Agglomeration Decrement from Nanocellulose Synthesis by adding PVA Capping Agent

Indonesia is one of the largest palm oil productions in the world. In 2017, Indonesia was responsible for almost 50% of global palm oil production. The abundant availability of Oil Palm Empty Fruit Bunches (OPEFB) has become a potential resource to be further utilized in derivative products such as cellulose, hemicellulose and lignin. The demand for nanocellulose material from extracted cellulose fibers is increasing. In this study, nanocellulose synthesis was carried out in several stages namely hydrolysis (H2SO4 64% (v/v) at 45oC for 45 minutes), delignification (NaOH 17,5% (w/v) at 80oC for 30 minutes), and bleaching (H2O2 10% (v/v) at 60oC for 15 minutes). Then, nanocellulose was subjected to ultrasonication. It was proved that nanocellulose with 50.487 nm diameters resulted from ultrasonication 50% amplitude. Moreover, adding 5%-w PVA (polyvinyl alcohol) as capping agent obtained 36.635 nm average diameter of nanocellulose. It showed nanocellulose synthesis successfully lowering agglomeration and maintaining diameter size of nano size

Pemodelan dan Simulasi Pencairan Gas Alam dengan Persamaan Keadaan Peng Robinson

Gas alam merupakan energi yang ramah lingkungan dibandingkan batubara dan minyak bumi. Pencairan gas alam memudahkan pengangkutan pada jarak jauh. Tujuan pemodelan dan simulasi pencairan gas alam ini yaitu mengetahui pengaruh temperatur dan tekanan pada masukan kompresor. Simulasi dilakukan secara statis dan dinamis. Metode simulasi pencairan gas alam menggunakan perangkat Matlab dengan persamaan keadaan Peng Robinson dan aturan campuran (mixing rules). Pemodelan statisdilakukan pada temperatur masukan gas alam 298 K dan tekanan 20 atm. Hasil simulasi menunjukkan gas alam mengalami pencairan pada siklus kedua. Temperatur gas alam siklus pertama mencapai 182 K sedangkan kedua 112 K. Pemodelan dinamis memvariasikan temperatur masukan kompresor pada komposisi gas alam tetap dan variasi komposisi gas metana pada temperatur masukan kompresor tetap. Hasil menunjukkan semakin tinggi temperatur masukan kompresor, semakin tinggi temperatur keluaran kompresor akhir dan throttling valve. Pada variasi komposisi gas metana, semakin besar komposisi gas metana maka semakin rendah suhu keluaran kompresor

MEMOTIVASI SISWA DAN SISWI SMK LETRIS INDONESIA DI DALAM MENENTUKAN PILIHAN UNTUK MELANJUTKAN PENDIDIKAN ATAU BEKERJA SETELAH LULUS SEKOLAH

ABSTRAK Pengabdian ini berjudul Memotivasi Siswa dan Siswi SMK (Sekolah Menengah Kejurusan ) Letris II Indonesia Dalam Menentukan Pilihan Untuk Melanjutkan Pendidikan Atau Bekerja Setelah Lulus Sekolah. Tujuan pengabdian ini adalah  untuk membantu memilih peluang tujuan, memberikan cara yang baik menetukan tujuan, membuka parakdigma siswa dan siswi terhadap keefektifan berkreativitas, memberikan semangat dan motivasi bagi para siswa dalam menjalani kehidupan. Metode yang digunakan adalah dalam bentuk penyampaian materi enterpreneur dan bidang pendidikan.Respondennya adalah para siswa dan siswi SMK (Sekolah Menengah Kejurusan )Letris II Indonesia Kesimpulan dari pengabdian ini adalah Peserta kurang mengerti apa yang harus dilakukan setelah lulus sekolah SMA nanti haru kuliah atau harus berkerja dan bagaimana cara memilih mana yang harus diproritaskan . Peserta juga belum mengetahui bagaimana memilih peluang dan apa yang harus dipilih nanti setelah lulus sekolah.Peserta juga belum mengetahui bagaimana memilih  menjadi enterpreneur atau pendidikan apa yang dituju nanti. Kata Kunci: Enterpreneur, Pendidika

