26 research outputs found
Upaya Meningkatkan Kosa Kata Bahasa Inggris Melalui Media Flash Card (Kartu Kata Dan Gambar) Pada Anak Kelompok B Di TK Pertiwi Pijiharjo Manyaran Wonogiri Tahun Pelajaran 2013/2014
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan perbendaharaan kosa kata bahasa Inggris melalui media flash card pada anak kelompok B TK Pertiwi. Penelitian ini penelitian tindakan kelas dilakukan dua siklus, setiap siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian kelompok B sebanyak 17 anak. Objek penelitian kemampuan penguasaan perbendaharaan kosa kata bahasa Inggris. Data dikumpulkan menggunakan metode observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang harus dicapai anak memperoleh skor 2,5; pencapaian KKM yang ditargetkan sebanyak 80% anak. Hasil penelitian menunjukan skor rata-rata pada pra siklus 1,9, yang mencapai nilai KKM 0 anak sebanyak 0%, pada siklus I pencapaian nilai rata-rata 2,5 dan yang telah mencapai KKM 9 anak jadi 52,95%, pada siklus II menjadi 100% atau 17
anak dengan skor rata-rata 3,3. Analisis data yang digunakan teknik analisis interaktif.
Berdasarkan data tersebut anak mengalami peningkatan secara konsisten dari pra siklus, ke siklus I dan ke siklus II. Hasil penelitian yang ditargetkan 80% anak mencapai KKM ternyata diperoleh 100%, telah melebihi target. Penelitian ini dapat disimpulkan, penerapan media flash card dapat
meningkatkan kosa kata bahasa Inggris pada anak kelompok B di TK Pertiwi Pijiharjo Manyaran Wonogiri Tahun pelajaran 2013/2014
Penerapan metode demonstrasi dalam peningkatan hasil belajar siswa pada bidang studi fiqih materi salat di kelas VIIa MTs S Darul Istiqomah Huta Padanng Kec. Padangsidimpuan Tenggara
Latar belakang masalah penelitian ini yaitu: guru memiliki peranaan yang sangat penting dalam pembelajaran disamping guru harus menguasai materi pelajaran, guru juga dituntut untuk mampu menguasai metode pengajaran sesuai materi yang diajarkan. Jika metode dalam pembelajaran tidak dikuasai, maka penyampaian materi ajar menjadi tidak maksimal, seperti yang terjadi di MTs S Darul Istiqomah guru kurang mampu dalam memilih dan menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi, sehingga hasil belajar siswa kurang memuaskan, dan masih sedikit siswa yang mencapai KKM yang telah ditetapkan yaitu 80%. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “ apakah dengan penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada bidang studi Fiqih materi salat di kelas VIIa MTs S Darul Istiqomah Huta Padang Kec. Padangsidimpuan Tenggara”. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hasil belajar siswa pada bidang studi Fiqih materi salat di kelas VIIa MTs S Darul Istiqomah setelah menerapkan metode demonstrasi.
