari perubahan panjang luka dan lama penyembuhan. Luka insisi ditandai dengan merobek jaringan epidermis sepanjang 2 cm. Uji sediaan gel ekstrak daun binahong diberikan pada luka insisi tikus wistar jantan dengan  melihat pembentukan maturasi, waktu penutupan luka. untuk pemberian ekstrak dengan konsentrasi 2% selama sepuluh hari, pada pemberian formula dengan konsentrasi  10%  terjadi penutupan luka pada hari kesembilan dan pada konsentrasi 15% terjadi pada hari kedelapan. Pengamatan penyembuhan luka ditandai dengan terjadinya penutupan luka secara menyeluruh pada bagian kulit yang berawal adanya inflamasi  kemudian disusul dengan proses proliferasi dan maturasi atau remodeling. Perlakuan pada kontrol positif yang menggunakan sediaan bioplasenton, mengalami penutupan luka yang cepat dibandingkan dengan keempat formula yang lain. Hasil  analisis statistik Anova secara SPSS hubungan antara formula dan kecepatan luka tertutup 100%, di mana Fhitung > Ftabel pada taraf  kepercayaan 5% dan 1%, ini berarti terdapat perbedaan waktu penyembuhan luka 100% yang sangat berbeda nyata/sangat signifikan dari penggunaan masing-masing formula. Formula gel ekstrak etanol daun Binahong   memiliki efektivitas dalam menyembuhkan luka sayat pada tikus wistar jantan dengan lama penyembuhan kurang dari 14 hari.

    Formulasi dan Uji Efektivitas Sediaan Lip cream dari Ekstrak Etanol Biji Buah Merah (Pandanus conoideus L) sebagai Pewarna Alami dengan Menggunakan Metode DPPH (1,1-Difenil-2-Pikrihidrazil)

    Get PDF
    Formulation and Effectiveness Test of Lip Cream Preparations from Ethanol Extract of Red Fruit Seeds (Pandanus conoideus L) as A Natural Dye Using The DPPH (1,1-Diphenyl-2-Pikrihidrazil) Method. Red fruit seeds are botanical specimens that possess keratenoid chemicals, specifically b-carotene and a-carotene, which exhibit antioxidant properties. The objective of this study is to develop a stable Lipcream formulation and measure the IC50 value of the lipcream prepared from the ethanol extract of red fruit seeds (Pandanus conoideus L), which has antioxidant properties. An experimental research approach utilizing a solvent maceration technique with a solvent concentration of 96%. The obtained concentrated extract was subjected to rotation, followed by the fabrication of solutions with concentrations of 2%, 4%, and 6%, utilizing beeswax as a thickening agent. Kaolin is used as a texturizer. The emollients used are castor oil, cetyl alcohol, and dimethicon. Methyl paraben and propyl paraben are utilized as preservatives. Titanium dioxide serves as a pigment. The scent of vanilla. The preparation was evaluated by a cycling test consisting of 6 cycles over a period of 12 days. Organoleptic observations revealed a semi-solid texture, cream-like form, and a vanilla scent. The homogeneity test yielded consistent results, with pH measurements exceeding 0.05p, spreadability test results surpassing 0.05p, and adhesiveness test results meeting the specified standards. In addition to doing antioxidant testing, the DPPH method is employed using a UV-Vis spectrophotometer. The research findings indicate that the ethanol extract derived from red fruit seeds (Pandanus conoideus L) can be effectively made into a stable lip cream formulation, both in terms of its physical and chemical properties. The IC50 values obtained from the lip cream formulation including the ethanol extract of red fruit seeds (Pandanus conoideus L) were 59,496 ppm, 52,817 ppm, and 5,581 ppm, respectively. Formula 3 contains the most potent antioxidant value among all lip cream preparations.Formulasi dan uji efektivitas sediaan lipcream dari ekstrak etanol biji buah merah (Pandanus conoideus L) sebagai pewarna alami dengan menggunakan metode DPPH (1,1-Difenil-2-Pikrihidrazil). Biji buah merah merupakan spesimen tumbuhan yang mengandung bahan kimia keratenoid, khususnya b-karoten dan a-karoten, yang menunjukkan sifat antioksidan. Tujuan dari penulisan ini ialah untuk mengembangkan formulasi Lipcream yang stabil dan mengukur nilai IC50 lipcream yang dibuat dari ekstrak etanol biji buah merah (Pandanus conoideus L) yang memiliki sifat antioksidan. Pendekatan penulisan eksperimental memanfaatkan teknik maserasi pelarut dengan konsentrasi pelarut 96%. Ekstrak pekat yang diperoleh dilakukan rotasi, dilanjutkan dengan pembuatan larutan dengan konsentrasi 2%, 4%, dan 6% dengan memanfaatkan lilin lebah sebagai bahan pengental. Kaolin digunakan sebagai texturizer. Emolien yang digunakan ialah minyak jarak, setil alkohol, dan dimetikon. Metil paraben dan propil paraben digunakan sebagai pengawet. Titanium dioksida berfungsi sebagai pigmen. Aroma vanila. Persiapan dievaluasi dengan tes bersepeda yang terdiri dari 6 siklus selama 12 hari. Pengamatan organoleptik menunjukkan tekstur setengah padat, bentuk seperti krim, dan berbau vanila. Uji homogenitas memberikan hasil yang konsisten, dengan hasil pengukuran pH melebihi 0,05p, hasil uji daya sebar melebihi 0,05p, dan hasil uji daya lekat memenuhi standar yang ditentukan. Selain melakukan pengujian antioksidan, metode DPPH juga dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil penulisan memperlihatkan jika ekstrak etanol yang berasal dari biji buah merah (Pandanus conoideus L) dapat secara efektif dibuat menjadi formulasi krim bibir yang stabil, baik dari segi sifat fisik maupun kimianya. Nilai IC50 yang diperoleh dari formulasi krim bibir termasuk ekstrak etanol biji buah merah (Pandanus conoideus L) masing-masing sejumlah 59,496 ppm, 52,817 ppm, dan 5,581 ppm. Formula 3 mengandung nilai antioksidan paling ampuh di antara semua sediaan krim bibir