Comparison of Liquid Product Characteristics of PFAD Metal Soap Decarboxylation by Batch and Continuous Process

Well-run continuous processes will benefit the industrial world in the future. This paper investigated the effect of batch and continuous processes on metal basic soap decarboxylation in terms of the liquid product characteristics. The metal soap used in the process was made from palm fatty acid distillate (PFAD) reacted with mixed metal oxides of Zn, Mg, and Ca. While the batch decarboxylation was carried out in a batch reactor at 400 °C for 5 hours, the continuous decarboxylation was conducted at 400 °C with a feed flow rate of 3.75 gr/minutes. Theoretically, the yield of batch decarboxylation is 76.6 wt% while the yield of continuous decarboxylation is 73.37 wt%. The liquid product was fractionated to separate short-chain hydrocarbon of C7-C10 (gasoline fractions) from medium- to long-chain hydrocarbons, or greater than C11 (green diesel fraction). The result showed that the alkane content from the batch process was higher than from the continuous process, whereas the continuous process produced more ketone products compared to the batch process. Furthermore, the GC-FID analysis showed a similar amount of total hydrocarbon (alkane, iso-alkane, and alkene) in both the batch and the continuous process

PEMANFAATAN SEKAM PADI SEBAGAI PUPUK KOMPOS DESA PEMATANG LIMAU

Pengabdian  kepada masyarakat melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Mandiri oleh mahasiswa Universitas Palangka Raya di Desa Pematang Limau Kecamatan Seruyan Hilir Kabupaten Seruyan dengan melaksanakan pemanfaatan sekam padi sebagai pupuk kompos. Melihat dari potensi limbah yang dihasilkan oleh penggilingan padi terutama di bidang pertanian, kelompok KKN-T Mandiri Universitas Palangka Raya memberikan solusi dengan memanfaatkan limbah padi yaitu sekam padi yang sudah dibakar maupun yang belum dibakar untuk nantinya dijadikan media tanam. Selain dimanfaatkan sebagai media tanam suatu tanaman, abu sekam padi ternyata juga dapat memperbaiki kualitas tanah yang kurang subur. Kegiatan dilasanakan menggunakan beberapa metode yaitu metode deskriptif, metode sosialisasi dan metode demonstrasi. Output yang diperoleh melalui kegiatan ini adalah peningkatan kemampuan masyarakat untuk memanfaatkan sekam padi menjadi pupuk kompos dan menambah informasi mengenai pembuatan pupuk kompos dari sekam padi dengan bahan campuran lainnya hingga proses dan tujuan masa inkubasi media tanam. Dengan adanya kegiatan ini, kami berharap masyarakat dapat mengaplikasikan penanaman bibit pada media tanam serta dapat mempratekkan kembali proses pembuatan pupuk kompos dari sekam padi dengan bahan campuran lainny

The Analisis Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi Program Corporate Social Responsibility pada Perusahaan Manufaktur di Kota Batam

