9 research outputs found

    FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN COMPUTER VISION SYNDROME (CVS) PADA KARYAWAN DI RUMAH SAKIT BANYUMANIK

    Get PDF
    Latar Belakang: Pengguna komputer secara global, sekitar 45 sampai 70 juta orang menggunakan waktunya untuk melihat tampilan komputer. Di Amerika Serikat, terdapat 150-200 juta penduduk terkena dampak CVS. Prevalensi CVS sebesar 66,8% pada pekerja bank Jateng, RSI Sultan Agung dan RSUP dr. Kariadi. Computer Vision Syndrome (CVS) adalah sekumpulan gejala pada mata dan leher yang disebabkan oleh penggunaan komputer yang berlebihan. Kejadian CVS dapat mengakibatkan kerusakan mata dan dapat mempengaruhi kenyamanan pekerja dalam menggunakan komputer. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan Computer Vision Syndrome (CVS) pada karyawan di Rumah Sakit Banyumanik. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah karyawan Rumah Sakit Banyumanik. Sampel penelitian ini adalah 30 karyawan yang menggunakan komputer menggunakan teknik purposive sampling. Data penelitian diperoleh melalui kuesioner, wawancara, dan pengukuran. Analisis data menggunakan uji Chi-Square dan uji Fisher’s Exact. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan usia (p= 0,427), jenis kelamin (p=0,461), lama kerja (1,000), jarak mata (p= 1,000) dengan keluhan CVS. Dan terdapat hubungan masa kerja (p= 0,028) dengan keluhan CVS pada karyawan di Rumah Sakit Banyumanik. Kesimpulan: Faktor yang berhubungan dengan keluhan computer vision syndrome pada karyawan di Rumah Sakit Banyumanik adalah masa kerja di depan komputer. Sedangkan faktor yang tidak berhubungan dengan keluhan computer vision syndrome adalah usia, jenis kelamin, lama kerja, intensitas pencahayaan, dan jarak mata ke monitor. Kata kunci: Keluhan CVS, usia, jenis kelamin, masa kerja, lama kerja, intensitas pencahayaan lokal, jarak mata ke monitor

    Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank di Asean (Studi pada Perusahaan Perbankan di Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina)

    Get PDF
    MEA Perbankan yang akan berlaku mulai 2020 merupakan media integrasi perbankan yang ada di ASEAN. Adanya integrasi tersebut akan menimbulkan persaingan perbankan yang ada di ASEAN sehingga perbandingan kinerja keuangan perbankan menjadi penting untuk ditelaah. Perbandingan penilaian tersebut juga dapat menjadi acuan bagi perbankan Indonesia dalam peningkatan kualitasnya serta menjadi pedoman bagi stakeholder dalam penentuan keputusan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai perbandingan kinerja perbankan dalam kawasan ASEAN. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kinerja keuangan antara perbankan Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina pada aspek Risk Profile, Earning, dan Capital pada tahun 2015 hingga 2018. Penilaian aspek Risk Profile menggunakan rasio NPl, aspek Earning menggunakan rasio ROA, dan aspek Capital menggunakan rasio CAR. Teori Sinyal menyebutkan bahwa manajemen berupaya memberikan sinyal sebagai bentuk komunikasi kepada investor maupun pemegang saham melalui laporan keuangan. Hal tersebut dilakukan untuk menunjukkan hasil kinerja perusahaan dan prospek perusahaan di masa depan. Kinerja keuangan perbankan yang ada di ASEAN dapat berbeda karena perbedaan keadaan ekonomi. Hipotesis pada penelitian ini adalah : (1) terdapat perbedaan kinerja keuangan aspek Risk Profile pada perbankan Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina; (2) terdapat perbedaan kinerja keuangan aspek Earning pada perbankan Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina; (3) terdapat perbedaan kinerja keuangan aspek Capital pada perbankan Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina. Penelitian ini merupakan penelitian komparatif yang membandingkan kinerja keuangan perbankan yang ada di Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina pada tahun 2015 hingga 2018. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan bank umum yang ada di Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik purposive sampling dengan kriteria : (1) perusahaan perbankan umum yang terdaftar dalam bursa efek di negara masing-masing dan (2) perusahaan perbankan yang termasuk dalam The Forbes Global 2000 : The World’s Largest Public Companies bidang industri Regional Bank. Sampel pada penelitian ini adalah 4 bank dari Indonesia, 3 bank dari Singapura, 5 bank dari Malaysia, 4 bank dari Thailand, dan 2 bank dari Filipina. Pengujian hipotesis menggunakan uji F beda rata-rata k sampel dan uji lanjutan (post hoc test) Least Significant Difference. Pengujian hipotesis 1 menunjukkan kinerja keuangan pada aspek Risk Profile perbankan Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina berbeda signifikan dengan nilai nilai Sig. nilai F tabel (33,469 > 2,51). Kesimpulan pada penelitian ini adalah : (1) terdapat perbedaan kinerja keuangan aspek Risk Profile pada perbankan Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina; (2) terdapat perbedaan kinerja keuangan aspek Earning pada perbankan Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina; (3) terdapat perbedaan kinerja keuangan aspek Capital pada perbankan Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina. Implikasi pada penelitian ini adalah perbankan yang ada di Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina sebaiknya meningkatkan kinerja keuangan agar meningkatkan citra perusahaan menjelang MEA 2020; pemerintah pada masing-masing negara sebaiknya menerbitkan regulasi bagi perbankan dalam memberikan kredit; pemerintah juga sebaiknya lebih ketat dalam menetapkan modal minimum agar perbankan dapat lebih baik dalam mengantisipasi risiko kerugian, insolvensi, dan likuidasi; dan bagi investor sebaiknya memperhatikan perbedaan kinerja keuangan yang ada di ASEAN sebagai bahan pertimbangan dalam penanaman modal. Keterbatasan pada penelitian ini adalah jumlah sampel yang diperoleh hanya 18 perbankan dan terdapat perbedaan penggunaan rasio yang mengukur profil risiko. Sehingga, penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan sampel yang lebih besar serta menggunakan rasio yang lebih umum seperti Loan to Deposit Ratio

