231 research outputs found
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN WPS TENTANG VCT DAN HIV- AIDS DENGAN MOTIVASI SERTA PERILAKU PEMERIKSAAN KE KLINIK VCT DI SURAKARTA
Kasus HIV-AIDS pada kelompok risiko tinggi setiap tahun selalu mengalami peningkatan yang signifikan. VCT merupakan salah satu strategi kesehatan masyarakat sebagai pintu masuk ke seluruh layanan kesehatan HIV-AIDS yang
dapat mencegah penularan HIV dan mempromosikan perubahan perilaku yang bertanggung jawab. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang VCT dan HIV-AIDS dengan motivasi serta perilaku WPS
memeriksakan diri ke klinik VCT di Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh WPS yang terjaring/terdata di Yayasan SPEK-HAM
yang berjumlah 1001 WPS yang meliputi WPS langsung sebanyak 785 orang dan tidak langsung sebanyak 216 orang. Sampel sebanyak 58 orang WPS, meliputi WPS langsung sebanyak 45 responden dan tidak langsung sebanyak 13 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Cluster Random Sampling. Analisis statistik yang digunakan pada penelitian ini adalah Chi Square (X2), dengan tingkat signifikan α=0,05. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan VCT dengan motivasi (p=0,026), pengetahuan HIV-AIDS dengan perilaku pemeriksaan (p=0,000) dan
motivasi dengan perilaku pemeriksaan (p=0,001). Tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan HIV-AIDS dengan motivasi (p=0,128) dan pengetahuan VCT dengan perilaku pemeriksaan (p=0,568)
PENDIDIKAN KARAKTER PERSPEKTIF ISLAM (Konsep dan Implementasi dalam Proses Belajar Mengajar)
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki dengan jelas tentang konsep pendidikan karakter dan pendidikan karakter dalam hal perspektif Islam dan implementasinya dalam proses belajar mengajar.Jenis penelitian adalah Penelitian Perpustakaan. Metode pengumpulan data dilakukan melalui tahap pengumpulan atau pencarian literattur terkait dengan objek penelitian, mengklasifikasikan buku berdasarkan konten atau jenis, mengutip data / teori atau konsep lengkap dengan sumbernya, memeriksa / mengkonfirmasi atau mengecek data silang / teori dari sumber atau dengan sumber lain, pengelompokan data berdasarkan garis besar / penelitian sistematis yang telah disiapkan. Kemudian langkah terakhir penulis menggunakan teknik analisis isi (content analysis) dengan melakukan studi tentang ayat-ayat dan hadits yang berkaitan dengan pendidikan karakter, mengklasifikasikannya berdasarkan sub tema, termasuk: (1) karakter dasar dalam Islam, (2) pembentukan karakter yang benar, (3) tahapan pembentukan karakter, (4) karakter Nabi Muhammad, kemudian menafsirkan interpretasinya didukung oleh pemaparan dan pengamatan tokoh-tokoh pendidikan dan psikolog yang mengeksplorasi karakter manusia.Setelah penulis melakukan penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) pendidikan karakter pada dasarnya adalah proses mentransforasikan nilai-nilai kehidupan untuk dikembangkan dalam kepribadian seseorang sehingga menjadi satu dalam perilaku seseorang. Dalam hal ini karakter memiliki tiga elemen utama, yaitu mengetahui yang baik (mengetahui yang baik), mencintai yang baik (mencintai yang baik) dan melakukan yang baik (melakukan yang baik). (2) dalam pendidikan karakter Islam adalah misi utama para nabi. Muhammad Rasulullah dari awal penugasannya memiliki pernyataan bahwa ia dikirim untuk menyempurnakan karakter (moral). Karakter Nabi Muhammad yang harus ditiru adalah sebagai berikut: Shiddiq, Amanah, Tabligh dan Fathonah. (3) dalam pelaksanaan pendidikan karakter, seorang guru harus memiliki sikap yang harus diterapkan dalam proses belajar mengajar, antara lain: meningkatkan empati kepada siswa, mengenali konsep diri siswa, menumbuhkan toleransi, guru sebagai fasilitator, guru menciptakan suasana Pedagogi- Dialog, menggabungkan perasaan dan bahan ajar, dan adanya transparansi siswa guru
The tectonic evolution of the North Central Caribbean plate margin
Submitted in partial fulfillment of the requirements for the degree of Doctor of Science at the Massachusetts Institute of Technology and the Woods Hole Oceanographic Institution January 1981The results of a detailed geophysical survey are used in
conjunction with all available information in a study of the
tectonic development of the Cayman Trough and the Greater
Antilles Ridge. This development is connected with the
relative motions of the North and South Americas and the