Pelaku ekonomi wajib memberikan tanggung jawab perusahaannya kepada lingkungan dan masyarakat. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan konsep penting yang perlu dikembangkan dan diintegrasikan oleh para pelaku usaha. Realisasi dari CSR itu sendiri ialah hal apa yang dilakukan oleh perusahaan itu. Program yang dirancang juga tentunya harus berdampak baik bagi lingkungan atau masyarakat itu sendiri. Hal ini lah yang menjadikan perencanaan, implementasi dan evaluasi dari program tersebut menjadi penting. Tata kelola yang baik, akan menghasilkan program baik dan tentunya akan memberikan dampak serta manfaat yang baik. Pada penelitian ini bertujuan untuk membahas mulai dari tahap perencanaan, implementasi dan evaluasi pada program Blood Donation yang dilaksanakan di PT McDermott Indonesia dengan metode pendekatan ialah analisis kualitatif deskriptif. Hasil penelitian pada tahap perencanaan ialah, CSR PT McDermott Indonesia harus memastikan dan menetapkan dahulu tuan program dan haruslah sesuai dengan policy yang dipegang. Pada tahapan pelaksanaan, kegiatan berjalan sesuai dengan rencana dan permasalahan yang timbul dapat terselesaikan. Terakhir pada tahap evaluasi, responden yang mengisi kuisioner mengaku puas dengan kegiatan yang sudah berlangsung. &nbsp

Avaliação da qualidade da atenção à saúde de adolescentes no pré-natal e puerpério Evaluación de la calidad de atención a la salud de adolescentes en el prenatal y en el puerperio Evaluation of quality of health care for adolescents in the prenatal and puerperium

Pesquisa avaliativa que objetivou avaliar a qualidade da atenção pré-natal e puerperal a adolescentes com filhos nascidos vivos em instituição pública de saúde de Teresina, Piauí. Foram utilizados dois parâmetros para avaliar o cuidado pré-natal: um índice internacional (Adequacy of Prenatal Care Utilization) e outro nacional, baseado em recomendações do Ministério da Saúde. A qualidade da atenção foi categorizada em adequada superior, adequada, intermediária e inadequada. Identificou-se que mais da metade das mulheres iniciou o pré-natal precocemente e o número de consultas de pré-natal foi inadequada. A maioria realizou exames de pré-natal de rotina, 75% tiveram as mamas examinadas e 88,6% foram orientadas sobre aleitamento materno. A atenção puerperal foi intermediária para 38,6% das mulheres, 52,3% não retornaram à unidade de saúde e tampouco receberam visita domiciliar, 70,5% foram orientadas sobre os métodos contraceptivos e 93,2%, sobre aleitamento materno. Esforços devem ser empreendidos para garantir a qualidade da atenção no ciclo gravídico-puerperal.Investigación evaluativa que tuvo como objetivo evaluar la calidad de la atención prenatal y cuidado de los hijos de padres adolescentes nacidos vivos en institución de salud pública en Teresina, Piauí. Se han utilizado dos parámetros para evaluar la atención prenatal: un índice internacional (Adequacy of Prenatal Care Utilization) y otro nacional, con base en las recomendaciones del Ministerio de la Salud. La calidad de la atención fue categorizada como más apropiada, adecuada, intermedia e inadecuada. Se identificó que más de la mitad de las mujeres comenzaron a recibir atención prenatal antes del tiempo y el número de visitas de atención prenatal era inadecuado. La mayoría realizó examen prenatal de rutina, el 75% tuvieron sus pechos examinados y 88,6% se les aconsejó sobre la lactancia materna. La atención de posparto fue intermediaria al 38,6% de las mujeres, 52,3% no regresaron a la clínica o bien recibieron las visitas domiciliarias, el 70,5% se les aconsejó sobre los métodos anticonceptivos y el 93,2% sobre la lactancia materna. Se deben hacer esfuerzos para garantizar la calidad de la atención durante el embarazo y el parto.It is an evaluative study aimed to assess the quality of prenatal and postpartum for adolescents with children born alive in a public health institution in Teresina, Piauí. Two parameters were used to evaluate the prenatal care: an international index (Adequacy of Prenatal Care Utilization) and a national one, based on recommendations from the Ministry of Health. The quality of care was categorized as more appropriate, adequate, intermediate and inadequate. It was noticed that more than half of the women began the prenatal care at an early stage and the number of visits for prenatal care was inadequate. Most of them performed the ordinary prenatal exams, 75% had their breasts examined and 88.6% wereadvised about breastfeeding. The postpartum care was intermediate to 38.6% of women, 52.3% did not return to the health unit, nor received home visit, 70.5% were advised about contraceptive methods and 93.2% on breastfeeding. Efforts should be undertaken to ensure the quality of care in pregnancy up to the puerperium

