12 research outputs found

    COMMISSIVE SPEECH ACTS REALIZATION ON REGULAR TALKS: A STUDY OF EASTERN-JAVANESE DIALECT IN BOJONEGORO AND SURABAYA REGIONS

    Get PDF
    This paper deals with the realization of commissive speech acts found in Javanese language which merely focus on Eastern-Javanese dialect especially in Bojonegoro and Surabaya regions. In fact, commissive speech acts function to commit to some future action, such as promises, plans, swears, threats, offers, and refusals. This paper is descriptive-qualitative study which describes and analyzes commissive speech acts realization in Eastern-Javanese dialect in society on their regular talk. The source of the data was commissive speech act utterances in Eastern-Javanese language. In addition, the data were collected by implementing observation method. Moreover, the data were gathered through the process of recording and also note-taking techniques. In exploring the problem, the sociopragmatic approach was implemented. This paper is intended to investigate how are the forms, uses and intentions of commissive speech acts of Eastern-Javanese language and also how the performative acts in commissive speech acts in the language were used. In addition, the data in this paper will be analyzed by using Illocutionary Force Indicating Devices (IFIDs) and felicity conditions. The results of the analysis show that the form of commissive speech acts, such as promises, plans, swears, threats, offers, and refusals can be characterized by word forms and its context. In addition, it can be seen that in commissive speech acts on Eastern-Javanese dialect, there are two forms of performative utterances, implicit and explicit. Both impicit and explicit utterances can be found in all category of commissive speech acts. However, the commissive speech acts in a form of swearing can only be seen in explicit way, since it must be expressed clearly and directly. Moreover, it can be also concluded that commissive speech act has great potential to build the interpersonal bound between the speaker and the listener by reducing the tension and also worries during the conversation

    Penambahan Kalsium Meningkatkan Kandungan Pektin pada Bibit Kelapa Sawit Tercekam Kekeringan (Elaeis guineensis Jacq.)

    Get PDF
    Long drought due to climate anomalies results in physiological damage to oil palm which is characterized by frond fracture to the decreased productivity. One of the efforts to increase the resistance of oil palm to drought is through the addition of calcium. This study aimed to determine the effect of calcium on hormonal changes (as secondary messenger), the rate of photosynthesis till the content of pectin as a reinforcing component of cell walls which is expected to reduce the risk of frond fracture due to drought. The treatment was arranged in factorial 3 x 4 in the random complete block design (RCBD) split-plot. The first factor was the dose of calcium application which was 0 (control/without calcium), 0,04 g, 0,08 g, and 0,12 g. The second factor was the intensity of drought stress consisting of severe stress, moderate stress, and control/field capacity with an intensity of one week after achieving target weight. Data that fulfilled the assumptions of homogeneity and normality were then analyzed using variance analysis at a level of accuracy of 5% and continued with DMRT. The results showed that calcium can increase the resistance of oil palm seeds through increased GA content, decreased ABA content and increased photosynthetic rates in all soil moisture conditions, but varied according to the intensity of drought.Kekeringan panjang akibat anomali iklim mengakibatkan kerusakan fisiologis bagi kelapa sawit yang ditandai dengan patah pelepah hingga berujung pada penurunan produktivitas. Upaya untuk meningkatkan ketahanan kelapa sawit sawit terhadap kekeringan salah satunya melalui penambahan kalsium. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh kalsium terhadap perubahan hormon (secondary messenger), laju fotosintesis hingga kandungan pektin sebagai komponen penguat dinding sel yang diharapkan dapat mengurangi resiko patah pelepah akibat kekeringan. Perlakuan disusun secara faktorial 3 x 4 dalam rancangan kelompok acak lengkap (RAKL) desain split plot. Faktor pertama adalah dosis aplikasi kalsium yaitu 0 (kontrol/tanpa kalsium), 0,04 g, 0,08 g dan 0,12g per polibag. Faktor kedua adalah intensitas cekaman kekeringan yang terdiri atas cekaman berat, cekaman moderat dan kontrol/kapasitas lapangan) dengan intensitas satu minggu sejak tercapainya bobot target. Data yang memenuhi asumsi homogenitas dan normalitas selanjutnya dianalisis menggunakan analisis ragam pada tingkat ketelitian 5%, dan dilanjutkan dengan uji lanjut DMRT. Hasil menunjukkan bahwa, kalsium dapat meningkatkan ketahanan bibit kelapa sawit melalui perubahan kandungan asam giberelin, peningkatan laju fotosintesis dan peningkatan kandungan pektin total pada kondisi kekeringan moderat hingga berat. Asam giberelin meningkat seiring bertambahnya dosis kalsium, namun peningkatan taraf kekeringan dapat menurunkan kandungannya