Pembahasan penelitian ini berkaitan dengan metode demonstrasi yang digunakan dalam pembelajaran Fiqih materi salat dalam peningkatan hasil belajar siswa. Sehubungan dengan itu pendekatan yang dilakukan adalah teori-teori yang berkaitan dengan metode demonstrasi, hasil belajar, Fiqih dan salat.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan model siklus. Satu siklus terdiri dari perencanaan (planning), pelaksanaan (aplication), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection). Jumlah siklus dalam penelitian ini adalah II siklus. Setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan. Adapaun subjek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VIIa MTs S Darul Istiqomah dengan jumlah siswa 25 orang.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa: penerapan metode demonstrasi pada materi salat dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIIa di MTs S Darul Istiqomah Huta Padang Kec. Padangsidimpuan Tenggara. Hal ini dapat dinyatakan dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa pada materi salat yang dapat dilihat berdasarkan ketuntasan hasil belajar siswa. Pada prasiklus yang dilakukan peneliti hasil belajar siswa aspek psikomotorik mencapai 16%, pada siklus I meningkat menjadi 60% dan pada siklus II meningkat menjadi 92%, dan dari aspek kognitif hasil belajar siswa prasiklus yaitu 24%, pada siklus I meningkat menjadi 48%, dan pada siklus II meningkat menjadi 92%, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan metode demonstrasi pada materi salat hasil belajar siswa benar- benar memperoleh peningkatan dan mencapai KKM yang telah ditentukan yaitu 80%
PROFIL MOTIVASI UNTUK MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI SISWA KELAS XII SMAN 4 GARUT
This study aims to get an overview and to understand in depth about the motivation to continue education to higher education students of class XII SMAN 4 Garut. The approach in this research is descriptive quantitative. Retrieval of data using the interview method. The subjects in this study were 5 students. The results of this study indicate that the factors inhibiting participants in continuing their studies to higher education include: Lack of interest in student learning towards education and higher education, lack of motivation from parents to improve their children's education, high costs of education in tertiary institutions and the economic condition of parents who insufficient or even inadequate, the requirements set by the desired tertiary institution are not fulfilled, and the community does not care less about education.Keywords:Â Â Motivation, Education to collegeÂ
NILAI RELIGI DALAM MELATTIGI MEADA’
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai religi dalam melattigi meada’ sebagai salah satu tradisi dalam Suku Mandar. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini merupakan orang yang terlibat langsung dalam prosesi adat melattigi meada’. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat nilai-nilai religi dalam prosesi melattigi meada’ yang dapat diketahui dari adanya unsur hubungan antara makhluk hidup dengan Tuhannya, yakni dari sikap dan tindakan yang menunjukan adanya sikap percaya terhadap Tuhan dilihat dari keterlibatan semua pihak dalam prosesi tersebut baik pelattigi’i (orang yang memberi lattigi) ataupun tonilattigi’i (orang yang diberi lattigi) yang pada dasarnya memang dimaksudkan untuk memberi do’a dan harapan terbaik untuk calon mempelai serta membersihkan diri dari segala keburukan. Selain itu juga terlihat pada proses pemberian lattigi selalu diawali oleh seorang Kadi atau imam (pemimpin dalam keagamaan) karena dianggap sebagai orang yang paham syariat agama Islam, dilanjutkan dengan tokoh-tokoh pelattigi’i lainnya. Adapun syair-syair yang disampaikan saat pertunjukan musik Rawana mengiringi pelaksanaan melattigi meada’ (keberadaan parrawana tidak bersifat wajib) bermakna harapan dan do’a agar kebaikan senantiasa membersamai seluruh pendengar utamanya tonilattigi’i (calon mempelai) dalam mengarungi bahtera kehidupan
KONTRIBUSI INFORMASI HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN DENGAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT DI POLI BEDAH RSUP DR. M. JAMIL PADANG DARI SISI PENJELASAN TENAGA KESEHATAN TENTANG HAK PASIEN TAHUN 2018
