Jurnal HPJI
Not a member yet
    138 research outputs found

    PENGARUH KENDARAAN DENGAN MUATAN BERLEBIH TERHADAP UMUR LAYANAN PERKERASAN PADA RUAS JALAN KLATEN–JATINOM

    Get PDF
    Abstract   The capacity of a road pavement structure will decrease with increasing age of the road pavement and increasing traffic loads passing on the road. Apart from that, road damages can also be caused by the quality of the materials used not complying with existing specifications, inadequate soil carrying capacity, and the presence of overloaded vehicles. The aim of this research is to analyze road damage that occurs on the Klaten–Jatinom Road section, which is caused by overloaded vehicles. This study shows that at the end of the next 10 years, the Klaten–Jatinom Road section will only have a remaining service life of 0.15%. This study also shows that the damage that occurred on the Klaten–Jatinom Road section was dominated by block cracking, which is 4.53%.   Keywords: road pavement; traffic load; overload; remaining service life; road damage     Abstrak   Kemampuan suatu struktur perkerasan jalan akan mengalami penurunan dengan bertambahnya usia perkerasan jalan dan bertambahnya beban lalu lintas yang melintasi jalan tersebut. Selain itu, kerusakan pada jalan juga dapat disebabkan oleh kualitas bahan yang digunakan tidak sesuai dengan spesifikasi yang ada, daya dukung tanah yang tidak memadai, serta adanya kendaraan dengan muatan berlebih (overloading). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kerusakan jalan yang terjadi di Ruas Jalan Klaten–Jatinom, yang disebabkan oleh kendaraan-kendaraan dengan muatan berlebih. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada akhir 10 tahun mendatang, ruas Jalan Klaten–Jatinom hanya akan mempunyai sisa umur layan sebesar 0,15%. Studi ini juga menunjukkan bahwa kerusakan yang terjadi di ruas Jalan Klaten–Jatinom didominasi oleh jenis kerusakan Retak Kotak–Kotak (Block Cracking), yaitu sebanyak 4,53%.   Kata-kata kunci: perkerasan jalan; beban lalu lintas; muatan berlebih; sisa umur layan; kerusakan jala

    INSPEKSI KESELAMATAN JALAN DI RUAS JALAN NASIONAL KOTA JAMBI

    Get PDF
    Abstract   Traffic accidents are often caused by traffic infrastructure conditions that do not meet safety standards. In addition, the interaction between humans and road conditions makes a significant contribution to traffic accidents. Poor road surface conditions, inappropriate geometric design, and lack of road signs can also cause traffic accidents. Road safety inspections are needed to create safer roads, and are used to identify problems and prevent more costly road repairs. The research method used in this study includes the preparation stage, conducting research, and reporting research results. The primary data used was obtained through an inventory survey, while the secondary data required includes national road network data, previous research results, and relevant guidelines or regulations. The results of road safety inspections on 15 national roads in Jambi City show deficiencies in roads, road equipment and ancillary structures, both in quantity and quality.   Keywords: traffic accident; traffic infrastructure; road safety inspections; road deficiency     Abstrak   Kecelakaan lalu lintas seringkali disebabkan oleh kondisi prasarana lalu lintas yang tidak memenuhi standar keselamatan. Selain itu, interaksi antara manusia dan kondisi jalan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kecelakaan lalu lintas. Kondisi permukaan jalan yang buruk, desain geometrik yang tidak tepat, dan kurangnya perambuan di jalan juga dapat menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas. Inspeksi keselamatan jalan diperlukan untuk menciptakan jalan yang lebih aman dan selamat, serta digunakan untuk mengidentifikasi masalah dan mencegah perbaikan jalan dengan biaya yang lebih besar. Metode penelitian ini meliputi tahap persiapan, pelaksanaan penelitian, pelaporan hasil penelitian. Data primer yang digunakan diperoleh melalui survei inventarisasi, sedangkan data sekunder yang dibutuhkan mencakup data jaringan jalan nasional, hasil-hasil penelitian sebelumnya, dan pedoman atau regulasi yang relevan. Hasil inspeksi keselamatan jalan di 15 ruas jalan nasional di Kota Jambi menunjukkan adanya defisiensi pada jalan, pada perlengkapan jalan, dan pada bangunan pelengkap, baik secara kuantitas maupun secara kualitas.   Kata-kata kunci: kecelakaan lalu lintas; prasarana lalu lintas; inspeksi keselamatan jalan; defisiensi jala