    Analisis Usaha Tani Padi Inpari 30 pada Musim Tanam I di Kecamatan Bodeh Kabupaten Pemalang

    Get PDF
    Adopsi dan penggunaan varietas Inpari 30 oleh petani padi di Kabupaten Pemalang masih rendah. Salah satu faktor yang menghambat adalah kebiasaan dan kesukaan petani pada varietas tertentu. Penggunaan varietas unggul baru (VUB) merupakan upaya untuk meningkatkan produktivitas sekaligus memutus rantai kerentanan hama penyakit tumbuhan yang sering menimbulkan kerugian Hal ini memerlukan analisis usaha tani untuk mengetahui peluang penggunaan varietas unggul baru (VUB) dalam meningkatkan produksi sehingga dapat menambah pendapatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha tani padi VUB Inpari 30 dibanding varietas eksisting (Situ Bagendit). Penelitian dilakukan di Desa Bodeh, Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang di lahan seluas 6600 m2 pada bulan Maret – Juli 2020. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode sampling acak sederhana, yang melibatkan seluruh petani kooperator sebanyak 17 orang melalui wawancara dan observasi langsung. Tingkat keuntungan ekonomi dapat diketahui dengan menggunakan analisis Return Cost ratio (R/C ratio). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada MT I faktor yang berpengaruh pada usaha tani adalah tingkat serangan OPT dan kerebahan karena cuaca ekstrim. Hasil analisis usaha tani menunjukkan bahwa rata-rata biaya yang dikeluarkan untuk budidaya padi Inpari 30 sebesar Rp. 5.523.000,- dengan rerata produksi diperoleh sebesar  6.00 kg/ha. Sementara rerata biaya yang dikeluarkan untuk varietas Situ Bagendit sebesar Rp. 5.563.000,- dengan rerata produksi sebesar  5.097 kg/ha. Harga jual padi Inpari maupun Situ Bagendit di tingkat petani sebesar Rp. 3.300,- sehingga diperoleh rerata pendapatan petani Inpari 30 sebesar Rp.6.534.000 dan Situ Bagendit sebesar Rp 5.550.000. Analisis kelayakan R/C untuk usahatani padi Inpari 30 yaitu sebesar 1.18, sedangkan varietas Situ Bagendit sebesar 1.00. Usahatani padi Inpari 30 pada MT I di Desa Bodeh, Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang lebih layak untuk diusahakan (R/C > 1) dibanding varietas eksisting di musim yang sama

    Analisis Usaha Tani Padi Inpari 30 pada Musim Tanam I di Kecamatan Bodeh Kabupaten Pemalang

    Get PDF
    Adopsi dan penggunaan varietas Inpari 30 oleh petani padi di Kabupaten Pemalang masih rendah. Salah satu faktor yang menghambat adalah kebiasaan dan kesukaan petani pada varietas tertentu. Penggunaan varietas unggul baru (VUB) merupakan upaya untuk meningkatkan produktivitas sekaligus memutus rantai kerentanan hama penyakit tumbuhan yang sering menimbulkan kerugian Hal ini memerlukan analisis usaha tani untuk mengetahui peluang penggunaan varietas unggul baru (VUB) dalam meningkatkan produksi sehingga dapat menambah pendapatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha tani padi VUB Inpari 30 dibanding varietas eksisting (Situ Bagendit). Penelitian dilakukan di Desa Bodeh, Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang di lahan seluas 6600 m2 pada bulan Maret – Juli 2020. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode sampling acak sederhana, yang melibatkan seluruh petani kooperator sebanyak 17 orang melalui wawancara dan observasi langsung. Tingkat keuntungan ekonomi dapat diketahui dengan menggunakan analisis Return Cost ratio (R/C ratio). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada MT I faktor yang berpengaruh pada usaha tani adalah tingkat serangan OPT dan kerebahan karena cuaca ekstrim. Hasil analisis usaha tani menunjukkan bahwa rata-rata biaya yang dikeluarkan untuk budidaya padi Inpari 30 sebesar Rp. 5.523.000,- dengan rerata produksi diperoleh sebesar  6.00 kg/ha. Sementara rerata biaya yang dikeluarkan untuk varietas Situ Bagendit sebesar Rp. 5.563.000,- dengan rerata produksi sebesar  5.097 kg/ha. Harga jual padi Inpari maupun Situ Bagendit di tingkat petani sebesar Rp. 3.300,- sehingga diperoleh rerata pendapatan petani Inpari 30 sebesar Rp.6.534.000 dan Situ Bagendit sebesar Rp 5.550.000. Analisis kelayakan R/C untuk usahatani padi Inpari 30 yaitu sebesar 1.18, sedangkan varietas Situ Bagendit sebesar 1.00. Usahatani padi Inpari 30 pada MT I di Desa Bodeh, Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang lebih layak untuk diusahakan (R/C > 1) dibanding varietas eksisting di musim yang sama

