63 research outputs found

    Perbenihan Padi Varietas Unggul Baru Baroma Dan Nutrizinc di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi

    Get PDF
    Benih merupakan sarana penting dalam produksi pertanian, juga menjadi pembawa perubahan teknologi. Peningkatan produksi tanaman padi disebabkan oleh penggunaan varietas-varietas unggul disertai teknik budidaya yang lebih baik dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya. Namun saat ini benih padi yang unggul dan bermutu kurang tersedia di lokasi penanaman. Untuk mengatasi permasalahan ketersediaan benih varietas unggul baru (VUB) yang adaptif, perlu di bangun sistim perbenihan benih, sehingga dapat menjamin ketersediaan VUB padi pada waktu yang tepat. Kegiatan kajian perbenihan dilaksanakan di Desa Rawa Medang Kecamatan Batang Asam Kabupaten Tanjung Jabung Barat di kelompok tani penangkar padi Karya Mukti. Kegiatan dilaksanakan pada MK 2019 (Maret – Juli 2019). Tujuan pengkajian adalah untuk membangun dan membuka peluang usaha perbenihan padi yang dapat meningkatkan produktivitas tanaman padi dan pendapatan petani penangkar. Varitas Unggul Baru yang digunakan dalam kegiatan ini adalah VUB Baroma dan Inpari Nutri Zinc FS/label Putih. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa varietas Baroma memperoleh produksi 6,9 t/ha, dari hasil tersebut dapat dijadikan benih sejumlah 4,5 ton, dan varietas Inpari Nutri Zinc memperoleh hasil 5,686 ton/ha dari hasil tersebut dapat dijadikan benih sejumlah 3,2 ton. Hasil analisis usahatani, varietas Baroma apabila dijadikan benih diperoleh keuntungan Rp. 35.420.000 dengan R/C ratio 4,69 dan varietas Inpari Nutri Zinc apabila dijadikan benih diperoleh keuntungan Rp. 29.420.000 dengan R/C ratio 4,07. Usaha tani perbenihan VUB padi Baroma dan Inpari Nutri Zinc memberikan keuntungan lebih tinggi dari pada usaha tani konsumsi dengan selisih keuntungan Baroma dan Inpari Nutri Zinc masing-masing sebesar Rp. 11.600.000/ha

    Prospek Dan Pengelolaan Tanaman Tebu “Poj 2878 Agribun Kerinci” Sebagai Penghasil Gula Merah Di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi

    Get PDF
    Pengujian beberapa varietas tebu telah dilaksanakan di Desa Sungai Asam Kecamatan Kayu Aro Barat Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi. Tujuan kegiatan adalah mengamati pertumbuhan tanaman tebu yang tumbuh baik sebagai penghasil gula merah. Kegiatan pengkajian menggunakan Rancangan Acak Kelompok, dengan perlakuan empat varietas tebu unggul dan satu tebu lokal sebagai pembanding. Masing-masing varietas ditanam berupa demplot dengan ulangan 4x. Adapun varietas tebu unggul yang diuji adalah : V1 = PS 951 ; V2 = Bululawang (BL), V3 = POJ 3016 ; V4 = PS 864 dan V5 = Tebu lokal Kerinci. Hasil pengujian memperlihatkan bahwa ada 3 varietas tebu yang tumbuh baik yaitu PS 951, BL dan tebu lokal. Varietas PS 951 lebih baik pertumbuhan nya dibandingkan varietas BL, POJ 30161, PS 864 dan varietas lokal. Pertumbuhan ketiga varietas ini tidak berbeda nyata, namun varietas lokal Kerinci mempunyai nilai brix atau rendemen yang tinggi karena sudah beradaptasi dengan daerah dataran tinggi, sehingga mempunyai prospek yang baik untuk dikembangkan di Kabupaten Kerinci. Tanaman tebu lokal Kerinci, telah dilepas menjadi tebu lokal unggul nasional pada tahun 2016 kerjasama BPTP, Balittas dan Pemda Kab. Kerinci dengan nama “POJ 2878 Agribun Kerinci. Dari hasil analisis ekonomi tanaman tebu “POJ 2878 Agribun Kerinci, dengan pengelolaan cara petani, produksi gula merah dapat mencapai 8.320 kg/ha/tahun, jika harga gula merah Rp 7.500,-/kg dapat menghasilkan sekitar Rp 3.813.333,- (tiga juta delapan ratus tiga belas ribu tiga ratus tiga puluh tiga rupiah)/ha/bln. Jika pengolahan nira tebu diolah menjadi produk gula semut, dapat menghasilkan gula semut sekitar 5.120 kg/ha. Dengan harga gula semut Rp 15.000,-/kg pendapatan petani setara dengan Rp 5.013.333,- (lima juta tiga belas ribu tiga ratus tiga puluh tiga rupiah) per hektar/bulan. dimana petani akan memperoleh nilai tambah sebesar Rp 1.200.00,- (satu juta dua ratus ribu rupiah) lebih tinggi. Dengan inovasi teknologi sesuai dengan rekomendasi teknologi, produksi tebu POJ 2878 Agribun Kerinci masih berpotensi untuk ditingkatkan