    PENGARUH PENGEMBANGAN PASAR TANETE BULUKUMBA TERHADAP KONDISI LALU LINTAS PADA RUAS JALAN POROS BULUKUMBA–SINJAI

    Get PDF
    Abstract   One of the development activities carried out by the Government of Bulukumba Regency is renovating the Tanete Market in Bulukumpa District, Bulukumba Regency. The market was developed with a total deve-lopment area of ​​9918 m2. This market is predicted to have very good future prospects, because it is located in a very strategic location. However, it is estimated that the impact of developing Tanete Market will be to increase the traffic load on the roads around the market. The aim of this study is to analyze the impact of the development of the Tanete Market, both during construction and post-operation, on the performance of Jalan Poros Bulukumba–Sinjai, where the market is located. Primary data was obtained by surveying vehicle volume, vehicle speed, and road characteristics. Meanwhile, secondary data is in the form of vehicle growth data. Traffic performance measurements were carried out using the 2017 Indonesian Road Capacity Manual. This study shows that the development of Tanete Market does not have a significant impact on traffic performance on the road where the market is located. Jalan Poros Bulukumba–Sinjai still has Service Level A, both during cons-truction and after the operation of Tanete Market.   Keywords: traffic; traffic performance; vehicle growth; service level     Abstrak   Salah satu kegiatan pengembangan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Bulukumba adalah melakukan renovasi Pasar Tanete yang terdapat di Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba. Pasar tersebut dikembangkan dengan luas total pembangunan adalah 9918 m2. Pasar ini diperkirakan mempunyai prospek masa depan yang sangat baik, karena terletak di lokasi yang sangat strategis. Walaupun demikian, diperkirakan dampak pengembangan Pasar Tanete adalah menambah beban lalu lintas pada jalan di sekitar pasar tersebut. Tujuan studi ini adalah melakukan analisis pengaruh pengembangan Pasar Tanete, baik pada masa konstruksi maupun pascaoperasional, terhadap kinerja Jalan Poros Bulukumba–Sinjai, tempat pasar tersebut berada. Data primer diperoleh dengan melakukan survei volume kendaraan, kecepatan kendaraan, dan karakteristik jalan. Sedangkan data sekunder berupa data pertumbuhan kendaraan. Pengukuran kinerja lalu lintas dilakukan dengan menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia 2017. Studi ini menunjukkan bahwa pengembangan Pasar Tanete tidak berdampak signifikan terhadap kinerja lalu lintas di jalan tempat pasar tersebut berada. Jalan Poros Bulukumba–Sinjai tetap mempunyai Tingkat Pelayanan A, baik pada masa konstruksi maupun setelah pascaoperasional Pasar Tanete.   Kata-kata kunci: lalu lintas; kinerja lalu lintas; pertumbuhan kendaraan; tingkat pelayana