    The Effectiveness of Direct Method in Arabic Language Learning

    Get PDF
    Understanding of arithmetic students in Arabic learning is still low. This study aims to determine the effectiveness of the Direct Method in learning Arabic number material in Arabic understanding Arithmetic Students. The approach used is experimental research approach with Posttest-Only Control Design. The population and sample of the study were determined through the Random Sampling technique. Analysis of the data used included normality test, homogeneity test, average similarity test, completeness test, and comparative test. (1) the arithmetic understanding of students taught by the Direct Method in learning ‘Adad dan Ma’dud material can exceed the Standard of Minimum Mastery (KKM) of 76,87, (2) the arithmetic understanding of students taught by the Direct Method is 76,87 higher than from the conventional models 65,32. Then it can be concluded that the Direct Method is effective in understanding arithmetic in learning ‘Adad dan Ma’dud material. The novelty of this research is that using the Direct Method can facilitate a direct understanding of 'adad and ma'dud.This research contributes in Arabic teaching by using the Direct Method in the material 'Adad and Ma'dud to improve students' arithmetic understanding

    PELATIHAN PEMBUATAN MATERI PRESENTASI DAN VIDEO PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN APLIKASI CANVA KEPADA GURU DI KOTA MEDAN DAN JAYAPURA SECARA ONLINE