    The Effect of Calcium on Photosynthetic Rate due to ABA and Proline Behaviour of Oil Palm (Elaeis guineensis Jacq.) Seedlings under Drought Conditions

    Get PDF
    Planting drought-resistance plants in terms of agronomy, such as induction of plant tolerance using calcium is assumed to be able to solve the climate anomaly problem. Calcium is known as an element that plays an essential role in determining the response of plant resistance to drought through biochemical activity. This study aimed to determine the role of calcium in changing photosynthesis activity in order to increase the resistance to drought stress. The treatment was arranged in factorial of 3 x 4 in a split plot Randomized Complete Block Design replicated three times. The first factor was the dose of calcium application consisted of 0 (control/without calcium), 0.04, 0.08 and 0.12 g. The second factor was the intensity of drought stress, which referred to the Fraction of Transpirable Soil Water method consisted of 1 (control/field capacity), 0.35 (moderate drought) and 0.15 (severe drought). The measurement data of stomatal aperture, Abscisic Acid (ABA) content, chlorophyll content, carotenoid content, proline content, nitrate reductase activity and photosynthesis rate that fulfill the assumption of homogeneity and normality were analyzed using variance at 95% accuracy and continued using DMRT. Moreover, regression analysis were determined of relationship between the treatment and parameters. The results revealed that drought resulted in a decline in leaf water potential and stomatal aperture. The effects of calcium on chlorophyll and carotenoid under drought stress could not be explained in this study. However, the application of calcium has a significant effect on decreased ABA, increased proline and nitrate reductase activity resulting in an increase in the photosynthetic rate of oil palm seeds in drought stress

    APLIKASI AGRIMETH PADA BUDIDAYA PADI INPARI 32 MUSIM TANAM II DI KABUPATEN PEMALANG

    Get PDF
    Inovasi sebagai upaya peningkatan produktivitas lahan sawah merupakan keharusan bagi petani seiring berkurangnya baku lahan, kesuburan tanah, peningkatan kebutuhan akan pangan. Pemanfaatan pupuk hayati yang berasosiasi dengan tanaman telah banyak diteliti namun belum banyak memberikan informasi terkait respon tanaman pada variable pertumbuhan dan hasilnya secara spesifik lokasi. Disamping itu kondisi iklim mikro dan kebiasaan petani dalam mempersiapkan lahan diduga berperan penting dalam sinergitas manfaat mikroorganisme tersebut. Penelitian bertujuan untuk memberikan informasi mengenai respon padi Inpari 32 terhadap aplikasi Agrimeth (sumber pupuk hayati), serta melihat hubungan antara variabel pertumbuhan dengan hasil padi pada musim tanam II di Kabupaten Pemalang. Penelitian dilaksanakan pada lahan sawah seluas satu hektar, dengan rancangan percobaan acak kelompok yang ditandai blok, diulang sebanyak lima kali. Variabel pertumbuhan dan hasil yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah anakan produktif, panjang malai, jumlah gabah total per malai, jumlah gabah isi, jumlah gabah hampa, prosentase gabah isi, bobot 1000 butir dan ubinan. Rerata hasil pengamatan diuji variansinya dengan uji F kemudian dilanjutkan dengan uji T untuk melihat perbedaan kedua rerata populasi. Hubungan variabel pengamatan terhadap hasil diketahui melalui analisis regresi. Hasil menunjukkan bahwa rerata tinggi tanaman nyata lebih tinggi pada kedua perlakuan. Aplikasi agrimeth memberikan perbedaan rerata pada semua variabel kecuali gabah isi, gabah total, prosentase gabah isi dan bobot 1000 butir. Analisis regresi menunjukkan hubungan sangat kuat antara variabel komponen pertumbuhan dan hasil terhadap hasil ubinan dengan R-square masuk kategori bai

