Es Kriwis (Es Krim Buah Kawis) sebagai Pereda Stres dan Mengurangi Sakit saat Haid

Kawis or kawista is a type of citrus fruit that grows a lot in tropical or hot climates, for example in Rembang Regency. Kawis has the Latin name Lemonia acidissima. Kawis has a unique and distinctive taste, the taste of kawis fruit is like soda cola. Ice cream is a solid food in frozen form that is favored by many people from children, teenagers, adults, to the elderly. Many people like ice cream because it tastes delicious, sweet and has a soft texture. The nutrition of ice cream is found in its content derived from milk, namely vitamins A, D, K and B12. Vitamin A is good for the eyes so it is good for children's growth. Vitamin K opens clogged blood cells with vitamin B12 improves memory and the nervous system

PROPOSAL PKM-KES KRIWIS (ES KRIM BUAH KAWIS) SEBAGAI PEREDA STRES DAN MENGURANGI SAKIT SAAT HAID

Kawis atau kawista merupakan buah golongan jeruk-jerukan (Rutaceae) yang banyak tumbuh didaerah beriklim tropis atau panas contohnya di Kabupaten Rembang. Salah satu manfaat dari buah kawista adalah kemampuannya untuk menurunkan sakit panas dan menyembuhkan sakit perut. Selain itu buah kawista juga bisa mengatasi haid yang berlebihan, mencegah gangguan hati dan mengatasi mual-mual. Buah kawis biasanya hanya dimanfaatkan sebagai buah dikonsumsi secara langsung tanpa diolah menjadi suatu produk pangan tertentu atau sebagai minuman dalam bentuk jus saja. Es krim merupakan makanan padat dalam bentuk beku yang banyak disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga manula. Banyaknya masyarakat yang menyukai es krim karena rasanya yang lezat, manis dan teksturnya lembut. Ditinjau dari kandungan gizi, es krim mengandung kalsium, fosfor, protein, vitamin, dan mineral. Kandungan kalsium dan fosfor pada es krim bermanfaat untuk menjaga kepadatan massa tulang, pencegahan osteoporosis, kanker, serta hipertensi. Sebagian besar es krim yang telah diolah masyarakat berbahan baku dari susu hewani yang banyak mengandung lemak jenuh, sehingga setiap orang kadang tidak mau terlalu sering mengkonsumsinya karena takut gemuk yang disebabkan oleh kandungan lemak pada es krim tersebut. Oleh karena itu, perlu ada alternatif lain pada pembuatan es krim dengan bahan nabati dari tumbuhan sebagai campuran susu skim. Alternatif lain yang bisa digunakan yaitu dengan membuat es krim dari buah kawis atau kawista. Target market atau pasar yang kemudian kami akan sasar berdasarkan market size dan segmen pasar di atas pada awalnya dari mahasiswa, dosen hingga pegawai. Kemudian dikembangkan memasuki pasar yang lebih luas lagi yaitu masyarakat umum dari segala usia serta jenis kelamin. Produk yang kami buat ini merupakan produk home industri. Produk ini akan dipromosikan lewat beberapa jaringan sosial media, seperti blog, youtube, facebook, instagram, line, dan juga whatsapp. Sehingga konsumen bisa membeli secara online dengan metode delivery order, pameran, pamflet dan MMT, mouth to mouth, dan sebagainy

Es Kriwis (Es Krim Buah Kawis) Sebagai Pereda Stres Dan Mengurangi Sakit Saat Haid

Indonesia has watermelon rind waste of 468 tons/year. This is very unfortunate because watermelon rind contains alkaloids, flavonoids, saponins, and tannins which function as inhibitors and remove dandruff on the scalp as well as to maintain healthy hair. Watermelon fruit from the cucurbitaceae family of the c.lanatus species family which has a white layer on the hard skin, dark green or light green with dark green streaks. The white layer on the watermelon skin has the main benefit, namely to overcome dandruff on the scalp, besides that watermelon skin also has benefits to nourish the hair. Hair is a part of the body that serves to improve visual appearance for both men and women. Based on this background, we students of Muhammadiyah University of Surakarta want to create new creative and innovative innovations, namely making "Semangi" Shampoo from a mixture of white layers of watermelon rind and basil whose main benefits are to get rid of dandruff and overcome hair loss