    Get PDF
    Abstrak: Pandemi Covid 19 membawa perubahan baru dalam lini kehidupan manusia saat ini termasuk dalam lini pendidikan. Belajar daring (dalam jaringan/online/e-learning) adalah hal baru dalam dunia pendidikan di Indonesia saat ini, sehingga perubahan ini menuntut para pendidik, khususnya guru agar mampu menyesuaikan dengan kebutuhan pengajaran seperti membuat presentase dan video pengajaran yang menarik. Oleh karena itu, untuk menjawab kebutuhan tersebut maka kami membuat pelatihan membuat materi dan video presentase yang menarik bagi para guru di Kota Medan-Jayapura secara online. Tujuan dari pelatihan ini adalah agar para guru dapat membuat presentase dan video menarik untuk keperluan pengajaran kepada murid-murid di sekolah. Pelatihan ini dilakukan selama 10 hari secara online dengan menggunakan aplikasi Telegram, dimana pelatih memberikan materi yang diupload ke aplikasi telegram dan memberikan tugas kepada semua peserta. Aplikasi yang digunakan dalam pelatihan ini adalah Canva yang merupakan aplikasi yang dapat digunakan untuk mendesain beberapa hal dengan mudah. Jumlah peserta yang mendaftarkan diri pada pelatihan adalah 43 peserta namun pada akhir pelatihan hanya 19 orang yang dapat menyelesaikan pelatihan dengan baik dan mendapatkan sertifikat dari kegiatan pelatihan ini. Hasil dari pelatihan ini adalah guru-guru sudah mampu membuat materi dan video presentase yang menarik dengan menggunakan aplikasi Canva yang akan sangat berguna dalam proses belajar mengajar khususnya selama masa belajar mengajar secara daring. Kata Kunci: Aplikasi Canva, pembelajaran online, guru Medan dan Jayapura. TRAINING FOR MAKING PRESENTATION MATERIALS AND LEARNING VIDEOSUSING THE CANVA APPLICATION TO TEACHERS IN CITY OF MEDAN AND JAYAPURA BY ONLINE Abstract: Covid-19 pandemic brought the human life changes in education sector. Daring teaching method is a new thing in teaching and learning process in Indonesia at this moment, so that educators especially teachers should be able to adapt to the needs of teaching such as making a presenting of an interactive teaching and learning media, one of them is an interesting video. Based on the needs of teaching, we made a training of making materials and an interesting presenting video for teachers in Medan – Jayapura by online. The aim of this training is to facilitate teachers in making an interesting presenting video for their students. This training was conducted for 10 days through online using telegram media, materials and tasks were uploaded in it. Application used in this training was Canva to design something easily. The participants at the beginning were 43 people, but at last there were only 19 finishing the products. The result of this training was the teachers could make materials and an interesting presenting video using Canva application. The products are very useful for online teaching and learning process. Key words: Canva Application, Online Teaching Method, Medan and Jayapura Teachers

    PENINGKATAN PENGETAHUAN PENTINGNYA SUPLEMEN BESI (FE) DALAM PENCEGAHAN STUNTING PADA PELAJAR PUTRI SMA DI JAYAPURA

    Get PDF
    Angka kejadian stunting di Indonesia meningkat setiap tahunnya dan Provinsi Papua menunjukkan peningkatan yang relatif tinggi dibanding provinsi lainnya. Perlunya penanganan yang komprehensif dari berbagai sektor menjadi hal yang perlu diprioritaskan. Salah satu target utama pencegahan stunting selain ibu hamil dan anak di bawah umur 5 tahun adalah perlunya pencegahan sedini mungkin pada perempuan muda yang telah memulai siklus menstruasi. Sehingga siswi-siswi terutama di sekolah menengah menjadi salah satu prioritas dalam program pencegahan stunting yang komprehensif. Hal ini didasarkan bahwa mereka rentan mengalami anemia selama mendapatkan siklus tersebut ditambah lagi dengn kurangnya asupan makanan yang sehat. Hal ini bila tidak ditangani segera maka perempuan akan mengalami masalah kurang energi kronis (KEK). Pengabdian ini dilakukan untuk memberikan informasi apa stunting itu, bahaya stunting serta apa yang perlu dilakukan agar kejadian stunting tidak terjadi terutama pentingnya suplemen Fe pada siswi-siswi SMA di Jayapura. Program ini diikuti oleh 19 siswi, sebelum dan sesudah kegiatan disebarkan kuesioner untuk menilai keefektifan program ini dalam rangka meningkatkan pengetahuan siswi. Hasil yang diperoleh bahwa ada peningkatan pengetahuan mengenai pentingnya suplemen Fe di antara siswi-siswi yang mengikuti program ini. Diharapkan pelatihan ini akan berdampak bahwa siswi-siswi mengerti bahwa mereka sangat riskan mengalami anemia. Hal ini akan menyebabkan kemungkinan mereka akan melahirkan anak dengan risiko mengalami stunting. Selain itu mereka diharapkan menjadi agen informasi kepada siswi-siswi lain mengenai angka kejadian KEK dapat dicegah dengan mengkomsumsi tablet suplemen Fe setidaknya selama mereka mendapatkan periode menstruasi