    KARAKTERISTIK MARSHALL ASPHALT CONCRETE-BINDER COURSE DENGAN BAHAN PENGISI BATU KARANG TAENO

    Get PDF
    Abstract   The coral rocks on Mount Taeno, Waringin Cap Village, Ambon, have the potential to be used as a filler for asphalt mixtures. In this research, an analysis of the use of filler material, which comes from Mount Taeno coral rocks, was carried out on the Marshall characteristics of asphalt mixtures, with a type of Asphalt Concrete-Binder Course. Asphalt mixtures are made with different asphalt contents, namely 5.0%; 5.5%; and 6.0%, and the filler content given to each mixture is 0%, 1%, 2%, and 3%. Evaluation was carried out on these mixtures using the 2018 General Specifications of the Bina Marga. This research shows that the asphalt content of the mixture influences the value of the optimum filler content added to the mixture. The higher the mixed asphalt content, the higher the optimum filler content that can be added. The optimum filler content for mixtures with asphalt content of 5.0%, 5.5%, and 6.0% is 1.30%, 1.58%, and 1.79%, respectively. The asphalt content in the Asphalt Concrete-Binder Course observed in this study was limited to only 5.0%, 5.5%, and 6.0%. Therefore, further studies are recommended to be carried out, on mixtures with asphalt content higher than 6.0%, with variations in filler content greater than 3.0%. Keywords: asphalt mixture; Marshall characteristics; filler; optimum filler content     Abstrak   Batu karang di Gunung Taeno, Dusun Waringin Cap, Ambon, berpotensi untuk dijadikan sebagai bahan pengisi campuran beraspal. Pada penelitian dilakukan analisis penggunaan bahan pengisi, yang berasal dari batu karang Gunung Taeno, terhadap karakteristik Marshall campuran beraspal, jenis Asphalt Concrete-Binder Course. Campuran beraspal dibuat dengan kadar aspal yang berbeda-beda, yaitu 5,0%; 5,5%; dan 6,0%, dan kadar bahan pengisi yang diberikan kepada masing-masin campuran tersebut adalah 0%, 1%, 2%, dan 3%. Evaluasi dilakukan terhadap campuran-campuran tersebut dengan menggunakan Spesifikasi Umum Bina Marga 2018. Penelitian ini menunjukkan bahwa kadar aspal campuran berpengaruh terhadap nilai kadar bahan pengisi optimum yang ditambahkan pada campuran. Semakin tinggi nilai kadar aspal campuran, semakin tinggi pula kadar bahan pengisi optimum yang dapat ditambahkan. Kadar bahan pengisi optimum untuk campuran dengan kadar aspal 5,0%, 5,5%, dan 6,0%, berturut-turut adalah 1,30%, 1,58%, dan 1,79%. Kadar aspal pada Asphalt Concrete-Binder Course yang diamati pada studi ini terbatas hanya 5,0%, 5,5%, dan 6,0%. Karena itu, kajian lebih lanjut disarankan untuk dilakukan, pada campuran dengan kadar aspal yang lebih tinggi daripada 6,0%, dengan variasi kadar bahan pengisi yang lebih besar daripada 3,0%.   Kata-kata kunci: campuran beraspal; karakteristik Marshall; bahan pengisi; kadar bahan pengisi optimu

    PENGARUH BAHAN PENGISI BATU KARANG TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL CAMPURAN BETON ASPAL LAPIS AUS ASBUTON

    Get PDF
    Abstract   Mountain coral found in Taeno Village, Ambon, is available in abundance and has the potential to be used as a filler for asphalt concrete mixtures. This research aims to determine the potential use of filler material derived from coral rock found in Taeno Village and the effect of coral filler material on the characteristics of the asbuton wearing-course asphalt concrete mixture. This research was carried out by adding filler material, with level content of 0%, 1%, 2%, and 3%, to asbuton wearing-course asphalt concrete with 3 variations of asphalt content, namely 5.0%; 5.5%, and 6.0%. Marshall tests were, then, carried out on the specimens made from the mixture. This research shows that the coral stone filler, which comes from Taeno Village, can be used as a filler for asbuton wearing-course asphalt concrete. From the analysis carried out, it was concluded that the asphalt content of the mixture influences the level of filler that can be added to the mixture. The higher the asphalt content value in a mixture, the higher the optimum filler content that can be added to the mixture. The optimum levels of filler that can be added to mixtures made with asphalt content of 5.0%, 5.5%, and 6.0% are 1.55%, 1.63%, and 1.75%, respectively.   Keywords: asphalt concrete; filler; wearing-course; asbuton; coral filler     Abstrak   Batu karang gunung yang terdapat di Dusun Taeno, Ambon, tersedia melimpah dan berpotensi untuk digu-nakan sebagai bahan pengisi campuran beton aspal. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan potensi penggunaan bahan pengisi yang berasal dari batu karang yang terdapat di Dusun Taneo dan pengaruh bahan pengisi batu karang tersebut terhadap karakteristik campuran beton aspal lapis aus Asbuton. Penelitian ini dilakukan dengan menambahkan bahan pengisi, dengan kadar 0%, 1%, 2%, dan 3%, kepada beton aspal lapis aus Asbuton (AC-WCAsb.) dengan 3 variasi kadar aspal, yaitu 5,0%; 5,5% dan 6,0%. Selanjutnya dilakukan pegujian Marshall terhadap benda-benda uji yang dibuat dari campuran tersebut. Penelitian ini menunjukkan bahwa bahan pengisi batu karang, yang berasal dari Dusun Taeno, dapat digunakan sebagai bahan pengisi untuk campuran lapis beton aspal lapis aus asbuton. Dari analisis yang dilakukan, disimpulkan bahwa kadar aspal campuran berpengaruh terdapat kadar bahan pengisi yang dapat ditambahkan dalam campuran. Semakin tinggi nilai kadar aspal pada suatu campuran, semakin tinggi pula kadar bahan pengisi optimum yang dapat ditambahkan pada campuran tersebut. Kadar bahan pengisi optimum yang dapat ditambahkan pada campuran yang dibuat dengan kadar aspal 5,0%, 5,5%, dan 6,0% berturut-turut adalah 1,55%, 1,63%, dan 1,75%.   Kata-kata kunci: beton aspal; bahan pengisi; lapis aus; asbuton; bahan pengisi batu karang &nbsp