Dalam pelayanan kesehatan dikenal istilah hak dan kewajiban pasien dan tenaga kesehatan. Hak dan kewajiban banyak yang belum dipahami baik oleh pasien maupun tenaga kesehatan. Pemberian hak kepada pasien, sering belum sempurna dan sebaliknya pasienpun belum melaksanakan kewajiban dengan sempurna. Kondisi seperti ini memberikan ketidakpuasan pasien dan mempengaruhi Indeks Kepuasan Masyarakat pada pelayanan publik tersebut . Penelitian ini dilaksanakan di poli bedah pasien rawat jalan RSUP Dr. M. Jamil Padang dengan menggunakan variabel pengukuran yang tertera pada Kepmenpan Nomor 14 Tahun 2017 dengan 9 unsur pelayanan. Kontribusi 2 variabel tambahan Hak dan Kewajiban Pasien bermakna terhadap Indkes Kepuasan Masyarakat yang semula Kurang baik dengan hasil 75,7702 menjadi baik pada 11 unsur pertanyaan.dengan nilai 76,7311 . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pentingnya penjelasan tenaga kesehatan kepada pasien dan ternyata berkontribusi kepada peningkatan indeks kepuasan masyarakat. Penelitian dilaksanakan dengan metode deksritif dengan penghitungan Indeks Kepuasan Masyarakat dari 9 unsur dan secara kualitatif dilihat mutunya. Hasil mutu dari 9 unsur diperoleh hasil Indeks Kepuasan Masyarakat kurang baik. Dengan penjelasan hak dan kewajiban pasien, diperoleh hasil yang significant memuaskan pasien. Pertanyaan dilaksanakan menggunakan skala Lichker. Penelitiaan ini membuktikan kontribusi dengan pemberiaan informasi hak pasien ternyata indeks kepuasan masyarakat meningkat sekitar 38,4 %
Manajemen Utang sebagai Strategi dalam Upaya Meminimalisir Gagal Bayar Pada Perusahaan Fintech
Pandemi Covid 19 sangat mempengaruhi kondisi perekonomian Indonesia, kondisi seperti ini menyebabkan banyak masyarakat yang kekurangan uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sehingga tidak banyak masyarakat yang beralih ke pinjaman online, ada yang legal maupun ilegal. Semakin hari pendapatannya semakin berkurang, namun nasabah harus mampu membayar utang-utangnya sehingga ia menggali lubang untuk menutup lubang tersebut, yang pada akhirnya berbalik arah dan menjadi bingung kehabisan akal untuk melunasi semua pinjaman tersebut. Nasabah yang merasa mulai terlilit hutang, berusaha untuk gagal bayar, padahal hal ini tidak dibenarkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan solusi agar nasabah dapat melunasi utangnya dengan menggunakan pendekatan manajemen utang. Padahal nasabah yang menjadi objek penelitian ini telah bekerja sama dengan pihak ketiga sehingga proses pengelolaan utangnya dapat dibantu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dimana penelitian ini dilakukan terhadap nasabah yang mempunyai utang hampir 60 juta lebih di 11 pinjaman online nasabah tersebut berada di kota Sukabumi. Peneliti menggali informasi sehingga mendapatkan solusi bahwa pengelolaan utang sangat cocok bagi nasabah tersebut dalam upaya meminimalisir gagal bayar pinjaman online
Number of macrophages and transforming growth factor β expression in Citrus limon L. Tlekung peel oil-treated traumatic ulcers in diabetic rats
Purpose: To analyse the potential use of Citrus limon L. Tlekung peel oil in the treatment of traumatic ulcers in diabetic rats based on number of macrophages and transforming growth factor β (TGF-β) expression.
Method: Standard steam distillation was performed to produce Citrus limon L. peel oil with its components subsequently analysed by gas chromatography-mass spectrometry (GC-MS). Diabetes was induced with streptozotocin (STZ) via administration of a single 50 mg/kg dose. A traumatic ulcer was subsequently induced with a 5 mm burnisher heated for 30 s and applied without pressure for 1 s to the lower labial mucosa of the animals. Citrus limon L. oil gel containing 3% carboxyl methyl cellulose sodium was then topically administered to the traumatic ulcer for a period of three or five days. TGF-β expression was analysed through immunohistochemical staining and the macrophage number calculated with haematoxylin-eosin stain.
Results: The major identified compounds in Citrus limon L. peel oil include fumaric (31.78 %), dlimonene (17.38 %), z-citral (13.55 %), L-linalool (8.51 %), geraniol nerol (3.56 %), geraniol (2.94 %,), αterpineol (1.25 %) and γ-terpinene (1.03 %) together with other minor constituents. Treatment of traumatic ulcers with Citrus limon L peel oil produced higher number of macrophages and TGF-β expression (p = 0.000). Treatment over a period of five days also indicated higher expression of TGF-β and number of macrophages compared to that lasting three days with Citrus limon L peel oil (p = 0.000).
Conclusion: Citrus limon L peel oil stimulates TGF-β expression and an increase of macrophage numbers in diabetic subjects during traumatic ulcer healing after three and seven days. Clinical application of Citrus limon L peel oil constitutes a potential therapy in the treatment of traumatic ulcers in diabetic subjects
Number of macrophages and transforming growth factor β expression in Citrus limon L. Tlekung peel oil-treated traumatic ulcers in diabetic rats
Purpose: To analyse the potential use of Citrus limon L Tlekung peel oil in the treatment of traumatic
ulcers in diabetic rats based on number of macrophages and transforming growth factor β (TGF-β)
expression.