    Pendidikan Pemakaian Obat dan Antibiotik di Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Jayapura

    Get PDF
    Banyak penyakit saat ini yang membutuhkan obat dan antibiotik untuk penyembuhannya. Akan tetapi pasien terkadang tidak disiplin untuk meminum obat dan antibiotik. Kurangnya pengetahuan tentang efek obat dan resistensi antibiotik dapat menimbulkan penurunan kualitas kesehatan masyarakat. Pengetahuan tentang obat dan antibiotik mutlak dimiliki olehsetiap penggunanya sehingga setiap orang dapat memilih dan mengidentifikasi obat, serta secara khusus dapat disiplin dalam minum antibiotik. Kegiatan ini dilakukan di SMP Negeri 11 Jayapura pada Agustus 2019 yang diawali dengan responsi tentang obat dan antibiotik kemudian mengidentifikasi secara kualitatif. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini menggunakan instrumen berupa kuesioner pretest, edukasi, dan post-test. Kuesioner dilihatvalidasi dan reliabilitasnya terlebih dahulu dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang dengan menggunakan program SPSS. Data skoring/interval diolah dan selanjutnya dianalisis dengan SPSS juga. Data skor pre dan post dibuat dalam persen dan dilihat kategorinya meliputi: 81–100% dikategori sangat baik, 61–80% baik, 41–60 % cukup baik, 21–40% kurang, serta < 20% tidak baik. Hasil kegiatan menyatakan ada perubahan tingkat pengetahuan siswa-siswi tentang obat dan antibiotik setelah mengikuti kegiatan dan di akhir kegiatan sudah masuk dalam kategori sangat baik. Selanjutnya 95, 7% siswa/i menyatakan sangat berguna bagi peserta dan 67,5% berkomitmen menjadi duta menyampaikan informasi tentang pengetahuan pemakaian obat dan antibiotik kepada orang lain

    Program Pemberdayaan Masyarakat untuk Meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia dalam Kegiatan Kuliah Kerja Nyata

    Get PDF
    Leyangan Village is a village located in the East Ungaran District. Administratively, Leyangan Village is divided into 4 hamlets. Then it is further divided into 14 neighborhood units (RW) and 72 neighborhood units (RT). Leyangan Village is a village that has a hilly area with an area of 203.14 Ha. A large population can be the basic capital of development and at the same time can be a burden for development. In order to be the basis for development, a large population must be accompanied by a high quality of human resources. Population management is very important so that the potential that is owned can be a driving force in development. In the post-COVID-19 pandemic, many problems are faced by the community in Leyangan village. Among the problems that occur are how the community restores the economy and community activities, especially problems in the health sector, due to the lack of information and education about COVID-19 so that people are less disciplined in carrying out government directives to carry out activities with the 5M health protocol. The number of fake news or HOAX also makes people reluctant to vaccinate in health services.ABSTRAKDesa Leyangan merupakan desa yang terletak di wilayah Kecamatan Ungaran Timur. Secara administrasi ,Desa Leyangan terbagi menjad i4 Dusun. Kemudian terbagi lagi menjadi 14 rukun warga (RW) dan 72 rukun tetangga (RT). Desa Leyangan merupakan desa yang memiliki wilayah yang berbukit-bukit dengan dengan luas 203,14 Ha. Jumlah penduduk yang besar bisa menjadi modal dasar pembangunan sekaligus bisa sekaligus bisa menjadi beban pembangunan. Agar dapat menjadi dasar pembangunan maka jumlah penduduk yang besar harus di sertai kualitas SDM yang tinggi. Penanganan kependudukkan sangat penting sehingga potensi yang dimiliki mampu menjadi pendorong dalam pembangunan. Pada masa pasca pandemi COVID-19 ini, banyak permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat di desa Leyangan. Diantaranya masalah yang terjadi bagaimana masyarakat memulihkan ekonomi dan kegiatan masyarakat terlebih permasalahan dibidang kesehatan, karena kurangnya informasi dan edukasi tentang COVID-19 sehingga membuat masyarakat kurang disiplin dalam melakukan arahan pemerintah untuk beraktifitas dengan protokol kesehatan 5M. Banyaknya berita bohong atau HOAX juga membuat masyarakat enggan untuk melakukan vaksinasi di layanan kesehatan