    PENERAPAN INCREMENTAL LAUNCHING METHOD PADA PEMBANGUNAN JEMBATAN BENTANG PANJANG

    Get PDF
    Abstract   Incremental Launching Method (ILM) is a construction method that is widely used in bridge construction, especially for long-span bridges. This method allows the construction of the bridge in stages, by attaching and sliding portions of the bridge structure into their final positions. This study describes the procedure for implementing the Incremental Launching Method for bridge construction. Apart from that, several examples of suspension bridges whose construction process used the Incremental Launching Method are also described. The examples of bridges and the Incremental Launching Method described in this study show that the construction of a bridge can be carried out efficiently, safely, and securely. In addition, negative impacts during the bridge construction process can be minimized.   Keywords: Incremental Launching Method; bridge; construction methods; bridge construction     Abstrak   Incremental Launching Method (ILM) adalah suatu metode konstruksi yang banyak digunakan dalam pembangunan jembatan, terutama untuk jembatan yang memiliki bentang panjang. Metode ini memungkinkan pembangunan jembatan secara bertahap, dengan melekatkan dan meluncurkan sebagian struktur jembatan ke posisinya akhir. Pada studi ini diuraikan prosedur penerapan Incremental Launching Method untuk pembangunan jembatan. Selain itu, diuraikan juga beberapa contoh jembatan gantung yang pada proses konstruksinya menggunakan Incremental Launching Method. Contoh-contoh jembatan dan Incremental Launching Method yang diuraikan pada kajian ini menunjukkan bahwa pembangunan suatu jembatan dapat dilakukan secara efisien, aman, dan selamat. Selain itu, dampak negatif selama proses pembangunan jembatan dapat diminimalkan.   Kata-kata kunci: Incremental Launching Method; jembatan; metode konstruksi; pembangunan jembata

    NILAI BATAS KEWAJARAN HARGA UNTUK TENDER PEKERJAAN KONTRUKSI KUALIFIKASI USAHA KECIL (STUDI KASUS PEMBANGUNAN JEMBATAN GANTUNG SUNGAI PISANG)

    Get PDF
    Abstract   Presidential Regulation of the Republic of Indonesia Number 12 of 2021 contains an increase in the ceiling limit for construction work for small businesses to fifteen billion rupiah. Meanwhile, bid prices with a value of less than 80% of the Owner Estimate (OE) continue to increase every year. Referring to the Regulations of the Government Goods/Services Procurement Policy Agency (LKPP), price fairness evaluation is only carried out for bids less than 80% of OE. This is interesting to study. The Sungai Pisang Suspension Bridge Construction Work, with an offer of 84.97% to the HPS, was used as the research sample. Data show that the tender winner resigned before the expiration of his bid guarantee period due to price increases which were influenced by global economic conditions. Based on an analysis of the main payment item (MPU), 3 items of work were found with bids of less than 80% of the OE, namely: (1) supply of steel piles, amounting to 76.81% of the OE, (2) supply of structural concrete Fc'25 MPa, of 72.34% of the OE, and (3) installation of steel frame bridges of 62.60% of the OE. This study shows that a bid of 84.97% of OE is declared unreasonable. In order to avoid similar risks, the reasonable price limit for small businesses in the Presidential Regulation derivative needs to be evaluated in a more comprehensive manner.   Keywords: small business; bid price limit; bid price; price fairness; main payment item   Abstrak   Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2021 memuat kenaikan batasan pagu untuk pekerjaan kontruksi bagi usaha kecil menjadi lima belas milyar rupiah. Sementara itu, harga penawaran dengan nilai kurang dari 80% Harga Perkiraan Sendiri (HPS) terus meningkat setiap tahunnya. Mengacu Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), evaluasi kewajaran harga hanya dilakukan untuk penawaran kurang dari 80% HPS. Hal ini menarik untuk dikaji. Pekerjaan Pembangunan Jembatan Gantung Sungai Pisang, dengan penawaran 84,97% terhadap HPS, digunakan sebagai sampel penelitian. Fakta menunjukkan bahwa pemenang tender mengundurkan diri sebelum habis masa jaminan penawarannya akibat kenaikan harga yang dipengaruh oleh kondisi ekonomi global. Berdasarkan analisis terhadap mata pembayaran utama (MPU), ditemukan 3 item pekerjaan dengan penawarannya kurang dari 80% HPS, yaitu: (1) penyediaan tiang pancang baja, sebesar 76,81% HPS, (2) penyediaan beton struktur Fc’25 MPa, sebesar 72,34% terhadap HPS, dan (3) pemasangan jembatan rangka baja sebesaar 62,60% HPS. Studi ini menunjukkan bahwa penawaran sebesar 84,97% HPS dinyatakan tidak wajar. Untuk menghindari risiko serupa, batas kewajaran harga untuk usaha kecil pada turunan Peraturan Presiden tersebut perlu dipertimbangkan lagi secara lebih komprehensif.   Kata-kata kunci: usaha kecil; batasan pagu; harga penawaran; kewajaran harga; mata pembayaran utam