Comparison of Oil Palm Empty Fruit Bunch Delignification at Room and Mild Temperature

Oil palm empty fruit bunches (OPEFB) is one kind of palm oil industry solid waste. OPEFB contains high lignocellulose for about 81-89% that can be used for production of fertilizer, paper, filler, and composite. The separating method of lignocellulose into cellulose, lignin, and hemicellulose can be carried out by delignification using H2O2 and MnSO4.H2O as catalyst. Two experimental designs were performed using the Minitab 21 program with Response Surface Methodology (RSM). Both designs have temperature as their dependent variable. The processes are carried out at 36oC and room temperature with the same variable independent, such as delignification time and concentration of the catalyst. The difference between these two designs is in their stirring process. Delignification that occured at 36oC is processed under constant stirring, while delignification that occured at room temperature is processed without stirring. This experiment aims to determine the optimum conditions for using Mn-catalyst in delignification by varying the time and catalyst concentration. The results show that the lowest lignin content in delignification with reflux is 19.71% (w/w), and for delignification without reflux is 18.24% (w/w). The optimum condition obtained by RSM for reflux delignification was at 6,83 hours with use of 11,03% (w/w) catalyst. Meanwhile, without reflux delignification, the optimum condition was at 3,38 days with a 3.76% (w/w) catalyst

Morfologi Kelenjar Aksesori Kelamin Muncak (Muntiacus muntjak muntjak) Jantan

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari morfologi kelenjar aksesori muncak jantan secara makroanatomi dan mikroanatomi. Seekor muncak jantan dewasa berumur 4-5 tahun dengan bobot badan 19 kg digunakan pada penelitian ini. Muncak terlebih dahulu di-exanguinasi untuk dikoleksi kelenjar aksesori kelaminnya. Untuk memperoleh gambaran mikroanatomi, sampel kelenjar aksesori diproses dengan teknik histologi dan diwarnai dengan pewarnaan hematoksilin-eosin (HE). Hasil pengamatan makroskopis menunjukkan bahwa kelenjar aksesori muncak jantan terdiri atas ampula, duktus deferens, kelenjar prostat, kelenjar vesikularis, dan kelenjar bulbouretralis. Karakteristik histologi kelenjar aksesori muncak adalah ditemukannya kelenjar prostat yang berbentuk pars diseminata dengan kelenjar-kelenjar sekretori tersebar di sekeliling lumen uretra pars pelvina dimana secara makroskopis kelenjar tersebut tidak dapat diamati. Tipe kelenjar sekresi pada ampula, kelenjar vesikularis, dan pars diseminata prostat adalah tubuloalveolar, sedangkan pada kelenjar bulbouretralis tipe tubular. Dapat disimpulkan bahwa morfologi kelenjar aksesori muncak jantan memperlihatkan kemiripan dengan kelenjar aksesori pada ruminansia kecil lainnya seperti kambing, domba, reeves muntjak, dan pampas deer

An innovative method to produce drop-in fuel by alkaline earth-transition metals basic soap decarboxylation

Decarboxylation of metal soap is an emerging method to produce drop-in fuels as an alternative to the expensive hydrotreatment process. In this study, the Mg-Fe basic soap produced from palm kernel fatty acid had been successfully decarboxylated into jet-fuel type biohydrocarbons. The Mg-Fe basic soap with ratio of 8:2 mol was decarboxylated for 5 hours at atmospheric pressure and temperature varied up to 370°C; it produced a liquid product whose yield was around 60 %-weight. The resulting hydrocarbon product was a complex mixture consisted of normal paraffins in the range of carbon chain length C8 – C17, iso-and cyclo-paraffins, and various olefin products