    Interaksi Simbolik Tradisi Marosok dalam Transaksi Jual Beli Ternak di Nagari Cubadak Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat

    Get PDF
    Penelitian ini membahas tentang Interaksi Simbolik Tradisi Marosok Dalam Transaksi Jual Beli Ternak Di Nagari Cubadak Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Metode ini dipergunakan untuk menjelaskan permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori interaksi simbolik dalam pemikiran Blummer. Adapun penemuan dalam penelitian ini adalah adanya keunikan dalam transaksi jual beli hewan ternak yang dilakukan didalam kain.Tradisi ini dilakukan oleh pedagang ternak, pembeli, dan calo dengan menggunakan simbol- simbol yang terdapat pada jari-jari yang ditutupi oleh kain sarung, topi, handuk kecil dan baju. Tradisi ini sudah ada sejak dahulunya dan masih dipertahankan sampai saat ini. Dalam jual beli hewan ternak seorang penjual dan pembeli memasukan tangan kedalam kain dan disanalah tawar menawar dalam pembelian terjadi. Kelima jari-jari tersebut merupakan simbol harga yang terdapat dalam tradisi ini dan memiliki makna yang berbeda. Makna yang terkandung didalam tradisi marosok yaitu adanya rasa saling menghargai satu sama lain, rasa toleransi dan solidaritas antar sesama. Marosok ini harus dipertahankan karena merupakan warisan budaya leluhur yang harus dilestarikan. Dengan keunikan dan nilai budaya yang terdapat tradisi marosok ini banyak orang-orang tertarik ingin mengetahui dan mempelajari tradisi ini

    Respon Penambahan Pupuk Hayati terhadap Pertumbuhan dan Hasil Padi Sawah

    Get PDF
    Jumakir J, Endrizal E. 2019. Response of biological fertilizer addition to growth and results of rice field. Jurnal Lahan Suboptimal: Journal of Suboptimal Lands. 8(2):173-180. The research objectives were to determine the effect or response of the addition of biological fertilizers to the growth and yield of rice, to determine the most effective type of biological fertilizer. This study was conducted in irrigated rice field of Sri Agung Village, Batang Asam sub District, West Tanjung Jabung District, Jambi Province in dry season 2016. The design was Randomized Block Design (RBD) with six treatments and three replications with 5 mx 10 m plot area, implemented in a farmer area of 1200 m2. The results of the analysis based on the analysis of variance showed significant and unreal differences in growth and yield of rice. The addition of biological fertilizer provided higher growth and yields than without biological fertilizer. Provibio biofertilizer is the most effective biofertilizer that can provide the highest rice yield and the use of biofertilizer can save 50% recommended NPK fertilizer

    Keragaan Dan Produktivitas Kedelai Dengan Pendekatan PTT Di Lahan Sawah Irigasi pada Pola Tanam Padi-Padi-Kedelai Di Provinsi Jambi

    Get PDF
    Pengkajian ini bertujuan untuk melihat keragaan dan produktivitas tanaman kedelai dilahan sawah irigasi melalui pengelolaan tanaman terpadu (PTT) pada pola tanam padi-padi-kedelai di Kabupaten Tanjung Jabung Barat-Jambi. Lokasi pengkajian di desa SriAgung Kecamatan Batang Asam Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambimerupakan lokasi dengan agroekositem lahan sawah irigasi dataran rendah. Secara umum  sistem usahatani yang berkembang di desa Sri Agung adalah sistem usahatani berbasis tanaman pangan dengan pola tanam : Padi-Padi-Palawija. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa Pertanaman pada bulan Januari terlihat keragaan tanaman kedelai dalam kondisi kekeringan, pertumbuhannya tidak sempurna dan produktivitas kedelai varietas Anjasmoro hanya memberikan hasil 0,50 t/ha akibat curah hujan sangat rendah selama pertumbuhan dan munculnya hama yang menyerang tanaman seperti kutu kebul dan ulat grayak. Pertanaman pada bulan Juni terlihat keragaan dan produktivitas kedelai varietas Anjasmoro cukup baik sehingga mampu memberikan hasil 1,80 t/ha. Pertanaman pada bulan Oktober terlihat keragaan tanaman kedelai menunjukkan cukup beragam, pada fase vegetatif dan fase generatif keragaan tanaman kedelai varietas Anjasmoro dan Kaba cukup baik sedangkan varietas Argomulyo pertumbuhannya kurang baik. Produksi tertinggi varietas Anjasmoro 1,2 t/ha. Rendahnya produktivitas kedelai disebabkan intensitas serangan hama ulat grayak dan pengisap polong 30-40 %.Kata kunci : Kedelai, Teknologi PTT, Pola Tanam, Produktivitas dan Lahansawah irigas

    Optimizing Land With Surjan System Through Crop Diversification In Lowland Swamp Jambi Province