eastern Pacific plates. Thus, the pre-Tertiary history of the
region is one of simple convergence. This contrasts with the
complex tectonism of primary translation, with secondary
convergence and divergence during the Tertiary. The ancestral
Greater Antillean Arc suffered fracturing during collision with
the Bahamas stable platform in the Late Cretaceous. Oblique
convergence re-established itself across the remnant fragments
of the ancestral arc in the Tertiary, producing a sheared welt
partially decoupled from both the North American and Caribbean
plates. Pronounced temporal and structural heterogeneity
occurs within this Plate Boundary Zone. Along its northern
margin secondary convergence with the North American plate
formed the massive subduction complex of the Cuchillas Uplift
and the Sierra Septentrional. Convergence between the Plate
Boundary Zone and the Caribbean plate resulted in the triple
virgation of the fold belts extending westward from the Los
Muertos Trough to Oriente Province (Cuba), the Cayman Trough
and the Nicaraguan Rise. Tectonism along these fold belts
youngs southwestward preserving the stratigraphy of the
Caribbean Basin at the time of their formation during the
early, middle, and late Tertiary. The Caribbean/North American
Plate boundary occurred along the zones of major strain
accomodation within the Plate Boundary Zone. The Cayman Trough
was produced during a period of divergence between the
Nicaraguan Rise and the North American plates during the
Miocene. Since the Pliocene, the shear boundary within the
Cayman Trough occurs along the Oriente Deep proceeding via the
Windward Passage Deep and the Valle del Cibao to the Puerto
Rico Trench. Convergence and shear predominate the present
tectonic framework of the Plate Boundary Zone.Cruise #97 of the R. V. ATLANTIS II was sponsored by the
National Science Foundation (OCE78-20/ 11336.00). Further
support was received from the Ocean Industry Program and the Educational Program of Woods Hole Oceanographic Institution
APLIKASI SENSOR ACS712 SEBAGAI PENGUKUR KAPASITAS ACCU PADA MOBILLISTRIK GENERASI DUA
The electric car is a vehicle with no emissions that has become one of alternatives to reduce the air pollution. Therefore, the development of energy-efficient vehicles based on environmentally friendly is now very advanced rapidly in comparison with the pastyears. ACS712 current sensor is a sensor that works based on field effect. The current sensor can be used to measure AC or DC current. The applications sensor ACS712 is to measure the capacity of batteries in electric cars is used to determine available capacity on batteries and also to determine the estimated remaining travel time on batteries. ACS712 sensors used to measure battery capacity based on calculation from current flow BLDC motors in electric cars and to determine the estimated battery usage time used the comparison between the available capacity divided by the overall current on the electric car.
By using this tool is expected to know the capacity of the batteries and the estimated time the use of batteries in electric cars so that the driverknow when it's time to recharg
PERBANDINGAN HASIL ANALISIS FINITE ELEMENT UNTUK STABILITAS DAN PENURUNAN TIMBUNAN DENGAN BEBERAPA SOIL MODEL DI LOKASI RENCANA PEMBANGUNAN JALAN TOL SUBANG
Abstract
The challenge in designing the Subang Toll Road lies in the original soil conditions, with soil consistency between very soft and soft. This soft soil has low bearing capacity, high compressibility, and low permeability. Soil improvement using soil replacement has been common for soft soil conditions that are not thick, and this soil improvement can increase the bearing capacity of the soil and reduce the thickness of compressible soil. This study aims to perform embankment modeling using PLAXIS 2D software version 22, by comparing 3 soil models, namely the Mohr Coulomb, Hardening Soil, and Soft Soil models. Based on the modeling results, the Advanced Soil Model has a better approach compared to the Mohr Coulomb Model, which is a simple model. The results show that the Hardening Soil Model produces a settlement value that is closest to the results of 1-dimensional Terzaghi calculations. In addition, the Hardening Soil Model is the most conservative soil model, because it provides the highest settlement value, highest excess pore water pressure, and the lowest safety factor.