    Program Pemberdayaan Masyarakat untuk Meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia dalam Kegiatan Kuliah Kerja Nyata

    Get PDF
    Leyangan Village is a village located in the East Ungaran District. Administratively, Leyangan Village is divided into 4 hamlets. Then it is further divided into 14 neighborhood units (RW) and 72 neighborhood units (RT). Leyangan Village is a village that has a hilly area with an area of 203.14 Ha. A large population can be the basic capital of development and at the same time can be a burden for development. In order to be the basis for development, a large population must be accompanied by a high quality of human resources. Population management is very important so that the potential that is owned can be a driving force in development. In the post-COVID-19 pandemic, many problems are faced by the community in Leyangan village. Among the problems that occur are how the community restores the economy and community activities, especially problems in the health sector, due to the lack of information and education about COVID-19 so that people are less disciplined in carrying out government directives to carry out activities with the 5M health protocol. The number of fake news or HOAX also makes people reluctant to vaccinate in health services.ABSTRAKDesa Leyangan merupakan desa yang terletak di wilayah Kecamatan Ungaran Timur. Secara administrasi ,Desa Leyangan terbagi menjad i4 Dusun. Kemudian terbagi lagi menjadi 14 rukun warga (RW) dan 72 rukun tetangga (RT). Desa Leyangan merupakan desa yang memiliki wilayah yang berbukit-bukit dengan dengan luas 203,14 Ha. Jumlah penduduk yang besar bisa menjadi modal dasar pembangunan sekaligus bisa sekaligus bisa menjadi beban pembangunan. Agar dapat menjadi dasar pembangunan maka jumlah penduduk yang besar harus di sertai kualitas SDM yang tinggi. Penanganan kependudukkan sangat penting sehingga potensi yang dimiliki mampu menjadi pendorong dalam pembangunan. Pada masa pasca pandemi COVID-19 ini, banyak permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat di desa Leyangan. Diantaranya masalah yang terjadi bagaimana masyarakat memulihkan ekonomi dan kegiatan masyarakat terlebih permasalahan dibidang kesehatan, karena kurangnya informasi dan edukasi tentang COVID-19 sehingga membuat masyarakat kurang disiplin dalam melakukan arahan pemerintah untuk beraktifitas dengan protokol kesehatan 5M. Banyaknya berita bohong atau HOAX juga membuat masyarakat enggan untuk melakukan vaksinasi di layanan kesehatan