    KARAKTERISTIK ASPHALT CONCRETE-BINDER COURSE DENGAN PASIR SILIKA BANGKA SEBAGAI AGREGAT HALUS

    Get PDF
    Abstract   Currently, the need for materials for road construction, especially aggregates, is increasing. In line with this, the provision of fine aggregate for road construction requires a relatively high cost. Therefore, the use of Bangka silica sand can be an alternative to meet the needs of the fine aggregate. This study aims to determine the effect of Bangka silica sand, which is used as fine aggregate, on the characteristics of the asphalt mixture used as a road pavement layer, especially the binder course. This research was conducted on 2 types of asphalt mixtures, namely asphalt mixtures using ordinary crushed stone and asphalt mixtures using silica sand from Bangka Island. Mix design to obtain a design mix formula is carried out using the Marshall method and based on the 2018 General Specifications of Bina Marga Revision 2, for the Roads and Bridges Sector. After obtaining the optimum asphalt content values, specimens with the optimum asphalt content were made, and then the mixture characteristics were tested using the Marshall test. The experimental results showed that the optimum asphalt content for the mixture using ordinary crushed stone was 5.5% and for the mixture using Bangka silica sand was 5.9%. The Retained Marshall Stability indexes for the mixture using ordinary crushed stone and Bangka silica sand were 94.6% and 90.8%, respectively, which means that both types of mixture meet the requirements.   Keywords: asphalt mixture; aggregate; fine aggregate; silica sand; optimum asphalt content     Abstrak   Saat ini kebutuhan material untuk pembangunan jalan, khususnya agregat, semakin meningkat. Sejalan dengan hal tersebut, penyediaan agregat halus untuk konstruksi jalan membutuhkan biaya yang relatif mahal. Karena itu, pemanfaatan pasir silika Bangka dapat menjadi suatu alternatif untuk memenuhi kebutuhan agregat halus tersebut. Studi ini bertujuan untuk menentukan pengaruh pasir silika Bangka, yang digunakan sebagai agregat halus, terhadap karakteristik campuran beraspal yang digunakan sebagai lapis perkerasan jalan, khususnya lapis antara atau binder course. Penelitian ini dilakukan pada 2 jenis campuran beraspal, yaitu campuran beraspal yang menggunakan batu pecah biasa dan campuran beraspal yang menggunakan pasir silika yang berasal dari Pulau Bangka. Perancangan campuran untuk mendapatkan design mix formula dilakukan dengan menggunakan metode Marshall dan berdasarkan pada Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 Revisi 2, untuk Bidang Jalan dan Jembatan. Setelah diperoleh nilai kadar aspal optimum, dibuat benda-benda uji dengan kadar aspal optimum tersebut, dan selanjutnya dilakukan pengujian terhadap karakteristik campuran dengan pengujian Marshall. Hasil percobaan menunjukkan bahwa nilai Kadar Aspal Optimum campuran yang menggunakan batu pecah biasa adalah 5,5% dan untuk campuran yang menggunakan pasir silika Bangka adalah 5,9%. Indeks Kekuatan Sisa untuk campuran yang menggunakan batu pecah biasa dan yang menggunakan pasir silika Bangka, berturut-turut, adalah 94,6% dan 90,8%, yang berarti kedua jenis campuran memenuhi persyaratan.   Kata-kata kunci: campuran beraspal; agregat; agregat halus; pasir silika; kadar aspal optimu