Keywords: toll road; soil consistency; soft soil; soil replacement; soil model
Abstrak
Tantangan dalam perancangan Jalan Tol Subang adalah pada kondisi tanah asli, dengan konsistensi tanah antara sangat lunak hingga lunak. Tanah lunak ini memiliki daya dukung yang rendah, kompresibilitas yang tinggi, dan permeabilitas yang rendah. Perbaikan tanah menggunakan soil replacement telah biasa dilakukan, untuk kondisi tanah lunak yang tidak tebal, dan perbaikan tanah ini dapat meningkatkan daya dukung tanah serta mengurangi tebal tanah kompresibel. Studi ini bertujuan untuk melakukan pemodelan timbunan dengan menggunakan perangkat lunak PLAXIS 2D versi 22, dengan membandingkan 3 soil model, yaitu model-model Mohr Coulomb, Hardening Soil, dan Soft Soil. Berdasarkan hasil pemodelan yang dilakukan, Advanced Soil Model merupakan pendekatan yang lebih baik dibandingkan dengan Mohr Coulomb Model, yang merupakan model sederhana. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa Hardening Soil Model menghasilkan nilai penurunan yang paling mendekati hasil perhitungan 1 dimensi Terzaghi. Selain itu, Hardening Soil Model merupakan soil model yang paling konservatif, karena memberikan nilai penurunan yang terjadi dan angka air pori ekses yang paling tinggi serta nilai faktor keamanan yang paling rendah.
Kata-kata kunci: jalan tol; konsistensi tanah; tanah lunak; soil replacement; soil mode
PERBANDINGAN HASIL ANALISIS FINITE ELEMENT UNTUK STABILITAS DAN PENURUNAN TIMBUNAN DENGAN BEBERAPA SOIL MODEL DI LOKASI RENCANA PEMBANGUNAN JALAN TOL SUBANG
Abstract
The challenge in designing the Subang Toll Road lies in the original soil conditions, with soil consistency between very soft and soft. This soft soil has low bearing capacity, high compressibility, and low permeability. Soil improvement using soil replacement has been common for soft soil conditions that are not thick, and this soil improvement can increase the bearing capacity of the soil and reduce the thickness of compressible soil. This study aims to perform embankment modeling using PLAXIS 2D software version 22, by comparing 3 soil models, namely the Mohr Coulomb, Hardening Soil, and Soft Soil models. Based on the modeling results, the Advanced Soil Model has a better approach compared to the Mohr Coulomb Model, which is a simple model. The results show that the Hardening Soil Model produces a settlement value that is closest to the results of 1-dimensional Terzaghi calculations. In addition, the Hardening Soil Model is the most conservative soil model, because it provides the highest settlement value, highest excess pore water pressure, and the lowest safety factor.
Keywords: toll road; soil consistency; soft soil; soil replacement; soil model
Abstrak
Tantangan dalam perancangan Jalan Tol Subang adalah pada kondisi tanah asli, dengan konsistensi tanah antara sangat lunak hingga lunak. Tanah lunak ini memiliki daya dukung yang rendah, kompresibilitas yang tinggi, dan permeabilitas yang rendah. Perbaikan tanah menggunakan soil replacement telah biasa dilakukan, untuk kondisi tanah lunak yang tidak tebal, dan perbaikan tanah ini dapat meningkatkan daya dukung tanah serta mengurangi tebal tanah kompresibel. Studi ini bertujuan untuk melakukan pemodelan timbunan dengan menggunakan perangkat lunak PLAXIS 2D versi 22, dengan membandingkan 3 soil model, yaitu model-model Mohr Coulomb, Hardening Soil, dan Soft Soil. Berdasarkan hasil pemodelan yang dilakukan, Advanced Soil Model merupakan pendekatan yang lebih baik dibandingkan dengan Mohr Coulomb Model, yang merupakan model sederhana. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa Hardening Soil Model menghasilkan nilai penurunan yang paling mendekati hasil perhitungan 1 dimensi Terzaghi. Selain itu, Hardening Soil Model merupakan soil model yang paling konservatif, karena memberikan nilai penurunan yang terjadi dan angka air pori ekses yang paling tinggi serta nilai faktor keamanan yang paling rendah.
Kata-kata kunci: jalan tol; konsistensi tanah; tanah lunak; soil replacement; soil mode
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FRAUD PADA INSTANSI PEMERINTAHAN DI KOTA PALEMBANG
This research aims to identify and analyze the effect of internal control, compensation and organizational culture to the level trends of fraud in the City of Palembang. Primary data were collected using a survey of civil servants (PNS) that work on the financial section in seventeen Units (SKPD) Palembang Government. The sampling technique used is purposive sampling. Data analysis in this study using multiple linear regression analysis. The results of this research indicate that the internal control partially positive, compensation partially negative and organizational culture partially positive impact on the trend of fraud in the City of Palembang, compensation. Values obtained from this research Adjusted R Square of 0.180, this figure shows that the trend of fraud in Palembang Government influenced by internal control, compensation and organizational culture amounted to 18%, while 82% is influenced by other factors outside the three independent variables in this research.