Method: Standard steam distillation was performed to produce Citrus limon L peel oil with its
components subsequently analysed by gas chromatography-mass spectrometry (GC-MS). Diabetes
was induced with streptozotocin (STZ) via administration of a single 50 mg/kg dose. A traumatic ulcer
was subsequently induced with a 5 mm burnisher heated for 30 s and applied without pressure for 1 s to
the lower labial mucosa of the animals. Citrus limon L oil gel containing 3% carboxyl methyl cellulose
sodium was then topically administered to the traumatic ulcer for a period of three or five days. TGF-β
expression was analysed through immunohistochemical staining and the macrophage number
calculated with haematoxylin-eosin stain.
Results: The major identified compounds in Citrus limon L peel oil include fumaric (31.78 %), dlimonene
(17.38 %), z-citral (13.55 %), L-linalool (8.51 %), geraniol nerol (3.56 %), geraniol (2.94 %,), α-
terpineol (1.25 %) and γ-terpinene (1.03 %) together with other minor constituents. Treatment of
traumatic ulcers with Citrus limon L peel oil produced higher number of macrophages and TGF-β
expression (p = 0.000). Treatment over a period of five days also indicated higher expression of TGF-β
and number of macrophages compared to that lasting three days with Citrus limon L peel oil (p = 0.000).
Conclusion: Citrus limon L peel oil stimulates TGF-β expression and an increase of macrophage
numbers in diabetic subjects during traumatic ulcer healing after three and seven days. Clinical
application of Citrus limon L peel oil constitutes a potential therapy in the treatment of traumatic ulcers in
diabetic subjects
The Response of the Tongue Epithelial on Cigarette Smoke Exposure as a Risk Factor for Oral Cancer Development
Objective The aim of this study is to analyze the tongue epithelial response to cigarette smoke exposure on a number of macrophages, lymphocytes, plasma cells, and
matrix metalloproteinase 9 (MMP-9) expression to determine the risk factor of oral
cancer development.
Materials and Methods Thirty Rattus norvegicus will be exposed to two kinds
of cigarette smoke by a smoking pump for 4 and 8 weeks. The tongues were collected to analyze the number of macrophages, lymphocytes, and plasma cells with
hematoxylin-eosin. The MMP-9 expression was similarly analyzed with immunohistochemical staining and then compared with the control group.
Results The number of macrophages, lymphocytes, and MMP-9 expression was
higher in the 8-week cigarette smoke exposure compared to the 4-week cigarette
smoke exposure and the control group (p < 0.000). The number of plasma cell did not
differ in the 8-week cigarette smoke exposure from that of the control group (p > 0.05).
The number of plasma cells in the tongue tissue during the 4-week cigarette smoke
exposure was not determined.
Conclusion Cigarette smoke exposure induces the risk of oral cancer development as a result of an increase in the number of macrophages, lymphocytes, and
MMP-9 expression in the tongue epithelial
BAYANI, BURHANI, AND IRFANI REASONING IN ISLAMIC STUDIES
This paper aims to understand the reasoning of Bayani, Burhani, and Irfani through a descriptive qualitative approach, namely by collecting various kinds of literature related to Bayani, Burhani, and Irfani. Bayani is a methodology of thinking based on texts, this method existed before Islam came, Irfani is a method of thinking based on approaches and direct experience related to religious spiritual reality.
The method used in this research is literature study, which tries to reveal by analyzing textually and contextually. Textual analysis is carried out using several interpretations and relevant journals, while contextual analysis is the author's understanding so as to form a complete understanding.
The results of the discussion can be described as follows: Bayani is a thinking methodology based on the texts, this method existed before Islam came. It is the sacred text that has full authority in giving the direction and meaning of the truth, while the ratio only functions as a guard for the security of the text’s authority. Irfani is a method of thinking that is based on a direct approach and experience related to religious spiritual reality. And Burhani is a thinking methodology that is not based on texts or experience but on the basis of logical truths that when the existence of sacred texts and spiritual experiences can only be accepted if they are in accordance with logical rule