    Task-based Language Teaching Implementation In Integrating EFL Students' Writing Skil

    No full text
    Lacks of students participation and also lacks of their basic understanding in constructing good sentences had become the major background of the researcher to conduct this study. This research article deals with a study conducted with students of Economic Faculty enrolled in EFL program. This study employed mixed methods analysis which analyzed the implementation of Task-based Language Teaching on EFL students and examined on how the strategy employed will impact on students’ writing skills. In addition, this research is also intended to find out the perception of instructor and students on the application of Task-based Language Teaching. The data in this research were collected through the process of observing, interviewing and analyzing students’ writing. By comparing the results, we can conclude that the students show improvement, either from the perspective of students’ participation or  achievement. Moreover, the results also indicate that the majority of students and also instructor show positive perception towards the implementation of Task-based Language Teaching which was acknowledged with the growth of their study motivation and enjoyment. However, problems that deal with time availability and feedback are identified during the process, showing that a better preparation and further research are needed for better implementation in the future.   Keywords: Task-based Language Teaching, Writing, EFL Classroo

    Analisis Usaha Tani Padi Inpari 30 pada Musim Tanam I di Kecamatan Bodeh Kabupaten Pemalang

    Full text link
    Adopsi dan penggunaan varietas Inpari 30 oleh petani padi di Kabupaten Pemalang masih rendah. Salah satu faktor yang menghambat adalah kebiasaan dan kesukaan petani pada varietas tertentu. Penggunaan varietas unggul baru (VUB) merupakan upaya untuk meningkatkan produktivitas sekaligus memutus rantai kerentanan hama penyakit tumbuhan yang sering menimbulkan kerugian Hal ini memerlukan analisis usaha tani untuk mengetahui peluang penggunaan varietas unggul baru (VUB) dalam meningkatkan produksi sehingga dapat menambah pendapatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha tani padi VUB Inpari 30 dibanding varietas eksisting (Situ Bagendit). Penelitian dilakukan di Desa Bodeh, Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang di lahan seluas 6600 m2 pada bulan Maret – Juli 2020. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode sampling acak sederhana, yang melibatkan seluruh petani kooperator sebanyak 17 orang melalui wawancara dan observasi langsung. Tingkat keuntungan ekonomi dapat diketahui dengan menggunakan analisis Return Cost ratio (R/C ratio). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada MT I faktor yang berpengaruh pada usaha tani adalah tingkat serangan OPT dan kerebahan karena cuaca ekstrim. Hasil analisis usaha tani menunjukkan bahwa rata-rata biaya yang dikeluarkan untuk budidaya padi Inpari 30 sebesar Rp. 5.523.000,- dengan rerata produksi diperoleh sebesar 6.00 kg/ha. Sementara rerata biaya yang dikeluarkan untuk varietas Situ Bagendit sebesar Rp. 5.563.000,- dengan rerata produksi sebesar 5.097 kg/ha. Harga jual padi Inpari maupun Situ Bagendit di tingkat petani sebesar Rp. 3.300,- sehingga diperoleh rerata pendapatan petani Inpari 30 sebesar Rp.6.534.000 dan Situ Bagendit sebesar Rp 5.550.000. Analisis kelayakan R/C untuk usahatani padi Inpari 30 yaitu sebesar 1.18, sedangkan varietas Situ Bagendit sebesar 1.00. Usahatani padi Inpari 30 pada MT I di Desa Bodeh, Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang lebih layak untuk diusahakan (R/C > 1) dibanding varietas eksisting di musim yang sama

    Rice Production with Jajar Legowo Planting System without Insertion on Irrigated Paddy Fields

    No full text
    The Jajar Legowo planting system brings many benefits regarding productivity and planting techniques. Applying Jajar Legowo varies depending on the level of understanding and ease of application. This study aims to determine rice production with several planting systems of Jajar Legowo without insertion (legowo) in irrigated paddy fields. This study compared a Legowo planting system in several types of legowo (legowo 2:1, 4:1, and 6:1) with the regular cropping system or squares. Observational data were analyzed using ANOVA at a 95% confidence level, followed by Duncan’s test if there was a significant difference. The results of the analysis showed that the Legowo planting system showed no significant. The highest production of 5.71 tons/ha of milled dry grain (MDG) was obtained in the square planting system, and the lowest was in the legowo 6:1 planting system (5.51 tons MDG per hectar)
    corecore