Keywords: Internal Control, Compensation, Organizational Culture and Fraud
KAJIAN NORMATIF PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP JAKSA YANG MELAKUKAN TINDAK PIDANA KORUPSI SERTA DASAR PERTIMBANGAN HAKIM TINGGI MENGUBAH DAN MEMPERBAIKI AMAR PUTUSAN DALAM KASUS SUAP PINANGKI SIRNA MALASARI (Putusan Nomor : 10/PID.TKP/2021/PT.DKI)
In compiling this report, there is a goal to be obtained from an existing problem where the aim is to find out, as well as evaluate the basis for the judge's consideration of the perpetrators of corruption in decision number 10/pid.tpk/2021/pt dki and to find out and analyze the form of the criminal responsibility that can be applied to perpetrators of corruption in the high court decision number 10/PIDsus-TPK/2021/PT.DKI based on law number 31 of 1999 the Corruption Eradication Commission. The type of research approach in this research is to use a case approach, namely a research approach in normative law. Which in this case is research by examining cases related to research materials that are decided by courts that have permanent legal force or inkracht van gewijsde. The basis for the judge's considerations in the decision 10/Pid.Tpk/2021/Pt Dki is to consider the element that the defendant Pinangki admits his guilt and is willing to be removed from his position as a prosecutor, has a child, and as a woman who needs protection. From these considerations there are elements of human rights and the protection of women, as well as the judge's considerations in view of the principles of justice and morality which can mitigate and alleviate the punishment of suffering. The criminal responsibility carried out by the defendant was in the form of imprisonment for having violated the code of ethics as a prosecutor based on law number 11 of 2021 and law number 16 of 2004 concerning the prosecutor's office of the Republic of Indonesia and also violated the law on corruption number 31 of 2004. 1999 concerning eradicating criminal acts of corruption and also law number 20 of 2001 concerning amendments to law number 31 of 1999 concerning eradicating criminal acts of corruption. Therefore, with this report, we hope to provide contributions and inputs in the development of legal knowledge and in practices that occur in the field.  Keywords : Corruption; Decision; Criminal Liability
PENGARUH PERSEPSI IKLIM-ORGANISASI SOSIAL DAN PERSONORGANIZATION FIT (PO Fit) TERHADAP PERILAKU KERJA INOVATIF
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh persepsi iklimorganisasi
sosial dan person-organization fit (PO Fit) terhadap perilaku kerja
inovatif karyawan. Sampel penelitian adalah karyawan pada perusahaan Widya
Robotics dan Widya Imersif Teknologi. Teknik pengambilan sampel dilakukan
dengan purposive sampling. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan
dengan membagikan kuesioner pada kedua perusahaan dengan jumlah 20
responden tiap perusahaan, sehingga total 40 data responden yang terkumpul.
Penelitian ini menggunakan alat analisis regresi linear berganda, uji koefisien
determinasi dan uji F dan t dengan bantuan program SPSS versi 16. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa persepsi iklim-organisasi sosial dan person-organization fit
(PO Fit) berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku kerja inovatif. Hasil
ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Wojtczuk-Turek dan Turek (2016),
bahwa persepsi iklim-organisasi sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap
perilaku kerja inovatif karyawan di tempat kerja. Selain itu, hasil penelitian juga
menunjukan person-organization fit (PO Fit) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap perilaku kerja inovatif. Hasil ini juga mendukung penelitian terdahulu
xi
yang dilakukan oleh Afsar et al. (2015), Akhtar et al. (2019), bahwa bahwa
kecocokan antara individu dengan organisasi terkait nilai-nilai, norma,
kemampuan, prinsip, tujuan organisasi, dapat mendorong karyawan untuk lebih
berkomitmen terhadap perilaku kerja yang inovatif
Implementasi Kebijakan Perpanjangan Sertifikat Kapal dalam Upaya Menunjang Proses Kegiatan Operasional Kapal di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Pangkal Balam
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERPANJANGAN SERTIFIKAT KAPAL DALAM UPAYA MENUNJANG PROSES KEGIATAN OPERASIONAL KAPAL DI KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN KELAS IV PANGKAL BALAM