    Get PDF
    The research objective is to optimize the use of lowland swamps to increase land productivity, crop productivity and income of farmers using the technology innovation management. Lowland swamp optimization activities carried out in Rantau Kapas Mudo, Tembesi Muara Jambi Province in May-September 2014. The assessment carried out by the application of rice-based farming technology using surjan system. Commodities used is rice planted on tabukan and vegetables grown on guludan. Applying technology lowland swamps management, water management, land arrangement, nutrient management and commodities on surjan systems can increase the productivity of land and commodity diversification. The revenue contribution of the rice crop was 69.14% and 30.86% with a vegetable. Farmers' income of Rp. 6.914 million / ha, 43.88% higher than the existing farmers' income.Keywords: lowland swamps, surjan systems, production and incom

    Peningkatan Produktivitas Padi Melalui Introduksi Varietas Unggul Baru Dan Sistem Tanam Jajar Legowo Di Lahan Sawah Irigasi – Jambi

    Get PDF
    New varieties of rice is one of the most innovative technology for the most easily adopted by farmers because the technology is cheap and very practical. The application of technology through the selection of specific new superior varieties can increase the productivity of rice in irrigated land and increase the income of farmers so as to improve the welfare of the community . The purpose of this study was to determine the increase in productivity of rice Inpari 1 and Inpara 3 with integrated crop management approach in irrigated land. The assessment was conducted in the village of Karang Birahi sub District Pamenang, Merangin District of Jambi Province in June until September 2012, involving farmer groups of Karya Bakti and planting 1 ha. Rice varieties are planted Inpari 1, Inpara 3 and IR 64. Assessment is done through integrated crop management ( ICM ) and the way farmers. The study showed that the variability of rice plants Inpari 1 and Inpara 3 in phase vegetative and generative growth phases of good to excellent while performance of IR 64 was pretty good.The highest grain yield Inpari 1 is 7,20 t/ha followed by Inpara 3 ( 6,72 t/ha ) and IR 64 ( 5,08 t/ha and 4,24 t/ha). The increase in rice yield Inpari 1 was 29,44 % compared with IR 64 cropping system tiles and 41,11 % with irregular cropping system. While the increase in rice yield Inpara 3 was 24,44 % compared with IR 64 varieties cropping system tiles and 36,90 % with irregular cropping systems. Farmer response is quite good at Inpari 1 so that planted the following season.Keywords : New varieties of rice, productivity, irrigation lan

    Dietetics Practice and Culturally Safe Care in the Diverse Pacific Region.

    Get PDF
    Ph.D. Thesis. University of Hawaiʻi at Mānoa 2017

    Kajian Teknologi Mina Padi di Rawa Lebak di Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi

    Get PDF
    Mina rice is a technology that combines fish farming with rice cultivation. This system has several advantages such as: farmers will get additional income from fish without reducing the incomes of rice, increasing rice production, improve efficiency and productivity of the land, the rice plants become more controlled and meet the needs of animal protein. The assessment carried out by an integrated crop management (ICM) lowland swamp rice. The assessment was conducted in the village of Rantau Kapas Tuo District Muaro Tembesi Batanghari regency of Jambi Province in April and August 2012. The assessment aims to determine the level of growth and yield of rice and fish on rice farming mina. Assessment carried out on two hectares of land by applying some technology components include: the selection of fish seed, nursery, land preparation, manufacture caren/trench planting rice, fish stocking, fertilization, water management, fertilization, weeding, maintenance of fish, control crop pests and diseases. New varieties (VUB) rice used is Inpara 3 seed and fish used is Tilapia. The study showed that rice production is 6.85 t/ha and survival rate of fish was 75%. The assessment is seen that by applying mina rice cultivation with rice integrated crop management (ICM) earned income of Rp 14.11 million (B/C ratio 1.1) and the non ICM and an income of Rp 2.485 million (B/C Ratio 0.4)

    Uji Beberapa Paket Pemupukan Dan Dolomit Terhadap Hasil Kedelai Di Lahan Rawa Pasang Surut Provinsi Jambi

    Get PDF
    Jumakir et al, 2016. Test of Some Packages Fertilization and Dolomite to Soybean Yield in Tidal Swamp Land Province Jambi. JLSO 5(1):86-94.The purpose of this study was to determine the performance and productivity of soybean with various package fertilization and dolomite in tidal swamp land. This assessment was conducted in tidal swamp land with potential acid sulphate soil typology and type of flood water C, Simpang Village Berbak sub District,  East Tanjung Jabung District of Jambi Province in the dry season 2013. The design used was a randomized block design (RAK) with seven treatment and seven replications with an area of 100 m2 each treatment. The assessment results based on the analysis of variance showed significant differences on growth and yield of soybean. Urea fertilizer application, Phonska, and Biofertilizer increase soybean yield 19,61% - 25,25%, while fertilizer Phonska, Dolomite, Manure and Biological Fertilizer soybean yield increased 28,07% - 31,49% compared to the fertilizer Urea and Phonska. Fertilizer application, Phonska, Dolomite, manure and biological fertilizers Soybean Plus gives the highest yield that is 1,89 t/ha
    corecore