    HUBUNGAN POLA AKTIFITAS DILUAR RUANGAN DENGAN TEKANAN DARAH PADA IBU HAMIL

    No full text
    ABSTRACT RELATIONSHIP PATTERN BEYOND ITS ACTIVITY ROOM WITH A BLOOD PRESSURE IN PREGNANT WOMEN  Background        :Indonesia is a tropical area with sun exposure occurs throughout the year, but the Indonesian population is still at risk for vitamin D.This happens because one of them is female using a closed clothes are still many activities carried out in an enclosed space that does not get direct sunlight exposure , Another thing that affects vitamin D deficiency that women who use clothes covered and rarely exposed to sunlight, as well as women who always use sunscreen also contribute to prevent the entry of ultraviolet rays from the sun to the skin, so that reduced synthesis of vitamin D in the skin as well as a lack of vitamin D . as a result, the risk of degenerative diseases such as hypertension.Purpose from research to determine the relationship between outdoor activity patterns and blood pressure in pregnant women at PMB Fitri Hayati, SST Bandar Lampung in 2019.Method :The study design using analytic correlation using primary data. Conducted from June to August with the sample in the study were as many as 30 respondents. Research by the sampling technique is random sampling. Collecting data using questionnaires and statistical data analysis using chi square test.result     : From the results of research conducted by the authors that note of 6 respondents were active in the building as much as 4 respondents (66.7%) blood pressure is not normal and 2 respondents (33.3%) normal blood pressure. While 24 respondents were active outside the building as much as 3 respondents (12.5%) abnormal blood pressure and 21 respondents (87.5%) normal blood pressure. The results of chi-square statistic test obtained with p-value = 0.005<α (0.05). With the obtained value is a systolic blood pressure of 100-130 and diastolic 70-80 mmHg.Conclusion   : There is a pattern of activity outdoors relationship with blood pressure in pregnant women in PMB FitriHayati, SST Bandar Lampung 2019.Suggestion It is hoped that this research can be applied by the respondents to be one of the solutions in order to stabilize blood pressure or prevent hypertension or anemia. This can be done at least every 3 times a week from 07.00 - 09.00 for a minimum time between 15-30 minutes. This can be done for those who are wearing hijab, if they leave the house wearing long clothes, it is recommended that when inside the house they are wearing short clothes, exposure to the sun can be from the window glass or behind the house that is beaged but there can still be light entering the house and avoid wearing sunblock in the morning. can block the content on exposure to direct sunlight.  Keywords     : The pattern of activity outdoors, Blood Pressure, Vitamin D   ABSTRAK Latar Belakang  :Indonesia merupakan daerah tropis dengan paparan sinar matahari terjadi sepanjang tahun, tetapi penduduk Indonesia masih berisiko mengalami kekurangan vitamin D. Hal ini terjadi karena salah satunya yaitu perempuan menggunakan pakaian tertutup yang masih banyak kegiatan yang dilakukan di dalam ruang tertutup yang tidak mendapatkan paparan sinar matahari langsung. Hal lain yang mempengaruhi kekurangan vitamin D yaitu perempuan yang menggunakan pakaian tertutup dan jarang terpapar sinar matahari, serta perempuan yang selalu menggunakan tabir surya juga berperan menghambat masuknya sinar ultraviolet dari sinar matahari ke kulit, sehingga berkurang sintesa vitamin D di kulit serta kurangnya konsumsi vitamin D. Akibatnya berisiko terjadinya penyakit degeneratif seperti hipertensi.Tujuan dari penelitian Untuk mengetahui hubungan pola aktifitas diluar ruangan dengan Tekanan Darah pada ibu hamil di PMB Fitri Hayati, SST Bandar Lampung Tahun 2019.Metode :Desain penelitian menggunakan analitik dengan pendekatan korelasi menggunakan data primer. Dilakukan dari bulan Juni sampai dengan Agustus dengan sampel dalam penelitian adalah sebanyak 30 orang responden. Penelitian dengan teknik sampling yaitu random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuisioner dan analisa data menggunakan uji statistic chi square.Hasil      :Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis bahwa diketahuidari 6 responden yang aktifdidalamgedungsebanyak 4 responden (66,7%) Tekanandarahtidak normal dan 2 responden (33,3%) Tekanandarah normal.Sedangkandari 24 responden yang aktifdiluargedungsebanyak 3 responden (12,5%) tekanandarahtidak normal dan 21 responden (87,5%) Tekanandarah normal.Hasiluji statistic chi-squarediperolehdengannilaip-value = 0,005<α (0,05). Dengandidapatnilaitekanandarahyaitusistolik 100 – 130 dan diastolic 70 – 80 mmHg.Kesimpulan  : Ada hubunganpolaaktifitasdiluarruangandengantekanandarahpadaibuhamil di PMB FitriHayati, SST Bandar Lampung Tahun 2019.Saran Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat diaplikasikan oleh para responden untuk dijadikan salah satu solusi agar dapat menstabilkan tekanan darah ataupun mencegah terjadinya hipertensi maupun anemia. Ini bisa dilakukan minimal setiap seminggu 3 kali dari pukul 07.00 – 09.00 dalam waktu minimal antara 15 – 30 menit. Ini bisa dilakukan bagi yang berhijab jika keluar rumah memakai pakaian panjang disarankan ketika didalam rumah sedang memakai pakaian pendek melakukan paparan sinar matahari bisa dari kaca jendela ataupun belakang rumah yang dipager namun masih bisa ada cahaya yang masuk kedalam rumah dan hindari memakai sunblock pada pagi hari yang dapat menghalangi kandungan pada paparan sinar matahari langsung. Kata Kunci    :PolaAktifitasdiluarruangan, TekananDarah, Vitamin D 
    corecore