Implementasi kebijakan perpanjangan sertifikat merupakan salah satu upaya Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Pangkal Balam dalam memberikan jaminan keselamatan terhadap aktivitas pelayaran. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran mewajibkan bagi setiap kapal untuk memiliki surat persetujuan berlayar yang dikeluarkan oleh Syahbandar. Pemberlakuan sertifikat kapal selaras dengan Peraturan Manajemen Keselamatan Internasional (ISM Code) dan Konvensi SOLAS. Penelitian ini bertujuan menguraikan, menjelaskan dan menganalisa Implementasi Kebijakan Perpanjangan Sertifikat Kapal serta faktoripendukung dan penghambat yang mempengaruhinya. Teori yang digunakan ialah teori sistem hukum, penggunaan teori sistem hukum untuk mengetahui implementasi kebijakan perpanjangan sertifikat kapal dari unsur sistem hukum yaitu struktur hukum (structure of law), substansi hukum (substance of the law), dan budaya hukum (legal culture). Kemudian teori keadilan dipergunakan untuk mengetahui implementasi kebijakan perpanjangan sertifikat kapal dari perspektif keadilan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian hukum normatif. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan perundang-undangan (statute approach) dan pendekatan konseptual (conceptual approach). Menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif menjelaskan peristiwa umum dan khusus yang terjadi melalui proses berpikir induktif. Hasil penelitian yang diperoleh ialah ditemukan faktor pendukung dan penghambat yang mempengaruhi implementasi kebijakan perpanjangan sertifikat kapal. Terdapat dua faktor pendukung yang terdiri dari faktor pendukung internal (adanya peraturan atau kebijakan, kualitas sumber daya manusia, tersedianya sarana dan prasaranan, serta dukungan dari pimpinan) dan faktor pendukung eksternal (sikap pemilik kapal dan kondisi ekonomi, sosial dan politik). Sedangkan faktor penghambat yang terjadi yaitu kuantitas sumber daya manusia yang kurang memadai dan didapati penggunaan sertifikat yang bersifat sementara. Selanjutnya implementasi kebijakan perpanjangan sertifikat kapal yang dilakukan sudah dilaksanakan sesuai dengan aturan yang ada dan dijalankan berdasarkan standart operasional prosedur yang berlaku. Kesimpulan penelitian perlunya upaya optimalisasi oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Pangkal Balam untuk meningkatkan implementasi kebijakan perpanjangan sertifikat kapal, dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang telah diidentifikasi yang berdampak pada proses kegiatan operasional kapal.
Kata Kunci: Implementasi, Sertifikat Kapal, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Pangkal Balam. / IMPLEMENTATION OF SHIP CERTIFICATE EXTENSION POLICY IN AN EFFORT TO SUPPORT THE PROCESS OF VESSEL OPERATIONAL ACTIVITIES AT THE CLASS IV PANGKAL BALAM PORT AUTHORITY AND PORT AUTHORITY OFFICE
Implementation of the certificate extension policy is one of the efforts of the Harbormaster's Office and Class IV Pangkal Balam Port Authority to provide safety guarantees for shipping activities. Law Number 17 of 2008 concerning Shipping requires every ship to have a sailing approval letter issued by the Harbormaster. The application of ship certificates is in line with the International Safety Management Regulations (ISM Code) and the SOLAS Convention. This research aims to describe, explain and analyze the implementation of the Ship Certificate Extension Policy as well as the supporting and inhibiting factors that influence it. The theory used is legal system theory, the use of legal system theory to determine the implementation of the policy for extending ship certificates from the elements of the legal system, namely the structure of law, the substance of the law, and legal culture. Then the theory of justice is used to determine the implementation of the ship certificate extension policy from a justice perspective. The method used in this research is normative legal research. The research approaches used are a statutory approach and a conceptual approach. Using a qualitative descriptive analysis method to explain general and specific events that occur through an inductive thinking process. The research results obtained were that supporting and inhibiting factors were found that influenced the implementation of the ship certificate renewal policy. There are two supporting factors consisting of internal supporting factors (existence of regulations or policies, quality of human resources, availability of facilities and infrastructure, and support from leadership) and external supporting factors (the attitude of ship owners and economic, social and political conditions). Meanwhile, the inhibiting factors that occurred were the inadequate quantity of human resources and the use of temporary certificates. Furthermore, the implementation of the ship certificate extension policy has been carried out in accordance with existing regulations and carried out based on applicable standard operational procedures. The conclusion of the research is the need for optimization efforts by the Harbor Master's Office and the Class IV Pangkal Balam Port Authority to improve the implementation of ship certificate renewal policies, taking into account the factors that have been identified which have an impact on the process of ship operational activities.
Key Word: Implementation, Ship Certificates, Harbor Master’s Office and Class IV Pangkal Balam Port Authorit
- …