    Isolasi Mikroba Penghasil Antibiotika dari Limbah Kantin di Sekitar Fakultas Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar

    No full text
    Hasil penelitian menunjukkan bahwa diperoleh 5 isolat bakteri dan 2 isolat jamur yang memberikan aktivitas anti mikroba yaitu Isolat bakteri OG1, isolat OG2,isolat OG3, isolat OG4, dan isolat OG5, yang menghambat pertumbuhan bakteri Eschechia coli, Bacillus subtilis, Pseudomonas aeruginosa, Salmonella thyposa, Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermis, Staphylococcus mutans, candida albicans dan Vibrio sp, isolat jamur OP1, OP2 yang menghambat pertumbuhan bakteri Bacillus subtilis,Salmonella thyposa, Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermis, Staphylococcus mutans, dan Vibrio sp, Candida albicans. Tahap selanjutnya dilakukan pengamatan morfologi, secara mikroskopik dilakukan pengecatan Gram, dimana isolat OG1,OG2 termasuk Gram positif berbentuk bulat,isolat OG3 dan OG4 termasuk Gram negatif berbentuk bulat,dan isolat termasuk Gram negatif berbentuk batang

    Formulasi Sediaan Gel Basis HPMC Ekstrak Etanol Daun Jarak Cina (Jatropha multifida) Sebagai Penembuhan Luka Sayat pada Tikus Putih (Rattus norvegicus)

    Get PDF
    Saat ini banyak penelitian yang mengembangkan tanaman berkhasiat untuk pengobatan tradisional. Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai obat tradisional adalah tanaman Jarak cina (Jatropha multifida L). Berdasarkan pengalaman empiris secara turun temurun banyak digunakan oleh masyarakat khususnya Jeneponto, Desa Bulusibatang untuk menyembuhkan luka baru. Di Desa Bulusibatang lebih dikenal dengan tanaman ampicillin (Daun Jarak cina). Pemanfaatan tanaman obat masih perlu terus digali dan dikembangkan berdasarkan penelitian dan pengkajian secara mendalam seiring dengan kemajuan teknologi. Oleh karena itu, peneliti ingin melanjutkan penelitian dengan membuat sediaan farmasi untuk mempermudah penggunaannya secara topikal yaitu sediaan Gel ekstrak etanol Daun Jarak cina (Jatropha multifida L) untuk mengobati luka sayat pada tikus putih (Rattus novergecus). Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimental Laboratorium yaitu Uji Efektivitas sediaan Gel ekstrak daun Jarak cina (Jatropha  multifida L) terhadap penyembuhan luka sayat pada Tikus putih (Rattus norvegicus). Data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan metode analisis statistic yaitu analysis of variance (ANOVA) untuk mengetahui rata-rata kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Berdasarkan hasil penelitian, kontrol positif Bioplacenton lebih efektif dibandingkan kontrol negatif. Dan konsentrasi sediaan gel Ekstrak daun Jarak cina (Jatropha multifida) pada konsetrasi 15% yg paling efektif dalam penyembuhan luka sayat dibandingkan dengan konsetrasi 5% dan 10%

    Uji Efektivitas Anthelmintik Formula Suspensi Biji Mentimun (Cucumissativus L.) Terhadap Cacing Gelang (Ascaris Lumbricoides) : the Effectiveness Test of Cucumber Seeds Suspension Formula (Cucumissativus L.) Towards Roundworms (Ascaris Lumbricoides) as Anthelmintic

    Full text link
    The Effectiveness Test of Cucumber Seeds Suspension Formula (Cucumis sativus L) towards Roundworms (Ascaris lumbricoides) as in Vitro Anthelmintic, It has been conducted research to know cucumber seeds powder (Cucumis sativus L) can be made into form of suspension stock and to know stock of cucumber seeds suspension (Cucumis sativus L) can give effect of anthelmintic toward roundwoms Ascaris lumbricoides. The research was conducted by using experimental method. Powder of cucumber seeds (Cucumis sativus L) were made into suspension stock with 3 concentratios such as 5%, 10%, 15% concetrations and suspension without powder of cucumber seeds (Cucumis sativus L) with different addition subtance concentration. Test animal used was roundworm (Ascaris lumbricoides) that was taken by pig's intestine. Treatment group consisted into five categories such as 125 mg positive control of pamoat pirantel (Combantrin®), negative control of suspension without powder of cucumber seeds (Cucumis sativus L), and category of cucumber seeds suspension (Cucumis sativus.L) as 5%, 10%, and 15%. Each group was soaked with 40 ml test ingredient into petri dish. Then it was observed and writte the number of died worms in every minute. 100% observation of died worm was group of positive control at 405 minutes, negative control at 1710 minutes, 5% concetration of cucumber seeds suspension stock at 540 minutes, 10%concentration at 465 minutes and 15% concentration at 420 minutes. The result of research showed that cucumber seeds (Cucumis sativus L) can be made into suspension stock and effective as anhelmintic toward roundworms Ascaris lumbricoides
    corecore