    PERANCANGAN ULANG PERKERASAN JALAN BETON PADA UNDERPASS SUDIRMAN DI KOTA AMBON

    Get PDF
    Abstract   In this study, a pavement redesign was carried out on the Sudirman Underpass, in Ambon City. Two methods were used to design the pavement, namely the AASHTO Method (1993) and the Bina Marga Method (2017). The traffic volume data used is traffic volume data obtained based on a survey conducted after the Sudirman Underpass was put into operation. By using the same design life and pavement material characteristics, this study shows that the Bina Marga Method (2017) produces thinner pavement than the AASHTO Method (1993). The difference in the resulting pavement thickness is about 10% or 35 mm.   Keywords: road pavement; pavement design; traffic volumes; design life     Abstrak   Pada studi ini dilakukan perancangan ulang perkerasan jalan pada Underpass Sudirman, di Kota Ambon. Dua metode digunakan untuk merancang perkerasan tersebut, yaitu Metode AASHTO (1993) dan Metode Bina Marga (2017).  Data volume lalu lintas yang digunakan adalah data volume lalu lintas yang didapat berdasarkan survei yang dilakukan setelah Underpass Sudirman dioperasikan. Dengan menggunakan umur desain serta ka-rakteristik material perkerasan yang sama, studi ini menunjukkan bahwa Metode Bina Marga (2017) mengha-silkan perkerasan yang lebih tipis dibandingkan dengan Metode AASHTO (1993). Perbedaan tebal perkerasan yang dihasilkan adalah sekitar 10% atau 35 mm.   Kata-kata kunci: perkerasan jalan; perancangan perkerasan; volume lalu lintas; umur desain &nbsp

    KAJIAN EKSPERIMENTAL UMUR LELAH CAMPURAN BERASPAL DI INDONESIA DENGAN ALAT FOUR-POINT LOADING

    Get PDF
    Abstract   Fatigue cracking is the most dominant type of distress in flexible pavements. In this research, an experimental study was conducted to determine the fatigue life and flexural stiffness curves for several types of asphalt mixtures commonly used in Indonesia, namely Asphalt Concrete Wearing Course, Hot Rolled Sheet, and Stone Mastic Asphalt. The fatigue life test was carried out using a four-point loading device with strain control. This study shows that the asphalt content for Asphalt Concrete Wearing Course mixture is in the range of 5.63% to 6.50%, for Hot Rolled Sheet mixture is in the range of 7.40% to 8.49%, and for Stone Mastic Asphalt mixture is the range of 6.60% to 7.31%. This study also produced a fatigue curve, with the higher the strain applied to the flexible pavement, the shorter the fatigue life of the flexible pavement, and vice versa.   Keywords: flexible pavement; asphalt mixture; fatigue life; four-point loading     Abstrak   Retak lelah merupakan jenis kerusakan yang paling dominan pada perkerasan lentur. Pada penelitian ini dilakukan kajian eksperimental untuk menentukan umur lelah dan kurva kekakuan lentur pada beberapa jenis campuran beraspal yang umum digunakan di Indonesia, yaitu Asphalt Concrete Wearing Course, Hot Rolled Sheet, dan Stone Mastic Asphalt. Pengujian umur lelah dilakukan dengan menggunakan alat four-point loading dengan kontrol regangan. Studi ini menunjukkan bahwa kadar aspal untuk campuran Asphalt Concrete Wearing Course berada pada rentang 5,63% hingga 6,50%, untuk campuran Hot Rolled Sheet berada pada rentang 7,40% hingga 8,49%, dan untuk campuran Stone Mastic Asphalt berada pada rentang 6,60% hingga 7,31%. Pada studi ini juga dihasilkan kurva umur lelah, dengan semakin tinggi regangan yang diberikan pada perkerasan lentur, semakin pendek umur lelah perkerasan lentur tersebut, demikian pula sebaliknya.   Kata-kata kunci: perkerasan lentur; campuran beraspal; umur lelah; pengujian empat titi

    134

    full texts

    146

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    Jurnal HPJI
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